Anda di halaman 1dari 38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam tugas akhir ini metode penelitian yang digunakan yaitu metode

pengumpulan dan analisa data. Data yang digunakan adalah data primer dan data

sekunder, kemudian data tersebut dianalisis berdasarkan analisis hidrologi dan

analisis hidrolika kemudian di evaluasi berdasarkan nilai debit saluran eksisting

dengan nilai debit saluran rencana.

3.1 Pelaksanaan Penelitian

Pertama – tama dilakukan pengumpulan data, yaitu data primer dan data

sekunder. Data primer didapat dengan cara peninjauan langsung di lapangan yaitu

data yang berhubungan dengan bentuk, kondisi, konstruksi, arah aliran pada

saluran dan catcment area lokasi yang ditinjau pada Jl. Jamin Ginting simpang

Jl. Pasar V/ Jl. Bunga Mawar, Jl. Dr. Mansyur sekitar pintu IV USU dan BNI USU,

Jl. Gatot Subroto sekitar daerah Tomang Elok dan Jl. Kasuari.

Data sekunder yang sifatnya menunjang dan melengkapi data primer

diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum yaitu peta genangan banjir Kota Medan,

titik-titik daerah genangan banjir Kota Medan, data curah hujan selama 20 tahun

diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Sampali Medan,

peta Kota Medan diperoleh dari Kantor Bapeda Kota Medan.

Langkah berikutnya menganalisis data sekunder dan data primer

berdasarkan analisis hidrologi dan analisis hidrolika kemudian mengevaluasi

penampang saluran berdasarkan debit saluran eksisting dengan debit saluran

rencana.

Universitas Sumatera Utara


3.2 Penyajian Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data curah hujan dari stasiun pencatat curah hujan polonia dengan rentang

waktu pengamatan selama 20 tahun terakhir yang diperoleh dari Badan

Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Sampali Medan,

2. Peta administrasi Kota Medan, peta jaringan drainase, peta pembagian

catcment area,

3. Data kondisi eksisting drainase Jl. Jamin Ginting Simpang Jl. Pasar V/

Jl. Bunga Mawar, Jl. Dr. Mansyur sekitar pintu IV USU dan BNI USU, Jl.

Gatot Subroto sekitar daerah Tomang Elok dan Jl. Kasuari, dan

4. Dokumentasi.

3.2.1 Data Curah Hujan

Data curah hujan dari stasiun pencatat curah hujan polonia selama 20 tahun

terakhir yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika

Sampali Medan dapat dilihat pada Tabel 3.1

Universitas Sumatera Utara


Tabel 3.1 Data Curah Hujan Pos Polonia Kota Medan

Tahun Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des
1990 23 39 42 5 50 22 46 29 43 49 74 34
1991 55 8 15 9 103 30 40 34 60 54 48 45
1992 15 29 7 34 28 49 35 19 49 37 72 66
1993 33 8 21 85 45 30 15 57 72 57 70 24
1994 0 42 45 29 39 27 35 36 77 35 57 7
1995 51 14 30 12 51 19 16 54 41 40 79 52
1996 47 54 41 48 24 28 60 35 30 60 42 40
1997 34 67 34 136 24 24 49 22 54 58 46 48
1998 58 24 16 13 62 29 74 69 58 81 74 75
1999 74 76 60 69 63 131 13 14 120 52 69 160
2000 9 19 59 33 17 59 49 62 138 66 28 43
2001 47 6 74 80 59 76 42 72 106 153 79 171
2002 43 26 27 17 49 53 46 75 42 69 58 15
2003 48 27 53 74 39 60 82 69 98 97 57 46
2004 74 81 100 35 15 78 42 81 73 67 35 53
2005 44 18 22 56 66 0 63 43 70 27 88 55
2006 64 36 85 54 64 70 33 47 84 60 46 125
2007 37 7 26 85 88 37 47 73 60 68 72 57
2008 67 7 20 52 50 12 64 29 52 76 82 36
2009 72 53 55 80 115 29 59 56 113 55 26 21
Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Sampali Medan

3.2.2 Kondisi dan Permasalahan Saluran Eksisting

Saluran eksisting ditinjau berdasarkan peta genangan banjir Kota Medan

dan titik-titik daerah genangan banjir Kota Medan yang diperoleh dari Dinas

Pekerjaan Umum Kota Medan.

3.2.2.1. Kondisi Saluran Eksisting Jl. Jamin Ginting

Penyebab banjir pada Jl. Jamin Ginting simpang Pasar V adalah perubahan

tata guna lahan, saluran yang ada pada Jl. Pasar V kurang memenuhi untuk

menampung limpasan air hujan dan air buangan sehingga menyebabkan saluran

pada Jl. Jamin Ginting tergenang/ banjir, saluran drainase tidak terkoneksi dengan

baik, penyerobotan lahan umum, bantaran sungai, saluran drainase jalan raya,

bangunan liar untuk tempat tinggal maupun kios jualan, mengakibatkan

Universitas Sumatera Utara


penampang sungai/ saluran berkurang, bukaan/ lubang di sisi-sisi jalan yang

berfungsi untuk menampung dan menyalurkan limpasan air hujan yang berada

sepanjang jalan menuju ke saluran (Street Inlet) yang tidak terawat dengan baik

sehingga menyulitkan air untuk mengalir dari jalan menuju saluran yang ada,

tumpukan sampah dan sedimen yang tebal.

