Anda di halaman 1dari 3

NAMA : AKHSAN MUKSHI MUBAROK

KELAS : IX - K

ABSEN : 03

Hanya Sebatas Teman


“Jeano!! Bangun!!”

Ini sudah kelima kalinya Naya berteriak membangunkan Jeano, sahabatnya sejak kecil. Sudah bersama
sejak kecil membuat Naya tahu semua tentang lelaki itu. Bahkan sampai kebiasaan baik dan buruknya
pun Naya tahu.

Salah satu kebiasaan buruknya yang tidak pernah berubah adalah selalu bangun kesiangan, sampai
melewatkan kewajibannya sebagai umat Muslim.

“Astaghfirulloh, Jeano! Kamu ini, ya?! Dibangunin kok gak bangun-bangun?! Aku siram pake air dingin
nihh,”

Kalau Naya sudah mengatakan kalimat itu, secara langsung Jeano membuka matanya perlahan. Dengan
langkah yang gontai, Jeano masuk ke dalam kamar mandi.

“Kamu itu udah SMA kelas 3, Je! Sebentar lagi lulus. Mau jadi apa kamu kalo bangun kesiangan
mulu?”celoteh Naya sembari merapihkan tempat tidur Jeano yang bisa dibilang sangat berantakan.

“Bawel!!”sahut Jeano dari dalam kamar mandi.

Niatnya untuk berangkat lebih awal dari biasanya justru sampai di sekolah gerbang sudah ditutup rapat.
Bahkan dikunci dari dalam.

“Kamu sih, Je! Kan, jadi telat!” omel Naya pada Jeano. Gadis itu memberikan pukulan ringan di lengan
Jeano.

“Lewat pintu belakang aja, Nay. Pasti aman!” Jeano menarik lengan Naya tanpa aba-aba. Cowok itu
membawanya masuk lewat gerbang belakang sekolah.
“Jean, yakin gak ini aman? Takutnya nanti ada Pak Ridwan,” ucap Naya setengah berbisik. Mereka
berdua tengah mengendap-endap agar tidak ketahuan oleh guru BK yang suka berkeliling mencari
mangsa.

“Ssttt.. makanya diem aja, aku yakin ini aman, kok,” Jeano tetap santai berjalan dengan tangannya yang
terus menggenggam tangan Naya.

Naya yang melihat tangannya digenggam, merasakan sesuatu yang berbeda di hatinya. Seketika teringat
perkataan Jeano dua tahun lalu, cowok itu berkata: “Jangan ada hubungan khusus diantara kita, Nay.
Aku cuma nganggap kamu sahabat terbaik aku,”

Kalimat itu Jeano lontarkan saat Naya bertanya “Jean, kamu gak ada perasaan lebih ke aku gitu?”

Jujur saja, bersama Jeano sejak kecil membuat Naya perlahan-lahan menumbuhkan perasaan di hatinya.
Bukan perasaan sayang sebatas sahabat, namun lebih dari sahabat.

Naya Khaerunnisa.. menyukai seorang cowok bernama Jeano Regantara. Bersama dengan cowok itu
sejak kecil, dalam suka maupun duka. Naya juga berusaha untuk tidak menumbuhkan perasaan itu di
hatinya. Dan berusaha untuk menghilangkannya juga.

Lagipula, Naya juga tidak ingin mengingkari janjinya dengan Jeano.

“Janji, Nay. Jangan pernah jatuh cinta sama Aku. Jangan ada yang jatuh cinta diantara kita. Kita sebatas
teman,” ucap Jeano saat duduk di bangku kelas 10.

“Aku janji, kok, Je!”

Dulu Naya mudah mengatakan janji, tapi seiring berjalannya waktu, perasaan tidak ada yang tahu kan?
Tiba-tiba muncul begitu saja.

“Psstt.. Nayaaa!”

Saking fokusnya Naya melamunkan kenangannya bersama Jeano, hingga dia tidak sadar sekarang dirinya
telah berada di depan kelas.
“Eh? Kita gak ketauan, Je?” tanya Naya celingukan.

“Nggak. Kelas kita untung aja lagi jam kosong,” ucap Jeano dengan nada dinginnya.

“Nay, kok kamu tadi malah ngelamun sih? Mikirin apa?” tanya Jeano. Posisi mereka berdua masih
berada di depan kelas, dengan tangan yang masih saling menggenggam.

“Eh? Nggak, kok, Je! Udah, ayo masuk,” Baru saja Naya ingin melepaskan genggamannya, Namun Jeano
menahannya. Naya menatap Jeano dengan alis terangkat sebelah.

“Simpan perasaan kamu buat orang lain, jangan berikan perasaan itu ke aku. Jangan terlalu berharap
denganku. Kita hanya sebatas teman, itu saja!” ucap Jeano. Manik matanya tak lepas menatap mata
bulat milik Naya.

END

Cerpen Karangan: Nanda Aryani

Kategori: Cerpen Cinta Dalam Hati (Terpendam), Cerpen Persahabatan

Anda mungkin juga menyukai