Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KERAJAAN TERNATE – TIDORE

Oleh:
Kelompok 7
Nama Anggota :
1. Wahyu Nur Kumala
2. Fitria Okta Ramadhani
3. Nelvia Indriana Auliani Putri
4. Cantika Sinta

SMK NEGERI 1 TARAKAN


TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada
waktunya. Adapun judul makalah yang kami ajukan adalah “KERAJAAN
TERNATE TIDORE”.

Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran Sejarah Indonesia. Dalam mempersiapkan, menyusun, dan
menyelesaikan makalah ini, kami tidak lepas dari berbagai kesulitan dan
hambatan yang dihadapi. Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini masih
banyak terdapat kelemahan dan kekurangan, untuk itu kami mengharapkan saran,
kritik, serta masukannya yang bersifat membangun tentunya demi perbaikan dan
pengembangan di dalam menyusun makalah di masa mendatang.
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan masalah.................................................................................................................. 1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Berdirinya Kerajaan Ternate Tidore.................................................................... 2
2.2 Letak Kerajaan Ternate Tidore............................................................................................ 3
2.3 Aspek Kehidupan Masyarakat Kerajaan Ternate Tidore........................................ 3
2.4 Masa Kejayaan & Kemunduran Kerajaan Ternate….................................................. 5
2.5 Masa Kejayaan & Kemunduran Kerajaan Tidore….................................................... 6
2.6 Peninggalan Kerajaan Ternate Tidore........................................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................ 9
3.2 Saran........................................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Pada abad ke-15, para pedagang dan ulama dari Malaka dan Jawa menyebarkan Islam
ke sana.Dari sini muncul empat kerajaan Islam di Maluku yang disebut Maluku Kie Raha
(Maluku EmpatRaja) yaitu Kesultanan Ternate yang dipimpin Sultan Zainal Abidin (1486-
1500), Kesultanan Tidoreyang dipimpin oleh Sultan Mansur, Kesultanan Jailolo yang dipimpin
oleh Sultan Sarajati, danKesultanan Bacan yang dipimpin oleh Sultan Kaicil Buko. Pada masa
kesultanan itu berkuasa,masyarakat muslim di Maluku sudah menyebar sampai ke Banda, Hitu,
Haruku, Makyan, danHalmahera. Kerajaan Ternate dan Tidore yang terletak di sebelah Pulau
Halmahera (Maluku Utara)adalah dua kerajaan yang memiliki peran yang menonjol dalam
menghadapi kekuatan-kekuatan asingyang mencoba menguasai Maluku.

b. Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana Sejarah Berdirinya Kerajaan Ternate Tidore ?
1.2.2 Dimana Letak Kerajaan Ternate Tidore?
1.2.3 Bagaimana Aspek Kehidupan Masyarakat Kerajaan Ternate Tidore ?
1.2.4 Kapan Masa Kejayaan & Kemunduran Kerajaan Ternate ?
1.2.5 Kapan Masa Kejayaan & Kemunduran Kerajaan Tidore ?

c. Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui dimana letak Kerajaan Ternate Tidore.
1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana sejarah Kerajaan Ternate Tidore.
1.3.3 Untuk mengetahui sejarah berdirinya Kerajaan Ternate Tidore.
1.3.4 Untuk mengetahui aspek kehidupan masyarakat Kerajaan Ternate Tidore.
1.3.5 Untuk mengetahui masa kejayaan & kemunduran Kerajaan Ternate Tidore
1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Berdirinya Kerajaan Ternate Tidore


Masuknya islam ke Maluku erat kaitannya dengan kegiatan perdagangan pada abad ke
– 15, para pedagang dan ulama dari Malaka dan Jawa menyebarkan Islam ke sana. Dari sini
muncul empat kerajaan Islam di Maluku yang disebut Maluku Kie Raha (Mauku Empat Raja)
yaitu kesultanan Terate yang dipimpin Sultan Zainal Abidin (1486 – 1500), Kesultana Tidore
yang dipimpin oleh Sulatan Mansur, Kesultanan Jaiololo yang dipimpin oleh Sultan Sarajati dan
Kesultanan Bacan yang dipimpin oleh Sultan Kaici Buko. Pada masa kesultanan itu berkuasa,
masyarakat muslim di Maluku sudah menyebar samapai ke banda, hitu, haruka, makyan dan
halmahera. Kerajaan Ternate dan Tidore yabg terletak disebelah pulau Halmahera (Maluku
utara) adalah dua kerajaan yang memiliki peran yang menonjol dalam menghadapi kekuatan –
kekuatan asing yang mencoba menguasai Maluku . Dalam perkembangan selanjutnya, kedua
kerajaan ini bersaing sampai mempertahankan hegem oni politik di kawasan Maluku. Kedua
kerajaan ini juga merupakan daerah penghasil rempah rempah, seperti pala cengkeh, sehungga
daerah ini menjadi pusat perdagangan rempah – rempah.

Wilayah Maluku bagian timur dan pantai-pantai Irian (Papua), dikuasai oleh Kesultanan
Tidore, sedangkan sebagian, besar wilayah Maluku, Gorontalo, dan Banggai di Sulawesi, dan
sampai ke Flores dan Mindanao, dikuasai oleh. Kesultanan Ternate Kerajaan Ternat,
mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Baabullah, sedangkan Kerajaan
Tidore mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Nuku Persaingan di antara kerajaan
Ternate dan Tidore adalah dalam perdagangan. Dari persaingan ini menimbulkan dua
persekutuan dagang masing-masing menjadi pemimpin dalam persekutuan tersebut, yaitu:

A. Uli-Lima (persekutuan lima bersaudara) dipimpin oleh Ternate meliputi Bacan,


Seram, Obidan Ambon. Pada masa Sultan Baabulah, Kerajaan Ternate mencapai
aman keemasan dandisebutkan daerah kekuasaannya meluas ke Filipina
2
B. Uli siswa (persekutuan sembilan bersaudara yang dipimpin oleh Tidore
meliputi Halmahera Jailolo sampai ke Papua Kerajaan Tidore
mancapai masa keemasan di bawah pemerintahan Sultan Nuku.
Kerajaan Islam lainnya yang berkembang adalah Kesultanan
Palembang yang didirikan oleh Ki Gedeng Suro, Kerajaan Bima di
daerah bagian timur Sumbawa, dengan rajanya La Ka’i, Siak Sri
Indrapura yang didirikan oleh Sultan Abdul Jail Rahmat Syah, dan
masih banyak lagi Kerajaan Islam lainnya di Indonesia

2.2 Letak Kerajaan Ternate Tidore

Secara geografis Kerajaan Ternate dan Tidore memiliki letak yang sangat penting
didalamnya perdagangan dunia pada masa itu. Kepulauan Maluku merupakan
penghasil rempah-rempah terbesar, sehingga dijuluki sebagai “Pulau Rempah”.
Rempah-rempah menjadi komoditi utama dalam dunia pelayaran perdagangan
pada sat itu, sehingga setiap pedagang maupun bangsa – bangsa yang datang ke
daerah Timur bertujuan untuk menemukan sumber remlah – rempah. Oleh karena
itu muncullah keinginan untuk menguasai rempah – rempah tersebut, keadaan
seperti ini, telah mempengaruhi aspek-aspek kehidupan masyarakatnya, baik
dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya.

2.3 Aspek Kehidupan Masyarakat Kerajaan Ternate Tidorea.

A. Kehidupan Politik

Di kepulauan Maluku banyak terdapat kerajaan kecil, di antaranya


Kerajaan Ternate sebagai pemimpin Uli Lima, yaitu persekutuan lima
bersaudara dengan wilayahnya meliputi pulau-pulau Ternate, Obi, Bacan,
Seram, dan Ambon. Sementara itu, Kerajaan Tidore memimpin Uli Siswa ,
yang berarti persekutuan sembilan bersaudara dengan wilayahnya meliputi
pulau-pulau Makayan, Jahilolo, atau Halmahera dan pulau-pulau diantara
daerah itu sampai dengan Irian Barat
3
Ketika bangsa Portugis masuk ke Maluku, Portugis langsung
memihak dan membantu Ternate pada tahun 1521. Hal ini disebabkan
Portugis mengira Ternate lebih kuat. Begitu pula bangsa Spanyol yang
ketika datang di Maluku langsung membantu Tidore. Terjadilah
perselisihan antara kedua bangsa kulit putih tersebut.

Tahun 1575 M, Portugis dapat dikalahkan dan diberi kesempatan


untuk meninggalkan benteng. Pada tahun 1578 M, bangsa Portugis juga
ingin membangun benteng di Ambon, tetapi tidak lama kemudian mereka
pindah ke daerah Timor Timur dan berkuasa di sana sampai tahun 1976.
Sesudah tahun 1976 wilayah Timor Timur berintegrasi ke dalam wilayah
Republik Indonesia hingga tahun 1999. Akan tetapi, setelah melalui jejak
pendapat 1999, rakyat Timor Timur memilih merdeka.

B. Kehidupan Ekonomi
Tanah di kepulauan Maluku diliputi hutan rimba yang banyak
memberikan hasil diantarnya cengkeh dan di kepulauan Banda banyak
menghasilkan pala. Pada tahun 12 M cengkeh merupakan komoditi yang
penting. Perkembangan perdagangan keluar dari Maluku mengakibatkan
terbentuknya persekutuan. Selain itu, mata pencaharian perikanan juga
mendukung perekonomian masyarakat.

C. Kehidupan Sosial
Kedatangan bangsa Portugis di Kepulauan Maluku bertujuan untuk
mewujudkan perdagangan dan mendapatkan rempah-rempah. Bangsa
Portugis juga ingin mengembangkan agama Katolik. Setelah masuknya
kompeni Belanda di Maluku, semua orang sudah berpelukan agama
Katolik harus berganti agama menjadi Protestan. Hal ini menimbulkan
masalah-masalah sosial yang sangat besar dalam kehidupan rakyat dan
semakin menekannya kehidupan rakyat.

Keadaan ini menimbulkan kemarahan yang sangat luar biasa dari


rakyat Maluku kepada kompeni Belanda. Di bawah pimpinan Sultan
Ternate,
4
perang umum berkobar, namun perlawanan tersebut dapat
dipadamkanoleh kompeni Belanda. Kehidulan raykat di Maluky pada
zaman kompeni Belansa sangat memprihatiakn sehingga muncul
gerajan menetang kompeni Belanda.

D. Kehidupan Budaya
Rakyat Maluku, yang di dominasi oleh aktkvitas perekonomian
tampaknya tidak begitu banyak mempunyai kesempatan
untukmenghasilkan karya karya dalam bentuk kebudayaan. Jenis-jenis
kebudayaan rakyat Maluku tidak begitu banyak yang kita ketahui sejak
dari zaman berkembangnya kerajaan-kerajaan Islam seperti Ternate
dan Tidore.

2.4 Masa Kejayaan & Kemunduran Kerajaan Ternate


A. Masa Kejayaan Kerajaan Tidore
Kerajaan Tidore terletak di sebelah selatan Ternate. Menurut
silsilah raja-raja Ternate dan Tidore, Raja Ternate pertama adalah
Muhamad Naqal yang naik takhta pada tahun 1081 M. Baru pada tahun
1472 M ,agama Islam masuk di Kerajaan Tidore yang di bawakan oleh
Ciriliyah, Raja Tidore yang kesembilan. Ciriliyah atau sultan Jamluddin
bersedia masuk Islam. Raja Tidore mencapai puncak kejayaan pada masa
pemerintahan Sultan Nuku (1780-1805 M). Wilayah kekuasaan Tidore
cukup luas, meliputi Pulau Seram, Makean Halmahera, Pulau Raj Ampat,
Kai, dan Papua. Pengganti Sultan Nuku adalah adiknya, Zainal Abidin. Ia
juga menentang Belanda yang bermaksud menjajah kembali.
B. Masa Kemunduran Kerajaan Ternate
Kemunduran Kerajaan Ternate disebabkan karena adu domba dengan
Kerajaan Tidore yang dilakukan oleh bangsa asing (Portugis dan
Spanyol) yang bertujuan untuk memonopoli daerah penghasil rempah-
rempah tersebut. Setelah Sultan Ternate dan Sultan Tidore sadar bahwa
mereka telah di adu domba oleh Portugis dan Spanyol,
5
mereka kemudian bersatu dan berhasil mengusir Portugis dan Spanyol
ke luar Kepulauan Maluku. Namun kemenangan tersebut tidak
bertahan lama karena VOC yang membentuk Belanda untuk
menguasai perdagangan rempah-rempah di maluku berhasil, mereka
menaklukkan Ternate dengan strategi dan tata kerja yang teratur, rapu
dan terkendali dalam bentuk organisasi yang kuat.

2.5 Masa Kejayaan & Kemunduran Kerajaan Tidore


A. Masa Kejayaan Kerajaan Tidore
Pada tahun 1471 M, agama islam masuk di kerajaan Tidore yang
dibawaka oleh Ciriliyah, Raja Tidore yang kessmbilan. Raja Tidore
mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Nuu (1780-
1805 M). Sultan Nuku dapat menyatukan Ternate dan Tidore yntuk
bersama-sama melawan Belanda yang dibantu Inggris. Belanda kalah serta
diusir dari Tidore dan Ternate. Semsntara itu, inggrit tidak mendapat apa-
apa kscualai hubugan dagang biasa. Sultan Nuku memang cerdik, berani,
ulet, dan waspada. Sejak saat ith, Tidore dan Ternate tidak diganggu, baik
oleh Postugis, Spayol, Belanda maupun Inggris, sehingga kemakmuran
rakyatnya terus meingkat. Wilayah kekuasanya meliputi Pulau Seram,
Makean Halmahera, Pau Raja Ampat, Kai, dan Papua.

B. Masa Kemunduran Kerajaan Tidore


Kemunduran Kerajaan Tidore disebabkan karena adu domba dengan
Kerajaan Tiernate yang dilakukan oleh bangsa asing (Portugis dan
Spanyol) yang bertujuan untuk memonopoli daerah penghasil rempah-
rempah tersebut. Setelah Sultan Ternate dan Sultan Tidore sadar bahwa
mereka telah di adu domba oleh Portugis dan Spanyol, mereka
kemudian bersatu dan berhasil mengusir Portugis dan Spanyol ke luar
Kepulauan Maluku. Namun kemenangan tersebut tidak bertahan lama
karena VOC yang membentuk Belanda untuk menguasai perdagangan
rempah-rempah di maluku berhasil, mereka menaklukkan Ternate
dengan strategi dan tata kerja yang teratur, rapu dan terkendali dalam
bentuk organisasi yang kuat.
6
2.6 Peninggalan Kerajaan Ternate Tidore

1. Istana Sultan Ternate


Peninggalan Kerajaan Ternate yang masih berdiri kokoh dan dikunjungi
hingga saat ini adalah Istana Kesultanan Ternate. Lokasinya ada di tengah
kota Ternate dan menghadap ke arah laut. Bangunan ini memiliki gaya
arsitektur Tiongkok yang dicampur dengan gaya lokal.
Saat ini, istana tersebut dikelola oleh pemerintah dan dijadikan sebagai
cagar budaya. Istana ini sendiri telah mengalami pemugaran, pelestarian,
dan pemeliharaan yang baik.