Gambar 3.1 Tumpukan sampah di saluran Jl. Jamin Ginting

Gambar 3.2 Drainase Existing Jl. Jamin Ginting

Universitas Sumatera Utara


3.2.2.2. Kondisi Saluran Eksisting Jl. Dr. Mansyur

Penyebab banjir pada Jl. Dr. Mansyur Pintu IV USU, Jl. Dr. Mansyur

depan BNI USU adalah perubahan tata guna lahan, saluran drainase tidak

terkoneksi dengan baik, penyerobotan lahan umum, bantaran sungai, saluran

drainase jalan raya, bangunan liar untuk tempat tinggal maupun kios jualan,

mengakibatkan penampang sungai/ saluran berkurang, bukaan/ lubang di sisi-sisi

jalan yang berfungsi untuk menampung dan menyalurkan limpasan air hujan yang

berada sepanjang jalan menuju ke saluran (Street Inlet) yang tidak terawat dengan

baik sehingga menyulitkan air untuk mengalir dari jalan menuju saluran yang ada,

tumpukan sampah dan sedimen yang tebal, selain itu penyebab banjir daerah

sekitar PPIA dan Jl. Dr. Mansyur disebabkan elevasi dasar Sei Selayang mulai dari

Jl. Harmonika s/d pertemuan Sei Sikambing terlalu datar dan dangkal.

Gambar 3.3 Tumpukan sampah di saluran Jl. Dr. Mansyur depan BNI USU

Universitas Sumatera Utara


Gambar 3.4 Drainase Existing Jl. Dr. Mansyur pintu IV USU kanan

Gambar 3.5 Genangan Banjir di Jl. Dr. Mansyur

Universitas Sumatera Utara


Gambar 3.6 Genangan Banjir di Jl. Dr. Mansyur

3.2.2.3. Kondisi Saluran Eksisting Jl. Gatot Subroto

Penyebab banjir pada Jl. Gatot Subroto sekitar Tomang Elok adalah

bukaan/ lubang di sisi-sisi jalan yang berfungsi untuk menampung dan

menyalurkan limpasan air hujan yang berada sepanjang jalan menuju ke saluran

(Street Inlet) yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya disebabkan adanya

penimbunan pada saluran lama, tumpukan sampah dan sedimen yang tebal, selain

itu banjir disebabkan juga karena elevasi dasar sei sikambing pada sekitar daerah

tersebut dangkal. Beban yang ada pada saluran ini yaitu air yang mengalir pada

saluran, tumpukan sampah dan endapan sedimen.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 3.7 Drainase Existing Jl. Gatot Subroto

3.2.2.4. Saluran Eksisting Jl. Kasuari


Penyebab banjir pada Jl. Kasuari adalah tumpukan sampah dan sedimen
yang tebal, selain itu penyebab banjir pada daerah sekitar Jl. Kasuari karena elevasi
dasar Sei Badera di sekitarnya masih dangkal. Beban yang ada pada saluran ini
yaitu air yang mengalir pada saluran, tumpukan sampah dan endapan sedimen.

Gambar 3.8 Drainase Existing Jl. Kasuari

Universitas Sumatera Utara


4.1.3 Analisa Data

3.2.3.1 Analisis Hidrologi

- Analisis frekuensi curah hujan dengan menggunakan empat jenis distribusi

yang digunakan dalam bidang hidrologi yaitu Distribusi Normal, Distribusi

Log Normal, Distribusi Log Person III, dan Distribusi Gumbel.

- Menghitung waktu konsentrasi.

- Menentukan nilai koefisien limpasan

- Menghitung intensitas curah hujan berdasarkan data curah hujan selama 20

tahun terakhir dengan menggunakan metode Mononobe.

- Perhitungan debit banjir rencana dengan metode Rasional

3.2.3.2 Analisis Hidrolika

- Analisis penampang drainase; menghitung luas basah dan keliling basah

penampang di Jl. Jamin Ginting Simpang Jl. Pasar V/ Jl. Bunga Mawar, Jl.

Dr. Mansyur sekitar pintu IV USU dan BNI USU, Jl. Gatot Subroto sekitar

daerah Tomang Elok dan Jl. Kasuari, menganalisis volume penampang

dengan persamaan Manning, selanjutnya menghitung debit saluran yang

terjadi.

- Evaluasi penampang saluran terhadap debit saluran eksisting dengan debit

saluran rencana.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

ANALISIS DATA

4.1. Analisis Hidrologi

Dalam tugas akhir ini, data curah hujan yang digunakan adalah data curah

hujan stasiun Polonia Medan yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi

dan Geofisika Sampali Medan selama 20 tahun terakhir, data ini dibutuhkan dalam

menentukan curah hujan rencana berdasarkan analisis frekuensi curah hujan

dengan menggunakan Distribusi Normal, Distribusi Log Normal, Distribusi Log

Person III, dan Distribusi Gumbel. Selanjutnya untuk menentukan debit rencana,

nilai curah hujan yang digunakan dari keempat metode tersebut adalah nilai curah

hujan Distribusi Gumbel periode ulang 5 tahun.

