Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KERAJAAN TERNATE & TIDORE


GURU BIDANG STUDI SKI : Syawaliarti, S.Ag,M.Pd

DISUSUN OLEH:

1.M.Farhan Rafaldi Utama


2.M.Dhuha Yuri Ramadhan
3.M.Fares Abqari
4.Muhammad Fahrel Ilham

MTSN 1 NEGERI PRKANBARU

TAHUN PELAJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah Kerajaan Ternate & Tidore ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga
terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan
kepada kita selaku umatnya. Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas
kelompok mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Kami juga ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet
yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan
makalah.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan
makalah dapat dibuat dengan sebaik- baiknya. Kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini. Kami mohon
maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan,kejanggalan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya
i

Daftar isi

Kata pengantar:……………………………………. i
Daftar isi:…………………………………………… ii

PENDAHULUAN:…………………………………. 1
1.Latar belakang:……………………………………. 1
2.Letak geografis:…………………………………… 3
3.Raja raja yang menjabat:……………..…………… 3
4.Bukti peninggalan:……………………………… 4
ii

PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG

Di kutip dari buku LKS halaman 25,Masuknya Islam ke Maluku erat kaitannya dengan
kegiatan perdagangan.Pada abad ke-15, para pedagang dan ulama dari Malaka dan Jawa
menyebarkan Islam ke sana. Di anatara para pedagang yang menjadi juru dakwah adalah para
santri Sunan Giri dan Gresik, Jawa timur. Setelah Islam diterima oleh masyarakat Maluku
muncul 4 kerajaan islam di Maluku yang disebut Maluku Kie Raha (Maluku Empat Raja), yaitu
Kerajaan Ternate yang dipimpin Sultan Zainal Abidin(1486-1500), Kerajaan Tidore yang
dipimpin oleh Sultan Mansur,Kesultanan Jailolo yang dipimpin oleh sultan Sarjati,dan
Kesultanan Bacan Yang dipimpin oleh Sultan Kaicil Buko.Wilayah Maluku bagian timur dan
pantai-pantai Irian(Papua), Dikuasai oleh Kerajaan Tidore.Sebagian besar wilayah Maluku,
Gorontalo, Dan Banggai di Sulawesi, dan sampai ke Flores dan Mindanao, dikuasai oleh
Kesultanan Ternate. Kerajaan Ternate mencapai puncak kejayaan pada masa Sulthan Baabullah,
sedangkan Kerajaan Tidore mencapau puncak kejayaan pada masa Sultan Nuku

Di kutip di buku erlangga halaman 37, Pada abad ke-12, permintaan akan cengkeh dan Pala dari
negara Eropa meningkat pesat. Hal ini menyebabkan dibukanya perkebunan di daerah Pulau
Buru, Seram, dan Ambon. Dengan adanya kepentingan atas penguasa perdagangan terjadilah
persekutuan daerah antara kerajaanPersekutuan-persekutuan tersebut adalah Uli Lima
(Persekutuan Lima), yaitu persekutuan antara lima saudara yang dipimpin oleh Ternate (yang
meliputi Obi, Bacan, Seram dan Ambon, serta Uli Siwa (persekutuan Sembilan) yaitu
persekutuan antara sembilan bersaudara yang wilayahnya meliputi Pulau Tidore, Makyan,
Jahilolo atau Halmahera dan pulau- pulau di daerah itu sampai Papua.

Antara kedua persekutuan tersebut telah terjadi persaingan yang sangat tajam. Hal ini terjadi
setelah para pedagang Eropa datang ke Maluku. Pada tahun 1512, bangsa Portugis datang ke
Ternate, sedangkan tahun 1521 bangsa Spanyol datang ke Tidore. Setelah 10 tahun berada di
Kerajaan Ternate, bangsa Portugis mendirikan Benteng yang diberi nama Sao Paolo. Menurut
Portugis, benteng tersebut berguna untuk melindungi Ternate dari Kerajaan Tidore. Namun hal
tersebut hanyalah taktik Portugis agar mereka dapat tetap berdagang dan menguasai Ternate.
Pembangunan Benteng Sao Paolo mendapat perlawanan dan salah seorang yang menantang
kehadiran kekuasaan militer Portugis tersebut yaitu Sultan Hairun. Beliau berkuasa di kerajaan
Ternate sejak tahun 1559. Sultan tidak ingin perekonomian dan pemerintahan kerajaan dikuasai
oleh bangsa lain dan pendirian benteng tersebut dianggap menunjukkan niat buruk Portugis atas
Ternate.

Ketidaksetujuan Sultan Hairun terhadap Portugis tidak berbentuk kekerasan, sebaliknya Sultan
Hairun bersedia berunding dengan Portugis di Benteng Sao Paolo. Ternyata niat baik Sultan
Hairun dimanfaatkan Portugis untuk menahannya di benteng. tersebut. Keesokan harinya Sultan
Hairun telah disingkirkan oleh Portugis pada tahun 1570. Wafatnya Sultan Hairun menyebabkan
kebencian rakyat Maluku semakin besar. Sultan Baabullah yang menjadi Raja Ternate
berikutnya dan memimpin perang melawan Portugis. Usaha ini menampakkan hasil pada tahun
1575, setelah Portugis berhasil dipukul mundur dan pergi meninggalkan bentengnya di Ternate.
Bangsa Portugis bergerak ke Selatan dan menguasai Timor pada tahun 1578Sultan Baabullah
kemudian memperluas kekuasaannya hingga Maluku, Sulawesi, Papua, Mindanao, dan Bima.
Keberhasilan pemerintahannya membuat Sultan Baabullah mendapat julukan Tuan dari Tujuh
Pulau Dua Pulau.

Dengan masuknya Spanyol dan Portugis ke Maluku, kehidupan beragama dan bermasyarakat di
Maluku jadi beragam karena terdiri atas beberapa agama, yaitu Katolik, Protestan, dan Islam.
Pengaruh Islam sangat terasa di Ternate dan Tidore. Pengaruh Protestan sangat terasa di Maluku
bagian tengah dan pengaruh Katolik sangat terasa di sekitar Maluku bagian selatan. Maluku
adalah daerah penghasil rempah-rempah yang sangat terkenal bahkan sampai ke Eropa. Itulah
komoditi yang menarik orang-orang Eropa dan Asia datang ke Indonesia. Para pedagang itu
membawa barang-barangnya dan menukarkannya dengan rempah-rempah. Proses perdagangan
ini pada awalnya menguntungkan masyarakat setempat. Namun, dengan berlakunya politik
monopoli perdagangan, terjadi kemunduran di berbagai bidang, termasuk kesejahteraan
masyarakat
2.letak geografis
Kerajaan Ternate dan Tidore terletak di sebelah barat Pulau Halmahera,Maluku Utara.
Wilayah kekuasaan kedua kerajaan ini meliputi Kepulauan Maluku dan sebagian Papua.Tanah
Maluku yang kaya akan rempah-rempah menjadikannya terkenal di dunia. Ternate dan Tidore
adalah dua pulau kecil yang hampir sama besarnya. Kedua pulau ini saling berhadapan satu sama
lain dan dipancang gunung api yang muncul dari Laut Maluku. Pulau Gapi (kini Ternate) mulai
ramai di awal abad ke-13. Penduduk Ternate awal merupakan warga eksodus dari Halmahera.
puncak kejayaannya di akhir abad ke-16. Pada abad ke-13 di Maluku sudah berdiri Kerajaan
Ternate. Ibu kota Kerajaan Ternate terletak di Sampalu (Pulau Ternate). Selain Kerajaan Ternate,
di Maluku juga telah berdiri kerajaan lain, seperti Jaelolo, Tidore, Bacan, dan Obi. Di antara
kerajaan di Maluku, Kerajaan Ternate yang paling maju. Kerajaan Tidore terletak di sebelah
selatan Ternate. Raja Tidore mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Nuku
(1780-1805 M).

Letak kerajaan Tidore dab Ternate

3
3.Raja yang pernah menjabat/berkuasa
Akan di bagi menjadi 2 pokok pembahan yaitu yang pertama ternate:

1. Sultan Zainal Abidin (1486 - 1500)

2. Sultan Bayanullah (1500 - 1522)

3. Sultan Sibori (1675 - 1689)

4. Sultan Said Fatahullah (1689 - 1714)

5. Sultan Amir Iskandar Zulkarnain Syaifuddin (1714 - 1751)

6. Sultan Ayan Syah (1751 - 1754 )

7. Sultan Syah Mardan (1755 - 1763)

8. Sultan Jalaluddin (1763 - 1774)

9. Sultan Harunsyah (1774 - 1781)

10. Sultan Achral (1781 - 1796 )

11. Sultan Muhammad Yasin (1796 - 1801)

12. Sultan Haji Muhammad Usman Syah (1902 - 1915)

13. Sultan Iskandar Muhammad Jabir Syah (1929 - 1975 )

14. Sultan Haji Mudaffar Syah (Mudaffar Syah II) (1975 – 2015)

Yang kedua tidore :

1. Sultan Syaidul Jehad Amiruddin Syaifuddin Syah Muhammad El Mab’us Kaicil


Paparangan Jou Barakati Nuku (1797-1805)

2. Sultan Zainal Abidin (1805-1810)

3. Sultan Motahuddin Muhammad Tahir (1810-1821)

4. Sultan Achmadul Mansur Sirajuddin Syah (1821-1856)

5. Sultan Achmad Syaifuddin Alting (1856-1892)

6. Sultan Achmad Fatahuddin Alting (1892-1894)


7. Sultan Achmad Kawiyuddin (1894-1906)

8. Sultan Zainal Abidin Syah (1947-1967)

9. Sultan Djafar Syah (1999-2012)

10. Sultan Husain Syah (2012- sekarang)

PENJELASAN :

1. Sultan Zainal Abidin : Sultan Zainal Abidin merupakan pendiri Kerajaan Ternate pada abad ke-13
Masehi. Ia memerintah dari tahun 1486 sampai 1500..

2. Sultan Nuku : Sultan Nuku merupakan pendiri Kerajaan Tidore pada abad ke-15 Masehi.
Pada abad ke-15 rakyat Ternate dan Tidore telah memeluk agama Islam. Sultan nuku memiliki
siasat sendiri dalam melawan VOC.

3. Sultan Bayansirullah: Sultan Bayansirullah merupakan pengganti Sultan Zainal Abidin. Ia


terkenal dengan sebutan Abu Hayat. Ia memerintah dari tahun 1500 sampai 1522.

4. Sultan Hairun: Sultan Hairun merupakan raja Ternate yang memerintah dari tahun 1536
sampai 1570. Sultan Hairun menjadi semakin geram dan marah melihat keangkuhan penjajah.
Sultan Hairun bertempur melawan Portugis dan akhirnya gugur dalam pertempuran tersebut.

5. Sultan Baabullah: Sultan Baabullah merupakan pengganti Sultan Hairun yang memerintah
dari tahun 1570 sampai 1583. Pada masa ini Kerajaan Ternate mencapai puncak masa kejayaan.
Sultan Baabullah terkenal sebagai raja 27 pulau.Kerajaan Ternate mulai mengalami kemunduran
setelah Sultan Baabullah wafat pada 1583 M. Tak lama kemudian, Spanyol melakukan serangan
dan berhasil merebut Benteng Gamulamu pada 1606 M. Sejak saat itu, VOC memegang hak atas
monopoli perdagangan dan mulai mendirikan benteng di Ternate

Tokoh sejarah yang terkenal pada masa Kerajaan Ternate-Tidore adalah Sultan Baabullah dan
Sultan Nuku. Sultan Baabullah berhasil memajukan Kerajaan Ternate.

Bukti keberhasilannya antara lain sebagai berikut:

 Berhasil merebut benteng Portugis dan mengusirnya dari Ternate pada tanggal 18
Desember 1577.

 Kerajaan Ternate memperluas wilayah sampai ke Mindanau (bagian utara), Bima (bagian
selatan), Papua (bagian timur), dan Makassar (bagian barat).

Pada masa Sultan Nuku, Kerajaan Tidore mampu memperluas wilayah hingga ke Halmahera,
Seram, dan Papua. Pada abad ke-15 rakyat Ternate-Tidore telah memeluk agama Islam.
4.barang peninggalan Kerajaan Mataram
1.Keraton Kesultanan Ternate.
2.Masjid Sultan Ternate
3.Makam Sultan Babullah
4.Benteng Tolukko
5.Kadato Kie (Istana Kesultanan Tidore)
6.Benteng Torre dan Tahula
Puji syukur penyusun ucapkan
kepada Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga
makalah Kerajaan Mataram
Kuno (Kerajaan Medang)
ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Tidak lupa shalawat dan
salam semoga terlimpahkan
kepada
Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan
kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk
melengkapi tugas kelompok
mata pelajaran Geografi. Kami
ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Dan kami juga menyadari
pentingnya akan sumber
bacaan dan referensi internet
yang telah
membantu dalam memberikan
informasi yang akan menjadi
bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan arahan
serta bimbingannya selama
ini sehingga penyusunan
makalah dapat dibuat
dengan sebaik-
baiknya. Kami menyadari masih
banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini sehingga
kami
mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam
makalah ini terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya
milik Yang Maha Kuasa yaitu
Allah SWT, dan kekurangan
pasti
milik kita sebagai manusia.
Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya
Puji syukur penyusun ucapkan
kepada Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga
makalah Kerajaan Mataram
Kuno (Kerajaan Medang)
ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Tidak lupa shalawat dan
salam semoga terlimpahkan
kepada
Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan
kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk
melengkapi tugas kelompok
mata pelajaran Geografi. Kami
ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Dan kami juga menyadari
pentingnya akan sumber
bacaan dan referensi internet
yang telah
membantu dalam memberikan
informasi yang akan menjadi
bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan arahan
serta bimbingannya selama
ini sehingga penyusunan
makalah dapat dibuat
dengan sebaik-
baiknya. Kami menyadari masih
banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini sehingga
kami
mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam
makalah ini terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya
milik Yang Maha Kuasa yaitu
Allah SWT, dan kekurangan
pasti
milik kita sebagai manusia.
Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya

Anda mungkin juga menyukai