Keraton Sultan Ternate

2. Makam Sultan Baabullah


Sultan Baabullah merupakan penguasa ke-24 dari Kerajaan Ternate. Saat
berkuasa, Ternate berhasil mencapai puncak kejayaan. Hingga kini,
jasanya terus dikenang oleh masyarakat sehingga namanya dijadikan
sebagai nama bandara di Ternate. R9
Makan Sultan Baabullah

3. Kadato Kie
Tempat ini adalah istana peristirahatan Sultan Tidore. Lokasinya ada di
Kelurahan Soasio, Kecamatan Tidore, Kota Tidore Kepulauan.

Pada awal abad ke-20, istana ini sempat hancur dan dibangun lagi pada
tahun 1997 oleh Sultan Djafar Syah, penguasa ke-36 Kerajaan Tidore.

Kadato kie

4. Benteng Tahula dan Torre

Saat mempelajari sejarah dua kerajaan ini, pasti sudah tidak asing lagi
dengan dua nama bentengnya, yaitu Tahula dan Torre.

Benteng Torre menjadi saksi bisu penjajahan bangsa Portugis. Sementara,


Benteng Tahula dibangun oleh bangsa Spanyol pada 1610. Fungsinya
adalah mengamati wilayah daratan dan perairan Tidore.
Benteng Tahula dan Toree

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada abad ke-15, para pedagang dan ulama dari Malaka dan Jawa menyebarkan Islam ke sana.
Dari sini muncul empat kerajaan Islam di Maluku yang disebut Maluku Kie Raha (Maluku
Empat Raja) yaitu Kesultanan Ternate yang dipimpin Sultan Zainal Abidin (1486-1500),
Kesultanan Tidore yang dipimpin oleh Sultan Mansur, Kesultanan Jailolo yang dipimpin oleh
Sultan Sarajati, dan Kesultanan Bacan yang dipimpin oleh Sultan Kaicil Buko. Pada masa
kesultanan itu berkuasa, masyarakat muslim di Maluku sudah menyebar sampai ke Banda, Hitu,
Haruku, Makyan, dan Halmahera. Kerajaan Ternate dan Tidore yang terletak di sebelah Pulau
Halmahera (Maluku Utara)adalah dua kerajaan yang memiliki peran yang menonjol dalam
menghadapi kekuatan-kekuatan asingyang mencoba menguasai Maluku. Kerajaan Ternate dan
Tidore memiliki letak yang sangat penting dalam dunia perdagangan pada masa itu. Kedua
kerajaan ini terletak di daerah Kepulauan Maluku. Pada masa itu, Kepulauan Maluku
merupakan penghasil rempah-rempah terbesar, sehingga dijuluki sebagai "the Spice Island".

3.2 Saran
Dari keberadaannya Kerajaan Ternate & Tidore di wilayah nusantara pada masa yang lalu. Maka
kita wajib mensyukurinya. Rasa syukur tersebut dapat di wujudkan dalam sikap dan perilaku
dengan hati yang tulus serta di dorong rasa tanggung jawab yang tinggi untuk melestarikan dan
memelihara budaya nenek moyang kita. Jika kita ikut berpartisipasi dalam menjamin
kelestariannya berarti kita ikut mengangkat derajat dan jati diri bangsa. Oleh karena
itu marilah kita bersama-sama menjaga dan memelihara peninggalan budaya bangsa yang
menjadi kebanggaan kita semua.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://www.e-dukasi.met/mol/mo_full.php?moid=121&fname=sej107_10.htm
http://id.Wikipedia.org/wiki/kesultanan_Gowa http://blog.unila.ac.id/redha/2009/01/04/kerajaan-
islam-nusantara-kerajaan-islam-di-Sulawesi/
http://mynewblogova.blogspot.com/2015/04/makalah-sejarah-indonesia-kerajaan.html
http://jasmencomputer.blogspot.com/2016/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html
https://kudasarjana.blogspot.com/2013/11/makalah-sejarah-kerajaan-ternate-dan.html

Anda mungkin juga menyukai