Nama : Adam William Fernanta

NRP : 21415256
BAB XXV
Di bab keduapuluhlima ini membahas tentang kontrol kualitas . Kontrol
kualitas adalah bagian dari proses jaminan kualitas guna memastikan kualitas produk
denhan menguji untuk mengecek terhadap nilai target tertentu, misalnya uji kubus
standar dalam produksi beton. Kecenderungan mutakhir dalam teknologi konstruksi
seperti produksi beton siap pakai dan produk pabrik pracetak adalah bergerak ke
arah industri manufaktur dimana jaminan kualitas lebih sering dipraktikkan daripada
hanya kontrol kualitas.
Beton, seperti juga material bangunan lain, secara inherent adalah material
yang variabel. Faktor-faktor yang menyebabkan variasi dapat dikelompokkan
menjadi material, produksi, dan pengujian. Bila variasi dari sifat beton dinyatakan
dengan distribusi normal makan aplikasinya dilakukan dengan prosedur. Kita tidak
dapat merencanakan struktur atas dasar kekuatan rata-rata. Jika demikian makan
akan berarti bahwa setengah dari beton akan mempunyai kekuatan yang di bawah
kekuatan rencana. Sebaliknya, kita tidak dapat memaksakan bahwa semua kekuatan
harus di atas nilai rencana. Oleh karena itu tidak mungkin pada kekuatan yang
terdistribusi normal. Jadi kita harus memutuskan suatu persentase yang dapat
diterima dimana benda uji akan jatuh di bawah nilai rencana.

BAB XXVI
Di bab keduapuluhenam ini membahas tentang bahan-bahan tambahan dan
pengganti. Dengan semakin banyaknya pemakaian beton di dalam industri
konstruksi maka semakin banyak pula untuk membuatnya semakin canggih dan
semakin ekonomis. Kecanggihan itu dinyatakan dalam pembuatan beton dengan
mutu yang tinggi, sedangkan biaya berusaha ditekan serendah mungkin.
Bahan yang digunakan sebagai bahan pengganti ada yang disebut pozzolan.
Pozollan dibagi menjadi 2 jenis yaitu alami dan buatan. Pozzolan yang alamiah
misalnya seperti tanah diatomaceius, oplaine, cherts, dan pumices. Sedangkan
pozzolan buatan seperti abu terbang atau bisa disebut juga fly ash.
Pozzolan ini memiliki kegunaan yaitu menghemat biaya, sebagai pengganti
atau campuran semen, mengurangi temperatur awal, mengurangi muai akibat reaksi
alkali agregat, dan memperbaiki ketahanan terhadap sulfat.