Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

JATUHNYA NEGARA SRI LANKA

oleh :
● Abdurrahman Ahmad
● Dewa Marpaung
● Ricardo Ivan Roy Sirait
● Muhammad Farhan Alamsyah
● Dwi Aqib Muqaffi
● Rahardian Triyanto
● Ni Made Kartika Dewi
● Devia Putri Shafira
● Ainun Jannatun Adnan
● Anggie Pratiwi Hariyanto

INSTITUT PEMERINTAHAN
DALAM NEGERI
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... i
BAB I. PENDAHULUAN ...........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan …........................................................................................... ……………………………2

BAB II. Sejarah dan Perkembangan................................................................................................. 3 2.1.


...................................................................………………………………3

2.1.1. Pemerintahan dan


Politik……………………………………………………………………………………………………
……………………..3

2.1.2
Ekonomi…………………………………………………………………………………………………
…………………………….5

2.1.3. Sumber Daya Alam


……………………………………………………………………………………………………………
…………5

2.1.4. Transportasi
………………………………………………………………………………………………………...6

2.1.5. Konflik
…………………………………………………………………………………………………7

BAB III. Penutup


……………………………………………………………………………………………………………
…………8

3.1. Simpulan
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………….8
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Hubungan bilateral antara Sri Lanka dan Tiongkok terjalin sejak kemerdekaan Sri Lanka dan
dipererat dengan bantuan pendanaan dan dukungan yang diberikan kepada Pemerintah Sri Lanka
dalam perang sipil melawan kelompok separatis Liberation Tigers of Tamil Eelam (LTTE). Hal ini yang
membuat Sri Lanka di bawah Pemerintahan Presiden Rajapaksa menjalin kedekatan dengan
Tiongkok. Sebagai imbalan, Sri Lanka mendukung kebijakan luar negeri Tiongkok di kawasan Asia
Selatan. Sri Lanka melakukan berbagai kerja sama terutama di bidang ekonomi dan pembangunan,
serta menandatangani delapan nota kesepahaman selama masa Pemerintahan Mahinda Rajapaksa.
Salah satu kerja sama pembangunan adalah proyek Pelabuhan Hambantota yang diinisiasi
oleh Pemerintah Sri Lanka yang meliputi fasilitas pengisian bahan bakar dan depot minyak, bangunan
administrasi, operasi kapal Roll-on (kapal kargo yang membawa kendaraan beroda, perlengkapan,
serta pulau buatan). Proyek ini dibiayai dan dibangun oleh Tiongkok yang merupakan donor mayor
dalam pemberian bantuan finansial kepada Sri Lanka melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
China
Pada perjalanannya, Pelabuhan Hambantota diharapkan dapat menunjang perekonomian
negara sejak pertama kali mulai beroperasi masih belum memberikan keuntungan yang signifikan.
Pemerintah Sri Lanka membuat kebijakan bahwa setiap kapal yang membawa mobil impor menuju
Pelabuhan Kolombo harus menurunkan kargonya di Hambantota dengan tujuan memulai tumbuhnya
bisnis di sana. Tetapi, meskipun jalur perairan sekitar Hambantota adalah jalur yang strategis, kapal
yang bersandar di pelabuhan ini sangat sedikit. Sehingga Sri Lanka kembali melakukan pinjaman pada
Tiongkok.
Proyek Pelabuhan Hambantota yang semula diyakini mampu meningkatkan perekonomian
negara karena posisinya yang strategis, serta tingginya keterlibatan Tiongkok dalam pendanaan
proyek tersebut justru berujung defisit besar. Hal ini mengakibatkan Sri Lanka mengalami krisis
utang, yaitu suatu kondisi di mana negara tidak memiliki uang yang cukup untuk membayar bunga
utang maupun utang pokoknya. Penelitian ini menarik untuk dikaji karena kerja sama antara Sri Lanka
dan Tiongkok dalam pembangunan Pelabuhan Hambantota yang dinilai strategis justru menimbulkan
kerugian di salah satu pihak, yaitu krisis utang yang dialami Sri Lanka.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Sejarah dan Perkembangan Negara Sri Lanka?
2. Bagaimana Kondisi Sosial Ekonomi di negara tersebut?
3. Apa saja Konflik yang ada di Negara Sri Lanka ?
1.3. TUJUAN
menganalisis penyebab krisis utang Sri Lanka akibat proyek kerja sama pembangunan Pelabuhan
Hambantota dengan Tiongkok.
Mengetahui sejarah dan perkembangan negara srilanka
Mengetahui jalannya pemerintahan di negara srilanka
Mengetahui kondisi sosial ekonomi negara srilanka
Mengetahui berbagai konflik yang ada di srilanka
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1 Sejarah dan Perkembangan
Kelompok etnis yang saat ini merupakan penduduk terbesar dibandingkan dengan kelompok
etnis lainnya, mulai berdatangan ke pulau ini sekitar abad ke 5 SM. Mereka berasal dari daratan India
bagian selatan dan kemudian menetap di sekitar pesisir pantai sebelah barat. Untuk menunjang
kegiatan ini mereka membangun sarana irigasi, berupa saluran-saluran air dan sarana penunjang
lainnya, sampai akhirnya bisa menemukan teknik pertanian yang cukup maju. Pada masa itu mereka
sudah bisa memperdagangkan hasil pertanian mereka ke daerah-daerah lain, bahkan sampai ke
daratan Tiongkok. Aktivitas perdagangan ini ditunjang oleh letak geografis pulau ini yang strategis
dan terletak dalam jalur perdagangan dari barat sampai ke timur.
Suku yang merupakan kelompok etnis terbesar kedua di negara ini diperkirakan mulai menetap ke
wilayah ini antara awal Masehi hingga abad ke 12. Sekitar abad ke 14 mereka berhasil mendirikan
sebuah kerajaan yang terletak disekitar nya dengan ibu kotanya. Sebagian besar di antara mereka
menempati wilayah bagian utara dan disektar pesisir pantai sebelah timur, sedangkan kelompok
ketiga yang datang ke wilayah ini merupakan suku bangsa Moor. Mereka sebenarnya datang ke
wilayah ini untuk berdagang, namun akhirnya kemudian menetap.
Dengan semakin meningkatnya arti penting daerah ini bagi jalur perdagangan barat - timur, berbagai
kelompok etnis terdorong untuk menguasai seluruh wilayah. Karena itu, sampai abad ke 15, pulau ini
penuh dengan pertentangan, invasi dan persaingan-persaingan antar dinasti. Bahkan setelah abad
pertengahan pun pulau ini diwarnai banyak pertentangan antarbangsa untuk memperebutkan pulau
ini. Bangsa Eropa yang pertama kali datang ke pulau ini adalah bangsa Portugis, yang datang pada
tahun 1505, mereka berhasil menancapkan pengaruhnya di wilayah ini. Sekalipun mereka tidak
pernah menaklukkan seluruh kawasan, kekuasannya berlangsung sampai tahun 1658, setelah
Belanda berhasil menaklukkannya dalam berbagai pertempuran. Kekuasaan Belanda atas wilayah ini
berlangsung dari tahun 1658 sampai tahun 1796 ketika Inggris mulai berkuasa dan mengambil alih
kekuasaan Belanda.
Srilanka merupakan jalur perdagangan yang penting dimasa lampau. Banyak negara-negara barat
yang memperebutkan negara ini. Mulai dari Portugis, Belanda hingga Inggris datang silih berganti
untuk menjajah Sri Lanka. Selama kurang lebih 4,5 abad negara barat menjajah dan mengeruk
keuntungan dari negara ini. Semua ini terjadi karena tidak adanya persatuan dan kesatuan dari rakyat
Sri Lanka. (Imam Fauzi 14.231.016)
Sekitar tahun 1900, mulai tumbuh kesadaran nasionalisme di kalangan penduduk asli. Sembilan belas
tahun kemudian mereka membentuk sebuah kongres nasional (Ceylon National Congress). Dalam
kongres ini mereka mengajukan sebuah rancangan konstitusi yang menyakatakan antara lain:
pentingnya penduduk asli mendapatkan mayoritas kursi dalam badan legislatif. Pada tahun 1931
Ceylon berhasil membentuk suatu konstitusi baru yang memungkinkannya menjalankan
pemerintahan sendiri. Pada tahun 1947 kawasan ini memperoleh kedaulatan penuh dari tangan
Inggris dan ditetapkan sebagai salah satu negara persemakmuran. Pada tahun ini juga mereka
mengadakan pemilihan umum yang pertama untuk menetapkan siapa yang berhak menjalankan
pemerintahan. Dalam pemilihan umum pertama ini, Partai Persatuan Nasional (United National
Party) memenangkan suara terbanyak. Pada tanggal 2 Mei 1972, Ceylon berubah menjadi Republik
Sri Lanka.
2.1.1 Pemerintahan dan politik
Sri Lanka adalah sebuah Negara persemakmuran yang memiliki bentuk Negara Republik, jadi kepala
Negara Sri Lanka dipimpin oleh seorang presiden. Negara ini menganut sistem multi partai. Sejak
negara ini memperoleh kedaulatan pada tahun 1947, Partai Kemerdekaan Sri Lanka hampir selalu
mendominasi pemilihan umum yang diadakan. Partai oposisinya yang paling dominan adalah Partai
Nasional Bersatu (United National Party). Kepala pemerintahannya adalah seorang presiden yang
dipilih untuk masa jabatan selama enam tahun. Kemudian Presiden mengangkat seorang perdana
menteri dan anggota kabinet. Pengangkatan ini berdasarkan suara terbanyak dari hasil pemilihan
umum. Berdasarkan amandemen yang ditetapkan tahun 1982, presiden memiliki kekuasaan untuk
mengadakan pemilihan umum kembali minimal empat tahun setelah memangku jabatan. Untuk
memudahkan pemerintahan daerah, Sri Lanka terbagi dalam beberapa distrik yang dikepalai oleh
seorang gubernur. Kekuasaan tertinggi bagi setiap pemerintahan daerah ini terdiri atas dewan
kotapraja, dewan kota, dewan urban dan dewan desa. Kekuasaan legislatif dipegang oleh Majelis
Tunggal, yaitu Dewan Perwakilan Rakyat (National State Assembly). Setiap anggota parlemen
diangkat untuk masa jabatan enam tahun. Sekalipun begitu, dalam keadaan mendesak, presiden
memiliki kekuasaan untuk mengadakan pemilihan umum setelah memangku jabatan selama empat
tahun.
Ideologi Srilanka adalah Sosialis Demokratik. Sosialis demokratik mendukung sosialisme sebagai
suatu dasar untuk ekonomi dan demokrasi sebagai suatu prinsip pengaturan. Hal ini menunjukkan
bahwa rata-rata produksi adalah milik seluruh populasi dan bahwa kuasa atau tenaga politis berada
di tangan rakyat secara demokratis melalui suatu persemakmuran (commonwealth) atau republik
yang bersifat koperasi sebagai suatu wujud status negara dari swatantra, pemerintahan sendiri.

2.1.2 Ekonomi
Negara ini memiliki potensi yang berlimpah. Lokasinya yang prima di dalam koridor pelayaran
Timur-Barat yang utama telah menjadikan Sri Lanka penting sejak masa Jalan Sutra kuno. Negara ini
memiliki salah satu ekonomi yang bertumbuh tercepat, dengan angka pertumbuhan produk nasional
bruto sebesar 6,43 persen dalam dekade terakhir, menurut Departemen Sensus dan Statistik negara
ini, dan sektor pariwisata negara ini sedang naik daun.
Lokasi Sri Lanka sangat strategis dan dirasa aman sehingga dijadikan salah satu rute dalam jalan
sutra laut. Disebut jalan sutra karena barang utama yang diperdagangkan pada masa itu adalah sutra
dari Cina yang sangat halus. Jalur sutra dimulai dari Chang’an, ibukota Dinasti Tang Tiongkok ke
Roma, ibukota Italia. (Iis Wahyuningsih 14.231.022)
Pemerintah Sri Lanka telah mengalokasikan 215 miliar rupee (sekitar U.S.$1,6 miliar) untuk
rehabilitasi provinsi Utara dan Timur. Perumahan, listrik, air minum, dan pendidikan telah diberikan
prioritas. Sri Lanka membuka jalan bebas hambatan pertamanya pada tahun 2012, dan jalan bebas
hambatan bandara yang menghubungkan pusat kegiatan internasional utamanya di Katunayake ke
ibu kota negara Kolombo yang dibuka pada bulan September 2013.
Untuk membangun sebuah negara memang diperlukan anggaran yang sangat besar, hal ini pun
berbanding lurus dengan kemakmuran suatu negara. Pembangunan Infrastruktur pun dirasa perlu
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti jalan bebas hambatan yang sangat
memudahkan mobilitas warga negara. (Imam Fauzi 14.231.016)
Sri Lanka mengandalkan perekonomiannya pada ekspor pertanian. Pada tahun 1987 sektor ini
memberikan sumbangan sebesar 24,2 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB). Sektor
pertanian ini menyerap hampir separuh jumlah tenaga kerja yang ada di seluruh negara. Sektor lain
yang menyumbang PDB adalah perdagangan, industri, transportasi dan komunikasi, dan konstruksi.
Di bidang pertanian, negara ini dikenal sebagai negara pengekspor teh terbesar kedua di dunia.
Selain itu, negara ini juga di kenal sebagai negara pengekspor karet, kelapa dan serat. Produksi
karetnya mencapai 36 persen produksi karet dunia. Sedangkan untuk kelapa, negara ini
menyumbangkan sekitar 71 persen produksi karet dunia. Industri utamanya ialah grafit. Sebagian
besar produksi ini di ekspor ke Jepang. Selain itu, saat ini negara ini sedang mengembangkan industri
semen, tekstil, keramik dan kulit.
2.1.3 Sumber Daya Alam
Sumber daya alam yang paling utama dari negara ini adalah grafit. Sampai saat ini Sri Lanka
merupakan penghasil grafit terbesar di dunia. Grafit negara ini juga terkenal memiliki kualitas yang
tinggi. Sumber daya alam lain terdiri atas bijih besi dan batu mulia. Sumber-sumber daya ini banyak
ditemui di wilayah bagian tengah. Selain itu, daerah ini juga memiliki sumber daya berupa kaolin,
yakni bahan pembuat porselen, bahan pembuat genteng, ubin, barang pecah belah dan batu bata,
pasir kuarsa dan batu gamping atau kapur.
Jadi, secara umum sumber daya alam yang ada di srilanka berupa bahan tambang atau galian. Bahan
galian ini pun banyak ditemukan di daerah perbukitan dan pegunungan Sri Lanka. Grafit itu rupanya
seperti arang batu yang terkadang digunakan sebagai isian pensil. Sedangkan kaolin itu sendiri adalah
sejenis tanah liat yang bersifat lunak, putih dan halus. (Krisna Nur Affandi 14.231.009)

2.1.4 Transportasi
Sarana perhubungan utama di wilayah negara ini adalah angkutan darat dan kereta api. Hampir
seluruh wilayah antara pulau dapat dicapai dengan transportasi ini. Pelabuhan laut utama terdapat di
Kolombo, ibu kota Sri Lanka. Pelabuhan ini mendominasi pelayaran di Sri Lanka. Hampir 90 persen
jumlah kunjungan kapal melalui pelabuhan ini. Sri Lanka juga memiliki pelabuhan lain yang terletak di
Trincomalee dan Galle. Untuk melayani rute penerbangan internasional, Sri Lanka memiliki
pelabuhan udara Katunayake dan Ratmalana, sedangkan penerbangan domestik di layani oleh
pelabuhan udara Trincomalee, Galle, Jaffna, Baticaloa dan Ampari. Pelayanan penerbangan negara ini
dipegang oleh Air Ceylon.

2.1.5 Konflik
Perang saudara di Sri Lanka dimulai sejak 1983 dan berakhir pada tahun 2009, dengan kemenangan
pasukan pemerintah atas gerilyawan Macan Tamil Eelam. Pada saat kekalahan itu, tokoh-tokoh
Macan Tamil seperti Vellupilai Prabhakaran dan Charles Anthony tewas di front timur Killinochi dan
Mullaitivu. Perang selama seperempat abad lebih dengan korban jiwa 78.000 tersebut, memang
menimbulkan banyak korban jiwa dan harta benda.
Konflik sektarian antara etnik mayoritas Sinhala dan etnik minoritas Tamil, akibat etnik minoritas
Tamil merasa tersisih oleh penetapan bahasa nasional Sinhala dan agama Buddha sebagai agama
resmi Sri Lanka. Dengan penetapan tersebut minoritas Tamil pemeluk Hindu dan berbahasa Tamil
merasa terpojok dan tidak diadilkan sebagai bangsa Sri Lanka. Dampaknya adalah konfrontasi politik
disertai konflik bersenjata yang berlarut-larut sekitar seperempat abad. Adalah mendiang Vellupilai
Prabhakaran yang mengangkat senjata melawan ketidakadilan politik buatan mayoritas Sinhala
dukungan pemerintah.
Penolakan etnik Tamil menyebabkan konflik di Sri Lanka terus berlarut selama 28 tahun lebih,
menelan korban jiwa serta harta benda yang cukup besar. Posisi Sri Lanka sebagai pusat wisata di
selatan India juga terganggu, karena menurunnya jumlah kunjungan turis asing. Dampak perang
saudara yang berkepanjangan tersebut tetap membekas di batin kedua pihak, sehingga masih sering
terjadi balas dendam dan kerusuhan baru, sewaktu-waktu. Tantangan yang harus dijawab dengan
dukungan data adalah benar-tidaknya kekerasan fisik dan pelanggaran HAM pada pertempuran
terakhir kedua pihak pada Februari 2009. Dalam versi netral, Pemerintah Kolombo bisa membela diri,
dengan alasan dalam pertempuran tersebut pasti kedua pihak (Pemerintah dan Macan Tamil) harus
saling bertahan. Terutama pemerintah agar simbol-simbol nasional, yakni kedaulatan dan
Pemerintah Sri Lanka. Jadi, setiap gerakan separatisme harus ditentang baik ideologis maupun fisik.
Konflik yang terjadi selama lebih dari seperempat abad di Sri Lanka terjadi karena ketidakadilan
pemerintah dalam menetapkan bahasa dan agama nasional. Begitu berharganya keadilan hingga
harus dibayarkan oleh korban jiwa dan harta benda yang tidak sedikit. Konflik itu sendiri juga
berdampak pada perekonomian dan kesejahteraan rakyat Sri Lanka. Karena alasan itulah keadilan
disegala bidang harus selalu ditegakkan. (Iis Wahyuningsih 14.231.022)

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Bangsa Eropa yang pertama kali datang ke Sri Lanka adalah bangsa Portugis, yang datang pada
tahun 1505, kekuasannya berlangsung sampai tahun 1658, setelah Belanda berhasil
menaklukkannya dalam berbagai pertempuran. Kekuasaan Belanda atas wilayah ini berlangsung
dari tahun 1658 sampai tahun 1796 ketika Inggris mulai berkuasa dan mengambil alih kekuasaan
Belanda. Sekitar tahun 1900, mulai tumbuh kesadaran nasionalisme di kalangan penduduk asli
sehingga pada tahun 1931 Ceylon berhasil membentuk suatu konstitusi baru yang
memungkinkannya menjalankan pemerintahan sendiri. Pada tahun 1947 kawasan ini memperoleh
kedaulatan penuh dari tangan Inggris dan ditetapkan sebagai salah satu negara persemakmuran.
Pada tanggal 2 Mei 1972, Ceylon berubah menjadi Republik Sri Lanka.
Sri Lanka adalah sebuah Negara persemakmuran yang memiliki bentuk Negara Republik, jadi kepala
Negara Sri Lanka dipimpin oleh seorang presiden yang dipilih untuk masa jabatan selama enam
tahun. Kemudian Presiden mengangkat seorang perdana menteri dan anggota kabinet. Negara ini
menganut sistem multi partai. Sedangkan Ideologi Srilanka adalah Sosialis Demokratik. Untuk
memudahkan pemerintahan daerah, Sri Lanka terbagi dalam beberapa distrik yang dikepalai oleh
seorang gubernur.
Negara ini memiliki potensi yang berlimpah. Ekonominya pun bertumbuh tercepat, dengan angka
pertumbuhan produk nasional bruto sebesar 6,43 persen dalam dekade terakhir. Sri Lanka
mengandalkan perekonomiannya pada ekspor pertanian. Sektor pertanian ini menyerap hampir
separuh jumlah tenaga kerja yang ada di seluruh negara. Sektor lain yang menyumbang PDB adalah
perdagangan, industri, transportasi dan komunikasi, dan konstruksi. Selain itu, negara ini juga di
kenal sebagai negara pengekspor karet, kelapa dan serat. Sedangkan Industri utama di Sri Lanka
ialah grafit. Sumber daya alam lain terdiri atas bijih besi, batu mulia dan kaolin.
Sarana perhubungan utama di wilayah negara ini adalah angkutan darat dan kereta api. Hampir
seluruh wilayah antara pulau dapat dicapai dengan transportasi ini. Pelabuhan laut utama terdapat
di Kolombo, ibu kota Sri Lanka. Hampir 90 persen jumlah kunjungan kapal melalui pelabuhan ini.
Pelayanan penerbangan negara Sri Lanka dipegang oleh Air Ceylon.
Konflik di Sri Lanka dimulai sejak 1983 dan berakhir pada tahun 2009. Perang saudara selama
seperempat abad lebih dengan korban jiwa 78.000 tersebut, menimbulkan banyak korban jiwa dan
harta benda. Konflik tersebut terjadi karena ketidakadilan dalam penetapan bahasa nasional dan
agama resmi negara.

Daftar Pustaka
http://apdforum.com/id/article/rmiap/articles/print/features/2014/04/01/feature-pr-15
http://international.sindonews.com/read/873922/40/sri-lanka-dihantam-konflik-agama
http://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Lanka

Anda mungkin juga menyukai