Anda di halaman 1dari 17

BUKTI-BUKTI

TENTANG

SISI-SISI POSITIF

POLIGAMI
Syaikh Abdullah Bin Aziz Bin Baz -Rohimahullah-

Diterjemahkan Oleh:
Muhammad Bin Topari Makmur

11
‫ﱁ ﱂﱃ ﱄ‬

Alhamdulillah, shalawat dan salam kepada Rosulullah,


keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti
dengan baik hingga Hari Kiamat.
Aku ucapkan syukur kepada kedua orang tuaku yang
senantiasa membimbingku dan menjagaku. Aku ucapkan
syukur juga kepada kedua istri-istriku tercinta atas perhatian
dan pengertian selama ini sehingga bisa menyelesaikan
sebagian tulisan-tulisanku.
Poligami adalah syariat yang menuai pro dan kontra di
kalangan muslimin sendiri. Hal ini disebabkan karena jauhnya
mereka dari Agama Allah, kurangnya ketundukan kepada
syariat, praktisi poligami yang tidak berusaha berbuat keadilan,
pengaruh dari musuh-musuh Allah dari orang-orang kafir dan
lainnya.
Ketahuilah, wajib bagi setiap muslim dan muslimah
untuk tunduk terhadap syariat Allah semuanya tanpa
terkecuali. Allah berfirman:

‫ﱡﱁﱂﱃﱄﱅﱆﱇﱈﱉﱊﱋﱌ ﱍ‬

‫ﱐﱒﱓﱔﱕﱖﱗﱘ ﱙﱚﱠ‬
‫ﱑ‬ ‫ﱎﱏ‬
٣٦ :‫ا ٔﺣﺰاب‬

12
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula)
bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya
telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka
pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa
mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah
sesat, dengan kesesatan yang nyata. "Al Ahzab: 36.
Maka tulisan ringkas ini sangat bermanfaat bi idznillah, mudah
mudahan menjadi pencerah bagi kaum muslimin.
Aku memohon kepada Allah agar terjemahanku
bermanfaat untuk islam dan kaum muslimin. Amiin.

Abu Abdillah Muhammad bin Topari Makmur

Limbangan, Kersana
29 Safar 1444 H

13
‫ﱁ ﱂﱃ ﱄ‬

Alhamdulillah, shalawat dan salam kepada Rosulullah,


kepada keluarganya, para sahabatnya serta orang-orang yang
mengikuti petunjuknya.
Sesungguhnya pembahasan Poligami adalah
pembahasan yang besar dan berbahaya. Ini adalah
pembahasan yang penting bagi setiap muslim. Musuh-musuh
Islam menentang dan menolaknya. Akibat yang besar dari
ucapan mereka terhadap kritikan poligami adalah berupa
kerusakan yang besar dan akibat yang buruk.
Telah sampai kepada kami dan kami telah banyak
mendengar dari kitab-kitab dan lembaran-lembaran, radio,
semuanya itu pengaruh dari wali-wali setan dan dari pengekor
musuh-musuh Allah serta orang-orang yang terpengaruh
sehingga mereka berjalan pada pijakan musuh-musuh Allah dan
musuh-musuh Islam. Kadang mereka menjadi kafir dalam
keadaan mereka tidak menyadarinya.
Perkara ini sebagaimana yang dikatakan; Poligami
termasuk keindahan Islam dan telah disyariatkan semenjak
zaman dulu pada syariat-syariat yang telah lalu. Di dalam kitab
taurat lebih luas daripada itu, demikian pula di dalam kitab Injil
hingga Nabi Dawud-Alaihi salam-memiliki seratus istri.

