rumus sbb :
KB x bf x 3600 x FK
KP = -------------------------- m3/jam
CT
bf = Bucket faktor
CYCLE TIME
a. Ukuran alat (ukuran yang kecil mempunyai siklus yang lebih cepat dibanding
b. Kondisi kerja (dengan kondisi kerja yang baik excavator memiliki siklus yang
maka tidaklah mudah untuk menunjukkan dengan tepat berapa besar cycle time dari
c. Dumping time
Model
450 ~ 900 900 ~ 1800
PC 60 – 7 10 – 13 13 – 16
PC 100 – 6 11 – 14 14 – 17
PC 120 – 6, PC 130 – 6 11 – 14 14 – 17
PC 150 – 6 13 – 16 16 – 19
PC 180 – 6 13 – 16 16 – 19
PC 200 – 6, PC 210 – 6 13 – 16 16 – 19
PC 220 – 6, PC 230 – 6 14 – 17 17 – 20
PC 240 – 6 15 – 18 18 – 21
PC 250 – 6 15 – 18 18 – 21
PC 300 – 6, PC 350 – 6 15 – 18 18 – 21
PC 380 – 6 16 – 19 19 – 22
PC 400 – 6, PC 450 – 6 16 – 19 19 – 22
PC 750 – 6 18 – 21 21 – 24
PC 800 – 6 18 – 21 21 – 24
PC 1000 – 1 22 – 25 25 – 28
PC 1600 – 1 24 – 27 27 – 30
Digging
Condition Rather Difficult
Digging Depth Easy Normal Difficult
(Small Dump
(Small
(Large Dump target requiring
--------------------------- (Dump onto Target) Dump max. dumping
Specified Max. spoil pile) Target) reach)
Digging depth
Untuk mengitung cycle time dapat juga dengan cara menggunakan tabeltabel di atas
BUCKET FACTOR
Bucket factor tergantung dari jenis material yang akan digali. Menurut tabel dari
Kasus :
Diketahui bahwa pada proyek Summarecon Mall Bandung berupa tanah lunak. penggalian
dengan menggunakan Hydraulic excavator PC 200, sudut swing 180 , attachment yang
digunakan adalah standar bucket dengan kapasitas 1,03 (bucket factor = 1,1)
Jawaban :
KB x bf x 3600 x FK 1.03 x 1.1 x 3600 x 0.635
KP = ------------------------ = -----------------------------------
Ct 19
Perhitungan estimasi kapasitas produksi dump truck dipengaruhi juga oleh kapasitas
produksi dari alat muatnya. Apakah menggunakan excavator, wheel loader, shovel loader atau
alat muat lainnya. Hubungan itu dapat dilihat dari rumus yang digunakan untuk perhitungan
kapasitas produksi dump truck dibawah ini.
C x 60 x FK C x 60 x FK
TP = ------------------------ = ------------------------------ m 3/jam
CT LT + HT + RT + t1 + t2
C x 60 x FK
TP = -------------------------------------------------- m 3/jam
( n x ctl ) + J/V1 + J/V2 + t1 + t2
Dimana :
TP = Kapasitas produksi
C = Kapasitas (volume) vesel m3 (lcm)
Atau payload dalam ton, dapat dilihat dari brosur (leflet)
yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat truck.
FK = Faktor Koreksi
- Faktor ketersediaan mesin
- Faktor ketrampilan operator
- Faktor efisiensi waktu
CT = Cycle Time dump truck
LT = Waktu untuk mengisi dump truck (loading time)
HT = Waktu angkut (hauling time)
RT = Waktu kembali kosong
n = Jumlah rit pemuatan/truck
ctl = Cycle time loader atau excavator
J = Jarak angkut dump truck
V1 = Kecepatan angkut rata-rata
V2 = Kecepatan kembali (kosong) rata-rata
t1 = Waktu dumping (bongkar muatan)
t2 = Waktu yang dibutuhkan untuk atur posisi
menjelang pemuatan
Cycle Time Dump Truck (CT)
Secara garis besar cycle time dump truck ialah total waktu yang diperlukan oleh truck
tersebut dalam satu siklus produksi., yang terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut :
a. Loading Time (LT)
Adalah waktu yang diperlukan oleh loader (excavator, wheel loader, shovel loader) untuk
memuat material ke atas vessel dump truck, hingga kapasitas vessel tertentu. Bentuk
persamaannya adalah :
LT = ( n x ctl ) menit
Hauling time adalah waktu yang diperlukan ole truk untuk mengangkut material dari lokasi
pemuatan ke tempat pembongkaran. Returning time adalah waktu yang diperlukan oleh truk
Hauling Time (HT) dan Returning Time (RT) dipengaruhi oleh jarak angkut dan kecepatan
baik sewaktu bermuatan maupun kembali kosong. Sedangkan kecepatannya dipengaruhi oleh
berat muatan dan kondisi jalan (slope dan permukaan jalan), yang disebut dengan tahanan
kelandaian GR (Grade Resistence) dan RR (Rolling Resistence). Hauling time dan returning
J J
HT + RT = ----- + ------
V1 V2
Dimana :
Adalah waktu yang diperlukan truk untuk membongkar muatan (dumping). Cara mendapatkan
datanya dapat dilakukan pencatatan langsung di lapangan atau dengan melihat data dari tabel
di bawah ini :
Adalah waktu yang dibutuhkan dump truck untuk menempatkan pada posisi tertentu dan
waktu menunggu alat muat untuk melakukan pemuatan. Cara mendapatkan datanya dapat
juga langsung melakukan pengamatan di lapangan atau dengan bantuan tabel seperti di bawah
ini :
Gaya yang membebani truk pada saat truk menanjak pada kemiringan tertentu yang
menghitung kecepatan tersebut maka diperlukan perhitungan grade resistance dan rolling
resistance
GRADE RESISTANCE
1 1.8 13 22.5
2 3.5 14 24.2
3 5.2 15 25.9
4 7.0 16 27.6
5 8.7 17 29.2
6 10.5 18 30.9
7 12.2 19 32.6
8 13.9 20 34.2
9 15.6 21 35.8
10 17.4 22 37.5
11 19.0 23 39.1
12 20.8 24 40.2
Grade Resistance =
-RGB = GVW . Sin (pada saat ada beban)
-RGK = W . Sin (pada saat kosong)
-GVW = Berat Total dari truck
ROLLING RESISTANCE
Adalah gaya gesekan antara ban dengan permukaan jalan yang dilalui truk.
Sama seperti kondisi diatas hanya roda truck agak tenggelam 3.5%
W . Koefisien RR
Di bawah ini dapat dilihat Dump Truck Travel Performance Curve untuk HD785–5. Kurva ini
menggambarkan kemampuan suatu truk dengan beban tertentu, bergerak di atas jalan pada
Pertama kali tentukan terlebih dahulu berapa besar GVW (Gross Vehicle Weight) truck dan
berapa % total grade dan rolling resistence sesuai dengan kondisi jalan. Dengan menentukan
besarnya GVW, tarik garis ke bawah memotong garis total resistence. Dari titik hasil
perpotongan ini tarik garis mendatar kekiri sampai memotong garis rimpull. Dengan demikian kita
sudah dapat menentukan besarnya kemampuan tarik atau rimpull truck (dalam ton). Untuk dapat
mengetahui truck berjalan pada kecepatan berapa dan menggunakan speed berapa dapat dengan
cara menarik garis vertikal ke bawah dari titik hasil perpotongan antara garis mendatar untuk
Titik hasil perpotongan ini menunjukkan truck menggunakan speed berapa dan apabila
dari titik ini kita tarik garis vertikal ke bawah sampai memotong garis travel speed maka
kita dapat mengetahui truck berjalan pada kecepatan berapa. Untuk mengetahui batasan
kecepatan truck pada saat berjalan menurun dapat diketahui dengan cara seperti diatas,
tetapi untuk total resistance bernilai negatif karena truk berjalan menurun. Hal ini penting
diketahui oleh operator /driver dump truck guna mencegah terjadinya over running (ban
memutar engine).
SPEED FACTOR
kecepatan secara teoritis yang didapatkan dari grafik di atas kita kalikan dengan speed
C x 60 x FK C x 60 x FK
TP = ------------------------ = ------------------------------ m 3/jam
CT LT + HT + RT + t1 + t2
C x 60 x FK
TP = -------------------------------------------------- m 3/jam
( n x ctl ) + J/V1 + J/V2 + t1 + t2
20 x 60 x 0,635
TP = -------------------------------------------------- m3/jam
( 6,3333 ) + 3,5 + 2,625 + 2 + 2
TP = 46,3 m3/jam
Dimana :
TP =……?
C = 20 m3
FK = 0,635
- Faktor ketersediaan mesin = 0.90
- Faktor ketrampilan operator = 0,85
- Faktor efisiensi waktu = 0,83
CT = LT +HT +RT +t1 +t2 =( 6,3333 )+3,5+2,625+2+2= 16,458 menit
LT = ( n x ctl ) menit = 20 x 19 detik = 380 detik = 6,333 menit
HT = J/V1 = 3,5 menit
RT = J/V2 = 2,625 menit
n = 20
ctl = 19 detik
J = 1050 m
V1 = 18 km/jam =300m/menit
V2 = 24 km/jam =400m/menit
t1 = 2 menit
t2 = 2 menit
Maka kapasitas produksi dump truck 46,3 m3/jam atau 324,1 m3/hari
Catatan : jam kerja 7 jam/hari