Anda di halaman 1dari 8

TUGAS ILMU NEGARA

PENTINGNYA PENGETAHUAN TENTANG ILMU NEGARA

DOSEN PEMBIMBING:

Rahadian Syam, S.H., M.H.

DISUSUN OLEH:

Siti Syamsiah

(010002200113)

PRODI S-1 ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA

TAHUN AJAR 22/23


Ilmu Negara

Hallo guys apa kabar semuanya, semoga nikmat sehat selalu menyertai kita
semuanya yaa. Sebelumnya aku mau memperkenalkan diri dulu nih karena dari
pepatah juga disebutkan kalau ‘tak kenal maka tak sayang’ nah jadi alangkah
baiknya aku memperkenalkan diri dulu ya. Nama ku Siti Syamsiah dari kelas C dan
aku dari Bogor. Lalu di sini aku mau menjelaskan tentang tugas yang diberikan oleh
dosen pembimbing matkul Ilmu Negara yaitu pak Rahadian Syam tentang apa itu
ilmu negara lalu penjelasan lebih dalam nya lagi tentang ilmu negara itu.

Tetapi sebelum aku menjelaskan lebih lanjut tentang ilmu negara itu sendiri,
teman2 semua tau gak sih apa itu ilmu negara? Mungkin beberapa dari kalian masih
ada yang merasa asing kan tentang ilmu negara itu, atau mungkin ada yang belum
tahu menahu nih apa itu ilmu negara iya ga sih? Nah sesuai dari Namanya, secara
umum ilmu negara itu ialah ilmu yang membahas mengenai pengertian pokok dan
sendi-sendi atau asas-asas pokok mengenai Negara. Nah kalau menurut aku sendiri,
simpelnya ialah ilmu negara itu sebenernya ilmu yang membahas tentang apa saja
yang ada di dalam negara, jadi ilmu negara itu termasuk ilmu yang tergolong dalam
kelompok ilmu-ilmu sosial yang mempelajari asal-usul, tujuan, formasi, dan
lenyapnya negara secara umum, abstrak, dan universal. Berikut itu merupakan
pengertian dari ilmu negara itu sendiri ya teman-teman lalu dengan kita
mempelajari tentang ilmu negara itu apa sih yang kita dapet? Dan juga kenapa sih
kita perlu untuk mempelajari ilmu negara dalam kehidupan bernegara?

Baiklah jadi aku di sini coba jelasin lagi kalau tujuan kita mempelajari ilmu
negara itu yang paling penting ialah sebagai anak hukum juga kita tuh perlu banget
nih yang namanya mempelajari ilmu negara itu karena Mempelajari negara
merupakan sebuah bagian fundamental dari mempelajari bangunan ilmu negara.
Dengan mempelajari ilmu negara, kita telah membuka gerbang ilmu kenegaraan
lainnya, seperti ilmu hukum administrasi negara dan ilmu hukum tata negara.
Itulah sebabnya, banyak ilmuwan yang menyebutkan bahwa ilmu negara
merupakan “gerbang ilmu” menuju ilmu kenegaraan berikutnya. Begitu juga halnya
mempelajari hukum merupakan bagian utama dari mempelajari ilmu hukum. Kita
akan mengetahui bahwa mempelajari atau memahami suatu negara akan
memperluas jalan kita untuk memahami selebihnya lagi suatu negara itu. Oleh
karena itu, dengan kita memahami konsep-konsep negara terlebih dahulu menjadi
prasyarat utama dalam mempelajari ilmu negara.
Nah selain itu ada juga Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara,
jadi perbedaan antara mata kuliah limu Negara dengan Hukum Tata Negara dan
Hukum Administrasi/ Negara terletak pada obyek pembahasannya, yaitu Negara.
Obyek pembahasan pada mata kuliah Ilmu Negara biasanya bersifat abstrak. dan
Ilmu Negara juga tidak kalah penting nih dari Pengantar Ilmu Hukum, bahkan
kedudukannya sama. Karena Ilmu Negara dan Pengantar Ilmu Hukum itu keduanya
saling melengkapi dan mengisi selayaknya pasangan gitu deh. Lalu lukum tata
negara itu adalah hukum positif yang berlaku di berbagai tempat tetapi ada juga
beberapa sebagian ilmu negara yang penyelidikannya bersifat teoritis.