14
Telah datang di dalam hadits yang shohih bahwa Sulaiman-
alaihi salam-bersabda,

ِ‫ﻞ‬+,‫ُ َﻼ ًﻣﺎ ﯾُﻘَﺎﺗِ ُﻞ ﰲ َﺳ‬2 ‫ﰻ ا ْﻣ َﺮ ٍة ﻣﳯﻦ‬


( ُ &َُ ِ ‫ ﺗ‬،ً‫ ِﻃﯿ َﻔﻦ ا ﻠ ْﯿ َ َ َﲆ َﺳ ْﺒ ِﻌ َﲔ ا ْﻣ َﺮ ة‬$
،‫ﷲ‬ ِ
” Sungguh aku akan menggilir pada malam ini 90 wanita yang
akan melahirkan setiap dari mereka pemuda yang berperang di
Jalan Allah1.”
Ini adalah syariat sebelum Islam, syariat Taurat dan Injil,
yang Yahudi mengira bahwa mereka di atas syariat Taurat-
mereka adalah manusia paling pendusta dan paling sesat-.
Kemudian orang-orang kafir tersebut dari kalangan Yahudi dan
Nashoro serta orang -orang yang mengikuti pijakan mereka
mengkritik syariat Nabi Muhammad karena permusuhan
mereka kepadanya-Alaihis sholatu was salam-. Mereka
merubah ayat-ayat dari tempatnya untuk saling mendukung
melawan Islam dan anak-anak Islam serta syariat islam.
Kemudian tumbuh dalam tubuh Islam orang-orang yang
dinisbatkan kepada Freemason dan selain mereka dari orang-
orang bodoh dari kalangan orang orang Atheis dan selain
mereka yang mengaku Islam padahal mereka adalah pendusta.

1
Hadits Riwayat Al-Bukhari No.5242 dan Muslim No.1645 dari Abu
Hurairoh-rodhiallahuanhu-.

15
Adapun apa yang telah Allah syariatkan berupa poligami
maka ini perkara yang jelas. Allah berfirman:

‫ﱡﱴﱵﱶﱷﱸﱹﱺ ﱻﱼﱽﱾﱿﲀ‬
‫ﲃ‬
٣ :‫ﺴﺎء‬8‫ﲂ ﱠ اﻟ‬ ‫ﲁ‬
"Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap
(hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu
mengawininya), maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu
senangi: dua, tiga atau empat...”
Dahulu sebagian orang menikahi anak yatim kemudian
tidak memberi maharnya yang sesuai yang harusnya diberikan
semisalnya, maka Allah memerintahkan agar memberikan
kepada anak yatim harta-harta mereka, tidak mengambilnya
dan tidak pula mendholiminya serta tidak
memakan/memasukkan harta mereka (yatim) kepada harta
mereka, Allah berfirman:

‫ﱡﱴﱵﱶﱷﱸﱹﱺ ﱻﱼﱽﱾ‬

‫ﱿ‬

“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap
(hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu
mengawininya), maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu
senangi”

16
Perintah di dalam ayat ini menurut Ahlul Ushul asalnya
wajib. Asal hukum dari perintah adalah wajib, hukumnya tidak
menjadi sunnah kecuali dengan dalil-dalil yang
memalingkannya dari wajib kecuali apabila dalil menunjukkan
bahwa itu tidak wajib, dengan dasar amalan kaum muslimin
dan ucapan Nabi-shallallahu alaihi wa sallam-.
Dan sunnah tetaplah sunnah dan dianjurkan apabila
seorang muslim melihat kemampuannya untuk berpoligami dan
kebutuhan dia untuk berpoligami serta maslahat untuknya
maka disyariatkan Poligami. Apabila tidak mampu untuk
berpoligami atau menghalanginya sebuah halangan makan
mencukupkan satu saja.
Poligami, walaupun wanita atau kebanyakan wanita
enggan maka tolok ukurnya bukanlah keengganan mereka dan
ketidak sukaan mereka, maka wanita kadang-kadang enggan
pada sesuatu yang bermanfaat untuk mereka dan menyukai
sesuatu yang memudharatkan dan membahayakan mereka.
Penolakan dari mereka bisa membawa kepada terjadinya
perbuatan keji, munculnya anak-anak zina. Apakah seorang
muslim ridho dengan hal ini? Tidak akan ridho dengan ini.
Menikahkan anak-anak perempuan kepada laki-laki
yang mempunyai istri, 2 istri atau 3 istri lebih baik baginya dari
pada dia sendirian di rumah. Seperempat atau setengah atau
sepertiga lebih baik daripada tinggal sendirian.

17
Maka seorang lelaki menikahi dua, tiga atau empat.
Melihat maslahatnya, lalu dia menikah wanita yang dia sukai
dengan timbangan syariat, dengan penuh hati-hati dan adil,
serta perhatian untuk memilih istri yang baik, sebagaimana
sabda Nabi,

ِ ‫ﻓﺎﻇ َﻔ ْﺮ‬
،‫ﻦ‬Aِ C‫ﺑﺬات ّ ِا‬ ِ ِ ،‫ و َﺟﲈ ِﻟﻬﺎ‬،‫ و ِﻟ َﺤ َﺴ ﳢِ ﺎ‬،‫ ٔ ْرﺑَﻊ ٍ ِﻟﲈ ِﻟﻬﺎ‬:‫ﺗُ ْﻨ َﻜ ُﺢ اﳌ َ ْﺮ ُة‬
ْ ،‫ﳯِ ﺎ‬AC‫و‬
َ‫َ ِﺮﺑ َ ْﺖ ﯾَﺪاك‬Q
“Wanita dinikahi karena empat hal; Karena hartanya, karena
kecantikannya, karena kedudukannya dan karena agamanya,
beruntunglah yang mendapatkan agamanya, taribat yadaka2.”
Maka carilah wanita-wanita sholihah, demikian para
wanita dan para wali mereka agar mencari yang sholih dari
kalangan lelaki. Maka tidaklah boleh baginya untuk menikahkan
kepada sembarang lelaki dari kalangan orang kafir, orang yang
meninggalkan sholat, para pemabuk yang memudharatkan istri-
istri mereka serta tidak memberi manfaat kepada mereka.
Seyogyanya bagi wanita dan para walinya janganlah
semangatnya untuk mendapatkan fulan bin fulan (anaknya
orang penting), atau punya pekerjaan, atau punya bisnis atau
yang penting dia belum beristri, karena bukanlah itu
timbangannya. Tolok ukurnya adalah kesholihan walaupun dia

2
Hadits Riwayat Al-Bukhari No. 5090 dan Muslim No. 1466 dari Abu
Hurairoh-rohiallahuanhu-

18
fakir, karena Allah akan mencukupkannya dari keutamaannya,
sebagaimana firmannya,

‫ﱇﱉ ﱊ‬
‫ﱈ‬ ‫ﱡﱁﱂﱃﱄﱅﱆ‬

٣٢ :‫ﱏ ﱑ ﱒ ﱓ ﱔ ﱠ ﺍﻟﻧﻭﺭ‬
‫ﱐ‬ ‫ﱋﱌﱍﱎ‬
“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu,
dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba
sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang
perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan
mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-
Nya) lagi Maha Mengetahui.” An-Nur: 23.
Dan di dalam hadits yang shohih disebutkan,
ِ ‫ﺣﻖ ﲆ‬
‫ ﻋﻮﳖُ ﻢ‬W‫ا‬ U ‫ﺛﻼﺛ ٌﺔ‬
“Tiga golongan, ha katas Allah untuk menolongnya,3
Nabi menyebutkan di antara mereka adalah orang yang
ingin menikah untuk menjaga kehormatan, Orang yang
menikah ingin menjaga kehormatan, Allah akan menolong
mereka, walaupun dengan cara dia berhutang, atau membeli
barang dengan berhutang kemudian menjualnya lalu menikah

3
Hadits Riwayat At-Tirmidzi 1655, An Nasa’i No. 3120, Ibnu Majah No.
2518 dari Abu Hurairah rodhiallahuanhu. Dihasankan oleh Al-Albani dalam
kitab Shohihul Jami No. 3050.

19
maka kelak Allah akan menolongnya, kelak Allah akan
melunasinya sebagaimana disabdakan Nabi,’

