Anda di halaman 1dari 130

TABEL LESI ULSERATIF

LESI TUNGGAL
NO NAMA ETIOLOGI & FAKTOR GAMBARAN DIAGNOSIS PEMERIKSAAN GAMBAR
GEJALA PERAWATAN
PENYAKIT PATOGENESIS PREDISPOSISI KLINIS BANDING PENUNJANG
1. Tuberkulosis  Lesi oral jarang Adanya bakteri  Ulkus ini tidak Lesi tunggal bentuk Mikosis Sitemik, Kultur sputum, Obat
terjadi, biasanya Mycobacterium nyeri irreguler atau tidak Karsinoma, Pemeriksaan antituberkulosis
bersifat sekunder Tubercullosis  Jaringan teratur, pada bagian Sifilis, ulkus histopatologi,
terhadap disekitarnya tepi lesi tipis, eosinofilik, radiografi thorax
tuberkulosis paru. meradang dan tertutup oleh necrotizing
 Penyakit infeksi disertai eksudat berwarna sialadenometaplas
kronis dengan indurasi kuning-keabuan,
ia, granulomatosis
latar belakang dan ada
Wegener,
granulomatosa pertumbuhan pada
permukaan lesi. granuloma ganas,
yang terutama
menyerang paru- ulkus aftosa
paru mayor

2. Ulkus  Gigi yang patah  Ulkus soliter  Karsinoma sel Pemeriksaan  Menghilangkan
Traumatikus  Gigi yang tajam yang nyeri skuamosa histopatologi factor etiologi
 Tambalan yang  Putih-  Ulkus  Steroid topical
kasar kekuningan eosinofilik dapat
 Instrument KG  Daerah  Penyakit Riga- digunakan
 Tergigit kemerahan Fede dalam jangka
 Iritasi GT disekitar lesi  Sifilis waktu pendek
 Benda asing yang  Teraba lunak  Tuberculosis
tajam  Sembuh dalam  Mikosis sitemik
6-10 hari jika
penyababnya
dihilangkan
 Kronis :
menyeruoai
karsinoma
3. Ulkus  Nama lainnya :  Berkembang  Ulkus nyeri  Penyakit Riga- Pemeriksaan  Penyembuhan
Eosinofilik granuloma secara tiba-tiba disertai Fede histopatologi spontan
ulseratif  Bersifat self- peradangan  Ulkus aftosa  Steroid dosis
traumatiku limiting disekitarnya mayor rendah dalam
 Luka yang  Solitary -  Permukaan tidak  Ulkus jangka waktu
disebabkan oleh multipel beraturan traumatikus pendek
trauma  Tepi lesi lebih  Necrotizing
tinggi sialadenometap
dibandingkan lasia
sekitarnya  Granulomatosis
 Lesi tertutup Wegener
pseudomembran  Granuloma
berwarna putih- ganas
kekuningan  Limfoma
 Kelainan darah

4. Mikosis Lesi yang Infeksi HIV dan Lesi tunggal berupa Karsinoma, Smear dan Diberika obat
Sistemik disebabkan oleh kondisi ulkus kronis, tuberkulosis, pemeriksaan amphotericin B,
infeksi jamur yang immunocomprom irreguler, vegetatif. granuloma ganas, histopatologi ketokonazole,
bersifat kronis. ised, neutropenia, sifilis, sindrom dan fluconzole.
Yang sering terjadi leukimia, mielodisplastik,
adalah limfoma, dan
histoplasmosis
transplantasi agranulositosis Histoplasmosis
(Histoplasma
organ, diabetes
capsulatum),
blastomyces dan kemoterapi
(Blastomyces kanker.
dermatitidis),
cryptococcosis
(Cryptococcus Criptococcosis
neoformans),
paracoccidioides
(Paracoccidioides
brasiliensis),
aspergillosis
(Aspergillus,
species), Aspergillosis
mucormycosis
(Mucor, Rhizopus)

Mucormycosis

LESI REKUREN

NO NAMA ETIOLOGI & FAKTOR GAMBARAN DIAGNOSIS PEMERIKSAAN GAMBAR


GEJALA PERAWATAN
PENYAKIT PATOGENESIS PREDISPOSISI KLINIS BANDING PENUNJANG
1. SAR Karena adanya Adanya trauma, Lesi terasa  Minor : lesi Herpes simpleks, - Diberikan
(Stomatitis respon imun cell- alergi, genetik, nyeri, berjumlah EM (eritema steroid topikal.
Apthous mediated. gangguan Minor : akan multiple sekitar multiform), hand- Pada kasus yang
Reccurent) endokrin, stress sembuh dalam 2-6 lesi, foot-and-mouth parah, injeksi
Minor emosional, 7-12 hari berwarna putih disease, penyakit steroid intralesi
defisiensi atau putih Behcet, sindrom atau sistemik
patologi, Mayor : akan FAPA, sindrom dosis rendah SAR minor
kekuningan,
hematologi, dan sembuh dalam Sweet (10-20mg
memiliki bentuk
AIDS. 3-6 minggu Prednison)
bulat terkadang
Herpetiform : irregular,
akan sembuh memiliki batas
dalam 1-2 lesi eritem,
minggu ukuran
diameternya SAR mayor
Pada sebagian
orang dapat sekitar 3-6 mm
mengalami atau <1cm, pada
demam dan daerah mukosa
malaise. bukal biasanya
lesi berbentuk
oval
memanjang,
sembuh tanpa
meninggalkan
jaringan parut

 Mayor :
berjumlah
tunggal atau
multiple sekitar
1-10 ulkus,
Herpetiform
berwarna putih,
memiliki bentuk
bulat atau pun
irreguler, lesi
tampak dalam,
dikelilingi
eritem ukuran
sekitar >1cm,
sembuh dengan
meninggalkan
jaringan parut

 Herpetiform :
ulkus berjumlah
multiple 10-100
lesi, kecil,
dengan diameter
1-2 mm,
kecenderungan
dapat menyatu
sehingga
membentuk
ulkus yang lebih
besar teteapi
tidak teratur,
sembuh tanpa
meninggalkan
jaringan parut.
2. Sindrom Tidak jelas Bertambah usia, Asimtomatik  Umumnya  Agranulositosi  Hitung sel darah  Antibiotika
Mielodiplasti Diduga karena paparan logam atau gejala klinis adalah infeksi s  Aspirasi Sum-  Steroid
k paparan senyawa berat, paparan yang tidak bakteri multiple  Neutropenia sum tulang  Transfusi
mutagen (obat obat spesifik.
bahan kimia dan dan pendarahan. siklik  Biopsy
kemoterapi dll) dan pengobatan  Lemah dan  Manifestasi oral  Neutropenia
radiasi kemoterapi Fatigue
berupa ulserasi kongenital
Ditandai
persisten dan  Aplasia Mielik
dengan: rekuren.  Leukemia
 Displasia  Pendarahan  Trombositope
 Sitopenia gingiva nia
 Jarang terjadi
periodontitis dan
kandidiasis
3. Neutropenia - Herediter Neutropenia  -Demam  -Reduksi  ulkus aftosa Pemeriksaan  suportif
siklik Pada beberapa siklik adalah ringan neutrofil terjadi  neutropenia laboratiorium : kortikosteroid
kasus kelainan ini kelainan  Sakit kepala secara teratur congenital Penentuan jumlah  splenektomi
diturunkan secara hematologi  Malaise setiap 21 hari.  agranulositosis neutrofil dalam  granulocyte
autosomal dominan langka yang  Anoreksia  limfoma darah perifer colony
 Arthralgia LESI ORAL
memiiliki cirri  sifilis (biasanya 2-3x stimulating
khas reduksi  limfadenopati  -ulkus yang nyeri seminggu selama 8 factor
servikal diliputi oleh Neutropenia siklik :
regular leukosit minggu)
neutrofil secara  Gangguan membrane ulkus dimukosa labial
gastrointestina berwarna putih
periodic.
l dan dikelilingi
Factor  manifestasi di oleh eritema
predisposisi : kulit dan  - gingivitis
mulut terlokalisasi

Neutropenia siklik:
gingivitis terlokalisasi
4. Behcet  Biasanya pada  Makanan  sakit  ulkusnya  Eritema  Obat kumur
disease usia 20-30  Infeksi pada tenggorokan berulang, multiform tetrasiklin dan
(rekuren )  Bisa pada mulut berulang, dangkal, oval,  Phemfigoid kortikosteroid
wanita, tetapi  Terapi gigi dan tonsilitis, dan ukurannya  Phemfigus topikal
lebih sering periodontal mialgia, dan bervariasi  Reiter syndrome  imunomodulat
pada pria artralgia  Lesi kecil  Lupus or sistemik
 Faktor migran tanpa cenderung lebih erymathous mungkin
pemicu: artritis sering terjadi  Sifilis diperlukan, di
bakteri atau  malaise daripada lesi bawah
infeksi virus  anoreksia yang lebih besar pengawasan
(HSV,  penurunan  Eksudat spesialis
streptococcus berat badan serofrinosa  Thalidomide
Sp.,  sakit kepala menutupi secara efektif
Staphylococcu  berkeringat permukaan, dan mengontrol
s Sp., Escheria  suhu menurun tepi berwarna tukak dengan
coli) → reaktif atau merah serta dosis 25 mg
silang meningkat berbatas tegas setiap hari,
terhadap  limfadenopati  Ulser dapat diikuti dengan
antigenic heat  nyeri pada muncul pada dosis
shock protein daerah lidah, gusi, pemeliharaan
(HSP) → substernal dan mukosa bukal, median 100
meningkatkan temporal palatum, tonsil mg / minggu
aktivitas imun serta faring  Pengobatan
→  Manifestasi mata darurat Ini
hiperaktivitas yang paling termasuk
neutrofil umum adalah adalumimab,
dengan iridosiklitis yang etanercept dan
peningkatan kambuh, tetapi infliximab.
kemotaksis uveitis dengan
dan
peningkatan konjungtivitis
sitokin (awal) dan
proinflamasi hipopion (lanjut),
vaskulitis retina
(uveitis
posterior),
iridosiklitis, dan
atrofi optik dapat
timbul
 Lesi kulit
meliputi lesi
mirip eritema
nodosum, lesi
papulopustular,
dan nodul
akneiformis.

LESI MULTIPEL AKUT

NO NAMA ETIOLOGI & FAKTOR GAMBARAN DIAGNOSIS PEMERIKSAAN


GEJALA PERAWATAN GAMBAR
PENYAKIT PATOGENESIS PREDISPOSISI KLINIS BANDING PENUNJANG
1. Necrotizing Penyakit autoimun  OH buruk  Rasa sakit  Ulser yang sangat  Lichen planus Pemeriksaan  Mirip dengan
Ulcerative dengan antibody  Adanya yang hebat, sakit dengan  Lupus histopatologi, treatment NUP
Stomatitis antikuler yang infeksi menetap dan dasar nekrotik eritmatosus Imunofluoresensi  Irigasi H2O2
(NUS) spesifik terhadap HIV menyebar  Nekrosis yang discoid lansung dan tidak dan debriment
stratum epitel  c.Tidur sampai ke luas/merusak  Pemfigoid langsung area yang
kurang kepala dengan cepat sikatrisial, nekrotik
cukup  Sulit menelan  Pengecapan jadi penyakit IgA  Instruksi
 Stress terasa tidak enak linear perbaikan OH
 e.Penyakit  Terbentuk  Oxidising
Sistemik sequesterum : mouthwash
tulang/jaringan  Antibiotik
yang mati antimikroba
 Limfadenopati  Analgesik
servikal  Penanganan
 f. Susah untuk penyakit
makan dan sistemik
menelan  Recall visit

2. Graft versus  GVHD dapat  hubungan  cheilitis  deskuamasi dan  leukoplakia  terapi
host akut timbul setelah positif antara  hiposalivasi; ulserasi mukosa berbulu imunosupresif
pencangkokan IL-6 dan tingkat paling yang  sindrom profilaksis
imunokompeten keparahan signifikan menyakitkan. sklerodermatosa menggunakan
diberikan, dengan GVHD oral dan dalam 14 hari  Eritema dan metotreksat
sel-sel imun yang eritema, serta pertama ulserasi paling dan
hidup dan tren positif setelah menonjol pada 7- siklosporin
fungsional, dengan ulserasi transplantasi 11 hari setelah biasanya
asalkan oral dan akibat HSCT digunakan
resipiennya  obat-obatan pengobatan  Lesi putih kecil untuk 100 hari
berbeda secara  infeksi iradiasi mempengaruhi pertama pasca-
imunologis - mukosa bukal HSCT
histoincompatible dan lingual sejak
- dan dini, tetapi
immunocomprom sembuh pada hari
ised sehingga ke-14.
tidak dapat
menonaktifkan
atau
menghancurkan
sel yang
ditransplantasika
n.
 HSCT
mentransfer
limfosit T yang
menganggap
jaringan inang
sebagai antigen
yang asing
melalui HLA dan
antigen lain, dan
meningkatkan
serangan imun
pada inang, sel T
yang ditransfer
menghasilkan
sitokin, termasuk
TNK alpha dan
IFN-gamma (IFN
γ)

3. Necrotizing  Menyerang usia  Stress  Noma (demam  Nekrosis yg nyeri  Gingivitis Pemeriksaan  Metronidazole
Ulcerative muda  Merokok naik turun, pada papilla hepertika histopatologi sistemik
Gingivitis  Fusobacterium  OH buruk anemia, interdental dan tepi  Gingivitis  Obat topical yg
nucleatum  Trauma local leukosit gingiva deskuamativa dapat
 Treponema Infeksi HIV meningkat) Ulserasi berbentuk  Agranulositosis melepaskan O2
vincentii  malaise kawah yg dilapisi  Leukemia  Perawatan
 Hipersaliva pseudomembran  Skurvi mekanis pd
 Metallic taste berwarna kelabu  Noma gingiva
 Bau mulut
 Sensitivitas
gingiva
 Tidak nafsu
makan
 Denyut nadi
meningkat
4. Agranulositos penggunaan obat infeksi bakteri  bersifat Necrotizing  Neutropenia Pemeriksaan  antibiotik
is atau infeksi dan mendadak gingivitis yang siklik laboratiorium :  transfusi sel
beberapa kasus disertai parah disertai  Necrotizing Untuk menghitung darah putih
diantaranya bersifat demam ulcerative
hancurnya jaringan sel darah putih dan  pemberian
idiopatik  malaise periodontal gingivitis aspirasi sumsum granulocyte
 Radang LESI ORAL  aplasia mielik tulang colony
tenggorokan  ulkus nekrotik  leukemia akut stimulating
multiple yang  granulomatosi factor (G-
 Dalam waktu s wegener Agranulositosis: ulkus
tertutup oleh CSF)
12-24 jam di lidah
pseudomembran
dapat tiimbul
tanda dan yang kotor dan
gejala pada : - berwarna gelap
saluran atau putih-keabu-
pernapasan abuan tanpa
 - saluran warna kemerahan
pencernaan disekitarnya
atau infeksi
bakteri LOKASI :
-mukosa pipi
-mukosa lidah
-palatum
-tonsil
5. Leukemia Kemungkinan  kelemahan dan  perdarahan  agranulositosis menghitung darah  kemoterapi
disebabkan oleh kelelahan gingiva spontan  neutropenia perifer  terapi suportif
kombinasi faktor  berat badan  petechiae siklik
genetik dan turun  echimosis  aplasia mielik
lingkungan (virus,  demam  gigi goyang  purpura
bahan kimia,  menggigil trombositopenia
 penyembuhan
radiasi)  pembesaran
 sakit kepala luka terhambat
gingiva akibat
 mengeluarkan Ciri khas : penggunaan
keringat pembesaran obat(
dimalam hari gingiva, ciclosporin,phen
 kulit dan seringkali ytoin, calcium
mukosa ditemukan pada channel
terlihat pucat pasien leukemia blocker)
 perdarahan mielomonositik
 infeksi
 nyeri tulang
 limfadenopati
 splenomegali
 hepatomegali
 pembesaran
kelenjar saliva
LESI MULTIPEL KRONIS

NAMA ETIOLOGI & FAKTOR GAMBARAN DIAGNOSIS PEMERIKSAAN


NO GEJALA PERAWATAN GAMBAR
PENYAKIT PATOGENESIS PREDISPOSISI KLINIS BANDING PENUNJANG
1. Myelic Penyebab tidak obat obatan,  -Gejala: Ulserasi nekrotik  Agranulositosi  Hitung sel darah  Antibiotik
Aplasia diketahui, namun radiasi, infeksi, pendarahan yang serupa dengan s  Biopsy sumsum  Steroid
beberapa kasus kelainan gingiva, ulserasi  Neutropenia tulang  Transpantasi
disebabkan oleh imunologi. petechiae, agranulositosis Siklik sum sum
obat obatan, echimosis. (ditutupi dengan
 Leukemia tulang.
radiasi, infeksi,  -Manifestasi pseudomembran
kelainan putih keabuan atau  Sindrom
oral
imunologi. gelap dan kotor, mielodisplasti
berhubungan
dengan derajat tanpa red halo) k
Terjadinya neotropenia  Purpura
pansitopenia dan trombositopen
trombositopen ia
ia yang terjadi.  Infeksi
mononukleosi
s

2. Sweet Penyebabnya masi Sweet syndrome  deman (38-39 Secara umum  Aphthous ulcer Pengecekan darah, Systemic
Syndrome belum diketahui , memiliki ciri derjat celcius terdapat  Behçet disease dan histopatologi corticosteroids,
tapi diikuti oleh  awalnya Papula dan plak  FAPA kulit dapsone.
kemungkinannya penyakit sistemik, muncul nonpruritik, syndrome
adalah reaksi dari banyak terdapat benjolan multipel,  erythema
hypersensitive. pada bagian merah kecil di edematosa dan multiforme
Beberapa orang lengan, leher, lengan, leher, eritematosa  leukemia
penyakit ini dipicu wajah dan atau wajah  systemic lupus
 benjolan erythematosus
oleh infeksi, punggung
penyakit atau obat
menyebar  Wegener
dengan cepat granulomatosis.
obatan tertentu. dan sakit
Juga dapat terjadi
akibat kanker  leukocytosis
 arthralgias
 myalgias
 ocular
involvement

3. Necrotizing  Radang kelenjar air  Bersifat jinak  Pembengkakan  Karsinoma sel Pemeriksaan Lesi biasanya
Sialadenometa liur dan self- nodular -> ulkus skuamosa histopatologi sembuh dengan
plasia  Disebebkan limiting berbentuk kawah  Karsinoma spontan dalam
nekrosis iskemik  Terjadi secara nyeri mukoepidermoid 4-8 minggu
yang timbul setelah spontan  Diameter 1-5cm  Karsinoma kistik
infark vaskular  Multiple  Tepi tidak adenoid
beraturan  Ulkus
 Kasar traumatikus
 Menyerupai Granuloma ganas
karsinoma
Biasanya terletak di
posterior palatum

4. Histiositosis Tidak diketahui Predisposisi ruam kulit,otitis Histiositosis Sel  NUG  pemeriksaan
Sel genetik terkait media, paru- Langerhans  periodontitis hispatologi
Langerhans dengan infeksi paru, tulang, tipe1 : granuloma agresif  radiografi
virus dan reaksi liver dan nodus eusinofilik  leukemia  imunohistokimi
imunologis limfatikus sering biasanya  mieloma a
kemungkinan terlibat terlokalisasi dan multiple
terlibat dalam tampak berupa  carsinoma cell
penyakit ini ulkus soliter atau skuamosa histios itosis sel
multiple di gingiva Langerhans,
dan palatum, pembesaran gingiva
biasanya terkait dan periodontitis
dengan
penghancuran
tulang dan
goyangnya atau
lepasnya gigi
Tipe 2 dan 3 :
hand schuller
christian dan
leterer siwe berupa
ulserasi oral Histiositosis sel
multiple , langerhans, ulkus di
echimosis, palatum
edema,gingivitis
dan periodontitis.
5. Infeksi Disebabkkan oleh trauma pada Demam rendah, Infeksi mulut  Infeksi Pengecekan darah Dengan
Staphylococca infeksi bakteri mukosa mulut, malaise, sakit stafilokokus streptokokus Sampel jaringan antibiotik
l Staphylococcus sp. kebersihan mulut kepala, dan tampak bulat atau  ulkus aphthous atau sekresi nasal
Apabila bakteri ini yang buruk, dan limfadenopati ulkus soliter oval,  trauma mekanis
memasuki aliran penyakit sistemik regional abnormal, dengan  chancre
darah,sendi,tulang, seperti diabetes mungkin terjadi batas inflamasi  ulkus
melitus, yang menonjol. tuberculosis
paru paru atau
tuberkulosis, Permukaan ulkus  neutropenia
jantung bakteri ini
defisiensi imun, ditutupi oleh siklik
dapat mematikan
dan neutropenia eksudat nekrotik  sindrom
kongenital keputihan atau myelodysplastic
kuning-putih  granulomatosis
Wegener.
NO NAMA ETIOLOGI & FAKTOR GAMBARAN DIAGNOSIS PEMERIKSAAN
GEJALA PERAWATAN GAMBAR
PENYAKIT PATOGENESIS PREDISPOSISI KLINIS BANDING PENUNJANG
1. Neutropenia  diturunkan secara Neutropenia  demam  Lesi oral yang  neutropenia Penentuan jumlah  Peningkatan
kongenital autosomal kongenital adalah  pusing terjadi berupa siklik neutrofil dalam gygiene
dominan dan penyakit yang  sakit ulkus persisten  agranulositosis darah perifer mulut
resesif ditandai dengan tenggorokan atau rekuren  limfoma (biasanya 2-3x  perawatan
 beberapa kasus penurunan jumlah  malaise  ginggivitis dan  sindrom seminggu selama 8 periodontal
bersifat sporadis neutrofil yang  kelelahan
beredar
periodontitis chediak minggu)  antibiotik
 limfadenopati agresive higashi sistemik
 hipofosfatasia
 akatalasia
 priodontitis
agresive
2. Infeksi Sitomegalovisrus Infeksi HIV dan  mulut kering  lesi ulserasi non  ulkus aftosa  pemeriksaan Sebagian besar
Sitomegalovir merupakan anggota kondisi  demam spesifik yang  stomatitis histopatologi penderita infeksi
us keluarga human immunecomprom  malaise nyeri, biasanya herpetika  imunokimia CMV dapat
herpe virus ised setelah  myalgia ditemukan pada  ulserasi  pemeriksaan sembuh spontan
Herpesviridae. dilakukan  sakit kepala gingiva dan lidah biologi
transplantasi  disfungsi liver  pembesaran molekuler
glandula parotis
dan
submandibularis
3. Glycogen Etiologi Type Ib Faktor keturunan  Lengan dan Hipoglikemia,  Neutropenia Pemeriksaan labor: Meningkat
Storage dari penyakit ini kaki kurus hyperlipidemia, kongenital, histologi dan higiene mulut:
Disease, Type diturunkan secara  Perut hepatomegaly,  neutropenia biokomia, antiseptic oral
Ib autosomal resesif, menonjol perkembangan fisik sikilik, biposi liver, dan topical
dan disebabkan  Wajah seperti yang terhambat,  afranulositosis pemeriksaan
oleh cacat pada boneka tubuh yang pendek, , histopatologi
 nyeri pada
translokasi neutropenia, dan  sindrom
microsomal untuk daerah disfungsi chediak-
glukosa 6-fosfat disekitar lesi neutrophil, serta higashi,
infeksi rekuren.  aktalasia,
Pathogenesis: Ulser tampak  hipofosfatasia
kondisi bawaan di seperti lesi yang
mana tubuh tidak berdiri sendiri
dapat memecah ataupun tunggal,
gula kompleks rekuren, tepinya
yang disebut tidak teratur,
glikogen. berukuran bbrp
Akibatnya, mili samppai centi,
glikogen diliputi jaringan
terakumulasi dalam pseudomembran
sel di seluruh berwarma putih
tubuh. Di GSD1B,
khususnya,
glikogen dan lemak
menumpuk di
dalam hati dan
ginjal yang dapat
menyebabkan
organ-organ ini
membesar dan
tidak berfungsi
dengan baik.
4. Sindrom Etiologi: tidak Factor genetic  Demam tinggi, Sering terjadi pada  Ulkus aftosa, Pemeriksaan labor Cimetidine,
FAPA diketahui, dan keturunan menggigil ulkus aftosa minor  neutropenia hispatolgi dan korkosteroid,
kemungkinan  Malaise atau mayor. siklik, pemeriksaan darah dosis rendah
mekanisme imun  sembuh faringitis, tonsilis  penyakit selama 3-6 hari,
terlibat dalam dengan dan adenitis bachet, obat inflamasi
spontan
patogenesinya servikal bilateral  infeksi nonsteroid
 kambuh lagi
herpetic,
Pathogenesis: dalam interval
4-8 minggu  leukimia
Polimorfisme ini
telah dikenali
sebagai perubahan
fungsi yang
menyebabkan
inflamasi NLRP3
yang terlalu aktif
dan mungkin
berperan dalam
patogenesis
PFAPA
5. Granulomatosi  penyakit  faktor genetik  Pembengkaka  papila yang  biopsi  kombinasi
s wegener autoimun (IL10, CD226, n progresif meradang  tes antigen kortikosteroid
HLA genes, gingiva tanpa bengkak dengan sitoplasma anti dan
PTPN22, dan rasa sakit di tampilan 'seperti neutrofil imunosupresi
CTAL) mulut stroberi'  radioterapi
 infeksi  Demam
terutama kuman  Fatigue
Streptococcus  berkurangnya
aureus, berat badan
Eschercia coli,  hidung
dan Klebisella tersumbat
pneumoniae  nyeri pada
hidung
 rhinitis
 epistaksis
 krusta
kecoklatan
atau
bercampur
darah serta
bisa
terdapatnya
perforasi
septum sampai
terbentuknya
hidung pelana
6. Noma Infeksi oportunistik  Oral Higiene  Salivasi Dimulai dengan  Granuloma  Pemeriksaan  Antibiotik
(Stomatitis yang melibatkan yang buruk  Halitosis necrotizing ganas Hematologi yang sesuai
Gangrenosa) jaringan rongga  b.Malnutrisi  Demam ulcerative  Tuberkolosis  Rontgen  Pembersihan
mulut protein yang  Malaise gingivitis dan  Leukimia konservatif
parah  e.Limfadenopa menyebar cepat ke  Agranulositosis terhadap
Mikroorganisme  DM yang berat ti regional jaringan lunak jaringan yang
pathogen seperti  Leukimia didekatnya, rusak
Fusobacterium  Keganasan membentuk
 Kelainan ulserasi nekrotik
nucleatum,
yang abnormal
Borrelia vincentii imunitas
Nekrosis
gangrenosa ini
cepat melibatkan
pipi, bibir, dan
tulang didekatnya,
menimbulkan lesi
yang dapat
menghancurkan
wajah

7. Sifilis Disebabkan oleh  Adanya luka Limfadenopati  Chancre timbul  ulkus piogenik Pemeriksaan Antibiotik
Treponema pada sifilis regional di daerah  herpes simpleks Serologi penisilin
pallidum, suatu primer inokulasi awal  alopecia areata
spirochete anaerob  Adanya ruam yang biasanya  aktinomikosis
pada sifilis terjadi sekitar
sekunder tiga minggu
setelah infeksi
 Tampak sebagai
sulkus yang
tidak sakit
dengan
permukaan
halus
 Tepi lesi lebih
menonjol
dibandingkan
sekitarnya
 d. Di dasar lesi
ditemukan
indurasi
8. Granuloma Etiologi tidak jelas,  Epistaksis  Ulserasi dan  Granulomatosis Pemeriksaan  Radioterap
ganas tetapi virus  Rasa nyeri nekrosis yang Wegener histopatologi  Kemoterapi
Epstein-Barr sering  Penyumbata tidak pernah  Mikosis
kali dihubungkan n rongga sembuh sistemik
dengan penyakit ini hidung  Biasanya  Limfoma non
 Obstruksi melibatkan Hodgkin
disertai rongga hidung  Tuberculosis
eksudat dan palatum  Necrotizing
purulent  Mengakibatkan sialadenometapl
 Secret yang perubahan asia
sangat bau bentuk yang
parah pada
jaringan

9. Limfoma non- Etiologi tidak jelas,  Lesi oral  Pembengkakan  Ulkus Pemeriksaan  Radioterapi
Hodgkin tetapi factor genetic  Daerah yang yang tidak nyeri eosinofilik histopatologi dan  Kemoterapi
dan lingkungan biasa terkena  Difus  Necrotizing imunohistokimia
mungkin berperan adalah palatum  Dapat disertai sialadenometap
pada molle, bagian ulserasi, dapat lasia
patogenesisnya posterior lidah, juga tidak  Pseudolimfoma
gingiva, dan  Granulomatosis
daerah tonsil Wegener
 Granuloma
ganas
 Mikosis
sistemik
 Tuberculosis
 Karsinoma sel
skuamosa
10. Karsinoma sel Multifaktorial  Asap Daerah yang  Bervariasi  Mikosis Pemeriksaan  Bedah eksisi
skuamosa tembakau biasa terkena  Tahap awal sistemik histopatologi  Radioterapi
 Alcohol seperti dapat sebagai  Sifilis  kemoterapi
 Sinar matahari permukaan lesi putih, lesi  Ulkus
 OH buruk ventral lidah dan merah, atau eosinofilik
 Defisiensi bibir, diikuti keduanya  Necrotizing
nutrisi dasar mulut,  Umumnya sialadenometa
 Defisiensi besi gingiva, mukosa berupa erosi plasia
alveolar, atau ulkus  Granulomatosi
 Permukaan s Wegener
mukosa pipi,
dan palatum
lesi terdiri dari  Granuloma
tonjolan ganas
papilari yang  Karsinoma
tidak beraturan glandula
 Tepi lesi lebih salivarius
tinggi minor
dibandingkan
sekitarnya
 Dasar lesi
teraba keras
pada palpasi
 Hampir selalu
bersifat kronis
dan disertai
indurasi
TABEL LESI VESIKULO-BULOSA

NO NAMA ETIOLOGI DAN FAKTOR GEJALA GAMBARAN DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PERAWATAN GAMBAR
PENYAKIT PATOLGI PRESDIPOSISI KLINIS BANDING PENUNJANG
1. Gingivotomati Etio: Demam tinggi Diawali dengan Ulkus aftosa Smear Simtomatik
tis Herpetika Disebabkan HSV-1 Sakit kepala mukosa yang Hand and Foot Biopsi Acyclovir atau
Primer dan HSV-2 Malais terkena berwarna Diseases tes serologi valacyclovir
Biasa terlihat pada Anoreksia merah dan Herpangina sistemik (ada
usia 6bln-6thn Iritabilitas mengalami edema ANUG kasus yang
Limfadenopati Selanjutn beberapa Eritema parah)
regional
vesikel menyatu Multiforme
sensitive
dan pecah dengan Pemphigus tahap
bilateral
Lesi mulut yang cepat yang awal
nyeri meninggalkan Gingivitis
Lesi terus ulserasi yang deskuamativa
berkembang dangkal, bulat, kecil
dalam 3-5hari dan nyeri
dan sembuh Dilapisi oleh fibrin
dalam 10-14 berwarna kuning
hari Terdapat edema
pada gingiva dan
erosi yang nyeri

2. Stomatitis Etio: Stress Demam Timbul vesikel Ulkus aftosa Simtomatik


Herpetika Disebabkan Trauma Influenza kecil Sifilis primer
Sekunder reaktivitas HSV-1 Suhu panas berkemlompok Sifilis sekunder
Sinar matahari Bagian tubuh Vesikel pecah Stomatitis
Infeksi HIB yang biasa meninggalkan streptokokal
terkena ulserasi kecil-kecil Herpagina
rekurensi ini Akan sembuh
adalah bibir, spontan dalam 6-10
kuli perioral, hari
palatum dan
attached gingiva
Gejala Prodomal
Sensasi terbakar
Gatal
Kesemutan
eritena

3. Herpes Zoster Etio: AIDS Daerah yang Setelah 2-4 hari Herpes simpleks Analgesik dan
Reaktivasi virus Leukemia sering terkena terjadinya demam Eritema sedative untuk
varicella zoster Limfoma adalah thorakal, timbul vesikel multiform menghilangkan
Radiasi servikal, berkelompok nyeri
Obat-obatan trigeminal dan Dalam 2-3 hari lesi Acyclovir atau
imunosupresif lumbosakral berkembang valacyclovir dan
dan sitotoksik Sakit kepala menjadi pustule dan famcyclovir
Usia tua Pulpitis ulserasi yang sebagai obat
Malaise tertutup oleh krusta antiviral
Demam yang Pola khasnya adalah
terjadi sebelum lesi yang unilateral
timbul lesi Manifestasi oral
dimulut atau terjadi ketika
dikulit cabang kedua dan
Lesi bertahan 2- ketiga nervus
3 minggu trigeminus terlibat
Komplikasi
yang biasanya
timbul adalah
post herpetic
trigeminal
neuralgia,
Osteomyelitis,
Nekrosis tulang
rahang dan
tanggalnya gigi
4. Herpangina Etio: Onset akut Terbentuk vesikel Ulkus aftosa suportif
Infeksi virus Demam kecil berukuran herpetiformis
bersifat akut yang Radang kecil dan berjumlah Ulkus aftosa,
disebabkan virus tenggorokan banyak infeksi herpes
coxsakie grup A, Disfagia Vesikel segera simpleks primer,
tipe 1-6, 8, 10,22, Sakit kepala pecah dan faringitis
dll Malaise meninggalkan limfonodular akut
Insidensi puncak Terdapat di ulserasi nyeri Eritema
selama musim palatum molle Sembuh dalam 7-10 multiform
panas dan musim dan uvula, hari Sindrom FAPA
gugur tonsilar pilar, Hand and foot
Sering menyerang dan dinding diseases
anak-anak dan faring posterior
dewasa muda

5. Hand-Foot- Etio: Bersifat akut Self-limiting Ulkus aftosa Suportif


and-Mouth Virus coxsakie A16 Menular dari Vesikel kecil Infeksi herpes
Disease Kadang disebabkan satu orang ke (berjumlah 5-30) yg simpleks
oleh strain yang orang lain dengan cepat akan herpangina
lain Biasa pecah
menyerang Meninggalkan
anak-anak dan ulserasi dangkal Hand-Foot-and-Mouth
dewasa muda yang nyeri Disease : ulserasi
Lesi kulit selalu (berdiameter 2- dangkal di mukosa
ditemukan dan 6mm) pipi
tampak sebagai Dikelilingi oleh
vesikel kecil lingkaran merah
dokelilingi Lokasi : mukosa
daerah kemerah pipi, lidah, dan
tipis mukosa bibir
Tepi lateral dan Berlangsung selama
permukaan 5-8 hari
dorsal jari
tangan dan jari
kaki merupakan
daerah kaki yg
sering terlibat
Lesi dapat
ditemukan di
telapak tangan,
telapak kaki,
dan pantat

6. Eritema Etio: Kemungkinan Dominan laki- Tampak sebagai Gingivostomatitis Pemeriksaan Steroid sistemik
Multiforme masih belum jelas terjadi akibat laki muda beberapa vesikel herpetic primer histopatologi Acyclovir (jika
adanya proses Dominan pd kecil yg menyatu Ulkus aftosa terjadi
yang dimediasi usia 20-30 tahun Kemudian pecah Lichen planus rekurensi)
oleh factor Lesi kulit terdiri dlm 2-3 hari erosive
imunologi yang dari macula, Meninggalkan erosi Pemphigus
dipicu oleh :
papula atau plak nyeri vulgaris Eritema Multiforme :
herpes simpleks
bulat, datar, dan Tepi tidak beraturan Pemfigoid Erosi multiple di bibir
mycoplasma
eritematus yg yg tertutup dan lidah
pneumonia
obat-obatan biasanya terletak pseudomembran
radiasi simetris neukrotik
keganasan Ciri khas lesi Lokasi : bibir,
kulit adalah mukosa pipi, lidah,
target atau iris- palatum molle, dan
like lesion dasar mulut Eritema Multiform :
Konjungtivitis Rekurensi dapat lesi target yg khas atau
Balanitis terjadi iris
Vulvitis
Gejala Prodomal
Sakit kepala
Malaise
Arthralgia
demam
7. Sindrom Etio: Lesi genital, Terbentuknya Penyakit Bechet Steroid sistemik
Stevens- Biasanya dipicu terdiri dari vesikel yg cukup Pemphigus
Johnson oleh penggunaan balanitis, luas Pemfigoid
obat-obatan vulvovaginitis Terbentuknya erosi Herpes simpleks
dan erosi yg nyeri dan primer Erosi berat di bibir,
skrotum tertutup lidah, dan hidung anak
Manivestasi pseudomembran laki-laki berusia 8
kulit bervariasi hemoragik bewarna tahun
dari yg ringan- putih-keabuan
berat Lesi ini dpt meluas
Lesi ocular ke faring, laring dan
terdiri dari esofagus
konjungtivitis,
uveitis,
simblepharon
bahkan
panophthalmitis
8. Nekrolisis Etio: Demam ringan Lesi ini terdiri dari Sindrom steven Steroid sistemik
Epidermal Biasanya dipicu Malaise eritema yagf difus, johnson,pemfigus Antibiotika
Toksik oleh penggunaan Arthalgia vesikel, erosi dan vulgaris, luka Cairan
obat-obatan Sensasi terbakar nyeri terutama pada bakar yg parah Dan elektrolit
di konjungtiva bibir dan perioral, dan luas
Nyeri tekan pada juga pada mukosa
kulit pipi, lidah dan
Kulit terangkat palatum
sehingga
keliatan seperti
bersisik
9. Pemfigus Etio: Ciri khas berupa Pemfigoid bulosa, Pemeriksaan Steroid sistemik
Autoimun. terbentuknya bulae Dermatitis histopatologi
Desmoglein 1 dan yang akan pecah hepertiformis, Imunofluoeresen
3 merupakan dengan cepat dan Penyakit IgA langsung dan tak
antigen target meninggalkan erosi linear, langsung,
utama yang nyeri dengan Epidermolisis Sitologi
kecenderungan bulosa akuisita,
meluas ke perifer. Pemfigoid
Lokasi: mukosa sikatrisial, Lichen
pipi, bibir, palatum, planus erosiva,
lidah, dasar mulut, Lupus
dan gingiva eritematous
diskodid, ulkus
aftosa, nekrolisis
epidermal toksik,
gingivostomatitis
herpetik primer,
eritema
multiforme
10. Pemfigoid Etio: autoimunitas. Faktor jenis nyeri Manifestasi pada Pemfigoid bulosa, Pemeriksaan Steroid
Sikatrisial Antigen pemfigoid kelamin (lebih lesi oral berupa ciri Dermatitis histopatologi Obat
bulosa (BP180), sering diderita vesikel atau bula hepertiformis, Imunofluoeresen imunosupresif
laminin 5, integrin oleh wanita rekuren yang segera Penyakit IgA langsung,
B4 dan kolagen dengan pecah linear, Sitologi
tipe VII merupakan perbandingan meninggalkan Epidermolisis
antigen target 1,5:1) ulserasi superfisial bulosa akuisita,
utama dan rata-rata pada yang lebar dan Pemfigus,
usia 66 th nyeri. Rekurensi Lichen planus
berulang kali akan erosiva,
menyebabkan Lupus
terbentuknya eritematous
jaringan parut diskodid,
11. Pemfigoid Etio: Faktor jenis Lesi mulut Pemfigoid Pemeriksaan Steroid sistemik,
Bulosa Autoimun. Antigen kelamin (lebih mengikuti sikatrisia, histopatologi obat
pemfigoid bulosa sering diderita manifestasi lesi Dermatitis Imunofluoeresen imunosupresif,
(BP180 , BP230) oleh wanita kulit, diawali denga hepertiformis, langsung dan tak daspone
merupakan antigen dengan bula yang dengan Penyakit IgA langsung
target utama perbandingan cepat akan pecah linear,
1,7:1) meninggalkan Epidermolisis
dan rata-rata pada ulserasi yang bulosa akuisita,
usia 65 th dangkal. Pemfigoid
Lesi pada kulit gestasionis
diawali dengan
ruam non spesifik
yang menyeluruh
diikuti dengan
pembentukan bula
yang besar dan
tegang, keemudian
pecah
meninggalkan
daerah terbuka. Lesi
tidak meluas kearah
perifer.
Predileksi:
Trunkus, lengan,
dan paha.
12. Pemfigoid Etio: Jarang terjadi Manifestasi pada Pemfigoid Pemeriksaan Kortikosteroid
Gestasionis Autoimun. Respon pada membran kulit berupa erupsi sikatrisia, histopatologi sistemik,
autoimun terutama mukosa dan papulobula dan Pemfigoid bulosa, Imunofluoeresen Azathioprin,
ditunjukan kepada sering terjadi eritema multipel. Dermatitis langsung dan tak Plasmafersis
antigen pada kulit Bula ditemukan hepertiformis, langsung
hemidesmosomal pada jumlah Penyakit IgA
180kDa (BP180) banyak, beberapa linear,
diantaranya Epidermolisis
menyatu dan segera bulosa akuisita,
pecah Eritema
meninggalkan multiform,
ulserasi yang nyeri. Lupus
Predileksi: eritematous
Abdomen, dada, sistemik bulosa,
punggu, erupsi karena obat
ekstremitas, telapak
tangan dan telapak
kak.
Lesi oral biasanya
berupa bulea
hemoragik multipel
yang segera pecah
dan meninggalkan
ulserasi yang nyeri.
Predileksi:
Mukosa pipi,
palatum, lidah dan
gingiva
13. Penyakit IgA Etio: Faktor jenis Ciri lesi oral Pemfigoid Pemeriksaan Daspone
Linear Autoimunitas kelamin (dominan pembentukan bula sikatrisial histopatologi Steroid
wanita usia 40 yang segera pecah Pemfigid bulosa Imunofluoeresen
dan 50 th) meninggalkan Pemfigus langsung dan tak
ulserasi superfisial Dermatitis langsung
yang tidak spesifik. hepertiformis
Lesi kulit terdiri Pemfigoid
atas bula yang gestasionis
pecah membentuk
ulserasi yang
tertutup krusta.
Jaringan parut pada
konjungtiva dapat
terjadi
TABEL LESI PUTIH DAN LESI BUKAN PUTIH
SERTA KELAINAN PADA BIBIR, LIDAH DAN MASALAH MULUT LAINNYA

TABEL LESI VARIASI NORMAL

NO NAMA ETIOLOGI & FAKTOR GAMBARAN DIAGNOSIS PEMERIKSAAN GAMBAR


GEJALA PERAWATAN
PENYAKIT PATOGENESIS PREDISPOSISI KLINIS BANDING PENUNJANG
1. Granula  Muncul secara  bertambahnya Asimtomatik  Terdiri dari  Pseudomemb  Pemeriksaan  Meyakinka
fordyce ( klinis pada usia granula ranous histologi n penderita
variasi anak-anak dan  pada pasien granula candidiasis merupakan
normal) meingkat saat dengan berukuran 1-2  Leukoplakia variasi
pubertas terjadi gangguan mm normal
pada orang
rematik  Ciri khas :  Tidak
dewasa
 pada sindrom papula yang dirawat,
 lebih banyak
kaker sedikit kec u
ditemukan
kolorektal non menonjol estetik pada
pada pria
poliposis  Berwarna bibir atas
 patogenesis :
herediter putih, krim
granula muncul
atau kuning
dari kelenjer
 Lokasi :
sebasea pd
mukosa
waktu embrio
bukal,mukosa
terjebak selama
labial,retromol
penggabungan
ar pad,attached
prosesus
ginggiva,lidah,
maksila dan
frenulum
mandibula dan
akan terlihat  Multiple
ketika setelah  Kasar
pematangan
seksual
2. Fissure  etiologi : tidak  Bertambah  Rasa tidak  Lidah seperti  Geographic -  Menganjur
tongoue ( jelas bisa dengan usia nyaman beralur-alur tongue kan untuk
variasi developmental  Pemakaian ringan  Terkadang  Granulomato menyikat
normal) anomaly pada obat  Rasa terlihat alur us cheilitis lidah guna
masa prenatal teraupetik terbakar multiple meminimal
 umunya (antidepresi,a bergelombang kan
terlihat pada nti dan tidak akumulasi
sindrom down, histamin,anti teratur sisa
sindrom hipertensi dan  Kedalaman makanan
melkersonrose obat jantung ) fissur 2-5 mm dan mo
nthal  Obat  Adanya pulau-
 biasa dijumpai dekongestan pulau papila
pada anak-anak antara fisura
 Lidah terlihat
kering
3. Leukoedema  Seiringing  Merokok -  Samar dan  white sponge  Pemeriksaa  Untuk
( variasi meningkat bilateral nevus histologi melihat
normal) dengan  Terlihat seperti  leukoplakia spesimen biopsi leukoedema
bertambahnya garis-garis putih  darier disease dengan cara
usia halus dan  candida meregangkan
 Etiologinya kerutan infection mukosa
belum jelas  Berwarna : meyebabkan
putih, tampilan
opalescent, abu- putih
abu menyusut
 Lokasi : mukosa  Menyeka lesi
bukal, tepi lidah
 Batas lesi
bergelombag dan
menyebar
 difus
4. White sponge  Etiologi : masa  Penyakit  Tjd disfagia  Berwarna putih  Leukoplakia  pemeriksaan Biopsi dalam
nevus ( remaja sistemik jika dengan oral histologi kasus seperti itu
variasi  Diturunkan melibatkan permukaan yang  Candidiasis adanya idema diperlukan
normal) secara esofagus meninggi  Leukoedema intraseluler dai untuk
autosomal  Bergelombang sel epitel perencanaan
dominan atau beludru superfisial pengobatan dan
 Patogenesis :  Bentuk tidak menyingkirkan
Dimulai stelah teratur dan lesi lain.
mutasi gen pecah-pecah
yang  Terdiri dari
mengkode fisura dan
keratin epitel formasi plak
dari tipe k4 dan  Lokasi : pada
k13 mukosa
bukal,dorsal
lidah, mukosa
labial, palatum
mole, alveolar
mukosa, dasar
mulut
 Ekstraoral : pada
esofagus,mukosa
genital,laring,
vagina,rektum,
mata
5. Linea Alba Tekanan atau  Tampak garis  Frictional Tidak perlu
isapan pada putih yang lebih keratosis dilakukan
permukaan bukal menonjol di  Cheek chewing perawatan
pipi banding  Cheek bitting
sekitarnya
 Terletak di
sepanjang garis
oklusi dan
asimtomatik
 c. Jika di palpasi,
teraba
konsistensinya

