Kelas: 1 D
Dosen: Dr. Aesthetica Florini Mantika, SH., MH
Mata Kuliah: Ilmu Negara
A.Pengertaian Ilmu Negara
Berdasarkan terminologi bahasa, ilmu Negara merupakan gabungan dari dua unsur kata, yaitu
Ilmu dan Negara. Ilmu memiliki makna sebagai sistem pengetahuan, sedangkan Negara dapat
memiliki makna yang sangat luas . Adapun pengertian Negara menurut beberapa ahli.
Hans Kelsen – negara adalah sesuatu yang tersusun atas dasar pergaulan hidup
bersama yang didalamnya terdapat tata paksa dalam kehidupan bermasyarakat.
Logemann – negara dianggap sebagai organisasi masyarakat yang memiliki
tujuan untuk berkuasa, mengatur, dan menyelenggarakan suatu kegiatan atau
aktivitas masyarakat.
Jean Bodin – negara merupakan persekutuan dari keluarga yang telah
dipertimbangkan sesuai dengan kepentingan tertentu yang akan dipimpin oleh
kekuasaan yang berdaulat.
Aristoteles – negara dianggap sebagai persekutuan dari desa dan keluarga yang
terbentuk untuk mencapai tujuan kehidupan yang lebih baik.
Dapat disimpulkan untuk arti ilmu negara secara terminologi bahasa adalah pengetahuan
yang mempelajari tentang negara, baik itu kehidupan masyarakatnya dan unsur lain yang
terkandung didalamnya.
B. Pengertian Ilmu Negara Secara Terminologi
Pengertian ilmu negara menurut terminologi diambil dari beberapa bahasa. Pertama dari
bahasa Belanda, yaitu “staatsleer” yang diambil dari istilah bahasa Jerman “staatslehre”.
Kedua dalam bahasa Inggris, yang memiliki istilah Theory of State (Teori Negara) dan Political
Science (Teori Politik).
Terakhir dalam bahasa Prancis yang disebut sebagai Theorie d’etat (Teori Negara). Istilah
pertama atau “staat” ternyata memiliki sejarah sendiri. Pada mulanya istilah ini digunakan pada
abad ke-15 di wilayah Eropa Barat.
Pada umumnya kata “staat” (state, etat) merupakan bahasa latin dari status atau statum.
Sedangkan secara secara etimologis, kata “status” berkaitan dengan bahasa Latin Klasik yang
memiliki arti istilah abstrak dan menunjukkan keadaan yang berdiri secara tetap dan tegap.
Kata state juga dialihkan dari kata status yang lebih dikenal sebagai doktrin pertama yang ditulis
oleh Niccolo Machiavelli. Di bukunya yang berjudul The Prince, Niccolo menyampaikan
bahwa:
“Setiap negara (stati) dan bentuk pemerintahan yang sudah ada dan yang ada sekarang ini
menguasai manusia merupakan kerajaan atau republik.”
Dari sini kemudian muncul dua makna dari kata negara, yaitu wilayah atau masyarakat yang
menjadi kesatuan politis. Jika mengusung arti ini, maka India, Brazil, dan Korea Selatan
dianggap sebagai negara. Namun, berbeda lagi dengan makna kedua.
Pada makna kedua, pengertian ilmu negara dianggap sebagai lembaga pusat yang menjamin
kesatuan politis itu dengan cara menata dan menguasai wilayah. Namun dari segi ilmu politik,
negara diartikan sebagai alat dari masyarakat yang memiliki kekuatan untuk mengatur.
Mengatur di sini adalah mengatur hubungan manusia di dalam masyarakat itu sendiri. Dalam
kinerjanya, mereka akan menertibkan kekuasaan dalam masyarakat agar lebih tertib dan
kehidupan berjalan menjadi lebih damai.
1. Hermann Heller
Menurut Hermann yang tertulis dalam bukunya berjudul Staatslehre, ilmu negara merupakan
negara yang telah menyesuaikan diri dengan segala bentuk perkembangan dan memiliki ciri
khusus yang barangkali tidak dimiliki oleh negara lainnya.
2. R. Kranenburg
Ilmu negara dapat diartikan sebagai adanya penyelidikan tentang asal mula, bentuk, struktur,
sifat hakikat, hingga ciri secara menyeluruh tentang negara tersebut. Singkatnya adalah ilmu ini
akan mempelajari tentang seluk beluk dari negara tersebut.
3. Moh. Koesnardi
Menurut Moh. Koesnardi, ilmu negara dianggap sebagai penyelidikan asas-asas pokok dan
pengertian dari pokok tentang hukum tata negara maupun negara itu sendiri. Bisa diterjemahkan
sebagai ilmu yang mempelajari tentang hukum maupun asas yang digunakan di negara tersebut.
4. Soehino
Soehino memiliki pandangan lain tentang ilmu negara, yaitu ilmu yang membicarakan negara
ataupun melakukan penyelidikan. Tujuannya adalah untuk mengetahui detail tentang negara itu
sendiri agar warga Negara yang tinggal mengetahui negaranya sendiri.
5. C.S.T Kansil
Kansil menyatakan bahwa ilmu negara merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari sendi
(asas pokok) atau menyelidiki tentang pengertian negara itu sendiri. Dalam hal ini tidak hanya
berfokus pada asas pokok, tapi juga tentang pengertian negara dalam lingkup sempit maupun
luas.
Sumber;Hukumonline.com