ُ ‫ ِﺮﯾﺪُ ٔدا َءﻫﺎ ٔدى‬Aُ ‫َﻣﻦ ٔ\ ََﺬ ٔ ْﻣﻮا َل اﻟﻨ ِﺎس‬


‫ ِﺮﯾﺪُ ٕاﺗْﻼﻓَﻬﺎ‬Aُ ‫ و َﻣﻦ ٔ\ ََﺬ‬،‫ ﻋ ْﻨﻪ‬W‫ا‬
ُ ‫ٔﺗْﻠَ َﻔ ُﻪ‬
W‫ا‬
”Barangsiapa yang ingin mengambil harta manusia karena ingin
melunasinya maka Allah akan melunasinya, barangsiapa yang
mengambilnya hanya karena ingin menghabiskannya maka
Allah akan menghabiskannya.4”
Maka wajib bagi pemuda untuk menikah dan janganlah
beralasan dengan mengejar pendidikan atau selain itu, atau
karena dia tidak punya pekerjaan, atau dia butuh punya villa,
atau mengadakan ini atau itu, ini alasan batil. Menghalangi dia
untuk menikah, pada akhirnya dia menggoda wanita,
merayunya atau jatuh ke dalam perzinaan kecuali yang
dirahmati Allah.
Demikian juga pemudi ber-hujjah dengan sekolah atau
mengajar atau ini dan itu kemudian akhirnya jatuh ke dalam
masalah-masalah dan musibah-musibah yang memudharatkan
keluarganya, mencemarkan nama baik mereka dan nama baik
pemudi itu sendiri. Maka wajib atas semua untuk tolong-
menolong dalam hal ini, tolong-menolong di atas kebaikan dan

4
Hadits Riwayat Al-Bukhari No. 2387 dari Abu Hurairoh-rohidhiallahuanhu-
.

20
taqwa untuk menikahkan pemuda dan pemudi, sama halnya
suami tidak punya kecuali satu istri atau dua atau tiga, tidak
mengapa dia menjadi yang ke tiga atau ke dua atau ke empat.
Kemudian wajib atas suami untuk bertaqwa kepada
Allah dan berbuat keadilan sesuai dengan kemampuannya.
Allah berfirman:

‫ﱩﱫﱬﱭ‬
‫ﱪ‬ ‫ﱡﱢﱣﱤﱥ ﱦﱧﱨ‬

١٢٩ :‫ﱰ ﱠ ﺍﻟﻧﺳﺎء‬


‫ﱱ‬ ‫ﱮ ﱯ‬
“Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara
isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat
demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada
yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-
katung.” An-Nisa: 129
Para pengikut hawa nafsu menggantungkan wanita
dengan melarang poligami dikarenakan hawa nafsu mereka dan
memalingkan ayat-ayat dari tempat-tempatnya. Sesuatu yang
tidak mampu adalah apa yang berkaitan dengan hati. Aisyah-
rodhiallahuanha- berkata, “Rosulullah membagi dan berbuat
keadilan lalu beliau bersabda, “

ُ ِ g‫ ﻓﻼ ﺗﻠُ ْﻤﲏ ﻓ‬،i‫ﻣ‬


i‫ وﻻ ٔ ِﻣ‬i‫ﲤ‬ ُ ِ ٔ g‫ا ﻠﻬﻢ ﻫﺬا ﻗَﺴﻤﻲ ﻓ‬

21
“Ini adalah pembagianku ya Allah! dalam yang aku mampu,
maka janganlah Engkau mencelaku dalam hal yang Engkau
mampu sedangkan aku tidak mampu.5”

Bersamaan dengan pendapat sebagian Ahlul ilmi bahwa


Nabi tidak wajib baginya untuk berbuat adil terhadap istri-
istrinya, boleh baginya mendahulukan dan mengakhirkan
berdasarkan firman Allah:

٥١ :‫ﱡ ﱁ ﱂ ﱃ ﱄ ﱅ ﱆ ﱇ ﱈ ﱉﱠ ﺍﻷﺣﺯﺍﺏ‬
“Kamu boleh mengakhirkan siapa yang kamu kehendaki di
antara mereka (isteri-isterimu) dan (boleh pula)
mengedepankan siapa yang kamu kehendaki.” Al-Ahzab: 51
Akan tetapi bersamaan dengan demikian beliau tetap berbuat
adil di antara istri-istri beliau sekuat kemampuannya, akan
tetapi kecintaan hati, kecondongan hati dan apa yang terjadi
akibat syahwat dan pemicunya adalah sesuatu yang di tangan
Allah yang suami tidaklah mampu. Maka boleh baginya untuk
mencintai istri ini lebih banyak, maka bukanlah kemampuan dia
untuk melawan hal ini dan berkaitan juga men-jimai lebih
banyak atau menciumnya lebih banyak atau berlemah lembut
lebih banyak maka semua ini tidak mengapa baginya, Allah
berfirman,

5
Hadits Riwayat Abu Dawud No.2134, Tirmidzi No. 3943 dan Ibnu Majah
No.1971 dari Aisyah rodhiallahuanha. Dilemahkan oleh Al-Albani dalam
kitab Dhoiful Jami No.4593.