6. Geographic Termasuk lesi jinak Kemungkinan Muncul Seperti bercak  Kandidiasis Dengan
Tongue yang sering faktor genetik bersamaan depapilasi  Lichen planus memberitahukan
ditemukan, yang berperan dengan fissure eritematos,  Psoriasis kepada pasien
terutama terjadi tongue, berada berbatas jelas,  Sindrom bahwa kelainan
pada lidah. di satu daerah, dikelilingi oleh tepi tersebut tidak
Reither
hilang timbul lesi berwarna putih, berbahaya.
pada daerah dan lebih tinggi
yang berbeda- sedikit
beda dibandingkan
sekitarnya
TABEL LESI PUTIH

NO NAMA ETIOLOGI & FAKTOR GAMBARAN DIAGNOSIS PEMERIKSAAN GAMBAR


GEJALA PERAWATAN
PENYAKIT PATOGENESIS PREDISPOSISI KLINIS BANDING PENUNJANG
1. Stomatitis Terjadinya Penyakit gagal Xerostomia Ada empat tipe  Kandidiasis -  Menjaga
Uremia eningkatan ginjal akut atau Napas berbau stomatitis uremia  Stomatitis higiene mulut
konsentrasi urea di kronis urin yaitu : kontak akibat dengan baik.
dalam darah dan Pengecapan a. Tipe ulseratif kayu manis,  Jika
saliva. Biasanya terganggu b. Tipe hemoragik
 Hairy diperlukan
lesi timbul jika Sensasi c. tipe nonulseratif
leukoplakia dapat
konsentrasi urea terbakar d. Tipe
dalam darah hiperleratotik  White sponge ditambahkan
melebihi nervus antimikotik,
30mmol/L. ativiral dan
antimikrobial

2. Cinnamon Terjadi akibat Timbulnya rasa Ciri khas nya  Stomatitis -  dapat
Contact reaksi terhadap nyeri seperti satu bentuk Amalgam, menghentikan
Stomatitis kontak terus- Sensasi terbakar plak hiperperatotik  Leukodema, pemakaian
menerus dengan yang berwarna Hairy produk yang
bahan yang putih dan seperti leukoplakia mengandung
mengandung eritema pada  Leukoplakia kayu manis
kayumanis yang mukosa mulut  kandidiasis  jika kondisi
dapat ditemukan dengan deskuamasi lebih parah dan
pada permen karet, dan erosi yang membesar
pasta gigi, dan lain- terjadi. disertai erosi,
lain. Biasa terjadi pada diberikan
tepi lateral lidah, steroid dosis
mukosa pipi dan rendah selama
gingiva yang sering satu minggu
terkena,
3. Chemical Disesbabkan oleh - Lesi terasa Mukosa yang  Necrotizing simtomatik
Burn aplikasi topikal nyeri terlibat tertutup ulcerative
bahan yang Jaringan epitel oleh membran gingivitis
bersifat kaustik. yang nekrotik berwarna putih  Materia alba
Contohnya meninggalkan akibat nekrosis.  Candidiasis
seperti aspirin, permukaan  Penyakit
hidrogen yang merah bulosa
peroksida, fenol, dan berdarah.
alkohol, natrium
perborat, asam
trikloroasetat, dll

4. Candidiasis Infeksi jamur  Oral Higiene  Sensasi Termasuk lesi  Leukoplakia Pemberian anti
dalam mulut yang buruk terbakar primer (yang  Hairy jamur dan azole
biasanya oleh  Xerostomia  Xerostomia eksklusif pada leukoplakia sistemik.
Candida Albicans,
 Kerusakan gigi  Gangguan rongga mulut)  Lichen planus
dan kadang disertai
tiruan pengecapan Kandidiasis primer  Mucous patch
dengan spesies
Candida lainnya.  Sistemik terdapat 5 varian  White sponge
yaitu: nevus
1.pseudomembran :  Lupus
bentuk paling eritematous
umum, bercak
putih, menonjol
dan dapat diseka
2. nodular : bentuk
kronis dari
penyakit ini,
gambaran klinis
lesi berupa plak
putih yang keras
dan menonjol
3. mukokutan :
heterogen, jarang
terjadi
5. Gigitan Adanya kebiasaan Kebiasaan buruk Berupa daerah  Kandidiasis Direkomendasik
Kronis buruk yaitu secara yaitu menggigit berwarna putih,  Lichen planus an untuk
sengaja menggigit dengan sengaja difus dengan tepi  Leukoplakia menghentikan
mukosa pipi, bibir, tidak teratur,  Hairy kebiasaan
lidah sehingga disertai alur kecil tersebut
Leukoplakia
lepasnya lapisan deskuamasi epitel.
epitel superficial.  White sponge
terkadang dijumpai nevus
erosi dan petichiae.  Leukodema

6. Diskeratosis Etio : Genetik.  Hiperpigmen  Bula yang  Leukoplakia -  suportif


Kongenital Kemungkinan tasi bersifat  Lichen planus
diturunkan secara  Atrofi pada rekuren  Epidermolisis
autosomal resesif kulit  Atrofi epitel bulosa
dan X-linked  Telangiektas dan  Pachyonychia
ia leukoplakia kongenital
 Distrofi kuku  Kemungkinan
 Hiperhidrosi dapat terjadi
s karsinoma sel
 Anemia skuamosa
 Bula dikulit
dan mukosa
 Blefaritis
dan
ektropion
7. Pachyonychia Genetik  Penebalan  Berupa plak  Diskeratosis -  Suportif
Kongenital kuku tebal berwarna kongenital
simetris putih atau  Leukoplakia
 Hiperkeratos putih-kelabu  Lichen planus
is  Biasanya  White sponge
palmoplantar ditemukan di nevus
 Terbentukny mukosa pipi,  Palmoplantar
a lepuhan lidah, dan fokal
 Hiperhidrosi gingiva  Sindrom
s hiperkeratosis
 Keratosis mukosa mulut
folikular

8. Sindrom  Genetik  Hiperkeratos  Berupa plak  Pachyonychia  Suportif


palmoplantal is fokal pada hiperkeratotik kongenital  Jika perlu
fokal dan bagian tubuh berwarna putih  Diskeratosis dapat
hyperkeratosi yang sering  Terutama pada kongenital diberikan
terkena
s mukosa attached  leukoplakia retinoid
mulut beban atau
gingiva, tepi
tekanan,
lateral lidah
seperti
telapak dan palatum
tangan,  Biasanya pada
telapak kaki usia awal
dan mukosa anak-anak
mulut
 Kadang
terjadi
penebalan
kuku dan
hiperhidrosis
9. Papiloma  Beupa lesi  Veruka
eksofitik, tidak vulgaris
sakit, berbatas  Kondiloma
tegas, dan akuminata
bertangkai  Karsinoma
 Ciri khas verukosa dini
berupa  Xantoma
penonjolan veruciform
menyerupai
jari-jari
sehingga
memberikan
penampilan
serupa dengan
bunga kol
 Berwarna
putih atau
kelabu
 Biasanya
berukuran 0,5-
1 cm
10. Karsinoma  Diperkirakan  Perokok  Massa putih  Leukoplakia  Pemeriksaan  Bedah
verukosa human  Usia > 60 eksofitik, verukosa histopatologi eksisi
papilloma virus tahun disertai  Papilloma
(HPV) terlibat permukaan  Xantoma
dalam yang veruciform
patogenesisnya beruntusan/ver  White sponge
ukosa nevus
 Ukuran  Karsinoma
bervariasi dari sel skuamosa
1 cm di tahap
awal hingga
bertambah luas
 Daerah yang
sering terkena
adalah mukosa
pipi, palatum,
dan mukosa
alveolar

11. Karsinoma  multifaktorial  asap Daerah yang  Tahap awal  Mikosis  Biopsy  Bedah
sel skuamosa tembakau biasa terkena tampak sbg lesi sistemik  Pemeriksaan eksisi
 alcohol seperti putih, lesi  Sifilis histopatologi  Radioterapi
 sinar matahari permukaan merah, atau  Ulkus i
ventral lidah dan eosinofilik
 OH buruk keduanya, atau  kemoterapi
bibir, diikuti  Necrotizing
 Defisiensi dasar mulut,
bahkan tampak
sbg masa sialadenomet
nutrisi gingiva, mukosa
eksofitik aplasia
 Defisiensi alveolar,  Granulomatos
besi mukosa pipi,  Umumnya
is Wegener
 dan palatum ditemukan
Infeksi  Granuloma
candida berupa erosi
ganas
 atau ulkus
Virus  Karsinoma
onkogenik  Permukaan lesi glandula
terdiri dari
 Gen tumor- salivarius
tonjolan papilari minor
supresor
yang tidak
 Cirrhosis hati beraturan
 Tepi lesi lebih
tinggi
dibandingkan
sekitarnya
 Dasar lesi teraba
keras pada palpasi
 Hampir selalu
bersifat kronis
dan disertai
indurasi
12. Hairy Virus Epstein-Barr  Sistem imun  Bercak putih  Tampak bercak  Gigitan kronis  Pemeriksaan Tidak
Leukoplakia menurun di sisi lidah asimtomatik  Lichen planus histologi diperlukan,
Bukan merupakan  HIV/AIDS yang  Lebih menonjol  Keratosis  hibridisasi in situ namun ada
lesi pra kanker menyerupai dari jaringan friksional  Polymerase beberapa kasus
lipatan atau disekitarnya  Stomatitis chain reaction pernah diberikan
tonjolan.  Tidak dapat kontak akibat (PCR) acyclovir atau
 Bercak diseka kayu manis  Mikroskop valasiclovir
seperti ini  Ciri khas berupa  Stomatitis electron
sering permukaan yang Uremia
disalahartika berombak  f.Kandidiasis
n sebagai (korugasi) dalam
infeksi jamur arah vertikal,
dalam namun ada juga
rongga beberapa yang
mulut (oral permukaannya
thrush) yang halus dan rata
juga sering
dijumpai
pada pasien
dengan
ketahanan
tubuh yang
lemah,
seperti
pasien
kemoterapi,
HIV,
leukemia,
atau yang
menjalani
transplantasi
organ.
13. Lichen Belum diketahui  Stress  Bercak putih  Berbentuk  Lupus  Pemeriksaan  Pemberian
Planus pasti etiologi,  Trauma kecil, terdapat papula putih eritematosus histopatologi steroid topical
namun ada  Obat garis-garis yang biasanya diskoid  Pemeriksaan  Penggunaan
beberapa pendapat  Diabetes seperti renda menyatu,  Kandidiasis imunofluoresens steroid
bahwa  Hepatitis C pada bercak. membentuk garis  Penyakit graft- i sistemik dosis
penyebabnya  Lesi dapat yang salin versus-host, rendah untuk
adalah autoimun tidak sakit, menganyam geographic lesi yang
yang diperantarai gatal, atau (disebut stria tongue parah dan
oleh sel T nyeri seperti Wickham)  Leukoplakia luas
terbakar.  Ada enam  Eritroplakia
 Lokasi LP bentuk yang  Pemfigoid
Sering terjadi pada
mulut adalah dijumpai pada sikatrisial
usia setengah baya,
selaput lendir mukosa mulut  Pemfigus
kebanyakan terjadi (mukosa) yaitu mukosa
pada wanita  Pemfigoid
pipi, lidah pipi, lidah, dan bulosa
bibir, dan gingiva yaitu
gusi. reticular dan
 Lesi pada erosif (umum),
gusi dapat atrofi dan
menyebabkan hipertrofi
gusi (kurang umum),
terkelupas, bulosa dan
kemerahan, berpigmen
bengkak, dan (jarang)
nyeri.  c. Lesi yang
ditemukan pada
kulit berupa
papula yang
gatal, berbentuk
polygonal,
berwarna ungu,
biasanya
terdapat pada
permukaan
fleksor
ekstremitas.
Reaksi Reaksi  Akumulasi  Gejala umum  Berwarna putih  Lichen planus Beberapa kasus  Mengganti
14. Lichenoid hipersensitivitas plak (pada obat – dan/atau  Erupsi karena dilakukan punch bahan
 Penggunaan obatan ): eritematosa obat test pada kulit restorasi,
obat  Muncul  Disertai stria  Lupus memoles dan
 Penggunaan benjolan putih halus di eritematosus menghaluska
bahan - bahan merah atau perifer diskoid n
restoratif kg ungu kecil  Erosi juga dapat  Pemfigoid  Meningkatka
yang kurang pada kulit terjadi sikatrisial n oral hygiene
tepat  Ciri khas lesi ini  Stomatitis  Pemberian
 Kulit bersisik
terletak pada kontak pada steroid topikal
 muncul garis mukosa yang kayu manis
putih berkontak
bergelombang langsung dengan
, yang dikenal bahan restorasi
sebagai Wickh dan tidak dapat
am striae bergerak ke
lokasi lain.
 kulit yang
melepuh
 gatal
 kuku rapuh
dan bergerigi
 Pada oral
mempengaruh
i satu bagian
di pipi
15. Stomatitis Disebabkan oleh Kebiasaan  Langit-langit  Perjalanan awal  Reverse Pemeriksaan Menghilangkan
Nikotina panas yang timbul merokok dengan mungkin lesi, mukosa smoker’s histopatologi kebiasaan
karena merokok pipa atau cerutu tampak abu- palatal bereaksi palate merokok pasien
abu atau putih terhadap suhu  Leukoplakia
dan yang tinggi  Lupus
mengandung berupa warna eritematosus
banyak papul kemerahan diskoid
a atau nodul  Lesi berkerut  Kandidiasis
yang sedikit dan berwarna  Lichen olanus
menonjol putih keabu –
dengan titik abuan
merah di  Adanya
tengahnya. mikronoduli
 Titik merah dengan ciri khas
ini berupa bintik
menunjukkan merah di bagian
saluran kelenj tengah noduli
ar ludah  d. Adanya
minor yang radang dan
meradang dilatasi orifis
karena panas. duktus kelenjar
 Kondisinya saliva minor
tidak
menimbulkan
rasa sakit.
 Jika gigi
palsu biasany
a dikenakan
saat merokok,
maka mukosa
di bawah gigi
palsu tampak
tidak
terpengaruh
oleh kondisi
tersebut.
 Dalam kasus
yang parah,
mukosa
mungkin
menunjukkan
celah dan
mengembang
kan tampilan
"dasar danau
yang kering".
 f. Perubahan
lain yang
terkait dengan
penggunaan
tembakau
mungkin
terlihat seperti
pewarnaan
ekstrinsik
coklat atau
hitam pada
gigi dari tar
dan
komponen
lain dari asap
tembakau.
16. Graf kulit Graf dan mukosa  Secara kliinis  a.Leukoplakia Tidak ada Tidak
dan mukosa ini sering kedua bentuk  b. Jaringan diperlukan
(skin and digunakan dalam graf (kulit dan parut akibat perawatan
mucosal rongga mulut untuk mukosa) tersebut trauma
graft) menutupi cacat biasanya tampak  c. Graf mukosa
pada mukosa mulut sebagai plak dan Epidermolisis
pasca pembedahan ukurannya bulosa
yang ekstensif tergantung
untuk tumor jinak ukuran graf
atau ganas atau  Bewarna putih
sebagai graf tepi atau putih
gingival keabu-abuan,
kadang graf kulit Graf kulit yang tampak
bewarna hitam, sebagai plak putih
akibat produksi pada tepi lateral lidah
melanin yang
berlebihan.
 Jika graf berisi
folikel rambut
maka rambut
dapat tumbuh di
rongga mulut

LOKASI :
 Graf mukosa
mulut biasanya
diletakkan di
lidah, mukosa
pipi, palatum,
gingival dan
mukosa alveolar
 b. Graf kulit
yang diletakkan
dalam rongga
mulut dapat
menyebabkan
rasa tidak
nyaman
17. Pengelupasan Pengelupasan Pengelupasan a. Chemical burn Tidak ada Menghentikan
epitel ( epitel adalah epitel tampak b. Gigitan kronis penggunaan
epithelial deskuamasi sebagai plak putih c.Kandidiasis pasta gigi dan
peeling) superficial ( superficial yang d.Leukoplakia obat kumur yang
epiteliolisis) yang tidak sakit atau merupakan Mucosa peeling
biasanya terjadi di titik-titik putih penyebab lesi ini
mukosa mulut. yang dapat di terjadi
kelupas dengan
Etiologi : lesi ini mudah dari mukosa
disebabkan oleh mulut.
iritasi langsung dari Mucosa peeling
pasta gigi yang
mengandung LOKASI :
sodium lauryl -mukosa pipi
sulfate atau -mukosa bibir
pirofosfatas. Bisa -lipatan mukobukal
juga disebabkan -lipatan muko
oleh penggunaan labial
obat kumur
klorheksidin,
kadang lesi bersifat
idiopatik

18. Graf kulit Graf dan mukosa  Secara kliinis  Leukoplakia - Tidak
dan mukosa ini sering kedua bentuk  Jaringan parut diperlukan
(skin and digunakan dalam graf (kulit dan akibat trauma perawatan
mucosal rongga mulut untuk mukosa) tersebut  Epidermolisis
graft) menutupi cacat biasanya tampak bulosa
Graf mukosa
pada mukosa mulut sebagai plak dan
pasca pembedahan ukurannya
yang ekstensif tergantung
untuk tumor jinak ukuran graf
atau ganas atau  bewarna putih
sebagai graf tepi atau putih
gingival keabu-abuan, Graf kulit yang tampak
kadang graf kulit sebagai plak putih
bewarna hitam, pada tepi lateral lidah
akibat produksi
melanin yang
berlebihan.
 jika graf berisi
folikel rambut
maka rambut
dapat tumbuh di
rongga mulut

LOKASI :
 Graf mukosa
mulut biasanya
diletakkan di
lidah, mukosa
pipi, palatum,
gingival dan
mukosa alveolar
 Graf kulit yang
dileakkan dalam
rongga mulut
dapat
menyebabkan
rasa tidak
nyaman

19 Pengelupasan Pengelupasan pengelupasan epitel -chemical burn - Menghentikan


epitel ( epitel adalah tampak sebagai -gigitan kronis penggunaan
epithelial deskuamasi plak putih -kandidiasis pasta gigi dan
peeling) superficial ( superficial yang -leukoplakia obat kumur yang
epiteliolisis) yang tidak sakit atau merupakan Mucosa peeling
biasanya terjadi di titik-titik putih penyebab lesi ini
mukosa mulut. yang dapat di terjadi
kelupas dengan
Etiologi : lesi ini mudah dari mukosa
disebabkan oleh mulut.
iritasi langsung dari
pasta gigi yang LOKASI :
mengandung -mukosa pipi
sodium lauryl -mukosa bibir Mucosa peeling
sulfate atau -lipatan mukobukal
pirofosfatas. Bisa -lipatan mukolabial
juga disebabkan
oleh penggunaan
obat kumur
klorheksidin,
kadang lesi bersifat
idiopatik
TABEL LESI MERAH

NO NAMA ETIOLOGI & FAKTOR GAMBARAN DIAGNOSIS PEMERIKSAAN GAMBAR


GEJALA PERAWATAN
PENYAKIT PATOGENESIS PREDISPOSISI KLINIS BANDING PENUNJANG
1. Penyakit -Kelainan Infeksi yang Gejala utama : Gambaran khas -Behcet disease Pemeriksaan biopsi kortikodteroid
Reiter multisistemik yang terjadi pada uretritis berupa eritema -eritema dan histopatologi sistem dan
jarang ditemukan, seseorang yang nongonokokal, difus bercampur multiforme bahan anti
bisasanya pada secara genetik balanitis dengan erosi -geographic inflamasi
laki-laki muda 20- memang rentan siklik,artritis superfisial yang tongue nonsteroid
30 tahun simetris pada nyeri berbentuk -lesi oral karena Reiter disease, diffuse
- etiologi enam atau tujuh alergi obat erythema on the palate
bintik/ garis
sebenarnya belum sendi,
berwarna putih
diketahui konjungtivitis,pr
-patogenesis nya ostatis, tipis.
diperantarai oleh servisitis,dan Daerah yang sering
mekanisme biologi lesi mukokutan terkena : mukosa
pipi, gingiva,
Gejala pada palatum,bibir,dan
kulit :terlihat lidah. Reiter disease, erythema and
sebagai makula, Lesi terdapat superficial erosions on the
vesikula / dilidah menyerupai tongue
pustula pada geographic tongue.
telapak tangan
dan kaki

Gejala umum
lainnya : lesi
psoriasis,
keratoderma,
dan perubahan
kuku
2. Ameloblasto Tumor odontogenik Lesi biasanya Granuloma Pemeriksaan biopsi Bedah eksisi
ma Perifer yang paling sering terjadi dalam piogenikum, dan histopatologi
ditemukan, berasal bentuk massa granuloma sel
dari epitel yang merah yang sessile, raksasa perifer,
terutama non ulseratif, fibroma,
menyerang rahang tumbuhnya lambat, karsinoma sel
Etiologi belum dan tidak sakit. skuamosa,
Peripheral
ditemukan, Lesi ini bervariasi 1 extraosseous
ameloblastoma, red
kemungkinan dan 2 cm. calcifying
mass on the posterior
timbul dari rasa Daerah yang sering epthelial alveolar mucosa.
dental lamina atau terkena: mukosa odontogenetic
sel epitel basal alveolar posterior tumor, calcifying
dan gingiva epthelial
mandibula. odontogenetic
Lesi tidak cyst, miksoma
menyebabkan atau odontogen
sedikit
menyebabkan erosi
pada tulang Sturge–Weber
angiomatosis, oral
hemangiomas on the
alveolar mucosa.
3. Angiomatosis Malformasi Gambaran utama : Hemangioma Terapi laser
Sturge- kongenital dan hemangioma soliter, sindrom
Weber atau sporadis pada unilateral pada Klipell-Treunay-
Angiostomato pembuluh darah kulit wajah, WEber
sis kapiler yang jarang mukosa mulut,
Ensefalotrige ditemukan, secara leptomeninges,
minal khas melibatkan kalsifikasi otak,
daerah yang kelainan okuler,
diinervasi oleh epilepsi, kadang
nervus trigeminus. cacat mental
Etiologi berupa ringan.
kelainan Hemangioma oral
perkembangan berwarna merah
terang/ warna ungu,
biasanya rata tetapi
tidak menonjol,
sehingga
menyebabkan
pembesaran
jaringan
4. Eritema Eritema -Berupa ekimosis ( -Hematoma Tidak ada Tidak
traumatikus traumatikus ini purpura/pendaraha akibat diperlukan
terjadi jika ada n dibawah kulit penggunaan obat perawatan
pengaruh traumatic berupa bintik ungu) antikoagulan
yang menimbulkan atau hematoma ( -trombositopenia
kumpulan darah -trombastenia Hematoma
perdarahan didalam
yang tidak normal traumatikus pada bibir
jaringan mulut
diluar pembuluh
darah).
- secara klinis lesi
tampak tidak
teratur dan
biasanya rata
dengan daerah
sekitarnya dan
berwarna merah
terang dan merah
tua.

