Anda di halaman 1dari 75

SELAMAT DATANG

PARA PECINTA ILMU


“BERPIKIR BENAR ITU BAIK TETAPI BERPIKIR TEPAT ITU LEBIH BAIK
KARENA BERPIKIR TEPAT ITU BERPIKIR DENGAN
MENGGUNAKAN MATAHATI”
(TURIMAN FACHTURAHMAN NUR, SH.MHUM)
MATA KULIAH
ILMU NEGARA
Oleh :

(TURIMAN FACHTURAHMAN NUR, SH.MHum)


Beberapa pertanyaan mendasar berkaitan de
ngan ilmu negara
1. Apakah Ilmu Negara sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan
kenegaraan
2. Apa pengertian ilmu negara ?
3. Apa tujuan dan manfaat mempelajari ilmu negara ?
4. Apa obyek Ilmu Negara ? Dan Apa perbedaannya dengan ob
yek kajian Ilmu Hukum Tata Negara ?
5. Bagaimana Sistimatika Kajian Ilmu Negara ?
6. Apa metode analisa Ilmu Negara ?
7. Apa yang membedakan paradigma kenegaraan sebuah negar
a?
8. Bagaimana struktur Negara dilihat dari sisi hukum ?
9. Persoalan-persoalan apa yang dikaji dalam ilmu negara ?
10. Bagaimana pandangan negara menurut Socrates, Plato, Arist
oteles, Epicurus, dan Zeno, dilihat dari sisi perkembangan pe
radaban kenegaraan dan hukum pada Era Yunani Kuno?
Apakah Ilmu Negara sebagai bagian
dari Ilmu Pengetahuan Kenegaraan ?
Untuk memahami Ilmu Negara sebagai Ilmu Pengetahuan tentang negara, m
aka harus memahami bahwa pada hakekat Ilmu Negara adalah bagian dari se
buah disiplin ilmu Pengetahuan, oleh karena itu harus di pahami lebih dahulu
apa persyaratan ilmu pengetahuan ?
1. Memiliki PARADIGMA yang jelas
2. Memiliki OBYEK yang jelas
3. Memiliki METODE Dan PENDEKATAN yang jelas
4. Memiliki SISTIMATIKA yang jelas
5. Memiliki TUJUAN dan MANFAAT yang jelas.
Berdasarkan persyaratan di atas, maka yang paling mendasar dari sisi Ilmu P
engetahuan di atas adalah Memiliki PARADIGMA.

APA YANG DIMAKSUD DENGAN PARADIGMA ?


Apa Pengertian Paradigma ?
Paradigma adalah cara pandang seseorang tentang sesuatu (
Basic of View), cara pandang seseorang tergantung dari lata
r belakang pemikiran yang menjadi persepsinya dan perseps
i itu jika diibaratkan “kacamata” maka seberapa jauh keben
ingan “kacamata” tersebut, jika kabur kaca matanya, maka
kaburlah dalam melihat obyeknya.
Apa yang mempengaruhi PARADIGMA seseorang ?
Faktor yang mempengaruhi adalah tingkat kecerdasannya d
an kebeningan “matahati”nya dalam memahami sesuatu ya
ng menjadi obyek analisisnya.
Ada berapa tingkat kecerdasan MANUSIA ?
Ada 5 kecerdasan yang dimiliki MANUSIA yang sudah dite
mukan saat ini, SQ,EQ, IQ, AQ dan CQ
Apa itu SQ ?
Kecerdasan Spiritual (SQ = Spiritual Quotient)
a. SQ adalah kemampuan manusia untuk memahami makna (meaning) dan
nilai (value) tertinggi kehidupan serta tujuan (vision) terhadap hal-hal ya
ng mendasar dalam hidup dan kehidupan manusia sebagai Khalifah Fil A
rd.
SQ menjawab pertanyaan paling mendasar :
“Siapa saya ?”
“Untuk apa saya dilahirkan ?” dan
“Mau kemana saya setelah dilahirkan kedunia ini ?”
b. SQ adalah kemampuan manusia untuk mengenal diri, menuju sadar diri
dan menemukan fitrah dirinya (“jatidirinya”) sebagai manusia serta mem
berikan kemampuan bawaan untuk membedakan antara yang benar dan
yang salah dan atau antara yang benar dan yang tepat.
c. SQ adalah perekat yang menghubungkan semua manusia secara universa
l, melalui pengenalan sifat-sifat-Nya (ASMAUL HUSNA) melalui karakte
r dasar berdasarkan Fsikologi Ilahiah
Apa itu EQ, IQ, AQ dan CQ?
Kecerdasan Emosi (EQ = Emotional Quotient)
EQ adalah kemampuan otak kanan manusia untuk memahami dan ikut merasa
kan apa yang dialami diri sendiri, orang lain dan kemampuan untuk mendiagno
sa emosi orang lain atau membaca fenomena dirinya sendiri, situasi sosial dan al
am semesta tempat kita berada dan menanggapinya dengan benar dan tepat.
Kecerdasan Intelektual (IQ = Intelektual Quoitient)
IQ adalah kemampuan otak kiri manusia secara numerikal (berhitung), spasial
(ruang) dan linguistik (bahasa) ketika manusia membaca dirinya sendiri, situasi
sosial dan alam semesta secara verbal berdasarkan persepsinya yang telah dipel
ajari.
Kecerdasan Panca Indra (AQ = Artifficial Quotient)
AQ adalah kemampuan panca indra manusia yang dimulai dengan kemampuan
matanya kemudian terhubung ke otak, dan THT untuk membaca fenomena diri
nya sendiri, situasi sosial dan alam semesta berdasarkan pengalamannya.
Kecerdasan Kreativitas (CQ = Creativitas Quotient)
CQ adalah kemampuan manusia menciptakan sesuatu (inovasi) yang merupaka
n hasil sinergisitas antar kecerdasan SQ,EQ,IQ dan AQ serta merupakan repres
entasi qalbu yang terhubung dengan kemampuan manusia membaca dengan “m
ata hati” berbasiskan kepada iman dan ilmu menurut religiusitasnya masing-m
asing
Bagaimana cara bekerja kecerdasan
tersebut dalam diri manusia ?
DIGITAL TH ANALOG TH
INKING INKING
DEDUKSI INDUKSI
A A 1 1
B 2
B 2
C D 4 3

D E 5 4
C
E 3 5

IMAN ILMU
BAGAIMANA PARADIGMA
ILMU NEGARA ?

HUKUM NEGARA HUKUM

HUKUM DASAR TERT


ULIS
NEGARA SEBAGAI ORGAN
ISASI (INSTITUSI POLITIK/
KENEGARAAN) BAIK DAL
AM KEADAAN STATIS MA
UPUN DINAMIS

HUKUM DASAR TIDA ILMU NEGARA


K TERTULIS
ILMU HUKUM TATA NEGARA
DALAM ARTI LUAS
EKSPLORASI KEBERADAAN MANUSIA SEBAGA
I BAGIAN DAN PENCETUS NEGARA

ALLAH

MALAIKAT ADAM & HAWA AZAZIL/IBLIS


•JUJUR • SOMBONG
•PATUH • TIDAK PATUH/
• PROTES
• PROVOKATOR
• BALAS DENDAM
KITAB SUCI MANUSIA VS IBLIS
PARA RASUL D
AN NABI
0
AL FITRAH RUH JIWA 1 AKAL 2 HATI 3 NAFSU 4
MANUSIA YANG SADAR HUKUM DAN MAU
MEMBELA SIFAT KEADILAN (JUSTICE)

Manusia yang kembali


ke fitrah diri
MANUSIA DIGITAL
MANUSIA YANG MEMAHAMI JAT
= IDIRINYA,BAHWA IA BERASAL
DARI SATU DIRI
(QS 4 AYAT 1,QS 30 AYAT 30)
MANUSIA KENAL DIRI, MENUJU SADAR DIRI ME
NEMUKAN FITRAH DIRI
QS 17 AYAT 84,QS 5 AYAT 35,QS 49 AYAT 13
KORINTUS 14 AYAT 1-19, YOHANES 17 AYAT 1-19
Apa Pengertian Ilmu Negara ?