22
١٢٩ :‫ﱰ ﱠ ﺍﻟﻧﺳﺎء‬
‫ﱱ‬ ‫ﱫﱬﱭﱮ ﱯ‬

“Karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang


kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-
katung.” An-Nisa: 129
Seluruh kecondongan, adapun sebagian kecondongan-itulah
yang tidak bisa selamat darinya- maka dia diberi udzur dan
dimaafkan kemudian wajib bagi suami setelah itu agar
senantiasa bertaqwa kepada Allah pada segala sesuatu hingga
tidak terjatuh dalam masalah-masalah di antara istri-istrinya,
maka apabila dia berbuat adil dan bertaqwa kepada Allah di
dalam ucapannya, pembagiannya dan berbicara kepada mereka
sesuai kemampuannya, maka Allah akan mudahkan urusan-
urusannya dan Allah akan memberi hidayah kepada istri-
istrinya, lalu Allah memperbaiki keadaan mereka sebagaimana
telah berjalan dari dulu hingga sekarang.
Adapun apabila dia berbuat kedholiman dan kecurangan maka
mereka akan menguasainya sebagai balasan yang setimpal.
Akan tetapi kapanpun dia memperhatikan keadilan dan
kebaikan maka Allah akan memberi hidayah kepada mereka
serta membantu mereka. Kemudian apabila terjadi masalah
maka diobati dengan hikmah dan ucapan yang baik hingga
hilang masalahnya dan urusannya menjadi tenang.
Dunia ini adalah tempatnya masalah, tempat ujian dan
cobaan, jadi, tidaklah diingkari di dalam poligami akan nada

23
masalah atau sebab-sebab yang lain, masalah tidak akan
pernah selesai. Dunia tempat ujian dan cobaan, bukanlah
negeri ketenangan dan kebahagiaan akan tetapi negeri
kekeruhan, kesedihan, ujian, dan cobaan.
Yang paling keras ujiannya adalah Para Rosul -alaihimus
sholatu wa salam-kemudian orang-orang sholih kemudian
semisal mereka dan semisalnya.
Poligami untuk wanita ada maslahat banyak, akan tetapi
sebagian manusia takut dari hal ini, bisa dikarenakan sedikit
hartanya atau takut kepada istrinya atau lisan istri yang kasar
dan karena kejelekkannya atau disebabkan yang lain. Maka
apabila mampu berpoligami dan dimudahkan untuknya hingga
berbuat baik untuk kaum muslimin, hingga banyak wanita yang
terjaga kehormatannya dan ini baik, alhamdulillah. Maka
apabila belum dimudahkan untuk poligami tidaklah mengapa.
Demikian para pemuda hendaknya bertaqwa kepada
Allah dan hendaknya segera menikah dan janganlah beralasan
dengan alasan yang tidak tepat. Sungguh Nabi telah bersabda
di dalam hadits yang shohih,

ِ َ ‫ ﻓﺎٕﻧﻪ ﻏَ (ﺾ ِﻠْ َﺒ‬،‫ْ ُ ُﲂ اﻟ َﺒﺎ َء َة ﻓَﻠْ َﯿ َ َﱱو ْج‬v‫ َﻣ ِﻦ ْاﺳ ﺘَ َﻄﺎ َع ِﻣ‬،‫ﴩ اﻟﺸ َﺒ ِﺎب‬
،‫ﴫ‬ َ َ ‫ َﻣ ْﻌ‬lَ
‫ﺎ ٌء‬zَ ‫ ﻓﺎٕﻧﻪ { ِو‬،‫ َو َﻣﻦ ﻟَ ْﻢ • َْﺴ ﺘَ ِﻄ ْﻊ ﻓَﻌﻠﯿﻪ ~ﻟﺼ ْﻮ ِم‬،ِ‫َو ْﺣ َﺼ ُﻦ ِﻠْ َﻔ ْﺮج‬
“Wahai sekalian pemuda, siapa di antara kalian mampu
menikah maka menikahlah! Karena demikian lebih