Jika dihubungkan dengan pendapat Rengers Hora Siccama dalam karangannya


yang berjudul "Natuurlikewaarheid en historische bepalheid" yang maksudnya
hendak membedakan kebenaran hakikat dan kenyataan sejarah terdapat dua
golongan, yaitu Ahli hukum sebagai penyelidik dan Ahli hukum sebagai
pelaksana.Golongan ini disebut sebagai "de jurist als nedespeler". Berhubung
keputusan - keputusan ini tergantung kepada pelaksanaannya, maka kadangkala
suatu keputusan dianggap baik oleh si pelaksana dan sebaliknya kurang
memuaskan bagi yang menerima keputusan itu, karena sifat-sifat subyektivisme
dari keputusan-keputusan itu sangat menonjol.

Teman-teman juga tau gak sih kalau Ilmu Negara itu sebenarnya sudah dikenal
sejak jaman Yunani kuno loh. Secara historis Hal ini tuh dapat dilihat dari adanya
tulisan serta pemikiran tentang Negara yang disusun oleh sarjana-sarjana dari
Yunani. Aristoteles dalam bukunya "Politica" mencoba mengumpulkan dan
membandingkan berbegai konstitusi dari beberapa polis (Negara kota) di Yunani,
sehingga pembahasannya sudah bersifat empiris. Teori Ilmu Negara timbul pada
akhir abad atau awal abad, yaitu pada masa pemerintahan Kaisar Wilhem II di
Jerman. Akibatnya timbul suatu aliran yang disebut Mazhab Hukum Publik Jerman
atau Deutsche Publizisten Schule, Aliran ini berusaha mengembangkan tori hokum
public yang belum tersusun secara baik dan teratur seperti hukum perdata. pada
akhir abad Georg Jellinek mencoba membahas tori ilmu Negara secara menyeluruh
dan kemudian menyusunnya secara sistimatis dalam bukunya yang berjudul
"Allgemeine Staatslehre".

Temen-temen tau gak sih kalau Ilmu Negara itu memiliki beberapa karakteristik.
Nah kira-kira karakteristik dari ilmu negara itu apa aja dan untuk apa sih? Jadi
karakteristik dari ilmu negara itu diantaranya ada Totalitas, Umum, Abstrak, Teoritis,
dan terakhir yaitu Bebas. Dari kelima nilai karakteristik diatas menjadikan Ilmu
Negara sebagai dasar dan landasan yang bersifat fundamental. Agar kita
memahami betul tentang ilmu negara juga, kita juga harus tahu bagaimana secara
historis perkembangan dari ilmu negara juga dengan bertujuan supaya bisa
membedakan ilmu negara dari masa ke masa.
1. Socrates

Pada masa Socrates ini tidak ada kekangan kekangan yang bersifat keharusan.
sehingga kemakmuran makin berkembang dan pengetahuan terhadap dunia luar
makin di perluas namun di sisi lain para pembesar negara banyak melupakan tugas
dan rasa susilanya. Akibatnya timbul kewenang-wenangan,korupsi,pemerasan, dan
banyak ketidak adilan di tengah-tengah keadaaan tersebut munculah para filsuf
dari luar yunani. Mereka ini lah yang di sebut sebagai sophis. Mereka menyebarkan
paham - paham mengenai hukum,keadilan,serta negara yang sifatnya merubah
masyarakat dari situlah muncul tokoh socrates yang berniat untuk memperbaiki
kondisi yang ada pada saat itu. ajaran tersebut diketahui dari catatan yang ditulis
oleh muridnya, yaitu Plato. Menurut Socrates, Negara bukan organisasi yang dibuat
manusia untuk kepentingan diri sendiri, tapi susunan obyektif yang berdasar pada
hakikat manusia. Namun Socrates dituntut dan dijatuhi hukuman mati karena
ajarannya dianggap berbahaya bagi Negara dan merusak akhlak para pemusa
Yunani Purba.

