Anda di halaman 1dari 3

NAMA : DISTA CAHYA AURASARI

KELAS : VIII - G
NO. ABS : 10

BAB THOHAROH
1. Pengertian Thoharoh
Kesucian dalam Islam disebut taharah yang meliputi kesucian badan, pakaian, dan tempat.
Kata taharah berasa dari bahasa arab yang artinya bersuci. Sementara menurut istilah
merupakan suatu kegiatan bersuci dari najis dan hadas sehingga seseorang diperbolehkan
untuk beribadah. Taharah berarti suci lahir maupun batin. Suci lahir artinya membersihkan
diri. Adapun suci batin artinya membersihkan diri/jiwa dari segala dosa.
A. Alat-alat Taharah
Menghilangkan hadas kecil maupun hadas besar dilakukan dengan membersihkan najis
terlebih dahulu. Alat-alat yang digunakan dalam bersuci terdiri dari dua macam yaitu air dan
bukan air seperti debu, kertas, tisu, daun, batu dan bahas keras lainnya. Air terbagi menjadi
empat macam yaitu:
1) Air mutlak (air yang suci dan mensucikan), yaitu air yang masih murni, dan tidak
bercampur dengan sesuatu yang lain. Contohnya air sumur, sumber air mata air, air sungai,
air salju, air laut, dan air hujan.
2) Air musyammas (air yang suci dan dapat mensucikan tetapi makruh digunakan), yaitu air
yang dipanaskan dengan terik matahari di tempat logam yang bukan emas.
3) Air musta’mal (air suci tetapi tidak dapat mensucikan), yaitu air yang sudah digunakan
untuk bersuci.
4) Air mutanajis (air yang najis dan tidak dapat mensucikan), yaitu air telah kemasukan
benda najis atau yang terkena najis.
B. Fungsi Taharah
1. Thaharah termasuk tuntutan fitrah.
2. Memelihara kehormatan dan harga diri orang Islam.
3. Memelihara kesehatan.
4. Menghadap Allah dalam keadaan suci dan bersih.
5. Thaharah berfungsi menghilangkan hadas dan najis juga berfungsi sebagai penghapus
dosa kecil dan berhikmah membersihkan kotoran indrawi.
2. Hadas Dan Najis
A. Hadas
Hadas artinya keadaan tidak suci.
Hadas dibedakan menjadi dua macam yaitu hadas kecil dan hadas besar.
1) Hadats kecil yaitu keadaan seseorang tidak suci, dan supaya ia menjadi suci maka ia
harus berwudhu, dan apabila tidak ada air maka diganti dengan tayamum.
2) Hadats besar yaitu sesuatu keadaan secara tidak suci sehingga mewajibkan mandi besar
atau junub.
B. Najis
Najis dibagi menjadi 3 macam:
a)Najis mukhaffafah (ringan), ialah air kencing bayi laki-laki yang belum berumur 2 tahun
dan belum pernah makan sesuatu kecuali ASI. Cara mensucikannya, cukup dengan
memercikkan air ke bagian yang terkena najis sampai bersih.
b) Najis mutawassithah (sedang), ialah najis yang keluar dari kubul dan dubur manusia dan
binatang, kecuali air mani.
Najis ini dibagi menjadi dua:
(1)Najis ‘ainiyah, adalah najis yang berwujud atau tampak.
(2)Najis hukmiyah, adalah najis yang tidak tampak seperti bekas kencing atau arak yang
sudah kering dan sebagainya.
Cara mensucikannya, dibilas dengan air sehingga hilang semua sifatnya (bau, warna, rasa
dan rupanya)
c) Najis mughallazah (berat), ialah najis anjing dan babi.
Cara mensucikannya, lebih dulu dihilangkan wujud benda najis itu, kemudian dicuci dengan
air bersih 7 kali dan salah satunya dicampur dengan debu.
3. Tata Cara Taharah
a. Wudhu
Wudhu secara bahasa berarti keindahan dan kecerahan. Sedangkan menurut istilah syara’
adalah membersihkan anggota badan dengan cara berwudhu dengan air suci disertai
dengan niat untuk menghilangkan hadas kecil.
2) Rukun Wudhu Antara lain:
a. Niat b. Membasuh muka c. Membasuh dua tangan sampai siku d. Mengusap sebagian
kepala e. Membasuh kaki sampai mata kaki f. Tertib, artinya urut.
3) Sunnah Wudhu
a. Membaca basmallah b. Membasuh tangan sampai pergelangan terlebih dahulu c.
Berkumur-kumur d. Membersihkan hidung e. Menyela-nyela janggut yang tebal f.
Mendahulukan anggota yang kanan g. Mengusap kepala h. Menyela-nyela jari tangan dan
jari kaki i. Mengusap kedua telinga j.Membasuh sampai tiga kali k. Berturut-turut l. Berdoa
sesudah wudhu
4) Hal-hal yang membatalkan wudhu
a. Keluarnya sesuatu dari dua jalan b.Tertidur dengan posisi tidak duduk yang tetap c.
Hilangnya akal (gila, pingsan, mabuk dan sebagainya) d.Tersentuh kemaluan dengan
telapak tangan e.Tersentuhnya kulit laki-laki dengan kulit perempuan yang bukan muhrim
dan tidak beralas.
b. Mandi
Mandi wajib juga disebut dengan istilah mandi besar/mandi janabah, artinya mandi untuk
bersuci dari hadas besar. Mandi wajib hukumnya fardu dilaksanakan oleh seseorang yang
sedang berhadas besar.
1) Hal-hal yang mewajibkan mandi (mandi besar/ mandi wajib)
Hubungan suami istri, Mengeluarkan mani, Mati, Haid, Nifas, dan Wiladah (melahirkan)
2) Rukun mandi
Niat, menyiramkan air keseluruh tubuh, dan membersihkan kotoran yang melekat di badan.
3) Sunnah mandi
Membaca basmalah dan berwudhu dahulu sebelum mandi, menggosok badan
menggunakan sabun atau alat lain yang bisa membersihkan badan, dan mendahulukan
bagian tubuh yang kanan daripada yang kiri
c. Tayammum
Tayamum adalah salah satu cara bersuci, sebagai ganti berwudhu atau mandi apabila
berhalangan memakai air.
1) Syarat tayammum
Islam, Tidak ada air dan telah berusaha mencarinya, tetapi tidak bertemu, Berhalangan
menggunakan air, misalnya karena sakit yang apabila menggunakan air akan kambuh
sakitnya, Telah masuk waktu shalat, Dengan debu yang suci, dan Bersih dari Haid dan Nifas
3) Rukun tayammum
Niat, Mengusap muka dengan debu dari tangan yang baru dipukulkan atau diletakkan ke
debu, Mengusap kedua tangan sampai siku, dengan debu dari tangan yang baru dipukulkan
atau diletakkan ke debu, jadi dua kali memukul, dan Tertib
4) Sunnah tayammum
Membaca basmallah, Mendahulukan anggota kanan, Menipiskan debu di telapak tangan,
dan Berturut-turut
5) Hal-hal yang membatalkan tayammum
Semua yang membatalkan wudhu, Melihat air, bagi yang sebabnya ketiadaan air, dan
Karena murtad
d. Istinja’
Istilah secara bahasa adalah terlepas atau selamat. Apapun menurut istilah, istinja adalah
menghilangkan kotoran dan najis setelah buang air besar maupun kecil. Beristinja
hukumnya wajib bagi setiap muslim setelah buang air besar maupun kecil.

Beristinja dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu sebagai berikut.


a. Membasuh dan membersihkan tempat keluarnya kotoran itu sampai bersih
b. Membersihkan tempat keluarnya kotoran dengan batu, kemudian dibersihkan dan
dibasuh dengan air
c. Membersihkan tempat buang air besar maupun kecil dengan batu, atau tisu khsusus atau
benda kesat lainnya sampai bersih.

Mengetahui Mengetahui
Orangtua/ Wali Siswa

……………………. .……………………

Anda mungkin juga menyukai