Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH VIRUS DAN BAKTERI

Untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Praktik Kesehatan Kerja

Dosen Pengampu : Dr. Yulia Sari, S.Si., M.Si.

Disusun oleh,

Novia Safitri

V8122072

PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

1.1 Latar belakang................................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
1.3 Tujuan.............................................................................................................. 1
1.4 Manfaat............................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3

A. Virus ....................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian dan Ciri Umum Virus.................................................................. 3
2.2 Struktur Tubuh Virus..................................................................................... 3
2.3 Klasifikasi Vvirus............................................................................................ 4
2.4 Cara hidup ..................................................................................................... 5
2.5 Peranan Virus................................................................................................ 6
2.6 Pencegahan terhadap virus........................................................................... 7
B. Bakteri.................................................................................................................... 8
2.7 Pengertian dan Ciri umum .......................................................................... 8
2.8 Struktur tubuh .............................................................................................. 9
2.9 Klasifikasi dan contohnya............................................................................. 9
2.10 Cara hidup ..................................................................................................... 12
2.11 Cara reproduksi.............................................................................................13
2.12 Peranan Bakteri ........................................................................................... 16

BAB III KESIMPULAN................................................................................................... 19


DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 20

i
BAB I
PENDAHULUAN

2.10 Latar Belakang


Mikroorganisme merupakan penyebab berbagai macam penyakit yang telah melanda
peradaban manusia selama berabad-abad (Pelczar dan Chan, 2007). Mikroorganisme
berkembang biak dalam tubuh manusia sehingga menyebabkan penyakit (Achmadi, 2006).
Habitat mikroorganisme yang lain adalah di aliran air, danau, sungai, laut dan di dalam
setiap gram tanah subur terdapat berjuta-juta mikroorganisme (Pelczar dan Chan, 2007).
Berdasarkan ukuran dan sifatnya, mikroorganisme dikategorikan ke dalam empat
kelompok yakni virus, bakteri, jamur dan parasit (Achmadi, 2006). Virus dan bakteri yang
berkembang dalam tubuh manusia dapat menyebabkan beberapa infeksi. Maka dari itu
untuk mencegah terjadinya infeksi, diperlukan pengetahuan mengenai klasifikasi dan
pencegahan terhadap virus dan bakteri tersebut.
2.11 Rumusan Masalah
1 Apa pengertian virus dan baketeri?
2 Bagaimana struktur tubuh virus dan bakteri?
3 Apa saja klasifikasi virus dan bakteri?
4 Bagaimana cara hidup virus dan bakteri
5 Apa saja peranan virus dan bakteri?
6 Bagaimana bakteri bereproduksi?
7 Pencegahan apa yang dapat dilakukan agar terhindar dari virus?

2.12 Tujuan
Tujuan dari makalah ini dibuat yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian dan Ciri umum dari virus dan bakteri
2. Untuk mengetahui struktur tubuh virus dan bakteri
3. Untuk mengetahui klasifikasi virus dan bakteri
4. Untuk mengetahui cara hidup virus dan bakteri
5. Untuk mengetahui peranan virus dan bakteri
6. Untuk mengetahui cara reproduksi bakteri
7. Untuk mengetahui pencegahan terhadap virus
2.13 Manfaat

1. Manfaat untuk pembaca

=> semakin mengetahui uraian mengenai virus dan bakteri serta pencegahannya agar
tidak terkena penyakit akibat virus dan bakteri

2. Manfaat untuk anggota k3

1
=> mengetahui bahaya bahaya virus dan bakteri di tempat kerja dan dapat
memperkirakan risiko apa saja yang dapat menjangkit para pekerja apabila bekerja di
daerah tersebut

3. Manfaat bagi pekerja

=> menjadi bahan edukasi untuk tetap waspada terhadap virus dan bakteri yang ada serta
tetap menggunakan APD yang sesuai dengan keadaan lingkungan kerja

4. Manfaat bagi perusahaan

=> dapat menerapkan administrasi kontrol terhadap virus dan bakteri serta melakukan
pencegahan dengan menyiapkan APD yang sesuai untuk para pekerja uang berkontak
langsung dengan virus/bakteri

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Virus
2.1 Pengertian dan Ciri Umum Virus
Virus berasal dari bahasa Latin, yaitu virion yang artinya adalah racun. Virus adalah
makhluk hidup yang tidak termasuk kelompok hewan atau tumbuhan Virus
menyebabkan berbagai macam penyakit baik pada manusia, hewan, maupun tumbuhan .
Definisi lain dari virus ialah suatu organisme yang mampu menggandakan atau
menyebarkan diri dengan misi menginfeksi organisme lainnya.
Ciri umum virus yaitu :
1. Hanya memiliki satu jenis asam nukleat yang diselubungi oleh kapsid atau selubung
protein. Asam nukleat ini yaitu DNA atau RNA.
2. Ukurannya sangat kecil yaitu antara 25 – 300 nm. Untuk 1 nm sama dengan 10-9 m.
3. Tubuh virus tidak berbentuk sel. Sehingga virustidak memiliki inti sel, membran
plasma, dan sitoplasma.
4. Hanya dapat hidup dan berkembang biak pada sel hidup atau dikenal juga sebagai
parasit intraseluler obligat.
5. Merupakan suatu makhluk metaorganisme. Makhluk metaorganisme merupakan suatu
bentuk peralihan antara benda mati atau memiliki sifat yang dapat dikristalkan dan
makhluk hidup atau dapat berkembang biak.
6. Memiliki beberapa bentuk tubuh. Bentuk tubuh virus yaitu bulat, batang, bentuk T,
dan silindris.

2.2 Struktur Tubuh Virus

Struktur tubuh dari virus yaitu:

3
a. Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid.
b. Kapsid
Selubung berisi protein bernama Kapsid terdiri atas bagian – bagian yang
disebut kapsomer, contohnya kapsid pada TMV dapat terdiri atas satu rantai
polipeptida yang tersusun atas 2.100 kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri dari
protein – protein monomer identik, yang masing – masing terdiri dari rantai
polipeptida. Bentuk kapsid juga beragam seperti :

c. Isi tubuh
Isi tubuh virus disebut virion yang merupakan bahan genetik seperti asam
nukleat (DNA atau RNA), contohnya sebagai berikut:
1. Virus RNA dan bentuknya menyerupai kubus antara lain, virus polyomyelitis,
virus radang mulut dan kuku, dan virus influenza.
2. Virus yang isi tubuhnya RNA, protein, lipida, dan polisakarida, contohnya
para mixovirus.
3. Virus yang isi tubuhnya terdiri atas RNA, protein dan banyak lipida,
contohnya virus cacar.
d. Ekor
Ekor virus merupakan alat penancap ketubuh organisme yang diserangnya.
Ekor virus terdiri atas tabung bersumbat yang dilengkapi benang / serabut. pada
virus dijumpai asam nukleat yang diselubungi kapsid , disebut nukleokapsid , ada
dua macam :
1. Nukleokapsid yang telanjang, misalnya TMV, Adenovirus, dan virus kutil
(warzer virus).
2. Nukleokapsid yang diselubungi suatu membran pembungkus, misalnya pada
virus influenza dan virus herpes.

2.3 Klasifikasi Virus


a. Berdasarkan kandungan asam nukleat
1. Ribovirus atau virus RNA: virus yang asam nukleatnya dari RNA. Contohnya
Tobacco Mosaic Virus.
2. Deoksiribovirus atau virus DNA: virus yang asam nukleatnya dari DNA.
Contohnya Herpes Simplex Virus.
4
b. Berdasarkan bentuk dasarnya
1. Virus berbentuk ikosahedral: Jenis virus ini memiliki bentuk tata ruang yang
dibatasi 20 segitiga dengan sisi sama. Pada virus tersebut memiliki bentuk
rotasi ganda. Contoh virus ini yaitu polio dan Adenovirus.
2. Virus berbentuk helikal: Virus ini mirip batang panjang, nukleokapsidnya tidak
kaku, bentuknya heliks, dan mempunyai satu sumbu rotasi. RNA virus terlihat
pada bagian atas. Contohnya yaitu virus influenza dan Tobacco Mosaic Virus
(TMV).
3. Virus berbentuk kompleks: Seperti namnya, jenis virus ini memiliki struktur
yang sangat kompleks dan lebih lengkap. Contoh virus ini yaitu Poxyvirus.

c. Berdasarkan selubung yang menyelimuti nukleoplastid


1. Virus bersampul atau berselubung: yaitu virus yang memiliki nukleoplastidnya
memiliki selubung dari lipoprotein dan glikoprotein. Contohnya Poxyvirus,
Togovirus, Retrovirus, dan lain sebagainya.
2. Virus telanjang: jenis virus yang nukleoplastidnya tidak memiliki selubung
atau pelapis. Contonhnya Adenovirus, Reovirus, Papovirus.

d. Berdasarkan jumlah kapsomernya


1. Virus 252 kapsomer, seperti Adenovirus.
2. Virus 162 kapsomer, seperti Herpesvirus.
3. Virus 72 kapsomer, seperti Papovavirus.
4. Virus 60 kapsomer, seperti Picornavirus.
5. Virus 32 kapsomer, seperti Parvovirus.

e. Berdasarkan sel inang


1. Virus yang menyerang manusia, seperti HIV.
2. Virus yang menyerang hewan, seperti rabies.
3. Virus yang menyerang tumbuhan, seperti TMV.
4. Virus yang menyerang bakteri, seperti virus T (bakteriofag).

2.4 Cara Hidup Virus


Cara hidup virus adalah dengan menginfeksi sel makhluk hidup lain, membuat sel
inang, menghasilkan calon virus baru.Virus tidak bisa menghasilkan makanan, dan juga
tidak mendapat makanan dengan mengkonsumsi makhluk hidup lain. Virus hanya bisa
berproduksi dengan menginfeksi sel-sel makhluk hidup lain, lalu menggunakannya
untuk memperbanyak diri.
Virus tergolong dalam parasit intraseluler obligat karena hanya dapat hidup di dalam
sel yang hidup. Artinya, jika sel tersebut mati, virus tidak akan mati melainkan
mengristal. Sel hidup yang ditumpangi virus disebut sel inang.
5
Cara virus mengenali inangnya, yaitu menggunakan sistem lock key atau
kesesuaian. Berdasarkan jenisnya, sel inang dibagi menjadi dua, kisaran inang luas dan
kisaran inang sempit.
 Virus dengan kisaran inang luas bisa menginfeksi beberapa inang, contohnya
virus flu burung bisa menginfeksi unggas, babi, dan manusia.
 Virus dengan kisaran inang sempit hanya bisa menginfeksi inang tertentu saja,
contohnya virus flu hanya menginfeksi sel-sel di saluran pernapasan dan virus
bakteriofag hanya bisa menginfeksi bakteri Escherichia coli.
Penularan virus dari satu inang ke inang yang lain bisa melalui udara, lendir, air,
darah, atau melalui perantara seperti nyamuk.

2.5 Peranan Virus

Seluruh virus yang ada adalah vektor penyakit yaitu organisme hidup yang dapat menularkan
agent penyakit dari satu hewan ke hewan lain atau ke manusia.

1. Contoh virus yang menjangkiti tumbuhan

No Nama spesies Penyakit


1 Tobacco mosaic virus (TMV) bercak-bercak daun tembakau, terhambatnya
pertumbuhan
2 Citrus leprosis virus (CilV) bercak-bercak daun jeruk
3 Tungro kekerdilan padi
4 Citrus vein phloem degeneration degenerasi floem tanaman jeruk
(CVPD)
5 Bean golden mosaic virus penyakit kuning tanaman cabai dan tomat
(Begomovirus)
6 Tomato spotted wilt bercak-bercak layu tomat
virus (TSWV)
7 Cucumber mosaic virus (CMV) penyakit mozaic mentimun

2. Contoh virus yang menjangkiti hewan

No Nama spesies Penyakit


1 Polyoma virus tumor hewan
2 Rous sarcoma virius (RSV) tumor pada ayam
3 Bovine papilloma virus tumor pada sapi
4 New Castle Disease virus diare, lunglai, batuk-batuk
(NCD) atau tetelo
5 Coxsachie Foot and Mouth Disease (FMD) atau penyakit kuku dan
mulut pada hewan ternak

6
6 Rhabdhovirus rabies yaitu penyakit menyerang sistem syaraf pusat
hewan berdarah panas
7 Cowpox virus cacar pada sapi
8 H5N1 virus flu burung
9 Rinderpest virus demam, erosi mulut, tenemua dan nekrosis limfoid

3. Contoh virus yang menjangkiti manusia


a. Hepatitis virus
Penyakit hepatitis atau yang biasa disebut sakit kuning disebabkan oleh warna
kuning yang muncul pada bola mata juga kulit penderita hepatitis. Virus hepatitis
mengakibatkan bengkaknya organ hati kemudia empedu akan mengalir ke seluruh
bagian tubuh. Jenis-jenis hepatitis yang dapat menjangkiti manusia yaitu hepatitis A, B,
C, D, dan E. Hepatitis A dan E tergolong hepatitis yang ringan dan dapat pulih dalam
beberapa minggu saja. Persebaran hepatitis tersebut bisa melalui air dan makanan yang
tercemar feses orang yang penderita feses. Sedangkan hepatitis B, C, dan D tergolong
hepatitis yang kronis. Penularan ketiga jenis hepatitis tersebut adalah melalui kontak
darah dengan penderita penyakit hepatitis B, C, atau D.
b. Influenza virus
Influenza virus merupakan virus yang sering menjangkiti sebagian besar
manusia. Virus ini menyebabkan badan terasa nyeri, demam, pilek, batuk hingga selera
makan yang berkurang. Sudah lebih dari 200 virus penyakit influenza yang terdeteksi
hingga saat ini.

c. Rabies virus
Virus rabies merupakan virus yang menyerang bagian-bagian otak dan sistem
saraf. Virus rabies dapat menginfeksi berbagai macam hewan berdarah panas seperti
anjing, kelelawar, kera, kucing. Gejala pengidap rabies adalah demam, sakit kepala,
mengigau, halusinasi hingga dalam kasus kronis dapat mengalami ketakutan terhadap
air, cahaya, dan udara.

d. Dengue virus
Dengue virus merupakan penyebab dari penyakit demam berdarah yang
penyebarannya melalui gigitan nyamuk aides aigepty. Gejala penderitanya yaitu
deamam tinggi, kemerahan di tubuh, mimisan, hingga trombosit menurun yang akan
berefek pada timbulnya pendarahan pada organ tubuh.

e. HIV (Human imunnodeficiency virus)


HIV merupakan penyebab penyakit AIDS (Acquired Immuno Deficiency
Syndrome) yang menyerang sistem imunitas atau kekebalan tubuh seseorang yang
berfungsi sebagai penghasil antibodi untuk melindungi tubuh dari berbagai penyakit.
Untuk meruntuhkan kekebalan tubuh penderita AIDS, virus ini membutuhkan waktu
kurang lebih 8 tahun kemudian penderita tersebut akan sangat mudah terserang berbagai

7
macam penyakit. Penularan HIV/AIDS bisa melalui jarum suntik yang tidak steril,
transfusi darah, dan hubungan seksual yang bebas dengan berganti-ganti pasanagn.

4. Peran menguntungkan virus bagi manusia


1) Vektor rekayasa genetika
Virus dapat direkayasa dengan disisipi gen yang menguntungkan,
sehingga virus dapat menjadi pembawa/vektor.
2) Melemahkan bakteri patogen
Bakteri yang disisipi virus akan membentuk profage yang bersifat tidak
ganas, sehingga sifat patogen menjadi lemah.
3) Pembuatan vaksin
Vaksin adalah antigen (virus) yang telah lemah atau hilang
patogenitasnya dan dapat merangsang ingatan imunologis dan pembentukan
antibodi dan interferon tubuh secara alami. Sehingga ketika virus tersebut
menyerang tubuh, tubuh sudah memiliki kekebalan terhadap virus tersebut.
Contoh vaksin: vaksin polio salk, vaksin polio oral (OPV), vaksin rabies, vaksin
hepatitis B (HBV), vaksin influenza, vaksin cacar, dan vaksin MMR (Measles,
Mumps, Rubella).

2.6 Pencegahan terhadap Virus


a. Pencegahan Primer (Promotif)
Pencegahan yang satu ini merujuk pada upaya untuk menghindari dan
mengurangi risiko dari terkena penyakit atau pun virus, seperti:
1. Menjaga kesehatan pribadi
2. Mencuci tangan
3. Menggunakan masker
4. Melakukan vaksin
5. Tidur malam cukup sekitar 6–8 jam tiap hari
6. Makan makanan tinggi protein, serat, vitamin, dan mineral
7. Melakukan aktivitas latihan fisik yang baik dan benar sekitar 3–5 kali
seminggu
8. Menghindari perilaku berisiko seperti seks bebas, menggunakan narkoba, dan
lain-lain
b. Pencegahan Sekunder (Preventif)
Pencegahan ini dilakukan ketika sudah merasakan adanya kemungkinan
memiliki risiko terpapar penyakit atau virus. Pada tahap ini yang harus
diperhatikan adalah untuk tidak panik apalagi sampai paranoid. Tetap mencari
informasi yang tepat dan akurat agar tindakan pencegahan yang benar bisa
dilakukan.
c. Pencegahan Tersier (Kuratif)

8
Pada pencegahan level ini, umumnya baru dilakukan setelah seseorang
terpapar virus atau penyakitnya, tujuan pencegahan lebih kepada jangan sampai
virus atau penyakit semakin parah. Pemulihan dibutuhkan agar pasien bisa
sembuh lebih cepat dan tidak meninggalkan kerugian yang lebih besar pada
kesehatan. contoh:mengkonsumsi obat yang diberikan dokter
B. Bakteri
2.7 Pengertian dan Ciri Umum Bakteri
Bakteri adalah organisme paling banyak dibandingkan dengan organisme
lain di bumi. Bakteri berasal dari kata bahasa Latin yaitu bacterium. Dalam
klasifikasi lima kingdom R.H. Whittaker, semua organisme prokariotik
digolongkan ke dalam bakteri (Monera). Perkembangan selanjutnya, Carl Woese
membagi Monera menjadi dua kingdom, yaitu Eubacteria dan Archaebacteria.
Ciri-ciri umum Monera:
1) Mikroskopis.
2) Uniselular.
3) Prokariotik (tidak memiliki membran inti sel)
4) Umumnya merupakan patogen (penyebab penyakit)
5) Umumnya tidak memiliki klorofil
6) Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron
umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
7) Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
8) Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau
gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
9) Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya
mengandung peptidoglikan.
2.8 Struktur Tubuh Bakteri
1. Kapsul
Kapsul adalah salah satu bagian dalam struktur sel bakteri yang terbuat
dari karbohidrat kompleks polisakarida. Fungsi yang paling penting dari
bagian tubuh bakteri ini adalah menjaganya supaya tidak mengering dan
melindunginya agar tidak ditelan mikroorganisme lain. Kapsul hanya dimiliki
beberapa jenis bakteri tertentu.

2. Selubung sel
Struktur tubuh bakteri umumnya dikelilingi oleh dua lapisan pelindung,
yaitu dinding sel luar dan membran plasma. Bakteri tertentu mungkin tidak
memiliki dinding sel sama sekali atau malah memiliki lapisan pelindung
ketiga terluar yang disebut kapsul.
Fungsi selubung sel bisa dibilang sebagai area transpor atau
pengangkutan untuk nutrisi dan area reseptor yang mempermudah

9
interaksinya dengan inang. Bagian ini sering kali mengandung komponen
toksik (beracun).

3. Dinding sel
Setiap bakteri dikelilingi oleh dinding sel kaku yang terdiri dari
peptidoglikan, yaitu molekul protein-gula (polisakarida). Komposisi dinding
sel pada struktur sel bakteri sangat bervariasi dan merupakan salah satu faktor
terpenting dalam analisis dan diferensiasi spesies bakteri.
Secara umum, berikut adalah berbagai fungsi dinding sel bakteri.
• Memberi bentuk sel
• Melindungi membran sitoplasma dari lingkungan luar
• Menjaga sel agar tidak pecah ketika ada perbedaan besar dalam
tekanan osmotik antara sitoplasma dan lingkungan.
• Membantu menambatkan organ pelengkap, seperti pili dan flagela.

4. Flagela
Flagela adalah struktur seperti rambut pada permukaan bakteri yang
dapat ditemukan pada salah satu ujung bakteri, kedua ujung bakteri, dan
seluruh permukaan bakteri.
Flagela berfungsi menyediakan sarana penggerak bagi bakteri, tapi
tidak semua bakteri memilikinya. Bagian tubuh bakteri ini akan berdenyut
dengan gerakan seperti baling-baling, untuk membantu bakteri dalam
bergerak menuju nutrisi, menjauhi bahan kimia beracun, dan menuju cahaya
(pada sebagian bakteri).

5. Pili
Pili merupakan tonjolan kecil menyerupai rambut yang muncul dari
permukaan sel luar dan lebih pendek dari flagela. Salah satu bagian dari
struktur sel bakteri ini berfungsi untuk:
• Membantu bakteri menempel pada sel dan permukaan lain
• Penghubung saat konjugasi, di mana dua bakteri bertukar fragmen
DNA.
• Tanpa adanya pili, banyak bakteri patogen kehilangan
kemampuannya untuk menginfeksi karena tidak dapat menempel
pada jaringan inang.

6. Ribosom
Ribosom adalah unit berbentuk bulat yang merupakan ‘pabrik’
pada semua sel. Bagian tubuh bakteri ini berukuran lebih kecil dan memiliki
komposisi beserta struktur molekul yang sedikit berbeda dibandingkan
eukariot.
10
Protein merupakan molekul yang melakukan semua fungsi sel dan
organisme hidup. Ribosom berfungsi sebagai tempat menerjemahkan kode
genetik dari asam nukleat menjadi asam amino, yaitu bahan penyusun
protein.

7. Nukleoid
Nukleoid adalah area sitoplasma di mana DNA kromosom berada.
Pada struktur sel bakteri ini bukan nukleus yang terikat dengan membran,
melainkan hanya area sitoplasma di mana terdapat untaian DNA.
Bakteri umumnya memiliki satu kromosom melingkar yang
berfungsi untuk replikasi, tapi beberapa spesies bakteri tertentu dapat
memiliki dua atau lebih kromosom.

8. Sitoplasma
Sitoplasma (protoplasma) adalah struktur tubuh bakteri berupa
matriks seperti gel yang terdiri dari air, enzim, nutrisi, limbah, dan gas.
Bagian tubuh bakteri ini merupakan tempat untuk pertumbuhan sel.
Selubung sel membungkus sitoplasma dan semua komponennya.
Pada sitoplasma terdapat struktur sel, seperti ribosom, kromosom, dan
plasmid, yang tersebar di seluruh bagiannya.

9. Membran sitoplasma
Membran sitoplasma merupakan lapisan dalam struktur sel bakteri
yang terbuat dari fosfolipid dan protein. Bagian tubuh bakteri ini memiliki
dua sisi dengan permukaan dan fungsi yang berbeda. Membran sitoplasma
juga bersifat dinamis dan terus beradaptasi dengan perubahan kondisi.
Fungsi membran sitoplasma adalah membungkus bagian dalam
bakteri sekaligus mengatur aliran bahan masuk dan keluar sel. Pelindung ini
memungkinkan sel untuk secara selektif berinteraksi dengan lingkungan
mereka.

