APANG ARUU
Oleh
CRYSTITHA
F1111191031
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah Kritik Tari ini dapat diselesaikan dengan baik ,Tidak lupa
shalawat dan salam semoga terlimpahkan
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata kuliah kritik tari .Kami ucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis kritik
tari ini dan kami juga menyadari penting nya akan sumber bacaan dan referensi internet yang
telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan karya tulis kritik tari.
Kami mohon maaf jika dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan
karena kesempurnaan hanya milik yang maha kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia, semoga karya tulis kritik tari ini dapat bermanfaat bagi kita
semua
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Karya tari “Apang Aruu” berangkat dari tradisi telinga panjang masyarakat Kayaan
Mendalaam Kabupaten Kapuas Hulu. Tradisi telinga panjang merupakan identitas suku Apo
Kayan (Bahau,Kenyah dan Kayaan) yaitu, menandakan perbedaan manusia dari kera,
perbedaan status dan jenis kelamin seseorang serta simbol kecantikan bagi kaum perempuan
dayak Kayaan Mendalaam. Namun seiring perkembangan zaman tradisi Telinga Panjang
perlahan-lahan mulai punah dikarenakan berubahnya sistem kepercayaan, perkembangan
pendidikan dan gaya hidup masyarakat dari pra moden menjadi masyarakat modern.
Fenomena tersebut menjadi ide garap dari karya Apang Aruu yang disajikan dalam bentuk
tari.
Karya tari “Apang Aruu” merupakan tugas akhir dari mahasiswa prodi seni yaitu
Maria Nyeti Nopitasari,S.Pd,tarian ini merupakan tari kreasi baru yang ditata dalam bentuk
kelompok.adapun komposisi musik pada karya tari ini ditata oleh Juan Armandi dan didukung
oleh pemusik dari balaan tumaan Ensembel group dan sekaligus (Ikatan Mahasiswa
Seni).iringan mudik tari ini juga dilengkapi dengan efek suara musik elektronik,vokal,perkusi
guna memperkuat penciptaan suasana tari dari bagian awal hingga akhir karya ini merupakan
suatu budaya yang ingin dituangkan dalam gerak tari dan musik yang bercerita.budaya ini
diawali dengan terbentuknya budaya telinga panjang sampai akhirnya mengalami kepunahan
diera moderensasi.Gerakan tarian ini diiringi dengan irama yang harmonis berdasarkan makna
dan motivasi gerak yang ingin disampaikan hingga memadukan kedalam gerakan-gerakan
yang indah,unik dan berkarakter.
Dalam pertunjukan Tugas Akhir karya Maria Nyeti Nopitasari,S.Pd sangat unik
membuat penonton sangat penasaran dengan karyanya.saat pertunjukan sudah sangat
bagus,lighting,tata rias,tata busana,pola penari,properti sudah sangat baik walaupun ada
beberapa hal yang membuat karya ini berkendala seperti kru busana geraknya lambat,kru
panggung yang sepertinya belum paham dengan kerjaanya dan saat proses ada perdebatan
antara penari dan koreografer.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kritik tari diawali karena adanya pergerlaran karya seni tari. Kritik berarti
memberikan komentar terhadap karya seni. Komentar terhadap karya seni
memiliki daya yang memberikan intruksi, mengingatkan, mengoreksi dan
memberikan saran yang kuat terhadap karya seni tari.
Dalam kritik tari banyak aspek yang harus diamati yaitu mengenai symbol,
jenis, fungsi, dan nilai estetis dalam tarian yang diamati. Seorang kritik tari adalah
yang memberikan komentar terhadap sebuah karya dan mudah di deskripsikan,
atau cerita pengalaman pribadi yang dilihat dan di pahami akan dituangkan
didalam tulisan.
Kegiatan yang dilakukan dalam tarian APANG ARUU telah di tampilkan
dalam bentuk gerak tari yang mengandung makna nilai estetis pada gerak tari,
kostum, property, pola dan music iringan menjadi bagian penting dalam tarian
yang telah dibuat sedemikian rupa agar penonton yang menyaksikan dapat
memaknai tarian tersebut.
B. Saran
Saran saya semoga kedepannya tarian ini bisa ditampilkan kembali karena sangat
unik dan bisa ditampilkan jauh lebih baik lagi serta lebih teliti dalam memberikan tugas
kepada kru.