Anda di halaman 1dari 8

NOTULEN KEGIATAN

Evaluasi Kinerja Satgas Stunting Tahun 2022 dan Rencana Kerja Tahun 2023
Ruang Tubektomi , 5 Januari 2023

Judul : Evaluasi Kinerja Satgas Stunting Tahun 2022 dan Rencana Kerja Tahun 2023
Waktu : Kamis, 5 Januari 2023
Peserta : 1. 1 orang Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah
2. 12 orang Sekretaris dan Perwakilan Pokja
3. 8 orang Satgas Stunting Provinsi

PEMBAHASAN/DISKUSI

NO URAIAN KEGIATAN PEMBAHAS


1. Penandatanganan Perjanjian Kinerja Tahun 2022 dengan Ketua Tim drg. Widwiono,
Pokja M.Kes
- Perjanjian Kinerja Revisi Tahun 2022 sudah dilalui bersama dan
serapan anggaran mencapai target sejumlah 98% terutama Jawa
Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dari awal kita mengevaluasi
serapan dan kegiatan sesuai dengan arahan dan surat dari pusat
deputi adpin mengenai serapan anggaran di provinsi dan
kabupaten/kota.
- Jika dari awal bulan januari belum ada serapan, mohon dilaporkan
apa penyebabnya. Kalau ada kendala kendala mohon untuk segera
di urai dan apa yang kita bayarkan kepada bidang dengan
komunikasi yang baik contohnya unmetneed paling tinggi di kota
magelang dan kota salatiga. Kita harus tau sedetail itu dan terjun ke
daerah. Kita tidak bisa meningkatkan capaian kinerja kita. Ketika kita
terjun ke daerah harus ada outputnya dari berkunjung tersebut. Saya
menugaskan pak agus dan pak heri untuk melihat situasi di
magelang
- Unmetneed secara umum naik dari 18 ke 19, untuk jawa tengah
menjadi 19,2 dengan menggunakan data PK21. Untuk capaian KB
kita sudah bisa cakupan link unmetneed yang paling tinggi jadi kita
tahu desa atau kecamatan mana yang paling tinggi lalu akan kita
evaluasi.
- Untuk laporan KBPP itu tergolong merah mengenai dengan cakupan
new siga. Kita bisa menyerap anggaran seperti ini dikarenakan kita
bisa kerja cepat. Sehingga saya berharap semua kegiatan yang
tidak ada kaitannya dengan alokasi waktu, saya harap bisa selesai
di bulan Oktober 2022. Sehingga bulan November dan Desember
bisa selesai untuk penyerapan anggaran. Untuk recofusing ada 4,1
di tahun 2022. Untuk tahun 2023 pemerintah defisit 4,3 triliun.
- Di tahun 2023 ini DIPA akan segera turun, sedangkan arahan dari
pusat belum jelas terkait kapannya. Untuk anggaran tolong langsung
di dropping ke masing masing pokja agar setiap pokja bisa membuat
rencana kerja agar kita bisa kerja cepat. Dengan begitu teman
teman bisa memprediksi bulan januari mau kerja apa, bulan februari
kerja apa dan sebagainya. Kita juga harus mengawali komunikasi
dengan mitra kerja di tahun 2023 ini.
- Untuk satgas stunting ada target target yang harus dilaksanakan.
Untuk tahun kemarin adalah tahun awal masih ada yang harus
dilaksanakan dan tidak dilaksanakan. Sedangkan pokja di pusat juga
banyak yang ganti. Ketika kita bekerja banyak pokja yang ganti
maka ini akan mengubah strategi di provinsi dan kabupaten/kota.
Saya juga menyampaikan ke semua satgas kalau tahun 2023 ini
tidak boleh salah. Ketika tidak tahu harus tanya seperti membuat
laporan sesuai asas asas membuat laporan apalagi sarjana S2 pasti
tahu cara membuat laporan. Saya memberikan PR pak bagyo untuk
membuat laporan dan saya kira tidak susah dan sulit. Saya juga
sampaikan ke pak edi dan teman teman TA cara mengambil data di
dinas kesehatan sebelum leading sector stunting di BKKBN. Kita
harus menyamakan persepsi ini. PR satgas stunting ini yaitu
membuat laporan TPPS, laporan kegiatan dan laporan KBPP.
- Stunting itu dihitung TB/U dan dimasukkan ke dalam z-score. Bapak
ibu harus memahami ketika orang berbicara pendek dan sangat
pendek. Bahkan di dinas kesehatan belum semua orang tau cara
mengukur antropometri. Maka dari itu kita harus menguasai lebih
dari teman teman dinkes. Di pusat pun saat menentukan HB Anemis
ada yang bilang 11, dan ada yang bilang 12,5. Jadi kita mengacu
kepada standar WHO. Kita punya data yang sangat valid dan bagus
yang dinamakan PK21 tetapi justru kita tidak maksimal
memanfaatkan data itu secara maksimal
- Kita tahun lalu menghabiskan uang 15 milyar, untuk tahun ini
menghabiskan 38 milyar untuk PK21 dan PK22. Kita juga punya
data kurang lebih 3,4 keluarga beresiko stunting supaya mereka
tidak melahirkan anak anak stunting.
2. Evaluasi Kinerja Satgas Stunting Tahun 2022 Muhammad Iqbal
- Satgas di Kabupaten/Kota sudah melakukan dan mengawal 5 output Masruri,
tematik (Rembuk stunting sudah terlaksana di 35 kab/kota dan jawa SKM.,M.Kes
tengah termasuk cukup cepat dalam pelaksanaan, Audit kasus
stunting sudah telaksana 35 kab/kota (1046 kasus) tetapi untuk AKS
2 masih terlaksana 29 kab/kota, minilokakarya , terkait elsimil
dibandingkan dengan data KUA masih ada kesenjangan cukup
besar, Pendampingan TPK, BAAS, Sasaran Catin 2022
Tanggapan :
- drg. Widwiono, M.Kes : Kalau ada seperti ini mohon ditanyakan di
pengelola anggaran atau program terkait capaian apakah yang
belum dilaksanakan bisa dilakukan di bulan selanjutnya atau tidak?
Tentang elsimil jangan mencari alasan ada kab/kota tidak
menggunakan elsimil, boleh beralasan seperti itu jika ada orang
yang menolak. Jadi harus jelas kab kotanya siapa, pejabatnya siapa
sehingga kita akan melakukan evaluasi. Jika pejabatnya adalah
orang BKKBN perlu diauditt. Jika pejabatnya KUA, kita perlu
evaluasi melalui pendekatan. Kita lebih baik mengevaluasi apakah
aplikasi elsimil ini sudah shuttle untuk digunakan. Jadi jangan
langsung menjudge orang tidak mau melaksanakan. Jika mereka
tidak mau menggunakan aplikasi itu mungkin ada kendala berkait
aplikasinya maka kita harus intropeksi terkait aplikasi elsimil itu
sudah baik apa belum atau kita apa perlu mengembangkan aplikasi
tersebut. Jika ada hal yang tidak tercapai lebih baik intropeksi ke diri
kita apakah kita bisa melaksanakan dengan baik atau benar dan
jangan menyalahkan orang. Lebih baik mengkoreksi diri kita dulu.
Jika elsimil tidak sesuai dengan laporan ini, bikin catatan ke saya
agar saya tindak lanjuti ke pusat supaya jelas permasalahannya
yang harus dikoreksi.
- Iqbal : Baik bapak ini menjadi evaluasi kita di tahun 2022 untuk
menjadi lebih baik di tahun 2023
3 Rencana Kerja Tahun 2023 Edi Subagiyo,
- Pembuatan pergub dan KBPP SKM.,M.Kes
- Rakor Program Kerja TPPS
- Stunting Submit Prov Jateng
- Rakor Satgas Stunting Provinsi dan Kabupaten
- Konvergensi PPS Prov Jateng
- Penguatan Kapasitas TA Kabupaten/Kota
- Pengawalan Rembuk Stunting tingkat Provinsi dan Kabupaten
- Pengawalan AKS tingkat Kabupaten
- Pengawalan Minilokakarya
- Review Analisa dokumen PPS
- Pendampingan laporan semester TPPS
- Pendampingan laporan bulanan
- Pengawalan pengisian logbook TPK
- Pengawalan SPJ supporting kegiatan perjadin
- Lapbul satgas stunting
- Laporan evaluasi kinerja
- Rakor dengan TA terkait baseline data SSGI, EPPGBM, PK22,
Elsimil
- Pemantauan data keluarga beresiko
- Verifikasi dan validasi data elsimil
- Pengawalan data terkait AKS dan intervensi tindak lanjut
- Analisa data bulanan
- Rekap data indikator
- Evaluasi dan validasi data anomali
Rencana kerja ini akan disondingkan kepada TPPS Provinsi Jawa Tengah
Tanggapan :
- Pak Agus - KBKR : Kami mengapresiasi kinerja bapak ibu satgas
terkait capaian kita yang berkaitan dengan stunting semoga tahun
2023 ini bisa lebih baik lagi. Yang berkaitan dengan bidang KB yaitu
pembuatan pergub. Beberapa waktu lalu kami turun ke
kabupaten/kota terkait pentingnya KBPP
dr. Harir : Kami melakukan monev di kota surakarta bawasannya di
laporan mereka banyak jumlah anak dan jarak anak terlalu dekat.
KBPP ini salah satu upaya penting dalam PPS di kab/kota. Tentu
kita berharap di jawa tengah harus ada payung hukum. Jika tidak
ada payung hukum, kurang kuat dalam melakukan tindakan
terutama teman teman POGI di lapangan
Pak Agus : Jadi pada intinya , terkait monev ibu hamil dan data AKS
bisa kita dukung dengan anggaran kita. Di bidang KB nanti kita akan
melakukan pertemuan di eks karesidenan dan sekalian evaluasi
kepada pemerintah daerah. Kita agendakan besok ke biro kesra
untuk membicarakan terkait perbup ini
- Bu Farida Sumarlin – Dalduk : Di tahun 2022 memang kami belum
melihat kiprahnya forum rektor indonesia, baiknya kita mengundang
FRI dari perguruan tinggi alma ata. Karena di tahun 2023 ini
programnya banyak sekali ada gong ceting, dashat dan ijin untuk
ditekankan lebih optimal , juga ada penggerakan masal KKN
tematik.
Bu Endang : Pendampingan PT di Kab/Kota ada KKN Tematik
Stunting namun ada juga keterbatasan dukungan anggaran juga jadi
hanya ada 1030 mahasiswa yang berpartisipasi di 35 kab/kota.
Untuk pelaksanaan harus konsultasi ke pusat dan rencana tanggal 9
Januari baru akan dilakukan rakor dengan pusat
Bu Farida : Terkait rembuk stunting ini memang konvergensi dan
intervensi di level des aini belum terlihat kinerja secara optimal. Jadi
rencana kami akan mengundang kepala desa terkait dana ADD
Desa. Jika anggarannya cukup, kami akan mengundang teman
teman TA
Jawaban : Ini sepertinya pas sekali kalau mengundang kepala desa.
Sangat bagus sekali jika teman teman TA merapat ke desa dan saat
ini musimnya musrenbangdes dan saya kira nantinya kita bisa saling
kerjasama.
- Bu Herlin – KSPK : Bahwa tahun 2022 memang sudah dilakukan
rapat TPPS tetapi belum optimal. Untuk PT Alma Ata tidak hadir dan
selama ini yang sering hadir adalah UNDIP. Jika memang Alma Ata
sudah ditunjuk FRI untuk mendampingi jawa tengah maka bisa
memasukkan Alma Ata di SK tersebut karena selama ini yang
mendampingi stunting adalah UNDIP
- Pak Suwarno – Latbang : Terkait anggaran inovasi dari pak kaper
sudah mendukung memberi pembekalan kepada camat dan BPD
dalam penganggaran stunting. Untuk elsimil ini merupakan bahan
kami dalam memberikan prioritas pendampingan TPK dan berfokus
kepada elsimil ini supaya bisa dilakukan di wilayah. Kami ada
perpanjangan tangan di tingkat kabupaten/kota.
- Pak Hery Kusyanto – Datin : Dari saya mungkin perlunya
sinkronisasi satgas dan kegiatan perwakilan BKKBN. Kemudian
terkait data kalau mau sukses PPS harus kawal data basis terlebih
dahulu. Saat TPPS data kita masih muter data EPPGBM atau SSGI.
Nah jadi kita harus mengawal data ini terlebih dahulu. Mungkin
sasaran sararan itu diperkuat untuk sumber data kita karena akan
berpengaruh stunting itu akan naik atau stunting akan turun. Terkait
dana desa dari kemenkeu yang berhubungan dengan P3K.
- Bu Sri Rahayu – Sekban : Kami juga sudah konsolidasi dengan
satgas terkait laporan dan indikator antara. Kami meminta
ditampilkan format laporan baku ke pusat yang kita mengejar
tandatangan pengesahan dari berbagai koordinator bidang.
Harapannya tanggal 10 teman teman satgas akan mengundang
koordinator bidang agar bisa hadir dan surat untuk segera
diluncurkan. Untuk format AKS hara pada format baku periode 1 dan
2 karena teman teman TA ini akan menindaklanjuti pertemuan
selanjutnya agar saat turun ke bawah formatnya jelas dan tidak
rancu di antar kabupaten. Untuk anggaran memang sudah turun
namun terkendala AA dan pecah dipa ini juga memerlukan proses
sedangkan TUP juga belum bisa dilakukan. Target di akhir bulan
januari dan di awal februari sudah bisa clear semoga tim
perencanaan bisa segera dilakukan untuk kegiatan ini. Terkait
BOKB, jika bapak kaper berkenan zoom dengan kabupaten/kota
untuk melihat capaian morena di kabupaten/kota
- Shodiq – Satgas : Bawasannya kita harus intropeksi diri dalam
mengevaluasi. Kembali lagi pada elsimil Ketika aplikasi itu muncul
dan di kabupaten kota bisa siap mengisi namun pada waktu itu
servernya tidak bisa. Nah mungkin sejauh mana elsimil ini bisa kita
pegang kedepannya apakah elsimil itu bisa dilanjutkan untuk
dipakai? Saya sepakat minilok ini ada target yang dilaporkan ,
mungkin ketika TA tidak melakukan minilok seprtinya TA sudah
melaporkan di laporan bulanan. Minimnya di minilok ini belum
membahas RAN pasti dan PPS namun hanya menggugurkan
anggaran saja. Terkait AKS yang alokasi anggaran cukup lumayan,
tetapi yang di audit hanya beberapa person sedangkan anggaranya
banyak dan jauh sekali. Mungkin bisa juga sasaran audit bisa
dengan jumlah lumayan.
Sampai saat ini terkait evaluasi sipasti ini belum ada arahan dari
pusat baik di provinsi maupun kabupaten dan apakah sipasti ini
tetap berjalan atau tidak.
Untuk panduan BAAS belum diatur di tingkat kabupaten maupun
skala nasional harapannya BAAS ini sampai kepada pengelolaan
maupun intervensi pelaporannya. Kenapa kita tidak memakai
aplikasi PK21 atau PK22 yang ada di BKKBN untuk memudahkan
dalam mengambil data
Jawaban Pak Kaper : Aplikasi pk21 arahnya ke keluarga stunting
dan EPPGBM arahnya ke balita stunting. Untuk BAAS lagi
dirapatkan formatnya, bantuannya dan laporannya semoga dari
satgas bisa mendownload materinya terkait sumber dananya
darimana. Untuk aplikasi elsimil silahkan sampaikan ke saya tidak
hanya dari satu sisi saja apakah ada kesulitan dan siapa yang
menggunakan. Dan ini bahan saya untuk saya sampaikan ke pusat.
Karena namanya aplikasi itu harus dikawal , kalau dipusat ada di
bagian ditlaptik terkait teknisnya. Untuk data yang dipakai saya
sepakat dengan kepala dinkes menggunakan EPPGBM. Kalau
bicara eppgbm hanya balita stunting sedangkan kita diminta
intervensi 1000 hpk mulai dari pra konsepsi - konsepsi – ibu hamil.
Untuk draft sistematika laporan sudah ada indikatornya di pusat
serta pergub tentang KBPP. Nanti kita rapat lagi bulan depan kita
evaluasi jadi jika belum berjalan masalahnya apa dan kita cari jalan
keluarnya.

Disusun oleh
Penanggung jawab Notulis

Edi Subagiyo, SKM.,M.Kes Arindita Oktavina, A.Md.Gz


KPM Satgas Stunting OA Satgas Stunting
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai