dilu:zturkar:t kepada
AYAHANDA dan UMMI
serta seluruh keluarga
(penyunting)
jj
percakapan
antar generasi
PESAN
PERJUANGAN
SEORANG BAPAK
penyunting
A.W. Pratiknya
Diterbitkan oleh
Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia
dan
Laboratorium Dakwah
edisi ulang
(1989)
iii
PESAN PER.JUANGAN SEORANG BAPAK
oleh A.W. Prallknya, penyunllng ·Ed 1989 Cet 1 ·
Jakarta-Yogyakarta: DDIJ & LABDA, 1989
x, 132 hal
iv
IFfiTAH
v
Penyunting mengucapkan terima kasih kapada Umi, yang dengan
ketulusan dan senyum keibuannya senantiasa menerima kami.
Terima kasih penyunting sampaikan pada sejawat Zoel, Said, Edi,
dan Rusli, serta segenap kerabat kerja Laboratorium Dakwah
Yogyakarta, yang amat berperan, sejak transkrip sampai proses
produksi. Kepada. Demikian pula kepada A. Fanani, yang telah
merancang disain sampul. Kepada Allah SWT jualah Penyunting
do'akan, semoga kesemuanya itu menjadi amal ibadah mereka.
Akhirnya, semoga buku kecil ini dapat dikenang Ayahanda
sebagai lambang kecintaan generasi kami. Dan bagi rekan
segenarasi mudah-mudahan dapat dijadikan sebagai salah satu
"pelajaran perjuangan". Amien ya Rabbal 'alamien.
Penyunting
PRAKATA EDISI ULANG
Penyunting
vii
Ayahanda tengah mengucapkan pidato tasyakur
17 Juli 1988 di masjid al-Furqan
viii
DAFTARISI
Iftitah (v)
KEBANGKITAN ISLAM 5
Dokumenta Selekta 71
ix
Hatl Nuranl Umat
Ayah
Pada hari dasa-windumu ini
Tiada persembahan
Kecuali do'aku pada-Nya:
semoga kau tetap
. bersama kami
membimbing, men-
gayomi kami
semoga senantiasa
berada di tengah
kami
dengan senyummu
yang sejuk
dengan nasihatmu
yang bijak
dengan segala
kesederhanaanmu
dengan semangat
ju'angmu nan tak pernah padam
Ayah
Pada hari yang penuh ke~yukuru t i
Kuingat ungkapan sahabatmu yang telah twda
ia sebut kau sebagai "hati nurani umat"
Y a... benar kau adalah hati nurani kami !
kau adalah mata hati kami !
Ayah
Tidak kau sukai segala gelar dan tandajasa
Semua atribut fana terbungkus rapi
dalam ikhlas amal-juangmu
Kau niatkan semuanya
sebagai amal ibadahmu
Tapi ayah
Kau mesti terima yang satu ini
Karena bukan kami yang memberi
bukan umatmu yang meminta
Tapi kau sendirilah yang membina
Binaan teguh akidah
khusu' ibadah
mulia akhlak
Kau sendiri yang mengukir dalam sejarah
ukiran juang nqn istiqamah
ukiran kepemimpinanmu
gagasan keperjuanganmu
dan ketulusikhlasanmu
Y aa... kaulah si "hati nurani umat"
Ayah
Di hari dasa-windumu ini,
tiadajanjiku kecuali pintaku
Kerna betapa kecil kami
Di selebar kepakan sayapmu:
hati nurani umat
mata hati umat!
Pintaku adalah doamu:
agarkepakansayapku
mengarah ke tongkatmu
menggenggam kilau sejarahmu:
hati nurani umat
mata hati umat!
Kebangkitan
Islam
Bagian 1
KEBANGKITANISIAM
Antusiasme Kebangkitan
Walaupun abad ke 15 Hijriyah sudah beberapa tahun kita
masuki, tetapi gema kebangkitan yang dicanangkan
masih terasakan. Kaum muslimin di seluruh dunia men-
dambakan agar abad ini menjadi abad "Kebangkitan
Islam·. Sebenarnya, alasan-alasan apakah yang
menyebabkan kita sangat antusias dengan harapan ter-
sebut?