4.1.1. Analisis Frekuensi Curah Hujan

Curah hujan rencana dihitung dengan menggunakan empat distribusi

yaitu Distribusi Normal, Distribusi Log Normal, Distribusi Log Person III, dan

Distribusi Gumbel

4.1.1.1. Distribusi Normal

1 n
Curah hujan rata-rata : X   Xi
n i 1

Standart deviasi : S
X iX 
2

n 1

Curah hujan rencana periode ulang (T) tahun:

XT  X
KT   X T  X  ( KT x S )
S

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.1 Analisa Curah Hujan Distribusi Normal

Curah Hujan (mm)


No (Xi - X ) (Xi - X )²
Xi
1 60 -40.35 1,628.12
2 72 -28.35 803.72
3 74 -26.35 694.32
4 75 -25.35 642.62
5 77 -23.35 545.22
6 79 -21.35 455.82
7 81 -19.35 374.42
8 82 -18.35 336.72
9 85 -15.35 235.62
10 88 -12.35 152.52
11 88 -12.35 152.52
12 98 -2.35 5.52
13 100 -0.35 0.12
14 103 2.65 7.02
15 115 14.65 214.62
16 125 24.65 607.62
17 136 35.65 1,270.92
18 138 37.65 1,417.52
19 160 59.65 3,558.12
20 171 70.65 4,991.42
Jumlah 2007 18,094.55
X 100.35
S 30.86

2007
Dari data-data di atas di dapat: X   100,35 mm
20

Standart deviasi : S
X iX  2


18.094,55
 30,86
n 1 20  1

Tabel 4.2 Analisa Curah Hujan Rencana Dengan Distribusi Normal

Periode Ulang (T) Curah Hujan (XT)


No KT X S
tahun (mm)
1 2 0 100.35 30.86 100.35
2 5 0.84 100.35 30.86 126.27
3 10 1.28 100.35 30.86 139.85
4 20 1.64 100.35 30.86 150.96
5 50 2.05 100.35 30.86 163.61
6 100 2.33 100.35 30.86 172.25

Universitas Sumatera Utara


Untuk periode ulang (T) 2 tahun

XT  X
KT   X T  X  ( KT x S )
S

 100,35  ( 0 x 30,86 )  100,35 mm

Untuk periode ulang (T) 5 tahun

XT  X
KT   X T  X  ( KT x S )
S

 100,35  ( 0,84 x 30,86 )  126,27 mm

Untuk periode ulang (T) 10 tahun

XT  X
KT   X T  X  ( KT x S )
S

 100,35  (1,28 x 30,86)  139,85 mm

Untuk periode ulang (T) 20 tahun

XT  X
KT   X T  X  ( KT x S )
S

 100,35  (1,64 x 30,86 )  150,96 mm

Untuk periode ulang (T) 50 tahun

XT  X
KT   X T  X  ( KT x S )
S

 100,35  ( 2,05 x 30,86 )  163,61 mm

Universitas Sumatera Utara


Untuk periode ulang (T) 100 tahun

XT  X
KT   X T  X  ( KT x S )
S

 100,35  ( 2,33 x 30,86 )  172,25 mm

4.1.1.2. Distribusi log Normal

1 n
Curah hujan rata-rata : X   Xi
n i 1

Standart deviasi : S
X iX 
2

n 1

Curah hujan rencana periode ulang (T) tahun:

X T  X  ( KT x S )

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.3 Analisa Curah Hujan dengan Distribusi Log Normal

Curah Hujan (mm)


No Log Xi (Log Xi - Log X ) Log (Xi - X )²
Xi
1 60 1.78 -0.22 0.04989
2 72 1.86 -0.14 0.02079
3 74 1.87 -0.13 0.01750
4 75 1.88 -0.13 0.01599
5 77 1.89 -0.12 0.01323
6 79 1.90 -0.10 0.01079
7 81 1.91 -0.09 0.00866
8 82 1.91 -0.09 0.00769
9 85 1.93 -0.07 0.00520
10 88 1.94 -0.06 0.00325
11 88 1.94 -0.06 0.00325
12 98 1.99 -0.01 0.00011
13 100 2.00 0.00 0.00000
14 103 2.01 0.01 0.00013
15 115 2.06 0.06 0.00350
16 125 2.10 0.10 0.00910
17 136 2.13 0.13 0.01743
18 138 2.14 0.14 0.01914
19 160 2.20 0.20 0.04105
20 171 2.23 0.23 0.05358
Jumlah 2007 39.68 0.30029
X 100.35 2.00
S 30.86 0.13
39,68
Dari data-data di atas di dapat: X   2,00 mm
20

Standart deviasi : S
X iX 
2


0,30029
 0,13
n 1 19

Tabel 4.4 Analisa Curah Hujan Rencana dengan Distribusi Log Normal

Periode Ulang Curah Hujan


No KT Log X Log S Log XT
(T) tahun (XT) (mm)
1 2 0 2.00 0.13 2.00 100.00
2 5 0.84 2.00 0.13 2.11 128.82
3 10 1.28 2.00 0.13 2.16 144.54
4 20 1.64 2.00 0.13 2.21 162.18
5 50 2.05 2.00 0.13 2.26 181.97
6 100 2.33 2.00 0.13 2.29 194.98

