Anda di halaman 1dari 2

Nama : Brian Machias Ambarita

NIM : 205010107111139

Hukum Acara PTUN Kelas L

T.2 HAPTUN.

1. URAIKAN SECARA TERTULIS DIMANA ANDA BERDOMISILI.

Pengertian Domisili diatur pada Pasal 17 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yakni “Setiap orang
dianggap bertempat tinggal di tempat yang dijadikan pusat kediamannya. Bila tidak ada tempat
kediaman yang demikian, maka tempat kediaman yang sesungguhnya dianggap sebagai tempat
tinggalnya”. Berdasarkan ketentuan tersebut maka dapat diartikan bahwa domisili adalah tempat
seseorang atau badan hukum dianggap selalu hadir berhubungan dengan pelaksanaan kewajiban
maupun pemenuhan hak-haknya. Meski pada kenyataannya dia bertempat tinggal di tempat lain.

Karena saya berkediaman di rumah orang tua saya yakni di kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten
Bekasi, Provinsi Jawa Barat, maka berdasarkan pengertian tersebut, saya berdomisili di kecamatan
Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat.

2. D0MISILI ANDA MASUK DALAM WILAYAH HUKUM PTUN MANA.

Adapun yang menjadi Wilayah Hukum Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung sesuai dengan
lampiran Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor :  02.PK.02.TH 1991 tanggal 14 Februari 1991
meliputi seluruh wilayah Propinsi  Jawa Barat.

Karena domisili saya adalah kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat.
Maka Domisili saya masuk ke dalam Wilayah Hukum PTUN Bandung Jl. Diponegoro No.34, Citarum,
Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40115

3. SEBUTKAN DASAR HUKUMNYA.

 Dalam Pasal 24 Undang-Undang Dasar 1945 sekarang (hasil amandemen) disebutkan,


bahwa:
(1) Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakan hukum dan keadilan.
(2) Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Makamah Agung dan badan peradilan
yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan
agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara dan oleh
sebuah Makamah Konstitusi

 Pengaturan kompetensi relatif peradilan tata usaha negara terdapat dalam Pasal 6 UU No. 5
Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 menyatakan :
(1) Pengadilan Tata Usaha Negara berkedudukan di ibukota Kabupaten/Kota, dan daerah
hukumnya meliputi wilayah Kabupaten/Kota.
(2) Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara berkedudukan di ibukota Provinsi dan daerah
hukumnya meliputi wilayah Provinsi

 Pasal 47 UU No. 5 Tahun 1986 UU No. 9 Tahun 2004 mengatur tentang kompetensi PTUN
dalam sistem peradilan di Indonesia yaitu bertugas dan berwenang memeriksa, memutus,
dan menyelesaikan sengketa tata usaha negara
 Pengaturan kompetensi relatif peradilan tata usaha negara terdapat dalam Pasal 54 UU No.
5 Tahun 1986 UU No. 9 Tahun 2004 diatur sebagai berikut : Gugatan sengketa tata usaha
negara diajukan kepada Pengadilan yang berwenang yang daerah hukumnya meliputi
tempat kedudukan tergugat.
(1) Apabila Tergugat lebih dari satu Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara dan
berkedudukan tidak dalam satu daerah hukum Pengadilan, gugatan diajukan kepada
Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan salah satu Badan atau
Pejabat Tata Usaha Negara.
(2) Dalam hal tempat kedudukan Tergugat tidak berada dalam daerah hukum Pengadilan
tempat kediaman Penggugat, maka gugatan dapat diajukan ke Pengadilan yang daerah
hukumnya meliputi tempat kediaman Penggugat untuk selanjutnya diteruskan kepada
Pengadilan yang bersangkutan.
(3) Dalam hal-hal tertentu sesuai dengan sifat sengketa tata usaha negara yang
bersangkutan yang diatur dengan Peraturan Pemerintah, gugatan dapat diajukan kepada
Pengadilan yang berwenang yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman
Penggugat.
(4) Apabila Penggugat dan Tergugat berkedudukan atau berada di luar negeri, gugatan
diajukan kepada Pengadilan di Jakarta.
(5) Apabila Tergugat berkedudukan di dalam negeri dan Penggugat di luar negeri, gugatan
diajukan kepada Pengadilan di tempat kedudukan Tergugat.

Anda mungkin juga menyukai