Untuk memahami ini perlu pemahaman apa sebenarnya stru


ktur negara ? Mengapa karena analisis ilmu negara menjadik
an negara sebagai analisis sentral, tetapi berdimensi hukum,
oleh karena itu pemahamannya tidak bisa parsial (sepenggal)
tetapi holistik (menyeluruh), yaitu hal-hal yang berkaitan den
gan struktur negara secara umum, sedangkan struktur negara
secara khusus akan didalami oleh Ilmu Hukum Tata Negara se
telah mahasiswa lulus Ilmu Negara, oleh karena itu perlu dip
ahami lebih dahulu SECARA HUKUM APA DAN BAGAIMANA
STRUKTUR NEGARA, perhatikan bagan berikut ini :
STRUKTUR NEGARA

INSTITUSI POLI
Legislatif TIK Darat

Eksekutif PEMERINTAHAN WILAYAH Laut


Sistem Pemerintahan
Yudikatif Udara

RAKYAT

POLISI
SISTEM KONSTITU SISTEM SOSIAL SISTEM
SIONAL MASYARAKAT POLITIK
Landasan Yuridis Landasan Sosiologis Landasan Politis
DASAR NEGAR
A
Landasan Filosofis
APA DEFINISI SECARA AKADEMIS TENTANG
ILMU NEGARA ?
Ilmu Negara, adalah Ilmu Pengetahuan Kenegaraan atau teori
negara yang mempelajari persoalan-persoalan negara secara
umum atau sendi-sendi pokok kenegaraan, seperti konsep be
ntuk negara, bentuk pemerintahan, struktur negara, sistem p
emerintahan, sifat pemerintahan, sifat demokrasinya, asal m
ula negara, hakekat negara, lenyap negara, persyaratan suatu
yang dinamakan negara serta tujuan negara dan fungsi negar
a dan sebagainya disinergikan dengan konsep-konsep hukum
secara umum yang menyertai konsep-konsep tersebut di atas
, yang merupakan ilmu pengetahuan tentang negara sebagai
pengantar untuk masuk ke ilmu hukum tata negara Indonesia
.
Apa Tujuan dan Manfaat mempelajari Ilmu Negara ?
Pertama, Tujuan akademis, yaitu : Untuk memahami secara holistik
persoalan-persoalan yang berkaitan dengan negara dengan metode
dan•pendekatan
a kenegaraan (Politik) dan hukum dan sebagai dasar
untuk mengantarkan memasuki Ilmu hukum tata negara
Kedua, Tujuan Praktis, yaitu : Memberikan Pemahaman kepada ma
hasiswa tentang dasar-dasar kenegaraan dari sisi hukum dan mamp
u menganalisis secara ilmiah dan obyektif kedinamikaan negara, sep
erti, bagaimana bentuk negara, sistem pemerintahan, sifat demokra
si, bentuk pemerintahan, asal mula negara, tujuan negara, struktur
negara dan berbagai pandangan filosof kenegaraan tentang hal-hal t
ersebut di atas.
Manfaat mempelajari Ilmu Negara adalah sebagai bahan kajian k
enegaraan dalam berbagai dikursus kenegaraan dan sebagai bekal
ketika memasuki kehidupan bermasyarakat, bernegara dan berba
ngsa dalam berbagai dimensi status atau kedudukan manusia dala
m hidup dan kehidupannya disuatu negara.
APA OBYEK ILMU NEGARA ?

Obyek Ilmu Negara, adalah negara dalam arti um


um (general) tidak terbatas waktu, tempat dan ru
ang) jadi ketika ilmu negara membahas bentuk su
atu negara, maka yang dimaksudkan adalah bent
uk negara dalam arti umum dengan kata lain kons
ep negara yang ada di dunia ini dari masa lalu, saa
t ini maupun prediksi ke masa depan adalah men
jadi obyek kajian ilmu negara.

Karena Obyek Ilmu Negara sangat general, maka obye


k kajiannya bisa bersinggungan dengan disiplin ilmu la
in, perhatikan bagan berikut ini
FSIKOLOGI

SEJARAH AGAMA

EKONOMI ILMU NEGARA HUKUM


Gunardi Sukarno Diponolo : Ilmu Negara menyangkut masalah hidup dan kehi
dupan manusia, baik sebagai pribadi, anggota masyarakat dan sebagai umat, m
aka ilmu negara erat hubungan dengan segala ilmu, seperti: sosiologi, politik, ps
ikologi, ekonomi, hukum, sejarah, antroplogi dst.

SOSIOLOGI POLITIK

ANTROPOLOGI
• Akhir abad ke XIX seorang sarjana dari Jerma
n bernama George Jellinek mencoba memba
has teori ilmu negara secara menyeluruh dan
kemudian menyusunnva secara sistematis dal
am bukunya yang berjudul Aligemeine Staats
lehre.
• la kemudian dianggap sebagai bapak ilmu ne
gara karena merupakan orang pertama yang
menyelidiki serta membahas ilmu pengetahu
an tentang negara secara menyeluruh, kemud
ian menyusunnya secara sistematis
• Teori Jellinek dianggap sebagai penutup masa la
mpau, dan menjadi pangkal tolak bagi peninjaua
n lebih lanjut terhadap teori ilmu negara
• Hal ini karena ia telah menggunakan teori-teori ba
ru dalam bukunya yang berbeda dari sarjana-sarja
na sebelumnya.
• Sebelum Jellinek cukup banyak sarjana lain yang m
embahas ilmu pengetahuan tentang negara. Akan
tetapi umumnya masing-masing hanya membahas
satu pokok bahasan saja. Sebagai contoh, Machiav
elli membahas tentang kekuasaan, J.J. Rousseau m
embahas tentang kedaulatan rakyat, Thomas Hobb
es dan John Locke membahas teori perjanjian mas
yarakat
• George Jellinek mengumpulkan seluruh il
mu pengetahuan tentang negara, menelit
i, mengumpulkan teori-teori yang sama k
emudian menyusunnya secara sistematis
• Teorinya tersusun dalam sistematika seba
gai berikut :
Teori George Jellinek

• Staatswissenschaf dalam arti sempit, yaitu ilmu p


engetahuan negara yang menekankan pada segi o
byeknya yaitu negara.
• Recht wissenschaf, yaitu ilmu pengetahuan tentan
g negara yang menekankan pada segi hukunnya se
peri Hukum Tata Negara, hukum Administrasi dan
Hukum Antar Negara/Hukum Internasional Publik.
BAGAIMANA SISTIMATIKA ILMU NEGARA ?
STAATSWISSENSCHAFT
George Jellinek
Ilmu Kenegaraan (Dalam Arti luas)

STAATSWISSENSCHAFT RECHTSWISSENSCHAFT
Ilmu Kenegaraan (Dalam Arti Sempit) 1. Hukum Tata Negara
2. Hukum Administrasi Negara/ Tata
Usaha Negara/ Tata Pemerintahan
3. Hukum Antar Negara/ Perbandinga
n HTN

BESCHREIBENDE THEORETISCHE PRAKTISCHE


STAATSWISSENSCHAFT STAATSWISSENSCHAFT STAATSWISSENSCHAFT/
Ilmu Pengetahuan Negara (Ilmu Negara) ANGE WANDTES
STAATSWISSENSCHAFT
(Ilmu Politik)
ALLGEMEINE BESONDERE
STAATSLEHRE STAATSWISSENSCHAFT
(Ilmu Negara Tinjauan Yuridis) Ilmu Negara Tinjauan Sosiologis

ALLGEMEINE SOZIALE ALLGEMEINE STAATS INDIVIDUELE SPEZIELE


STAATSLEHRE RECHTSLEHRE STAATSLEHRE STAATSLEHRE
BAGAIMANA METODE ANALISIS
ILMU NEGARA ?
▪ Metode Yuridis Normatif
Kajian atau pemetaan secara normatif berdasarkan peraturan perundang-un
dangan (das solen) baik secara vertikal maupun horisontal melalui asas-asa
s hukum tata negara dari negara yang bersangkutan secara umum

▪ Metode Yuridis Sosiologis


Kajian atau pemetaan secara yuridis dengan pendekatan sosiologi hukum be
rdasarkan fakta-fakta hukum (das sein) melalui asas-asas hukum tata negar
a secara umum

▪ Metode Yuridis Politis


Kajian atau pemetaan secara yuridis dengan pendekatan politik berdasarkan
sinergisitas antara hukum dan politik melalui asas-asas hukum tata negara
secara umum.
BAGAIMANA PENDEKATAN KAJIAN
ILMU NEGARA ?
▪ Pendekatan Yuridis Normatif
Analisis kualitatif dengan ilmu hukum murni secara normatif berdasarkan peraturan peru
ndang-undangan (das sollen) baik secara vertikal maupun horisontal melalui asas-asas h
ukum tata negara dari negara yang bersangkutan secara umum

▪ Pendekatan Yuridis Sosiologis


Analisis kuantitatif dengan ilmu hukum terapan, yaitu dibantu disiplin sosiologi secara yu
ridis dengan pendekatan sosiologi hukum berdasarkan fakta-fakta hukum (das sein) mel
alui asas-asas hukum tata negara secara umum

▪ Pendekatan Yuridis Politis


Analisis Kualitatif dengan ilmu hukum terapan, yaitu dibantu dengan disiplin ilmu politik
/kenegaraan secara yuridis dengan pendekatan politik berdasarkan sinergisitas antara hu
kum dan politik melalui asas-asas hukum tata negara secara umum.
APA PERBEDAAN ILMU NEGARA DENGAN HU
KUM TATA NEGARA ?
Hukum Tata Negara, adalah seperangkat peraturan perundang-unda
ngan tertulis maupun tidak tertulis yang berkaitan dengan kenegara
an baik ditingkat supra struktur kenegaraan maupun ditingkat infra
struktur kemasya-rakatan, baik secara vertikal maupun horisontal d
an sinergisitas keduanya yang mengatur tentang kelembagaan negar
a dari sisi struktur, fungsi, wewenang dan tugas, serta hubungan ant
ar kelembagaan negara baik secara vertikal dan atau horisontal sert
a struktur kelembagaan pemerintahan daerah, demikian juga peratu
ran perundang-undaangan yang mengatur hubungan warga negara s
ebagai rakyat dengan negara sebagai institusi kenegaraan dan atau
dengan kelembagaan pemerintahan daerah dan jaminan perlindung
an atas hak-hak warga negara (HAM).

ILMU HUKUM TATA NEGARA OBYEK LEBIH KHUSUS (SPESIALIS) DA


N TERBATAS RUANG, TEMPAT SERTA WAKTU, SEDANGKAN ILMU N
EGARA ADALAH SEBALIKNYA , YAITU BERSIFAT UMUM (GENERAL)
TIDAK TERBATAS HANYA SATU NEGARA SAJA
Socrates (Yunani: Σωκράτης, Sǒcratēs) (469
SM-399SM) adalah filsuf dari Athena, Yunan
i dan merupakan salah satu figur paling pentin
g dalam tradisi filosofis Barat. Socrates lahir d
i Athena, dan merupakan generasi pertama dar
i tiga ahli filsafat besar dari Yunani, yaitu Soc
rates, Plato dan Aristoteles. Socrates adalah g
uru Plato, dan Plato pada gilirannya juga men
gajar Aristoteles. Semasa hidupnya, Socrates t
idak pernah meninggalkan karya tulisan apapu
n sehingga sumber utama mengenai pemikiran
Socrates berasal dari tulisan muridnya, Plato
BAGAIMANA PANDANGAN TENTANG NEGARA DAN H
UKUM MENURUT PARA FILOSOF KENEGARAAN ?
SOCRATES (469-339 sM – Era Yunani)
1. Negara bukanlah organisasi yang dibuat MANUSIA untuk kepentingan diri se
ndiri melainkan negara merupakan SUSUNAN OBYEKTIF berdasarkan HAKEK
AT MANUSIA.
2. Atas dasar itu, NEGARA bertugas membuat dan melaksanakan hukum-hukum
obyektif mengandung KEADILAN bagi umum, tidak semata-mata demi melay
ani KEBUTUHAN PENGUASA.
3. Dengan melaksanakan KEADILAN SEJATI yang obyektif, setiap penguasa akan
merasakan kenikmatan jiwanya (M Solly Lubis, Ilmu Negara, 1981, hal 21, So
ehino,SH, Ilmu Negara, 1986, hal 41)

Berdasarkan ajaran ini Socrates dianggap berbahaya oleh Penguasa Yunani,


maka ia dihukum mati minum racun dan ajaran ini kemudian diteruskan oleh
muridnya PLATO.
Hal yang dinyatakan oleh Socrates di atas adalah ajaran yang bersifat univers
al, karena masalah keadilan adalah masalah yang diperjuangkan secara terus
menerus oleh umat manusia sepanjang masa yang pada hakekatnya semua u
mat manusia di muka bumi ini menginginkan tegaknya keadilan, karena keadi
lan adalah cerminan dari suarahati manusia yang merupakan representasi da
ri Yang Maha Adil (Pemilik Asmaulhusna)
Plato, filosof Yunani Kuno yang merupakan keturunan dari kelu
arga aristocrat Athena, lahir pada tahun 427 sebelum masehi.Ia b
ukanlah orang pertama yang melakukan kajian mengenai masyar
akat dan negara pada zaman Yunani Kuno. Ia adalah salah satu
murid dari Socrates, pemikir pendahulu Plato, yang mencoba me
neruskan pemikiran gurunya tersebut dan mengabadikannya ked
alam tulisan.
Bagi Plato, kematian gurunya itu bukanlah suatu kematian gagas
an. Kematian tragis gurunya inilah yang menyebabkan ia melanj
utkan hidup sebagai seorang filsuf, sekaliun pada awalnya ia tert
arik untuk memasuki bidang politik sebagai karir hidupnya. Plato
adalah seseorang yang yang tidak setuju dengan cara-cara pemeri
ntahan demokrasi pada saat itu, karena cara yang demikianlah itu
yang membuat gurunya mati dan negaranya, Athena, mengalami
kemunduran akibat adanya perebutan kekuasaan antara Athena d
an Sparta yang pada akhirnya menghasilkan Sparta sebagai peme
nang dalam peperangan Peloponnesos.
. Pemikiran Plato ini diarahkan untuk memecahkan masalah yang
dihadapi manusia secara konkret dan lebih condong untuk menca
ri awaban atas apa yang hendak ditetapkan.
BAGAIMANA PANDANGAN TENTANG NEGARA DAN H
UKUM MENURUT PARA FILOSOF KENEGARAAN ?

PLATO (429-347 sM, Era Yunani)


1. Ajaran PLATO dikenal ajaran ALAM CITA (ideenleer) atau peletak dasar ajar
an IDEALISME.
2. Ada tiga buku yang berkaitan dengan kenegaraan (1) Politeia (Negara Huku
m), (2) Politikos (Ahli Negara) dan (3) Nomoi (Undang-Undang)
3. Menurut PLATO negara ini timbul atau ada karena dianggap adanya KEBUT
UHAN DAN KEINGINAN manusia yang beraneka ragam, yang menyebabkan
mereka harus BEKERJA SAMA untuk memenuhi kebutuhan mereka. (Prof,
Mr M Djokosutono, Harus Al Rasid, Ilmu Negara, 1985, 60)
4. Secara sendiri-sendiri mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan yang diingi
nkan, oleh karena itu, sesuai dengan KECAKAPAN mereka masing-masing di
dalam KERJASAMA tersebut mengadakan PEMBAGIAN TUGAS, akan tetapi t
etapi dalam kesatuan karena tugas-tugas yang berbeda itu dimaksudkan un
tuk memenuhi kebutuhan mereka bersama-sama. KESATUAN mereka itulah
yang kemudian disebut MASYARAKAT atau NEGARA. (Soehino,SH, Ilmu Neg
ara, 1986, hal 16)
Berdasarkan ajaran Plato ini memberikan pemahaman bahwa disebuah neg
ara perlu ada pembagian tugas yang profesional berdasarkan kecakapan m
anusia atau talentanya, atau serahkan kepada ahlinya dan ketika tugas itu d
ilaksanakan pada hakekatnya untuk memenuhi kebutuhan bersama yang ke
mudian saat ini dikenal “KEPENTINGAN UMUM”, selanjutnya ajaran ini dila
njutkan oleh murid PLATO , yaitu ARISTOTELES.
Aristoteles lahir di Stagira, kota di wilayah Chalcidice
, Thracia, Yunani (dahulunya termasuk wilayah Make
donia tengah) tahun 384 SM. Ayahnya adalah tabib pri
badi Raja Amyntas dari Makedonia. Pada usia 17 tahu
n, Aristoteles menjadi muridPlato. Belakangan ia meni
ngkat menjadi guru di Akademi Plato di Athena selam
a 20 tahun. Aristoteles meninggalkan akademi tersebut
setelah Plato meninggal, dan menjadi guru bagi Alexa
nder dari Makedonia.
Saat Alexander berkuasa pada tahun 336 SM, ia kemb
ali ke Athena. Dengan dukungan dan bantuan dari Ale
xander, ia kemudian mendirikan akademinya sendiri y
ang diberi nama Lyceum, yang dipimpinnya sampai ta
hun 323 SM.
Perubahan politik seiring jatuhnya Alexander menjadi
kan dirinya harus kembali kabur dari Athena guna men
ghindari nasib naas sebagaimana dulu dialami Socrates
. Aristoteles meninggal tak lama setelah pengungsian t
ersebut. Aristoteles sangat menekankan empirisme unt
uk menekankan pengetahuan.
BAGAIMANA PANDANGAN TENTANG NEGARA DAN H
UKUM MENURUT PARA FILOSOF KENEGARAAN ?
ARISTOTELES (384-322 sM- Era Yunani)
▪ Walaupun ARISTOTELES muridnya PLATO tetapi dalam hal obyek penyelidikannya b
erbeda, masing-masing terdapat dua ciri khas yang berbeda, (1) PLATO dalam ajara
n masih mencampuradukan semua obyek penyelidikan, sedangkan ARISTOTELES m
emisahkan obyek penyelidikannya antara KEADILAN yang tertulis dalam buku Ethic
a, dan Negara yang ditulisnya dalam Buku Politea (2) Pandangan terhadap obyek p
enyelidikan: yaitu PLATO sebagai pencipta IDEALISME (alam cita =ideenleer) mema
ndang semua benda yang ditangkap dengan pancaindera hanyalah sekedar bayang
an dari wujudnya yang murni yang berada di dunia ide, sedangkan ARISTOTELES ad
alah pencipta ajaran REALISME, yang mengatakan bahwa hakekat semua benda ha
rus dicari di dalam benda itu sendiri.
▪ Manusia sebagai anggota keluarga menurut KODRATNYA tidak dapat dipisahkan da
ri NEGARA, karena manusia adalah ZOON POLITICON (makhluk sosial) yang selalu
hidup bermasyarakat. (Prof, Mr M Djokosutono, Harus Al Rasid, Ilmu Negara, 1985,
17)
▪ Hakekat Negara dimaksudkan untuk kepentingan warga negaranya, agar mereka d
apat hidup baik dan bahagia. Negara merupakan suatu kesatuan yang bertujuan u
ntuk mencapai kebaikan tertinggi, yaitu KESEMPURNAAN DIRI MANUSIA sebagai a
nggota dari negara, karena seseorang dapat merasakan kebahagian, jika ia berada
dalam negara. Ajaran ini kemudian disebut PAHAM COLLECTIVISME atau ajaran OR
GANISME (Prof, Mr M Djokosutono, Harus Al Rasid, Ilmu Negara, 1985, 30)
Epicurus adalah seorang filsuf yang mendirikan Mazhab
Epicurus. Mazhab tersebut didirikan bersama teman-tem
annya, yaituMetrodoros, Hermarkhos, dan Polyaenos. M
azhab Epicurus termasuk dalam salah satu mazhab yang t
erutama pada masa Filsafat Helenistik.Epicurus lahir pa
da tahun 341 SM dan meninggal pada tahun 271 SM.
Inti ajaran Epicurus adalah mengenai etika, bahwa kebah
agiaan hidup adalah kenikmatan. Kenikmatan adalah satu
-satunya yang baik, serta menjadi awal dan tujuan hidup
yang bahagia.
Segala macam keutamaan, moral misalnya, hanya memil
iki arti sejauh membawa manusia pada rasa nikmat.
Kenikmatan itu sendiri didefinisikan oleh Epicurus seba
gai keadaan negatif, yakni tidak adanya rasa sakit dan ke
gelisahan hidup.Menurutnya, kenikmatan indrawi mema
ng diperlukan, namun kenikmatan yang jauh lebih pentin
g adlaah ketenangan jiwa (dalam bahasa Yunani disebu
t ataraxia). Cara untuk mencapai ataraxia ini adalah den
gan mengalahkan rasa takut kepada kematian
BAGAIMANA PANDANGAN TENTANG NEGARA DAN H
UKUM MENURUT PARA FILOSOF KENEGARAAN ?
EPICURUS (342-271 sM- Era Yunani)
▪ EPICURUS adalah peletak dasar ajaran INDIVIDUALISME, ia berpendapat ba
hwa kepentingan individu yang lebih diutamakan (individualitis), maka diad
akan negara adalah untuk memenuhi kepentingan-kepentingan individu yan
g menjadi warga negara yang bersangkutan.
▪ Atas dasar itu masyarakat itu sendiri terdiri atas individu-individu sebagai AT
OM, maka ajaran EPICURUS tentang sifat/susunan masyarakat/negara dise
but ajaran ATOMISME sebagai lawan ORGANISME ajaran ARISTOTELES.
▪ Berdasarkan ajaran inilah mengandung benih-benih PERJANJIAN MASYARAK
AT yang akan muncul kemudian. Hal ini terbuktyi bahwa orang/individu dia
nggap sebagai atom, sebagai elemen yang terkecil, yang mempunyai KEPRIB
ADIAN SENDIRI, maka di dalam NEGARA (Masyarakat) kepentingan INDIVID
ULAH yang harus diutamakan sebagai dasar kepentingan negara. (Max Boli
Sabon,SH. Ilmu Negara, 1992, hal 41-42)

Paham EPICURUS inilah yang akan menjadi cikal bakal paham INDIVIDUALIS
ME yang kemudian akan diambil menjadi ajaran oleh negara adi daya dan m
ewujudkan dalam bentuk KOLONIALISME.
Zeno lahir tahun 490 SM di Elea. Zeno adal
ah murid dari Parmenides. Dia mempunyai
empat argumen untuk kesimpulan bahwa ti
dak ada gerakan – hal ini adalah sebagai du
kungan untuk apa yang dinyatakan guruny
a.

Zeno dikenal banyak orang karena namany


a tercantum pada halaman pertama buku P
armenides karangan Plato.

Diperkirakan bahwa saat itu Zeno berumur


40 tahun, sedang Socrates masih remaja, kis
aran usia 20 tahun. Dengan mengetahui bah
wa Socrates lahir pada 469 SM, maka diper
kirakan Zeno lahir pada tahun 490 SM.
BAGAIMANA PANDANGAN TENTANG NEGARA DAN H
UKUM MENURUT PARA FILOSOF KENEGARAAN ?
ZENO (342-271 sM –Era Yunani)
• Zeno adalah tokoh filsafat kaum Stoa atau Stoicin , karena dikatakan Stoa, ia
memberikan pelajarannya dilorong-lorong yang banyak tonggak temboknya y
ang dinamakan Stoa, Ajaran bersifat UNIVERSALITAS, karena berbeda dengan
Aristoteles, Epicurus hanya tertuju pada bangsa Yunani saja, melain semua m
anusia di seluruh dunia, dimana setiap orang mempunyai kedudukan yang sa
ma sebagai warga dunia, oleh karena itu paham ajarannya disebut PANTEISTIS
CH, jadi TUHAN sama dengan Alam, sedangkan manusia adalah bagian dari al
am, maka juga budi manusia merupakan bagian dari budi TUHAN , jadi manus
ia dapat membentuk HUKUM yang berlaku abadi dan meliputi seluruh dunia (
Prof, Mr M Djokosutono, Harus Al Rasid, Ilmu Negara, 1985, 61)
• Hukum yang berlaku atas kerajaan dunia tersebut adalah HUKUM ALAM, huku
m ini bersifat abadi dan tidak berubah-ubah. Diantara hukum alam tersebut A
KAL MANUSIA, yang dcngan akalnya itu manusia dapat mengetahui segala hal.
• Dari segala hal pengetahuan manusia tersebut memungkinkan universalitas it
u sesungguhnya ingin mengajarkan, bahwa orang itu harus menyusuaikan diri
dengan suasana dunia internasional, inilah yang kemudian dikenal saat ini den
gan istilah GLOBALISASI dan ajaran ini dimanfaatkan kelak oleh Bangsa Roma
wi untuk melebarkan sayapnya dalam rangka menciptakan kerajaan dunia.
PEMETAAN PANDANGAN TENTANG NEGARA DAN HU
KUM MENURUT PARA FILOSOF KENEGARAAN

ZAMAN YUNANI KUNO


ZENO
(300 sM)
PAHAM
PANTEISTISME
EPICURUS (Hukum Alam)
(342-271 sM)
PAHAM INDIVIDU
ARISTOTELES ALISME
(384-322 sM)
PAHAM REAL
PLATO ISME
(429-347 sM)
PAHAM IDEA ZAMAN ROMAWI KUNO
SOCARTES (4 LISME
69-399 sM)
PAHAM DEM
OKRASI LAN
GSUNG
BAGAIMANA PANDANGAN TENTANG NEGARA DAN H
UKUM MENURUT PARA FILOSOF KENEGARAAN ?
(1 M –Era Romawi)
▪ Para ahli pikir pada zaman Romawi pada dasarnya berbeda dengan pada zam
an Yunani, para ahli pikir Zaman Romawi lebih banyak mempratekan pa
ra pemikir pada zaman Yunani dan para filosof pada zaman ini antara la
in Polybios dan Polybios tidak melahirkan teori timbulnya negara, melai
nkan teori perubahan bentuk negara. Ajarannya kemudian terkenal den
gan nama CYCLUS TEORY. Hal ini merupakan kelanjutan dari pandanga
n Plato dan Aristoteles mengenai bentuk-bentuk negara.

▪ Para filosof lain adalah Cicero, yang mengemukakan, bahwa adanya ne


gara itu merupakan keharusan, dan keharusan itu didasarkan pada RAT
IO MANUSIA, Namun ajaran ini sesungguhnya meniru , ajaran kaum St
oa, hanya saja pengertian ratio menurut Cicero adalah ratio yang murni
menurut hukum alam/kodrat, bukan sekedar negara adalah buatan ma
nusia sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sebagaimana
diajarkan Epicurus.

▪ Dengan demikian untuk memahami ajaran tentang negara pada zaman


Romawi, maka harus dipahami dahulu Ajaran Bentuk Negara dari Aristo
teles dan Plato. Mengapa demikian, karena pandangan negara pada za
man Romawi hanya merupakan praktek kenegaraan yang mengaplikasi
kan ajaran-ajaran para filosof pada zaman Yunani saja.

▪ Berikut ini teori-teori tipe negara pada zaman Yunani yang menjadi das
ar dari pandangan kenegaraan pada zaman Romawi
BAGAIMANA PANDANGAN TENTANG NEGARA DAN H
UKUM MENURUT PARA FILOSOF KENEGARAAN ?
(Era Romawi)
▪ Pada era Romawi pemahaman kenegaraan berkaitan dengan tipe-tipe n
egara dan ketika berbicara tipe negara, maka analisisnya berkaitan den
gan unsur-unsur negara, hanya ketika dikaitkan dengan tipe-tipe negar
a adalah unsur negara sebagai faktor yang menimbulkan pelbagai maca
m variasi negara yang dilihat dari perkembangan sejarah. Jadi klasifika
si negara disesuikan dengan klasifkasi perkembangan negara dalam fas
e sejarah, pada era Romawi dari sudut pandang Eropa sentris.
▪ Ada lima 5 tipe negara dilihat dari sisi sejarah perkembangan negara, y
aitu:
1. Tipe Negara Timur Kuno
2. Tipe Negara Yunani Kuno
3. Tipe Negara Romawi Kuno
4. Tipe Negara Abad Pertengahan dan
5. Tipe Negara Modern
▪ Tipe Negara Timur Kuno
Menurut pandangan berapa filosof barat bahwa ciri-ciri pokok negara T
imur Kuno, yaitu didasarkan pada suatu paham keagamaan, dan apabil
a dilihat dari sudut kekuasaan Gezag, maka negara Timur Kuno adalah
Absolut dan depostisme, yaitu pemerintahan oleh raja-raja yang berku
asa mutlak dan sewenang-wenang. Istilah untuk ini adalah THE KING C
AN DO NOT WRONG yang berarti Bahwa Raja dapat berbuat apa saja ta
npa dapat dipersalahkan, artinya raja tidak bertanggung jawab atas pe
rbuatannya.
BAGAIMANA PANDANGAN TENTANG NEGARA DAN H
UKUM MENURUT PARA FILOSOF KENEGARAAN ?
(Era Romawi)
▪ Tipe Negara Yunani Kuno
Negara=negara Yunani Kuno ciri utamanya adalah negara kota / city st
aat, dan demokrasi langsung, berdasarkan ajaran filosof Yunani bahwa
manusia adalah ZOON POLITICON , sehingga mereka merasa, bahwa m
ereka tidak ada gunanya, jika tidak hidup bermasyarakat. Tidak hanya i
tu, bahwa mereka pula mengutamakan STATUS ACTIVUS, yaitu aktif ter
libat dalam urusan pemerintahan, maka munculah demokrasi langsung.
▪ Atas dasar ini setiap warga negara diharus untuk memenuhi tugas kene
garaan, juga memenuhi tugas keagamaan, dengan demikian muncul du
a istilah yang bergandengan adalah :
a. STAATSGEMEINSCHAFT, yang berarti mereka adalah masyarakat
negara dan wajib memenuhi tugas kenegaraan;
b. KULTGEMEINSCHAFT, bahwa mereka juga adalah sebagai warga kea
gamaan yang wajib menjalankan tugas-tugas keagamaan.
▪ Pada zaman Yunani Kuno agar warga dapat terlibat secara aktif, merek
a harus dididik terlebih dahulu untuk mengetahui berbagai macam ilmu
pengetahuan yang ENCYCLOPARDIE atau lingkaran ilmu pengetahuan,
oleh kaarena itu menurut mereka bahwa penguasa atau pemerintah har
us dari kalangan orang-orang yang pintar bentuk ARISTOKRASI.
▪ Untuk ini, maka pada zaman Yunani Kuno terdapat tiga golongan pendu
duk, yaitu a. Golongan penduduk asli, b golongan pendatang, dan golon
gan bidak yang tidak semua terlibat dalam pemerintahan, dan kedua go
olongan b dan c bukanlah subyek hukum, tidak mempunyai hak apa-ap
a.
BAGAIMANA PANDANGAN TENTANG NEGARA DAN H
UKUM MENURUT PARA FILOSOF KENEGARAAN ?
(Era Romawi)
▪ Tipe Negara Romawi Kuno
Menelaah tipe negara Romawi Kuno, maka dari sisi sejarah Romawi Ku
no di bagi dalam empat tahap sejarah, yaitu:
1. Fase kerajaan,
2. Fase Republik,
3. Fase Principat, dan
4. Fase Dominat.
▪ Pada tahap awal, yaitu pada fase kerajaan dan republik di Romawi Kun
o masih menggunakan ajaran-ajaran para filosof Yunani Kuno, yaitu me
ngenai ajaran kerajaan dari Sparta dan teori Republik dari Anthene, ke
dua hal ini adalah negara kota di Yunani, kemudian pada perkembanga
n lebih lanjut negara kota itu semakin luas sehingga disebut VLAKTE ST
AAT /Country State dan muncullah ULPIANUS yang memulai membang
un teori-teori ketatanegaraan baru, pada saat inilah memasuki fase pri
ncipat dan dominat, pada kedua fase ini demokrasi langsung tidak dapa
t diadakan lagi, maka Rakyat harus menyerahkan kekuasaannya kepad
a CAESAR yang disebut CAESARISMUS dan penyerahan itu dilakukan m
elalui suatu perjanjian yang kemudian diletakan dalam LEX REGIA, yait
u suatu undang-undang yang memberikan hak kepada Caesar untuk me
merintah, dan atas dasar inilah Caesar akhirnya bersifat absolut dan be
rkuasa penuh. Inilah kemudian dikenal dalam kenegaraan dikenal PRIN
CEPS LEGIBUS SOLUTUS EST SALUS PUBLICA SUPREMA LEX.

▪ Apa yang dimaksud dengan PRINCEPS LEGIBUS SOLUTUS EST, SALUS P


UBLICA SUPREMA LEX ?
BAGAIMANA PANDANGAN TENTANG NEGARA DAN H
UKUM MENURUT PARA FILOSOF KENEGARAAN ?
(Era Romawi)
• Apa yang dimaksud dengan PRINCEPS LEGIBUS SOLUTUS EST, SALUS P
UBLICA SUPREMA LEX ?
PRINCEPS LEGIBUS SOLUTUS EST artinya yang berhak membuat undan
g-undang ialah princeps atau Caesar sendiri, karena hanya dialah yang
berkuasa.
SALUS PUBLICA SUPREMA LEX, artinya secara bersama-sama mengand
ung arti bahwa hanya caesar saja yang berkuasa membuat undang-und
ang, dan hal ini mengatasi segala peraturan hukum, karena UU yang di
buat Caesar adalah kepentingan umum.

• Jadi ciri-ciri utama yang dominan dalam masa Romawi Kuno adalah pad
a permulaan berciri PRIMUS INTER PARES, artinya yang memimpin adal
ah yang terkemuka diantara yang sama, kemudian berubah menjadi raj
a atau Caesar Absolut.

• Dan pada fase ini sudah ada kodifikasi hukum, yaitu CORPUS YURIS CI
VILIS dan CORPUS YURIS CACONICI yang saat ini masih berlaku dibebe
rapa negara barat dan timur.

• CORPUS YURIS CIVILIS kodifikasi hukum-hukum sipil dan CORPUS YUR


IS CACONICI kodifikasi hukum-hukum Gereja
BAGAIMANA PANDANGAN TENTANG NEGARA DAN H
UKUM MENURUT PARA FILOSOF KENEGARAAN ?
(Era Romawi)
▪ Tipe Negara Abad Pertengahan
Ciri-ciri negara abad pertengahan sebenarnya merupakan kelanjutan d
ari tipe negara Romawi Kuno pada era ini dikenal pula teori Hukum Per
data yang berkembang selama 23 tahun 733 sM – 1453 M dengan jatuh
nya Konstantinopel di bawah kekuasan Turki.
▪ Secara garis besar ciri-ciri negara pada abad pertengahan adalah:
1. Dualisme, yaitu adanya perlawanan antara penguasa dan yang dikuasai,
yakni yang diistilahkan dengan Rex hak raja dan Regnum hak rakyat.
2. Feodalisme, yaitu penguasa berdasarkan teori patrimonial dari hukum per
data vasal states, dengan berslogan every man must have a lord.
3. Perlawanan antara gereja-gereja dan negara yang kemudian melahirkan
teori teokratis dan teori secularisme yaitu pemerintahan yang meliputi uru
san keagamaan dan urusan kenegaraan.
4. Standenstaats, yaitu sifat negara berdasarkan lapisan-lapisan yang ada dala
m masyarakat , misalnya bangsaan, gereja, rakyat, kota. Dan lapisan- lapi
san itu muncul ide perwakilan yang kemudian dilengkapi dengan teori-teori ya
ng timbul tentang concili-concili yang diadakan Gereja Khatolik.

▪ Teori kenegaraan pada abad pertengahan dijumpai dua aliran:


1. Ajaran yang merupakan kelanjutan dari absolutisme Romawi Kuno
yang dibawakan oleh Machiavelli dalam bidang politik dan dila
njtutkan dalam bidang hukum/yuridis oleh Jean Bodin mengenai t
eori kedaulatan.
2. Ajaran kaum Monarchomachen, yang berdasarkan teori kedaulatan
Rakyat, sebelum dibelokkan menjadi absolutisme melalui Rex Re
gianya Ulpianus.
BAGAIMANA PANDANGAN TENTANG NEGARA DAN H
UKUM MENURUT PARA FILOSOF KENEGARAAN ?
(Era Romawi Modern)
▪ Tipe Negara Romawi Abad Modern
Sifat pokok dari tipe negara modern adalah tipe negara hukum sebagai
mana dirumuskan oleh kaum berjouis liberal, yaitu negara hukum yang
demokratis

▪ Ajaran ini selalu dihubungkan dengan pendapat Rousseau, menurut pe


ndapat Rousseau, jika hanya demokrasi dalam suatu negara, maka pelu
ang untuk absolut demokrasi sangat besar. Bagaimanapun suara terba
nyak akan menjadi absolut, dan minoritas akan selallu tertindas. Demo
krasi hanyalah suatu bentuk politik, bukan bentuk yuridis. Guna menja
ga kekuasaan absolut golongan mayoritas tanpa memperhitungkan gol
ongan minoritas, maka diberikan unsur negara hukum yang berfungsi
membatasi demokrasi.

▪ Ciri utama yang muncul pada negara demokrasi yang berdasarkan huku
m adalah:
a. Kekuasaan tertinggi bersumber dari rakyat/kedaulatan rakyat yan
g dengan sendirinya menimbulkan pemerintahan oleh rakyat.
b. Negara Demokrasi
c. Sistem dan Lembaga Perwakilan
▪ Paham yang menghadirkan unsur hukum dalam ekses pelaksanaan de
mokrasi tersebut disebut dengan paham KONSTITUSIONALISME.

▪ Pertanyaannya adalah bagaimana pengaruh dari tipe negara tersebut d


alam kaitannya dengan pandangan tentang BENTUK NEGARA
BAGAIMANA PANDANGAN TENTANG NEGARA DAN H
UKUM MENURUT PARA FILOSOF KENEGARAAN ?
(Era Romawi Modern)
▪ Bagaimana pengaruh dari tipe negara tersebut dalam kaitannya dengan
pandangan tentang BENTUK NEGARA.

▪ Dalam membahas negara dalam kaitannya dengan bentuk negara ada d


ua sudut pandang, yaitu :
1. Negara dipandang sebagai keseluruhan sebagai suatu bangunan
negara, sudut pandang ini disebut sudut pandang sosiologis in sein
ganzheit.
2. Negara dipadang dari sudut struktruknya atau isinya in sein str
uktur, sudut pandang ini disebut pandangan yuridis. Jika kita ber
bicara dari sudut pandang sosioligis, maka pembicaraan itu ada
lah mengenai bentuk negara, sebaliknya jika berbicara dari sudut yurid
is, maka pembicaraan itu adalajh mengenai bentuk pemerintahan.
▪ Khusus pembahasan mengenai bentuk negara, maka terdapat tiga alira
n yang berbeda pandangan sebagai berikut:
Aliran Pertama, memandang organisasi dihubungkan dengan pemerint
ahannya , sehingga bentuk negara bercampur dengan bentuk pemerint
ahan.
Aliran Kedua, memandanbg apriori terhadap dua bentuk yang kontradi
ktif, sebagaimana diajarkan oleh Machiavelli, yaitu Republik dan monar
ki atau demokrasi dan diktator.
Aliran Ketiga, mencoba memakai kreteria yang lain, baik dalam menent
ukan bentuk negara staatsvoorn maupun bentuk pemerintahan regerin
gvoorm.
BAGAIMANA PANDANGAN TENTANG NEGARA DAN H
UKUM MENURUT PARA FILOSOF KENEGARAAN ?
(Era Romawi Modern)
▪ Bagaimana pengaruh dari tipe negara tersebut dalam kaitannya dengan
pandangan tentang BENTUK NEGARA.

▪ Aliran Pertama, dikenal berpandangan A. TREE PARTITE CLASSIFICATI


ON OF STATE membedakan bentuk negara atas tiga bentuk ideal yang s
ering dikenal sebagai bentuk negara klasik tradisional. Yaitu MONARKI,
ARISTOKRASI DAN DEMOKRASI , penganut aliran ini adalah Plato, Arist
oteles, Polybios dan Thomas Van Aquinas.

▪ Aliran Kedua, berpandangan A PARTITE CLASSIFICATION OF STATE ya


ng membedakan bentuk negara atas dua bentuk, yaitu republik dan mo
narki. Tokoh aliran ini adalah Machiavelli di Italia, kemudian setelah pe
rang dunia ke II kedua aliran ini dijumpai di Amerika Serikat dengan ist
ilah Demokrasi dan diktator. Djokosutono menyebut aliran I dengan isti
lah pembagian Aristoteles, sedangkan aliran II menurut Machiavelli.

▪ Aliran Ketiga dengan kreteria sendiri, sebagaimana diajarkan antara la


in olejh C.F Strong Di Inggris dan R.MN Nac Iver di Amerika Serikat.

▪ Bagaimana pandangan aliran-aliran di atas pembahasan berikut ini aka


n menjelaskan satu persatu secara komprehensif.
BAGAIMANA PANDANGAN TENTANG NEGARA DAN H
UKUM MENURUT PARA FILOSOF KENEGARAAN ?

• Aliran Pertama tentang tipe negara


Plato: Menurut Plato Pemerintahan Negara terbaik adalah
Aristokrasi, yaitu pemerintahan negara yang dipegang ol
eh para cerdik pandai.
ARISTOKRASI (Penguasa Negara dip
egang Para Cerdik Pandai

ANARKI (Penguasa Negara ya TIMOKRASI(Penguasa Yang dip


ng dipegang oleh rakyat bebas) egang semata-mata kepentingan P
ribadi)

OLIGARKI(Penguasa yang dipe


DEMOKRASI (Penguasa Negara y
gang oleh para orang kaya
ang dipegang oleh rakyat yang men
gutamakan kepentingan umum)
BAGAIMANA PANDANGAN TENTANG NEGARA DAN H
UKUM MENURUT PARA FILOSOF KENEGARAAN ?
• Aliran Pertama tentang tipe negara
. Aristoteles mengajarkan tipe negara dengan dua kreteria
pertama, berdasarkan jumlah orang yang memegang pe
merintahan dan kedua, berdasarkan kualitas pemerintah
an. MONARKI (Penguasa Negara dipega
ng satu orang)
DEMOKRASI (Penguasa Tidak
lagi untuk kepentingan umum)
TIRANI (Penguasa Negara ya
ng dipegang oleh satu orang ya
POLITEA (Penguasa Yang dipega ng sewenang-wenang)
ng untuk kepentingan umum)

OLIGARKI (Penguasa Negara yan ARISTOKRASI (Penguasa Ne


g dipegang oleh beberapa orang tet gara yang dipegang beberapa
api tidak untuk kepentingan umum orang)
)
BAGAIMANA PANDANGAN TENTANG NEGARA DAN H
UKUM MENURUT PARA FILOSOF KENEGARAAN ?

• Aliran Pertama tentang tipe negara


. Polybios mengajarkan enam tipe negara yang terdiri tiga
bentuk ideal dan tiga bentuk kemerosotan dan teori ini di
sebut Syclus Teori
MONARKI (Penguasa Negara dipega
ng satu orang)
OKHLOKRASI (Penguasa Yang
dipegang Tidak lagi untuk kepenti
ngan umum) TIRANI (Penguasa Negara ya
ng dipegang oleh satu orang ya
DEMOKRASI (Penguasa yang ng sewenang-wenang)
dipegang oleh rakyat)

OLIGARKI (Penguasa Negara yan ARISTOKRASI (Penguasa Ne


g dipegang oleh beberapa orang tet gara yang dipegang beberapa
api sewenang-wenang) orang)
BAGAIMANA PANDANGAN TENTANG NEGARA DAN H
UKUM MENURUT PARA FILOSOF KENEGARAAN ?
• Aliran Pertama tentang tipe negara
. Thomas Aquinas mengajarkan tipe negara dan kreter
ianya dilihat dari jumlah dan sifat kualitas pemerintahan

MONARKI (Penguasa Negara dipega


ng satu orang)
DEMOKRASI (Penguasa Tidak
lagi untuk kepentingan umum)
TIRANI (Penguasa Negara ya
ng dipegang oleh satu orang ya
POLITEA (Penguasa Yang dipega ng sewenang-wenang)
ng untuk kepentingan umum)

OLIGARKI (Penguasa Negara yan ARISTOKRASI (Penguasa Ne


g dipegang oleh beberapa orang tet gara yang dipegang beberapa
api tidak untuk kepentingan umum orang)
)
BAGAIMANA PANDANGAN TENTANG NEGARA DAN H
UKUM MENURUT PARA FILOSOF KENEGARAAN ?
(EraModern)

• Aliran Kedua, berpandangan A PARTITE CLASSIFICATIO


N OF STATE yang membedakan bentuk negara atas dua
bentuk, yaitu republik dan monarki. Tokoh aliran ini ad
alah Machiavelli di Italia, kemudian setelah perang duni
a ke II kedua aliran ini dijumpai di Amerika Serikat den
gan istilah Demokrasi dan diktator.
• Kreteria yang dikemukakan oleh Otto Koelireuter dalam
membedakan Monarki dan Republik adalah dengan meli
hat asas kesamaan artinya jika setiap warga negara me
mpunyai kesempatan yang sama untuk menjadi pemim
pin negara jika memenuhi syarat-syarat tertentu diseb
ut republik, asas ketidaksamaan adalah bahwa tidak se
mua warga mendapat kesempatan yang sama melainka
n warga negara berasal dari keturunan, maka disebut
monarki.
BAGAIMANA PANDANGAN TENTANG NEGARA DAN H
UKUM MENURUT PARA FILOSOF KENEGARAAN ?

(Era Modern)
• Aliran Ketiga dengan kreteria sendiri, sebagaimana diaja
rkan antara lain oleh C.F Strong Di Inggris dan R.MN Mac
Iver

• Kedua pakar ini membagi negara apakah kesatuan atau s


erikat (1) apakah konstitusinya terletak pada satu naska
h atau tidak. (2) Badan Perwakilannya susunan dan syar
at-syarat pemangku jabatan (3) Badan Eksekutif apakah
bertanggung jawab kepada Parlemen atau tidak (4) huku
m yang berlaku.
• Atas dasar itu maka tipe negara dibedakan Federal dan K
esatuan dengan melihat cara pembagian kekuasaan.

Bagaimana analisisnya ?
BAGAIMANA PANDANGAN TENTANG NEGARA DAN H
UKUM MENURUT PARA FILOSOF KENEGARAAN ?
• Bagaimana analisisnya ?
• Negara Federasi yaitu semula terdiri dari beberapa ne
gara yang berdiri sendiri, kemudian negara-negara ter
sebut bergabung dalam satu negara dengan mengadak
an kerjasama antara negara-negara tersebut,
• Untuk kepentingan mereka bersama. Dalam ikatan ker
jasama tersebut masing-masing menyerahkan sebagia
n urusan untuk diurusa oleh pemerintah federal, sedan
gkan selebihnya tetap diurus sendiri oleh negara-nega
ra bagiannya.
• Menurut CF Strong ciri utama Federasi :
1. Adanya supremasi dari konstitusi ketika federasi itu te
rwujud.
2. Adanya pembagian kekuasaan antara negara federasi
dengan negara –negara bagian.
3, Adanya Lembaga yang diberi wewenang untuk menye
lesaikan perselisihan antara pemerintah federal denga
n pemerintah negara bagian
BAGAIMANA PANDANGAN TENTANG NEGARA DAN H
UKUM MENURUT PARA FILOSOF KENEGARAAN ?
• Bagaimana analisisnya ?
• Negara Kesatuan yaitu negara yang tidak tersusun dar
i beberapa negara melainkan negara itu sifatnya tungg
al.
• Namun untuk memperlancar usaha negara mencapai t
ujuannya wewenang yang ada dipemerintah pusat dib
agi kedaerah. Hanya saja pemerintah pusat tetap mem
punyai kekuasaan tertinggi dan mempunyai wewenan
g memutuskan tingkat terakhir.
• Dan kewenangan itu dibagi menjadi tiga macam:
• Pertama, Sistem Desentralisasi
• Kedua, Sistem Dekonsentrasi
• Ketiga, Sistem Medebewind

Bagaimana penjelasan atas tiga sistem tersebut ?


BAGAIMANA PANDANGAN TENTANG NEGARA DAN H
UKUM MENURUT PARA FILOSOF KENEGARAAN ?
Bagaimana penjelasan atas tiga sistem tersebut ?

• Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan ol


eh Pemerintah Pusat kepada daerah otonom untuk mengatur
dan mengurus urusan pemerintahan dalam negara yang bersa
ngkutan
• Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan o
leh Pemerintah kepada Penguasa di daerah (Gubernur) sebaga
i wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilaya
h tertentu.
• Tugas pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada
daerah dan/atau desa dari pemerintah provinsi kepada kabup
aten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah kabupaten kot
a kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.
BAGAIMANA PANDANGAN TENTANG NEGARA DAN H
UKUM MENURUT PARA FILOSOF KENEGARAAN ?
BERDASARKAN PEMETAAN PANDANGAN TIPE NEGARA PADA
ERA MODERN DAPAT DIKLASIFIKASIKAN SBB:

SIFAT PEMERINTAHAN ANALISISNYA ADALAH DEMOKRASI


ATAU OTORITER

BENTUK PEMERINTAHAN ANALISISNYA ADALAH REPUBLIK


ATAU MONARKI

SISTEM PEMERINTAHAN ANALISISNYA ADALAH PRESIDEN


SIAL ATAU PARLEMENTER

BENTUK NEGARA ANALISISNYA ADALAH KESATUAN ATAU


FEDERASI
TEORI TUJUAN DAN IDEOLOGI NEGARA

Mengapa tujuan dan ideologi negara ditempatkan


dalam satu pembahasan yang sama ?
Karena tujuan suatu negara berkencenderungan berbandin
g lurus dengan ideologi yang dipilih oleh suatu negara. Ini a
rtinya tujuan suatu negara terkandung didalam rumusan id
eologi negara. Atau sebaliknya, tujuan negara dapat melahi
r ideologi.

Setiap negara mempunyai tujuan-tujuan tertentu, Apa yang


menjadi tujuan negara, ke arah mana suatu organisasi nega
ra ditujukan merupakan masalah penting, sebab tujuan neg
ara disini dapat diartikan sebagai VISI NEGARA
TEORI TUJUAN NEGARA
Secara umum , tujuan terakhir setiap negara ialah menciptakan keb
ahagian bagi anrakyatnya (bonum publicum, common good, comm
on wealth)

Tujuan akhir di atas secara teoretik dibagi dua, yaitu (1) keamanan
dan keselamatan (security and safety) dan (2) kesejahteraan dan ke
makmuran (welfare and prosperity)

Apa yang yang membedakan para ahli berbeda satu sama lain ? kar
ena adanya perbedaan sudut pandang dan titik tolak dalam melihat t
ujuan negara.
Salah satu tokoh yang meletakan dasar pemikiran bagi teori ke
kuasaan negara adalah SHANG YANG

Menurut Shang Yang, bahwa didalam setiap negara terdapa


t subyek yang selalu berhadapan dan bertentangan, yaitu pe
merintah pada satu sisi dan rakyat dilain sisi. Apabila yang s
atu kuat, yang lain tentu lemah. Shang Yang lebih memilih p
ihak pemerintahlah yang harus lebih kuat daripada pihak ra
kyat, supaya tidak terjadi kekacauan dan anarkis, karena itu
pemerintah harus selalu berusaha untuk lebih kuat dari pada
rakyat.
Rakyat kuat berarti negara kuat dan negara kuat berarti takyat lem
ah, Dengan demikian, negara yang mempunyuai tujuan yang betu
l, hendaklah bertindak melemahkan rakyat.

Bagaimana konsep tujuan negara tersebut bisa dicapai ?

Shang Yang menganjurkan supaya dikumpulkan kekuasaan


yang sebesar-besarnya bagi pihak negara, tujuan ini baru bis
a dicapai, dengan menyiapkan tentara yang kuat, berdisiplin
tidak mewah, dan bersedia menghadapi segala bentuk ancam
an, baik dari dalam maupun dari luar.
Caranya bagaimana korbankanlah kebudayaan rakyat untuk kepe
ntingan kekuasaan negara.
Peletak Dasar Teori ini adalah NICOLO MACHIAVELLI
Tujuan negar adalah terciptanya kemakmuran dan persatuan
Untuk mencapai tujuan tersebut:
1.Pemerintah harus selalu berusaha tetap di atas segala aliran, kendatipun
ia lemah ia harus menunjukan bahwa ia yang lebih berkuasa (staat raison).
2.Terhadap rakyat, pemerintah harus kadang-kadang sebagai singa supaya
rakyat takut kepada pemerintah atau terkadang seperti kancil yang cerdik
menguasai rakyat (double moral)
3.Pemerintah boleh berbuata apa saja, asal untuk kepentingan negara
4.Setiap perlawanan terhadap pemerintah harus ditindak
5.Pemerintah harus melepaskan diri dari sendi sendi hukum alam, jadi bole
h abaikan sendi-sendi kesusilaan.
Peletak dasar teori ini adakah Dante Alleghiere
Tujuan Negara adalah mewujudkan perdamaian dunia.
Dante menyatakan :
“Tujuan negara sesungguhnya adalah menciptakan perdamaian
dunia, dengan jalan menciptakan undang-undang yang seragam
bagi seluruh umat manusia. Kekusaaan sebaiknya terpusat ditan
gan seorang Monarch, agar perdamaian dan keamanan dapat ter
jamin. Perebutan pemgaruh dan kekuasaan harus disapu bersih.
Negara harus bersifat progresif mengejar kemajuan bagi rakyat,
bukan untuk kepentingan perseorangan”
Teori Dante ini memberikan inspirasi adanya imperium atau keraja
an dunia.
Teori ini dikembangkan oleh Imanuel Kant
Teori Kant didasarkan pada sebuah asumsi, bahwa semua ora
ng adalah merdeka dan sederajat sejak lahir, maka dengan as
umsi ini, maka tujuan negara adalah menegakkan hak –hak d
an kebebasan-kebesan warganya
Rakyat tidak usah tunduk dahulu pada undang-undang yang t
idak terlebih dahulu mendapat persetujuan rakyat sendiri da
n rakyat dan pemerintah bersama-sama merupakan subyek h
ukum, bahwa hidup rakyat sebagai manusia dalam negara, bu
kanlah karena kemuarahan hati pemerintah melainkan berdas
arkan hak-hak kekuatan sendiri.
Paham Kant inilah menginspirasi negara hukum murni dan p
aham kebebasan dan inspirasi ekonomi liberalisme.
Teori ini dianut para kaum agamawan
Instrumen utama dalam memahami tujuan negara adalah pemerinta
han yang mengelola negara.
Dalam kerangka ini pembentukan khalifah atau pemerintahan dala
m suatu negara bertujuan sebagai pengganti tugas kenabian yang m
engatur kehidupan dan urusan umat dan rakyat, tidak sekularisme d
alam mengelola negara

Salah tokoh yang mengembangkan teori ini adalah Al Mawardi

Bagaimana teorinya dan pernyataannya ?