Universitas Sumatera Utara


log X T  log X  K T . S

T = 2 tahun

Log X2 = 2,00 + (0 x 0,13)

Log X2 = 2,00

X2 = 100,00 mm

log X T  log X  K T . S

T = 5 tahun

Log X5 = 2,00 + (0,84 x 0,13)

Log X5 = 2,11

X5 = 128,82 mm

log X T  log X  K T . S

T = 10 tahun

Log X10 = 2,00 + (1,28 x 0,13)

Log X10 = 2,16

X10 = 144,54 mm

log X T  log X  K T . S

T = 20 tahun

Log X20 = 2,00 + (1,64 x 0,13)

Log X20 = 2,21

X20 = 162,18 mm

Universitas Sumatera Utara


log X T  log X  K T . S

T = 50 tahun

Log X50 = 2,00 + (2,05 x 0,13)

Log X50 = 2,26

X50 = 181,97 mm

log X T  log X  K T . S

T = 2 tahun

Log X2 = 2,00 + (2,33 x 0,13)

Log X2 = 2,29

X2 = 194,98 mm

4.1.1.3. Distribusi Log Person III

1 n
Curah hujan rata-rata : X   Xi
n i 1

Standart deviasi : S
X iX 
2

n 1

n
n ( xi  x )3
Koefisien Kemencengan :G i 1

n  1n  2 s 3

Curah hujan rencana periode ulang (T) tahun:

log X T  log X  K . S

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.5 Analisa Curah Hujan dengan Distribusi Log Person III

Curah Hujan
No (mm) Log Xi (Log Xi - Log X ) Log (Xi - X )² Log (Xi - X )³
Xi
1 60 1.78 -0.22 0.04989 -0.01114
2 72 1.86 -0.14 0.02079 -0.00300
3 74 1.87 -0.13 0.01750 -0.00231
4 75 1.88 -0.13 0.01599 -0.00202
5 77 1.89 -0.12 0.01323 -0.00152
6 79 1.90 -0.10 0.01079 -0.00112
7 81 1.91 -0.09 0.00866 -0.00081
8 82 1.91 -0.09 0.00769 -0.00067
9 85 1.93 -0.07 0.00520 -0.00037
10 88 1.94 -0.06 0.00325 -0.00019
11 88 1.94 -0.06 0.00325 -0.00019
12 98 1.99 -0.01 0.00011 0.00000
13 100 2.00 0.00 0.00000 0.00000
14 103 2.01 0.01 0.00013 0.00000
15 115 2.06 0.06 0.00350 0.00021
16 125 2.10 0.10 0.00910 0.00087
17 136 2.13 0.13 0.01743 0.00230
18 138 2.14 0.14 0.01914 0.00265
19 160 2.20 0.20 0.04105 0.00832
20 171 2.23 0.23 0.05358 0.01240
Jumlah 2007 39.68 0.30029 0.00340
X 100.35 2.00
S 30.86 0.13
G 0.10
39,68
Dari data-data di atas di dapat: X   2,00 mm
20

Standart deviasi : S
X iX 
2


0,30029
 0,13
n 1 19

n
n ( xi  x )3
Koefisien Kemencengan :G i 1

n  1n  2 s 3
20 x 0,00340
  0,10
19 x 18 x 0,133

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.6 Analisa Curah Hujan Rencana dengan Distribusi Log Person III

Periode Ulang Curah Hujan


No K Log X Log S Log XT
(T) tahun (XT) (mm)
1 2 -0.02 2.00 0.13 2.00 100.00
2 5 0.84 2.00 0.13 2.11 128.82
3 10 1.29 2.00 0.13 2.16 144.54
4 20 1.78 2.00 0.13 2.23 169.82
5 50 2.11 2.00 0.13 2.27 186.21
6 100 2.40 2.00 0.13 2.30 199.53

log X T  log X  K . S

T = 2 tahun

Log X2 = 2,00 + (-0,02 x 0,13)

Log X2 = 2,00

X2 = 100,00 mm

log X T  log X  K . S

T = 5 tahun

Log X5 = 2,00 + (0,84 x 0,13)

Log X5 = 2,11

X5 = 128,82 mm

log X T  log X  K . S

T = 10 tahun

Log X10 = 2,00 + (1,29 x 0,13)

Log X10 = 2,16

X10 = 144,54 mm

Universitas Sumatera Utara


log X T  log X  K . S

T = 20 tahun

Log X20 = 2,00 + (1,78 x 0,13)

Log X20 = 2,23

X20 = 169,82 mm

log X T  log X  K . S

T = 50 tahun

Log X50 = 2,00 + (2,11 x 0,13)

Log X50 = 2,27

X50 = 186,21 mm

log X T  log X  K . S

T = 100 tahun

Log X100 = 2,00 + (2,40 x 0,13)

