Anda di halaman 1dari 28

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL ASESMEN:

TEKNIK PENGOLAHAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN


ACUAN NORMA (PAN) DAN PENDEKATAN
ACUAN PATOKAN (PAP)

Khairuddin Alfath
E-mail: khairuddin475@gmail.com
Mahasiswa Magister Pendidikan Agama Islam
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Fajar Fauzi Raharjo


E-mail: fajarfauzi20@yahoo.co.id
Mahasiswa Magister Pendidikan Agama Islam
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Abstrak
Artikel ini menginformasikan tentang teknik pengolahan
penilaian dengan menggunakan pendekatan Penilaian Acuan
Norma (PAN) dan pendekatan Penilaian Acuan Patokan (PAP).
Skor mentah hasil belajar siswa perlu diinterpretasikan agar
dapat menjadi nilai yang bermakna. Proses inilah yang
dinamakan penilaian. Agar guru tidak melakukan penilaian
dengan asal-asalan, maka diperlukan suatu patokan atau
standar. Dalam asesmen pendidikan, terdapt dua pendekatan
yang digunakan dalam pengolahan nilai, yaitu pendekatan
Penilaian Acuan Norma (PAN) dan pendekatan Penilaian Acuan
Patokan (PAP). Melalui artikel ini disuguhkan konsep dasar
pendekatan Penilaian Acuan Norma (PAN) dan pendekatan
Penilaian Acuan Patokan (PAP), diantaranya adalah pengertian,
karakteristik, tujuan dan manfaat, prosedur penggunaan,
kelebihan dan kekurangan, serta perbedan antara kedua
pendekatan tersebut. Ditambahkan pula contoh aplikasinya
dalam Microsoft excel. Selain itu, dibahas pula tentang Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM).

Kata Kunci: Teknik, Asesmen, Pendekatan, Acuan, Norma,


Patokan

Abstract
This article informs about the assessment processing technique
using the Norm Reference approach and the Benchmark Reference
Assessment approach. The raw score of student learning outcomes
needs to be interpreted so that it can be a meaningful value. This
process is called valuation. So that the teacher does not carry out

Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 8, Nomor 1, Juni 1


2019
Khairuddin Alfath, Fajar Fauzi Raharjo : Teknik Pengolahan Hasil Asesmen:
Teknik Pengolahan dengan Menggunakan Pendekatan Acuan Norma (PAN) dan
Pendekatan Acuan Patokan (PAP)

the assessment carelessly, a standard or standard is needed. In


the education assessment, two approaches were used in the
processing of values, namely the Norm Reference approach and the
Benchmark Reference Assessment approach. Through this article
the basic concepts of the Norm Reference approach and the
Benchmark Reference Assessment approach are presented,
including understanding, characteristics, goals and benefits, use
procedures, advantages and disadvantages, and differences
between the two approaches. Also added is an example
application in Microsoft Excel. In addition, also discussed the
Minimum Completion Criteria.

Keywords: Technique, Assessment, Approach, Reference,


Norm, Benchmark

A. PENDAHULUAN
Penilaian adalah bagian yang sangat penting dalam proses
evaluasi. Penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan
oleh guru selain untuk memantau proses kemajuan dan
perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai dengan potensi
yang dimiliki, juga sekaligus umpan balik kepada guru agar
dapat menyempurnakan perencanaan dan proses program
pembelajaran. Namun jika proses penilaian yang dilakukan oleh
guru asal-asalan dan tanpa arah yang jelas, maka pada akhirnya
akan menghasilkan informasi tentang hasil pencapaian
pembelajaran peserta didik yang tidak akurat dan tidak sesuai
dengan apa yang ada di lapangan.
Sebelumnya, perlu dijelaskan terlebih dahulu tentang
skor dan nilai agar tidak terjadi kesalahpahaman. Skor adalah
hasil pekerjaan memberikan angka yang diperoleh dengan jalan
menjumlahkan angka-angka bagi setiap butir item yang telah
dijawab oleh testee dengan betul, dengan memperhitungkan
bobot jawaban betulnya.1

1 Sukiman, Pengembangan Sistem Evaluasi, (Insan Madani: Sleman,

2012), hlm. 252.

2 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 8, Nomor 1, Juni


Khairuddin Alfath, Fajar Fauzi Raharjo : Teknik Pengolahan Hasil Asesmen:
Teknik Pengolahan dengan Menggunakan Pendekatan Acuan Norma
(PAN) dan

Adapun nilai adalah angka atau pun huruf yang


merupakan hasil ubahan dari skor yang sudah dijadikan satu
dengan skor-skor lainnya, serta disesuaikan pengaturannya
dengan standar tertentu.2
Skor yang diperoleh dari sebuah tes baru akan bermakna
jika ditafsirkan berdasarkan suatu patokan atau berdasarkan
suatu norma. Ini lah yang disebut dengan penilaian. Pengolahan
nilai-nilai menjadi nilai akhir seorang siswa dapat dilakukan
dengan mengacu kepada kriteria atau patokan tertentu. Menurut
Woodworth (1961) ada dua jenis pedoman yang bisa digunakan
untuk menentukan nilai (mengubah skor menjadi nilai) sebagai
hasil evaluasi yaitu: 1. Dengan cara membandingkan skor yang
diperoleh seorang individu (mahasiswa) dengan suatu standar
yang sifatnya mutlak (absolut). 2. Dengan cara membandingkan
skor yang diperoleh seorang individu (mahasiswa) dengan skor
yang diperoleh mahasiswa lainnya dalam kelompok tes tersebut.3
Dalam tulisan ini, teknik pengolahan nilai disajikan dalam
susunan yang sederhana yang meliputi pengertian, karakteristik,
tujuan dan manfaat, prosedur penggunaan, kelebihan dan
kekurangan, serta perbedan antara kedua pendekatan tersebut.
Disertai pula dengan contoh penerapannya. Adapun
penerapannya dibantu dengan aplikasi Microsoft excel, dengan
asumsi bahwa setiap aplikasi ini cenderung familiar di kalangan
pendidik, dan aplikasinya cenderung mudah untuk digunakan.
Selain itu, dibahas pula tentang Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM).

2 Ibid., hlm. 252.


3 Daeng Idris, “Teknik Penilaian Pembelajaran Dengan Menggunakan
Passing Grade”, Jurnal Matematika, Statistika dan Komputasi, vol. IV, No.
1, 26-29 Juli 2017, hlm. 26.

Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 8, Nomor 1, Juni 3


Khairuddin Alfath, Fajar Fauzi Raharjo : Teknik Pengolahan Hasil Asesmen:
Teknik Pengolahan dengan Menggunakan Pendekatan Acuan Norma (PAN) dan
Pendekatan Acuan Patokan (PAP)

B. PEMBAHASAN
1. Teknik Penskoran Hasil Pembelajaran
a. Ranah Kognitif
1) Menentukan skor pada soal Esai
Tes bentuk esai adalah sejenis tes kemajuan
belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat
pembahasan atau uraian kata-kata. Ciri-ciri
pertanyaannya didahului dengan kata-kata seperti;
uraikan, jelaskan, mengapa, bagaimana, bandingkan,
simpulkan, dan sebagainya.4
Menentukan skor dapat dipilih dari beberapa skala
pengukuran, misalnya skala 1-4, 1- 10 dan 1-100. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:5
a) Sebaiknya jangan memberikan skor nol
b) Mulailah skoring dari angka 1. Semakin tinggi skala
pengukuran yang digunakan maka hasilnya halus dan
akurat. Pemberian skor ini berlaku sama untuk semua
nomor soal.
c) Setelah menetapkan skor langkah selajutnya adalah
menetapkan pembobotan sesuai dengan tingkat
kesukaran soal.
d) Sebaiknya gunakan skala 1-10, misalnya soal yang
mudah diberi bobot 2, sedang bobotnya 3, dan soal
soal yang sulit bobotnya 5.

4 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2013), hlm. 177.


5 Elis Ratnawulan dan Rusdiana, Evaluasi Pembelajaran, Cet. Ke-2, (

Bandung: Pustaka Setia, 2017), hlm. 235

4 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 8, Nomor 1, Juni


Khairuddin Alfath, Fajar Fauzi Raharjo : Teknik Pengolahan Hasil Asesmen:
Teknik Pengolahan dengan Menggunakan Pendekatan Acuan Norma
(PAN) dan

Contoh:
No Nomor Soal Nilai Bobot Total Nilai
1 1 3 2 6
2 2 5 5 25
3 3 8 3 24
4 4 6 3 18
5 5 5 3 15
6 6 8 2 16
Σ Nilai = 35 Σ SK = 104

Keterangan:
Nilai rata-rata sebelum diberi bobot adalah 35/6 = 5, 833
Nilai rata-rata setelah diberi bobot adalah 104/35 = 2,
971
2) Menentukan Skor Pada Soal Objektif
Tes Objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya
dapat dilakukan secara objektif. Macam-macam tes
objektif.6
a) Tes Benar-Salah (Tru-False)
Soal-soalnya berupa pernyataan-pernyataan
(statement). Statement ada yang benar dan ada
yang salah. Ada dua rumus untuk mencari skor akhir
bentuk tes benar-salah yaitu:
(1) Dengan denda
S = R-W
S = skor yang diperoleh
R = jawaban yang benar
W = jawaban yang salah
Contoh: Jumlah soal tes 20 nomor. A menjawab
betul 16 nomor dan salah 4 nomor. Maka skor
untuk A adalah: 16 - 4 = 12

6 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi.......hlm. 179 – 191.

Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 8, Nomor 1, Juni 5


Khairuddin Alfath, Fajar Fauzi Raharjo : Teknik Pengolahan Hasil Asesmen:
Teknik Pengolahan dengan Menggunakan Pendekatan Acuan Norma (PAN) dan
Pendekatan Acuan Patokan (PAP)

(2) Tanpa Denda


Rumus: S = R, dihitung hanya yang benar.
b) Tes Pilihan ganda
Untuk mengelola skor dalam bentuk pilihan
ganda ini digunakan dua macam rumus:
(1) Dengan denda
𝑊
𝑆=𝑅−
0−1

S = skor yang diperoleh


R = jawaban yang betul
W = jawaban yang salah
0 = banyaknya option
1 = bilangan tetap
Contoh: murid menjawab betul 17 soal dari 20 soal
dengan menggunakan option 4 pilihan.
3
Skor = 17 − = 16
4−1

(2) Tanpa Denda


Rumus: S = R, dihitung hanya yang benar
c) Tes Menjodohkan
Cara mengelola skornya adalah: S = R
S = skor yang diperoleh
R = jawaban yang betul
d) Tes Lisan
Cara mengelola skornya adalah: S = R
S = skor yang diperoleh
R = jawaban yang betul
2. Ranah Psikomotorik
Salah satu instrumen yang sering digunakan untuk
menilai hasil belajar keterampilan adalah rubric. Teknik
pemberian skor dengan rubrik adalah dengan menulis skor

6 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 8, Nomor 1, Juni


Khairuddin Alfath, Fajar Fauzi Raharjo : Teknik Pengolahan Hasil Asesmen:
Teknik Pengolahan dengan Menggunakan Pendekatan Acuan Norma
(PAN) dan

pada setiap indikator kemampuan sesuai dengan yang dapat


ditampilkan oleh peserta didik. Kemudian skor di setiap
aspek tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan skor total
dari masing-masing peserta didik.7
Contoh:
Satuan pendidikan : Madrasah Tsanawiyah
Kelas/Semester : VII/1
Mata Pelajaran : Thaharah
Aspek yang dinilai Total skor
No. Nama
A B C D
1. Adam 3 4 3 5 15
2. Idris 4 5 5 4 18
3. Nuh 4 3 5 4 16
Dst.

Keterangan:
Aspek yang dinilai: A =Kemampuan melafalkan niat wudhu
B =Kemampuan berwudhu
C =Kemampuan melafalkan niat
tayamum
D = Kemampuan bertayamum
Pedoman penskoran: Sangat baik 5
Baik 4
Cukup 3
Kurang 2
Sangat kurang 1
3. Ranah Sikap
Pada hasil belajar afektif, instrumen yang digunakan
adalah berupa skala penilaian dan pedoman pengamatan.
Pada umumnya, skala penilaian tersebut menggunakan skala

7 Ibid.., 250.

Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 8, Nomor 1, Juni 7


Khairuddin Alfath, Fajar Fauzi Raharjo : Teknik Pengolahan Hasil Asesmen:
Teknik Pengolahan dengan Menggunakan Pendekatan Acuan Norma (PAN) dan
Pendekatan Acuan Patokan (PAP)

likert dengan rentangan 3, 4, atau 5 yang kemudian


ditafsirkan menggunakan kategori verbal seperti sangat
tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan sangat rendah atau dengan
menggunakan sangat baik, baik, sedang, kurang, dan sangat
kurang. 8

Contoh:
Pedoman Observasi Sikap Jujur
Kelas/ Semester : X/ Ganjil
Tanggal Pengamatan : 5 Januari 2018
Sikap

Hormat pada orang tua


Ramah dengan teman
Ketekunan belajar

Tanggung Jawab

Menepati Janji

Tenggang Rasa
Keterbukaan

Kedisiplinan

Kepedulian
Kerjasama
Kerajinan

Kejujuran

Skor
No Nama

1 Andri 3 4 4 3 5 3 3 4 5 3 4 5 46
2 Ulul 3 4 3 4 3 4 5 4 3 4 5 4 46
3 Nabil 4 3 3 4 5 4 3 4 4 4 3 4 45
4 Lucinta 3 4 5 4 3 4 5 4 3 4 3 3 45
5 Jojo 4 4 3 3 3 4 3 4 5 3 4 4 44
dst
Pedoman penskoran:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 5.
1 = sangat kurang
2 = kurang konsisten
3 = mulai konsisten
4 = konsisten
5 = selalu konsisten9

8 Ibid., 246.
9 Permendikbud No. 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum,
hlm 62.

8 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 8, Nomor 1, Juni


Khairuddin Alfath, Fajar Fauzi Raharjo : Teknik Pengolahan Hasil Asesmen:
Teknik Pengolahan dengan Menggunakan Pendekatan Acuan Norma
(PAN) dan

Tahapan selanjutnya yaitu melakukan pedoman


penafsiran dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menghitung skor terendah
Skor terendah diperoleh dengan mengalikan skor
terendah dari masing-masing indikator.
Contohnya:
Skor terendah = 1 (sangat kurang)
Indikator yang dinilai = 12 (berdasarkan contoh di atas)
Jadi, skor terendah adalah 1 x 12 = 12
b. Menghitung skor tertinggi
Skor tertinggi diperoleh dengan mengalikan skor
tertinggi masing-masing indikator.
Contohnya:
Skor tertinggi = 5 (selalu konsisten)
Indikator yang dinilai = 12 (berdasarkan contoh di atas)
Jadi, skor tertinggi adalah 5 x 12 = 60
c. Menghitung selisih skor
Selisih skor diperoleh dari skor tertinggi dikurangi
skor terendah.
Jadi, selisih skor adalah 60 – 12 = 48

d. Menentukan jumlah kategori


Jumlah kategori ini sebaiknya sebanding dengan
pedoman penskoran awal. Dalam contoh tersebut jumlah
kategori ada 5 (sangat kurang, kurang konsisten, mulai
konsisten, konsisten, selalu konsisten). Oleh karena ini,
jumlah kategori disini sama dengan kategori tersebut.
e. Menentukan rentangan kategori

Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 8, Nomor 1, Juni 9


Khairuddin Alfath, Fajar Fauzi Raharjo : Teknik Pengolahan Hasil Asesmen:
Teknik Pengolahan dengan Menggunakan Pendekatan Acuan Norma (PAN) dan
Pendekatan Acuan Patokan (PAP)

Rumus yang digunakan:


𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 =
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝐾𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖
60−12
Skor yang diperoleh = 9,6
5

Jadi, rentangan masing-masing kategori adalah


9,6. Ini berarti setiap kategori memuat 9,6 skor. Untuk
menetapkan skor masing-masing kategori dapat dimulai
dari skor terendah ataupun skor tertinggi. Contohnya
sebagai berikut:
Sangat kurang = 12 - 21
Kurang konsisten = 22 - 31
Mulai konsisten = 32 - 41
Konsisten = 42 - 51
Selalu konsisten = 52 - 60
Langkah terakhir adalah dengan memberikan
pemaknaan atau penafsiran terhadap siswa. Contoh pada
skor Lisa (berdasarkan contoh) mendapatkan 46, jika
dilihat pada rentang skor, Lisa berada pada rentang 42 –
51, berarti sikap Lisa dalam penilaian tersebut tergolong
konsisten.10
2. Pendekatan Penilaian Acuan Normatif (PAN)
a. Konsep Pendekatan Penilaian
Penilaian Acuan Norma (PAN) adalah penilaian
yang membandingkan hasil belajar siswa terhadap hasil
belajar siswa lain dalam kelompoknya. PAN adalah
membandingkan skor yang diperoleh peserta didik dengan
standar atau norma relatif.11 Karena apabila seorang
siswa yang terjun ke kelompok A termasuk “Hebat”,

Sukiman, Pengembangan Sistem Evaluasi..., hlm. 249.


10

Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung : PT.


11 Rosdakarya,
2009), hlm. 233.

10 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 8, Nomor 1, Juni


Khairuddin Alfath, Fajar Fauzi Raharjo : Teknik Pengolahan Hasil Asesmen:
Teknik Pengolahan dengan Menggunakan Pendekatan Acuan Norma
(PAN) dan

mungkin jika pindah ke kelompok lainnya hanya


menduduki kualitas “Sedang saja”.12 Pendekatan
penilaian ini dapat dikatakan sebagai pendekatan “apa
adanya” dalam arti bahwa patokan pembanding semata-
mata diambil dari kenyataan-kenyataan yang diperoleh
pada saat pengukuran/ penilaian berlangsung, yaitu hasil
belajar siswa yang diukur. PAN tidak dikaitkan sama
sekali dengan patokan-patokan yang ada di luar hasil
pengukuran sekelompok siswa.
Pendekatan ini menggunakan cara
membandingkan prestasi atau skor mentah peserta didik
dengan sesama peserta didik dalam kelompok/kelasnya
sendiri. Makna nilai dalam bentuk angka maupun
kualifikasi memiliki sifat relatif, artinya bila sudah
berhasil menyusun pedoman konversi skor berdasarkan
tes yang sudah dilakukan pada suatu kelas/kelompok
maka pedoman itu hanya berguna bagi kelompok/kelas
itu dan kemungkinan besar pedoman itu tidak berguna
bagi kelompok/kelas lain karena distribusi skor peserta
tes sudah lain. Kecuali, pada saat pengolahan skor
kelompok/kelas yang lain tadi disatukan dengan
kelompok/kelas pertama.13
Penilaian acuan norma adalah menskor nilai
peserta didik dengan membandingkan hasil belajar satu
peserta dengan hasil peserta lainnya dalam satu
kelompok kelas.14 Penilaian Acuan Normatif (PAN)

12 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi

Aksara, 2003), hlm. 238.


13 Muhamad Afandi, Evaluasi Pembelajaran Sekolah Dasar, (Semarang:

Penerbit Unissula Press, 2013), hlm. 85


14 Zaenal Arifin., Evaluasi …, hlm. 240.

Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 8, Nomor 1, Juni 11


Khairuddin Alfath, Fajar Fauzi Raharjo : Teknik Pengolahan Hasil Asesmen:
Teknik Pengolahan dengan Menggunakan Pendekatan Acuan Norma (PAN) dan
Pendekatan Acuan Patokan (PAP)

merupakan pendekatan klasik, karena tampilan


pencapaian hasil belajar siswa pada suatu tes
dibandingkan dengan penampilan siswa lain yang
mengikuti tes yang sama. Pengukuran ini digunakan
sebagai metode pengukuran yang menggunakan prinsip
belajar kompetitif.15
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa penilaian acuan normatif (PAN) adalah penilaian
yang dilakukan dengan mengacu pada norma kelompok;
nilai-nilai yang diperoleh siswa diperbandingkan dengan
nilai-nilai siswa yang lain, yang termasuk dalam kelompok
itu.16
Dalam PAP, makna angka (skor) seorang peserta
didik ditemukan dengan cara membandingkan hasil
belajarnya dengan hasil belajar peserta didik lainnya
dalam satu kelompok atau kelas. Peserta didik
dikelompokkan berdasarkan jenjang hasil belajar
sehingga dapat diketahui kedudukan relative seorang
peserta didik jika dibandingkan dengan teman sekelasnya.
Tujuan penilaian acuan norma ini adalah untuk
membedakan peserta didik atas kelompok-kelompok
tingkat kemampuan, mulai dari yang terendah sampai
dengan yang tertinggi. Secara ideal, pendistribusian
tingkat kemampuan dalam satu kelompok
menggambarkan suatu kurva normal.17

15 Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 59.


16 Elis Ratnawulan dan Rusdiana, Evaluasi Pembelajaran.......hlm. 237.
17 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : PT

Remaja Rosdakarya: 1995), hlm. 93.

12 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 8, Nomor 1, Juni


Khairuddin Alfath, Fajar Fauzi Raharjo : Teknik Pengolahan Hasil Asesmen:
Teknik Pengolahan dengan Menggunakan Pendekatan Acuan Norma
(PAN) dan

b. Kriteria Penyusunan Penilaian Acuan Normatif (PAN)


1) Tidak ditekankan untuk mengukur penampilan yang
eksak dari behavioral objectives. Dengan kata lain, soal-
soal pada PAN tidak didasarkan atas pengajaran yang
diterima siswa atau atas keterampilan atau tingkah
laku yang diidentifikasikan sebagai sesuatu yang
dianggap relevan bagi belajar siswa.
2) Pada proses belajar, penilaian nilai normatif pada
umumnya banyak dilakukan oleh seorang guru.
3) Penekanan dalam penilaian untuk proses belajar,
seseorang mengacu pada ketentuan atau norma yang
berlaku disekolah.
4) Seorang guru dapat menggunakan acuan normatif
nasional.
c. Ciri-ciri Acuan Penilaian Normatif (PAN)
1) Penilaian acuan normatif digunakan untuk
mengetahui kemampuan peserta didik dalam
komunitasnya, seperti di kelas, sekolah, dan
sebagainya.
2) Penilaian acuan normatif menggunakan kriteria yang
bersifat relative.
3) Nilai hasil dari penilaian acuan normatif digunakan
untuk menunjukan kedudukan peserta didik
(peringkatnya) dalam komunitasnya (kelompoknya).
4) Penilaian normatif memiliki kecendrungan untuk
menggunakan rentangan tingkat penguasaan
seseorang terhadap kelompoknya, mulai dari yang
sangat istimewa sampai dengan yang mengalami
kesulitan yang serius.

Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 8, Nomor 1, Juni 13


Khairuddin Alfath, Fajar Fauzi Raharjo : Teknik Pengolahan Hasil Asesmen:
Teknik Pengolahan dengan Menggunakan Pendekatan Acuan Norma (PAN) dan
Pendekatan Acuan Patokan (PAP)

d. Teknik dan Prosedur Pengolahan Skor dengan PAN dalam


Microsoft Excel
Diketahui skor ujian siswa (setelah dihitung
dengan bobotnya) kelas XII IPS A MANU al-Bassam
sebagaimana dalam tabel berikut:
No. Nama PG Isian Uraian
1 Ari 75 75 80
2 Agus 85 80 80
3 Anji 90 90 95
4 Bibil 80 80 80
5 Kibil 90 90 90
6 Lucinta 95 95 90
7 Luna 90 95 90
8 Safik 75 80 70
9 Cinta 70 80 70
10 Dia 80 75 80

Berikut langkah pengolahan skor di atas dengan


PAN dalam Microsoft excel:
1) Buat tabel seperti tabel di atas

14 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 8, Nomor 1, Juni


Khairuddin Alfath, Fajar Fauzi Raharjo : Teknik Pengolahan Hasil Asesmen:
Teknik Pengolahan dengan Menggunakan Pendekatan Acuan Norma
(PAN) dan

2) Kemudian buat kolom skor rata-rata, mean dan


standar deviasi, nilai PAN dan Kriteran PAN sebagai
berikut.

Langkahnya:
a) Buat di kolom F, menu Skor Rata2, dan carilah
skor rata-ratanya dengan cara klik di sel F:
=AVERAGE(C2:E2). Kemudian tarik titik kotak
pojok sampai F 11.
b) Mencari mean dari skor rata. Buat kolom mean di
sel E 12. Kemudian klik di sel F 12:
=AVERAGE(F2:F11).
c) Mencari standar deviasi. Buat kolom standar
deviasi pada sel 13 E. kemudian klik di sel F 13:
=STDEV(F2:F11).
d) Setelah membuat kolom PAN di G 1, diolah skor
tersebut dengan PAN dengan ketentuan berikut:
A ≥ x̄ + 1,5SD
x̄ + 0,5SD ≤ B < x̄ + 1,5SD

Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 8, Nomor 1, Juni 15


Khairuddin Alfath, Fajar Fauzi Raharjo : Teknik Pengolahan Hasil Asesmen:
Teknik Pengolahan dengan Menggunakan Pendekatan Acuan Norma (PAN) dan
Pendekatan Acuan Patokan (PAP)

x̄ - 0,5SD ≤ C < x̄ + 0,5SD


x̄ - 1,5SD ≤ D < x̄ + 0,05SD
E < x̄ - 1,5SD
Adapun langkahnya adalah klik pada sel G2
dengan rumus:
=IF(F2<$F$12-(3/2)*$F$13;"E";IF(F2<$F$12-
(1/2)*$F$13;"D";IF(F2<$F$12+(1/2)*$F$13;"C";IF(F
2<$F$12+(3/2)*$F$13;"B";"A"))))
Kemudian tarik titik kotak pojok sel G2 sampai G
11.
e) Untuk kriteria PAN, misalnya
Lulus : nilai C ; remidi: nilai < C
Adapun langkahnya, klik pada sel H2, tulis rumus:
=IF(F2<$F$12-(1/2)*$F$13;"REMIDI";"LULUS")
Kemudian tarik titik kotak pojok sel H2 sampai H
11.
3. Penilaian Acuan Patokan (PAP)
a. Pengertian
Penilaian Acuan Patokan (PAP) atau Criterion
Referenced Evaluation adalah model pendekatan penilaian
yang mengacu kepada suatu kriteria pencapaian tujuan
(TKP) yang telah ditetapkan sebelumnya.18 Penilaian
Acuan Patokan (PAP) adalah pendekatan penilaian yang
membandingkan hasil pengukuran terhadap mahasiswa
dengan patokan "batas lulus" yang ditetapkan untuk
masing-masing bidang mata pelajaran.19 PAP adalah

18 Materi Kuliah Evaluasi Pembelajaran, dalam


http://staffnew.uny.ac.id/upload/132231727/pendidikan/MATERI+PAN-
PAP.pdf, diakses pada Kamis, 29 Desember 2018, 18.30 WIB.
19 Asmawi Zainul dan Noehi Nasution, Penilaian Hasil Belajar,

(Jakarta: PAU-PPAI, 1997), hal. 146.

16 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 8, Nomor 1, Juni


Khairuddin Alfath, Fajar Fauzi Raharjo : Teknik Pengolahan Hasil Asesmen:
Teknik Pengolahan dengan Menggunakan Pendekatan Acuan Norma
(PAN) dan

membandingkan skor yang diperoleh peserta didik dengan


suatu standar atau norma absolut.20
Jadi, PAP meneliti apa yang dapat dikerjakan oleh
peserta didik dan bukan membandingkan seorang peserta
didik dengan teman sekelasnya, melainkan dengan suatu
kriteria atau patokan yang spesifik. Kriteria yang
dimaksud adalah suatu tingkat pengalaman belajar atau
sejumlah kompetensi dasar yang telah ditetapkan terlebih
dahulu sebelum kegiatan belajar berlangsung. 21 Misalnya,
kriteria yang digunakan 75% atau 80%. Bagi peserta didik
yang kemampuannya dibawah kriteria yang telah
ditetapkan dinyatakan tidak berhasil dan harus
mendapatkan remedial.
b. Tujuan PAP dan Manfaat PAP
Tujuan PAP adalah untuk mengukur secara pasti
tujuan atau kompetensi yang ditetapkan sebagai kriteria
keberhasilannya. PAP sangat bermanfaat dalam upaya
meningkatkan kualitas hasil belajar sebab peserta didik
diusahakan untuk mencapai standar yang telah
ditentukan, dan hasil belajar peserta didik dapat
diketahui derajat pencapaiannya. Untuk menentukan
batas lulus (passing grade) dengan pendekatan ini, setiap
skor peserta didik dibandingkan dengan skor ideal yang
mungkin dicapai oleh peserta didik.22
Menurut Payne (1974) dalam bukunya Asmawi
Zainul, penerapan PAP dapat dimanfaatkan antara lain:

20 Zaenal Arifin., Evaluasi Pembelajaran., 2009., Bandung :


PT. Rosdakarya.,hlm. 233.
21 Ibid., hlm. 233.
22 Zainal Arifin, Penelitian…, hlm. 233.

Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 8, Nomor 1, Juni 17


Khairuddin Alfath, Fajar Fauzi Raharjo : Teknik Pengolahan Hasil Asesmen:
Teknik Pengolahan dengan Menggunakan Pendekatan Acuan Norma (PAN) dan
Pendekatan Acuan Patokan (PAP)

1) Penempatan seseorang dalam rentetan kegiatan


belajar.
2) Untuk mendiagnosis kemampuan seseorang dalam
pembelajaran.
3) Jika dilakukan secara periodik dapat digunakan
untuk memonitor kemajuan setiap anak didik dalam
proses pembelajaran. Secara berkelanjutan dapat
diketahui status seseorang dalam satu rentetan
kegiatan belajar. Akhirnya dapat memacu atau
memotivasi semangat belajar siswa.
4) Kemampuan masing-masing anak didik untuk
menyelesaikan kurikulum secara kumulatif akan
dapat menentukan keterlaksanaan kurikulum.23
c. Penerapan PAP
Pendekatan PAP tidak berorientasi pada “apa
adanya”. Pertama, pendekatan ini mempergunakan angka
rata-rata dengan terlebih dahulu menetapkan kriteria
keberhasilan, yaitu “batas lulus” penguasaan bahan
pelajaran atau kriteria pencapaian tujuan (TKP). Siswa
yang telah mencapai batas ini dianggap telah berhasil
dalam belajar dan diperkenankan mempelajari bahan
pelajaran yang lebih tinggi, sedangkan yang belum
mencapai batas tersebut dianggap belum berhasil dan
diharuskan memantapkan kembali pelajarannya itu.
Kedua, dalam proses pengajaran, tenaga pengajar tidak
begitu saja membiarkan siswa menjalani sendiri proses
belajarnya, melainkan terus-menerus secara langsung
ataupun tidak langsung merangsang dan memeriksa
kemajuan belajar siswa serta membantunya melewati

23 Asmawi Zainul dan Noehi Nasution, Penilaian …, hlm. 149-150.

18 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 8, Nomor 1, Juni


Khairuddin Alfath, Fajar Fauzi Raharjo : Teknik Pengolahan Hasil Asesmen:
Teknik Pengolahan dengan Menggunakan Pendekatan Acuan Norma
(PAN) dan

tahap-tahap pengajaran secara berhasil.24 Penggunaan


tes formatif dalam penilaian ini sangat mendukung untuk
mengetahui keberhasilan belajar siswa.
Adapun rumus yang digunakan untuk mengolah
nilai dengan PAP adalah sebagai berikut:
Skor Rill
Rentangan = X 100
Skor Maksimum Ideal
Keterangan:
Skor Rill : Skor yang berhasil dicapai oleh
siswa
Skor Maksimum Ideal : Skor yang mungkin dapat dicapai
siswa apabila mampu menjawab
secara benar semua soal ujian
100 : Skala yang dipakai (0-100)25
d. Teknik dan Prosedur Pengolahan Skor dengan PAP dalam
Microsoft Excel
Misal data skor ini sama dengan data skor PAN di
atas. Sehingga hasil pengolahan skornya dengan
pendekatan PAP adalah sebagai berikut:

24 Suryadi, Pendekatan dalam Penilaian, hlm. 3., dalam


http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/1968072
91998021-SURYADI/PENDEKATAN_DALAM_PENILAIAN.pdf,diakses pada
Kamis, 29 Desember 2018, 18.30 WIB.
25 Sukiman, Pengembangan …, hlm. 253.

Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 8, Nomor 1, Juni 19


Khairuddin Alfath, Fajar Fauzi Raharjo : Teknik Pengolahan Hasil Asesmen:
Teknik Pengolahan dengan Menggunakan Pendekatan Acuan Norma (PAN) dan
Pendekatan Acuan Patokan (PAP)

Adapun untuk menentukan nilai PAP misalnya


mengacu pada patokan berikut:
Patokan Nilai
A: Skor Rata2 ≥80
B: 70 ≤ skor rata2 < 80
C: 55 ≤ skor rata2 < 70
D: 40 ≤ skor rata2 < 55
E: skor rata2 < 40

Kemudian pada sel G2 ditulis rumus:


=IF(F2<40;"E";IF(F2<55;"D";IF(F2<70;"C";IF(F2<80;"B";"A"))))
Selanjutnya tarik titik kotak pojok sel G2 sampai G 11.
Setelah itu menentukan kriteria kelulusan dengan
ketentuan sebagai berikut.
Lulus: nilai ≥ C
Remidi: nilai < C

Kemudian pada sel H2 ditulis rumus:


=IF(F2<55;"REMIDI";"LULUS")
Selanjutnya tarik titik kotak pojok sel H2 sampai H 11.
e. Perbedaan PAN dan PAP Serta Kelebihan dan
Kekurangannya
1) Pengembangan tes

20 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 8, Nomor 1, Juni


Khairuddin Alfath, Fajar Fauzi Raharjo : Teknik Pengolahan Hasil Asesmen:
Teknik Pengolahan dengan Menggunakan Pendekatan Acuan Norma
(PAN) dan

2) Standar penilaian performance siswa

3) Maksud tes

f. Kelebihan dan Kekurangan PAN dan PAP


Kelebihan PAN adalah sebagai berikut:
1) Dapat digunakan untuk menetapkan nilai secara
maksimal.
2) Dapat membedakan kemampuan peserta didik yang
pintar n kurang pintar. Membedakan kelompok atas
dan bawah.
3) Fleksibel : dapat menyesuaikan dengan kondisi yang
berbeda-beda
4) Mudah menilai karena tidak ada patokan.
5) Dapat digunakan untuk menilai ranah kognitif, afektif
dan psikomotor.26

26 Suryadi, Pendekatan dalam Penilaian, hlm. 3., dalam


http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/1968072

Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 8, Nomor 1, Juni 21


Khairuddin Alfath, Fajar Fauzi Raharjo : Teknik Pengolahan Hasil Asesmen:
Teknik Pengolahan dengan Menggunakan Pendekatan Acuan Norma (PAN) dan
Pendekatan Acuan Patokan (PAP)

Adapun kelebihan PAP adalah sebagai berikut:


1) Dapat membantu guru merancang program remidi.
2) Tidak membutuhkan perhitungan statistic yang rumit.
3) Dapat mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.
4) Nilainya bersifat tetap selama standar yang digunakan
sama.
5) Hasil penilaian dapat digunakan untuk umpan balik
atau untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran
sudah tercapai atau belum.
6) Banyak digunakan untuk kelas dengan materi
pembelajaran berupa konsep.
7) Mudah menilai karena ada patokan.27
Selain memiliki kelebihan, kedua pendekatan
tersebut memiliki kekurangan. Di antara kekurangan PAN
adalah sebagai berikut.
1) Sedikit menyebutkan kompetensi siswa apa yang
mereka ketahui atau dapat mereka lakukan.
2) Tidak fair karena peringkat siswa tidak hanya
bergantung pada tingkatan prestasi, tetapi juga atas
prestasi siswa lain.
3) Tidak dapat diandalkan siswa yang gagal sekarang
mungkin dapat lulus tahun berikutnya.28

91998021-SURYADI/PENDEKATAN_DALAM_PENILAIAN.pdf, diakses pada


Kamis, 29 Desember 2018, 18.30 WIB.
27 Suryadi, Pendekatan dalam Penilaian, hlm. 3., dalam
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/1968072
91998021-SURYADI/PENDEKATAN_DALAM_PENILAIAN.pdf,diakses pada
Kamis, 29 Desember 2018, 18.30 WIB.
28 Aunurrahma, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: CV Alfabeta, 2009),

hlm. 103.

22 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 8, Nomor 1, Juni


Khairuddin Alfath, Fajar Fauzi Raharjo : Teknik Pengolahan Hasil Asesmen:
Teknik Pengolahan dengan Menggunakan Pendekatan Acuan Norma
(PAN) dan

4. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)


a. Konsep KKM
KKM ditentukan oleh satuan pendidikan mengacu
pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dengan
mempertimbangkan karakteristik peserta didik,
karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan
pendidikan. KKM dirumuskan setidaknya dengan
memperhatikan 3 (tiga) aspek, yaitu kompleksitas
materi/kompetensi, intake (kualitas peserta didik), serta
guru dan daya dukung satuan pendidikan.
1) Aspek karakteristik materi/kompetensi yaitu
memperhatikan kompleksitas KD dengan mencermati
kata kerja yang terdapat pada KD tersebut dan
berdasarkan data empiris dari pengalaman guru
dalam membelajarkan KD tersebut pada waktu
sebelumnya. Semakin tinggi aspek kompleksitas
materi/kompetensi, semakin menantang guru untuk
meningkatkan kompetensinya.
2) Aspek intake yaitu memperhatikan kualitas peserta
didik yang dapat diidentifikasi antara lain berdasarkan
hasil ujian nasional pada jenjang pendidikan
sebelumnya, hasil tes awal yang dilakukan oleh
sekolah, atau nilai rapor sebelumnya. Semakin tinggi
aspek intake, semakin tinggi pula nilai KKM-nya.
3) Aspek guru dan daya dukung antara lain
memperhatikan ketersediaan guru, kesesuaian latar
belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang
diampu, kompetensi guru (misalnya hasil Uji
Kompetensi Guru), rasio jumlah peserta didik dalam
satu kelas, sarana prasarana pembelajaran, dukungan

Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 8, Nomor 1, Juni 23


Khairuddin Alfath, Fajar Fauzi Raharjo : Teknik Pengolahan Hasil Asesmen:
Teknik Pengolahan dengan Menggunakan Pendekatan Acuan Norma (PAN) dan
Pendekatan Acuan Patokan (PAP)

dana, dan kebijakan sekolah. Semakin tinggi aspek


guru dan daya dukung, semakin tinggi pula nilai KKM-
nya.29
KKM sebaiknya dibuat sama untuk semua mata
pelajaran pada semua tingkat kelas, artinya nilai KKM
sama untuk semua mata pelajaran pada suatu sekolah.
Nilai KKM ditulis dalam dokumen Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) dan disosialisasikan kepada
semua warga sekolah. Secara teknis prosedur penentuan
KKM mata pelajaran pada Satuan Pendidikan dapat
digambarkan pada alur sebagai berikut:

1) Menetapkan KKM setiap kompetensi dasar (KD), yang


menggunakan kriteria analisis dengan
mempertimbangkan aspek karakteristik peserta didik
(intake), karakteristik mata pelajaran (kompleksitas
materi/kompetensi), serta guru dan kondisi satuan
pendidikan (daya dukung).
2) Menetapkan KKM mata pelajaran yang merupakan
rata-rata dari semua KKM kompetensi dasar yang
terdapat dalam satu mata pelajaran.
3) Menetapkan KKM pada tingkatan kelas yang
merupakan rata-rata dari semua KKM mata pelajaran
pada setiap tingkatan kelas.

29 Panduan Penilaian Oleh Pendidik Dan Satuan Pendidikan Untuk Sekolah

Menengah Atas, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Direktorat Jenderal


Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan, 2017, hlm. 8-9. Lihat juga,
Sukiman, Pengembangan …, hlm. 258.

24 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 8, Nomor 1, Juni


Khairuddin Alfath, Fajar Fauzi Raharjo : Teknik Pengolahan Hasil Asesmen:
Teknik Pengolahan dengan Menggunakan Pendekatan Acuan Norma
(PAN) dan

4) Menetapkan KKM satuan pendidikan yang merupakan


rata-rata dari semua KKM pada setiap tingkatan
kelas X, XI, dan XII dalam satu semester atau satu
tahun pembelajaran.
b. Teknik Pengolahan KKM
Terlebih dahulu harus ditentukan suatu kriteria
KKM. Misalnya sebagai berikut.

Maka penentuan KKM pertingkatannya adalah sebagai


berikut.
1) KKM tingkat KD

Misal aspek daya dukung mendapat skor 90


aspek kompleksitas mendapat skor 70 aspek intake
mendapat skor 65, maka KKM nya:
KKM = (90+70+65) / 3 = 75.
2) KKM tingkat Mapel
Untuk KKM ini, digunakan rumus:
KKM Mapel = Jumlah KKM per KD / Jumlah KD
3) KKM tingkat Kelas
Untuk KKM ini, digunakan rumus:
KKM Kelas = Jumlah KKM per MP / Jumlah MP kelas
4) KKM satuan pendidikan
Untuk KKM ini, digunakan rumus:
KKM satuan pendidikan = Jumlah KKM per Kelas / 3.

Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 8, Nomor 1, Juni 25


Khairuddin Alfath, Fajar Fauzi Raharjo : Teknik Pengolahan Hasil Asesmen:
Teknik Pengolahan dengan Menggunakan Pendekatan Acuan Norma (PAN) dan
Pendekatan Acuan Patokan (PAP)

C. KESIMPULAN
Dari pemaparan singkat di atas, dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Penilaian acuan patokan adalah penilaian yang mengacu
kepada tujuan instruksional atau untuk mengukur tingkat
penguasaan peserta didik terhadap perilaku yang terdapat
dalam tujuan instruksional khusus tersebut. Penilaian acuan
norma adalah penilaian yang mengacu kepada norma untuk
menentukan kedudukan atau posisi seorang peserta didik di
antara kelompoknya.
2. Persamaan penilaian acuan norma dan acuan patokan antara
lain adalah keduanya mempersyaratkan perumusan secara
spesifik perilaku yang diukur, disusun dari sampel butir-
butir tes yang relevan dan representatif, keduanya dinilai
kualitasnya dari segi validitas dan reliabilitas dan digunakan
ke dalam pendidikan walaupun untuk maksud yang berbeda.
3. Adapun perbedaan dari kedua penilaian tersebut antara lain:
a. Penilaian acuan norma biasanya mengukur sejumlah
besar perilaku khusus dengan sedikit butir tes untuk
setiap perilaku. Penilaian acuan patokan biasanya
mengukur perilaku khusus dalam jumlah yang terbatas
dengan banyak butir tes untuk setiap perilaku.
b. Penilaian acuan norma menekankan perbedaan di antara
peserta tes dari segi tingkat pencapaian belajar secara
relatif. Penilaian acuan patokan menekankan penjelasan
tentang apa perilaku yang dapat dan yang tidak dapat
dilakukan oleh setiap peserta tes.
c. Penilaian acuan norma lebih mementingkan butir-butir
tes yang mempunyai tingkat kesulitan sedang dan
biasanya membuang tes yang terlalu mudah dan terlalu

26 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 8, Nomor 1, Juni


Khairuddin Alfath, Fajar Fauzi Raharjo : Teknik Pengolahan Hasil Asesmen:
Teknik Pengolahan dengan Menggunakan Pendekatan Acuan Norma
(PAN) dan

sulit. Penilaian acuan patokan mementingkan butir-butir


tes yang relevan dengan perilaku yang akan diukur tanpa
perduli dengan tingkat kesulitannya.
d. Penilaian acuan norma digunakan terutama untuk
survey. Penilaian acuan patokan digunakan terutama
untuk penguasaan.
4. KKM dirumuskan setidaknya dengan memperhatikan 3 (tiga)
aspek, yaitu kompleksitas materi/kompetensi, intake
(kualitas peserta didik), serta guru dan daya dukung satuan
pendidikan. Setiap aspke ditentukan bisa dengan skala atau
nominal. KKM disusun pada tingkat KD, mapel, kelas, dan
satuan pendidkan.

Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 8, Nomor 1, Juni 27


Khairuddin Alfath, Fajar Fauzi Raharjo : Teknik Pengolahan Hasil Asesmen:
Teknik Pengolahan dengan Menggunakan Pendekatan Acuan Norma (PAN) dan
Pendekatan Acuan Patokan (PAP)

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Muhamad, Evaluasi Pembelajaran Sekolah Dasar,


Semarang: Penerbit Unissula Press, 2013.

Arifin, Zaenal Evaluasi Pembelajaran, Bandung : PT. Rosdakarya,


2009.

Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta :


Bumi Aksara, 2003.

Aunurrahma, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: CV Alfabeta,


2009.Sukiman, Pengembangan Sistem Evaluasi, Insan Madani:
Sleman, 2012.

Idris, Daeng, “Teknik Penilaian Pembelajaran Dengan Menggunakan


Passing Grade”, Jurnal Matematika, Statistika dan
Komputasi, vol. IV, No. 1, 26-29 Juli 2017.

Materi Kuliah Evaluasi Pembelajaran, dalam


http://staffnew.uny.ac.id/upload/132231727/pendidikan/MA
TERI+PAN-PAP.pdf, diakses pada Kamis, 29 Desember 2018,
18.30 WIB.

Panduan Penilaian Oleh Pendidik Dan Satuan Pendidikan Untuk


Sekolah Menengah Atas, Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian
Pendidikan, 2017.

Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung :


PT Remaja Rosdakarya: 1995.

Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya, Jakarta:


Bumi Aksara, 2008.

Suryadi, Pendekatan dalam Penilaian, hlm. 3., dalam


http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDI
DIKAN/196807291998021-
SURYADI/PENDEKATAN_DALAM_PENILAIAN.pdf , diakses
pada Kamis, 29 Desember 2018, 18.30 WIB.

Zainul, Asmawi dan Noehi Nasution, Penilaian Hasil Belajar,


Jakarta: PAU-PPAI, 1997.

28 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 8, Nomor 1, Juni

Anda mungkin juga menyukai