OLEH : KELOMPOK 8
NAMA KELOMPOK :
NI NYOMAN AYU PRADNYAWATI (30)
NI NYOMAN TRISKA WIDYANTINI (31)
NI NYOMAN VIDJNA LALITA CANDRA AYU (32)
X
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………….X
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang……………………………………………………..Xi
1.2 Rumusan Permasalahan……………………………………………Xi
1.3 Tujuan……………………………………………………………...Xi
Kesultanan Ternate atau juga dikenal dengan Kerajaan Gapi adalah salah satu dari 4
kerajaan Islam di Kepulauan Maluku dan merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di
Nusantara bersama Tidore, Jailolo, dan Bacan. Didirikan oleh Baab Mashur Malamo pada tahun
1257. Kesultanan Ternate memiliki peran penting di kawasan timur Nusantara antara abad ke-13
hingga abad ke-19. Kesultanan Ternate menikmati kegemilangan di paruh abad ke-16 berkat
perdagangan rempah-rempah dan kekuatan militernya. Pada masa jaya kekuasaannya
membentang mencakup wilayah Maluku, Sulawesi bagian utara, timur dan tengah, bagian
selatan kepulauan Filipina hingga sejauh Kepulauan Marshall di Pasifik.
Tidore merupakan kerajaan bercorak Islam yang mempunyai pengaruh besar terhadap
penyebaran Agama Islam di Maluku dan sekitarnya. Kerajaan yang mempunyai wilayah yang
makmur karena daerahnya kaya akan rempah – rempah dan banyak di incar oleh bangsa
asing.Kedua kerajaaan ini memiliki peran yang sangat menonjol dalam menghadapi bangsa asing
yang ingin menguasai Maluku. Hingga akhirnya Kerajaan Ternate – Tidore mengalami
kemunduran karena diadu domba oleh bangsa asing ( Portugis - Spanyol ).
Xi
1.2 Rumusan Permasalahan
1. Dimanakah letak kesulatan ternate dan tidore?
2. Bagaimana sejarah kesultanan Ternate dan Tidore ?
3. Bagaimana kedatangan Islam di Ternate ?
4. Bagaimana kedatangan Portugis Ternate ?
5. Bagaimana Kedatangan Spanyol di Tidore ?
6. Bagaimana Pengusiran Portugis dan Perang Saudara?
7.Bagaimana Masa Akhir di Kesultanan Ternate Tidore
8. Apa saja peninggalan Kesultanan Ternate dan Tidore ?
1.3 Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui :
1. Letak Kesultanan Ternate dan Tidore
2. Sejarah Kesultanan Ternate dan Tidore
3. Kedatangan islam di Ternate
4. Kedatangan Portugis di Ternate
5. Kedatangan Spanyol di Tidore
6. Pengusiran Portugis dan Perang Saudara
7. Masa Akhir di Kesultanan Ternate dan Tidore
8. Peninggalan Kesultanan Ternate dan Tidore
Xii
BAB II
PEMBAHASAN
Tak ada sumber yang jelas mengenai kapan awal kedatangan Islam di Maluku Utara
khususnya Ternate. Namun diperkirakan sejak awal berdirinya kerajaan Ternate masyarakat
Ternate telah mengenal Islam mengingat banyaknya pedagang Arab yang telah bermukim di
1
Ternate kala itu. Beberapa raja awal Ternate sudah menggunakan nama bernuansa Islam
namun kepastian mereka maupun keluarga kerajaan memeluk Islam masih diperdebatkan. Hanya
dapat dipastikan bahwa keluarga kerajaan Ternate resmi memeluk Islam pertengahan abad ke-
15.Kolano Marhum (1465-1486), penguasa Ternate ke-18 adalah raja pertama yang diketahui
memeluk Islam bersama seluruh kerabat dan pejabat istana. Pengganti Kolano Marhum adalah
puteranya, Zainal Abidin (1486-1500). Beberapa langkah yang diambil Sultan Zainal Abidin
adalah meninggalkan gelar kolano dan menggantinya dengan sultan, Islam diakui sebagai agama
resmi kerajaan, syariat Islam diberlakukan, dan membentuk lembaga kerajaan sesuai hukum
Islam dengan melibatkan para ulama. Langkah-langkahnya ini kemudian diikuti kerajaan lain di
Maluku secara total, hampir tanpa perubahan. Ia juga mendirikan madrasah yang pertama di
Ternate. Sultan Zainal Abidin yang mendapatkan ajaran islam dari Sunan Giri dan mungkin dari
Prabu Atmaka di Jawa. Di sana dia dikenal sebagai Sultan Bualawa artinya Raja cengkeh.
2
cengkeh. Sang raja juga mengizinkan Portugis membangun pos atau kantor di wilayah Ternate.
Setelah sekian lama terlibat perang, Ternate dengan bantuan Portugis ternyata lebih unggul
ketimbang koalisi Tidore dan Spanyol.
Setelah Sultan Tidore dan Sultan Ternate sadar bahwa mereka telah diadu Domba oleh
Portugal dan Spanyol, mereka kemudian bersatu dan berhasil mengusir Portugal dan Spanyol ke
luar Kepulauan Maluku.
Kekalahan demi kekalahan yang diderita memaksa Ternate meminta bantuan Belanda
pada tahun 1603. Ternate akhirnya berhasil menahan Spanyol namun dengan imbalan yang amat
mahal. Belanda akhirnya secara perlahan-lahan menguasai Ternate. Pada tanggal 26 Juni 1607
Sultan Ternate menandatangani kontrak monopoli VOC di Maluku sebagai imbalan bantuan
Belanda melawan Spanyol. Pada tahun 1607 pula Belanda membangun benteng Oranje di
Ternate yang merupakan benteng pertama mereka di nusantara. Sejak awal hubungan yang tidak
3
sehat dan tidak seimbang antara Belanda dan Ternate menimbulkan ketidakpuasan para penguasa
dan bangsawan Ternate.
Pada masa pemerintahan Sultan Nuku (1780-1805 M). Sultan Nuku dapat menyatukan
Ternate dan Tidore untuk bersama-sama melawan Belanda yang dibantu Inggris. Belanda kalah
serta terusir dari Tidore dan Ternate. Sementara itu, Inggris tidak mendapat apa-apa kecuali
hubungan dagang biasa. Sultan Nuku memang cerdik, berani, ulet, dan waspada. Sejak saat itu,
Tidore dan Ternate tidak diganggu, baik oleh Portugis, Spanyol, Belanda maupun Inggris
sehingga kemakmuran rakyatnya terus meningkat. Setelah Sultan Nuku meninggal (1805), tidak
ada lagi perlawaan yang kuat menentang VOC. Perlawanan yang lebih dahsyat di Maluku baru
muncul pada permulaan abad ke-19 di bawah pimpinan Pattimura.
Masjid di Ternate
Keraton Tidore
BAB III
PENUTUP
4
3.1 KESIMPULAN
Masyarakat Maluku sebelum masuknya agama Islam dan Kristen juga sudah mempunyai
agama yang dapat disebut sebagai “ Kepercayaan Setempat “ atau kepercayaan asli. Adapun inti
dari pada agama asli ini ialah kepercayaan terhadap animisme dan dinamisme. Awal kedatangan
Islam di Maluku khususnya Ternate, diperkirakan sejak awal berdirinya Ternate (1257)
masyarakat Ternate telah mengenal Islam mengingat banyaknya pedagang Arab yang telah
bermukim di Ternate kala itu. Hanya dapat dipastikan bahwa keluarga kerajaan Ternate resmi
memeluk Islam pertengahan abad ke 15. Ternate juga dikenal sebagai pusat penyebaran Islam di
Indonesia. Sejak diterimanya agama Islam di kerajaan Ternate pada abad ke 15.oleh Kolano
Kaicil Marhum (1456-1486) dan dilanjutkan oleh anaknya Zainal Abidin.perjalanan
kepemimpinan di Ternate yang bermula dari zaman Momole, kemudian zaman Kolano, dan
terakhir zaman kesultanan yang bertahan hingga masa kolonial dan masa kemerdekaan, meski
dengan karakter dan warna yang berbeda.
3.2 SARAN
Kita dapat mengambil banyak pelajaran dari mempelajari sejarah tentang kerajaan
kerajaan yang ada di Indonesia untuk mengembangkan wawasan kita tentang sejarah dan dapat
mengetahui perkembangan berbagai keragaman kebudayaan Islam di Indonesia
https://www.gurupendidikan.co.id/kerajaan-ternate-dan-tidore/
https://www.pelajaran.co.id/2019/06/kerajaan-ternate-dan-tidore.html
https://www.kompasiana.com/jeaaaaaaaaaaaaaaa/5d6fc6b10d823042ec11ef72/kesultanan-
tern
https://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Ternate
https://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Tidore