Al Mawardi menyatakan, bahwa negara melalui lembaga imamahnya mempunyai
tujuan umum:
Pertama, mempertahankan memelihara agama menurut prinsip-prinsip yan
g ditetapkan dan yang menjadi kesepakatan (ijma) oleh kaum salaf (generas
i pertama umat manusia)
Kedua, memelihara hak-hak rakyat dan hukum-hukum Tuhan
Ketiga, melaksanakan kepastian hukum diantara pihak pihakj yang berseng
keta atau berperkara dan berlakukan keadilan yang universal.
Keempat, memelihara wilayah Islam dan memelihara kehormatan rakyat ag
ar mereka bebas dan aman, baik jiwa maupun harta.
Kelima, jihad terhadap orang-orang yang menentang Islam setelah adanya d
akwah agar mereka mengakui eksistensi Islam.
Keenam, membentuk kekuatan untuk menghadapi musuh
Ketujuh, memungut pajak dan sedekah menurut ketentuan syara.
Kedelapan, mengatur penggunaan harta baitul mal secara efektif.
Kesembilan, meminta nasehat dan orang-orang yang terpercaya.
Kesepuluh, dalam memelihara agama dan rakyat, pemerintah dan kepala ne
agara harus langsung menangani dan meneliti keadaaan yang sebenarnya.
Pandangan Kedua dari Al Ghazali
Tujuan Negara yang didalamnya terdapat lembaga pemerintah
adalah melaksanakan syariat agama, mewujudkan kemaslahatan
rakyat, menjamin ketertiban urusan dunia dan urusan agama.

“Sesungghnya fungsi manusia menjadi wakil Tuhan kepada makhlukNya


, berarti memperbaiki dan membangun manusia. Tidaklah kuat untuk me
mbangun manusia di dunia ini orang yang tidak mampu memperbaiki wa
rga negaranya,. Dan tidaklah kuat untuk membangun warga negaranya o
rang yang tidak mampu memperbaiki rumah tangganya. Dan tidaklah ku
at membangun rumah tangganya orang yang tidak mampu memperbaiki d
irinya sendiri. Dan orang tidak kuat membangun dirinya, maka haruslah
dimulainya denhgan memperbaiki hatinya dan mengendalikan hawa nafs
unya. Adapun orang yang tidak mampu membangun dirinya sendiri sedan
gkan keinginan besar untuk membangun orang-orang lain adalah menip
u diri dan terpedaya.
Semua teori tujuan negara di atas pada dasarnya ada lima hal
pokok, yaitu:
1.Tujuan negara ditujukan untuk melaksanakan penertiban m
elalui sarana hukum untuk mencapai keadilan, kepastian huk
unm dan kemanfaatan bersama.
2.Tujuan negara ditujukan untuk mengusahakan kesejahteraa
n dan kemakmuran rakyatnya melalui sarana ekonomi dan pe
manfaatan potensi wilayah dan potensi alam negaranya
3.Tujuan Negara ditujukan untuk pertahanan melalui alat-ala
t pertahanan dan kekuatan pertahanan
4.Tujuan negara ditujuan untuk menegakan keadilan melalui
badan-badan peradilan
5.Tujuan negara untuk melindungi dan memberikan jaminan
n terhadap hak-hak dan kewajiabn azasi manusia berbasiskan
ajaran agama-agama masing-masing.
PENGERTIAN IDEOLOGI

Apa yang dimaksud dengan ideologi ?

Ideologi didefinisikan sebagai suatu sistem kepercayaan


yang memuat nilai-nilai dan ide-ide yang diorganisasi se
cara rapi sebagai basis filsafat, sains, program sosial, eko
nomi, politik yang menjadi pandangan hidup, aturan ber
pikir, merasa, bertindak individu atau kelompok.

Ideologi mengacu pada suatu pelembagaan gagasan secara si


stimatis yang diartikulasikan oleh sekelompok mayarakat ter
tentu.
Ideologi Pertama LIBERALISME

Ideologi yang didasarkan pada kepentingan dan kebebasan in


dividu sebagai pusat pemikiran dan pusat tujuan hidup manus
ia.
Paham ini tumbuh dan berkembang sebagai respon terhadap p
ola kekuasaan negara yang absolut, dan pembatasan kebebasa
n individu

Dalam bidang politik paham liberalisme menghendaki peneta


pan pembatasan kewenangan pemerintah dengan menetapkan
pembatasan itu dalam undang-undang dasar atau konstitusi n
egara dan kesetaraan dan kebebasan politik, sistem ini disebut
juga sistem demokrasi versi liberal.l
Ideologi KONSERVATIF

Ideologi ini lahir ketika liberalisme mulai menggoncang st


ruktur masyarakat feodal yang mapan, dan golongan feo
dal berusaha mencari ideologi tandingan untuk menghad
api kekuasaan persuasif liberalisme.

Pemikiran konservatif adalah memelihara kondisi yang a


da, mempertahankan kestabilan yang statis dan dilandasi
oleh roimatisme masa lalu

Beberapa indentitas awal, filsafat konservatisme mengang


gap bahwa perubahan tidak selalu berarti kemajuan, oleh
karena itu perubahan berlangsung tahap demin tahap, ta
npa mengguncang struktur sosial politik dalam negara da
n masyarakat yang bersangkutan
Ideologi SOSIALISME

Paham ini merupakan antitesis dari paham liberalisme, Sosiali


sme merupakan suatu paham yang menjadikan kepentingan b
ersama atau kebersamaan (kollektivitasme) sebagai inti pemik
iran dan fokus pergerakannya.

Cirinya:
1.Sosiolisme berpegang pada prinsip-prinsip kesederajatan dan pe
merataan.
2.Pemikiran ekonominya yang centris , yakni untuk mengatasi kes
enjangan orang –orang dalam memperoleh hidup layak dan memp
eroleh kekayaan, perlu ada pendistribusian yang dilakukan terpusat
oleh negara agar orang-orang mendapat hal serta kesempatan seca
ra adil.
Ideologi KOMUNISME
Ideologi ini menghendaki penguasaan sarana-sarana produ
ksi yang vital oleh negara. Menurut paham ini, dalam negara,
pribadi (individu) tidak diperbolehkan memiliki saranaa pro
duksi sebagai hak milik, apalagi sarana yang vital bagi kepen
tingan umum.

Negara diperlukan untuk mengendalikan perjuangan kelas d


an menghapus perbedaan kelas.
Ideologi FUNDAMENTALISME

Paham ini ada disemua agama yang dianut manusia


Sebuah paham yang berpegang teguh dengan landasan-lan
dasan dari ajaran agama.
Namun apabila dilakukan dengan aksi kekerasan maka fu
ndamentalisme berubah menjadi radikalisme dan biasa rea
ksi terhadap situasi dan kondisi cheos, ketridak aturan.
TUGAS KONSTRUKTUR
Berikan Komentar Salah satu Tulisan di Blog Rajawali Garu
da Pancasila

Ketik Nama
NIM
Kelas Reguler A atau B
Mata Kuliah :
1. Jelaskan mengapa setiap negara merumuskan tujuan negara ?

2. Jelaskan salah satu pandangan para pemikir negara dan huk


um tentang Tujuan negara yang saudara kuasasi ?

3. Jelaskan salah satu teori tipe negara dari pemikir berikut ini
, Plato, Aristolteles, Polibyios ?

4. Jelaskan ciri-ciri negara kesatuan dan federal dan kemudian


jelaskan pengertian desentralisasi, dekonsentrasi dan medebe
wind dalam konsep negara kesatuan.
5. Jeaskan pengertian ideologi negara dan jelaskan salah satu id
eologi negara didunia yang saudara pahami ?
6. Jelaskan teori legitimasi negara dari empat teori berikut ini
Teori kedaulatan Hukum, teori kedaulatan Tuhan, Teori keda
ulatan Rakyat, teori kedaulatan negara ?
1.Jelaskan Pengertian Sistem Pemerintahan, Sifat Pemerintahan, Bentuk Negara dan Bent
uk Pemerintahan ? Nilai 20
2.Apa Perbedaan Bentuk Negara Kesatuan dan Bentuk Negara Federal ? Nilai 5
3.Jelaskan mengapa setiap negara merumuskan tujuan negara ? Nilai 5
4.Jelaskan salah satu pandangan para pemikir negara dan hukum tentang Tujuan negara
yang saudara kuasasi ? Nilai 5
5.Jelaskan salah satu teori salah satu ciclus theory dari pemikir berikut ini , Plato, Aristol
teles, Polibyios ? Nilai 10
6.Jelaskan pengertian desentralisasi, dekonsentrasi dan medebewind dalam konsep negar
a kesatuan? Nilai 20
7.Jelaskan pengertian ideologi negara dan jelaskan salah satu ideologi negara didunia yang
saudara pahami ? Nilai 10
8.Jelaskan teori legitimasi negara dari empat teori berikut ini Teori kedaulatan Hukum, te
ori kedaulatan Tuhan, Teori kedaulatan Rakyat, teori kedaulatan negara ? Nilai 20
9.Berikan komentar mengapa kehidupan hukum dan kenegaraan di Indonesia saat terjadi
krisis, jelaskan jawaban saudara ? Nilai 15

Anda mungkin juga menyukai