24
menundukkan pandangan serta menjaga kemaluan,
barangsiapa yang tidak mampu, maka berpuasalah karena
puasa sebagai wija6 baginya7.”
Kemudian di dalam syariat Poligami ada banyak faidah
untuk lelaki dan perempuan, akan tetapi wanita terkadang
tidak bisa melihat ini karena kecemburuannya atau bencinya
kepada madu. Wanita haid beberapa hari setiap bulan lalu
suaminya menjadi kesepian bisa jadi syahwatnya menguat
butuh kepada seseorang untuk menjaga kehormatan. Lalu apa
yang harus dia lakukan? bisa jadi terlambat kehamilan, bisa jadi
mandul, apa yang dia lakukan? Menceraikannya? Menceraikan
istrinya tidaklah cocok, maka dengan cara menggabungkan
dengan wanita lain dengan dua atau tiga istri lebih baik
daripada menceraikannya. Boleh jadi menceraikannya
kemudian dia menjadi sendirian, lalu tidak ada yang
melamarnya lagi, atau ada orang yang melamarnya yang lebih
jelek daripadanya.
Maka kesimpulannya: Syariat poligami ada maslahatnya,
bisa jadi istri sakit, maka butuh istri lain yang mengurusi
keadaannya. Maka maslahat padanya sangatlah banyak akan
tetapi pengikut hawa nafsu tidak jeli padanya bahkan buta

6
Wija: Kambing yang dihancurkan kedua testisnya, maknanya
mengendalikan syahwatnya. Pent
7
Hadits Riwayat Al-Bukhari No.5065 dan Muslim 1400 dari Abdullah bin
Masud rodhiallahuanhu.

25
dalam hal ini, tidak bisa melihat maslahatnya dan tidak tertarik
padanya.
Maksudnya, wajib bagi seorang muslim untuk berusaha
melakukan kebaikan dan menancapkan kebenaran serta
perhatian dengan kebenaran dan agar dia berani di atas
kebenaran dengan adil dan perkataan yang baik serta metode
yang baik dan agar berhati-hati dalam memenuhi ajakan setan
dan pengikutnya, para penyeru hawa nafsu, berjalan di atas
pijakannya dalam rangka mentaati fulan dan fulan. Allah lebih
berhak untuk diikuti dari pada yang lain, dalam permasalahan
poligami dan lainnya.
Kami memohon kepada Allah hidayah dan taufik. Kami
memohon kepada Allah agar memberi taufik kepada kaum
muslimin pada apa-apa yang menjadi kebaikan mereka,
keselamatan mereka dan agar Allah memberi taufik kepada
pemerintah kaum muslimin untuk menghukumi dengan syariat
dan berhukum dengannya.
Kalian mungkin pernah mendengar apa yang terjadi
pada sebagian orang yang dinisbatkan kepada islam dari para
penguasa yang melarang poligami dan menghukum orang-
orang yang melakukannya sedangkan pacaran mereka
mengizinkan dan memaafkan dari para pelakunya ketika
melakukan yang haram tadi, kemudian menghukum orang yang
ingin melakukan yang halal (poligami). Maka perkara ini
terbalik. Aku tahu negeri yang melakukan ini dan aku menulis
sebagai bantahan untuk negeri seperti ini.

26
Maksudnya, inilah yang terjadi dan apa yang tidak
diketahui, lebih banyak lagi, maka seyogyanya bagi mukmin
untuk berlindung kepada Allah pada setiap kesempatan yang
pengekor setan berbicara padanya agar dia melindungi dirinya
dengan tameng Al-Quran dan As-sunnah Rosulnya- alaihi wa
sallam- dan agar membela kebenaran. Inilah kewajiban ulama,
inilah kewajiban mereka di majalah-majalah, radio, TV, di dalam
tulisan-tulisan mereka atau lainnya.
Maka wajib untuk ahlil iman untuk menjadi lebih berani
daripada mereka serta lebih lebih kuat daripada mereka untuk
membantah kebatilan mereka dan menjelaskan kerusakan dan
kejelekan mereka.
Kami memohon kepada Allah hidayah dan akhir yang
baik untuk semuanya, dan agar Dia menambahkan untuk kami
dan kalian petunjuk dan agar Dia memberi manfaat dari apa
yang kita ketahui dan apa yang kita dengar.
Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad,
kepada keluarganya dan seluruh sahabatnya.

27

Anda mungkin juga menyukai