NIM : A1011191023
KELAS :C
a. Kompetensi Relatif
Kompetensi relatif suatu badan pengadilan ditentukan oleh batas daerah
hukum yang menjadi kewenangannya. Suatu badan pengadilan dinyatakan
berwenang untuk memeriksa suatu sengketa apabila salah satu pihak sedang
bersengketa (Penggugat/Tergugat) berkediaman di salah satu daerah hukum
yang menjadi wilayah hukum pengadilan itu. Pengaturan kompetensi relatif
peradilan tata usaha negara terdapat dalam Pasal 6 dan Pasal 54 : Pasal 6 UU
No. 5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 menyatakan : (1) Pengadilan Tata
Usaha Negara berkedudukan di ibukota Kabupaten/Kota, dan daerah
hukumnya meliputi wilayah Kabupaten/Kota. (2) Pengadilan Tinggi Tata
Usaha Negara berkedudukan di ibukota Provinsi dan daerah hukumnya
meliputi wilayah Provinsi.
b. Kompetensi Absolut
Kompetensi absolut berkaitan dengan kewenangan Peradilan Tata Usaha
Negara untuk mengadili suatu perkara menurut obyek, materi atau pokok
sengketa. Adapun yang menjadi obyek sengketa Tata Usaha Negara adalah
Keputusan tata usaha negara sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 3 UU
No. 5 Tahun 1986 UU No. 9 Tahun 2004.
Kompetensi absolut PTUN adalah sengketa tata usaha negara yang timbul
dalam bidang Tata Usaha Negara antara orang atau Badan Hukum Perdata
dengan Badan atau Pejabat tata usaha negara, baik di pusat maupun di daerah,
sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan tata usaha negara, termasuk
sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku (Pasal 1 angka 4 UU No. 5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004).
Penggugat adalah Setiap Orang atau Badan Hukum Perdata yang merasa
kepentingannya dirugikan akibat dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara.
Jadi pihak-pihak yang dapat mengajukan gugatan kepada Pengadilan Tata
Usaha Negara adalah:
- Orang yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata
Usaha Negara (KTUN);
- Badan Hukum Perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu
Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN).
Tergugat adalah jabatan yang ada pada Badan Tata Usaha Negara yang
mengeluarkan KTUN berdasarkan wewenang dari Badan Tata Usaha Negara itu
atau wewenang yang dilimpahkan kepadanya. Hal ini mengandung arti bahwa
bukanlah orangnya secara pribadi yang digugat tetapi jabatan yang melekat
kepada orang tersebut. Sebagai jabatan TUN yang memiliki kewenangan
pemerintahan, sehingga dapat menjadi pihak Tergugat dalam Sengketa TUN
dapat dikelompokkan menjadi:
a. Instansi resmi pemerintah yang berada di bawah Presiden sebagai Kepala
eksekutif.
b. Instansi-instansi dalam lingkungan kekuasaan negara diluar lingkungan
eksekutif yang berdasarkan peraturan perundang-undangan, melaksanakan
suatu urusan pemerintahan.
c. Badan-badan hukum privat yang didirikan dengan maksud untuk
melaksanakan tugas-tugas pemerintahan.
d. Instansi-instansi yang merupakan kerja sama antara pemerintahan dan pihak
swasta yang melaksanakan tugas-tugas pemerintahan.
e.Lembaga-lembaga hukum swasta yang melaksanakan tugas-tugas
pemerintahan.
Yang dimaksud dengan gugatan adalah suatu tuntutan hak yang diajukan oleh
penggugat kepada tergugat melalui pengadilan. Gugatan dalam hukum acara
perdata umumnya terdapat 2 (dua) pihak atau lebih, yaitu antara pihak
penggugat dan tergugat, yang mana terjadinya gugatan umumnya pihak
tergugat telah melakukan pelanggaran terhadap hak dan kewajiban yang
merugikan pihak penggugat. Terjadinya gugatan umumnya setelah pihak
tergugat melakukan pelanggaran hak dan kewajiban yang merugikan pihak
penggugat tidak mau secara sukarela memenuhi hak dan kewajiban yang
diminta oleh pihak penggugat, sehingga akan timbul sengketa antara
penggugat dan tergugat. Sengketa yang dihadapi oleh pihak apabila tidak bisa
diselesaikan secara damai di luar persidangan umumnya perkaranya
diselesaikan oleh para pihak melalui persidangan pengadilan untuk
mendapatkan keadilan.
Gugatan dapat disimpulkan sebagai suatu tuntutan hak dari setiap orang atau
pihak (kelompok) atau badan hukum yang merasa hak dan kepentingannya
dirugikan dan menimbulkan perselisihan, yang ditujukan kepada orang lain
atau pihak lain yang menimbulkan kerugian itu melalui pengadilan, yang
dalam objek pembahasan ini adalah pengadilan negeri. Oleh karena itu, syarat
mutlak untuk dapat menggugat ke pengadilan haruslah atas dasar adanya
perselisihan atau sengketa
b. Keputusan
JAWABAN :
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara adalah badan atau pejabat yang
melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku