Anda di halaman 1dari 5

 

                                           
RIA ANJANI AND FRIENDS
ADVOKAT DAN BANTUAN HUKUM
Jl. KH Dewantara I No 36B Samarinda, Telp 0852 5070 6695

Nomor             : 03/SG-BNA/IX/2015
Lamp.              : Surat Kuasa
PERIHAL        : Surat Gugatan Atas Sebidang Tanah

Kepada Yth,
Ketua Pengadilan Negeri
Samarinda
di
Samarinda

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini Kami:
1.Ria Anjani S.H., M. H.
2. Selvyra F.A. S.H

Advokat dan Penasihat hukum pada kantor pengacara Ria Anjani and Friends, No. Reg. Izin
Praktek: 07/5423/PPP/Perp/XII/2002 berkantor di Jalan KH Dewantara I No. 36B Samarinda,
berdasarkan surat kuasa tertanggal 7 September 2015 terlampir ,bertindak untuk dan atas nama
ASYIDAH  BINTI   ABDULLAH, bertempat tinggal di Jl. Antasari Perumahan Komplek
Damai lestari Blok  A  No.  11   Samarinda, dalam hal ini telah memilih tempat kediaman hukum
(domisili) di kantor kuasanya tersebut di atas, hendak  mengajukan surat gugatan ini, selanjutnya
akan disebut Penggugat.
Dengan ini penggugat hendak mengajukan gugatan terhadap :
1. HASWANI BINTI HASAN : umur   55  tahun, pekerjaan ibu rumah  tangga , agama  islam, 
tempat  tinggal  Jl  Pramuka 6  , kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda;
2.  MUSLIM  BIN  ZULMANI  ,  umur   42  tahun,pekerjaan  PNS,   agama Islam, tempat
tinggal Jl. Pramuka 6, Kecamatan Samarina Ulu, Samarinda;
3.  MUCHRIZAL BIN ZULMANI, umur 36 tahun, pekerjaan PNS,  agama Islam tempat
tinggal Jl. Perjuangan 1, Samarinda Ulu, Samarinda;
4. ZULFAHMI  BIN  ZULMANI,  umur  32  tahun, pekerjaan  anggota TNI  AD, tempat
tinggal di asrama Yonif 611/AWL Sungai Keledang, Samarinda Sebrang, Samarinda;
 Adapun mengenai duduk persoalannya adalah sebagai berikut :
Bahwa    Penggugat memiliki sebidang tanah yang  terletak  di Sungai Keledang,
Kecamatan Samarinda Sebrang, Samarinda. Tanah dimaksud berukuran panjang 56 m dan lebar
16,50  m dengan batas-batas sebagai berikut:

- Sebelah timut dengan tanah Aslina;


- Sebelah Barat dengan Jalan rumah  Blang/ Menuju Kampung;
- Sebelah Selatan dengan tanah kuburan;
- Sebelah Utara dengan tanah penggugat;
Bahwa  tanah dimaksud penggugat peroleh dari almarhum Nyak Mubin Bin Nyak   Man,
kakek   penggugat, pada  tahun   1948   sebagai  pengganti  dan pembayaran utang   almarhum
Nyak  Mubin  kepada penggugat sebesar  5 (lima) buah   paun   rupiah, yakni sebesar 25 
mayam emas. Kemudian pada tahun   1972   almarhum Nyak  Mubin membuat surat  
peralihan kepemilikan tanah terperkara kepada penggugat, yang  dibuat dan  ditandatangani
oleh Keuchik Ismail, Keuchik Gampong Pie  dan  Imeum Mukim Di Azis, Imeum Mukim
Meuraxa;
Bahwa   tanah  terpekara  dikuasai  oleh  Hayatun, ibu  dari  Tergugat  II   s/d IV,sejak
tahun  1991,  dengan mendirikan/membangun sebuah rumah  di atas tanah perkara.
Penggugat pernah menkomplain  ketika  Hayatun membuat  sertifikat  atas tanah terpekara pada
tahun  1994  melalui  PPAT,  maka  proses pembuatan sertifikat  dimaksudkan  dihentikan 
sampai  terjadinya  peristiwa  banjir bandang 26 Desember 2004.

Setelah banjir bandang tanah perkara hingga saat ini dikuasai oleh tergugat I  s/d  IV 
tanpa alas hak/dasar hukum  yang  jelas dengan cara  mendirikan rumah   bantuan  Pasca 
Tsunami.    Sebelum  rumah   dimaksud  dibangun terlebih  dahulu  Tergugat  I   mengatakan 
apabila  KTP  kita  semua  tidak lengkap kita tidak mendapat rumah  bantuan.
Bahwa     Penggugat   menyetujui    inisiatif    Tergugat    I     tersebut    untuk
mendapatkan rumah  bantuan tersebut, namun penggugat mempertanyakan kejelasan masalah
tapal batas tanah milik  Penggugat dengan tanah milik Tergugat I  s/d  IV harus diselesaikan 
secara musyawarah. Hal  ini disetujui oleh Tergugat I dan  Tergugat I berjanji akan 
menghubungi Tergugat II s/d Tergugat IV, namun dalam kenyataannya justru Tergugat I s/d 
Tergugat IV membangun rumah  di atas tanah Penggugat, bukan  di atas tanah Tergugat I s/d
Tergugat IV sendiri.

Bahwa  Penggugat sudah berkali-kali minta kepada Tergugat I dan  Tergugat II   agar  
berkenan  mengembalikan  tanah  Penggugat  yang   dikuasai  oleh Tergugat I s/d Tergugat IV.
Namun  Tergugat I dan Tergugat II tidak menanggapinya secara positif. Justeru sewaktu
Penggugat menemui tergugat  di  Sabang  pertengahan  tahun   2007,   saat  mulainya
pembangunan rumah  bantuan tersebut dengan mmaksud untuk membahas masalah tanah
terpekara namun tergugat 1 menolak begitu juga diakhir tahun 2007. Penggugat juga datang lagi
ke  Sabang menemui tergugat I dengan  maksud untuk  menyelesaikan  masalah  tanah 
terpekara,  namun Tergugat I mengatakan kalau datang ke rumah  Tergugat I untuk membahas
masalah tanah lebih baik tidak usah datang-datang ke rumah  Tergugat I.
Bahwa  Penggugat juga sudah menghubungi Tergugat II pada tahun  2010  di Jl. Pramuka
6, Samarinda Ulu,  namun Tergugat II mengatakan   dia   tidak   mau    tahu    dengan  alasan  
yang    dikemukakan Penggugat, yang  dia  ketahui tanah    terpekara adalah tanah milik ibunya,
Hayatun.
Bahwa dari pelanggaran yang telah dilakukan oleh tergugat I-IV, telah menimbulkan
kerugian materi milik tergugat sebagaimana di uraikan seperti dibawah ini:
-          Tanah milik penggugat berukuran seluas 56M x 16,50 M = 72,5 m2.
Dengan tafsiran harga sekarang Rp.1000.0000,00/meter, Jadi keseluruhan harga semua 72,5
Meter x Rp. 1000.000,00 = Rp. 72.500.000,00.
-          10 Batang pohon kelapa kira kira berumur 6-7 tahun dengan perkiraan buah 50 Butir
kelapa/pohon sekali panen,dan dalam satu tahun dapat di panen sebanyak 4 kali panen pertahun
per satu batangnya,jadi dikalikan 10 Batang x 50 Butir x 4 = 2000 Butir kelapa dengan harga
pasaran kelapa saat ini perbutirnya Rp 5000,00. Jadi keseluruhan harga 2000 butir kelapa x
Rp.5000,00 =  Rp.10.000.000,00/tahun. Jadi tanah tersebut talah dikuasai oleh tergugat selama 5
tahun dari tahun 2004-2014 dengan total kerugian selama 5 tahun sebesar Rp.10.000.000,00 x 10
tahun= Rp.100.000.000,00.
-          Sebelum tanah tersebut dikuasai penggugat telah bercocok tanam di tanah tersebut dengan
menanam sayur sayuran seperti kangkung, bayam, kentang dll. Dengan hasil rata rata 100 Kg
sekali panen dengan harga per Kg nya sebesar Rp.15.000,00/Kg. Jadi total kerugiannya 100 Kg x
Rp.15.000,00 = Rp.1.500.000,00./panen. Dalam satu tahun bisa panen sebanyak 4 kali panen
yakni Rp.1.500.000,00 x 4 = Rp.6.000.000,00, Jadi total kerugian untuk tanaman sayur- sayuran
adalah Rp.6000.000,00 x 10 tahun = Rp. 60.000.000,00.
-          Jumlah kerugian penggugat  secara keseluruhan seperti diantaranya kerugian tanah, kerugian
hasil panen kelapa dan kerugian tanaman sayur-sayuran adalah Rp72.500.000,00 + 
Rp.100.000.000,00 + Rp. 60.000.000,00 = Rp. 232.500.000,00.

-   Bahwa Tergugat I s/d IV mengetahui bahwa perbuatannya itu bertentangan dengan hukum   dan
keadilan yang berlaku karena jelas mengambil hak orang lain sehingga menimbulkan kerugian
yang tidak sedikit.
-  Bahwa perlakuan tergugat jika segera di hentikan dan diselesaikan perkaranya,dikhawatirkan akan
menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi.
-  Bahwa karena tanah terperkara dikuasai oleh Tergugat I s/d IV, maka demi menghindari agar
tanah terperkara tidak dialihkan ke pihak -pihak lain dan terjaminnya pelaksanaan putusan
pengadilan, maka penggugat memohon agar Yang Mulia Ketua Pengadilan Negeri Samarinda
berkenan kiranya meletakan sita jaminan (conservatoir beslaag) atas tanah terperkara.

Berdasarkan dalil-dalil yang sudah dikemukakan penggugat tersebut di atas, maka dengan ini
izinkanlah penggugat mengajukan permohonan kepada Yang Mulia Ketua Pengadilan Negeri
Samarinda agar berkenan kiranya memanggil para pihak pada suatu hari yang ditetapkan untuk
keperluan itu, memeriksa, mengadili serta memberikan keputusan dengan amarnya berbunyi
sebagai berikut:
Primair :
1.      Menyatakan menerima dan mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya;
2.      Menyatakan/menetapkan secara hukum penguasaan tanah terperkara oleh Tergugat I s/d II
sebagai perbuatan melawan hukum;
3.      Menyatakan/menetapkan tanah perkara sebagai harta milik penggugat sebagai pengganti dan
pembayar hutang almarhum Nyak Mubin Bin  Nyakman kepada Penggugat;
4.      Menyatakan/menetapkan sah dan berharga sita jaminan ( concervatoir beslaag) yang diletakkan
di atas tanah terperkara sebagaimana yang dimaksudkan;
5.      Menghukum Tergugat I s/d IV untuk menyerahkan tanah tanah terperkara dalam keadaan
kosong sebagaimana semula.
6.      Menghukum tergugat I s/d IV untuk membayar biaya perkara yang sudah dikeluarkan.
Atau:

Subsidair :
Apabila Majelis Hakim Yang Mulia berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex
aequo et bono)

Samarinda, 09 September 2015


Hormat kami Kuasa Hukum Penggugat.

Ria Anjani S.H., M.H


Selvyra FA., S.H.

Anda mungkin juga menyukai