Log X100 = 2.30

X100 = 199,53 mm

Universitas Sumatera Utara


4.1.1.4. Distribusi Gumbel

1 n
Curah hujan rata-rata : X   Xi
n i 1

Standart deviasi : S
X iX 
2

n 1

YTR  Yn
Faktor probabilitas : K
Sn

Curah hujan rencana periode ulang (T) tahun : XT  X  K .S

m
Probabilitas pelampauan : P  m = nomor urut data
n 1

n = banyaknya data

1
Periode ulang (T) tahun :T
P

Yn dan Sn diperoleh dari tabel 2.5 dan tabel 2.6 berdasarkan banyaknya data (n)

YTR diperoleh dari tabel 2.7 berdasarkan periode ulang (T) tahun.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.7 Analisa Curah Hujan dengan Distribusi Gumbel

Periode Ulang
No
Curah Hujan
(mm) P
m
T
1 X i X  X  X 
i
2

n 1 P
Xi

1 60 0.05 21.00 -40.35 1,628.12


2 72 0.10 10.50 -28.35 803.72
3 74 0.14 7.00 -26.35 694.32
4 75 0.19 5.25 -25.35 642.62
5 77 0.24 4.20 -23.35 545.22
6 79 0.29 3.50 -21.35 455.82
7 81 0.33 3.00 -19.35 374.42
8 82 0.38 2.63 -18.35 336.72
9 85 0.43 2.33 -15.35 235.62
10 88 0.48 2.10 -12.35 152.52
11 88 0.52 1.91 -12.35 152.52
12 98 0.57 1.75 -2.35 5.52
13 100 0.62 1.62 -0.35 0.12
14 103 0.67 1.50 2.65 7.02
15 115 0.71 1.40 14.65 214.62
16 125 0.76 1.31 24.65 607.62
17 136 0.81 1.24 35.65 1,270.92
18 138 0.86 1.17 37.65 1,417.52
19 160 0.90 1.11 59.65 3,558.12
20 171 0.95 1.05 70.65 4,991.42
Jumlah 2007 18,094.55
X 100.35
S 30.86

2007
Dari data-data di atas di dapat: X   100,35 mm
20

Standart deviasi : S
X iX 
2


18.094,55
 30,86
n 1 20  1

Universitas Sumatera Utara


Dari tabel 2.5 dan tabel 2.6, untuk n = 20

Yn = 0,5236

Sn = 1,0628

Dari tabel 2.6 Untuk Periode Ulang (T) 2 tahun

YTR = 0,3668

YTR  Yn 0,3668  0,5236


K   0,148
Sn 1,0628

X T  X  K . S 100,35   0,148 x 30,86 126,20 mm

Untuk Periode Ulang (T) 5 tahun

YTR = 1,5004

YTR  Yn 1,5004  0,5236


K   0,919
Sn 1,0628

X T  X  K . S 100,35  0,919 x 30,86  159,12 mm

Untuk Periode Ulang (T) 10 tahun

YTR = 2,251

YTR  Yn 2,251  0,5236


K   1,625
Sn 1,0628

X T  X  K . S 100,35  1,625 x 30,86  180,91 mm

Universitas Sumatera Utara


Untuk Periode Ulang (T) 20 tahun

YTR = 2,9709

YTR  Yn 2,9709  0,5236


K   2,303
Sn 1,0628

X T  X  K . S 100,35  2,303 x 30,86  201,82 mm

Untuk Periode Ulang (T) 50 tahun

YTR = 3,9028

YTR  Yn 3,9028  0,5236


K   3,180
Sn 1,0628

X T  X  K . S 100,35  3,180 x 30,86  228,88 mm

Untuk Periode Ulang (T) 100 tahun

YTR = 4,6012

YTR  Yn 4,6012  0,5236


K   3,837
Sn 1,0628

X T  X  K . S 100,35  3,837 x 30,86   249,16 mm

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.8 Analisa Curah Hujan Rencana dengan Distribusi Gumbel

Periode
Curah
ulang
No YTR Yn Sn X S K Hujan
(T)
(XT)
tahun
1 2 0.3668 0.5236 1.0628 100.35 30.86 0.84 126.20
2 5 1.5004 0.5236 1.0628 100.35 30.86 1.90 159.12
3 10 2.2510 0.5236 1.0628 100.35 30.86 2.61 180.91
4 20 2.9709 0.5236 1.0628 100.35 30.86 3.29 201.82
5 50 3.9028 0.5236 1.0628 100.35 30.86 4.16 228.88
6 100 4.6012 0.5236 1.0628 100.35 30.86 4.82 249.16

Tabel 4.9 Rekapitulasi Analisa Curah Hujan Rencana Maksimum

Periode
Ulang Log Log Person
No Normal Gumbel
(T) Normal III
tahun
1 2 100.35 100.00 100.00 126.20
2 5 126.27 128.82 128.82 159.12
3 10 139.85 144.54 144.54 180.91
4 20 150.96 162.18 169.82 201.82
5 50 163.61 181.97 186.21 228.88
6 100 172.25 194.98 199.53 249.16

Universitas Sumatera Utara


4.1.2 Waktu Konsentrasi

Untuk saluran air hujan daerah perkotaan waktu konsentrasi terdiri dari

waktu yang diperlukan oleh limpasan untuk mengalir di permukaan tanah untuk

mencapai saluran terdekat (t0) dan waktu pengaliran dalam saluran ke titik yang

dimaksud (td).

Tabel 4.10 Perhitungan Waktu Konsentrasi (jam)

L Ls n V T0 Td Tc
No. Saluran S
(m) (m) m/dtk (jam) (jam) (jam)
1 Saluran Jl. Jamin Ginting
1.1 S-JG I 2,025 520 0.001 0.015 0.668 0.060 0.216 0.276

2 Saluran Jl. Dr. Mansyur


2.1 S-DM I 1,125 195 0.001 0.015 0.518 0.054 0.105 0.159
S-DM
2.2 1,200 105 0.001 0.015 0.642 0.054 0.045 0.100
II

3 Saluran Jl. Gatot Subroto


3.1 S-GS I 2,475 1,116 0.001 0.020 0.267 0.067 1.161 1.228

4 Saluran Jl. Kasuari


4.1 S-KS I 1,080 1,080 0.001 0.020 0.756 0.056 0.397 0.454

Waktu Konsentrasi S-JG I

0.167
2 n 
t o   x 3.28 x L x 
3 S

0.167
2 0.015 
t o   x 3.28 x 2025 x   0.060 jam
3 0.001 

Ls 520
td    0.216 jam
60V 3600 x 0.668

Tc  t 0  t d  0.060  0.216  0.276 jam

Universitas Sumatera Utara


4.1.3 Intensitas Hujan

Intensitas hujan adalah tinggi atau kedalaman air hujan persatuan waktu.

Apabila data hujan jangka pendek tidak tersedia, yang ada hanya data hujan harian,

maka intensitas hujan dapat dihitung dengan rumus Mononobe (persamaan 2.12),

maka intensitas curah hujan rencana dapat diperhitungkan sebagai berikut:

Tabel 4.11 Perhitungan Intensitas Curah Hujan (mm/ jam)

L Tc R24 I
S
No. Saluran (m) (jam) (mm) (mm/ jam)
1 Saluran Jl. Jamin Ginting               
1.1 S-JG I 2,025 0.001 0.276 159.120 130.094

2 Saluran Jl. Dr. Mansyur


2.1 S-DM I 1,125 0.001 0.159 159.120 188.123
2.2 S-DM II 1,200 0.001 0.100 159.120 256.518

3 Saluran Jl. Gatot Subroto


3.1 S-GS I 2,475 0.001 1.228 159.120 48.100
                    
4 Saluran Jl. Kasuari
4.1 S-KS I 1,080 0.001 0.454 159.120 93.451
                    

Dimana:

S-JG = Saluran Jl. Jamin Ginting L = Panjang saluran (m)

S-DM = Saluran Jl. Dr. Mansyur S = Kemiringan dasar saluran

S-GS = Saluran Jl. Gatot Subroto Tc = Waktu konsentrasi (jam)

S-KS = Saluran Jl. Kasuari

R24 = Curah hujan rencana periode ulang (T) 5 tahun Distribusi Gumbel

I = Intensitas curah hujan (mm/ jam)

Universitas Sumatera Utara


4.1.4 Koefisien Pengaliran

Tabel 4.12 Nilai Koefisien Limpasan (C) Daerah yang Ditinjau

Koefisien Luas
No. Saluran Pemanfaatan Lahan AxC
Limpasan (A)
1 Saluran Jl. Jamin Ginting
S-JG I * Kawasan perumahan padat 0.75 1.102 0.827
* Kawasan industri
ringan/perkotaan 0.80 0.062 0.050
* Daerah
perdagangan/perniagaan 0.90 0.009 0.008
* Jalan aspal/ beton 0.80 0.303 0.242
* atap 0.80 0.192 0.154
Total 1.668 1.280
C= 0.8
2 Saluran Jl. Dr. Mansyur
S-DM I * Kawasan perumahan padat 0.75 0.102 0.077
* Jalan aspal/ beton 0.80 0.018 0.014
* atap 0.80 0.010 0.008
Total 0.130 0.099
C= 0.8
S-DM * Area terbuka/ jalur hijau 0.25 0.520 0.130
II * Sarana pendidikan 0.50 0.039 0.020
* Jalan aspal/ beton 0.80 0.024 0.019
* atap 0.80 0.018 0.014
Total 0.601 0.183
C= 0.3
3 Saluran Jl. Gatot Subroto
S-GS * Kawasan perumahan padat 0.75 0.648 0.486
* Kawasan industri ringan/
perkotaan 0.80 0.027 0.022
* Jalan aspal/ beton 0.80 0.161 0.129
* atap 0.80 0.045 0.036
Total 0.881 0.672
C= 0.8
4 Saluran Jl. Kasuari
S-DM I * Kawasan perumahan padat 0.75 0.330 0.248
* Jalan aspal/ beton 0.80 0.016 0.013
* atap 0.80 0.018 0.014
Total 0.364 0.275
C= 0.8

Universitas Sumatera Utara


4.1.5 Debit Rencana

Perhitungan debit banjir rencana dengan metode Rasional, analisis

penampang drainase; menghitung luas basah dan keliling basah penampang di

Jl. Jamin Ginting simpang Jl. Pasar V/ Jl. Bunga Mawar, Jl. Dr. Mansyur sekitar

pintu IV USU dan BNI USU, Jl. Gatot Subroto sekitar daerah Tomang Elok dan

Jl. Kasuari, menganalisis volume penampang dengan persamaan Manning,

selanjutnya menghitung debit saluran yang terjadi.

