Anda di halaman 1dari 2

D.

Kerajaan Ternate dan Tidore sangat terkenal dengan hasil rempah-


rempahnya, seperti pala, lada, cengkeh dan sejenisnya. Pada masa itu,
rempah-rempah umumnya diperlukan bangsa-bangsa Eropa. Sehingga
harganya cukup tinggi dan telah membuat makmur rakyat Maluku. -
Perkembangan dan kemajuan kerajaan tersebut membuat perebutan
pengaruh dan kekuasaan kedua wilayah. Sehingga keduanya membentuk dua
buah persekutuan yang bernama Uli Lima (persekutuan lima saudara) dan Uli
Siwa (persekutuan sembilan saudara). Uli Lima dipimpin oleh Kerajaan Ternate
dengan membawahi Ambon, Bacan, Obi, dan Seram. Sementara Uli Siwa
dipimpin Kerajaan Tidore dengan membawahi Makean, Halmahera, Kai dan
pulau-pulau lain hingga ke Papua bagian Barat. Kedua persekutuan tersebut
saling berselisih untuk menguasai perdagangan rempah-rempah.

E. Kehidupan SosialAgama Islam masuk di bandar Hitu, Ambon. Banyak


pemuda-pemuda Maluku yang belajar agama Islam di Gresik, salah satunya
adalah Zainal Abidin yang menjadi raja Ternate. Diceritakan dalam sejarah
bahwa Sunan Giri pernah berkunjung ke Ternate dan Tidore untuk
mengunjungi murid-muridnya. Sejak kedatangan Portugis yang membawa misi
gospel, Franciscus Xaverius menyebarkan agama Katolik di Maluku terutama di
Ternate dan Ambon.Masuknya Belanda ke Maluku menjadikan Maluku
menjadi wilayah yang terjajah. Pada awalya mereka diterima dengan tujuan
mengusir Portugal dari Maluku, namun hal itu berubah setelah Belanda terlalu
banyak turut campur dalam pemerintahan dan kehidupan bermasyarakat.
Orang Maluku yang semula beragama Kristen Katolik harus diganti menjadi
Kristen Protestan.

F. Hubungan politik
Kehidupan politik Kerajaan Ternate bertumpu pada filosofi Jou Sengofa Ngare.
Filosofi ini mewajibkan sultan menjadi ujung tombak dari keselamatan dan
kesejahteraan segenap bangsa Ternate.
Pada tahun 1580 Spanyol yang telah bersatu dengan Portugis mencoba
menguasai kembali Maluku dengan menyerang Ternate. Namun, kekalahan
demi kekalahan memaksa Ternate meminta bantuan Belanda tahun 1603.
Dengan bantuan Belanda Ternate akhirnya sukses menahan Spanyol. Namun,
untuk itu Ternate membayar mahal, Belanda secara perlahan-lahan menguasai
Ternate. Tanggal 26 Juni 1607 sultan Ternate menandatangani kontrak
monopoli VOC di Maluku sebagai imbalan bantuan Belanda melawan Spanyol.

G. Penyebab runtuhnya Kerajaan Ternate.


Kerajaan Ternate mulai mengalami kemunduran setelah Sultan Baabullah
wafat pada 1583 M. Kemunduran kerajaan Ternate disebabkan karena di adu
domba dengan kerajaan Tidore yang dilakukan oleh Portugis dan Spanyol yang
bertujuan untuk memonopoli daerah penghasil rempah tempat tersebut.
Setelah Sultan Ternate dan Tidore sadar bahwa mereka telah di adu domba,
kemudian mereka bersatu dan mengusir Portugis dan Spanyol keluar dari
kepulauan Maluku. Namun setelah itu VOC yang dibentuk Belanda berhasil
menaklukkan Ternate. Sejak saat itu, VOC memegang hak atas monopoli
perdagangan dan mulai mendirikan benteng di Ternate.Menjelang akhir abad
ke-17, Kerajaan Ternate sepenuhnya berada di bawah kendali VOC.

H. Bahwasanya dimasa kepemimpinan Zainal Abidin (1486-1500M) beliau


mengambil kebijakan mengizinkan/mengesahkan mazhab sunni sebagai salah
satu mazhab yang diakui di kerajaan ternate dan wilayah-wilayah
kekuasaannya, karena saat itu ternate telah dibanjiri oleh banyaknya ulama-
ulama yang bermazhab sunni dari Jawa, Melayu dan Arab.

Anda mungkin juga menyukai