LOKASI :
- Bibir
- Lidah
- Mukosa
pipi
5. Thermal Thermal burn -lesi tampak - chemical burn Tidak ada Tidak ada
burn sering terjadi sebagai eritema - lesi traumatic perawtaan,
biasanya karena berwarna merah - herpes simplex biiasanya lesi
kontak dengan - nyeri - ulkus aftosa sembuh secara
makanan dan - yang mungkin -reaksi terhadap spontan dalam
Erosi pada dorsum
minuman yang mengalami obat kira-kira satu
lidah disebabkan oleh
sangat panas dan deskuamasi minggu
makanan yang panas
logam yang panas sehingga
menimbulkan erosi

6. Mukositas Mucositas ini Oh buruk -xerostomia Lesi oral -mukositis akibat Tidak ada Suportif.
akibat radiasi terjadi akibat faktor risiko yaitu -deskuamasi dan diklasifikasikan kemoterapi Menghentikan
(radiation radiasi pada rongga yang fissure pada menjadi kelompok -penyakit graft- perawatan
mucositis) mulut. Bisa juga berhubungan sudut bibir dini dan lanjut. versus-host radiasi, vitamin
terjadi karena dengan pasien -hilangnya rasa - eritema B kompleks,
pengecapan -Reaksi dini Eritema dan erosi pada
perawatan radiasi (usia, jenis multiform kadang
-rasa terbakar dimulai pada akhir bibir bawah
terhadap tumor kelamin, minggu pertama - stomatitis diperlukan
-nyeri saat disebabkan oleh
daerah leher dan kesehatan mulut terapi radiasi dan herpetika pemberian
mengunyah, radiasi
kepala dan kebersihan menelan dan terdiri dari eritema - lichen planus steroid dosis
mulut, faktor berbicara. dan edema pada rendah
Penilaian tingkat genetik, - lidah, gigi mukosa mulut
keparahan penurunan geligi dan -Setelah itu erosi
mukositis oral produksi saliva, tenggorokan atau ulserasi
tersebut sesuai status nutrisi yang sakit terbentuk dan
skoring menurut buruk, fungsi tertutup oleh
WHO yaitu ginjal dan fungsi eksudat.
mukositis derajat II hepatik, penyakit
berupa eritema dan diabetes, infeksi
ulserasi di mukosa Human
oral; sedangkan Imunnodeficiency
ulserasi dengan Virus, konsumsi
eritema yang alkohol, merokok,
meluas kelainan patologi
menunjukkan oral atau vaskular
derajat III; dan sebelumnya, tipe
mukositis yang kanker, disfungsi
meluas dimana imun dan jumlah
pasien tidak dapat neutrofil, defek
makan melalui enzim
mulut metabolisme
menunjukkan tertentu, kelainan
derajat IV.1- pernafasan, gigi
4,12,16,18 yang tajam); dan
Sedangkan menurut faktor risiko yang
NCI-CTC, adanya berhubungan
bercak ulserasi atau dengan terapi
Faktor risiko kanker itu sendiri
mukositis oral (agen kemoterapi
Indonesian Journal atau bioterapi,
of Dentist 159 ry transplantasi sel
2008; 15(2): 155- stem sumsum
162 tulang dan darah,
pseudomembran daerah radiasi dan
adalah gambaran fraksionasi,
mukositis derajat frekuensi dan
II; ulserasi atau dosis radiasi,
pseudomembran volume jaringan
yang bergabung, yang diradiasi,
perdarahan pada medikasi lain
trauma minor [opioid,
menunjukkan antidepresan,
derajat III; adanya antihistamin,
jaringan nekrosis diuretik, sedatif],
dan perdarahan dan terapi
spontan adalah oksigen)
gambaran derajat
IV

7. Lesi sekunder Felatio merupakan Umumnya tidak Lesi ini tampak -thermal burn Tidak ada Tidak
akibat felatio Suatu kegiatan seks menimbulkan sebagai petechiae, -trauma diperlukan
(lesion oral . gejala, tetapi eritema, atau -candidiasis perawatan
secondary to Etiologi : seks sebagian kecil eksimosis yang eritematosa
felitio) orogenital dan pasien bisa biasanya ditemukan - mononucleosis
Eritema pada pallatum
tekanan negative merasakan : di pertemuan antara infeksiosa
yang disebabkan oleh
atau iritasi berulang -demam pallatum molle dan -purpura
felatio
yang terjadi selama -sakit palatum durum . trombositopenia
felatio. -tenggorokan lesi hilang secara -leukemia
- lecet pada spontan dalam satu
rongga mulut minggu.
-radang tonsi
Lesi dapat
unilateral atau
bilateral, dapat
terpisah atau
membentuk
gabungan, dan
biasanya tidak
melibatkan uvula
atau dinding faring
Lesi yang timbul
tersebut biasanya
tidak nyeri dan rata
(datar)
8. Median  Lesi yang jarang  Daerah eritema  Kandidiasis Tidak
Rhomboid terjadi dan berbatas jelas  Limfangioma diperlukan
ditemukan secara  Berbentuk jajaran  Geographic perawatan
ekslusif di genjang tongue
dorsum lidah  Terletak di  Sifilis
 Kelainan midline dorsum
perkembangan  Hemangioma
lidah didepan
 Candida albicans papilla circum  Limfoma non-
vallata Hodgkin
 Permukaan halus
atau berlobul
9. Denture  Sering ditemukan  Asimtomatik  Eritema difus Stomatitis kontak  Memperbaiki
Stomatitis pada pasien  Edema karena alergi ketepatan GT
pengguna GT  Petechial terhadap akrilik  Meningkatkan
 Iritasi mekanis (kadang-kadang) OH
GT  Bercak putih  Antijamur
 Candida albicans yang menandakan topikal
 Respon jaringan akumulasi hifa
terhadap Candida
mikroorganisme  Ditemukan di
yang hidup mukosa rahang
dibawah GT atas yg
berhadapan
dengan GT

10. Kandidiasis  Candida albicans Lokal :  Sensasi  Daerah  Leukoplakia  Pemeriksaan  Anti jamur
Eritematosa  Sering ditemukan  OH buruk terbakar eritrmatosa yang  Hairy sitologi topical
pada pasien HIV  Xerostomia luas leukoplakia  Biopsy pada kasus (nystatin
 Jarang terjadi  Kerusakan  Terletak pada  Lichen planus kronis derivate azole,
pada pasien yg mukosa dorsum lidah dan  Mucous patch amphotericin
menerima  GT palatum pada sifilis B)
pengobatan  Obat kumur  White sponge  Azole
antibiotika dan antibiotika nevus sistemik
sterioid  Lesi khemis (ketokonazole
Sistemik :
 Dapat bersifat dan traumatik , fluconazole,
 Antibiotic itraconazole)
 Stomatitis
akut atau kronis spectrum kontak akibat
luas kayumanis
 Steroid  Lupus
 Obat eritemarous
imunosupresi
f
 Radiasi
 Infeksi HIV
 Anemia
defisiensi Fe
 Imunodefisie
nsi selular
 Kelainan
endokrin
11. Karsinoma  Multifaktoral  Asap  Asimtomatik  Tahap awal dapat  Eritroplakia  Pemeriksaan  Bedah eksisi
Sel Skuamosa tembakau  Lebih sering berupa bercak  Kandidiasis histologi  Radiate
 Alkohol terjadi pada merah atipikal erite atosa  kemoterapi
 Sinar Laki-laki atau lesi putih  Ulkus
matahari dibanding atau keduanya traumatikus
 OH buruk Perempuan  Tampak sebagai  Tuberculosis
 Defisiensi  Biasanya masa eksofitik  Mikosis
nutrisi terjadi pd usia  Umumnya sitemik
 Defisiensi >40thn ditemukan berupa  Sifilis
zat besi erosi atau ulkus
 Cirrhosis  Tonjolan papilari
hati tidak beraturan
 Infeksi  Tepi lesi lebih
candida tinggi
 Virus  Dasar lesi teraba
Onkogenik keras pd palpasi
 Onkogen  Bersifat kronis
 Gen tumor- disertai indurasi
supresor  Ditemukan di tepi
lateral,
permukaan
ventral lidah dan
bibir, dasar
mulut, gingiva,
mukosa alveolar,
mukosa pipi,
palatum

12. Eritoplakia Tidak diketahui  Sering terjadi  Plak merah  Kandidiasis  Pemeriksaan  Bedah eksisi
pada glans berbatas jelas eritematosa histopatologi
penis  Permukaannya  Lichen planus
 Asimtomatik halus seperti  Lupus
beludru eritematosus
 Disertai bercak  Discoid
atau plak putih  Karsinoma sel
 Terjadi di dasar skuamosa
mulut, retromolar  Iritasi lokal
 Palatum molle
 lidah

13. Gingivitis Sel Tidak diketahui  Sensasi  Infiltrasi sel  Gingivitis  Pemeriksaan  Menyingkirka
Plasma terbakar radang kronis yg deskuamativa histopatologi n allergen
Faktor yg padat di lamina  Psoriasis  Histokimia  Obat steroid
dipertimbangkan : propia  Kandidiasis  imunoelektroforesi sistemik atau
 Reaksi alergen  Terdiri dari sel  Plasma sitoma s topikal
local plasma jaringan lunak
 Infeksi kronis  Tepi bebas gusi  Eritoplakia
 Diskrasia sel dan attached  Gingivitis
plasma gingiva berwarna granulomatosa
merah terang dan
udematus
 Hilangnya
stippling
 Terlokasi atau
menyebar
 Ditemukan juga
di lidah dan bibir
14. Gingivitis Etio: - sensitivitas Gingivitis - Gingivitis kronis biopsi dan Kortikosteroid
Granulomato - Reaksi terhadap atau nyeri granulomatosa terkait plak pemeriksaan lokal atau
sa benda asing ringan. tampak sebagai - gingivitis histopatologi. sistemik
- infeksi bakteri - Lesi ini daerah eritematosa deskuamativa, merupakan
atau fungi resisten terhadap yang difus dan - linear gingiva perawatan
- reaksi terhadap perawatan lokal disertai sedikit erythema, pilihan dan d
bahan aditif konvensional. edema pada tepi - trauma, alam kasus
makanan - Pada penyakit bebas gusi, gingivitis sel reaksi terhadap
- penyakit granulomatosa attached gingiva plasma, benda asing,
granulomatosa sistemík, daerah dan papila - reaksi obat, dianjurkan untuk
sistemik mulut lainnya interdental, Lesi ini- kandidiasis, melakukan
dapat terlibat. dapat terlokalisasi - erítroplakia, eksisi bedah
Patologi: pada satu lokasi - limfoma non- konservatif
atau pada beberapa Hodgkin,
lokasi. - leukemia,
- amiloidosis,
- granulomatosis
orofasial.
15. Gingivitis Etio: Lesi ini tampak - Necrotizing pemeriksaan memperbaiki
Deskuamativ - Mekanisme sebagai eritema dan ulcerative histopatologi dan higiene mulut,
a autoimun berperan edema pada tepi gingivitis, imunologi menghindari
dalam timbulnya gingjva dan - gingivitis sel tekanan mekanis
lesi ini. Pemfigoid attached gingiva plasma, - pada gingiva.
sikatrisial dan Permukaan gingiva - gingivitis yang Perawatan
lichen planus bagian fasial lebih terkait dengan sistemik
adalah adalah dua sering terkena plak, (kortikosteroid,
penyakit yang erat dibandingkan - reaksi obat, imunosupresan,
kaitannya dengan bagian lingual. - gingivitis dapsone)
gingivitis - deskuamasi epitel - granulomatosa, diberikan,
deskuamativa spontan, - psoriasis oral tergantung pada
- pemfigoid bulosa, - pembentukan identifikasi
pemfigus, penyakit blister dan erosi penyakit yang
igA linear, superfisial melatarbelakang
epidermolisis - jika dilakukan inya.
bulosa akusita, tekanan ringan
stomatitis pada gingiva,
ulserativa kronis, biasanyaterjadi
lupus erimatosus deskuamasi epitel
diskoid, dan atau pembentukan
psoriasis juga dapat blister hemoragik.
menyebabkan - Lesi dapat bersifat
terjadinya lokal atau
gingivitis menyeluruh.
deskuamativa - Lesi ini dapat
dalam frekuensi merupakan
yang lebih kecil manifestasi mulut
satu-satunya atau
terkait dengan lesi
oral tambahan dari
dermatosis bulosa
kronis yang
melatarbelakangi
- Pasien yang
biasanya lebih
sering terkena
adalah wanita di
atas 40 tahun.
16. Linear Etio: linear gingival Gingivitis yang Diagnosis dibuat Meningkatkan
Gingival Belum jelas, namun erythema tampak terkait dengan berdasarkan higiene mulut
Erythema pada umumnya sebagai pita plak, gingivitis riwayat kasus, dan
dekat hubungannya berwarna merah herpetika, gambaran klinis, pengendalian
dengan infeksi terang (lebar 2-4 gingivitis pemeriksaan plak. Biasanya
Candida mm) di sepanjang deskuamativa, laboratorium untuk yang juga
tepi gingiva dan gingivitis infeksi HIV. bermanfaat
eritema berbatas granulomatosa, adalah
tegas ataupun difus gingivitis sel pemberian anti
pada attached plasma, leukemia. jamur sistemik,
gingiva. seperti
Perdarahan gingiva itraconazole dan
jarang terjadi. Lesi fluconazole.
tidak memberikan
respons terhadap
pembersihan plak,
root planing
ataupun scaling.
Diagnosis dibuat
berdasarkan
riwayat kasus,
gambaran klinis,
pemeriksaan
laboratorium untuk
infeksi HIV.
17. Stomatitis Etio: Sensasi terbakar Dalam bentuk akut, Denture Pemeriksan Menghilangkan
Kontak - bahan gigi tiruan merupakan mukosa yang stomatitis, laboratorium. Patch alergen yang
Alergika - bahan tambalan gejala yang terlibat tampak kandidiasis test pada mukosa dicurigai, steroid
gigi umumnya dapat sebagai eritema eritematosa, dan kulit. topikal atau
- obat kumur terjadi. difus dan edema, eritroplakia, sistemik,
- dentifrices kadang disertai leukoplakia, antihistamin.
- permen karet vesikel dan erosi reaksi obat
- makanan dan kecil. Dalam
substansi bentuk kronis,
lainnyalingus) dapat ditemukan
lesi putih
hiperkeratotik
selain eritema.
18. Stomatitis Etio: Sensasi terbakar eritema merah Stomatitis pemeriksaan sering kali lesi
Gonokokus Akibat dari seks ringan yang dan terang dan edema streptokokus, laboratorium untuk oral akan
orogenital(felatio, nyeri tenggorok atipikal dengan stomatitis mengidentifikasi sembuh sendiri
cunnilingus). juga merupakan atau tanpa ulserasi herpetika, mikroorganisme dalam waktu
dengan demikan gejala yang superfisial yang kandidiasis penyebabnya. tertentu. Obat
stomatitis umumnya tertutup oleh eritematosa, pilihan yang
gonokokus lebih terjadi. eksudat kelabu atau trauma mekanis, digunakan
sering terjadi pada pembesaran kuning . Daerah thermal burn adalah penicillin
wanita dan pria kelenjar limfe sering terkena atau tetrasiklin
homoseksual submandibula adalah faring, sistemik.
dan servikal. tonsil, uvula dan
palatum molle. Lesi
lebih jarang
ditemukan di lidah,
mukosa pipi dan
gingiva.
19. Hemangioma Etio: - faktor jenis Lesi tidak nyeri Ada dua bentuk Granuloma Pemeriksaan Bedah eksisi
perkembangan kelamin (lebih tetapi akan utama hemangioma piogenikum, laboratorium. atau krioterapi
sering ditemukan berdarah jika yang dikenal: limfangioma, Pemeriksaan atau terapi laser.
Patologi: belum pada wanita mengalami kapiler dan hematoma histopatologi. Beberapa
diketahui daripada laki-laki) trauma kavernosa. Bentuk traumatik, hemangioma
kapiler tampak sarkoma Kaposi, kapiler dapat
sebagai daerah melanoma ganas. mereda dan
kemerahan yang sembuh secara
datar berisi kapiler spontan.
kecil-kecil dalam
jumlah banyak.
Hemangioma
kavernosa tampak
sebagai lesi yang
lebih tinggi
dibandingkan
sekitarnya,
berwarna merah
tua, dan terdiri dari
sinus-sinus yang
mengalami dilatasi
dan berisi darah.
Ciri khas
hemangioma
adalah
menghilangnya
warna merah jika
mendapat tekanan,
dan warna akan
timbul kembali jika
tekanan dilepaskan.
20. Purpura Diperkirakan akibat . Ruam kulit Lesi merah dalam - anemiaaplastik Hitung platelet Steroid,
Trombositope adanya infeksi gatal, epistaksis bentuk petekiae - leukimia perifer, aspirasi transfusi
nia virus non spesifik, dan pendarahan (bercak seujung - polisitemiavera sum sum tulang, platelet,
atau bahan traktud jarum tidak - agranulositosis waktu pendarahan, hentikan
mielotoksik. gastrointestinalis menonjol, bundar - dan waktu pemberian obat
Purpura pada dan urinaria. merah), eksimosis makroglobulinemi pembekuan darah. jika terkait lesi
awalnya tampak (daerah a tersebut.
merah terang, ekstravasasi darah - reaksi obat
menjadi biru d>1cm), atau
keunguan dan hematoma
nantinya kuning (kumpulan darah
coklat. ekstravasasi dengan
masah besar karena
trauma dg massa
yang teraba),
biasanya terletak
dipalatum atau
mukosa pipi.
Temuan awal yang
sering dijumpai
adalah pendarahan
gingiva spontan.
Lesi tidak pucat
ketika diaskopi.
21. Lupus Penyebab ketiga obat steroid Telangiektasia, menimbulkan ruam Lichen planus Biopsi Menghindari
Eritematosus. tipe masih belum merupakan komedo, sisik merah berbentuk Glosistis Pemeriksaan Emosional,
Semua usia, diketahui.autoimun predisposisi untuk halus, dan kupu- kupu yang gografika histopatologis, dingin, sinar
dominan >40 . penyembuhan rontoknya terdistribusi Speckled imunofluoresensi matahari, dan
Ada 3 bentuk luka yang rambut pada simetris pada pipi leukoplakia langsung. makanan yang
dari keadaan Pasien yang terunda, risiko daerah yang melintasi jembatan Eritroplakia serta pedas
terkena akan Terserang. hidung. Pemfigoid merupakan suatu
ini: (1) Iupus infeksi, dan
memproduksi Gejala demam, Lesi intraoral sikatrisial keharusan.
eritematosus kemungkinan
antibodi antinuclear lemah, dan sakit sering kali berupa sifilis Penggunaan
diskoid yang (ANA), antibodi krisis adrenal sendi. plak eritematosus tabir surya,
kronis, yang anti-DN A, dan yang dipicu stres Limfadenopati besar,dengan steroid topikal,
juga disebut antihiston terhadap yang ditandai oleh menyeluruh komponen putih, steroid sistemik,
lupus komponen pada kolaps yang tidak nyeri ulseratif, danerosif. dan agen
eritematosus nukleus sel. Juga kardiovaskular sering terlihat. Lupus eritematosus antingen serta
kutaneus dibentuk antibodi Hepatomegali, diskoid yangkronis imunosupresi
kronis, yang yang splenomegali, kadang tampak telah terbukti
hanya Diarahkan pada neuropati berupa plak merah- efektif. Pasien
melibatkan membran basalis perifer, dan putih yang yang
kulit; (2) epitelium. Semua keabnormalan terisolasi. Menggunakan
antibodi hematologi Mukosa bukal antimalaria
lupus
berpartisipasi dapat juga paling sering membutuhkan
eritematosus
dalam serangan terlihat. terkena, dikuti pemantauan
sistemik, yang diperantarai Lesi bibir oleh lidah, palatum, optalmologis
yang oleh sistem berwarna merah dan gingiva. Lesi lanjutan.
mengenai kekebalan tubuh dengan tepi mulut ditandai oleh
berbagai dari swa-antigen, bersisik yang daerah atrofik di
sistem organ; yang berwarna putih bagian tengah,
dan (3) lupus mengakibatkan sampai berwarna merah,
eritematosus cedera jaringan. keperakan. kadang-kadang
Bagian tepi tertutup oleh
kutaneus
vermilion bibir stippling halus
subakut, bawah yang berupa titik-titik
suatu bentuk terpapar sinar putih. Tepi perifer
intermediate matahari adalah tidak teratur
yang daerah yang bentuknya dan
menghasilkan umumnya terdiri atas garis
lesi kulit terserang, dan merah
tanpa sementara bibir berganti-ganti,
jaringan atas biasanya yang keratotik,
parut, gejala terkena sebagai meluas sekitar 1 cm
muskulosklet akibat dari dalam pola
al ringan perluasan membulat.
langsung lesi Daerah wajah yang
(artritis), dan
dermis. terpapar sinar
penyakit yang
matahari malar,
terbatas atau dahi, kulit kepala,
penyakit dan telinga juga
bukan pada terkena.
organ.
Telangiektasi Herediter, Pendarahan spt Beberapa Sindrom CREST Pemeriksaan Supportive care
a Hemoragik diturunkan secara pada hidung telangiektasia, yang Varikosis histopatologi
Herediter autosomal sebagai awal. tampak berupa Sindrom Maffuci
(Sindrom dominan. Biasanya tidak makula merah- Hemangioma
Osle-Weber- Cacat protein menimbulkan ungu pada kulit, Multiple
Rendu) transmembran gejala. mukosa, dan
(endogl in atau jaringan serta organ
aktivin reseptor lainnya. Lesi
kinase-1) yang biasanya berukuran
membantu 1-3 mm, kurang
membentuk mempunyai
kompleks reseptor denyutan di bagian
untuk perubahan tengah, dan
pertumbuhan beta memucat pada
(TGF-b), yang diaskopi.
dsiperlukan untuk Lokasi di bibir,
keutuhan dinding lidah, seprum
pembuluh darah. hidung dan
Cacat ini konjungtiva,
menimbulkan dibagian tubuh spt
pelebaran telapak tangan, jari,
pembuluh darah wajah dan leher.
terminal pada kulit Gingiva dan
dan membran palatum keras
mukosa. jarang terkena.