2. Plato

Seperti yang tadi aku kasih tau sebelumnya kalua Plato itu dia adalah murid
Socrates. Plato yang hidup pada masa yang tidak menentu dan merasa tidak
berdaya untuk menghadapi kekacauan yang ada di masyarakat, lebih suka
melarikan diri dari kenyataan. Sehingga berpengaruh terhadap cara kerja Plato
yang metodenya dikenal dengan sebutan "deduktif-spekulatif transedental". Salah
satu buku Plato yang paling terkenal ialah Politeia. Buku tersebut menggambarkan
tentang bagaimana sorak atau bentuk negara yang ideal. Hal tersebut membutuhan
beberapa syarat;

1) Negara harus dijalankan oleh pegawai yang terdidik khusus


2) Pemerintahan harus ditujukan segala-galanya demi kepentingan umum
3) Harus dicapai kesempurnaan susila dari rakyat.

Menurut Plato, asal mula Negara disebabkan karena banyaknya kebutuhan


hidup serta keinginan manusia. Dengan bekerja sama, maka manusia dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan itu. 3 (tiga) sifat, yaitu kebenaran, keberanian,
dan kebutuhan. Hal ini mengakibatkan adanya 3 (tiga) sifat utama dalam negara
ideal etis, yaitu:

• The rulers atau para penguasa, yaitu golongan pegawai yang terdidik khusus
yang merupakan pemimpin-pemimpin negara yang mengupayakan
kesempurnaan dan good life. Oleh karena itu negara harus dipimpin oleh
orang yang paling bijak, bukan oleh orang paling kaya dan paling berambisi,
maupun orang yang terpandai.
• The guardians atau para pengawal negara, yaitu mereka yang
menyelenggarakan keamanan, ketertiban, dan keselamatan negara
• The artisans atau para pekerja, yaitu mereka yang menjamin makanan bagi
kedua golongan di atas
Kesimpulannya adalah negara berdasarkan keadilan, dan keadilan itu harus
memerintah serta menjelma dalam negara. 3 (tiga) kemampuan jiwa, yaitu akal
Pikiran, Kehendak, Perasaan.

Terdapat 3 (tiga) golongan masyarakat yang mempunyai kemampuannya


masing-masing:

• Golongan yang memerintah yaitu merupakan otak Negara, yang


menggunakan akal pikirannya.
• Golongan ksatria/prajurit yang menjaga keamanan Negara, disamakan
dengan kemauan hasrat manusia.
• Golongan rakyat biasa yaitu petani, pedagang, disamakan dengan perasaan
manusia.

Plato membagi negara ke dalam 5 (lima) macam yaitu

• istokrasi, yaitu suatu pemerintahan yang dipegang dan dipim sejumlah kecil
para cerdik pandai yang memerintah berdasarkan keadilan.Akan tctapi
apabila golongan kecil tersebut memerintah demi kepentingangolongannya
sendiri dan tidak berdasarkan keadilan, maka timbullahkeburukan yang
melahirkan Oligarchy.
• Oligarchy, yaitu apabila negara diperintah oleh segolongan kecil orang yang
memerintah untuk memperoleh kekayaan yang berlimpah, sehingg
timbullah milik-milik pribadi, sehingga lahirlah timokrasi
• Timokrasi, yaitu apabila negara diperintah oleh sekelompok orang yang
menimbun kekayaan, sehingga timbullah perlawanan dari rakyat. Dan
apabila dalam perlawanan tersebut golongan hartawan dikalahkan, maka
lahirlah demokrasi
• Demokrasi, artinya adalah rakyat yang memerintah, Apabila rakyat salah
dalam mempergunakan hak dan kemerdekaannya, maka lahirlah anarchie.
Timbulnya anarchie inilah yang kemudian melahirkan seorang Tiran.
• Tirani, yaitu suatu pemerintahan yang dipegang oleh seorang tirani
bertindak sewenang-wenang, keadilan. Setelah mempelajari kegagalannya
dalam bidang politik, dalam bukunyakos, Plato membedakan antara seorang
penguasa dengan ahli negara yang sejati harus menjalankan pendidikan ke
arah kebijaksanaan dan keadilan.

