Rafalif Naraya Maraville / 28 Masa awal berdirinya kerajaan Ternate Tidore
Sejarah berdirinya Kerajaan Ternate bermula dari keberadaan empat
kampung yang masing-masing dikepalai oleh seorang kepala marga. Empat kampung itu kemudian sepakat membentuk kerajaan, tapi kala itu raja dan rakyatnya belum diketahui agamanya. Seiring ramainya aktivitas perdagangan, ancaman dari luar pun semakin tak terbendung sehingga akhirnya mereka sepakat untuk menunjuk raja. Sejak 1257 M, Momole Ciko resmi menjadi raja pertama Kerajaan ternate dengan gelar Babb Mashur Malamo. Pada abad ke-15, Kerajaan Ternate mengalami perkembangan pesat, terutama di bidang perdagangan dan pelayaran berkat kekayaan rempahnya.Sayangnya, kestabilan kerajaan sempat terancam ketika bangsa Portugis mulai menginjak tanah Ternate. Sejak awal abad ke-16, sultan Ternate mulai melakukan perlawanan terhadap bangsa Portugis yang akan memonopoli perdagangan di wilayahnya. Setelah peperangan selama beberapa tahun, bangsa Portugis baru dapat dikalahkan dan diusir pada 1577 M, ketika Sultan Baabullah berkuasa. Kemenangan Ternate atas Portugis ini tercatat sebagai kemenangan pertama putra nusantara melawan kekuatan barat Ternate Tidore Ternate dan Tidore adalah dua pulau kecil bersebelahan, Ternate dan Tidore sama-sama bersaing menjadi kekuatan utama di Maluku. Bangsa lain tertarik ke Ternate dan Tidore karena merupakan daerah penghasil rempah yang baik. Bangsa Portugis, Spanyol, Inggris dan Belanda bersaing memperebutkan Ternate Tidore Orang Portugis bersekutu dengan Ternate sedangkan Tidore bersekutu dengan Spanyol. Hubungan Portugis dan penduduk Ternate sangat buruk. Mereka menggulingkan penguasa Ternate pada 1535 M dan membunuh penerus Sultan pada 1570 M. Raja Ternate yang dibunuh digantikan puteranya Sultan Baabullah Ternate Tidore Sultan Baabullah memerintah dengan motivasi agama. Beliau me- napakan penganut Islam yang taat dan mengusir Portugis dari kerajaannya pada 1575 M. Orang-orang Eropa kemudian pindah ke Tidore. Baabullah dan puteranya Sultan Said Ad-Din Berkat Syah (bertakhta 1584-1606 M) menyebarkan Islam di Ternate Tidore Pada tahun 1599 orang Portugis kembali ke Maluku dengan armada besar. Pembalasan dendam Portugis kepada orang Maluku membuat mereka benci terhadap orang Portugis. Setelah Belanda datang pada 1605 M, mereka disambut baik dan bekerja sama dengan Ternate, Tidore dan Halmahera serta Ambon. Ternate Tidore Pada 1607 Belanda telah membuat perjanjian dengan Ternate yang secara formal memegang kekuasaan di Seram Barat. Belanda yang diberi kesempatan untuk monopoli memberikan sikap yang berkebalikan dengan apa yang diperbuat. Mereka melakukan pembantaian di Banda dan membunuh penduduk yang menyalahi aturan Belanda. Belanda menancapkan kekuasaannya melalui kerjasama-kerjasama yang merugikan penduduk lokal. Mereka memerintahkan untuk memusnahkat dan tidak menanam rempah- Kehidupan Masyarakat Kerajaan Ternate Tidore Perdagaan dan pelayaran adalah pekerjaan utama mereka. Kerajaan ternate tidore merupakan penghasil rempah rempah terbanyak di dunia. Oleh karena itu, bila menggunakan Selat Malaka sebagai jalur perdagangan Ternate dan Tidore seakan-akan seperti pangkal perdagangan yang berakhir di tempat tujuan yang siap membeli. Selain itu Sebagai kerajaan yang bercorak Islam, masyarakat Ternate dalam kehidupan sehari-harinya banyak menggunakan hukum Islam. Hal itu dapat dilihat pada saat Sultan Hairun dari Ternate dengan De Mesquita dari Portugis melakukan perdamaian dengan mengangkat sumpah Thank You Any Question?