22. Mononukleos Virus Epstein-Barr Limfadenopati Terdapat ptekiae Leukimia Pemeriksaan simptoatik
is infeksiosa yang ditularkan menyeluruh, palatal, edema Sifilis sekunder antibodi
melalui saliva hepatosplenome uvula, eksudat Difteria heteropilidan
gali, ruam kulit tonsilar, gingivitis, Felatio antibodi spesifik
makulopapular, dan kadang Purpura lainnya
dan radang terdapat ulserasi. trombositopenia (pemeriksaan Paull
Hematoma akibat
tenggorokan. Bunnell dan
trauma
pemerisaan
Gejala
monospot)
prodromal:
anoreksia, sakit
kepala, malaise,
kelelahan, dan
demam.
23. CREST Masih belum Faktor lingkungan 1. Kalsinosis 1. Kalsinosis Tes ANA Obat-obatan anti
(calcinosis, diketahui Suhu Nyeri dan sakit Deposit kristal Ca (Antinuclear rematik
Raynaud kompleks Stress emosional 2. Fenomena hidroksiapatit pada antibody) modifikasi
phenomenon, melibatkan Raynaud kulit, jaringan penyakit
esophagealdy interaksisistem Kulis yang lunak atau otot. (diseasemodifyi
smotility, imun, genetik, terlibat terasa Membenruk ulkus, ng anti-
vaskulopati, dan dingin, kulit mengeluarkaan rheumatic drugs/
sclerodactyly,
fibrosis jaringan. diproksimalhang senyawa putih DMARD)
dan pertama at. Nyeri dan pucat dan infeksi
telangiectasia memperhatikan parestesia sekunder. Reaksi
) syndro-me munculnyafenomen 3. Dismotilitas inflamasi
a Raynaud. Seiring esofagus intermitent.
berlalunya waktu Gejala heartburn 2. Fenomena
(biasanyabertahun- dan disfagia Raynaud
tahun), jari menjadi 4. Skelrodaktil Pucat, sianosis atau
bengkak, kemudian Gatal rubor pada tangan
kulitmenebal secara scr bilateral, tanpa
perlahan. gangren.
Manifestasi organ 3. Sklerodaktil
internalmuncul Penebalan kulit
secara lambat kaki dan tangan,
selama bertahun- mengkilat, lipatan
tahun. hilang dan
kenvang, eritema
mungkin muncul
4. Telangiektasia
Lesi oleh
sekumpulan
pembuluh darah
yang dilatasi

24. Anemia Terganggunya Sensasi terbakar, Atrofi papila lidah, Lichen Planus Pemeriksaan
pengantaran rasa pengecapan berwarna merah, Atropik Hematologi
oksigen ke jaringan hilang, cheilitis dan licin Malnutrisi Analisi indeks
tubuh akibat angularus, eritrosits
berkurangnya kadang disertai
eritrosit, hb, atau erosi.
volume total darah.
Penurunan
produksi eritrosit
karena defisiensi
nutrisiatau
penekanan sumsum
tulang
TABEL LESI PIGMENTASI

NO NAMA ETIOLOGI & FAKTOR GAMBARAN DIAGNOSIS PEMERIKSAAN GAMBAR


GEJALA PERAWATAN
PENYAKIT PATOGENESIS PREDISPOSISI KLINIS BANDING PENUNJANG
1. Hairy tongue Etio : belum jelas  Kebersihan  ditandai  lokasi di  oral hairy -  pengurangan
( lesi diketahui RM dengan sepertiga leukoplakia faktor
pigmentasi  Ketidakseimb gangguan posterior,  pigmented predisposisi
eksogen) angan flora deskuamasi dorsum lidah fungiform  scarapping
dgn bakteri pada papilla  warna : putih, papillae pada ataupun
 Pemakaian filiformis hitam lidah swab secara
antibiotik dan  ketidaknyama  panjang papila  melanositik / lembut dan
obat-obatan nan fisik dan filiformis 3-15 melanotik pelan
2. Pigmentasi Peningkatan  Imunosupresif rasa malu mm
Jenis pigematasi
kongenital
 Penyakit Pemeriksaan Tidak diperlukan
Normal produksi dan (penekanan biasanya persisten, Addison, histopatologi
deposisi melanin imun) simetris, dan secara  melanosis pada
dimukosa  kandidiasis klinis terlihat sebagai perokok,
mulut(terutama oral daerah berwarna  pigmentasi
ditemukan pada  kosumsi hitam atau karena obat,
orang berkulit hitam)
alkohol cokelatyang  nevi berpigmen,
berlebihan ukurannya  melanoma,
 radiasi bervariasai.  tato amalgam
terapeutik Daerah yang sering
 merokok terkena : gingiva,
diikiti oleh mukosa
pipi, palatum,dan
bibir.
Pigmentasi lebih
menonjol pada
daerah yang
mendapat tekanan
atau friksi, dan
biasanya lebih
menyolok dengan
bertambahnya usia

3. Tato Amalgam Tertanamnya Lesi terlihat sebagai  Nevi berpigmen, Pemeriksaan Tidak diperlukan
amalgam kedalam daerah yang datar  lentigo, histopatologi dan
mukosa mulut dan difus, tepi lesi  freckles, radiografi
berbatas jelas, tetapi  melanoma,
tidak beraturan  pigmentasi
disertai warna biru- normal,
kehitaman dalam  tato akibat
berbagai ukuran. penggunaan
Bagian sering bahan mengan
terkena : gingiva, dung metal
mukosa alveolar ,
dan mukosa pipi
4. Deposit Logam Kelainan dalam Garis biru Pigmentasi normal, Tidak diperlukan
Berat mulut yang jarang disepanjang tepi tato amalgam
ditemukan, biasanya gingiva(bismuth,
disebabkan oleh timah), atau berupa
menghirup atau bintik gelap disekitar
terpapr logam papila gingiva.
bismuth, timah, Jarang/ kadang
perak. Merkuri/ ditemukan warna
logam berat lainnya biru-
kehitaman(akibat
perak)

5. Nevi  malformasi jinak Asimtomatik  berdasarkan  ephelis biasanya tidak


berpigmen melanosit dan kriteria histologi,  lentigo ada perawatan
sel-sel nevis yang diklasifikasikan  melanoma yang dilakukan.
umumnya terjadi menjadi 4 tipe:  amalgam tattoo Namun, pada
di kulit intramucosal, beberapa kasus
 jarang ditemukan junctional, ada yang
di mukosa mulut compound, biru dilakukan bedah
 tampak sebagai eksisi
bercak atau plak
konservatif
yang berbatas
tegas, datar atau
sedikit lebih
tinggi dari
jaringan
sekitarnya,
berwarna coklat,
hitam, atau biru
 lokasi: palatum,
gingiva, mukosa
bukal, bibir
 diameter <1cm
6. nevus Ota  Terdiri atas  Asimtomatik  ciri khas: diagnosis -pemeriksaan lab:  laser nevus Ota
kumpulan sel mengikuti berdasarkan histopatologi  kamuflase lesi
nevus pada distribusi cabang riwayat kasus dan wajah
epitelium dan pertama dan gambaran klinis
dermis kedua nervus
 kelainan trigeminus
hamartomatus  lesi kulit: bintik
pada melanosit macula multiple
yang melibatkan  warna hitam atau
kulit wajah dan cokelat
mata, serta  hiperpigmentasi
membrane pada sclera
mukosa ipsilateral,keterli
batan kornea iris
fundus okuli
retina jarang
ditemukan

7. melanoma  Tumor ganas  Kerusakan  Muncul  berbentuk -nevi berpigmen  -pemeriksaan lab: -bedah eksisi
yang dimulai DNA yang bercak kecil macula, pla, atau -ephelis histopatologi -radioterapi
pada sel dipicu oleh berwarna nodula yang -lentigo -kemoterapi
melanosit sinar putih yang mengalami -lentigo maligna
ultraviolet -amalgam tattoo
 Sering ditemukan sedikit ulserasi.
pada pria  Radiasi menonjol  ciri khas: tepi
-granuloma
piogenikum
 Jarang terjadi yang tidak teratur -sarkoma Kaposi
rongga mulut dan memiliki
kecendrungan
untuk melebar
 lokasi: palatum,
gingiva, rahang
atas, dan mukosa
alveolar
 berdasarkan
gambaran klinis
dan
histopatologis,
melanoma oral
diklasifikasikan
ke dalam tiga
tipe: lentigo
maligna
melanoma
(prognosis
terbaik),
superficial
spreading
melanoma
(prognosis baik),
nodular
melanoma
(prognosis buruk)

8. penyakit  insufisiensi  penyakit  Asimtomatik -manifestasi oral -pigmentasi  pemeriksaan lab:  -pemberian
Addison hormone adrenal autoimun sering terjadi dan fisiologis pengukuran steroid
kortikosteroid  infeksi muncul lebih awal -pigmentasi hormone
-pigmentasi difus akibat
yang langka  tumor adrenokortikotropi
atau bercak penggunaan obat
 amyloidosis berwarna cokelat -sindrom Peutz-
k (ACTH)
tua akibat produksi Jeghers
pigmen melanin
-lokasi: mukosa
bukal, palatum,
bibir, gingiva
9. sindrom Diturunkan secara genetic -ciri khas: -ephelides  -pemeriksaan lab: 1. -suportif, pada sindrom peutz
peutz autosomal dominan pigmentasi -lentigo histopatologi dan beberapa
mukokutaneus dan -pigmentasi radiografi pada kasus
polyposis intestinal fisiologis traktus diperlukan
-manifestasi oral -penyakit gastrointestinalis tindakan
merupakan temuan Addison bedah
yang sangat
penting, berupa:
macula spot
berwarna coklat
atau hitam,
berbentuk oval atau
bulat, diameter 1-
10mm
-lokasi: kulit di
sekitar bibir, bibir,
mukosa bukal,
lidah
-lesi kulit: jumlah
banyak, biasanya
terletak di perioral,
berupa bercak
berwarna gelap
 -tanda lainnya:
polip intestinal
(hamartoma),
biasanya pada
jejunum dan
ileum
TABEL LESI PRE MALIGNANT

NO NAMA ETIOLOGI & FAKTOR GAMBARAN DIAGNOSIS PEMERIKSAAN GAMBAR


GEJALA PERAWATAN
PENYAKIT PATOGENESIS PREDISPOSISI KLINIS BANDING PENUNJANG
1. Leukoplakia Etiologi yang pasti a. Tembakau  a. Bercak putih Lesi dengan bercak a. Lichen planus Pemeriksaan a. Eliminasi
belum diketahui b. Alkohol atau luka pada putih, melekat pada b. Stomatitis histopatologi faktor
c. Friksi lokal mulut yang tidak mukosa mulut. kontak akibat predisposisi
Patogenesis : bersifat kronis hilang setelah 2 kayumanis b. Senyawa
Virus papilloma d. Candida minggu. Ada tiga variasi c.Kandidiasis retinoid sistemik
(human papilloma, albicans  b. Kesulitan klinis d. hairy c. Eksisi bedah
virus, HPV) e. Kekurangan dalam membuka a. Homogenous leukoplakia
vitamin rahang. (umum) e. gigitan kronis
Sebagian besar f. Radiasi c. Benjolan atau b. Speckled f.leukodema

terjadi pada pria ultraviolet (kurang umum) g. Lupus
bercak berwarna
usia 45- 65 tahun c. Verukosa eritematosus
putih, merah,
(jarang) 70iscoid
atau gelap di
Merupakan lesi pra mulut.
kanker Lesi multifaktoral
 d. Nyeri di
dan mempunya
telinga saat
permukaan lembek,
menelan.
eksofitik, kasar
 e. Perubahan di berwarna putih
jaringan mulut
2. Eritoplakia Tidak diketahui  Sering terjadi  Plak merah  Kandidiasis  Pemeriksaan  Bedah eksisi
pada glans berbatas jelas eritematosa histopatologi
penis  Permukaannya  Lichen planus
 Asimtomatik halus seperti  Lupus
beludru eritematosus
 Disertai bercak  Discoid
atau plak putih  Karsinoma sel
 Terjadi di dasar skuamosa
mulut, retromolar  Iritasi lokal
 Palatum molle
 lidah

KELAINAN PADA LIDAH DAN BIBIR


A. LIDAH

NO NAMA ETIOLOGI & FAKTOR GAMBARAN DIAGNOSIS PEMERIKSAAN GAMBAR


GEJALA PERAWATAN
PENYAKIT PATOGENESIS PREDISPOSISI KLINIS BANDING PENUNJANG
1. Hairy Infeksi oportunistik Biasanya  Asimptomatik  Leukoplakia Pemeriksaaan
Leukoplakia terdapat pada  bentuknya idiopatik Histologi
tepi lateral dan bervariasi :  Cadidiasis
dorsal lidah uni/bilateral, hiperplastik
konturnya kronis
irregular
 Lapisan
superfisial
hiperkeratotik
2. Geographic Termasuk lesi jinak Kemungkinan Muncul Seperti bercak  Kandidiasis Dengan
Tongue yang sering faktor genetik bersamaan depapilasi  Lichen planus memberitahukan
ditemukan, yang berperan dengan fissure eritematos,  Psoriasis kepada pasien
terutama terjadi tongue, berada berbatas jelas,  Sindrom bahwa kelainan
pada lidah. di satu daerah, dikelilingi oleh tepi tersebut tidak
Reither
hilang timbul lesi berwarna putih, berbahaya.
pada daerah dan lebih tinggi
yang berbeda- sedikit
beda dibandingkan
sekitarnya

3. Stomatitis Peradangan Bisanya dapat Bercak anular pada umumnya


Geografis mukosa jaringan timbul berwarna merah dapat
lunak mulut di bersamaan pada mukosa labial dihilangkan
daerah manapun. geographic atau bukal, palatum dengan anastesi
tongue, dan lunak, dan topikal atau
fissure tongue terkadang pada steroid topikal,
dasar mulut. yang
dikombinasikan
dengan
penurunan stres.

4. Glossodinia. Penyebab biasanya Faktor psikogenic Rasa terbakar, Sering pada Pemeriksaan darah Bisa dikontrol
Nama lain: tidak diketahui, seperti depresi, panas, anterior lidah, dan biopsi dengan obat
BMS, biasanya karena anxiety kesemutan. dapat pada penenang saraf.
Glosopirosis, hipersensitivitas Biasa nya palatum, bibir, Untuk
dyasethesia, saraf disertai dengan Kronik, biasanhya memghilangkan
stomatodinia Local: beberapa bilateral, nyeri dengan
- alergi keluhan mulu antidepresan.
- bruxism lain seperti: Pengobatan
- candidiasis mulut kering, seperti:
-dermatosis rasa tidak enak, amitriptiline,
- erirema migrans sakit kepala, dexopine,
- Fissured tounge haus, nyeri trazodone dll
- glossitis punggung
Systemic:
- haematinic
defisiensi
- hormonal
- Hiposaliva
- hipokondriasis
- Hiatus hernia
- HIV infection
- Drugs
5. Glossitis Infeksi -rasa sakit atau -peradangan pada Oral candidiasis Biopsi - hindari faktor
bakteri/virus(terma nyeri lidah Georaphic tongue penyebab :
suk oral herpes lidah,pembengk -permukaan lidah seperti makan
simpleks) akan peda yang halus makanan pedas
Iritasi lidah,perubahan -warna lidah dan panas,
mekanis/cedera warna lidah, menjadi pucat jika a;kohol,
akibat luka bakar ketidakmampua menderita anemia
tembakau
Paparan terhadap n untuk perniosa dan merah
-Kortikosteroid
iritasi berbicara,makan berapi-api jika
seperti,tembakau,al ,atau menelan, kekurangan vit B seperti
kohol, makanan dan hilangnya prednison untuk
pedas dan paans papila pada mengurangi
permukaan lidah peradangan
-dalam beberapa glositis.
kasus, glossitis - kasus ringan :
dapat aplikasi
menyebabkan topikal(berkumu
lidah bengkak r dengan
parah yang prednison yang
kemudian tidak ditelan)
menghalangi
untuk
jalan napas
menghindari
efek samping
efek samping
kortikosteroid.
Hairy tongue Etiologi belum a. OH yang buruk Pada umumnya, a. Ciri khas berupa Hairy leukoplakia a. Melakukan Tes a.Menghilangka
diketahui, biasanya b. Obat kumur lidah berambut pemanjangan Swabs untuk n faktor
disebabkan oleh yang teroksidasi tidak papilla filiformis di bakteri, jamur, dan predisposisi
akumulasi keratin c. Antibiotika menimbulkan dorsum lidah virus; b. Menyikat
pada papilla d. Merokok gangguan, tetapi b. Bersifat  b. Pengamatan lidah
filiformis lidah berlebihan pada beberapa asimtomatik dengan mikroskop c. Menggunakan
sehingga e. Terapi radiasi orang dapat c. Warna variasi fluoresensi; dan bahan keratolik
menimbulkan f. Stress menyebabkan lesi putih hingga  c. Biopsi lidah. lokal
gambaran seperti emosional rasa mual, coklat atau hitam
rambut g. Infeksi bakteri ketidaknyamana
dan spesies n, dan bau
candidia mulut.
6. Scalloped Adanya tekanan a. Bruksisme a. Lesi yang Dengan
Tongue abnormal b. Kelainan bersifat bilateral menghilangkan
(Lidah kondisi sistemik b. Pola yang kebiasaan buruk
Krenasi) seperti tampak khas
akromegali berbentuk oval
c. Kelainan yang terdepresi
genetik seperti c. Dikelilingi tepi
down syndrome menonjol
d. Gerakan lidah d. Berkelok – kelok
pada gigi geligi dan berwarna putih
e. Menjulurkan
lidah
f. Menghisap
lidah
g. Clenching

7. Makroglosia a. Hipertrofi otot- 


a. Kehilangan gigi a. Dispnea , Lidah berukuran Limfangioma USG abdomen dan Bergantung
otot idiopatik geligi rahang kesulitan lebih besar dari studi molekuler pada derajat
b. Hemihipertrofi bawah dalam bernapas, ukuran normal, untuk sindrom keparahan dan
otot-otot jumlah yang pernapasan biasanya terdapat Beckwith- potensinya
c. Tumor jinak banyak berisik, apnea garis atau cetakan Wiedemann. untuk
d. Hamartoma atau b. Tumor tidur gigi (identetion menimbulkan
kista c. Radang dan obstruktif atau marking) pada tepi masalah dalam
e. Mental atau perubahan obstruksi jalan lidah, seringkali rongga mulut,
dapat merupakan hormonal napas lidah menunjukkan makroglosia
bagian dari suatu (misalnya pada  b. Disfagia, papilla fungiformis dapat ditangani
sindrom kretinisme dan kesulitan yang membesar dengan tindakan
seperti sindrom akromegali) menelan dan bedah
Bechwith makan
wiedeman, sindrom  c.Disfonia,
Down. gangguan
bicara,
kemungkinan
bermanifestasi
sebagai lisping
 gigi

8. Anemia Etiologi :  lidah nyeri  dorsum lidah  


(kondisi yang  penurunan  lidah sakit tampak pucat
khas pada produksi  lidah  gepengnya
lidah ) eritosit karena terbakar papilla
defisiensi  bibir tampak filliformis
nutrisi atau tipis dan  lidah akan
penekanan kencang,mul terlihat licin,
sumsum tulang ut tampak kering , dan
belakang menciut mengkilap
 defisiensi zat  disfagia  berwarna
besi ( anemia  nafas pendek merah terang
mikrositik)  lelah atau merah
 defisiensi b12  pusing daging
(anemia
 nadi
makrositik)
berdenyut
 umumnya pada
wnita paruh
baya, remaja
muda

9. Fissure  etiologi : tidak  Bertambah  Rasa tidak  Lidah seperti  Geographic -  Menganjur
tongoue ( jelas bisa dengan usia nyaman beralur-alur tongue kan untuk
variasi developmental  Pemakaian ringan  Terkadang  Granulomato menyikat
normal) anomaly pada obat  Rasa terlihat alur us cheilitis lidah guna
masa prenatal teraupetik terbakar multiple meminimal
 umunya (antidepresi,a bergelombang kan
terlihat pada nti dan tidak akumulasi
sindrom down, histamin,anti teratur sisa
sindrom hipertensi dan  Kedalaman makanan
melkersonrose obat jantung ) fissur 2-5 mm dan mo
nthal  Obat  Adanya pulau-
 biasa dijumpai dekongestan pulau papila
pada anak-anak antara fisura
 Lidah terlihat
kering
10. Kista blandin  Etiologi :  Penyumbatan  Bisa  Adanya  Granuloma  Pemeriksaan  Perawatan
nuhn (retensi adanya trauma  ekstravasasi nyeri/tidak pembengkakan piogenik histologic biopsi
mukus pada perukaan kelenjer saliva  Susah bicara kecil berwarna  Papiloma eksisi
lingual) vetral llidah  Mengunyah merah muda skuamosa  Surgicall
memicu dan menelan  Tidak sakit removed
bocornya susah  Tepi berbatas
saliva ke dalam  Lesi berisi jelas dan
jaringan sekitar cairan menonjol
 Sering erjai  Riwayat  Lesi lunak dan
pada anak - hilang timbul fluktuan
anak  Kista
berbentuk
seperti balon
dan basis
bertangkai
 Lesi lebih
dalam akan
berbasis tidak
bertangkai
 Diameter nya
>1cm
11. Median Median Rhomboid  -memakai gigi Median Bersifat pemeriksaan Pengobatan dini
rhomboid Glossitis (MRG) tiruan merokok rhomboid tahap asimptomatik dan mikologi dari hasil dengan gen anti
glositis diyakini sebagai  -diabetes akhir biasanya lesinya khas. oral swab jamur biasanya
gangguan mellitus tidak ada gejala Daerah berbentuk akan
perkembangan  -dan infeksi rhomboid atau oval menghilangkan
pembentukan lidah. jamur Kandida. berwarna merah di lesi.
Daerah yang lidah.
mengalami gambaran klinis Median
depapilasi adalah intraoral pada rhomboid akhir
tuberculum impar dorsum lidah biasanya tidak
yang persisten yang ditemukan atropi bisa Fig. 47.2. Median
tidak dapat papila, rhomboid, disembuhkan rhomboid glossitis:
menyatu eritema, bentuk dengan obat typical presentation.
sepenuhnya dengan bulat dengan antijamur karena
bagian lateral diameter ±2 cm lesi sudah
lingual dalam menjadi fibrotic
perkembangan LOKASI : dan
lidah sehingga -gaaris tengah hipovaskular.
menghasilkan dorsum lidah,
Fig. 47.3. Median
papila yang halus, persis anterior dari diberikan
rhomboid glossitis:
eritematosa, circumvallata multivitamin
smooth denuded
dengan jumlah dengan
patch.*
papilla yang lebih Ukuran dan kandungan
sedikit dari bentuknya vitamin E, C,
keadaan normal. bervariasi dan B1, B2, B6,
sering tampak B12, asam folat,
Berasal daari sebagai lesi merah , dan zink.
infeksi C.allbicans berbatas jelas Pemberian
yang kronis. dengan ukuran 1- multivitamin
1,25 cm dengan tersebut sebagai
Terjadi pada tepi tidak beraturan terapi suportif
individu paruh tetapi membulat. dan berperan
baya dann jarang sebagai
terjadi pda anak- Lesi awalnya antioksidan dan
anak. berupa bercak regenerasi sel,
Prevalensinya merah seperti terutama apabila
sering lebih tinggi daging, polos, terjadi lesi di
pada pasien DM, halus dan tidak mukosa mulut
imunosupresi, dan memiliki papilla
mendapatkan filiformis
pengobatan Menjadi granular
antibiotic spectrum dan lobular.
luas. Lesi kandida
eritematous di
palatum kadang-
kadang tampak
langsung diatas lesi
lidah.
12. Tumor sel Merupakan tumor - Pengaruh LOKASI : Eksisi local
granular jaringan lunak yang sinar uv Terjadi pada daerah yang konservatif
langka, jinak dan - Arsen .
-kulit
terdiri atas sel-sel - Hidrokarbo
- mukosa dan
polygonal yang - radiasi kronis -visceral, tetapi Lesi ini tidak ig. 47.5. Granular cell
mempunyai - dan virus 50% kasus muncul memiliki tumor: pink tongue
sitoplasma yang pada permukaan kecenndrungan nodule.‡
sangat granular. dorsal lateral lidah. untuk kambuh
Dapat terjadi pada Biasanya lesi
semua usia dan terdiri atas nodula
semua ras, tetapi submukosa yang
mempunyai sedikit berbentuk kubah,
predileksi pada soliter, dan tidak
wanita. Fig. 47.6. Granular
bergejala, yang
cell tumor: raised
secara klinis
appearance evident.‡
ditutupi oleh
jaringan normal,
kuning atau putih.

Permukaaannya
halus dan dapat
mengalami ulserasi
jika terkena
trauma.

Tumor biasanya
tidak bertangkai,
mempunyai batas
yang jelas, dan jika
ditekan akan terasa
keras.

Pertumbuhannya
lambat dan tidak
sakit, bebrapa
tumor dapat
tumbuh sampai
besar (cm). lesi
yang lebih besar
menunjukan daerah
sentral yang sedikit
depresi.

Pada kasus langka


lesi ini ditemukan
di ventral lidah
atau mukosa bukal.
Kira-kira 10% dari
pasien yang terkena
mempunyai lesi
multiple.

Tumor ini ditandai


dengan hyperplasia
(peristiwa
meningkatnya
jumlah sel yang
terjadi pada organ
tertentu akibat
peningkatan proses
mitosis)
pseudoepitelioma,
yang menutupi sel
neoplastik granular.
13. Tiroid lingual Nodula yang tidak  Kekurangan disfagia (kesulit -Massa menonjol Biopsy
biasa ditemukan di yodium (iodiu an yang tidak
jaringan tiroid m). menelan), disfon bergejala dengan
yang terjadi tepat  Peradangan ia (kesulitan diameter sekitar
di posterior pada kelenjar berbicara) 2cm.
tiroid dan dispnea (kes Fig. 47.7. Lingual
foramen coecum thyroid: vascular
atau tiroiditis. ulitan bernapas) -bertambahnya
pada sepertiga
 Faktor genetik. vaskularisasi midline mass tongue.
posterior lidah.  Pasca permukaan
melahirkan. merupakan cirri
Keadaan ini terjadi  Autoimun. yang mencolok
jika jaringan  Gangguan dari keadaan ini.
embrionik kelenjar pada kelenjar Gejala disfagia,
tiroid gagal pituitari atau disfonia atau
berimigrasi ke hipofisis. hipotiroidisme
permukaan sering muncul
anterolateral trakea. selama pubertas,
kehamilan, aau
Lebih sering terjadi monopouse
pada wanita
Secara klinis untuk
dibandingkan pria (
membedakan lesi
rasio 4:1) dan ini yaitu dari
dapat muncul pada lokasinya yang
segala usia berada
diposterior dari
papilla
sirkumvalata dan
dengan
menggunakan
penelitian
penggunaan iodine
radioaktif.

B. BIBIR

NO NAMA ETIOLOGI & FAKTOR GAMBARAN DIAGNOSIS PEMERIKSAAN GAMBAR


GEJALA PERAWATAN
PENYAKIT PATOGENESIS PREDISPOSISI KLINIS BANDING PENUNJANG
1. Kelilitis Infeksi jamur Bibir kering, Ciri khas : Pada kasus Tahap kronis :
Kandida C.albicans dan gatal, terbakar, organisme kandida persisten : harus penggunaan
kebiasaan menjilat pecah-pecah dan mendapat akses diperiksa apakah salep nistatin,
bibir tidak mampu dan menyerang ada keadaan yang kesembuhan
makan-makanan lapisan permukaan mendasari(penggun optimal dengn
yang berbumbu bibir setelah akan kortikosteroid menghentikan
dan panas.
rusaknya mukosa, yang kronis) atau kebiasaann Candidal cheilitis: whitish
yang disebabkan masalah sistemik. menjilat bibir. scadried mucin.
oleh pembasahan
dan pengeringan
jaringan labial yang
berulang-ulang.
Pada anak-anak,
kulit perilabial
yang terkena
tampak : merah,
atrofik,dan
berfisura.
Tahap kronis :
fisura vertikal yang
sakit yang
mengalami ulserasi
dan lambat
sembuh.
2. Kelilitis Kondisi yang Anemia, OH Awalnya jaringan Denture stomatitis Tindakan
Angularis sering ditemukan buruk, pemakaian mukokutaneus preventif:
pada wanita setelah antibiotik lunak, berwarna (menghilangkan
usia 50 tahun spektrum luas merah, dan ulserasi faktor penyebab
dikarenakan yang terlalu disudut mulut. trauma ,
pemakaian gigi sering, penurunan Fisura yang kebersihan
palsu/infeksi
dimensi vertikal, berwarna merah mulut,
C.albicans,Staphyl Angular cheilitis:
asupan sukrosa akan dalam dan pengembalian
ococcu aureus. flaccid perioral folds
yang tinggi, mulut meluas beberapa dimensi vertikal
kering, lipatan cm dari komisura yang benar,,dan
perioral yang ke kulit perilabial/ aliran saliva),
lebih menonjol, mengalami ulserasi dikombinasikan
kekurangan melibatkan dengan terapi
vitamin B. bukal/labial. anti jamur.
Kerak akan
berkembang pada
ulser ini, nantinya Angular cheilitis: in
akaan terkelupas older adult.*
dan mengalami
ulserasi kembali.
Nodul
granulomatosis
kecil berwarna
coklat-kuning akan
muncul,dan
perdarahan jarang
terjadi.
3. Keilosis Lesi praganas pada  Pria berkulit   Pada tahap  Displasia Biopsi  Suportif
Aktinik tepi vermilion bibir terang awal, bibir epitel  Perubahan
bawah yang  Lanjut usia bawah  Karsinoma in displastik
disebabkan oleh  Pekerjaan berwarna situ harus dirawat
paparan sinar yang sering merah dan  Karsinoma secara
matahari membuatnya atrofik dengan sel basal operasi atau
berlebihan banyak berada noda samar di  Melanoma dengan
diluar rumah sela daerah ganas aplikasi 5-
yang pucat dan  Keratoakanto fluorouracil
tepi vermilion ma topikal
bibir hilang  Keilitis
 Dengan glandularis
bertambah  Herpes
paparan sinar labialis
matahari,
daerah bersisik
yang tidak
teratur akan
bertambah,
menebal, dan
mengandung
bercak putih
fokal yang
akan
terkelupas
 Bibir perlahan
akan keras,
sedikit
membengkak,
berfisura, dan
menonjol
4. Tumor  Biasanya  Pertumbuhan  Operasi eksisi
Kelenjar disebabkan oleh lambat
Saliva tumor kelenjar  Mempunyai
Asesoris saliva minor yang kampsul dan
jinak berdurasi lama
 Biasanya terkena (beberapa bulan)
pd individu  Lesi berbentuk
berusia >30thn kubah atau
multinodular
 Berwarna ungu
atau merah muda
 Menonjol dari
bagian dalam
bibir atau
vestibulum
 Semipadat
 Bisa bergerak
bebas
 Tidak sakit
 Terasa keras
sewaktu diraba
 Tepi berbatas
jelas
 Umumnya
berdiameter
<2cm
5. Kista Penyebab tidak  Hidung  Dapat diraba  Operasi Eksisi
Nasolabial jelas terangkat pada bibir atas
 Lubang  Sering meluas ke
hidung lipatan M-B
melebar  Bersifat unilateral
 Umumnya tidak
berkontak dengan
tulang didekatnya

6. Nodula dan Etio: tidak - - tidak nyeri Lesi tampak sebagi - Pemeriksaan Bedah eksisi
Tumor diketahui tetapi - tidak bergejala nodula halus yang histopatologi
Mesenkimal bisa karna trauma tidak bertangkai,
umumnya terletak
pada
mukosssabukal,
gingiva palatum
atau bibir
7. Angioedema Etio: - Faktor herediter - rasa terbakar Jika pembengkakan Granullomatous Tidak diperlukan - Pemberian
- alergi atau reaksi - Infeksi dan - gatal terjadi pada bibir, cheilitis karena akan antihistamin
hipersensitivitas penyakit biasanya merata menghilang dalam - menghilangkan
terhadap makanan, autoimun dan besar tetapi 72 jam tetapi bisa faktor alergen
kosmetik, lateks, - obat enzim bisa juga asimetris. dilakukan - mengurangi
stress. Vermilion akan pemeriksaan labor stress
tampak meregang pada alergi
dan besar, eversi,
lentur, dan garis
tepinya
menghilang,
epitelium
permukaan tetap
berwarna normal
atau sedikit merah
8.. Keilitis Candida albicans, Usia, yaitu pada Rasa terbakar Ditandai dengan Keilitis Aktinik - Sulit ditangani
Eksfoliatif sepsis oral, stress, remaja paling sering adanya fisura, Keilitis Kontak dan dapat tetap
kebiasaan menjilat perempuan dan dikeluhkan. deskuamasi dan Erythema ada selama
bibir, serta alergen wanita muda, dan pembentukan kerak Multiform bertahun tahun.
kontak. stress yangg pendarahan. Lichen Planus Pengobatan
Berhubungan menyebabkan Simplex Keilitis dengan
dengan kelainan menghilangkan
eksaserbasi akut.
psikologi dan faktor
tiroid. predisposisi atau
faktor psikologis
Awalnya berupa dan disertai
fisura tunggal dengan aplikasi
dibagian tengah topikal
bibir bawah dan antijamur.
menyebar Steroid topikal
menghasilkan Pemberian obat
fisura multiple. oles mulut yang
Fisura berkembang mengandung
menjadi sisik putih hidrokortidon,
kuning atau avil, vaselin.
mengalami ulserasi
dan membentuk
kerak pendarahan
diatas seluruh
permukaan bibir.
9. Mucocele Pembengkakan Tidak memiliki Pembengkakan Operasi eksisi
(fenomena bibir/mukosa yang gejala. nodular yang cryosurgery,
ekstravasasi disebabkan oleh paling sering injeksi steroid
mukus) mukus dari kelenjar terjadid pada bibir intralesi, CO2
saliva asesotis bawah, selain itu laser dan eksisi
mulut yang bocor dipertengahan lesi
ke jaringan lunak antara garis tengah
ketika duktus dan komisura,
kelenjar saliva mukosa bukal,
terluka. palatum, dasar
Trauma agen mulut, dan ventral
penyebab. lidah. Lunak,
fluktuan, berwarna
Pembengkakan abu kebiruan
superficial sering biasanya diamete ,
mengecil spontan, 1 cm.
sementara yang
dibagian dalam
cenderung tetap
ada dan semakin
menghebat ketika
terjadi trauma
berulang.
10. Trauma  Biasanya  Muncul edema   Pembatasan
disebabkan yang fluktuan, factor
sumber eksternal tidak teratur dan traumatic
maupun diri nyeri  Pemberian
pasien sendiri  Dapat meruak kompres es
jaringan lunak
bibir seperti lecet
dan berdarah

11. Selulitis Disebabkan oleh -OH buruk(gigi  pembengkakan  menghilangkan


infeksi bakteri non vital) yang luas pada jaringan pulpa
dimana mulai jaringan wajah yang nekotik
terjadi lokalisasi dan apabila  mendrainase
nanah disentuh terasa infeksi
nyeri  pemeriksaan
 pembengkakan sensitivitas
yang keras dan antibiotic dan
luas pada bibir terapi antibiotik
LESI PEMBESARAN JARINGAN LUNAK DAN
PENYAKIT KELENJAR SALIVA

TUMOR JINAK
A. Saraf

NO NAMA ETIOLOGI & FAKTOR GAMBARAN DIAGNOSIS PEMERIKSAAN GAMBAR


GEJALA PERAWATAN
PENYAKIT PATOGENESIS PREDISPOSISI KLINIS BANDING PENUNJANG
1. Schwannoma Lesi berasal dari -  Asimptomatik  Berbatas jelas  Neurofibroma Histopatologi Dapat dilakukan
/ sel Schwan  Sering terlihat  Kenyal  Fibroma bedah eksisi
Neurilemoma pada lidah  Sessile  Granular Cell
diikuti  Biasanya Tumor
palatum, tertutup oleh  Leiomioma
dasar mulut, epitel normal
mukosa pipi,  Ukuran lesi
gingiva dan berkisar antara
bibir 0,5 – 2 cm

2. Tumor Berasal dari neural Adanya tekanan lesi tidak terasa Tampak seperti Granuloma Cell Histopatologi Bedah Eksisi
Neuroktoder crest kunyah atau nyeri tumor Tumor pada bayi Radiografi
mal Melantik Tumor ini hanya daerah mastikasi lesi sering Tertutupi oleh baru lahir Pemeriksaan asam
pada Bayi terjadi pada bayi terjadi di regio epitel berwarna Melanoma vanillimandelik
berusia kurang dari anterior maksila norma atau cokelat Schwanomma pada urin
6 bulan dan jarang kemerahan.
terjadi pada
mandibula.
3. Neurofibrom Neoplasma jinak  Biasanya  Tampak seperti  Fibroma Histopatologi Perawatan dapat
a Lesi ini berasal dari terletak pada lesi bertangkai  Granular Cell dilakukan bedah
sel Schwan atau sel mukosapipi,  Kenyal Tumor eksisi.
perineural lidah, dan  Tidak nyeri  Scwannoma
N palatum  Berbatas tegas  Neuroma
 Tertutupi oleh traumatikus
epitel normal
 Ukuran berkisar
0,5 – 1,5 cm

4. Granullar  Tumor jinak  Faktor usia,  paling sering  Berbentuk  Schwannoma  Histopatologi Dapat dilakukan
Cell Tumor yang relatif biasanya terjadi terjadi di seperti tumor  Neurofibroma  imunohistokimia bedah eksisi
jarang terjadi pada usia 30-40 lidah mukosa berbatas jelas,  Leiomioma
 tumor jinak yang tahun bukal dan asimtomatik,  Adenoma
tersusun dari  Faktor gender, mukosa kenyal, pleomorfik
sel2 besar lebih sering  labial.  Sedikit  Epulis
dengan terjadi pada  Dorsum dan menonjol, kongenital
sitoplasma wanita tepi lateral  Berawarna
granular.  Muncul dari sel lidah sebagai normal atau
Schwann atau tempat putih
mesenkim predileksinya.  Berukuran
primitifnya sekitar 2cm.
prekursor.

5. Traumatic  Disebut juga Faktor usia,  Lesi terasa  Tampak sebagai  Schwannoma Histopatologi Dilakukan
Neuroma neuroma sering terjadi nyeri saat tumor kecil  Neurofibroma bedah eksisi
amputasi. pada orang dilakukan  mudah bergerak  Fibroma
 cedera saraf dewasa. palpasi tertutup oleh
dapat terjadi dari  Sering terlihat mukosa normal
injeksi anestesi di daerah
lokal, foramen
pembedahan mentale, bibir
 poriferasi reaftif bawah, dan
dari serabut saraf lidah
dan jaringan
disekitarnya
 Karena adanya
transeksi atau
luka yang terjadi
pada serabut
saraf

B. Epitel

NO NAMA ETIOLOGI & FAKTOR GAMBARAN DIAGNOSIS PEMERIKSAAN GAMBAR


GEJALA PERAWATAN
PENYAKIT PATOGENESIS PREDISPOSISI KLINIS BANDING PENUNJANG
1. Viral Disebabkan oleh a. Sistem a. Berkerut, a. Veruka vulgaris Tes HPV DNA Dengan
Papiloma / HPV 6, 11 kekebalan tubuh Terdapat luka eksofitik, tidak b. Kondiloma menghilangkan
Squamous yang lemah dalam rongga sakit, berbatas akuminata faktor
Papiloma Paling sering b. Berhubungan mulut tegas dan c. Karsinoma
predisposisinya
disebabkan oleh seksual dengan bertangkai verukosa dini
HPV 6 jika orang yang b. Berukuran < 1 d. Xantoma
cm veruciform
berkontak langsung menderita HPV,
c. Warna bervariasi
akan terinfeksi biasanya melalui dari pink – putih
oral seks d. Disertai tonjolan
menyerupai jari
yang membentuk
pola seperti bunga
kol

Lokasi : lidah,
gingiva, dan
pallatum molle
2. Intraoral Sering terjadi pada
Papilomatosis pasien HIV,
chthyosis hystrix,
dan sindrom down

3. Molluscum Disebabkan oleh a. Sistem Tidak nyeri, a. Nodul kecil a.varicella Biopsi Tidaknya,biasan
Contagiousum pox virus, jika kekebalan tubuh namun terasa yang keras b. miliaria ya bisa hilang
terjadi kontak yang lemah kasar. b.Warna seperti c. karsinoma sel sendiri jika
langsung bisa b.Penderita derma kulit, putih, atau basal pasien memiliki
menyebabkan titis atopik. putih
infeksi kulit c. Atlet olahraga kekebalan imun
yang melibatkan yang baik
Sering terjadi pada kontak tubuh,
pasien HIV seperti sepakbola
dan gulat.

4. Keratoacantho Belum diketahui a. Sering terjadi Terdapat a. Berbentuk kubah a. Karsinoma sel Pemeriksaan a. Bedah eksisi
ma pasti penyebabnya pada kulit yang benjolan kecil atau kuncup, squamosa histopatologi b. Radiasi
terpapar sinar berbatas jelas, b. Karsinoma sel
matahari tumbuh dengan basal Ada beberapa
b.Sinar UV cepat, tidak nyeri c. dykeratoma lesi yang
c. agen kimiawi b. Diameter 1 – 2 d. papilarry sembuh secara
d. genetic cm syringadenoma spontan
e. infeksi virus c. Adanya krater
keratin di baian
tengahnya

Lokasi :
Sering terjadi pada
bibir bagian atas

Sedikit kasus yang


terjadi pada
intraoral

C. Vaskular

NO NAMA GAMBARAN
ETIOLOGI & FAKTOR DIAGNOSIS PEMERIKSAAN GAMBAR
PENYAKIT GEJALA KLINIS & PERAWATAN
PATOGENESIS PREDISPOSISI BANDING PENUNJANG
HISTOPATOLOGI
1. Vascular  Biasanya di - Perubahan - Susah - Lokasi : 2/3 - Mucocele - Radiografi - Kortikoster
malformasi dapatkan sejak hormonal megunyah anterior - Hemangioma - Scan tomografi oid
lahir - Masa pubertas dan menelan lidah,palatum, - Angiografi - Propanolol
 Sering terjadi - Ektasia - Susah ginggiva, mukosa - Terapi laser
pada masa anak2 - Trombosis berbicara bukal pulsed dye
atau remaja - Berhubungan - Adanya - Arteri dan - Skleroterapi
 Bisa terjadi pada denga beberapa tomacroglossi erterivenosa : - Embolisasi
dewasa muda sindrom : a berdenyut , keras, intra arteri
 Terdiri dari 2 sindrom bonnet - Jika dekat dan hangat superselekti
jenis : slow- dechaume tulan alveolar - Vena : lembut dan f (SIAE)
flow:pada blanc , sindrom sering tjd mudah di tekan - Eksisi
dewasa muda ( parkes weber , pendarahan - Massa berdenyut bedah
vena /kapiler) sindrom cobb perikoronal,m dengan sensasi dengan
 Fast flow : obile teeth, - Hipertermia lokal elektrokoag
dipengaruhi - Pendarahan pada ulasi
ulser
masa pubertas (
- Nekrosis kulit
arteri/arterivenos
- Adanya
us ) eritematosa atau
 Patogenesis : noda port wine
cacat dalam - Terjadi perubahan
pensinyalan warna mukosa
TGF-beta yang berdekat
dengan lesi
- Biasanya berwarna
biru
Histopatologi :
- Adanya
campuran vena
da arteri
berdinding tipis
yang tidak
nromal
- Lamina elastis
internal arteri dpt
mengalami
duplikasi ulang,
terputus dan
terdistorsi
- Memiliki siklus
sel endotel dan
populasi sel ast
yang normal
- Seperti spons
- Terdapat
agregasi non
enkapsulasi dari
arteri dan vena
yang saling
terkait di
jaringan
submukosa
- Saluran lifatik
yang berlebihan
atau melebar
Adanya cavernous
yang besar dan
dilapisi oleh sel
endotel
2. Hemangioma - Sering terjadi - Hormonal - Mengganggu - ada yang - vascular - pemeriksaan - kortikosteroid
- Secara pada perempuan - Iritan fisik pengunyahan superfisial/dalam malformation histologi - pembedahan
histologi di 3:1 - Iritan mekanik - bisa kecil dan - granuloma - flash lamp
kalsifikasik - True neoplasma - Kebanykan besar pyogenik pulsed laser
an : yang muncul tanpa riwayat - bisa sebagai lesi - hiperplasia - injeksi
- Hemangio setelah beberapa keluarga tetapi soliter / multiple ginggiva intralesi
ma kapiler minggu beberapa - massa lunak - ssc bahan
: terdiri kelahiran berhubungan - halus atau berlobus - epulis fibrosing
dari banyak - Berkembang dengan gen - sessile atau granulomatos - interferon
garis pesat dan autosom bertangkai a alfa-
kapiler mengikuti dominan - ukuran bisa dari - angiosarcom 2bcryosurger
kecil oleh pertumbuhan mm sampai cm a y
satu lapisan - Proliferasi sel - berwarna merah
sel endotel endotel yang tua (kapiler) / biru
yang menyimpang dan tua (kavernosa)
didukung fokal - memucat ketika
dalam menyebabkan ditekan
stroma hemagioma - lokasi IO : lidah,
jaringan - bibir,mukosa
ikat dengan bukal, ginggiva,
kepadatan palatal, kelenjer
yang saliva, alveolar
bervariasi ridge dan tulang
- Hemangio rahang
ma - lokasi eo :
kavernosa melibatkan kepala
di bentuk dan leher
oleh
pembuluh Histopatologi :
besar, - Terdiri dari
berdinding kapiler baru yang
tipis atau beirsi darah dan
sinusoid membentuk
yang di suatu anyaman
lapisi sel - Mengenai satu
epitel yang segmen dari
dipisahkan pembuluh darah
oleh lapisan - Sel-sel endote;
tipis serta tumbuh keluar
jaringan membentuk
ikat kapiler-kapiler
baru
- Sel endotel dari
kapiler
berproliferasi
sehingga
lumennya
tertutup
- Pada henagioma
kavernosa terdiri
atas ruang-ruang
sinusoid yang
dibatasi sel
endotel yang
berisi darah yang
lebar
- Berdinding tipis
- Bentuk irreguler
Dilapisi oleh selapis
endotel dan di
kelilingi oleh
jaringan fibrosa yang
tebal
3. Sindrom - pertama kali - Inflamasi - Pertumbuhan - Berbentuk - benign liver
olser wendu muncul pada kronik rahang papula - telangiectasi
rendu mukosa mulut asimetris - Berwarna merah a jinak
- penyakit - Urutan erupsi - Lokasi pada - sindrom
autosomal yang lidah, mukosa crest
dominan asimetris bukal - ataksia
- patogenesis : - Lokasi EO : pada telangiektasi
Endoglin (ENG) ujug jari a
di kromosom 9
dan tipe II A Histopatologi:
Activin - Como I - Peningkatan
(ACVRL-1) pembuluh
reseptor, submukosa
- Kedua gen - Pelebaran kapiler
tersebut kode - Eritrosit yang
glikoprotein besar dan
membran yang memanjang di
diekspresikan jaringan ikat
secara - Eritrosit menyebar
khususdalam sel di celah-celah
jaringan endotel Diskontinuitas
dan membentuk endotel dan
reseptor degenerasi
permukaan
untuk faktor
pertumbuhan β
(TGF-β), yang
akan memediasi
remodeling
vaskular dengan
mempengaruhi
produksi matriks
ekstraseluler
4. Sindrom - perkembagan - oh buruk - kejang atau - perubahan - sindrom - mri brains - operasi
sturge weber abnormal dari retardasi hipervaskular rendu olser plastik
lapisam vaskular mental unilater weber - hidrokortiso
primordial selama - pendarahan - lokasi : bibir , - maffucis n dosis
tahap pada mukosa oral, sindrom tinggi pada
vaskularisasi ginggival lidah, palatum - von hippel masa bayi
serebral , ketika dengan - unilateral lindau - dermabrasi
suplai darah ke trauma - adanya noda disesase tato
otal, dann wajah minimal seperti anggur - terapi laser
mengalami - adanya pada wajah
reorganisasi pembengkaka
- berhubungan n pada
dengan nervus V ginggiva
cabang trigeminal
5. Lymphangio - Muncul pada - Tidak sakit - Superficial - Malformasi - Pemeriksaa - Bedah
ma dua tahun - Perdarahan - Nodula yang vaskuler n histologi eksisi
pertama - Adanya menonjol - Hemangio - Radio
kehiduapan makroglossia - Warna pink, atau ma terapi
- Muncul dari - Pertumbuhan kekuningan - Kongenital - Cryterapi
sekuestrasi KGB nya progresif - Plak yang hipotiroid .
dan membesar - Lidah kering terbentuk dari - mongolism - Obat
karena drainasi dan ada vesikula kecil steroid
yang tidak celah-celah dengan dinding - Electroca
adekuat, akibat - Menggangu tipis utery
lack pengunyahan - Lesi yang lebih - Injjeksi
communication dan menelan dalam , masa yang sclerosin
saluran limfatik - Menggangu lembut dan g agent
sentral , atau saat berbicara menyebar dengan
sekresi - Obstruksi warna normal
berlebihan dari jalan nafas - Dapat berwarna
lapisan sel sehingga biru karena
berisiko pecahnya kapiler
tinggi akan darah ke dalam
kematian ruang limfatik
- Lokasi : posterior
segitiga lidah, bibir
, mukosa
bukal,palatum
mole,dasar
mulut,ginggiva
- Tumbuh lambat
- Lunak
- Difus

Histopatologi
- Pembuluh
limfatik dengan
dilatasi yang
jelas
- Pembuluh darah
difus ke jaringan
lunak yang
berdekatan dan
menunjukan
agregat limfoid
di dindingnya
- Lapisan endotel
tipis dan ruang
berisi cairan
berprotein dan
lifosit
- Adanya pendarah
sekunder
Stroma jaringan ikat
diisekitarnya terdiri
dari jaringan fibrotik
yang lepas degan
sejumlah sel
inflamasi
TUMOR GANAS

NO NAMA ETIOLOGI & FAKTOR GAMBARAN DIAGNOSIS PEMERIKSAAN GAMBAR


GEJALA PERAWATAN
PENYAKIT PATOGENESIS PREDISPOSISI KLINIS BANDING PENUNJANG
1. SCC  Multifaktoral  Asap  Asimtomatik  Tahap awal dapat  Eritroplakia  Pemeriksaan  Bedah eksisi
(Squammous tembakau  Lebih sering berupa bercak  Kandidiasis histologi  Radiate
s Cell  Alkohol terjadi pada merah atipikal erite atosa  kemoterapi
Carsinoma  Sinar Laki-laki atau lesi putih  Ulkus
matahari dibanding atau keduanya traumatikus
 OH buruk Perempuan  Tampak sebagai  Tuberculosis
 Defisiensi  Biasanya masa eksofitik  Mikosis
nutrisi terjadi pd usia  Umumnya sitemik
 Defisiensi >40thn ditemukan berupa  Sifilis
zat besi erosi atau ulkus
 Cirrhosis  Tonjolan papilari
hati tidak beraturan
 Infeksi  Tepi lesi lebih
candida tinggi
 Virus  Dasar lesi teraba
Onkogenik keras pd palpasi
 Onkogen  Bersifat kronis
 Gen tumor- disertai indurasi
supresor  Ditemukan di tepi
lateral,
permukaan
ventral lidah dan
bibir, dasar
mulut, gingiva,
mukosa alveolar,
mukosa pipi,
palatum
KISTA

NO NAMA ETIOLOGI & FAKTOR GAMBARAN DIAGNOSIS PEMERIKSAAN GAMBAR


GEJALA PERAWATAN
PENYAKIT PATOGENESIS PREDISPOSISI KLINIS BANDING PENUNJANG
1. Mucous Berasal dari -   Secara klinis  Perawatan yang
retention cyst kelenjar saliva sulit dibedaan dilakukan
minor. dari mukokel meliputi
Mucus retention cyst  Pembengkakan penanggulangan
merupakan berukuran faktor penyebab
pembengkakan yang sebesar kacang dan pembedahan
diakibatkan oleh plug massa.
polong dari
mukus dari sialolith Penanggulangan
atau inflamasi pada duktus kelenjar
mucous pada faktor penyebab
mukosa yang
permukan dimaksudkan
menekan duktus
faringeal dari untuk
glandula saliva minor
lalu mengakibatkan lidah menghindarkan
terjadinya  Mucus retention terjadinya
penyumbatan pada cyst memiliki rekurensi.
duktus glandula gambaran klinis Selanjutnya
saliva minor tersebut, yang khas, yaitu dilakukan simple
yang kemudian massa atau eksisi sebagai
terjadi dilatasi akibat pembengkakan pembedahan
cairan mukus yang lunak yang sederhana yang
menggenang dan berfluktuasi, dikarenakan
menumpuk pada berwarna pacahnya kantung
duktus glandula translusen kista. Rekurensi
saliva kebiruan apabila
jarang terjadi, dan
massa belum
walau
begitu dalam
letaknya. Kadang- bagaimanapun
kadang warnanya kerusakan yang
normal seperti terjadi berdekatan
warna mukosa dengan glandula
mulut apabila merupakan
massa sudah bentukan dari
terletak lebih mukokel.
dalam, jika
dipalpasi pasien
tidak sakit.

• SITE : Kista
parotid yang
berlokasi pada
lobus superficial
seperti massa
fluktuasi.

• Dasar rongga
mulut merupakan
tempat yang
paling sering
terjadi

• Diikuti pada
bagian bibir dan
mukosa bukal
rongga mulut.

GAMBARAN
HISTOPATOLO
GI
Lapisan epithel
pada kista retensi
mucus merupakan
epithel berlapis
kuboidal atau
seperti lapisan
epithel kolumnair.
Memiliki
sitoplasma cell
yang jelas atau
eosinopilik dan
terkadang
memperlihatkan
diferensiasi
mucous. Kista
retensi mucus ini
70% berbentuk
unilocular dan
30% multilocular.
Mucus retention
cyst menunjukkan
adanya epithelial
lining dan jarang
terjadi pada
glandula saliva
mayor. Ketika hal
ini terjadi maka
akan tampak
bentuk multiple,
yakni poly cystic
daripada glandula
parotis.
2. Necrotizing - Tidak di  Biasanya  Lesi ini  Secara klinis, - Biopsy Tidak ada terapi
sialometaplas Necrotizing kaitkn terletak pada merupakan dugaan - eksisi khusus yang
ia sialometaplasia dengan palatum keras peradangan squamous cell dibutuhkan,
adalah kondisi jinak factor  Lesi ini ulseratif yang carcinoma dan sekalipun
yang khususnya merokok jinak dari saliva neoplasma penyembuhan
berkembang
menyerang palatum kelenjar ludah sekunder yang
cepat dan minor.
dan jarang pada minor malignan
daerah lain yang
- Terjadi pada sembuh  Gejala klinis terjadi biasanya
harus
mengandung kelenjar orang yang spontan intraoral,
disingkirkan,
berjalan lambat.
ludah. Pengetahuan berusia 40- dalam waktu necrotizing
biasanya dengan
akan ini penting 60 tshun 6-12 minggu sialometaplasia Necrotizing
biopsi.
dicirikan dengan sialometaplasia
karena kondisi ini dan telah  Terdapat  Syphilis gumma
berpotensi untuk dilaporakn kemunculannya merupakan
metaplasia secara spontan, dan infeksi
menjadi ganas dilihat lebih sering kondisi yang jinak
skuamosa dan terutama pada jamur juga harus
secara klinis maupun terjai pada dan dapat sembuh
nekrosis pertemuan disingkirkan,
mikroskopis. sendiri sehingga
pria jaringan palatum keras dan karena lesinya
tidak memerlukan
dibandingka terjadi hanya palatum lunak. menunjukkan
- Inisiasi intervensi bedah.
n wnita. dalam pola gambaran
necrotizing Namun, harus
- Lesi dapat berupa punched-out
sialometaplasia duktus dan tetap dilakukan
pembengkakan pada palatum.
diyakini berasal lobular yang biopsy insisional
yang lunak, sering Selain biopsy,
dari iskemi telah ada dari untuk
dengan eritem dapat juga
kelenjar ludah kelenjar menegakkan
pada mukosanya. dengan tes
yang diawali oleh saliva, suatu diagnosa.
serologi dan
trauma local, karakteristik kultur jaringan.
manipulasi bedah, Setelahnya, Penyembuhan
yang unik mukosa hancur Pada pasien
atau anestesi memakan waktu
danmembatu dan membentuk dengan
lokal. Kemudian, sampai beberapa
dalam medically
terjadi infark, dan diagnosis. ulser yang dalam compromised, minggu.
muncul squamous dengan tepi yang misalnya pasien
metaplasia dari tegas dan dasar dengan diabetes Manajemen
sisa duktus. lobular berwarna tidak terkontrol, penting yang
Kondisi ini abu-abu infeksi jamur harus dilakukan
diyakini kekuningan. Pada oportunistik ialah irigasi
disebabkan oleh palatum, lesi ini seperti dengan obat
trauma local atau dapat unilateral mucormycosis kumur yang
kompromis maupun bilateral, dapat terbuat dari
vascular fokal dengan lesi menyebabkan campuran baking
sehingga terjadi tunggal gejala klinis soda dan air dan
nekrosis jaringan berdiameter 1-3 yang mirip. penggunaan
pada daerah cm. analgetika.
terebut. Pasien Subacute
bisa saja tidak Rasa nyeri tidak necrotizing
memiliki riwayat sebanding dengan sialadenitis baru-
trauma sama ukuran lesi. baru ini
sekali Penyembuhan dideskripsikan
memakan waktu sebagai lesi
lama, yakni 6-10 kondisi
minggu. peradangan
nonspesifik dari
kelenjar ludah
minor yang
GAMBARAN etiolognya
HISTOPATOLO belum diketahui.
GI Kondisi ini
Submukosa di dicirikan oleh
sekitar ulser timbulnya rasa
menunjukkan nyeri dan
gambaran nekrosis pembengkakan
kelenjar ludah dan yang
squamous terlokalisasi
metaplasia dari biasanya pada
epitel duktus palatum keras
salivarius. Adanya atau palatum
penampakan lunak. Namun,
lobular dari tidak seperti
kelenjar ludah necrotizing
membedakan sialometaplasia,
kondisi ini dengan kondisi ini dapat
neoplasia. Ductal sembuh sendiri
squamous tanpa
metaplasia menunjukkan
menunjukkan adanya
tidak adanya atipia komponen
sitologik, namun metaplastik.
gambarannya
dapat
disalahartikan
sebagai squamous
cell carcinoma.
Jika metaplasia
terlihat pada
kelenjar ludah
residual, maka
bisa disalahartikan
sebagai
mucoepidermooid
carcinoma.
3. Branchial  Lesi dalam  Perokok  Terjadi pada  Pembengkakan   Histopatologi Dapat dilakukan
cleft cyst kelenjar parotis daerah dan blockade  bedah eksisi
ini Timbul mukosa teradap kelenjar
akibat palatal yang tersebut dengan
degenerasi hiperarotik. . sumbat
kistik dari kecoklatan yang
epithelium mudah dilihat
kelenjar saliva dari debris
yang kelenjar saliva
terperangkap yang ternida
dalam nodulus oleh kalkulus.
limfoid selama
perkembangan.
4. Sjorgen  penyakit Sering terjadi  Ada dua bentuk  sindrom  Pemeriksaan *biopsy
syndrome autoimun kronis padaa wanita penyakit yang heerfordt histopatologi *Steroid dan
pada kelenjar berusia antara 40- diketahui ( primer  penyakit  Tes serologi obat
eksokrin 60 tahun dan sekunder) jika kolagen antinuclear imunosupresif
 pembesaran dikaitkan denggan  penyakit graft antibody (ANA) , saliva dan air
yang cepat dari penyakit kolagen. versus host mata buatan
kelenjar parotis  sindrom Fig. 334 Sjögren syndrome:
atau kelenjer MANIFESTASI mikulicz bilateral enlargement of the
saliva mayor KLINIS submandibular glands.

akibat proses KARDINALNYA :


auto imun.  Pembesaran
rekuren
Etiologi tidak kelenjar
diketahui parotis,
submandibula
dan lakrimalis
Fig. 335 Sjögren syndrome,
 Limfadenopati severe ocular lesions.
 Purpura
 Miositis
 Manifestasi
renal dan
pulmonal

MANIFESTASI
UMUM YANG
DITEMUKN :
 Karies gigi
 Kandidiasis
 Keratokonj
uktivitis
sicca
 Xerostomia
 cheilitis

ABSES

NO NAMA ETIOLOGI & FAKTOR GAMBARAN DIAGNOSIS PEMERIKSAAN GAMBAR


GEJALA PERAWATAN
PENYAKIT PATOGENESIS PREDISPOSISI KLINIS BANDING PENUNJANG
1. Abses Etio: Infeksi - gigi berlubang - demam - nyeri ketika - Foto rontgen Pemberian
Periapeks bakteri yang dibiarkan - lemas diperkusi antibiotik
- trauma - trismus - goyang
- xerostomi - gigi berubag - oklusi sedikit
warna tinggi
- sensitif pada - setiap gigi atas
makanan panas yang terkena
atau dingin menimbulkan
- pembengkakan pembengkakan
KGB palatum
- sesak nafas
2. Abses Etio: - gigi berlubang - nyeri Lesi ini Abses Periapikal Foto rontgen dan Antibiotik dan
Periodontal mikroorganisme yang dibiarkan - demam berkonsistensi Kista Gingiva (D) CT scan perawatan
gram positif dan - trauma - lemas lunak dan terdapat Aktinomikosis peridontal
negatif, mikroba - xerostomi - trismus pembengkakak Kista Papila
anaerob - gigi berubag warna merah di Palatina
warna gingiva, jika Kista Nasolabial
- sensitif pada ditekan, pus keluar
makanan panas dari daerah servikal
atau dingin gigi
- pembengkakan
KGB

3. Necrotizing Etiologi tidak -merokok -nyeri -perkembangan -pemeriksaan -suportif


sialometaplasia diketahui -lokal trauma cepat pada palatum histopatologi treatment
Kemugkinan terjadi -trauma benda durum dengan -pemberian
karena iskemik lokal, tumpul ulserasi sentral dan analgetic
proses infeksi atau -penggunaan GT eritema perifer dikombinasikan
mungkin respon -prosedur -ukuran berkisar 1-3 dg obat kumur
imun terhadap cm
pembedahan
alergen yang tidak -dapat terjadi
diketahui dimana saja: kelenjar
saliva,bibir, trigonum
retromolar, mukosa
bukal, tonsil, lidah,
rongga hidung,
trakea dan sinus
maksilaris
-lesi yang mengenai
palatum durum
secara klinis
menyerupai
keganasan kelenjar
ludah terutama
karsinoma
mukoepidermoid
dan karsinoma kistik
adenoid(onset yang
cepat pada NC sbg
pembeda)

4. Sialadenosis -alkohol -asimpthomatic -kondisi kronis, -sialadentitis -sialografi Tidak perlu


-kelainan kelenjar biasanya terjadi pada - perawatan ,
endokrin kelenjar parotis scintigraphy(pemind tetapi pada kasus
-DM -bergelombang, aian kelenjar saliva) yang memerlukan
-kehamilan perkembangan -US estetika, parsial
-malnutrisi lambat dan rekuren -CT parotidektomi
-arteriografi dapat dilakukan
-obat-obatan
-biopsi
-idiophatic
PEMBENGKAKAN BIBIR

NO NAMA ETIOLOGI & FAKTOR GAMBARAN DIAGNOSIS PEMERIKSAAN GAMBAR


GEJALA PERAWATAN
PENYAKIT PATOGENESIS PREDISPOSISI KLINIS BANDING PENUNJANG
1. PAYO -   
GINGIVA

NO NAMA ETIOLOGI & FAKTOR GAMBARAN DIAGNOSIS PEMERIKSAAN GAMBAR


GEJALA PERAWATAN
PENYAKIT PATOGENESIS PREDISPOSISI KLINIS BANDING PENUNJANG
1. Pembesaran -merupakan -obat -Kesulitan Marginal gingiva Fibromatosis histopatologi Meningkatkan
gingiva kelainan yang mengunyah dan dan papila gingiva herediter kesehatan mulut
karena obat relatif umum berbicara interdental tampak Gingivitis karena Gingivektomi
terjadi, disebabkan membesar dan bernapas melalui Menghentikan
oleh pengguaaan kenyal, mulut penggunaan
beberapa macam permukaannya Leukemia obat yang
obat dapat halus, Pengkit crohn merupakan
- obat yang paling disertai stippling Amiloidosis penyebab
sering menimulkan atau berlobus, juga
kalinan ini dalah dapat diserti sedikit
phenytoin, inflamasi atau
ciclosporin, dan tanpa inflamasi.
calcium chanel Pada kasus yang
blockers. pparah, ada
kesulitan dalam
menunyah
makanan dan
berbicara.
2. Fibromatosis Adalah pembesaran -genetik -Biasanya timbul - pembesaran histopatologi - gingivektomi
gingiva gingiva yang unik, pada usai 15 tahun. gingiva karena - peningkatan
herediter disebabkan oleh Pembesaran obat kesehatan mulut
proliverasi kolagen biasanya bersifat - fibromatosis
pada jaringan ikat menyeluruh tetapi gingiva terkait
fibrosa gingiva. kadang dapat sindrom genetic
Yang disebabkan terlokalisasi pada - penyakit crohn
oleh gen yang satu atau 2 - amiloidosis
mana kelainan ini kuadran.
diturunkan secara -gingiva teraba
autosomal kenyal, halus,
dominan, atau kadang ditemukan
kadang autosomal papilla ataupun
resesif. nodula dengan atau
tanpopa sedikit
inflamasi, dan
warnanya normal.
- dapat juga terlihat
tertundanya
ataupun gagalnya
erupsi gigi.

3. Gingivomatiti -bentuk tersering -sistem imun -asimptomatik -lesi ulserasi pada - candidiasis oral -pemeriksaan darah - terapi anti
s herpetic dari inveksi HSV yang buruk -malaise lidah,bibir, mukosa -hand foot and lengkap virus sistemik
primer tipe 1 pada rongga -stress -Kelelahan gingiva, palatum mouth desease -pengobatan
mulut -sakit otot durum dan mole - stomatitis profiklasis
- biasa terjadi pada -sakit -pada tahap awal aphtosa acyclovir
anak anak dan tenggorokan nodus limfe sub -pengobatan
jarang terjadi pada mandibular supportif
orang dewasa membesar da terasa
sakit
Lesi Gingiva Terlokalisasi

NO NAMA ETIOLOGI & FAKTOR GAMBARAN DIAGNOSIS PEMERIKSAAN GAMBAR


GEJALA PERAWATAN
PENYAKIT PATOGENESIS PREDISPOSISI KLINIS BANDING PENUNJANG
1. Granuloma Respon berlebihan OH buruk Asimptomatik. Nodula lunak Operasi eksisi
Piogenikum. terhadap iritan menyebabkan lesi seperti daging dan dan
Massa jinak kronis, seperti berkembang berwarna merah menghilangkan
yng sering restorasi yang cepat. terang. Permukaan iritan lokal
ditemukan menggaung dan mengkilap, untuk mencegah
pada kalkulus. mengalami ulserasi kekambuhan.
jaringan yg Wanita lebih rentan dan sering kali Pada wantita
meradang, karena terjadi berlobus. Basisnya hamil, eksisi
mudah ketidak bertangkai atau harus ditunda
berdarah krn seimbangan polipoid. sampai
mengandung hormonselama Mulai berdarah melahirkan.
pembuluh pubertas, ketika dilakukan
darah dalam kehamilan, atau manipulasi ringan
konsentrasi menopause, disebut karena epitel tipis
tinggi. tumor hormonal dan jaringan
atau tumor vaskular banyak.
kehamilan. Lesi yang matang
menjadi fibrotik,
tidak begitu
vaskular, dan
warnanya tidak
begitu merah.
Paling sering
timbul dari papila
dental di anterior
daerah molar dan
dapat membesar
dari aspek lanial
dan lingual sampai
bbrp cm. Daerah
lain spt lidah, bibir,
mukosa mulut, dan
linggir tak bergigi.

2. Granuloma Berhubungan Asimtomatik Epulis yang keras, Pemeriksaan Eksisi


Sel Datia dengan riwayat berbatas jelas, histologis berupa mencangkup
Perifer. trauma atau iritasi jarang mengalami sel daria basis lesi dann
serta dianggap ulserasi. Basisnya multinukleus dan kuretase pada
berasal dari sessile, permukaan beberapa fibroblas. tulang dibagian
mukoperiosteum halus atau sedikit bawahnya.
atau ligamen bergranula, Pemotongan yg
periodontium warnanya merah tidak tuntas
muda sampai ungu dapat
merah kebiruan. menimbulkan
Diameter < 1 cm, kekambuhan.
pembesaran cepat Pemeriksaan
dan dapat histologi.
menimbulkan
pertumbuhan besar
sampai kegigi gigi
tetangga.
Lesi terutama
terjadi pada gingiba
mandibula
dianterior gigi
molar, terutama
wanita 40-60
tahunan.
3. Fibroma Penyebab tidak asimtomatik Biasanya pada Pemeriksaan Perawatan
Osifikasi jelas, tapi papila interdental. radiograf dengan eksisi.
Perifer diperkirakan Pembengkakan menunjukkan fokus Tingkat
berasal dari soliter, keras, radiopak sentral, kekambuhan
hiperplasia warna merah/ resorpsi ringan 15%
peradangan bagian merah muda, ada pada tulang krestal
superfisial ligamen ulserasi, perlekatan (ujung perifer
periodontium. tanpa tangkai tulang) dan
(sessile). lesi trabekula kecil.
menyebabkan
pergeseran gigi
tetangga. Tanda
utama:
pembengkakan
nodular, tumbuh
lambat.
Lesi yang belum
matang umumnya
lunak dan mudah
berdarah,
sedangkan lesi tua
menjadi keras dan
fibrotik.
4. Fibroma Terjadi pada Tumor langka Operasi eksisi
Desmoplastik dewasa <30 th terdiri atas namun bisa
. fibroblasyang padat kambuh
dan kolagendalam setelahnya.
jumlah besar dan Reseksi
paling sring terjadi dianjurkan
pada regio untuk lesi
metafieseal tulang kambuhan ini.
panjang kaki dan
lengan, mandibula
(posterior rahang
paling sering)
Tumor dimulai dari
pembengkakan
keras dan tidak
sakit didalam
tulang, meluas
menimbulkan
radiolusensi
unilokukar.

5. Perikoronitis Lesi berhubungan Rasa sakit Berkembang dari Radiograf Membilas bahan
(operkulitis) dengan erupsi M3 bervariasi kontaminasi bakteri menunjukkan bernanah dari
bawah yang berada hingga ekstrem, dibalik operkulum, radiolulang reaktif, sulkus gingiva
pada lengkung limfadenopati yang menimbulkan usensi berbentuk dengan larutan
pertumbuhan yang regional, rasa pembengkakan nyala api pada saline dan
baik namun ruang lemas, dan gingiva, tulang alveolar menghilangkan
tidak memadai demam ringan. kemerahan, dan didistal gigi, setiap trauma
sehingga terbatas Jika edema dan halositosis disertai atau tidak oklusal pada
erupsinya. selulitis meluas disertai penebalan operkulum yang
melibatkan otot tulang kortikal berasal dari
masseter maka akibat infeksi, M3antagonis.
terjad trismus. deposisi tulang Pencabutan gigi
Disfagia dan reaktif, atau yang terkena.
sakit karena pembentukan kista, Terapi antibiotik
trauma gigi disarankan jika
antagonis saat ada gejala
menutup mulut. konstitusional
dan
memungkinkan
terjadinya
infeksi.
Kekambuhan
dan kronis
diobati dengan
antibiotik.

6. Epulis Pertumbuhan Lesi tidak sakit, Terletak pada Trauma dan


Fisuratum berlebih jaringan tumbuh lambat. tempat peradangan
ikat fibrosa berasal menempelnya dapat dikurangi
dari iritasi kronis, sayap GT terutama dengan
biasanya dari sayap wanitatua. penyesuaian gigi
GTL atau GTS Padatahap awal tiruan, relining,
yang longgar. terdiri dari satu atau membbuat
Tepi gigi tiruan lipatan jaringan GT baru, tetapi
yang terlalu lunak yang halus. tidak membuat
panjang awalnya Sewaktu jaringan fibrosa
akan menghasilkan pembengkakan dibawahnya
ulser yang terus tumbuh akan mengecil.
menerus terkena terlihat celah Perawatan yang
trauma. Kemudian sentral atau bbrp sukses biasanya
penyembuhan celah, yepi batas pemotongan
menghasilkan menutupi sayap operasi dari
jaringan granulasi gigi tiruan. Paling jaringan yang
yang matang, umum pada lipatan berlebih,
segar, dan merah mukolabial dari pemeriksaan
muda. bagian anterior mikroskopis
maksila, diikuti untuk jaringan
linggir alveolar yang dipotong,
mandibula, dan dan pebaikan
sulkuslingual atau
mandibula. rekonstruksi GT.
7. Karsinoma Tembakau, Usia. Pria lanjut asimtomatik Massa proliferatif Granuloma Radiograf Operasi dan
Gingiva alkoholisme, dan usia lebih rentan. kemerahan dengan iogenikum menunjukan seperti radioterapi.
OH buruk. daerah fokal Eritroplakia mangkuk dari
berwarna putih Leukoplakia puncak alveolar.
yang berasal dari Ulserasi
gingiva, dapat sederhana
menyerupai
peradangan jinak
dan kondisi gingiva
reaktif. Permukaan
beruntusan, ada
pembuluh darah
kecil dalam epitel
yang menutupinya,
adanya ulserasi.
Karsinoma gingiva
dapat meluas
hingga dasar mulut,
atau lipatan
mukobukal, atau
menyerang tulang
dibawahnya.
PEMBESARAN PADA PALATUM

NO NAMA ETIOLOGI & FAKTOR GAMBARAN DIAGNOSIS PEMERIKSAAN GAMBAR


GEJALA PERAWATAN
PENYAKIT PATOGENESIS PREDISPOSISI KLINIS BANDING PENUNJANG
1. Torus Palatal Etio: tidak - faktor herediter Tidak bergejala Tampak sebagai - - Tidak
diketahui tetapi - faktor jenis kecuali jika pembengkakan diperlukan
jenis kelainan kelamin terkena trauma tulang tumbuh kecuali jika
perkembangan (lebih sering perlahan spt diperlukan
wanits) nodula, lobul, atau konstruksi full
spindel, denture
asimtomatik,
ukuran bervariasi,
permukssn halus
sedikit cembung,
lokasi di middle
palatum durum
2. Lipoma Etio: tidak - faktor jenis - Lesi ini tampak Miksoma Pemeriksaan Bedah eksisi
diketahui kelamin (lebih seperti tumor Fibroma histopatologi
sering wanita) asimtomatik, Mukosel
- usia 40 ketas berbatas jelas Kista dermoid
- herediter sessile, ukuran 0,5-
3 cm, berwarna
kekuningan atau
merah muda dan
pada palpasi teraba
lunak kadang
fluktasi
Umumnya terdapat
pada daerah
mukosa bukal,
lidah, dasar mulut,
dan lipatan alveolar
3. Kista Duktus Etio: sisa epitel - infeksi bakteri Tidak bergejala Pembengkakan Abeses gigi fan Pemeriksaan Bedah eksisi
Nasopalatina foramen insisivum lunak pada papila jaringan histopatologi
palatina yang periodonntal,
Pato: tumbuh lambat trauma mekanis
Muncul dari sisa tertutup mukosa pada papila
epitel skuamosa normal. Setelah palatina, fibroma,
atau respiratori terjadi iritasi lipoma2
yang terjebak pd mekanis
duktus nasopalatina kemungkinan kista
di dalam kanalis akan mengalami
insisiva inflamasi dan
menjadi nyeri
akibat infeksi lokal

4. Hiperplasia Etio: infeksi Oral hygiene Tidak ada rasa Terdapat Limfoma non biopsi Pengobatan
Limfoid (bakteri, virus buruk nyeri pembengkakan hodgkin infeksi secara
jamur) Bengkak pada lunak sampai keras Prnyakit hodgkin spesifik
sekitar leher yang muncul HIV
Pato: diperluasan Sialandenitis
Proses reaktif posterior palatum submandibularis
langka dan jinak lunak dan tumbuh
yang mencakup perlahan sampai 3
poliferasi cm baik uni
(pertumbuhan maupun bilateral.
cepat dari jar. Permukaan lesi
Limfoid normal matang berwarna
orofaring, lidah, merah muda
dasar mulut, sampai benjolan
palatum lunak sbg
respon antigenik
yang sering kalit
tidak diketahui
rehisap atau
tertelan
5. Limfoma Etio: tidak Pemaparan Non hodgkin: Non hodgkin: Non hodgkin: Non hodgkin: Terapi radiasi
diketahui terhadap bahan Tidak nyeri Pembengkakan Ulkus eosinofilik, Biopsi dan kemoterapi
kimia yang toksik Massa difus tidak nyeri, neoplasma, Imunohistokimia
atau radiasi dosis Ulserasi mungkin kelenjar saliva
tinggi Fraktur mengalami minor, ssc, abses Hodgkin:
Pasien AIDS patologis ulserasi. Lokasi dentalis, mikosis Histopatologi
Keganasan oral palatum, daerah sistemik Marker imunologi
Hodgkin: tonsil, pangkal
Anoreksia lidah, gingiva Hodgkin:
Berat badan posterior dan dasar Non hodgkin,
hilang mulut tuberkulosis
Demam Mononukleosis
Berkeringan Hodgkin: infeksiosa
dimalam hari Pembengkakan
Prutitus persisten dan tidak
ulserasi nyeri, melibatkan
nodus limfatik.
servikaldan
supraklavikular
atau kel. Nodus
limfatik lainny.
Pada tahap awal
nodus limfatik
masih bisa
digerakan,
selanjutnya
merekat pada
jaringan sekitarnya
KELENJAR SALIVA

NO NAMA ETIOLOGI & FAKTOR GAMBARAN DIAGNOSIS PEMERIKSAAN GAMBAR


GEJALA PERAWATAN
PENYAKIT PATOGENESIS PREDISPOSISI KLINIS BANDING PENUNJANG
1. Adenoma  Berasal dari  Virus  Dapat terjadi  Pembengkakan  Tumor jinak  Pemeriksaan  Bedah eksisi
Pleomorfik elemen duktus &  Radiasi pd semua usia kenyal yg tumbuh dan ganas histologi luas
mioepitel  Polusi industry tapi dominan lambat kelenjar saliva - Biopsy aspirasi
 Etiologinya  Hormonal pd usia 30 –  Asimtomatik lainnya jarum halus
belum pasti
 Factor genetic 60 thn  Berukuran 2 - 3cm  Necrotizing - Biopsy insisi Adenoma pleomorfik
 Tembakau  Dominan pd  Biasanya tertutup Sialadenometap  Pemeriksaan pada mukosa bibir atas
(dugaan) wanita (2:1) epitel normal lasia radiologi
 Kontrasepsi  Tidak  Lokasi : palatum  Lipoma - CT scan
hormonal menimbulkan bagian posterior,  Adenoma - MRI
(dugaan) rasa sakit bibir atas & monomorfik
Adenoma pleomorfik
 Tidak mukosa pipi
pada palatum
nyaman  Unilateral
 Susah  Berbatas tegas
menelan  Dapat terjadi pd
 Susah kelenjar ludah
mengunyah mayor ataupun Adenoma pleomorfik
 Susah minor pada palatum
berbicara  Paling sering
terlibat adalah
kelenjar parotis
2. Adenoma  Etiologinya  Ada korelasi  Dominan pd  Pertumbuhannya  Tumor jinak  Ultrasound  Diagnosis dini
Monomorfik masih belum jelas dengan kanker usia lanjut cepat kelenjar saliva  Biopsy  Bedah eksisi
(Adenolymph  Penyakit payudara  Dominan pd  Dapat bersifat lainnya  MRI  Radiotherapy
omas) autoimun  Merokok wanita multiple dan  Chemotherapy
 Infeksi virus  Nyeri bilateral
 Polusi industry  Kelumpuhan  Hanya ditemukan
 Radiasi wajah pd kelenjar parotis
 Radiasi hp  Susah
 Genetik menelan
 Hilangnya
penginderaan
3. Onkositoma  Etiologinya  Radiasi  Dapat terjadi  Hanya ditemukan  Tumor jinak  Biopsi  Bedah eksisi
(Oxyphil masih belum jelas pada pria dan di kelenjar parotis kelenjar saliva
Adenoma) wanita  Sering terlihat pd lainnya
 Dominan pd kelenjar saliva
usia 60an mayor
 Tumor ini  Biasanya berbetuk
jarang bulat (solid round)
ditemukan  Pertumbuhannya
 Jarang terjadi lambat
pengulangan  Bilateral
 Konsistensinya
keras
 Secara histologis
terdiri dari sel
eosinofilik
granular berwarna
cokelat
4. Sialotihiasis -faktor yang -Bakteri : terkait -nyeri akut -berukuran 2mm – - sialadentitis -standar X-ray -terapi supportif
(Salivary mendukung retensi peningkayan pH -kolik 2cm/lebih bakterial akut films(oklusal dan
Stones) saliva : infalamasi saliva -periprandial berbentuk -infeksi akut panoramik) -terapi non
lokal, dehidrasi, -Merokok -pembengkakan bulat/irreguler kelenjar air liur -CT Scan invensif : terapi
sistem duktus yang intermitten pada dengan permukaan yang disebabkan -sialografi dg metode
tidak teratur, obat- kelenjar saliva kasar ataupun oleh infeksi virus konvensional Extracorporeal
obatan seperti mayor halus. terutama virus -ultrasound (US) Shock Wave
antikolinergik dan -warna bervariasi mumps - MRI sialography Lithorpsy(ESWL
diuretik putih hingga coklat -sialadentitis -sialendoskopi ) dan
tua kronik interventional
-komposisi saliva : sialoendoscopy
saturasi kalsium
dan defisit
penghambat
kristalisasi seperti
fitrat
5. Mococele Penumpukan saliva -massa -hemangioma -MRI -pe
pada saluran /pembengkakan -lymphangioma -CT Scan nanggulangan
kelenjar minor lunak yang -pyogenic faktor penyebab
berfluktuasi granuloma(apabil -perawat bedah
-tidak sakit saat a letaknya pd definitif
palpasi anterior lidah) konvensional :
-salivary galnd pengangkatan
-berkisar dari mm- neoplasm seluruh lesi
cm dengan bersama
permukaan halus kelenjar dan
-lesi superfisialnya duktus saliva
sering berwarna -pengobatan
biru alternatif :
-lesi yang lebih electrosurgary,
dalam lebih cryosurgery
menyebar,ditutupi
mukosa yang
tampak normal
tanpa warna biru
yang khas.
-mukokel
superfisial yang
sering mengalami
trauma
menyebabkan
mengering dan
mengempis

-Mukokel
ekstravasasi sering
terdapat di bibir
bawah,dimana
sering terjadi
trauma. Mukosa
bukal, dasar mulut
dan regio
retromolar.
6. Ranula Trauma mekanis -asym pthomatic -terdapat pada -kista dermoid -CT Penanggulangan
pada kelenjar -mulut terasa dasar mulut/ dasar -sialolithiasis -MRI aktor penyebab
sublingual pada penuh dan lidah lidah(perbedaan dg -neoplastic untuk
duktus rivinus yang susah terangkat mukokel) thyroid disease menghindari
mengakibatkan -massa lunak yang -cystic hygroma rekurensi
ekstravansi berfluktuasi -thryroglossal
kelenjar saliva berwarna biru duct cyst
translusen
-jika dipalpasi tidak
berubah warna
menjadi pucat .
-jika massa terletak
jauh didasar mulut ,
maka warna tidak
lagi berwarna biru
melainkan seperti
mukosa normal.
-berdiameter 1-
beberapa cm

-ranula plunging
dapat menimbulkan
pembengkakan
pada leher,
biasanya
berdiameter 4-10
cm dan melibatkan
ruang
submandibularis
PADA PALATUM

NO NAMA ETIOLOGI & FAKTOR GAMBARAN DIAGNOSIS PEMERIKSAAN GAMBAR


GEJALA PERAWATAN
PENYAKIT PATOGENESIS PREDISPOSISI KLINIS BANDING PENUNJANG
1. Sialadenitis Etio: penyumbatan Xerostomia Nyeri Tampak Pembesaran Ultrasound dan CT Pemberian
dan infeksi bakteri DM Pembengkakakn pembengkakan nodus limfatik, Scan antibiotika
(sialadenitis radiasi di kelenjar dengan nyeri tekan, selulitis bukalis,
bakterial) dan Abses unilateral, terdapat limfoma
trauma demam diangulus dan tuberkulosis,
korpus mandibula, sarkaidosis,
kulit yang sindrom sjogren
menutupi biasanya
berwarna
kemerahan, di rm
warna kemerahan
pada muara duktus
2. Sialometaplas Etio: trauma lokal GT Demam Terlihat Karsinoma sel biopsi Obat kumur
ia Nekrosis Pato: iskemia lokal Alkohol Menggigil pembengkakan skuamosa antiseptik
karena perubshsn Merokok Malaise tanpa nyeri,
suplai darah loka, Drugs bengkak eritema kehitaman
yang pada radiasi pada palatum
gilirannya durum yang
menyebabkan mengalami userasi
infark kelenjar kadang bilateral
saliva
Tumor Jinak Kelenjar Saliva

NO NAMA ETIOLOGI & FAKTOR GAMBARAN DIAGNOSIS PEMERIKSAAN GAMBAR


GEJALA PERAWATAN
PENYAKIT PATOGENESIS PREDISPOSISI KLINIS BANDING PENUNJANG
1. Neoplasma Etio: tidak Wanita lanjut usia Tidak sakit Sel basal: Lipoma biopsi Bedah eksisi
Kelenjar diketahui Berkembang pada Necrotizing
Saliva palatum, massa sialadenometaplas
Asesori Jinak berbentuk ia
( adenoma sel kubah,tumbuh
basal & lambat, mempunyai
adenoma kapsul yang terdiri
pleomorfik) atas pola glandular
yang teratur

Pleomorfik:
Sering terjadi pada
kel saliva mayor,
untuk minor pada
palatum durum.
Pembengkakan
berebntuk kubah
keras, tidak disertai
ulserasi, tidak sakit,
pada palpasasi
menunjukan daerah
lunak yang
terisolas.
Berdiameter 1,5 cm
Tumor Ganas Kelenjar Saliva

NO NAMA ETIOLOGI & FAKTOR GAMBARAN DIAGNOSIS PEMERIKSAAN GAMBAR


GEJALA PERAWATAN
PENYAKIT PATOGENESIS PREDISPOSISI KLINIS BANDING PENUNJANG
1. Neoplasma Etio: tidak - Adenoid: Adenoid: tumor Adenoma biopsi Bedah eksisi dan
Kelenjar diketahui - sedikit nyeri yang tumbuh pleomorfik radiasi
Saliva secara lambat, Mukosel
Asesori Pato: Mukoepidermoi dapat mengalami Necrotizing
Ganas Tumor merupakan d: ulserasi, lokasi sialadenometaplas
(karsinoma derivat - Tidak nyeri pada palatum. Lesi ia
kistik transfromasi ini rentan
adenoid & neoplastik tipe mengalami
karsinoma saliva sinar dan sel infiltrasi ke rongga
mukoepider mioepitelial perineural dan
mois) prognosis buruk

Mukoepidermoid:
Pembengkakan
kenyal, mungkin
ulserasi, sering
terjadi fluaktuasi
dan berwarna
kebiruan
menyerupai
mukosel. Lokasi
palatum, retromolar
pad, lidah, bibir

Anda mungkin juga menyukai