Oleh:
NPM:
10040019055
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
Menggunakan istilah atau terminologish adalah menunjukan suatu sebutan untuk nama suatu
cabang ilmu pengetahuan.Ilmu ialah sesuatu yang didapat dari pengetahuan dan pengetahuan
diperoleh dengan aneka cara.Tidak semua pengetahuan itu merupakan ilmu sebab setiap
1980:53).Menurut Ralph Ross dan Emest van den Haag syarat-syarat ilmu dari suatu pengetahuan
adalah
A.Rasional
B.Empiris
C.Umum
A.Ilmu Kenegaraan
Kalau ditinjau sejarah perkembangan dari ketiga dari ketiga istilah yang telah dikemukakan
diatas,maka dapatlah diketahui di negara Belanda istilah yang paling tua telah diketahui di
kalangan Perguruan Tinggi adalah Staatswetenchap yang disalin dalam bahasa kita dalam Ilmu
Kenegaraan atau dalam bahasa Inggris “General State Science”.Kemudian disusul dengan istilah
seperti Staats leer atau Ilmu Negara dan istilah terbaru setelah perang dunia kedua di perguruan
Aliran Merkantilisme disebut juga ajaran neraca perdagangan atau”de leer van het handles
perdagangan ini ialah mengusahakan neraca perdagangan itu agar supaya lebih aktif dengan
pengertian supaya volume ekspor lebih besar dari volume impor,sehingga terdapatlah saldo yang
B.Ilmu Negara
Istilah ilmu negara diambil dari istilah bahasa Belanda”Staatsleer”yang diambilnya dari istilah
d’etat”
Timbulnya istilah Ilmu Negara atau Staatleer sebagai istilah tehnis,adalah sebagai akibat
penyelidikan dari seorang sarjana Jerman bernama Georg JELLINEK ini adalah”bapak dalam ilmu
negara”.Sebutan bapak dalam salah satu cabang ilmu pengetahuan ini,adalah untuk menunjukan
bahwa orang itulah yang pertama-tama sekali dapat melihat cabang ilmu pengetahuan itu sebagai
satu kesatuan,dan dapat menghubungkannya dalam satu kesatuan dan juga telah berhasil mencoba
meletakannya dalam satu system.Dan yang pertama menggunakan istilah Ilmu Negara adalah
pengertian-pengertian pokok dan sendi-sendi pokok dari pada negara dan hukum negara pada
pengetahuan,sedangkan maksud dari pada sendi adalah menitik beratkan kepada suatu asas atau
kebenaran
C.Ilmu Politik
Politik,kalau menurut arti katanya atau secara etmilogis berasal dari perkataan bahasa Yunani-
purba yaitu polis.Polis adalah kota yang dianggap negara yang terdapat dalam kebudayaan Yunani-
purba,dimana pada waktu itu kota dianggap identik dengan negara,sehingga dengan demikian
polis,stadsaat atau the greek citystate ialah tempat-tempat tinggal bersama dari orang-orang biasa
selaku para warganya(citizens)dengan pemerintah yang biasanya terletak diatas sebuah bukit dan
dikelilingi benteng untuk menjaga keaman mereka terhadap serangan musuh yang datang dari luar
Kemudian dari istilah polis ini diturunkan dan dihasilkan kata-kata seperti:politeia(segala
hal ihwal yang menyangkut polis atau negara),polities(warga kota atau warga
politik) dan kemudia istilah politik diambil oleh orang Romawi yang menghasilkan perkataan”ars
Lain halnya dalam ilmu negara,pemakaian teknis terhadapnya dapat dikatakan hamper
tidak ada atau setidak-tidaknya jarang terdapatnya pertentangan paham,seandainya terdapat juga
hal itu hanyalah merupakan persoalan didalam cara penafsiran alih bahasa saja jadi ilmu politik
mengandung berbagai sisi tinjauan.dari sisi Instutional merupakan ilmu yang menyelidiki
2.Ruang Lingkup
Ilmu negara sebagai suatu pengetahuan telah dikenal sejak zaman Yunani purba.Ilmu Negara
menitik beratkan penyelidikannya kepada negara sebagai organisasi dalam pengertian umum.
STAATSWISSENCHAFT
(ILMU KENEGARAAN)
Guna memahami apa sebenarnya suatu negara akan diungkapkan oleh teori sifat hakekat negara
Dari sisi sosiologis maksud suatu negara adalah memahaminya sebagai anggota masyarakat
1. Socrates
Semua manusia menginginkan kehidupan aman,tentram dan lepas dari gangguan yang
menuju bukit dan membangun benteng,serta mereka berkumpul disana sebagai kelompok
2. Plato
undang.paham Plato mengenai negara adalah keinginan kerja sama dengan antara
Sifat-sifat negara
Aristoteles adalah murid Plato,diantara buku yang ditulisnya Ethica,berisi ajaran tentang
4. F.Oppenheimer
Bukunya Die Sache yang menguraikan tentang negara merupakan suatu alat dari golongan
yang kuat untuk melaksanakan suatu tertib masyarakat,golongan yang uat tadi
5. Leon Duguit
Bukunya Traite de Droit Constitutionel.Berisikan ajaran hukum dan negara yang bersifat
6. R.Kranenburg
hakekatnya adalah suatu organisasi kekuasaan dicipatakan oleh sekelompok manusia yang
disebut bangsa jadi menurut Kranenburg terlebih dahulu harus ada sekelompok manusia
Pengelompokan tidak berada pada suatu tempat dan tidak teratur(Padmo Wahjoni
Loc.cit)
7. Logemann
hakekatnya adalah suatu organisasi kekuasan yang meliputi atau menyatukan kelompok
manusia yang kemudian disebut bagsa.Jadi pertama-tama negara itu adalah organisasi
terkandung pengertian dapat memaksakan kehendaknya kepada semua orang yang diliputi
Sementara itu sarjana lainnya seperti Karl Radek,juga Karl Kausthy terutama Otto
Bauer yang juga mempelajari bangsa itu.Menurut Otto Bauer bangsa itu adalah suatu
persatuan peranga yang terjadi dari persatuan hal ihwal yang telah di jalani oleh rakyat
itu.Hans kelsen tokoh dari aliran positivme menulis buku 1922 Allgemeine Staatslehre
menyatakan bahwa ilmu negara itu harus menitik beratkan pemikirannya secara yuridis
yang memaksa
BAB III
Teori pembenaran hukum dari pada negara atau teori penghalalan tindakan penguasa atau
tindakan penguasa negara dapat dibenarkan.Secara nyata negara itu memiliki kekuasaan
Bagaimana legitimasinya kekuasaan itu.Untuk mengetahui hal legitimasi kekuasaan itu dapat di
kemukakan 4 teori
1. Pembenaran Negara Dari Sudut Ke Tuhanan(TheoCratische Theorieen) Teori ini
beranggapan tindakan penguasa/negara itu selau benar sebab didasarkan negara itu
diciptakan oleh Tuhan.Tuhan menciptakan negara ada secara langsung dan ada tidak secara
langsung.Ciri Tuhan menciptakan negara secara langsung itu penguasa itu berkuasa karena
menerima wahyu dari Tuhan,sedangkan ciri Tuhan menciptakan negara tidak secara
Manusia itu sifatnya jasmaniah dan rohaniah.Karena itu maka kehidupan manusia pun
rangkap dua pula.Kehidupan jasmaniah yang fana berkiblat pada diri manusia,dan
jasmaniah yang fana mencari kepuasan untuk duniawi untuk diri sendiri
Dengan adanya dua macam kehidupan ini maa dari manusia telah terjadi dua macam
masyarkat,dua negara yang berasal dari dua orang anak adam,Kain dan Abel.Dari kain
soal-soal duniawi yang tidak kekal.Dari abel yang saleh telah terjadi masyarkat
Siapa yang berkemampuan memiliki kekuatan maka mereka akan mendapat kekuasan dan
Menurut teori evolusi Charles Darwin bahwa kehidupan semesta alam ini diliputi oleh
Teori Patriachal
masih sangat sederhana dan pada waktu negara itu belum ada,masyarakat itu hidup
masyarakat masih sangat sederhana dan pada waktu negara itu belum
Teori Patrimonial
Patrimonial berasal dari istilah patrimonium yang artinya adalah hak milik.Oleh
daerahnya itu harus tunduk kepadanya.Sebagai contoh dari negara pada abad
dan sebagainya
Teori perjanjian
Teori-teori perjanjian dikemukakan oleh tiga tokoh yang termuka tentang dasar
Rousseau.
• Thomas Hobbes
Menurut Thomas Hobbes manusia selalu hidup dalam kekuatan karena takut akan diserang
oleh manusia lainnya yang lebih kuat keadaan jasmaninya.Karena itu lalu diadakan
• Jhon Locke
Berbeda dengan Hobbes,menurut Jhon Locke antara raja dengan rakyat diadakan perjanjian
dan karena perjanjian itu raja berkuasa untuk melindungi hak-hak rakyat.Kalau raja
primer adalah hak asasi yang dapat dilindungi oleh raja.Perlu dijelaskan bahwa didalam
kesatuan(kolektivitas)antara individu-individu
dengan raja
ditelan oleh pactum subjektiones sedangkan Rousseau pactum subjektiones yang ditelan
oleh pactum unions.Oleh karena itu akibat daripada ajaran Rousseau adalah kedaulatan
rakyat dan kekuasaan rakyat tidak pernah diserahkan pada raja bahkan kalau ada raja yang
absolut,dan dengan runtuhnya kekuasaan raja-raja yang bersifat absolut ini,dan yang
walaupun bentuk negaranya itu masi tetap kerajaan,tetapi kekuasaan raja itu sudah tidak
lagi sama dengan kekuasaannya yang semula.Karena sekarang disamping kekuasaaan raja
Rousseau bila kekuasaan ada pada rakyat maka itu adalah Demokrasi(Soehino-opcit119-
123)
Menurut teori ini maka negara itu ada karena suatu keharusan susila,untuk ini ada
3 pendapat yaitu:
Mereka mengatakan bahwa manusia tidak akan ada arti bila manusia itu belum
bernegara
Beliau berpendapat tanpa adanya negara,manusia itu tidak dapat dapat tunduk
ikatan manusia yang tunduk pada hukum akibatnya tindakan negara tadi
dibenarkan
c. Pendapat WOLFT:
beliau menyatakan keharusan untuk membentuk negara merupakan kehaursan
Menurut Hegel maka manusia itu tujuannya untuk kembali pada cita-cita yang absolut dan
Teori Psychologis
Teori ini mengatakan bahwa alasan pembenaran negara itu adalah berdarsarkan
opcit:12)
BAB IV
Dalam teori ini dikandung pengertian bahwa urutan pentahapan yang berlembang dari hal yang
sangat sederhana dari terjadinya negara sampai kepada lahirnya negara yang modern.Memang
untuk memahami terjadinya negara banyak dasardasar ataupun teori-teori yang dikemukakan para
ahli dan negara hukum.Uraian disini akan mengambil sikap guna memahami pentahapan yang
berkembang sehingga muncul apa yang disebut negara itu.mengenai teori terjadinya negara ada 2
Yang dimaksud dengan terjadinya negara secara primer adalah teori yang membahas
tetntang terjadinya negara yang tidak dihubungkan dengan negara yang telah ada
sebelumnya
PHASE GENOOTSHAP
PHASE REICH
Pada fase ini kelompok orang-orang yang menggabungkan diri tadi telah sadar akan
HAK MILIK ATAS TANAH hingga munculah tuan yang berukuasa atas tanah dan
PHASE STAAT
Pada fase ini masyarkat telah sadar dan tidak bernegara menjadi bernegara dan
PHASE DICTATUUR(DICTATUM)
WORDING) Yang dimaksud dengan terjadinya negara secara sekunder adalah teori yang
membahas tentang terjadinya negara yang dihubungkan dengan negaranegara yang telah
ada sebelumnya.Mengenai masalah Pengakuan atau Erkening ini ada 3 macam sbb:
PENGAKUAN DE FACTO(Sementara)
semebtara terhadap munculnya atau terbentuknya suatu negara baru,hal ini masih
sementara
luasnya dan bersifat tetap terhadap munculnya atau timbulnya atau terbentuknya
suatu negara
pengakuan hanya terhadap pemerintahan suatu negara.Jadi apa yang diakuii hanya
penggabungan
BAB V
Tujuan negara ialah negara itu sendiri.Kata Hegel negara itu adalah person yang mempunyai
menyempurnakan diri sendiri.Maka kewajiban tertingi manusia adalah menjadi warga negara
1. Hak hidup/nyewa(leven)
2. Hak badan(lijf)
Pada zaman modern ini lazimnya tujuan negara itu menyelenggarakan kesejahtraan dan
BAB VI
TEORI
TIPE-TIPER NEGARA
Bersifat theocraties(keagamaan)
Negara Yunani kuno mempunya type sebagai negara kota atau polis(city state).Besarnya
Tipe negara Romawi adalah Imperium.Yunani sendri menjadi daerah jajahan dari
Romawi
asas Demokrasi
negara/keamanan)
Disini tindakan penguasa dan rakyat harus berdarsarkan hukum ada tiga bentuk tipe negara
hukum
Tipe negara Hukum Liberal ini menghendaki agar supaya negara berstatus pasif artinya
Negara ukum formil yaitu negara hukum yang mendapat pengesahan dari
negara Hukum Formil.Jadi apabila pada negara Hukum Formil tindakan dari
Pada tipe negara Kemakmuran atau Wohlfaart Staats ini,negara mengabdi sepenuhnya
BAB VII
TEORI
BENTUK NEGARA DAN
BENTUK PEMERINTAHAN
Teori bentuk negara bermaksud membahas system penjelmaan politis daripada unsur-
unsur negara
pemerintahan.Sistem ialah susunan yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu
dengan lainnya dengan teratur dan terencana untuk mencapai tujuan tertentu
Susunan negara adalah juga menyangkut bentuk negara yang ditinjau dari segi
susunannya yaitu berupa negara yang tersusun tunggal dan bersusun jamak
1. BENTUK NEGARA
Niccolo Machivelli dengan buku II Principe artinhya sang raja menyatakan bentuk negara bila
Jellinek dalam bukunya yang terkenal Allgemeine Staatslehre membedakan bentuk negara
Leon Duguit
untuk menentukan apakah negara berbentuk monarchie atau Republik ialah dengan
Ottp Koerllreutter
Ia sependapat dengan faham Duguit tentang pembagian bentuk negara dalam bentuk
suatu negara yang di perintah oleh suatu dinasti,dimana kepala negaranya diangkat
berikut:
a) Monarchie
Apabila yang memerintah satu orang untuk orang banyak maka bentuk negara
b) ARISTOKRASI
Bila yang memerintah beberapa orang dan demi kepentingan orang banyak
PLUTOKRSASI
c) POLITIEA
Bila yang memerintah seluruh orang dan demi kepentingan seluruh orang pula
Jadi apabila kita dibuatkan skema bentuk negara menurut Aristoteles itu alah
sebagai berikut:
a) Monacrchie Diktator/Tirani
b) Arisstokrasi Oligarchie/Plutokrasi
2. BENTUK PEMERINTAHAN
A.Bentuk pemerintahan dimana adanya hubungan yang erat antara Ekselutif dengan
Parlemen.Eksekutif dan Parlemen saling tergantung satu dengan yang lainnya.Eksekutif yang
dimpin oleh seorang perdana mentri dibentuk oleh parlemen dari partai/organisasi yang
mayoritas di parlemen.
Sistem Parlementer yang berasal dari Ingris ini dapat menimbulkan 3 variasi:
Dalam system Perlemen tunduk kepada control langsung dari rakyat. Control ini dilakukan dengan
2.referendum fakultatif
3.referendum consultative
3. Susunan Negara
Negara dapat ditinjau dari segi susunan nya akan menimbulkan dua kemungkinan bentuk
yaitu :
BAB VIII
TEORI KEDAULATAN
Teori kedaulatan memiliki kekuasaan tertinggi dalam Negara yang ada beberapa teori :
Unsur Negara adalah hal-hal yang menjadikan Negara itu ada atau hal-hal yang diperlukan
untuk terbentuknya Negara (elemen daripada Negara) Unsur-unsur Negara ada 3 sudut
pandang :
a. Unsur-unsur Negara secara Klasik yaitu wilayah tertentu, rakyat, dan pemerintahan yang
berdaulat.
1. Gebiedsleer (Wilayah Hukum) yang meliputi darat, laut, udara serta orang dan batas
wewenangnya
2.Persoonsleer (Subjek hokum) unsur subjek hokum daripada Negara adalah pemerintah yang
berdaulat
3. De leer van rechtsbetrekking (hubungan hokum) hubungan hokum antara penguasa dan dikuasai
BAB X
Untuk apa organisasi Negara itu dibentuk atau dengan kata lain apa yang menjadi tugas daripada
Negara akan diuraikan oleh Teori Fungsi Negara. Dalam teori fungsi Negara ada lima paham
3. Fungsi Negara Menurut Montesquieu 4. Fungsi Negara menurut van Vollen Hoven
BAB XI
TEORI KONSTITUSI
Istilah konstitusi dikenal sejak jaman purba yunani, akan tetapi masih diartikaan materiil, sebab
belum diletakkan dalam suatu naskah yang tertulis. Hal ini dapat dibuktikan pada paham
1. Konstitusi dalam arti materiil adalah perhatian terhadap isinya yang terdiri dari atas pokok
yang sangat penting dari struktur dan organisasi Negara 2. Konstitusi dalam arti formil adalah
perundangundangan lain.
3. Konstitusi dalam arti tertulis adalah konstitusi tersebut dinaskahkan tertentu guna memudahkan
pihak-pihak mengetahuinya.
4. Konstitusi dalam arti merupakan undang-undang tertinggi adalah baik pembentukan dan
perubahan nya melalui prosedur istimewa dan juga ia merupakan dasar tertinggi dari
Paul Scholten dalam bukunya Algemeen Deel, membentangkan tentang metode konstruksi dalam
penyusunan hokum positif menurut paul scholten, suatu konstruksi yang baik harus mengandung 4
hal yaitu :
mungkin
Menurut duguit, peraturan hokum objektif itu tidak bergantung pada kehendak manusia. Dan
tetapi menemukan menetapkan norma-norma yang sudah ada didalam masyarakat. Maka demikian
normanorma semata, akan tetapi struktur Negara yang nyata-nyata terdapat dalam kenyataan
masyarakat.
Pandangan hauriou mengenai “hokum” adalah realistis. Itulah sebab ajaran Hauriou disebut
institutionalisme karena menurut hauriou institution ialah suatu kelompok manusia yang
berkelompok mengelilingi ide. Institution itu pun mempunyai 3 unsur pokok yaitu :
2. Elite, yakni lingkungan ruling class yang lebih dulu menyerap/menerima ide tadi untuk
3. Milieu, yakni masyarakat yang sudah harus matang untuk menerima ide tersebut.
Pengertian sosiologis atau politisi adalah “konstitusi adalah factor-faktor kekuatan yang nyata
Pengertian Yuridis “konstitusi adalah suatu naskah yang memuat semua bangunan Negara dan
sendi-sendi pemerintahan”
Konstitusi adalah Undang-undang yang memuat garis besar dan asas-asas tentang organisasi dari
pada Negara.
1. Persetujuan kehendak
4. Perihal tertentu
b. undang-undang: dalam arti formal berarti suatu keputusan yang berasal kekuasaan tertinggi
Negara.
c. undang-undang dalam arti materiil berarti setiap keputusan penguasa yang mengandung
a. perumusan masalahnya
Dengan demikian bahwa konstitusi yang ditulis atau disebut juga dengan undangundang dasar,
Mengandung arti bahwa konstitusi disamping memuat tentang bentuk Negara, factor intergace
Mengandung arti bahwa konstitusi dihubungkan dengan kepentingan suatu golongan tertentu
didalam masyarakat, sehingga tidak berlaku umum dan sifatnya adalah relative karena hanya
Mengandung arti sebagai wadah yang menampung idea, maka ide yang bersangkutan sicantumkan
satu persatu sebagai isi konstitusi seperti yang dimaksud dalam pengertian pokok konstitusi yang
kedua.
Ditinjau dari segi hakikat Negara dalam mana konstitusi berlaku. Strong mengelompokan Negara-
negara didunia kedalam dua kelompok besar, yaitu Negara kesatuan dan Negara federal/serikat.
Negara kesatuan adalah bentuk Negara dimana wewenang legislative tertinggi dipusatkan dalam
satu badan legislative nasional/pusat. Contoh Negara kesatuan adalah Republik Indonesia Jepang,
Negara federal adalah Negara didalam mana dua Negara atau yang lebih sederajat bersatu karena
tujuan-tujuan tertentu yang sama. Dalam Negara federal Negara yang bergabung yang dinamakan
Negara bagian, mempunyai kedudukan yang kuat. Karena memang yang mula-mula ialah beberapa
Dua macam bangunan Negara, yakni bentuk Negara dan bentuk pemerintahan. Karena dua hal ini
pada hakikatnya tercantum dalam setiap konstitusi, maka dalam memperbandingkan bentuk-bentuk
BAB XII
Lembaga perwakilan adalah cara yang sangat praktis untuk memungkinkan anggota
kenegaraan.
3 hal yaitu :
2. Teori Organ
6. Teori Prof. DR. A. Hoogerwerf (Moh Koesnardi dan Bintan R. Saragih op cit : 189) wakilinya
c. Model Politicas
d. Model Kesatuan
7. Sifat Perwakilan
sebagainya
kebijaksanaan pemerintah DPR, dan dimuat dan ditulis oleh media masa.
c. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang terdiri dari dua tingkat yaitu DPRD tingkat I
1) Partai Massa, yaitu partai yang selalu mendasarkan kekuatan nya pada jumlah anggotanya.
jumlahnya banyak yang kalau perlu loyal dan disiplin. Karena itu untuk menjadi anggota
Cara pengangkatan pemilihan umum kita kenal memiliki dua cara yaitu :
BAB XIII
Cara yang dipakai oleh penguasa dalam menyelenggarakan pemerintahan. Menurut teorinya
Penguasa dalam menyelenggarakan pemerintahan sangat memperhatikan factor wilayah dari suatu
wilayah.
5 macam :
a. Desentrialisasi politik, hal ini terkait dengan pemerintahan dan politik
dalam Negara
e. Desentrialisasi Collaboratif adalah kepada swasta diberi wewenang menjalankan tugas Negara.
Dekosentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah atau kepala wilayah atau kepala
3. Sendi Keahlian
Bermaksud penyelenggaran pemerintahan dijalankan oleh orang-orang yang ahli pada bidangnya
pegawai negeri
kepanitiaan.
BAB XIV
BAB XV
Kerjasama antar Negara adalah suatu hubungan dari beberapa Negara yang dalam hubungan itu
1. Bentuknya
a. Bentuk Klasik
bentuk klasik kerjasama antar Negara ini oleh georg jellinek dianalisis dalam dua segi :
b. Faham federalism
Federalisme adalah peninjauan kerjasama antar Negara tersebut apakah menghasilkan suatu organ
1. Organisierten Verbindungen
2. Hukumnya
Jika meninjau kerjasama antar Negara ini dari segi hokumnya maka untuk itu kita masuki
lapangan hokum internasional atau hokum antar Negara Hukum yang akan berlaku itu :
3. Politiknya
Jika ditinjau dari segi politik maka memandangnya dari segi internasional relation yang
didalamnya mencakup :
1. Internasional politic
2. Internasional organitation
4. Sumbernya
1. Traktat
2. Kebiasaan International
3. Pendapat sarjana-sarjana tentang sendi-sendi hokum