PENDAHULUAN
Sumber daya manusia adalah salah satu penggerak utama jalannya kegiatan
sumber daya manusianya. Sehingga sumber daya manusia atau pegawai dalam sebuah
pencapaian tujuan Suatu organisasi atau perusahaan yang efisien dan efektif.
Organisasi mengharapkan tidak hanya karyawan yang bisa, bisa dan profesional
tetapi di atas segalanya mereka siap bekerja keras dan keinginan untuk mencapai
hasil yang maksimal. faktor penting Keberhasilan organisasi adalah adanya karyawan
yang cakap dan pandai serta berakhlak mulia, sehingga hasil kerja yang memuaskan
Kinerja pegawai merupakan tingkat pencapaian atau hasil kerja seseorang dari
sasaran yang harus dicapai atau tugas yang harus dicapai atau tugas yang harus
tertentu. Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung tercapainya
kinerja yang maksimal, karena motivasi adalah keadaan intern diri seseorang yang
1
mengaktifkan dan mengarahkan tingkah lakunya kepada sasaran tertentu
(Robbins ,2006:121)
Daffa Florist merupakan salah satu perusahaan bouquet bunga yang terletak
bouquet bunga dengan berbagai desain dan model. Daffa Florist memiliki konsep
yang mewah dan elegan. Daffa Florist adalah penjual bouquet bunga di Kota Cianjur
yang menawarkan konsep kios yang berbeda dengan florist-florist lainnya yang ada di
Kota Cianjur . Selain menjual bouquet bunga, Daffa Florist juga menawarkan
bouquet coklat, hingga bouquet yang berisi uang sebagai hantaran yang biasa
digunakan dalam acara lamaran, dan juga pernikahan yang semuanya dapat
disesuiankan dengan keinginan dari konsumen, Daffa Florist juga menawarkan jasa
berupa merangkai bunga, dan berbagai hiasan lain yang dapat mempercantik
rangkaian bouquet bunga, dan jasa antar. Daffa Florist merupakan usaha bouquet
bunga yang sudah bergerak sejak Tahun 1995 yang sudah terkenal dan memiliki
pelanggan hingga luar kota Cianjur . Konsep toko yang dirancang khusus secara
modern, sehingga pelanggan atau konsumen yang hendak membeli produk yang ada
di Daffa Florist merasakan nuansa elegan dan berkelas. Konsep modern dan berkelas
pelanggannya.
penurunan. Kondisi ini ditandai dengan penyelesaian tugas kerja yang tidak sesuai
2
dengan jadwal yang ditentukan. Beberapa agenda yang sudah ditetapkan di Daffa
Florist tidak terlaksana secara maskimal, akibat dari keadaan tersebut dapat
menunjukkan kinerja karyawan masih kurang maksimal. Pelayanan front office yang
menjadi gerbang utama wajah dari perusahaan sangat penting, namun masih terdapat
kepada konsumen.
Lingkungan kerja di Dafaa Florist yang kurang kondusif dapat dilihat dari:
AC di beberapa ruangan ada yang mati, udara di ruang produksi banyak kapas yang
masker, dibeberapa ruangan masih ada yang pengap sehingga menimbulkan bau, dan
sesama karyawan harus memiliki hubungan baik ketika bekerja atau disaat
faktor internal antara lain: kemampuan intelektualitas, disiplin kerja, kepuasan kerja
mendorong dan bisa mendatang kerelaan ataupun keinginan pada suatu individu guna
3
dalam melaksanakan sejumlah aktivitas yang harus dipertanggungjawabkannya guna
Selanjutnya menurut Moekijat (2012) ada hubungan yang sangat erat antara
motivasi kerja yang tinggi dengan disiplin. Apabila pegawai- pegawai merasa bahagia
apabila moril kerja atau semangat kerja mereka rendah, maka mereka dapat
juga mereka tidak bersikap sopan terhadap pimpinan. Pada umumnya mereka itu
Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap
tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Dengan disiplin kerja pegawai yang tinggi
akan mampu mencapai efektivitas kerja yang maksimal, baik itu disiplin waktu, tata
tertib atau peraturan yang telah ditetatpkan oleh organisasi. Peraturan sangat
menciptakan tata tertib yang baik di perusahaan/ instansi dimana dengan tata tertib
yang baik, maka semangat kerja, moril kerja, efisiensi dan efektivitas kerja pegawai
akan meningkat. Keberhasilan suatu kantor juga dapat dilihat dari kemampuannya
dalam meningkatkan kinerja kantor yang mana hal itu dapat dicapai tergantung pada
kinerja pegawai
pekerjaan dan mampu menciptakan kinerja yang tinggi secara bersemangat, bergairah
dan berdedikasi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Holil dan Agus
4
Sriyanto (2010) yang menyatakan bahwa Motivasi mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan dan Disiplin Kerja tidak mempunyai pengaruh
dilakukan oleh Dika Arizona, Harsuko Riniwati dan Nuddin Harahap (2013)
menyatakan bahwa Motivasi kerja dan disiplin kerja mempunyai pengaruh positif dan
penelitian yang berjudul “ Pengaruh Motivasi Kerja dan Displin Kerja Terhadap
diterapkan agar penelitian terfokus pada pokok permasalahan yang ada beserta
yang telah diterapkan. Penelitian ini dibatasi pada masalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini hanya meneliti tentang pengaruh Motivasi Kerja dan Displin Kerja
5
1.3 Rumusan Masalah
berikut :
1. Bagaimana gambaran mengenai motivasi kerja, disiplin kerja, dan kinerja pegawai
di Daffa Florist?
Daffa Florist?
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Landasan teori adalah sebuah konsep dengan pernyataan yang tertata rapi dan
landasan yang kuat dalam penelitian yang akan dilakukan. Pengertian lain dari
landasan teori adalah seperangkat definisi, konsep, proposisi yang telah disusun
teori ini akan menjadi dasar yang kuat dalam penelitian yang akan dilakukan.
dan mempertahankan tenaga kerja yang efektif. Manajer memiliki peran besar
sumber daya manusia (MSDM) yang mampu bekerja secara efektif dan
yang lebih jauh mampu membawa pengaruh pada nilai perusahaan (company
7
value) baik secara jangka pendek maupun jangka panjang. Agar pengertian
Selain itu menurut Edy Sutrisno (2016:6) Manajemen Sumber Daya Manusia
pemeliharaan, serta penggunaan SDM untuk mencapai tujuan baik secara individu
manusia adalah “ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar
disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan
8
peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan
efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama
1. Fungsi manajerial
9
berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen,
10
e. Motivasi (Motivating) Motivasi adalah karakteristik psikologi
yang tinggi.
11
2.3 Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan adalah merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang atau kelompok orang atau organisasi, sesuai dengan wewenang dan
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan
adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh pegawai. Kinerja pegawai
pengertian diatas adalah hasil kerja yang dihasilkan oleh kemampuan dari
sebagai berikut:
12
a) Iklim organisasi adalah iklim kerja dalam suatu organisasi sangatlah penting
tujuan organisasi. Dengan adanya iklim kerja yang kondusif, maka hal itu
yang dimiliki para pegawai dalam usaha untuk meningkatkan hasil yang
dicapainya.
e) Motivasi ini merupakan subyek yang penting bagi pimpinan, karena menurut
definisi pimpinan harus bekerja dengan dan melalui orang lain. Pimpinan
13
perlu memahami orang - orang berperilaku tertentu agar dapat
kuantitas kerja sesuai dengan yang ditargetkan, maka hal itu akan dapat
h) Disiplin kerja adalah peranan manusia dalam organisasi, agar dapat mencapai
dapat mencapai suatu hasil kerja yang optimal atau mencapai hasil yang
sesuai.
(2016) yaitu:
Dalam hubungan nya dengan kinerja organisasi, maka ukuran baik buruknya
kinerja diukur oleh efektivitas dan efisiensi. Masalahnya adalah bagaimana proses
terjadinya efisiensi dan efektivitas organisasi. Dikatakan efektif bila mencapai tujuan,
dikatakan efisien bila hal itu memuaskan sebagai pendorong mencapai tujuan.
14
b. Otoritas danTanggung jawab
karyawan yang ada dalam organisasi mengetahui apa yang menjadi hak nya dan
dan tanggung jawab setiap orang dalam suatu organisasi akan mendukung kinerja
karyawan tersebut.
c. Disiplin
Secara umum disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada
karyawan yang ada di dalam organisasi baik atasan maupun bawahan akan
d. Inisiatif
perkataan lain, inisiatif karyawan yang ada di dalam organisasi merupakan daya
15
2.4 Motivasi Kerja
muncul dalam diri untuk mewujudkan target yang telah ditentukan. Hamzah
target serta lembaga yang sudah ditetapkan terdahulu, (Siagian, 2004: 138).
16
Sindu Mulianto, dkk. menyebutkan, “Motivasi kerja merupakan daya
kinerja sebab terdapat efikasi diri bahwa hal itu bermanfat untuk diri
kerja yang kecil, tentunya seseorang itu tidak berupaya secara maksimal
tujuan itu sebab pada hubungannya pada dunia industri, dengan demikian
17
tersebut dilandasi aspek-aspek yang bersifat intrinsik contohnya a) efektifitas
pekerjaannya.
aspek yang bersifat ekstrinsik yang diperoleh dari luar pegawai terkait)
18
Berdasarkan pendapat Sardiman A. M (2012: 89), motivasi yang
1) Motivasi Ekstrinsik
f) hubungan interpersonal.
pendidikan.
19
Upah itu diinginkan bisa mengembangkan ekonomi peserta didik
memasuki dunia kerja di masa yang akan datang. Situasi kerja yang
2) Motivasi Intrinsik
harus didorong dari luar, sebab pada tiap-tiap orang telah terdapat
20
suatu individu. Pernyataan tersebut memaparkan aspek-aaspek yang
pekerjaannya.
tercipta dari hal-hal yang berasal dari luar ataupun dalam diri seseroang.
2) Berkemauan merintis karir, hal itu ada pada situasi suatu individuyang
memang mau bekerja untuk karirnya. Terdapat pula alasan yang ingin
memakai keahliannya.
21
b) Bidang pendidikan (pemberantasan buta huruf, TK, Play Group,
serta lainnya).
muncul dorongan yang didapatkan dari dalam ataupun luar diri peserta didik.
membangkitkan didik agar lebih berupaya untuk belajar keras dan membuat
pekerjaan. Peserta didik akan semakin terdorong agar dapat bekerja dari
potensi yang didapatkan saat duduk di bangku sekolah dengan berupaya agar
22
dapat menghasilkan kinerja yang baik ataupun prestasi terhadap pekerjaan
ke kedudukan yang lebih tinggi kelak. Prestasi itu tentunya akan menarik
jika diakui ataupun diketahui orang lain contohnya teman, guru, ataupun
terdapatnya :
23
dikarenakan situasi perekonomian orang tuanya yang sulit dan
lebih giat dalam mewujudkan suatu sasaran. Suau target itu ialah yang
berkaitan pada dunia industri, sehingga bisa dimaknai selaku target dalam
melakukan pekerjaan.
dalam suatu perusahaan, karena dalam suasana disiplin sebuah organisasi atau
sasaran yang telah ditetapkan. Disiplin kerja merupakan salah satu fungsi dari
manajemen sumber daya manusia yang terpenting, karena disiplin yang baik
24
yang diberikan. Menurut Hasibuan (2003;193) arti dari kedisiplinan adalah:
berlaku, baik yang tertulis maupun tak tertulis serta sanggup menjalankannya
mendapat jaminan balas jasa yang setimpal dengan jerih payahnya yang telah
dirinya sendiri ucapan, perbuatan, dan sikap yang dapat merugikan aturan
tindakan bila ada seseorang pegawai yang melanggar disiplin, maka perlu ada
25
pelanggaran yang dibuatnya. e) Ada tidaknya pengawasan pimpinan dalam
setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu ada pengawasan, yang
pokoknya adalah untuk mendorong disiplin diri diantara para pegawai dan
pelanggaran lebih lanjut. Kegiatan korektif ini dapat berupa suatu bentuk
tidak selalu dapat merubah perilaku pegawai untuk bertindak lebih baik,
26
bahkan apabila tindakan pendisiplinan tersebut tidak tepat penerapannya,
dahulu penyebab dan tindakan yang tidak disiplin tersebut sehingga dapat
dan tindakan disiplin positif. Pendekatan tungku panas dan tindakan progresif
berorientasi ke masa yang akan datang dalam bekerja sama dengan pegawai
27
sebagian menghapuskan efek disipliner yang terdahulu.
mereka akan terbakar jika mereka menyentuhnya, oleh karena itu ada
sama, dan pada periode waktu yang sam akan terbakar pada tingkat
Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta
2. Teladan Pimpinan
28
Teladan pimpinan mempunyai pengaruh yang besar dalam
para bawahannya.
3. Balas Jasa
4. Keadilan
ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta
diperlakukan sama dengan manusia lainnya. Dengan keadilan yang baik akan
baik pula.
5. Waskat(Pengawasan melekat)
langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja, dan prestasi kerja
bawahannya.
29
6. Sanksi Hukuman
7. Ketegasan
tersebut.
8. Hubungan kemanusiaan
Tabel 2.1
30
1 Diva Riza Pengaruh X: Metode Hasil penelitian Jurnal STIE
Fahlefi Motivasi, dan Motivasi deskriftif menyatakan bahwa Semarang,V
(2016) Disiplin Kerja Y: Kinerja dengan variabel motivasi OL 8, NO 2,
Terhadap analisis berpengaruh Edisi Juni
Kinerja koefesien positif terhadap 2016
Dosen dengan korelasi, kinerja dosen (ISSN :
Gaya determinasi Akademik 2252-826)
Kepemimpinan dan path Kesejahteraan
Sebagai analisi Sosial AKS Ibu
Variabel Kartini Semarang)
Moderating
(studi
kasus
Akademik
Kesejahteraan
Sosial AKS
Ibu
Kartini
Semarang)
2 Ni Made Pengaruh X: Metode Hasil penelitian e-journal
Diah Lingkungan Kompens deskriftif menyatakan bahwa Bisma
Yudinin gsih Kerja dan asi dan kompensasi Universitas
(2016) Y: Kinerja verifikatif, berpengaruh Pendidikan
Kompensasi korelasi, positif terhadap Ganesha
Terhadap koefesien kinerja pegawai Jurusan
Kinerja determinasi Manajemen,
Pegawai Vol. 4 tahun
2016
3, Ansah Pengaruh X: Metode Motivasi kerja E-Journal
(2017) Motivasi kerja Motivas deskriftif dan dispilin Sinta 4 Vol
dan dispilin kerja , dan kerja signifikan tahun 2017.
kerja aterhadap disiplin verifikatif, terhadap kinerja
kerja Y: korelasi,
kinerja pegawai pegawai
Kinerja koefesien
determinasi
31
Masiruw, Motivasi kerja , X Metode Motivasi kerja , Jurnal USM
6.Kawet, dan lingkungan Motivasi kuantitatif lingkungan kerja Semarang,V
Uhing, kerja dan kerja , mengunakan dan dispilin OL 5, NO
(2015) dispilin kerja lingkunga regresi liner kerja signifikan 02,
berganda Edisi Juni
aterhadap n kerja terhadap kinerja
2015
kinerja pegawai dan pegawai
dispilin
kerja Y
kinerja
pegawai
Raharjo Motivasi kerja X Metode Motivasi kerja Jurnal
5. dan Santosa dan displin Motivasi Kuatitaf dan displin tidak Ums,Suraka
(2015) terhadap kinerja kerja dan signifikan rata V OL 3,
pegawai displin terhadap kinerja NO 08,
Edisi agustus
Y pegawai
2015
kinerja
pegawai
arah yang sesuai dengan tujuan penelitian. Kerangka pemikiran ini mengambil dari
beberapa penelitian.
Gambar 2.2
32
Motivasi Kerja
Kebutuhan untuk berprestasi
Hasibuan (2008:105)
Kinerja Karyawan
Kualitas
Kuantitas
Ketepatan Waktu
Efektifitas
Kemandirian
(Leslie W.rue, 2016)
Disiplin Kerja
Memiliki semangat kerja
Kemampuan dalam
menyelesaikan kerja
Bekerja dengan tepat
waktu
1.2 Hipotesis
33
empirik yang terkumpul (Sugiyono, 2009). Hipoteseis dalam penelitian ini adalah :
semakin tiggi, maka Kinerja pegawai Florist semakin meningkat. Dalam penelitian
yang lain yang dilakukan Broto dan Wenas (2016) mengatakan bahwa Motivasi kerja
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja pegawai Buket bunga . Pada penelitian lain
yang dilakukan Agus et al., (2016) menyatakan bahwa Motivasi kerja berpengaruh
H1: Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja pegawai Daffa Florist .
Dalam penelitian lain yang dilakukan (Comaeni 2013) menyarakan bahwa Disiplin
H2: Disiplin Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja pegawai Daffa Florist
3. Pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Daffa
Florist
34
Pada penelitian yang dilakukan Nugraha (2017) menyatakan bahwa
pegawai . Artinya, Motivasi kerja dan displin kerja semakin tiggi, maka Kinerja
pegawai Florist semakin meningkat. Dalam penelitian yang lain yang dilakukan
signifikan terhadap Kinerja pegawai Buket bunga . Pada penelitian lain yang
dilakukan Agus et al., (2016) menyatakan bahwa Motivasi kerja dan Displin kerja
BAB III
35
TUJUAN PENELITIAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Perusahaan
36
2. Bagi penulis
Motivasi kerja dan displin kerja terhadap kinerja karyawan srehingga dapat
3. Bagi Akademisi
Dapat dijadikan referensi serta wacana tentang Motivasi kerja , dan Disiplin
Kerja , Kinerja pegawai di Kota Daffa Florist. Selain itu juga dapat dijadikan
BAB IV
METODE PENELITIAN
37
1.1 Objek Penelitian
atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
positivism, yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu.
Penelitian jenis ini adalah penelitian dengan menggunakan data berupa angka-angka
4.3.1 Populasi
peneliti guna untuk dipelajari untuk menarik kesimpulannya dalam bentuk suatu
kesatuan atau keseluruhan individu pada wilayah tertentu yang memiliki karakteristik
dan kualitas tertentu juga. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
38
4.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik tertentu yang dimiliki oleh
populasi. Jika populasi besar, peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada
pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, waktu, dan tenaga, maka peneliti
dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono 2012). Sampel
dalam penelitian ini adalah pelanggan di Kota Cianjur yang berumur 18 tahun
sampai 50 tahun ke atas. Menurut Suliyanto (2009) jika penelitian yang jumlah
sampel yang akan digunkan dalam penelitian. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Sampel purposive
karakteristik yang digunakan untuk sampel penelitian ini yaitu pegawai di Daffa
Florist
39
4.3.4 Data dan Sumber Data
Menurut Suharsimi (2006) data adalah bahan mentah yang perlu diolah
kuantitatif yang menujukkan sebuah fakta. Sedangkan sumber data adalah subjek dari
mana data dapat diperoleh. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer. Menurut Sugiyono (2012) data primer adalah data yang dikumpulkan dan
Data primer dalam penelitian ini dapat diperoleh dengan cara menyebar
kuisioner yang disebarkan secara langsung dengan cara mendatangi responden yang
dibutuhkan oleh peneliti untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode kuisioner atau angket.
Kuisioner atau angket adalah suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan
respons atas daftar pertanyaan sesuai dengan yang dibutuhkan peneliti (Riduwan,
Motivasi kerja (X1), dan Disiplin Kerja (X2)mempengaruhi Kinerja pegawai (Y).
Alat ukur yang digunakan dalam mengukur variabel ini adalah skala interval.
40
menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot
yang sama. Dalam penelitian ini menggunakan skala pengukuran 10 poin yaitu
atau cara dalam mengukur penelitian ini, selain itu menjabarkan variabel
variabel, yaitu 3 variabel bebas dan 1 variabel terikat, dimana ketiga variabel
bebas adalah motivasi kerja (X 1), disiplin kerja (X2),dan kompensasi (X3),
timbul variabel terikat. Maka dalam penelitian ini yang menjadi variabel
41
kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau
tidak pada hakekatnya ada secara internal dan eksternal yang dapat positif
2. Disiplin kerja (X2) adalah suatu alat yang digunakan manajer untuk
suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan
variabel bebas. Maka dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat
42
Tabel 3.1. Indikator Variabel Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, Kompensasi,
dan Kinerja
43
Balas jasa Yang diterima setiap 4
karyawannya setelah
mengerjakan tugas
dan kewajibannya
(2019)
Waskat (pengawasan Pimpinan 6
melekat) mengawasi dan
memberi petunjuk
Sanksi hukuman Ketaatan dalam 7
peraturan yang
berlaku
Bertanggung jawab 8
atas apa yang
dikerjakan
Ketegasan Pimpinan bertindak 9
berani dan tegas
44
Variabel Penelitian Indikator Sub Indikator No
Kinerja Karyawan Jumlah Pekerjaan jumlah pekerjaan 1
Wilson Bangun yang menjadi
standar pekerjaan
(2012)
Kualitas kerja Kemampuan dalam 2
berkerja
Melaksanakan 3
pekerjaan sesuai
dengan standar kerja
Ketepatan Waktu. Kesadaran dalam 4
penyelesaian tugas
Menyelesaikan tugas 5
dengan tepat waktu
Kehadiran Mengerjakan sesuai 6
waktu yang
ditentukan
Kerja sama Menjalin hubungan 7
dengan rekan kerja
Sumber : Wilson Bangun (2012:233-234)
Menurut Ghozali (2013), uji instrumen merupakan salah satu bagian yang
sangat penting yang digunakan untuk mengetahui akurat atau tidaknya data
instrumen. Data yang akurat akan menghasilkan instrumen yang benar. Data yang
validitas dan tingkat reliabilitas merupakan dua hal yang menentukan instrumen
penelitian. Penelitian ini terdiri dari 4 instrumen yang perlu di ukur yaitu Motivasi
45
kerja , dan Disiplin Kerja , Kinerja pegawai
(2012) skala interval adalah pengukuran data dimana skalanya menunjukkan jarak
antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama. Dalam
penelitian ini menggunakan skala pengukuran 10 poin yaitu penilaian dari angka 1
variabel diatas. diukur dengan 4 (empat) item pertanyaan dengan menggunakan skala
interval, penilaian 10 poin yaitu (1 = Sangat Tidak Setuju hingga 10 = Sangat Setuju )
1. Uji Validitas
konsep tertentu. Uji validitas ini digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuisioner (Ghozali, 2013). Teknik yang digunakan yaitu melakukan korelasi
bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. Teknik ini
membandingkan nilai rhitung dengan rtabel, rtabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2
sisi dan jumlah data (n) = 97, df = n-2 Apabila nilai r hitung> rtabel, berarti pernyataan
tersebut valid dan apabila nilai rhitung < rtabel berarti pernyataan tersebut tidak valid
(Ghozali, 2013).
46
2. Uji Reliabilitas
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji
reliabilitas dalam penelitian ini menggunkan SPSS 20.0 for Windows, yang
memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha
(α). Indikator atau item pernyataan dapat dikatakan reliabel apabila nilai dari
Uji asumsi klasik adalah syarat untuk semua model regresi agar bisa disebut
sebagai model empiris yang baik. Adapun serangkaian uji asumsi klasik terdiri
sebagai berikut :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal. Seperti yang diketahui uji t
dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Adapun cara
dengan analisis grafik yaitu dengan cara melihat grafik histtogram dan normal
47
titik-titik telah mengikuti garis lurus atau diagonal, maka dapat dikatakan residual
telah mengikuti distribusi normal. Pengujian normalitas data dapat dilakukan dengan
2. Uji Multikolonieritas
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
diketahui degan memperhatikan nilai tolerance dan nilai VIF (Variance Inflation
Factor), apabila nilai VIF > 10 dan nilai tolerance <0,10 maka variabel tersebut
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
dilihat dengan Uji Gletser, uji ini digunakan untuk meregresi nilai absolut residual
48
variabel independennya signifikan secara statitik mempengaruhi variabel dependen.
2013).
Uji ketepatan model atau uji kelayakan model digunakan mengukur ketepatan
fungsi regresi sampel pada saat mengukur nilai aktual. Secara statistik, uji ketepatan
model dapat dilakukan melalui pengukuran nilai koefisien determinasi dan uji
1. Uji Statistik F
Uji ini digunakan untuk menunjukan apakah semua variabel independen atau
pengujian tersebut :
b. Kriteria Pengujian
c. Kesimpulan
Apabila Fhitung< Ftabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak, yang berarti secara bersama-
49
Apabila Fhitung>Ftabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti secara bersama-
koefisien determinasi adalah antara angka nol dan satu. Jika nilai R2 kecil, maka
dependen akan terbatas, dan jika nilai R2 mendekati nilai satu berarti variabel-variabel
Analisis regresi linear berganda adalah suatu analisis asosiasi yang digunakan
secara bersamaan untuk meneliti pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu
(Sarwono, 2013).
Kaulitas pelayanan dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja pegawai Daffa Florist .
Adapun persamaan umum regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana :
50
Y = Kinerja pegawai
a = Konstanta
e = Eror
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel
b. Kriteria pengujian
c. Kesimpulan
Apabila thitung < ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak, yang berarti variabel
51
Apabila thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti variabel
52