Motivasi Kebangkitan:
Faktor Dalam dan Luar
- -----------------·
Di samping alasan tersebut, ba!angkali Bapak dapat
' mengungkap alasan lain, baik yang berasal dari dalam
maupun yang merupakan taktor luarumat Islam?
-
bukakanjalan ba_g! UIJ!at Isl~m manakala umat Islam memakai
berbagai faktor yang. memungkinkannya untuk b~t . Yang
-
-
memadai.
Kendatipun belum berhasil, keberanian mereka mencoba
menerapkannya patut dihargai. Sejak itu orang mulai
memikirkan bagaimana menerapkan Bank Islam terse but. Pada
tahun !22Q~raja Faisal mengambil inisiatif melalui Konferen-
si Sekretariat Islam di Saudi Arabia untuk mengadakan Bank
!Tam-yang dinamakannya Bank Pembangunan Islam (!slam
Development Bank,IDB). Pada mulanya bank ini merupakan
bank pemerintah Saudi, bukan swasta. Ini merupakan satu
eksperimen. Melalui kegiatan ini kita ketahui seorang ahli yang
sangat mengagumkan, Y.!itu Dr-=-Ali Muha.!!!!llitd, gurubesar
ekonomi pada Universitas King Abdul Aziz di Jeddah. Dialah
ya_ng menjadi perintis yang cukup berhasil. Bank ini dimulai
dengan membantu negara-negara yang mengalami kesulitan
keuangan sebagai bantuan "lunak":- ·
Kemudian kegiatan Bank Pembangunan Islam berkem-
bang pada bidang perdagangan dan demikian seteruspya
ineluas di bidang-bidang lain. Pada saat ini Bank Pembangunan
Islam bukan lagi sesuatu yang baru tetapi telah menyebar di ber-
bagai tempat, termasuk di negara tetangga kita Malay~ia . Bah-
kan di London~ Lord Carring!on (waktu itu Menlu Inggris) sen-
diri yang mendorong didirikannya baitul mal dari Pe{lgeran
J Faisal.
Dengan kata lain, di samping berbagai gejala yang
menekan jiwa kita, terdapat pula unsur-unsur baru yang men-
dorong kebangkitan yang dulu tak pernah terbayangkan. Saya
kira saat ini kita berada dalam masa percobaan dan ujian. Jika
kita setapak demi setapak keml;>ali kepada ajaran Islam, insya
Allah dunia ini akan berubah. Coba perhatikan di Jerman pe-
Kendala Kebangkitan
Apabila Bapak sudah mengungkapkan beberapa faktor
pendorong kebangkitan Islam, kita menyadari pula
banyak faktor yang merupakan penghambat kebangkitan
tersebut. Menurut Bapak rintangan apakah yang men-_
ghambat kebangkitan itu?
J
Entah s~ra instinktif atau programatis perlu disadari bahwa
menghilangkan "warisan penjajah" dan menuju suatu
kebangkitan tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri. Kita perlu
bekerja sama. Hal yang sama dapat kita ambil hikmahnya dari
pengalaman melawan penjajah tempo har~ yaitu atas panggilan
Islam, diselenggarakan pertemuan yang diprakarsai raja Abdul
~padatahun l2Z5. Pada waktu itu Indonesia mengirim dua
utusan yang dipimpin _HOS Tjokroaminoto. Pertemuan ini
menumbuhkan kesepakatan mendin an organisasi inter-
-
deka, Burguiba (Presiden Tunisia)yang negaranya tengah
I
BerdJalog dengan Seikh Ali AI-Harakan, Sekjen
Rabithal al Alam al Islamt (tahun 70-an)
.
Delapan puluh tahun MOHAMMAD NATSIR
16 PERCAKAPAN ANTAR GENERASI
Bagian Dua
Gagasan Gagasan
Pembaharuan Islam
Bagian2
GAGASAN-GAGASAN
PEMBAHARUAN ISlAM
ljtihad:
Potensi Kemajuan Islam
Dalam dunia International Bapak digolongkan sebagai
"pembaharu·. Pernah salah seorang "orienta/is" besar
berkebangsaan lnggris, Montgomery Watt sangat
kagum dengan pendapat yang Bapak utarakan dalam
Konferensi Sirah Nabi di Pakistan (1976). Bapak dis-
ebut sebagai sa/ah seorang reformis Islam yang mampu
melakukan adaptasi kreatif terhadap dunia modern.
Pembaharuan:
Guru dan Buku
Sebagai salah seorang "reformis" muslim Indonesia,
pemikiran-pemikiran siapa saja yang mempengaruhi
"state of mind" Bapak?
temuan dengan para tokoh di atas salah satu yang patut ditiru
ialah cara mereka membimbing generasi muda, tidak dengan
mendikte, kita diperlakukan sebagai pribadi. Mereka
beranggapan bahwa yang muda itu bisa tumbuh dan mereka
berperan sebagai pembimbing, sehingga hubungan kami tidak
kaku.
Kunci Pembaharuan:
Menyiapkan Unsur Manusia ·
Memperhatikan gerakan-gerakan modern Islam dikenal
tiga gerakan besar, yaitu Hasan AI-Banna dengan
ikhwanu/- muslimin; AI-Maududi dengan Jamaat Al-/s-
/ami-nya di Pakistan; dan Mohammad Natsir dengan
Masyuminya di Indonesia. Kendatipun ketiga-tiganya
ingin menegakkan kehidupan modern yang Is/ami, jelas
ter/ihat adanya perbedaan. Dapatkah Bapak menje/askan
persamaan dan perbedaan antara ketiga gerakan itu?
Fundamentalisme Islam
Pads awal abad ke 15 Hijrah, mengiringi kebangkitan
Islam kita sering mendengar istilah fundamentalism•
Islam atau kadang-kadang disebut "integralisme
Islam·. lstilah "fundamentalisme Islam" ini dirasa agak
negatif, karena di dalamnya tersirat suatu gerakan kern-
bali kepada suasana umat Islam di zaman nabi. Seolah-
olah Islam tidak sesuai lagi dengan kondisi zaman
Bagian Tiga
· ~
BagUm3
Awal Kebangkitan
Setidak-tidaknya ada empat zaman yang Bapak a/ami
dalam kehidupan yaitu: pertama zaman penjajahan; dan
kedua zaman kemerdekaan sampai dengan Dekrit
Presiden 5 Juli 1959; ketiga zaman Orde Lama; dan
keempat zaman Orde Baru. Nah, menurut Bapak
Kebangkitan Nasional:
Budi Utomo ataukah SI/SDI ?
Sebelum Bapak melanjutkan, ingin saya tanyakan dulu
tentang "polemik" sejarah. Yaitu yang menyangkut inter-
pretasi sejarah "Kebangkitan Nasional", yang dimulai de-
ngan kelahiran Budi Utomo. Padahal katanya Sarekat
Dagang Islam sudah lahir lebih dulu (tahun 1905, kalau
tidak salah). Bagaimana komentar Bapak mengenai hal
ini?
'
I
"'-
Buya Hamka, M. Natslr dan Mohammad Roem
(ketiganya tokoh JIB) dan Dubes Meslr dalam
suatu acara tahun 60-an di Jakarta
kesadaran satu nusa dan satu bangsa, kami yang di long Isv
I
1 mulia, bahkan sebagai bagian dari kewajiban sebagai muslim,
tugas ibadah, akhimya berbekal kesadaran tersebut dengan
v pe~~~ ket~ku~an t~ru~.-menerus kita :erjuangkan.
'NJ..MI' (., \~{/\ '1\/J-~ t\/! .f• ti
Perbedaan Pendapat:
Antara Rahmat dan Permusuhan
Tadi Bapak mengemukakan tentang pertentangan den-
gan Bung Karno yang dilukiskan dengan ungkapan
"dialog yang sehar. Saya kira ini panting sekali dalam
memahami uangkapan "perbedaan pendapat itu
merupakan rahmar, atau dalam dunia politik sebagai
pengembangan "dinamika demokrasi". Mungkin bapak
dapat menjelaskan hal ini /ebih terinci /agi, kaitannya
mis-alnya dengan bentuk pertentangan yang "tidak
sehar?
Ada contoh lain, yaitu pada saat akhir tahun 40-an atau
awal 50-an, saya lupa persisnya. Perbedaan saya dengan Bung
Karno jelas makin nyata, saat itu, baik yang menyangkut
konstitusi maupun pandangan-pandangan lain yang ~
menyangkut masalah kenegaraan dan pemerintahan. Namun
perbedaan pendapat ini tidak menjadi halangan untuk kami
sarapan pagi bersama di Istana Negara Yogyakarta (Gedung
Agung), waktu itu. Dan kami juga ngobrol sana ngobrol sini,
seperti layaknya ternan akrab.