Debit Rencana (Metode Rasional) : Q  0,278 . C . Cs . I . A

2 Tc
Koefisien tampungan : Cs 
2 Tc  Td

Ls
Conduit time sampai ke tempat pengukuran : t d 
60V

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.13 Perhitungan Debit Rencana (m3/ dtk)

td V Ls I QT
No. Nama Saluran Tc (jam) C Cs A (km2)
(jam) (m/ detik) (m) (mm/ jam) (m3/dtk)
1 Saluran Jl. Jamin Ginting
1.10 S-JG I 0.276 0.216 0.668 520 0.800 0.719 130.094 1.668 34.679
2.00 Saluran Jl. Dr. Mansyur
2.10 S-DM I 0.159 0.105 0.518 195 0.800 0.752 188.123 0.130 4.092
2.20 S-DM II 0.100 0.045 0.642 105 0.300 0.815 256.518 0.601 10.473
3.00 Saluran Jl. Gatot Subroto
3.10 S-GS I 1.228 1.161 0.267 1,116 0.800 0.679 48.100 0.881 6.399
4.00 Saluran Jl. Kasuari
4.10 S-KS I 0.454 0.397 0.756 1,080 0.800 0.696 93.451 0.364 5.262

Dimana:
S-JG = Saluran Jl. Jamin Ginting td = Conduit time sampai ke tempat pengukuran (jam)
S-DM = Saluran Jl. Dr. Mansyur Ls = panjang lintasan aliran di dalam saluran (m)
S-GS = Saluran Jl. Gatot Subroto V = kecepatan aliran di dalam saluran (m/dtk).
C = Koefisien limpasan I = Intensitas curah hujan (mm/ jam)
CS = Koefisien tampungan A = Luas Catchment area (km2)
Tc = Waktu konsentrasi (jam) QT = Debit rencana (m3/ detik)

Universitas Sumatera Utara


Debit Rencana pada Saluran S-JG I

2 Tc
Cs 
2 Tc  Td

2 x 0.276
Cs 
(2 x 0.276 )  0.216

Cs  0.719

Q  0,278 . C . Cs . I . A

Q  0,278 x 0.80 x 0.719 x 130,094 x 1,668

Q  34,679 m 3 / detik

Universitas Sumatera Utara


4.2 Analisa Hidrolika

4.2.1 Analisa Kapasitas Penampang Saluran

Tabel 4.14. Penampang dan Lokasi Saluran Drainase

No. Nama Lokasi Saluran Penampang Saluran Dokumentasi


Saluran
1 S-JG I

180

15 20

90

2 S-DM I 135

100

10

15
110

3 S-DM II 160

120

20
10

110

Universitas Sumatera Utara


No. Nama Lokasi Saluran Penampang Saluran Dokumentasi
Saluran
4 S-GS I

160

5 10
160

5 S-KS I 160

150

2 130 5

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.15 Analisa Kapasitas Penampang Saluran

Dimensi Saluran S Dimensi Hidrolis V F QS


(m/ (m3/
No. Saluran Konstruksi Bentuk Kondisi B b H h n (m) A P R m
m dtk) dtk)
(m) (m) (m) (m) (m2) (m) (m)
1. Saluran Jl. Jamin Ginting
sedimen,
1.1 S-JG I Beton persegi 0.90 0.90 1.80 0.30 - 0.015 0.001 0.270 1.500 0.180 0.668 0.075 0.180
sampah
2. Saluran Jl. Dr. Mansyur
sedimen,
2.1 S-DM I Beton trapesium 1.10 1.35 1.00 0.15 1.00 0.015 0.001 0.188 1.524 0.123 0.518 0.038 0.097
sampah
sedimen,
2.2 S-DM II Beton trapesium 1.10 1.60 1.20 0.20 1.20 0.015 0.001 0.268 1.725 0.155 0.642 0.050 0.172
sampah
3. Saluran Jl. Gatot Subroto
sedimen,
3.1 S-GS I Batu kali persegi 1.60 1.60 1.60 0.10 - 0.02 0.001 0.160 1.800 0.089 0.267 0.025 0.043
sampah
4. Saluran Jl. Kasuari
sedimen,
4.1 S-KS I Batu kali trapesium 1.30 1.60 1.50 0.50 1.50 0.02 0.001 1.025 3.103 0.330 0.756 0.125 0.774
sampah