Plato membedakan antara seorang penguasa dengan ahli negara. Ahli negara
yang sejati harus menjalankan pendidikan ke arah kebijaksanaan dan keadilan.
Oleh karena itu, Plato juga membedakan bentuk negara menjadi 2 (dua), yaitu The
ideal form atau bentuk cita bentuk negara cita yang berusaha untuk mencapai
kesempurnaan berdasarkan keadilan, yang harus menjelma di dalam negara.
Selanjutnya dapat diperinci menjadi 3 (tiga) bentuk negara cita yaitu Monarchi,
Aristokrasi, Demokrasi.
The coruption form (the degenerate form) atau bentuk pemerosotan yaitu
bentuk negara yang mengalami pemerosotan karena pemerintah tidak memberikan
keadilan dan bertindak sewenang wenang. Bentuk - bentuk negara pemerosotan
tersebut yaitu Tirani, yang merupakan bentuk pemerosotan dari monarchi, dimana
pemerintahan dipegang oleh seorang tiran dengan kekuasaan yang dipusatkan di
tangan sendiri dan memerintah dengan kejam demi kepentingannya sendiri.
Oligarchi, yang merupakan pemerosotan dari aristokrasi, yaitu negara dipimpin
oleh kelompok kecil yang memerintah demi kepentingan golongannya sendiri.
Mobokrasi, yang merupakan bentuk pemerosotan dari demokrasi dimana negara
diperintah oleh rakyat yang tidak berpendidikan.

3. Aristoteles (384-322 SM)

Aristoteles adalah murid Plato, yang hidup pada masa ambang kehancuran
Yunani, sehingga akhirnya Yunani kehilangan kemerdekaannya dan menjadi bagian
dari kerajaan Macedonia. Sesuai dengan pemikirannya, maka Aristoteles melihat
Negara secara lebih rill dan harus membahagiakan negaranya. Aristoteles
membedakan hal-hal yang bersifat idiil, yang merupakan pengertian-pengertian
abstrak seperti: kesusilaan, keadilan hukum,dan sebagainya. Di dalam bukunya
politica terdiri dari 8 buku yang membahas persoalan bentuk negara, undang
-undang, hubungan sosial dan lain-lain secara lebih rill. Tujuan negara adalah yaitu
untuk menyelenggarakan kepentingan warga negaranya dan berusaha agar warga
negara hidup baik dan bahagia dengan berdasar keadilan yang memerintah di
dalam negara.

Menurut Aristoteles terbentuknya negara itu di sebabkan karena manusia tidak


dapat hidup sendiri tanpa keterlibatan orang lain dalam memenuhi kepentingan
hidup. Dengan demikian manusia manusia tidak dapat dilepaskan dari kelompok
manusia itu sendiri, sehingga manusia disebut sebagai Zoon Politicon. Negara
adalah hal yang utama Paham ini disebut universalisme atau collectivisme.

Berdasarkan paham universalisme ini, tujuan negara adalah pemerintahan


yang ditujukan untuk kepentingan umum, yang berlandaskan keadilan yang
merupakan keseimbangan kepentingan.

Mengenai bentuk negara yang berdasar pada hasil penyelidikannya maka


terdapat 3 bentuk negara, yaitu:

1) Bentuk cinta (ideal form) bentuk negara berdasarkan ukuran kuantitatif:


• Negara disebut monarchi apabila negara diperintah oleh satu orang (one
man rule)
• Negara disebut Aristokrasi apabila negara diperintah oleh beberapa
orang (a few men rule)
• Negara disebut Politeia, Polity, dan republik apabila pemerintahan oleh
banyak orang dengan tujuan untuk kepentingan umum (the many men
or the peoples rule)
2) Bentuk pemerosotan (corruption or degenerate form)
3) Bentuk gabungan (mixed form). Bentuk negara yang satu ini tuh sesuai
dengan Namanya, yaitu bentuk gabungan antara bentuk cita dan bentuk
pemerosotan.

untuk menentukan bentuk kemerosotan negara, Aristoteles menggunakan


ukuran kualitatif:

1) Tirani (tujuan negara berdasar pada kepentingan satu orang saja)


2) Oligarchi Oligarchi (terjadi apabila tujuan negara didasarkan pada
kepentingan segolongan atau beberapa orang)
3) Demokrasi (apabila negara dipimpin atas nama rakyat tetapi tidak
diperuntukan untuk kepentingan rakyat seluruhnya)

Thomas Aquino sependapat dengan Aris Toteles yang menyatakan bahwa


manusia menurut kodratnya merupakan makhluk sosial (zoom politicon) dan
karena itu seluruh hidup bersama-sama dengan orang lain didalam masyarakat.
tugas negara adalah menyempurnakan tertib hukum kodrat. hukum alam adalah
hukum yang timbul dari kodrat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang
berdiri luhur atau disebut asas primer yang merupakan peraturan dasar, dan dapat
disertakan dengan hukum positif sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hukum
positif tidak boleh bertentangan dengan hukum alam. Negara tidak boleh
mencampuri urusan perseorangan, keluarga, dan masyarakat.

Dalam ilmu negara Adapun Aliran-aliran dalam Ilmu Negara yang merupakan
paham-paham atau pendapat-pendapat yang pada suatu waktu dalam
perkembangan sejarah manusia mempunyai pengaruh besar terhadap
ketatanegaraan. Untuk itu terdapat aliran yang dari jaman terdahulunya,
diantaranya:

➢ Aliran Calvinis

pada kedaulatan Tuhan, dan mengembalikan kekuasaan pada Tuhan. Aliran ini
tidak mengakui Gereja sebagai perantara Tuhan. Kekuasaan negara merupakan
pemberian Tuhan yang diberikan oleh Raja. dan ajaran Calvinis ini bertentangan
dengan paham otoriter.

➢ Hegel

Mengandung ajaran yang mutlak dan disebut absolut idealisme. Ajaran ini
mengajarkan paham kedaulatan negara, yang menganggap bahwa semua
kekuasaan bersumber pada negara.

➢ Carl Max

Ajaran ini disebut sebagai sosialisme ilmiah, yaitu sosialisme yang telah
memperoleh penilaian sebagai ilmu pengetahuan karena ajarannya mengandung
kebenaran bagi kaum komunis.
➢ Bakunin

negara dibentuk perserikat-serikatan dari individu-individu yang bebas dari


segala macam tekanan. individu bebas memerintah dirinya sendiri. Paham ini
disebut Anarkhisme, yang tidak berkembang dalam ilmu negara. Biarkanlah negara
mengatur dirinya sendiri.

➢ Facisme

kedaulatan tertinggi terletak pada negara, dan tidak diakui adanya kekuasaan
yang lebih tinggi dari negara. individu tidak ada artinya, dan merupakan bagian dari
korporasi. tujuan akhir dari ajaran ini adalah menaklukan negara-negara sekitar
dan tidak memiliki nilai ilmiah.

➢ Liberalisme

Ditunjukan pada kebebasan dibidang ekonomi dan politik sehingga negara


harus bebas dari campur tangannya. Paham ini membiarkan setiap individu
mengembangkan bakatnya masing-masing tanpa paksaan apapun.

Nah oke deh guys mungkin dari penjelasan-penjelasan mengenai ilmu negara
ini bisa kita tarik kesimpulan yah kalau ternyata ilmu negara tuh termasuk ilmu
yang sangat penting loh untuk kita pahami dan juga kita terapkan dalam kehidupan
kita apalagi dalam kita menjalani hidup bernegara ini kita juga harus tau dan
mengenal negara kita sendiri ini, untuk itu kita yang apalagi sebagai anak hukum
harus paham betul isi dan makna ilmu negara itu sendiri ya guys begitu.

Baiklah mungkin dari aku cukup sekian penjelasan tentang ilmu negara ini dan
mohon maaf banget bila mana masi ada yang kurang dari penjelasan ini jika
sekiranya memang masih, aku mohon maaf dan untuk itu aku pun menerima kritik
dan juga saran dari tugas ini tapi yang membangun yaa… okey deh cyaaa!!

Anda mungkin juga menyukai