MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN ANTASARI BANJARMASIN
2022/2023
PENDAHULUAN
Di dunia modern, etika dan tanggung jawab sosial bisnis merupakan pokok
bahasan yang serius dalam diskusi-diskusi kontemporer tentang perencanaan-
perencanaan kebijakan, manajemen proses, bahkan dilakukan pula oleh pemerintah.
Etika bisnis dipadahami sebagai penerapan nilai-nilai atau politik, institusi, dan
perilaku bisnis yang penerapannya akan dapat meningkatkan profitabilitas jangka
panjang dan good will yang diperoleh dari citra positif dan bisnis yang dijalankan.
Persaingan bisnis atau usaha adalah perseteruan rivalitas antara pelaku bisnis
yang secara independen berusaha mendapatkan konsumen dengan menawarkan harga
yang baik dengan kualitas barang atau jasa yang baik juga (Mujahidin,2007:27).
Maksud dari ayat diatas yaitu dalam melakukan sesuatu hak kepada sesame
manusia harus dengan baik jangan berbuat tidak baik agar Allah memberikan nikmat
dan kebahagiaan terhadap hamba-nya. Didalam Al-Qur’an juga tidak
memperbolehkan melakukan persaingan yang bertujuan untuk memperoleh
keuntungan sebanyak-banyaknya dengan tidak menghiraukan nilai-nilai yang telah
diajarkan islam.
PEMBAHASAN
Persaingan Usaha
Persaingan berasal dari kata dasar “saing” yang artinya berlomba atau
mengatasi, dahulu mendahului, dengan kata lain yaitu usaha untuk memperlihatkan
keunggulan masing-masing yang dilakukan perseorangan atau badan hokum dalam
bidang perdagangan, produksi, maupun pertahanan (Andini dan Aditya,2002:283).
Bisnis yang berhasil dalam masa panjang akan cenderung membangun semua
hubungan atas mutu, kejujuran dan berinteraksi dengan orang-orang yang jujur dalam
melaksanakan strtegi bisnis. Sebagai mana firman Allah:
Itulah yang menjadi salah satu kunci sukses Rasulullah dalam berbisnis.
Didalam dunia bisnis kepercayaan sangatlah penting. Dalam ajaran islam, setiap
muslim ingin berbisnis maka dianjurkan untuk selalu melakukan persaingan yang
sehat, jujur, berperilaku baik, simpatik dan adil.
Dalam penyimpulan etika dalam persaingan maka yang dapat diambil sebagai
berikut:
1. Etika dalam persaingan yang sehat dimana seorang pembisnis akan menjamin
keseimbangan antara produsen dan konsumen dan tidak merugikan baik
antara produsen-konsumen maupun dengan pembisnis yang lainnya.
Pembisnis islam akan memperhatikan hokum-hukum islam yang berkaitan
dengan akad-akad bisnis. Yang mana itu harus dengan kenyataan, bersifat
jujur, adil dan tanpa ada unsur menipulasi.
2. Menempatkan pesaing sebagai mitra bisnis, yang mana hal ini sangatlah
penting dalam dunia bisnis, bagaimana seorang pembisnis ini meperlakukan
pelayanan terhadap pelangan dengan baik. Dan menawarkan produk atau jasa
yang berkualitas sehingga tidak adanya kerugian terhadap pelanggan dan
jangan pernah berbuat curang terhadap pesaing lainnya, atau menghancurkan
pembisnis lain atau usaha lain, tetapi kita harus menjadikan sebagai mitra
bisnis. Apabila pembisnis ini berhasil maka akan ada perhatian yang penuh
dengan semua pihak proses bisnis dengan memberi semangat.
Daftar Pustaka
Al-Qur’an
Zamzan, Fakhry dan Havis Aravik.(2020). Etika bisnis islam seni berbisnis
keberkahan. Sleman:CV Budi Utama.