Dimana:
S-JG = Saluran Jl. Jamin Ginting h = Kedalaman air (m) m = Kemiringan dinding saluran
S-USU = Saluran Jl. Dr. Mansyur n = Koefisien Manning V = kecepatan aliran di dalam saluran (m/dtk)
S-GTS = Saluran Jl. Gatot Subroto S = Kemiringan dasar saluran (m) Qs = Debit saluran (m3/ detik)
B = Lebar bawah (m) A = Luas Catchment area (m2) H = Dalam saluran (m)
b = Lebar atas (m) P = Keliling basah (m) R = Jari-jari hidrolik (m)

Universitas Sumatera Utara


Saluran S-JG I

A  B.h

A  0.9 x 0.3

A  0.270 m 2

P  B  2h

P  0.9  (2 x 0.3)

P  1.500 m

A
R
P

0.270
R
1.500

R  0.180 m

2 1
1
V  .R 3 .S 2
n

2 1
1
V . (0.180) 3 .(0.001) 2
0.015

V  0.688 m / dtk

Qs  As.V

Qs  0.270 x 0.688

Qs  0.180 m 3 / dtk

Universitas Sumatera Utara


Saluran S-DM I

A  B  mh h

A  1.10  (1.0 x 0.15)  x 0.15

A  0.188 m 2

P  B  2h m 2  1

P  1.10  (2 x 0.15) 1.0 2  1

P  1.524 m

A
R
P

0.188
R
1.524

R  0.123 m

2 1
1
V  .R 3 .S 2
n

2 1
1
V x (0.123) 3 x (0.001) 2
0.015

V  0.518 m / dtk

Qs  As.V

Qs  0.188 x 0.518

Qs  0.097 m 3 / dtk

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.16 Evaluasi Debit Saluran dengan Debit Rencana

QS QT
Keterangan
No. Nama Saluran 3
(m / dtk) 3
(m / dtk) QS ≥ QT

1 Saluran Jl. Jamin Ginting


1.1 S-JG I 0.180 34.679 tidak OK

2 Saluran Jl. Dr. Mansyur


2.1 S-DM I 0.097 4.092 tidak OK
2.2 S-DM II 0.172 10.473 tidak OK

3 Saluran Jl. Gatot Subroto


3.1 S-GS I 0.043 6.399 tidak OK

4 Saluran Jl. Kasuari


4.1 S-KS I 0.774 5.262 tidak OK

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

a. Dari analisa frekuensi curah hujan berdasarkan empat jenis distribusi dengan

periode ulang 5 tahun diperoleh nilai curah hujan seperti berikut:

- Distribusi Normal R5 = 126,27 mm

- Distribusi Log Normal R5 = 128,82 mm

- Distribusi Log Person III R5 = 128,82 mm

- Distribusi Gumbel R5 = 159,12 mm

b. Nilai curah hujan yang digunakan untuk perhitungan intensitas curah hujan

adalah nilai curah hujan Distribusi Gumbel periode ulang 5 tahun.

c. Dari analisa dimensi saluran ternyata semua saluran tidak mampu menampung

debit saluran. Nilai debit saluran lebih kecil dari nilai debit rencana.

d. Dari pengamatan dan analisa yang dilakukan penyebab terjadinya banjir adalah

perubahan tata guna lahan sehingga mengubah nilai koefisien limpasan, saluran

drainase yang tidak terkoneksi dengan baik, penyerobotan lahan umum,

bantaran sungai, saluran drainase jalan raya, bangunan liar untuk tempat

tinggal maupun kios jualan, mengakibatkan penampang sungai/ saluran

berkurang, sedimen dan tumpukan sampah pada saluran, elevasi Sei Selayang,

Sei Sikambing dan Sei Badera yang dangkal dan datar menyebabkan terjadinya

banjir pada Jl. Jamin Ginting, Jl. Dr. Mansyur, Jl. Gatot Subroto dan Jl.

Kasuari, bukaan/ lubang di sisi-sisi jalan yang berfungsi menampung dan

menyalurkan limpasan air hujan yang berada di sepanjang jalan menuju ke

saluran (Street Inlet) yang tidak terawat dengan baik sehingga menyulitkan air

untuk mengalir dari jalan ke saluran yang ada.

Universitas Sumatera Utara


5.2 Saran

a. Membuat pengaturan tata guna lahan.

b. Memperbaiki saluran yang ada agar berfungsi secara optimal

c. Membersihkan saluran dan sungai dari sampah dan pasir sehingga dapat

mengalirkan air dengan maksimal.

d. Memperbaiki dan membersihkan lubang/ bukaan di sisi jalan (street inlet)

agar dapat mengalirkan limpasan air hujan ke saluran dengan maksimal.

e. Membuat sumur Resapan dan kolam retensi.

f. Membuat sistem dan tempat pembuangan sampah yang efektif untuk

mencegah dibuangnya sampah ke saluran atau sungai.

g. Perlunya kesadaran penduduk untuk ikut memelihara saluran yang ada

dengan cara tidak membuang sampah pada saluran.

h. Perlunya pendalaman Sei Selayang, Sei Sikambing dan Sei Badera untuk

menanggulangi banjir yang terjadi pada Jl. Dr. Mansyur, Jl. Gatot Subroto

dan Jl. Kasuari.

i. Perlunya penghutanan kembali daerah tangkapan hujan sehingga air hujan

dapat diserap oleh pepohonan dan semak belukar.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai