Isolasi Sosial
A. Masalah Utama
Isolasi Sosial
4. Rentang Respon
Respon adaptif Renspon Maladaptif
C. Pohon Masalah
TUK 7 7.1 Klien dan keluarga dapat 7.1 Sesusikan dengan klien dan keluarga tentang
Klien dapat menyebutkan manfaat, dosis, frekwensi dan manfaat obat
memanfaatkan obat dosis dan efek samping 7.2 Anjurkan klien meminta sendiri obat pada
dengan baik obat perawat, dan merasakan manfaatnya.
7.2 Klien dapat 7.3 Anjurkan klien dengan bertanya kepada
mendemonstrasikan dokter tentang efek dan efek samping obat
penggunaan obat yang dirasakan.
7.3 Klien termotivasi untuk 7.4 Diskusikan akibat berhenti obat tanpa
berbicara dengan perawat konsultasi
apabila dirasakan ada efek 7.5 Bantu klien menggunakan obat dengan
samping obat prinsip 5 benar
7.4 Klien memahami akibat
berhentinya obat
7.5 Klien dapat menyebutkan
prinsip 5 benar
penggunaan obat
H. trategi Pelaksanaan Tindakan
Isolasi Pasien Keluarga
Sosial SP I p SP I k
1. Mengidentifikasi penyebab 1. Mendiskusikan
isolasi sosial pasien masalah yang dirasakan
2. Berdiskusi dengan pasien keluarga dalam merawat
tentang keuntungan berinteraksi pasien
dengan orang lain 2. Menjelaskan
3. Berdiskusi dengan pasien pengertian, tanda dan
tentang kerugian tidak gejala isolasi sosial yang
berinteraksi dengan orang lain dialami pasien beserta
4. Mengajarkan pasien cara proses terjadinya
berkenalan dengan satu orang 3. Menjelaskan cara-
5. Menganjurkan pasien cara merawat pasien
memasukkan kegiatan latihan isolasi sosial
berbincang-bincang dengan
orang lain dalam kegiatan harian SP II k
1. Melatih keluarga
SP II p mempraktekkan cara
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan merawat pasien dengan
harian pasien isolasi sosial
2. Memberikan kesempatan 2. Melatih keluarga
kepada pasien mempraktekkan melakukan cara
cara berkenalan dengan satu merawat langsung
orang kepada pasien isolasi
3. Membantu pasien sosial
memasukkan kegiatan
berbincang-bincang dengan SP III
orang lain sebagai salah satu 1. Membantu keluarga
kegiatan harian membuat jadual aktivitas
di rumah termasuk
SP III p minum obat (discharge
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan planning)
harian pasien 2. Menjelaskan follow
2. Memberikan kesempatan up pasien setelah
kepada berkenalan dengan dua pulang
orang atau lebih
3. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
Daftar Pustaka
Boyd, M.A & Nihart, M.A, (1998). Psychiatric Nursing Contemporary Practice,
Edisi 9th, Lippincott-Raven Publishers, Philadelphia
Carpenito, L.J, (1998). Buku Saku Diagnosa keperawatan (terjemahan), Edisi 8,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
DEPKES RI, (1989). Pedoman Perawatan Psikiatrik, Ed I, DEPKES RI, Jakarta
Johnson, B.S, (1995). Psichiatric-Mental Health Nursing Adaptation and
Growth, Edisi 2th, J.B Lippincott Company, Philadelphia
Kusuma, W, (1997). Dari A Sampai Z Kedaruratan Psikiatrik Dalam Praktek, Ed
I, Professional Books, Jakarta
Keliat, B.A, dkk, (1997). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Ed I, EGC,
Jakarta
Maramis,W.F (1998). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Airlangga University
Press, Surabaya
Rawlins, R.P & Heacock, P.E (1988). Clinical Manual of Psychiatric Nursing,
Edisi 1th, The C.V Mosby Company, Toronto
Stuart, G.W & Sundeen, S.J, (1998). Buku Saku Keperawatan Jiwa
(terjemahan). Edisi 3, EGC, Jakarta
Townsend, M.C, (1998). Buku Saku Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan
Psikitari (terjemahan), Edisi 3, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakart
Keliat, Budi Anna & akemat.2009. Model Praktik Keperawatan Profesional
Jiwa.EGC.Jakarta
http://nurse87.wordpress.com/2009/06/04/asuhan-keperawatan-pada-klien-
dengan-isolasi-sosial/ (diakses pada tanggal 4 juni 2014).
Maramis, W.F. 1998. Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Universitas Airlangga.
Standar Asuhan Keperawatan Jiwa dan Kesehatan Jiwa. 2000. Rumah
Sakit Jiwa Bandung.
Departemen Kesehatan Jiwa RI. 2002. Pedoman Penggolongan dan Diagnosa
Gangguan di Indonesia III. Jakarta