Analisis Noovel de Winst
Analisis Noovel de Winst
a. Tema
Novel ini menceritakan tentang sejarah pada masa Hindia Belanda sebagai pembangkit idealisme
yang menggugah jiwa bagi setiap pembacanya. Dilengkapi gambaran pada masa kolonial
Belanda mengenai kehidupan pada masa perjuangan serta nasionalisme para pemudanya, serta
kehidupan para kapitalis pada masa tersebut.
b. Alur
Kisah ini mengambil latah di tanah Jawa, tepatnya Hindia Belanda-Indoesia pada masa keraton
atau penjajahan Belanda. Sedikit di Batavia-Jakarta, dan Universitas Leiden, Belanda. Penulis
pun mengambil latar waktu untuk kisah ini sejak tahun 1930 hingga 1931.
Dalam novel ini penulis mengangkat sudut pandang orang pertama serba tahu dan sebagai tokoh
utama.
f.. Amanant
Dalam novel ini penulis mengingatkan untuk tetap berpegang teguh prinsip sebagai seorang
muslim dimanapun berada dengan tidak meninggalkan salat 5 waktu, lalu penulis berpesan agar
berpegang teguh kepada pendirian untuk tidak mudah goyah atas masalah yang tengah di hadapi
ataupun berpegang teguh dalam hal menegakkan kemerdekaan Indonesia , penulis juga berpesan
untuk memiliki belas kasih dalam hal persahabat, kekeluargaan dan antar sesama manusia untuk
saling membantu dan tolong-menolong, dan penulis berpesan jangan mengikuti kebudayaan
yang justru tidak membuat pemekiran menjadi maju.
g. Gaya Bahasa
Afifah Afra memiliki nama asli Yeni Mulati, ia adalah seorang penulis novel, artikel, dan cerpen.
Hingga saat ini, Afifah Afra telah menulis sebanyak 67 judul buku baik fiksi maupun non
fiksi. Afifah Afra merupakan Ketua Umum Forum Lingkar Pena pada periode 2017 hingga 2021.
Afifah Afra terpilih sebagai ketua umum Forum Lingkar Pena pada Munas ke-4 di Bandung, 4
November 2017 sebagai ketua umum ke-5 Forum Lingkar Pena setelah Helvy Tiana Rosa, M.
Irfan Hidayatullah, S. Intan Savitri, dan Sinta Yudisia. Masa jabatan Afifah Afra sebagai ketua
Umum Forum Lingkar Pena berakhir pada 2021. Afifah Afra menjabat sebagai salah satu
anggota Dewan Pertimbangan Forum Lingkar Pena. Afifah Afra mendirikan penerbit Indiva
Media Kreasi pada 1 Agustus 2007, saat ini menjabat sebagai direktur di penerbit yang berlokasi
di Kota Surakarta itu. Buku-buku yang telah ditulis antara lain Nun Pada Sebuah Cermin, De
Liefde, De Winst, Mei Hwa dan Sang Pelintas Zaman, serta Kesturi dan Kepodang Kuning.
b. Nilai-nilai novel
Nilai Ideologis
Dalam salah satu karekter terdapat karakter yang memilki ideologi tinggi bahkan sampai
menyanjung tinggi prinsip ideologi yang dimilikinya.
Nilai politis
Terlebih dengan latar belakang novel yang megandung sejarah, novel ini memiliki nilai
politis terhadap setiap karakternya yang tergabung dalam partai yang di ceritakan oleh
penulis
Nilai ekonomi
Berhubungan dengan Indonesia yang belum merdeka dan masih di jajah oleh Belanda,
perekonomian pun belum pulih bahkan sangat memprihatinkan, disisi lain penulis
menggambarkan sosok karakter dengan kehidupan perekonomian yang terbilang cukup
rendah dalam kehidupan sehari-harinya, ia adalah buruh pabrik de winst yang di gaji oleh
pabrik senilai 20-30 sen.
Nilai sosial
Dalam novel ini sangat memiliki nilai social yang tinggi terhadap satu sama lain, di
gambarkan oleh sang tokoh utama yang sangat peduli terhadap lingkungan dan
masyarakat sekitarnya.
Nilai budaya
Berlatarkan kehidupan kerajaan, yang pada saat itu masih kental dengan budaya
jawabnya terlebih dalam hal perjodohan didalam suatu kerajaan. Dan budaya Jawa untuk
seorang anak perempuan yang terbatas dalam kesehariannya, yang pada saat itu penulis
menggambarka bahwa tokoh perempuan tersebut sangat semangat dalam membela
kemerdekaan, berhubungan dengan budaya Jawa yang kental ia pun rela menyamar
menjadi seorang laki-laki
Nilai religious
Nilai ini di gambarkan kepada sang tokoh utama dalam ibadahnya kepada Allah SWT.
Dimanapun ia berada ia akan tetapmenjalankan kewajibannya kepada Allah SWT.
Nilai Humanistik
Atas nama kemanuisiaan berkatian dengan nilai sosial, nilai humanistik sangatlah
berkaitan arat karena sang tokoh utama rela menolong para buruh, dan para buruh pun
berharap agar kemakmurannya atas gaji yang di terima sesuai dengan kerja mereka
selama ini.
Nilai edukatif
Novel ini sangatlah bagus dalam perihal pendidikan. Kaerena ceritanya yang
mengandung sejarah Indonesia sebelum merdeka dan sifat nasionalisme para pejuang
kemerdekaan dalam membela Indonesia. Serta penulis pun menggambarkan tokoh dalam
cerita ini memiliki pendidikan yang tinggi sampai menempuh perguruan tinggi, walaupun
pada saat itu untuk menempun perguruan tinggi sangatlah susah.
Nilai psikologis
Berkaitan dengan para tokoh dan wataknya yang bermacam-macam,terdapat salah satu
tokoh yang keras kepala dalam menyikapi lingkungan di sekitarnya terlebih ia adalah
seorang perempuan terpelajar yang terjebak dalam budaya Jawa yang masih sangat
kental.
Nilai moral
Terdapat banyak sekali tokoh baik dalam novel ini yang penulis ceritakan, tetapi terdapat
satu tokoh yang memiliki sifat antagonis serta licik yang menjadi bumbu kemarahan bagi
siapapun yang membaca novel tersebut.