Revisi Makalah Virus Dan Bakteri Novi
Revisi Makalah Virus Dan Bakteri Novi
Untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Praktik Kesehatan Kerja
Disusun oleh,
Novia Safitri
V8122072
SURAKARTA
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3
A. Virus ....................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian dan Ciri Umum Virus.................................................................. 3
2.2 Struktur Tubuh Virus..................................................................................... 3
2.3 Klasifikasi Vvirus............................................................................................ 4
2.4 Cara hidup ..................................................................................................... 5
2.5 Peranan Virus................................................................................................ 6
2.6 Pencegahan terhadap virus........................................................................... 7
B. Bakteri.................................................................................................................... 8
2.7 Pengertian dan Ciri umum .......................................................................... 8
2.8 Struktur tubuh .............................................................................................. 9
2.9 Klasifikasi dan contohnya............................................................................. 9
2.10 Cara hidup ..................................................................................................... 12
2.11 Cara reproduksi.............................................................................................13
2.12 Peranan Bakteri ........................................................................................... 16
i
BAB I
PENDAHULUAN
2.12 Tujuan
Tujuan dari makalah ini dibuat yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian dan Ciri umum dari virus dan bakteri
2. Untuk mengetahui struktur tubuh virus dan bakteri
3. Untuk mengetahui klasifikasi virus dan bakteri
4. Untuk mengetahui cara hidup virus dan bakteri
5. Untuk mengetahui peranan virus dan bakteri
6. Untuk mengetahui cara reproduksi bakteri
7. Untuk mengetahui pencegahan terhadap virus
2.13 Manfaat
=> semakin mengetahui uraian mengenai virus dan bakteri serta pencegahannya agar
tidak terkena penyakit akibat virus dan bakteri
1
=> mengetahui bahaya bahaya virus dan bakteri di tempat kerja dan dapat
memperkirakan risiko apa saja yang dapat menjangkit para pekerja apabila bekerja di
daerah tersebut
=> menjadi bahan edukasi untuk tetap waspada terhadap virus dan bakteri yang ada serta
tetap menggunakan APD yang sesuai dengan keadaan lingkungan kerja
=> dapat menerapkan administrasi kontrol terhadap virus dan bakteri serta melakukan
pencegahan dengan menyiapkan APD yang sesuai untuk para pekerja uang berkontak
langsung dengan virus/bakteri
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Virus
2.1 Pengertian dan Ciri Umum Virus
Virus berasal dari bahasa Latin, yaitu virion yang artinya adalah racun. Virus adalah
makhluk hidup yang tidak termasuk kelompok hewan atau tumbuhan Virus
menyebabkan berbagai macam penyakit baik pada manusia, hewan, maupun tumbuhan .
Definisi lain dari virus ialah suatu organisme yang mampu menggandakan atau
menyebarkan diri dengan misi menginfeksi organisme lainnya.
Ciri umum virus yaitu :
1. Hanya memiliki satu jenis asam nukleat yang diselubungi oleh kapsid atau selubung
protein. Asam nukleat ini yaitu DNA atau RNA.
2. Ukurannya sangat kecil yaitu antara 25 – 300 nm. Untuk 1 nm sama dengan 10-9 m.
3. Tubuh virus tidak berbentuk sel. Sehingga virustidak memiliki inti sel, membran
plasma, dan sitoplasma.
4. Hanya dapat hidup dan berkembang biak pada sel hidup atau dikenal juga sebagai
parasit intraseluler obligat.
5. Merupakan suatu makhluk metaorganisme. Makhluk metaorganisme merupakan suatu
bentuk peralihan antara benda mati atau memiliki sifat yang dapat dikristalkan dan
makhluk hidup atau dapat berkembang biak.
6. Memiliki beberapa bentuk tubuh. Bentuk tubuh virus yaitu bulat, batang, bentuk T,
dan silindris.
3
a. Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid.
b. Kapsid
Selubung berisi protein bernama Kapsid terdiri atas bagian – bagian yang
disebut kapsomer, contohnya kapsid pada TMV dapat terdiri atas satu rantai
polipeptida yang tersusun atas 2.100 kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri dari
protein – protein monomer identik, yang masing – masing terdiri dari rantai
polipeptida. Bentuk kapsid juga beragam seperti :
c. Isi tubuh
Isi tubuh virus disebut virion yang merupakan bahan genetik seperti asam
nukleat (DNA atau RNA), contohnya sebagai berikut:
1. Virus RNA dan bentuknya menyerupai kubus antara lain, virus polyomyelitis,
virus radang mulut dan kuku, dan virus influenza.
2. Virus yang isi tubuhnya RNA, protein, lipida, dan polisakarida, contohnya
para mixovirus.
3. Virus yang isi tubuhnya terdiri atas RNA, protein dan banyak lipida,
contohnya virus cacar.
d. Ekor
Ekor virus merupakan alat penancap ketubuh organisme yang diserangnya.
Ekor virus terdiri atas tabung bersumbat yang dilengkapi benang / serabut. pada
virus dijumpai asam nukleat yang diselubungi kapsid , disebut nukleokapsid , ada
dua macam :
1. Nukleokapsid yang telanjang, misalnya TMV, Adenovirus, dan virus kutil
(warzer virus).
2. Nukleokapsid yang diselubungi suatu membran pembungkus, misalnya pada
virus influenza dan virus herpes.
Seluruh virus yang ada adalah vektor penyakit yaitu organisme hidup yang dapat menularkan
agent penyakit dari satu hewan ke hewan lain atau ke manusia.
6
6 Rhabdhovirus rabies yaitu penyakit menyerang sistem syaraf pusat
hewan berdarah panas
7 Cowpox virus cacar pada sapi
8 H5N1 virus flu burung
9 Rinderpest virus demam, erosi mulut, tenemua dan nekrosis limfoid
c. Rabies virus
Virus rabies merupakan virus yang menyerang bagian-bagian otak dan sistem
saraf. Virus rabies dapat menginfeksi berbagai macam hewan berdarah panas seperti
anjing, kelelawar, kera, kucing. Gejala pengidap rabies adalah demam, sakit kepala,
mengigau, halusinasi hingga dalam kasus kronis dapat mengalami ketakutan terhadap
air, cahaya, dan udara.
d. Dengue virus
Dengue virus merupakan penyebab dari penyakit demam berdarah yang
penyebarannya melalui gigitan nyamuk aides aigepty. Gejala penderitanya yaitu
deamam tinggi, kemerahan di tubuh, mimisan, hingga trombosit menurun yang akan
berefek pada timbulnya pendarahan pada organ tubuh.
7
macam penyakit. Penularan HIV/AIDS bisa melalui jarum suntik yang tidak steril,
transfusi darah, dan hubungan seksual yang bebas dengan berganti-ganti pasanagn.
8
Pada pencegahan level ini, umumnya baru dilakukan setelah seseorang
terpapar virus atau penyakitnya, tujuan pencegahan lebih kepada jangan sampai
virus atau penyakit semakin parah. Pemulihan dibutuhkan agar pasien bisa
sembuh lebih cepat dan tidak meninggalkan kerugian yang lebih besar pada
kesehatan. contoh:mengkonsumsi obat yang diberikan dokter
B. Bakteri
2.7 Pengertian dan Ciri Umum Bakteri
Bakteri adalah organisme paling banyak dibandingkan dengan organisme
lain di bumi. Bakteri berasal dari kata bahasa Latin yaitu bacterium. Dalam
klasifikasi lima kingdom R.H. Whittaker, semua organisme prokariotik
digolongkan ke dalam bakteri (Monera). Perkembangan selanjutnya, Carl Woese
membagi Monera menjadi dua kingdom, yaitu Eubacteria dan Archaebacteria.
Ciri-ciri umum Monera:
1) Mikroskopis.
2) Uniselular.
3) Prokariotik (tidak memiliki membran inti sel)
4) Umumnya merupakan patogen (penyebab penyakit)
5) Umumnya tidak memiliki klorofil
6) Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron
umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
7) Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
8) Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau
gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
9) Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya
mengandung peptidoglikan.
2.8 Struktur Tubuh Bakteri
1. Kapsul
Kapsul adalah salah satu bagian dalam struktur sel bakteri yang terbuat
dari karbohidrat kompleks polisakarida. Fungsi yang paling penting dari
bagian tubuh bakteri ini adalah menjaganya supaya tidak mengering dan
melindunginya agar tidak ditelan mikroorganisme lain. Kapsul hanya dimiliki
beberapa jenis bakteri tertentu.
2. Selubung sel
Struktur tubuh bakteri umumnya dikelilingi oleh dua lapisan pelindung,
yaitu dinding sel luar dan membran plasma. Bakteri tertentu mungkin tidak
memiliki dinding sel sama sekali atau malah memiliki lapisan pelindung
ketiga terluar yang disebut kapsul.
Fungsi selubung sel bisa dibilang sebagai area transpor atau
pengangkutan untuk nutrisi dan area reseptor yang mempermudah
9
interaksinya dengan inang. Bagian ini sering kali mengandung komponen
toksik (beracun).
3. Dinding sel
Setiap bakteri dikelilingi oleh dinding sel kaku yang terdiri dari
peptidoglikan, yaitu molekul protein-gula (polisakarida). Komposisi dinding
sel pada struktur sel bakteri sangat bervariasi dan merupakan salah satu faktor
terpenting dalam analisis dan diferensiasi spesies bakteri.
Secara umum, berikut adalah berbagai fungsi dinding sel bakteri.
• Memberi bentuk sel
• Melindungi membran sitoplasma dari lingkungan luar
• Menjaga sel agar tidak pecah ketika ada perbedaan besar dalam
tekanan osmotik antara sitoplasma dan lingkungan.
• Membantu menambatkan organ pelengkap, seperti pili dan flagela.
4. Flagela
Flagela adalah struktur seperti rambut pada permukaan bakteri yang
dapat ditemukan pada salah satu ujung bakteri, kedua ujung bakteri, dan
seluruh permukaan bakteri.
Flagela berfungsi menyediakan sarana penggerak bagi bakteri, tapi
tidak semua bakteri memilikinya. Bagian tubuh bakteri ini akan berdenyut
dengan gerakan seperti baling-baling, untuk membantu bakteri dalam
bergerak menuju nutrisi, menjauhi bahan kimia beracun, dan menuju cahaya
(pada sebagian bakteri).
5. Pili
Pili merupakan tonjolan kecil menyerupai rambut yang muncul dari
permukaan sel luar dan lebih pendek dari flagela. Salah satu bagian dari
struktur sel bakteri ini berfungsi untuk:
• Membantu bakteri menempel pada sel dan permukaan lain
• Penghubung saat konjugasi, di mana dua bakteri bertukar fragmen
DNA.
• Tanpa adanya pili, banyak bakteri patogen kehilangan
kemampuannya untuk menginfeksi karena tidak dapat menempel
pada jaringan inang.
6. Ribosom
Ribosom adalah unit berbentuk bulat yang merupakan ‘pabrik’
pada semua sel. Bagian tubuh bakteri ini berukuran lebih kecil dan memiliki
komposisi beserta struktur molekul yang sedikit berbeda dibandingkan
eukariot.
10
Protein merupakan molekul yang melakukan semua fungsi sel dan
organisme hidup. Ribosom berfungsi sebagai tempat menerjemahkan kode
genetik dari asam nukleat menjadi asam amino, yaitu bahan penyusun
protein.
7. Nukleoid
Nukleoid adalah area sitoplasma di mana DNA kromosom berada.
Pada struktur sel bakteri ini bukan nukleus yang terikat dengan membran,
melainkan hanya area sitoplasma di mana terdapat untaian DNA.
Bakteri umumnya memiliki satu kromosom melingkar yang
berfungsi untuk replikasi, tapi beberapa spesies bakteri tertentu dapat
memiliki dua atau lebih kromosom.
8. Sitoplasma
Sitoplasma (protoplasma) adalah struktur tubuh bakteri berupa
matriks seperti gel yang terdiri dari air, enzim, nutrisi, limbah, dan gas.
Bagian tubuh bakteri ini merupakan tempat untuk pertumbuhan sel.
Selubung sel membungkus sitoplasma dan semua komponennya.
Pada sitoplasma terdapat struktur sel, seperti ribosom, kromosom, dan
plasmid, yang tersebar di seluruh bagiannya.
9. Membran sitoplasma
Membran sitoplasma merupakan lapisan dalam struktur sel bakteri
yang terbuat dari fosfolipid dan protein. Bagian tubuh bakteri ini memiliki
dua sisi dengan permukaan dan fungsi yang berbeda. Membran sitoplasma
juga bersifat dinamis dan terus beradaptasi dengan perubahan kondisi.
Fungsi membran sitoplasma adalah membungkus bagian dalam
bakteri sekaligus mengatur aliran bahan masuk dan keluar sel. Pelindung ini
memungkinkan sel untuk secara selektif berinteraksi dengan lingkungan
mereka.
10. Plasmid
Beberapa jenis bakteri memiliki lingkaran materi genetik ekstra
pada struktur tubuh bakterinya yang disebut plasmid. Seperti kromosom,
plasmid terbuat dari potongan DNA melingkar. Akan tetapi, plasmid tidak
terlibat dalam reproduksi.
Plasmid bereplikasi secara independen dari kromosom. Meski tidak
terlalu penting untuk kelangsungan hidupnya, bagian tubuh bakteri ini
memberikan beberapa keuntungan selektif. Misalnya, plasmid mungkin
mengandung gen yang membuat bakteri resisten terhadap antibiotik tertentu.
2.9 Klasifikasi Bakteri
11
1. Proteobacteria
Kelompok proteobacteria terdiri dari bakteri ungu contohnya Chromatium yang
berperan dalam daur belerang kemoautotrof contohnya Rhizobium untuk
mengikat nitrogen dalam tanah dan kemoheterotrof contohnya Salmonella yang
menyebabkan keracunan pada makanan. Bakteri ungu hidup dalam endapan
kolam, danau, atau lumpur. Sementara itu kemoautotrof biasa hidup bebas atau
bersimbiosis dengan makhluk lain dan kelompok kemoheterotrof hidup dalam
saluran pencernaan.
2. Bakteri gram positif
Kelompok bakteri ini bisa melakukan fotosintesis dan ada juga yang memiliki
sifat kemoheterotrof. Organisme ini membentuk endospora saat lingkungan
tidak menguntungkan. Contoh bakteri ini yaitu Clostridium dan Bacillus.
3. Spirochetes
Kelompok ini memiliki bentuk spiral dengan panjang 5 sampai 250 mm.
Spirochetes tergolong dalam bakteri gram negatif dan bersifat kemoheterotrof.
Organisme yang masuk klasifikasi ini hidup bebas atau sebagai parasit di tubuh
manusia dan hewan. cotohnya Treponema pallidium
4. Chlamydias
Kelompok bakteri ini berukuran 0,2 – 1,5 mm. Chlamydias hanya hidup
sebagai parasit dalam sel makhluk hidup lain. Contohnya yaitu Chlamydias
trachomatis penyebab penyakit mata.
5. Cyanobacteria
Dahulunya kelompok organisme ini dikenal dengan nama ganggang hijau biru.
Cyanobacteria ada yang memiliki sel hanya satu, namun ada juga yang bersel
banyak. Klasifikasi bakteri ini memiliki pigmen klorofil, karoten, dan pigmen
lain. Pigmen tambahan yang ditemukan dalam organisme ini yaitu fikosianin
(pigmen biru) dan fikoeritrin (pigmen merah). Ragam pigmen tersebut yang
menyebabkan kelompok Cyanobacteria memiliki banyak warna. Contohnya
Anabaena yang menyebabkan air sawah memiliki warna hijau.
2.10 Cara Hidup bakteri
Cara hidup virus adalah dengan menginfeksi sel makhluk hidup lain,
membuat sel inang, menghasilkan calon virus baru.
Virus tidak bisa menghasilkan makanan, dan juga tidak mendapat
makanan dengan mengkonsumsi makhluk hidup lain. Virus hanya bisa
berproduksi dengan menginfeksi sel-sel makhluk hidup lain, lalu
menggunakannya untuk memperbanyak diri.
Virus tergolong dalam parasit intraseluler obligat karena hanya dapat
hidup di dalam sel yang hidup. Artinya, jika sel tersebut mati, virus tidak akan
mati melainkan mengristal. Sel hidup yang ditumpangi virus disebut sel inang.
12
Cara virus mengenali inangnya, yaitu menggunakan sistem lock key atau
kesesuaian. Berdasarkan jenisnya, sel inang dibagi menjadi dua, kisaran inang
luas dan kisaran inang sempit.
• Virus dengan kisaran inang luas bisa menginfeksi beberapa inang, contohnya
virus flu burung bisa menginfeksi unggas, babi, dan manusia.
• Virus dengan kisaran inang sempit hanya bisa menginfeksi inang tertentu saja,
contohnya virus flu hanya menginfeksi sel-sel di saluran pernapasan dan virus
bakteriofag hanya bisa menginfeksi bakteri Escherichia coli.
Penularan virus dari satu inang ke inang yang lain bisa melalui udara,
lendir, air, darah, atau melalui perantara seperti nyamuk.
2.11 Cara Reproduksi Bakteri
Reproduksi bakteri terbagi menjadi 2 yaitu seksual ( pertukaran materi
genetik ) dan Aseksual
Pertukaran Materi Genetik
1. Konjugasi merupakan perpindahan materi genetik secara langsung melalui
pili antara dua bakteri yang berdekatan, sehingga membentuk jembatan
sitoplasma. Saat konjugasi, pili yang digunakan disebut juga sebagai pili seks.
Mula-mula, kedua sel bakteri berdekatan, kemudian membentuk tonjolan atau
struktur jembatan menggunakan pili/pilus/fili yang menghubungkan kedua sel
tersebut. Transfer kromosom maupun transfer plasmid akan terjadi melalui
jembatan konjugasi. Sel yang mengandung materi gen rekombinan kemudian
memisah dan terbentuklah dua sel bakteri dengan sifat baru (sifat
rekombinan) dengan cara pembelahan biner.
13
plasmidnya tanpa harus membentuk saluran terlebih dahulu. Proses ini
ditemukan pertama kali oleh ahli bakteriologi asal Inggris Frederick Griffith.
Contoh bakteri yang melakukan transformasi adalah Neisseria, Bacillus,
Streptococcus, dan Haemophilus.
3. Transduksi adalah perpindahan materi genetik dari satu sel bakteri ke bakteri
lain melalui bakteriofag sebagai perantaranya. Proses ini dikemukakan oleh
Norton Zinder dan Joshua Lederberg. Trasfer gen melalui perantara virus.
Lalu virus membawa gen bakteri dari satu sel inang ke sel inang lainnya. Ada
dua bentuk transduksi yaitu transduksi umum dan transduksi khusus.
Keduanya dihasilkan dari penyimpangan pada siklus reproduktif virus.
a. Tranduksi Umum
Diakhir siklus litik virus, molekul asam nukleat virus dibungkus di
dalam kapsid, dan virus lengkapnya dilepaskan ketika sel inang lisis.
Kadangkala sebagian kecil dari DNA sel inang yang terdegradasi
menggantikan genom dari virus. Virus seperti ini cacat karena tidak
memiliki materi genetik sendiri. Walaupun demikian, setelah
pelepasannya dari inang yang lisis, virus dapat menempel pada bakteri lain
dan menginjeksikan bagian DNA bakteri yang didapatkan dari sel
pertama. Beberapa DNA ini kemudian dapat menggantikan daerah
homolog dari kromosom sel kedua. Kromosom sel ini sekarang memiliki
kombinasi DNA yang berasal dari dua sel sehingga rekombinasi genetik
telah terjadi. Jenis transduksi ini disebut dengan transduksi umum karena
gen-gen bakteri ditransfer secara acak.
b. Tranduksi khusus
Untuk transduksi khusus memerlukan infeksi oleh virus temperat,
dalam siklus lisogenik genom faga temperat terintegrasi sebagai profaga
ke dalam kromosom bakteri inang, di suatu tempat yang spesifik.
Kemudian ketika genom virus dipisahkan dari kromosom, genom virus ini
membawa serta bagian kecil dari DNA bakteri yang berdampingan dengan
profaga. Ketika suatu virus yang membawa DNA bakteri seperti ini
menginfeksi sel inang lain, gen-gen bakteri ikut terinjeksi bersama-sama
14
dengan genom faga. Transduksi khusus hanya mentransfer gen-gen
tertentu saja, yaitu gen-gen yang berada di dekat tempat profaga pada
kromosom tersebut.
Beberapa spesies dapat membelah dalam waktu 20 menit, ada juga yang
mampu membelah pada kisaran waktu 1 sampai 3 jam. Dalam pembelahan
biner ini, materi genetik hasil pembelahan sama dengan materi genetik
induknya.
15
2 Rhicobium leguminosarum pengikatan nitrogen pada akar polong-polongan
3 Nitrosomonas
proses nitritasi
4 Nitrsococcus
5 Nitrobacter
proses nitratasi
6 Nitrococcus
b. Rekayasa genetika
c. Antibiotik
d. Pembuatan makanan
16
6 Pasteuria penetrans
17
d. Patogen pada manusia
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan yang kami dapatkan yaitu, bahwa virus dan bakteri sama-sama makhluk hidup yang
tidak jauh dan tidak lepas dari lingkup manusia. Virus dan bakteri memiliki struktur tubuh yang
sangat berbeda dengan begitu dampak yang di sebabkan oleh virus dan bakteri pun berbeda.
Virus adalah makhluk hidup yang tidak termasuk kelompok hewan atau tumbuhan. Virus
menyebabkan berbagai macam penyakit baik pada manusia, hewan, maupun tumbuhan. Dalam
perkembang biakannya pun berbeda virus memerlukan lingkungan sel yang hidup. Oleh karena
itu, virus menginveksi sel bakteri, sel hewan, sel tumbuhan, dan sel manusia. Terdapat dua
macam virus menginfeksi bakteri, yaitu secara litik dan lisogenik.
Sedangkan, bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar
luas dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme
uniseluler (bersel tunggal), prokariota/prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran
18
mikroskopik (sangat kecil). Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Jika virus
hanya dapat merugikan manusia, tetapi tidak dengan bakteri. Terdapat bakteri saprofit dimana,
bakteri tersebut sangat menguntungkan untuk lingkungan yang berfungsi sebagai bakteri
pengurai.
DAFTAR PUSTAKA
Russel PJ. 1992. Genetics Third Edition. New York[NY]: Harper Collins Publisher.
Suharsono et all. 2010. Isolasi dan Pengklonan Fragmen cDNA Gen Penyandi H+-ATPase
Membran Plasma dari Melastoma malabathricum L. Institut Pertanian Bogor. Vol 1 : 67-74.
J Agron. Bogor, Indonesia.
19
Tsen et al. 2002. Natural plasmid transformation in Escherichia coli. Journal of Biomedical
Science. 9:246-252
Achmadi, Umar Fahmi. 2006. Imunisasi Mengapa Perlu?. Jakarta: PT. Kompas
Nuraeni, Siti. 2021. “Ciri-ciri Virus, Klasifikasi, dan Peranannya Bagi Kehidupan”, “
https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/614b0febd3b19/ciri-ciri-virus-klasifikasi-dan-
peranannya-bagi-kehidupan Diakses pada 7 Oktober 2022
20