10. Plasmid
Beberapa jenis bakteri memiliki lingkaran materi genetik ekstra
pada struktur tubuh bakterinya yang disebut plasmid. Seperti kromosom,
plasmid terbuat dari potongan DNA melingkar. Akan tetapi, plasmid tidak
terlibat dalam reproduksi.
Plasmid bereplikasi secara independen dari kromosom. Meski tidak
terlalu penting untuk kelangsungan hidupnya, bagian tubuh bakteri ini
memberikan beberapa keuntungan selektif. Misalnya, plasmid mungkin
mengandung gen yang membuat bakteri resisten terhadap antibiotik tertentu.
2.9 Klasifikasi Bakteri
11
1. Proteobacteria
Kelompok proteobacteria terdiri dari bakteri ungu contohnya Chromatium yang
berperan dalam daur belerang kemoautotrof contohnya Rhizobium untuk
mengikat nitrogen dalam tanah dan kemoheterotrof contohnya Salmonella yang
menyebabkan keracunan pada makanan. Bakteri ungu hidup dalam endapan
kolam, danau, atau lumpur. Sementara itu kemoautotrof biasa hidup bebas atau
bersimbiosis dengan makhluk lain dan kelompok kemoheterotrof hidup dalam
saluran pencernaan.
2. Bakteri gram positif
Kelompok bakteri ini bisa melakukan fotosintesis dan ada juga yang memiliki
sifat kemoheterotrof. Organisme ini membentuk endospora saat lingkungan
tidak menguntungkan. Contoh bakteri ini yaitu Clostridium dan Bacillus.
3. Spirochetes
Kelompok ini memiliki bentuk spiral dengan panjang 5 sampai 250 mm.
Spirochetes tergolong dalam bakteri gram negatif dan bersifat kemoheterotrof.
Organisme yang masuk klasifikasi ini hidup bebas atau sebagai parasit di tubuh
manusia dan hewan. cotohnya Treponema pallidium
4. Chlamydias
Kelompok bakteri ini berukuran 0,2 – 1,5 mm. Chlamydias hanya hidup
sebagai parasit dalam sel makhluk hidup lain. Contohnya yaitu Chlamydias
trachomatis penyebab penyakit mata.
5. Cyanobacteria
Dahulunya kelompok organisme ini dikenal dengan nama ganggang hijau biru.
Cyanobacteria ada yang memiliki sel hanya satu, namun ada juga yang bersel
banyak. Klasifikasi bakteri ini memiliki pigmen klorofil, karoten, dan pigmen
lain. Pigmen tambahan yang ditemukan dalam organisme ini yaitu fikosianin
(pigmen biru) dan fikoeritrin (pigmen merah). Ragam pigmen tersebut yang
menyebabkan kelompok Cyanobacteria memiliki banyak warna. Contohnya
Anabaena yang menyebabkan air sawah memiliki warna hijau.
2.10 Cara Hidup bakteri
Cara hidup virus adalah dengan menginfeksi sel makhluk hidup lain,
membuat sel inang, menghasilkan calon virus baru.
Virus tidak bisa menghasilkan makanan, dan juga tidak mendapat
makanan dengan mengkonsumsi makhluk hidup lain. Virus hanya bisa
berproduksi dengan menginfeksi sel-sel makhluk hidup lain, lalu
menggunakannya untuk memperbanyak diri.
Virus tergolong dalam parasit intraseluler obligat karena hanya dapat
hidup di dalam sel yang hidup. Artinya, jika sel tersebut mati, virus tidak akan
mati melainkan mengristal. Sel hidup yang ditumpangi virus disebut sel inang.

12
Cara virus mengenali inangnya, yaitu menggunakan sistem lock key atau
kesesuaian. Berdasarkan jenisnya, sel inang dibagi menjadi dua, kisaran inang
luas dan kisaran inang sempit.
• Virus dengan kisaran inang luas bisa menginfeksi beberapa inang, contohnya
virus flu burung bisa menginfeksi unggas, babi, dan manusia.
• Virus dengan kisaran inang sempit hanya bisa menginfeksi inang tertentu saja,
contohnya virus flu hanya menginfeksi sel-sel di saluran pernapasan dan virus
bakteriofag hanya bisa menginfeksi bakteri Escherichia coli.
Penularan virus dari satu inang ke inang yang lain bisa melalui udara,
lendir, air, darah, atau melalui perantara seperti nyamuk.
2.11 Cara Reproduksi Bakteri
Reproduksi bakteri terbagi menjadi 2 yaitu seksual ( pertukaran materi
genetik ) dan Aseksual
Pertukaran Materi Genetik
1. Konjugasi merupakan perpindahan materi genetik secara langsung melalui
pili antara dua bakteri yang berdekatan, sehingga membentuk jembatan
sitoplasma. Saat konjugasi, pili yang digunakan disebut juga sebagai pili seks.
Mula-mula, kedua sel bakteri berdekatan, kemudian membentuk tonjolan atau
struktur jembatan menggunakan pili/pilus/fili yang menghubungkan kedua sel
tersebut. Transfer kromosom maupun transfer plasmid akan terjadi melalui
jembatan konjugasi. Sel yang mengandung materi gen rekombinan kemudian
memisah dan terbentuklah dua sel bakteri dengan sifat baru (sifat
rekombinan) dengan cara pembelahan biner.

Contoh bakteri yang mampu berkonjugasi antara lain Salmonella typhi


dan Pseudomonas sp. Transfer kromosom dapat pula terjadi melalui pilus
seks, seperti yang terjadi pada Escherichia coli.

2. Transformasi adalah perpindahan materi genetik tanpa adanya kontak


langsung. Bakteri yang berdekatan dengan bakteri lain dapat memindahkan

13
plasmidnya tanpa harus membentuk saluran terlebih dahulu. Proses ini
ditemukan pertama kali oleh ahli bakteriologi asal Inggris Frederick Griffith.
Contoh bakteri yang melakukan transformasi adalah Neisseria, Bacillus,
Streptococcus, dan Haemophilus.

3. Transduksi adalah perpindahan materi genetik dari satu sel bakteri ke bakteri
lain melalui bakteriofag sebagai perantaranya. Proses ini dikemukakan oleh
Norton Zinder dan Joshua Lederberg. Trasfer gen melalui perantara virus.
Lalu virus membawa gen bakteri dari satu sel inang ke sel inang lainnya. Ada
dua bentuk transduksi yaitu transduksi umum dan transduksi khusus.
Keduanya dihasilkan dari penyimpangan pada siklus reproduktif virus.

a. Tranduksi Umum
Diakhir siklus litik virus, molekul asam nukleat virus dibungkus di
dalam kapsid, dan virus lengkapnya dilepaskan ketika sel inang lisis.
Kadangkala sebagian kecil dari DNA sel inang yang terdegradasi
menggantikan genom dari virus. Virus seperti ini cacat karena tidak
memiliki materi genetik sendiri. Walaupun demikian, setelah
pelepasannya dari inang yang lisis, virus dapat menempel pada bakteri lain
dan menginjeksikan bagian DNA bakteri yang didapatkan dari sel
pertama. Beberapa DNA ini kemudian dapat menggantikan daerah
homolog dari kromosom sel kedua. Kromosom sel ini sekarang memiliki
kombinasi DNA yang berasal dari dua sel sehingga rekombinasi genetik
telah terjadi. Jenis transduksi ini disebut dengan transduksi umum karena
gen-gen bakteri ditransfer secara acak.

b. Tranduksi khusus
Untuk transduksi khusus memerlukan infeksi oleh virus temperat,
dalam siklus lisogenik genom faga temperat terintegrasi sebagai profaga
ke dalam kromosom bakteri inang, di suatu tempat yang spesifik.
Kemudian ketika genom virus dipisahkan dari kromosom, genom virus ini
membawa serta bagian kecil dari DNA bakteri yang berdampingan dengan
profaga. Ketika suatu virus yang membawa DNA bakteri seperti ini
menginfeksi sel inang lain, gen-gen bakteri ikut terinjeksi bersama-sama

14
dengan genom faga. Transduksi khusus hanya mentransfer gen-gen
tertentu saja, yaitu gen-gen yang berada di dekat tempat profaga pada
kromosom tersebut.

4. Pembelahan biner merupakan cara reproduksi yang paling umum dijumpai


pada bakteri yaitu dengan cara membelah diri daris atu sel bakteri menjadi
dua sel bakteeri, dst. Waktu generasi yang pendek memungkinkan populasi
prokariotik dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan secara cepat.
Dalam suatu lingkungan dengan sumberdaya yang memadai, satu sel akan
membelah menjadi 2 sel. Kedua sel akan membelah menghasilkan 4 sel,
kemudian 8 sel, 16 sel, dan seterusnya.

Beberapa spesies dapat membelah dalam waktu 20 menit, ada juga yang
mampu membelah pada kisaran waktu 1 sampai 3 jam. Dalam pembelahan
biner ini, materi genetik hasil pembelahan sama dengan materi genetik
induknya.

2.12 Peranan Bakteri


B. Peranan bakteri yang menguntungan
a. Peranan di alam

No Nama spesies Peranan


1 Eschericia coli pembusuk makanan pada usus besar

15
2 Rhicobium leguminosarum pengikatan nitrogen pada akar polong-polongan
3 Nitrosomonas
proses nitritasi
4 Nitrsococcus
5 Nitrobacter
proses nitratasi
6 Nitrococcus

b. Rekayasa genetika

No Nama spesies Peranan


1 Eschericia coli pembuatan insulin
2 Bakteri hyperthermophilic penggunaan enzim untuk rekayasa genetika
3 Clostridium tetanii pembuatan serum tetanus
4 Agrobacterium tumafuciens penghantar gen ke tumbuhan

c. Antibiotik

No Nama spesies Antibiotik


1 Streptomyces griceus streptomisin
2 Strptomyces venezuelae kloramfenikol
3 Streptomyces aurofasiens auremisin/tetrasiklin
4 Bacillus polymyxa polimiksin

d. Pembuatan makanan

No Nama spesies Makanan


1 Streptococcus thermophillus
yogurt, mentega
2 Lactobacillus bulgaricus
3 Lactobacillus casei keju, yogurt, kefir, minuman probiotik
4 Lactobacillus sp. asinan, terasi
5 Acetobacter xylinum nata de coco
6 Acetobacter sp. asam cuka
7 Candida crussei coklat
8 Pediococcus cereviceae sois
9 pseudomonas sp. suplemen vitamin B

e. Bioremidiasi (pengelolaan lingkungan)

No Nama spesies Peranan


1 Thiobacillus ferooxidans pengurai bijih besi
2 Mariprofundus ferrooxidans oksidator besi
3 Xanthomonas campestris pengurai tumpahan hidrokarbon di air
4 methyllococcus capsukatus pengurai plastik
5 Bacillus thuringiensis pembuatan biopestisida

16
6 Pasteuria penetrans

C. Peranan yang bakteri yang merugikan


a. Pembusukan makanan dan minuman

No Nama spesies Pembusukan


1 Flavobacterium telur
2 Acromobacter telur, daging
3 Alicyclobacillus sari buah/jus buah
4 Erwinia amylovora buah
5 Lactobacillus buah, sayur dan umbi
6 Clostridium botulinum makanan kemasan
Pseudomonas
7
cocovenenans makanan berkelapa

b. Patogen pada tumbuhan

No Nama spesies Pembusukan


1 Flavobacterium telur
2 Acromobacter telur, daging
3 Alicyclobacillus sari buah/jus buah
4 Erwinia amylovora buah
5 Lactobacillus buah, sayur dan umbi
6 Clostridium botulinum makanan kemasan
Pseudomonas
7
cocovenenans makanan berkelapa

c. Patogen pada hewan

No Nama spesies Penyakit


1 Bacillus anthracis antraks
2 Mycobacterium bovis penyakit kaki dan kuku pada hewan
3 Mycobacterium avium penyakit pada unggas
4 Cytophaga columnaris penyakit pada ikan
5 Actinomyces bovis bengkak rahang sapi
6 Streptococcus agalactia mastitis pada sapi
7 Brucella abortus brusellosis pada sapi

17
d. Patogen pada manusia

No Nama spesies Penyakit


1 Salmonella thyphosa tifus
2 Vibrio cholerae kolera
3 Treponema pallidum sifilis
4 Neissera gonorrheae gonorrhea
5 Neissera meningitidis meningitis
6 Yersinia pestis pes
7 Propionibacterium acnes jerawat
8 Mycobacterium tuberculosis TBC
9 Mycobacterium leprae lepra
10 Chlamydia trachomatis mata
11 Staphylococcus aureus radang paru-paru
12 Diplococcus pneumoniae pneumonia
13 Streptococcus mutans penyakit gigi dan gusi
Corynebacterium
14
diphtheriae dipteri
15 Clostridium tetanii tetanus
16 Shigella dysentriae disentri
17 Leptospira interrogans leptospirosis
18 Treponema pallidum sifilis
19 Campylobacter inflamasi usus dan darah
20 Helicobacter pylori ulkus lambung

BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan yang kami dapatkan yaitu, bahwa virus dan bakteri sama-sama makhluk hidup yang
tidak jauh dan tidak lepas dari lingkup manusia. Virus dan bakteri memiliki struktur tubuh yang
sangat berbeda dengan begitu dampak yang di sebabkan oleh virus dan bakteri pun berbeda.
Virus adalah makhluk hidup yang tidak termasuk kelompok hewan atau tumbuhan. Virus
menyebabkan berbagai macam penyakit baik pada manusia, hewan, maupun tumbuhan. Dalam
perkembang biakannya pun berbeda virus memerlukan lingkungan sel yang hidup. Oleh karena
itu, virus menginveksi sel bakteri, sel hewan, sel tumbuhan, dan sel manusia. Terdapat dua
macam virus menginfeksi bakteri, yaitu secara litik dan lisogenik.

Sedangkan, bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar
luas dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme
uniseluler (bersel tunggal), prokariota/prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran
18
mikroskopik (sangat kecil). Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Jika virus
hanya dapat merugikan manusia, tetapi tidak dengan bakteri. Terdapat bakteri saprofit dimana,
bakteri tersebut sangat menguntungkan untuk lingkungan yang berfungsi sebagai bakteri
pengurai.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell et all. 2002. Biologi Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Mangunwardoyo Wibowo. 2002. Transformasi Fragmen DNA Kromosom Xanthomonas


campestris ke dalam Escherchia coli. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia. Vol 6 : hal 22. Makara Sains. Jakarta,Indonesia.

Muladno. 2002. Seputar Teknologi Rekayasa Genetika.Pustaka Wirausaha Muda dan


USESE Foundation, Bogor. 123 halaman.

Russel PJ. 1992. Genetics Third Edition. New York[NY]: Harper Collins Publisher.

Suharsono et all. 2010. Isolasi dan Pengklonan Fragmen cDNA Gen Penyandi H+-ATPase
Membran Plasma dari Melastoma malabathricum L. Institut Pertanian Bogor. Vol 1 : 67-74.
J Agron. Bogor, Indonesia.
19
Tsen et al. 2002. Natural plasmid transformation in Escherichia coli. Journal of Biomedical
Science. 9:246-252

Tanah Boleng Didimus. 2015. Bakteriologi. Malang : UMM

Pelczar. Michael J & E. C. S. Chan. 2007. Dasar-Dasar Mikrobiologi Jilid 1. UI


Press:Jakarta.

Achmadi, Umar Fahmi. 2006. Imunisasi Mengapa Perlu?. Jakarta: PT. Kompas

Nur, Juliar. 2020. “Struktur Tubuh Virus”, https://learniseasy.com/struktur-virus/ diakses


pada 6 Oktober 2022

Nuraeni, Siti. 2021. “Ciri-ciri Virus, Klasifikasi, dan Peranannya Bagi Kehidupan”, “
https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/614b0febd3b19/ciri-ciri-virus-klasifikasi-dan-
peranannya-bagi-kehidupan Diakses pada 7 Oktober 2022

20

Anda mungkin juga menyukai