Anda di halaman 1dari 7

ETIKA BISNIS ISLAM DALAM

FUNGSI FUNGSI MANAJEMEN PEMASARAN

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemasaran merupakan serangkaian aktivitas dan proses yang menciptakan,

mengomunikasikan, menyediakan, dan mempertukarkan layanan yang bernilai kepada

pelanggan, mitra, dan masyarakat secara luas (American Marketing Association, 2017). Dalam

pemasaran terdapat fungsi fungsi manajemen pemasaran. Fungsi manajemen pemasaran meliputi

analisis bisnis yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan lingkungan

pemasarannya sehingga dapat diperoleh seberapa besar peluang untuk merebut pasar dan

seberapa besar ancaman yang harus dimiliki (Gramedia.com). Keberhasilan suatu bisnis tidak

terlepas dari strategi pemasarannya, strategi yang biasa dilakukan dalam pemasaran dikenal

dengan bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari produk, tempat, harga, dan promosi.

Dalam agama Islam ada yang namanya etika bisnis . Agama Islam adalah agama yang

mengatur segala aspek kehidupan manusia baik akidah, ibadah, akhlak maupun muamalah (Widi,

2016). Dalam perspetif Islam etika bisnis memiliki tujuan untuk mengarahkan para pelaku usaha

menjalankan bisnis sesuai dengan aturan Islam. Secara sederhana, belajar etika dalam bisnis

berarti mempelajari apa yang boleh dan dilarang dalam agama berdasarkan prinsip-prinsip Islam.

Menurut (Kompasiana.com, 2016) terdapat bsembilan etika pemasaran yang dapat menjadi

prinsip prinsip bagi syariah marketer dalam menjalankan fungsi-fungsi pemasaran


1.2 Rumusan Masalah

Didasarkan pada latar belakang masalah yang telah disusun, maka didapatkan rumusan

masalah dalam penyusunan laporan ini yaitu bagaimana etika bisnis islam dalam fungsi fungsi

manajemen pemasaran.

1.3 Tujuan Penelitian

Mengetahui etika bisnis islam dalam fungsi fungsi manajemen pemasaran.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat di bidang teoritis

Laporan ini disusun agar memberikan referensi mengenai etika bisnis islam dalam fungsi

fungsi manajemen pemasaran.

2. Manfaat di bidang praktik

Laporan ini bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan pelaku usaha dalam upaya

menganalis strategi marketing dengan menerapa etika bisnis islam


Bab II

Landasan Teori

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Etika Bisnis Islam

Bisnis merupakan aktivitas yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan

tujuan memperoleh keuntungan. Etika adalah rambu rambu dalam suatu kelompok masyarakat

yang dapat membimbing dan meningkatkan anggotanya kepada suatu tindakan yang terpuji yang

harus dipatuhi dan dilaksanakan (Zamzam, 2020). Menurut Muhammad Saifullah (2011: 132)

dalam buku “Etika Bisnis Islam Seni Berbisnis Keberkahan”, etika bisnis adalah seperangkat

prinsip-prinsip etika yang membedakan yang baik dan yang buruk, harus, benar, salah, dan lain

sebagainya dan prinsip-prinsip umum yang membenarkan seseorang untuk mengaplikasikannya

atas apa saja dalam dunia bisnis. Terdapat sembilan etika pemasaran yang menjadi prinsip-

prinsip Syariah Marketing dalam menjalankan fungsi pemasaran (Affandi & Su’ud, 2016), yaitu

1) Memiliki Kepribadian Spiritual (Takwa)

Takwa adalah sikap hidup yang dilandasi kesadaran terdalam bahwa, Allah selalu

bersama kita. Jadi di dalam diri seseorang timbul suatu keinsyafan untuk melakukan segala

sesuatu yang Allah izinkan . Takwa disini mengacu kepada pelaku usaha yang menjalankan

bisnis dengan selalu mengingat allah SWT dalam keadaan apapun.


2) Berlaku baik dan simpatik (Shidiq)

Berperilaku baik, simpati, dan jujur dalam berbisnis merupakan suatu fondasi dasar.

Dalam agama islam juga diajarkan untuk selalu berperilaku baik dan sopan dalam segala aspek

kehidupan.

3) Berlaku Adil dalam Bisnis (Al-Adl)

Perilaku bisnis yang adil mengacu pada pelaku bisnis yang mengelola bisnis secara adil

dan seimbang. Penjual tidak membeda-bedakan atau memihak karyawan atau konsumen mana

pun. Semua konsumen dan karyawan sama dimata penjual, tidak ada satupun pihak yang haknya

terzalimi.

4) Bersikap Melayani dan Rendah hati (Khidmah)

Sikap melayani merupakan sikap utama seorang penjual. Ketika melayani seseorang

harus memiliki sikap rendah hati. Agar suatu bisnis dapat berjalan dengan sukses, harus

didukung dengan kerendahan hati dan memberikan pelayanan yang terbaik.

5) Menepati janji dan Tidak Curang

Menepati janji dan tidak berbohong mengacu pada perilaku penjual atau pelaku usaha

yang selalu menepati janjinya baik kepada distributor, karyawan dan konsumen. menepati janji

bisnis seperti membayar tagihan dan pengiriman tepat waktu, sedangkan tidak curang yaitu

ketika penjual melakukan sebuah bisnis dengan jujur misalnya dalam menimbang suatu produk.

6) Jujur dan Terpercaya (Al-Amanah)


Kejujuran dan dapat dipercaya adalah perilaku terpuji yang harus dimiliki pelaku bisnis.

Dengan sikap jujur penjual akan mendapatkan kepercayaan konsumen, sehingga konsumen akan

selalu melakukan pembelian ulang begitupun sebaliknya.

7) Tidak berburuk sangka (Su’udz zhan)

Tidak berprasangka buruk mengacu kepada pengusaha yang tidak Su’udz zhan kepada

karyawan atau pelaku usaha lainnya. Tidak bersangka buruk atau menjelek jelekkan pengusahan

lain hanya karena persaingan bisnis.

8) Tidak suka menjelek-jelekkan (Ghibah)

Ghibah merupakan salah satu sifat tercela yang dilarang oleh agama. Ghibah adalah

perilaku membicarakan orang lain baik fisiknya, perilakunya, hartanya, atau apapun yang

berkaitan dengan orang tersebut. Ghibah dalam bisnis mengacu kepada pelaku usaha yang

membicarakan kejelekkan yang ada pada kompetitornya.

9) Tidak melakukan suap/sogok(riswah)

Perilaku suap sangat dilarang dalam agama Islam. Suap atau korupsi merupakan kategori

mengambil harta orang lain dengan cara yang bathil.


BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Simpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam dunia bisnis, etika sangat

penting untuk mengelola sebuah bisnis. Dari sudut pandang Islam, ada etika bisnis Islami, yaitu

menjalankan bisnis sesuai aturan Islam. Dengan menerapkan etika bisnis Islami, bisnis menjadi

lebih berkembang dan sukses. Etika bisnis yang dijalankan secara tidak langsung akan

membentuk nilai dan norma perilaku karyawan dan pimpinan.


Daftar Pustaka

Affandi, A., & Su’ud, D. M. (2016). ANTARA TAKWA DAN TAKUT (Kajian Semantik Leksikal dan Historis terhadap al-
Qur’an).
American Marketing Association. (2017). What is Marketing? — The Definition of Marketing — AMA.
https://www.ama.org/the-definition-of-marketing-what-is-marketing/
Gramedia.com. (n.d.). Manajemen Pemasaran: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Tugas, dan Konsep. Retrieved July 7, 2022,
from https://www.gramedia.com/literasi/manajemen-pemasaran/
Kompasiana.com. (2016). Etika Pemasaran dalam Bisnis Islam Halaman all - Kompasiana.com.
https://www.kompasiana.com/intanakhadiyah/5855dbdb0f9373b3192c3100/etika-pemasaran-dalam-bisnis-islam?
page=all
Widi, P. L. (2016). ANALISIS MASLAHAH MURSALAH  TERHADAP PERWAKILAN PENGELOLAAN DANA
PERMAKANAN DINAS SOSIAL SURABAYA : STUDI KASUS DI KELURAHAN BUBUTAN SURABAYA.
Zamzam, A. (2020). Etika Bisnis Islam Seni Berbisnis Keberkahan - H. Fakhry Zamzam, Havis Aravik - Google Books.
https://books.google.co.id/books?
hl=en&lr=&id=obfpDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=etika+bisnis+islam&ots=gy4VRKgySK&sig=R6sz7j0CB
SVZF-A_40q0C-5P_Ko&redir_esc=y#v=onepage&q=etika%20bisnis%20islam&f=false

Anda mungkin juga menyukai