Hal yang demikian ini rasanya sulit kita jumpai pada
zaman sekarang ini. Apalagi di dunia politik, perbedaan sedikit
saja seolah-olah sudah merupakan "permusuhan besar", atau
apa itu dalam bahasa Jawa "musuh bebuyutan". Tidak mau
komunikasi, tidak mau ketemu, apalagi berdialog. Masih perlu
pendewasaan dalam cara kita berpolitik.
.. Genesis.. Kediktatoran:
Tiada Kata .. La'•
Kembali pada hubungan Bapak dengan Bung Karnq tadi.
Apakah sikap Bung Karno yang demikian juga ber-
langsung terus pada masa-masa pemerintahannya
se/anjutnya?
~trategi
11
UZiah 11
Kembali pada upaya umat Islam matawan penjajah.
Bagaimana sikap kita waktu itu menghadapi pemerintah
penjajah, terutama dengan politik etisnya?
Diplomasi Haji
Di samping gerakan Jong lslamieten Bond dan gerakan
•uzlah•, model perjuangan lain apa yang dilakukan umat
Islam waktu itu?
\
telah dijalin olehpara pemimpin Islam selama ini. Mesir, Syria,
Arab Saudi seakan-akan merasa bahwa perjuangan umat Islam
di Indonesia merupakan bagian dari perjuangan Islam secara
keseluruhan. Dilihat dari perspektif yang lebih luas, bahasa
Arab juga mempunyai arti dalam mengikat solidaritas Islam ter-
sebut.
Mungkin sebagai penutup uraian ini, saya ingin menandas-
kan sekali lagi, bahwa yang baru saya ceritakan tersebut barulah
sebagian kecil dari peran dan kegiatan umat Islam dalam
melawan penjajahan. Untuk lebih lengkapnya, silahkan Anda-
anda yang muda mempelajarinya dari buku-buku a tau dokumen
sejarah yang lain. Pada akhirnya, perkembangan sejarah
berikutnya para pemimpin umat Islam menyatu dalam wadah
MIAI, sehingga kekuatan Islam semakin tampak. Di sini perlu
dicatat peran kepeloporan pemuda dalam upaya persatuan ter-
sebut, dalam hal ini terutama peran dari long Islamieten Bond.
Hal ini mestinya mengilhami juga kepeloporan angkatan muda
Islam sekarang.
Bagian
Umatlslam
dan Rekayasa Sosial
Bagian4
Rekayasa:
"Marginasi'' dan "Minorisasi"
Kalau kita ikuti perjalanan sejarah umat Islam, khususnya
pada era pasca-kemerdekaan, terlihat bahwa umat yang
mayoritas ini makin lama makin "menyempir, baik
peranan maupun kekuatan objektifnya. Di bidang
ekonomi, politik, dan berbagai aspek kehidupan yang
lain, peran dan posisi kita makin kecil, suatu proses "mar-
giriaal". Ada pendapat bahwa di samping faktor-faktor
yang bersifat internal (kekurangan dan kelemahan umat
sendiri), proses "marginasi" tersebut terjadi sebagai
akibat dari upaya dari luar, katakanlah suatu "engineer-
ing" (political, economical, maupun social engineering).
Bagaimana komentar 8apak terhadap pendapat ini?
Saya kira bukan saya atau kita saja yang sependapat, orang
lain dari kalangan luar umat pun, yang netral, akan mem-
benarkan pendapat ini. Kita perhatikan misalnya pendapat para
pengamat asing tentang Indonesia, saya kira akan mencer-
minkan pendapat tersebut.
Jalur Rekayasa
Mungkin Bapak dapat lebih menjelaskan bagaimana
proses rekayasa tersebut dilakukan, misalnya mela/ui
jalur-jalur apa saja?
'
Adapun jalur-jalur rekayasa yang dilakukan ialah meliputi
semua aspek. Jalur pendidikan misalnya, kita lihat beberapa
saat yang lalu "kontroversi" pelajaran PMP. Bukan topik
pelajarannya itu yang dipersoalkan, tetapi substansi atau isinya, V
yang mengaburkan pengertian iman itu sendiri. Baru setelah
ada protesciaiimasyarakat, buru:OunToulfu PMP ditarik kern-
bali dan dilakukan revisi, yang sebenarnya revisi ini sendiri
masih agak kabur. Dulu pernah terdengan istilah "Panca t/
Agama", sebagai mata palajaran yang satu, walaupun ide ini
kemudian tenggelam. Belakangan terdengar berita bahwa nan-
tinya pelajaran agama hanya yang berisikan aspek moral atau
akhlak saja, sementara yang lain tidak perlu. Alasannya adalah J
untuk mencegah ekstremisme atau menjaga kerukunan. Kita
lalu bertanya, agama macam apa itu yang hanya berisi aspek
moral saja, tanpa akidah tanpa syariat? Apakah suatu "agama
sekular" (secular religion). Itulah an tara lain proses engineering
di bidang pendidikan.
Di jalur politik jalas terjadi, Anda sudah cukup mahfum
dan tidak perlu saya komentari. Di jalur ekoilomi, jelas amat
menyolok. Dulu umat Islam setidak-tidaknya mempunyai aset .
di bidang pembangunan ekonomi. Kelas menengah ekonomi \.../
pada masa lalu umumnya adalah dari kalangan umat. Namun
perkembangan yang ada menunjukkan bahwa seolah umat "ter-
lempar" dari percaturan ekonomi nasional. Bagaimana yang
menimpa industri batik misalnya, merupakan contoh yangjelas.
Ekstremisme:
lnstrumen Rekayasa dan "Sempalan"
Tadi bapak menyinggung istilah "ekstremisme•. Dan
dalam prakteknya umat Islam sering dikategorikan
sebagai "ekstrem kanan·. Ada pula istilah "ekstrem sem-
palan•. Bagaimana pendapat Bapak?
Penyebab Ekstremisme:
Kejenuhan, Pemahaman dan Rekayasa
Mungkin Bapak dapat lebih menjelaskan lagi, bagaimana
sesungguhnya bentuk "ekstremisme• semacam ini ter-
jadi?
Pertama, seperti tadi sudah saya katakan bahwa hal itu terjadi
sebagai "akibat" dari situasi yang berkembang. Kejenuhan,
kebosanan, atau apa lah istilah lainnya. Ekstremisme ini mun- /
cul karena kehilangan harapan masa depan atau frustrasi. V·
Mereka beranggapan, dari pada diperbodoh orang lain lebih
baik melawan otoritas walau apa pun risiko yang akan timbul.
Frustrasi memang dapat menimbulkan ekstremisme.
Ekstremisme seeing diikuti dengan gejolak yang tidak dapat
diprediksikan.
Reaksi seperti di atas sebenarnya termasuk reaksi yang /
kurang sehat, dan dengan demikian umat sebenarnya perlu
menghindari rekasi yang tidak sehat tersebut. Tetapi, kadang-
kadang manusia mempunyai keterbatasan tertentu dalam
mereaksi lingkungannya, sehingga muncullah reaksi yang tidak
sehat tersebut. Jadi reaksi tersebut tidak sehat, tapi wajar
(dapat difahami) terjadinya. Kalau difikir-fikir sebenarnya hal
itu merugikan semua rmak, ya pemerintah, ya umat, ya mereka
sendiri. Oleh karenanya perlu diupayakan jalan keluar yang
tepat dan bijaksana. Persoalan yang rumit adalah bagaimana
menyadarkan dan menanamkan pengertian kepada pemerin-
tah maupun m:nat, melalui komunikasi yang sehat, sehingga
kejenuhan atau situasi yang tidak menguntungkan tersebut
dapat dicairkan.
Menghadapi kenyataan di atas kita perlu m~mikirkan
kembali bagaimanan menghadapi berbagai perkembangan
DOKUMENfA SELEKTA
tl
I
' tf'
I .
,
.....
-·· ...-:~~-:;;~ . .~:~....~-iliill.
RIPI'O tpphot
M. Natsir berpidato pada sidang Konstituante
(atas), disumpah oleh Presiden Soekarno
sebagai Perdana Menteri (bawah)
i~
~~
. ' \
~
4
,.IPIO lpphos
· Berpose bersama Pimplnan yang Jam, antara lain
dwltunggal Soekarno-Hatta (atas), dalam suatu
sidang kabinet·(bawah)
•·
Repro lppho s
Memberikan keterangan politik peme$tah di
sidang Parlemen 21 September 1950 (atas),
bersamaA.K. Pringgodigdo, Soekarno,
dan Hatta (bawab)
r rn
•' ~· /
---
Repro lpphos
Mengantar Tuan Cochran, utusan PBB. yang
merupakan anggota UNCI (suatu panitia yang
ditunjuk PBB) untuk melancarkan perundingan
lndonesia-Belanda, ke Yogyakarta
, \
-"'~~f ~~r..
. \
I
;
Repro l...,nos
Saat..at pelantlbn aebagal Perdana Menteri
Repro lppt'IOI
Menyatu bersama rakyat berjamaah sbalat 'led
(atas), memberlkan keterangan pers pada
wartawan (bawah)
:·:.
... .
Bagian
BagUm5
Kualitas Umat:
Mayoritas yang Minoritas
Dalam melakukan upaya dakwah di Indonesia, pertama-
tama kita berhadapan dengan keadaan umat Islam, yang
orang sering melukiskan dengan ungkapan "mayoritas
kuantitatif tapi minoritas kualitatir. Bagaimana komentar
Bapak dengan ungkapan tersebut?
Menata Potensi
Penyakit lslamofobia
Ada suatu geja/a yang telah lama dirasakan oleh umat
Islam, yang ternyata amat "mengganggu• kegiatan dak-
wah lslamiyah maupun pengembangan masyarakat.
Gejala yang dimaksud ialah kecenderungan is-
lamofobia dari kalangan luar umat. Bagaimana pendapat
Bapak da/am hal ini?
Budaya Mengalah
Kita ingat kata ulama bijak, bahwa da'i yang unggul tidak t/
menciptakan banyak musuh melainkan mencari ternan
sebanyak mungkin. Persoalannya sekarang adalah: harus dicari
cara pendekatan yang setepat mungkin. Kebanyakan juru dak-
wah melupakan hal ini, bahkan sebaliknya, mereka mencip-
takan situasi yang membuat terputusnya hubungan antara
santri dan abangan, tidak mau melayani yang abangan. Saya
kira harus dicarikan cara tersendiri dalam menghadapi kaum
.. abangan itu. dan cara itu juga harus sebijaksana mungkin. Sam-
pai sekarang kita belum bisa berdialog dengan lancar dengan
kaum abangan itu. Aliran kepercayaan itu pada mulanya
berasal dari Islam, yakni orang "Islam plus". J adi bagaimana kit a
"mengembalikan" mereka menjadi bagian dari kita.
Masalah Toleransi
Dalam kaitan dengan kegiatan dakwah, di negeri kita
berkembang istilah "toleransi agama•. Masa/ah toleransi
biasanya dikaitkan dengan kebebasan beragama atau
kerukunan nasional. Bagaimana pendapat Bapak me-
ngenai masa/ah toleransi ini.
Permasalahan Dakwah:
Faktor Kondisional Umat
Kembali pada persoalan dakwah di Indonesia. Menurut
Bapak tantangan atau permasa/ahan utama yang saat ini
dihadapi oleh dakwah kita?
Tantangan Dakwah:
Pemurtadan
Tantangan Dakwah:
Sekularisasi
Bagaimana tentang tantangan yang lain, yang berupa
proses •sekularisasi"?
Tantangan Dakwah:
Nativisasi
Kemudian tantangan yang ketiga, •nativisme·, apakah
corak dan gerakannya juga sama dengan sekularisme?
Bagian 6
Budaya Islam:
Mata Rantai Penyelamat Budaya Dunia
Tadi Bapak mengemukakan tentang bukti sejarah, yaitu
bahwa Islam memang mampu mengan'tarkan kemajuan
kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Mungkin Bapak
dapat menjelaskan lebih lanjut?
.. Renaissance Timur ..
, ;
.~r• t
.,.,·'•
..,
( ,'
rI
'
Bagian
Donia Islam
Intemasional
Bagian 7
banyak topik yang lain. Hal ini antara lain dimaksudkan untuk
menghilangkan salah mengerti di kalangan sementara orang
yang sinis terhadap Islam dan sekaligus merupakan upaya
untuk menghilangkan kesan bahwa Islam ketinggalan zaman.
Kegiatan intelektual ini diselenggarakan di berbagai universitas
maupun lerbaga-lembaga Islam Internasional.
Di luar upaya yang bersifat perkajian di atas, dilakukan
pula kegiatan-kegiatan yang lebih praktis sifatnya, sepertiinter-
nhtional Islamic Youth Training, International Islamic Youth
Camp, Program Beasiswa, dan usaha-usaha lain yang sejenis. Di
samping itu, oleh Lembaga-lembaga Islam Internasional telah
pula dilakukan upaya-upaya publikasi dalam berbagai bahasa,
dalam bentuk Journal maupun Buku, yang menyangkut Islam
dalam berbagai aspeknya, pendidikan, keadilan, keluarga,
hukum, dan sebagainya.
Arab, antara lain hadir pula Sheikh An-Nadwi dari India, AI-
Maududi dari Pakistan. Saya bersama dua Sheikh tersebut
dianggap orang "'ajam" (bukan Arab), tetapi justru karena
itulah barangkali kami bertiga yang secara berganti diminta
menjadi ketua sidang. Pada waktu giliran saya menjadi pim-
pinan sidang, saya mengajukan pertanyaan yang agak
deplomatis: "Saudara Arab, ada tujuh negara Arab menghadapi
satu Israe~ ker.apa Islam kalah?". Pertanyaan ini langsung saja /
dijawab oleh Sayid Ramadhan: ''Justru karena kami bertujuh dan ~
Israel bersatulah maka kami kalah". Jadi jelas kiranya bahwa
salah satu penyebabnya adalah karena tidak ada persatuan dan
kekompakan.
Di bidang pemikiran politik, para Kepala Pemerintahan
Arab yang berkumpul ini masih dalam suasana perang yang
dahsyat, terutama setelah "trauma perang" Juli 1967. Di situ
mereka 'menyemlJoyankan "tiga no" ("Ia"), tidak ada per-
damaian, tidak ada perundingan dan tidak ada pembicaraan.
Bagi mereka semboyan ini dianggap "kata keramat". Mereka
tak suka berdamai tetapi tak juga bisa berperang, no peace, but
no war! Berunding dianggap suatu cara yang lemah, semen tara
mereka tak punya kemampuan untuk perang. Keadaan seperti
ini terus berlangsung dalam waktu yang panjang. Dalam
keadaan seperti itu Israel juga berusaha untuk tidak me-
ngadakan penyelesaian.
Rabithah A/am Is/ami telah berkali-kali mencoba men-
damaikan negara Arab. Pernah dibentuk suatu Komisi kecil
untuk mencari penyelesaian, ada wakil dari Indonesia, dari
Serawak, dan dari Yordania, yang beranggotakan tujuh orang,
termasuk saya. Pada waktu komisi berdialog dengan salah
seorang PLO, mengenai usaha-usaha penyelesaian konfliks
Timur Tengah, dengan "garangnya" ia menjawab bahwa yang
dilakukannya adalah gerilya. Lalu kami tanya: "Apakah hasil
nyata dari gerilya kecil-kecilan itu?". Dia mengalami kesulitan
P erlu diketa:hui bahwa selama ini PLO itu tidak bebas, karena
ia dibantu oleh berbagai macam negara, seperti Syria, Saudi
Arabia, dan negara-negara Arab lainnya. Walaupun secara for-
malnya bebas tetapi kenyataannya terikat dengan bantuan itu
dan ini, yang membuatnya ragu-ragu dalam menggariskan
kebijaksanaan politiknya. Dengan kata lain, tak ada satu taktik
a tau strategi yang jelas. Uang ada, senjata ada, dan anak-anak
banyak yang bersedia berperang, tetapi tidak ada pegangan
yang akan dijadikan garis komando. Arafat memang diakui ,
sebagai seorang yang memiliki karisma yang besar sekali, tetapi V
begitu ia berhadapan dengan crucial point maka pertimbangan-
nya hanya tertumpu pada segi keuntungan PLO, daripada
resiko perjuangan yang berguna untuk kepentingan bersama.
BIOGRAFI SINGKAT
MOHAMMAD NATSIR
BIODATA SINGKAT
PEWAWANCARA