Anda di halaman 1dari 11

BISMILLAH CBT MATA BEYYSS BISA!!

Tungau; menutup folikel dan


kelenjar
Manifestasi Klinis
dr. Bagus
Kelopak mata merah, terasa terbakar, gatal,
BLEFARITIS nyeri ringan, spt ada benda asing, lengket,
fotofobia dan pandangan buram, buruk
Peradangan tepi kelopak mata pada pagi hari.
Klasifikasi Anatomi ; Tatalaksana
 Anterior -> kulit, dasar bulu mata,
folikel bulu mata
1. Stafilokokus

Krusta, injeksi konjungtiva,


pannus, phlykten di kornea Eyelid hygiene, kompres hangat, eyelid
2. Seboroik massage, steroid, topical lubrication, omega
3. Antibiotik topikal; bacitracin/eritromisin.
Antibiotik sistemik; tetracyclin, makrolid
(blkgnya .. sin)

DRY EYES
Berminyak Penyakit multifaktoral dari permukaan
 Posterior (lebih sering) -> glandula ocular.
Meibom
Gejala;
Hilangnya homeostasis film air mata,
kelainan ocular, hiperosmolaritas dan tidak
stabil air mata, rusak dan radang ocular,
kelainan neurosensory.
Faktor Risiko ;
Faktor Risiko
 Dry Eye -> kadar enzim lysozyme
Usia tua, wanita, terapi estrogen pada
dan immunoglobulin; meningkatkan
menopause, obat (diuretik, antihistamin,
perkembangan stafilokokus
antikolinergik, antidepresan), pasca lasik,
 Kesehatan kulit -> Demodicosis
radiasi, def. vit A, def. hormon androgen.
Pemeriksaan konjungtiva), sikatrik
kornea(jar.parut).
Tear Break Up Time(TBUT) -> stabilitas air
mata, schirmer -> produksi air mata, Tatalaksana
Free artificial tears, antibiotik salep
mata, epilasi bulu mata, sryoteraphy,
electroepilasi, operasi kelopak mata.

TUMOR MATA
Tumor adalah pertumbuhan jaringan tubuh
yang abnormal dimana proses apoptosis
terganggu, sehingga proliferasi menjadi
tidak terkontrol.
corneal stains and impression cytology ->
Klasifikasi
penyakit ocular surface.
 Tumor Eksternal
Tatalaksana
1. Palpebra
Eyelid hygiene, kompres hangat, eyelid a. Tipe sel basal (folikel rambut,
massage, topikal ; artificial tear, anti kelenjar rambut, sebasea,
inflamasi (steroid dan siklosforin), sistemik ; karsinoma sel basal)
omega 3, tetracycln, anti inflamasi, operasi ; b. Tipe sel squamous
punctual occlusion, tarsorafi. (intraepitel, epidermoid)

TRIKIASIS Jinak; Nevus, Veruca, Xanthelasma,


Hemangioma (Kavernosa, Kapilare)
Bulu mata tumbuh ke arah permukaan bola
mata. Ganas;

Manifestasi Klinis - Karsinoma Palpebra


sel basal(sering), squamous(sering
pada palpebral atas, penyebabnya
iritasi kronis, tumbuh lebih cepat
drpd sel basal), gl.meibom, lokasi
dikelopka mata Bawah, kantus
medialis, etiologi sinar mata hari,
sinar matahari, bahan kimia
karsinogenik, klinis tipe nodular
 Gejala; mata merah, sensasi benda
(awal) sklerosing, morphea (paling
asing, berair.
anas), perluasan invasif jar sekitar
 Tanda; bulu mata tumbuh ke arah
infiltrasi ke tulang orbita, terapi
bola mata, injeksi konjungtiva,
biopsi(dx awal), eksisi(progresif),
superficial punctate keratitis(titik2 di
frozen section, pantau 6bln, MATA MERAH VISUS NORMAL
radiasi(85-90%), graft kutis (full,
split). KONJUNGTIVITIS GO
- Xeroderma Pigmentosum
Masa kanak kanak sampai awal senilitas,
kongenital (langka), meninggal karena
metastasis.
- Melanoma Maligna
Tipe; melanoma superfisial, lentigo
melanoma, melanoma noduler.
2. Konjungtiva
Jinak ; Nevus, Granuloma, Dermolipoma, Infeksi bakteri, 1-5hari, lewat jalan lahir,
Papiloma, Dermoid, Lipoma Lymphoid secret mukopurulen, dapat perforasi
Hiperplasi. kornea, terapi; antibiotik ed, oral, kultur
dan sensitifitas.
Ganas ; Carcinoma (sel squamous) terapi 4
kategori I -> inoperable; radiasi, II -> KONJUNGTIVITIS TRAKOMA
>10mm, orbita anterior; eksenterasi, III -> 5-
10mm; visus masih baik, IV -> <5mm; eksisi
konjungtiva. Melanoma Maligna (berasal
dari nevus).

 Tumor Intraokuler
Jinak; Nevus, Angioma Retina, Tuberous
Sclerosis, Hemangioma Khoroid
Ganas; Melanoma maligna, Retinoblastoma
(stadium dini, stadium glaukomatosa,
stadium ekstraokuler. Khas; polygonal, Klamidia trakomatis, > 7 hari, gatal
nucleus besar, hiperkromatik, rosette fotopobia lakrimasi, secret gelatin, papil
Flexner) besar, stadium 4, entropion, trikiasis, terapi;
antibiotik ed, oral, blefaroplasti
 Tumor Retrobulber
KONJUNGTIVITIS VERNALIS/ATOPIK KONJUNGTIVITIS BAKTERIAL

Gatal, musim, riwayat atopic, usia muda,


papil besar, terapi; antihistamine ed,
steroid, antibiotik ed.
EPISKLERITIS
KONJUNGTIVITIS ALERGI

Gatal, lakrimasi, alergi zat tertentu, terapi; Radang, akut, usia muda, rekuren, merah
keluarkan penyebab, air mata buatan, sektoral/kadang difus, vena berkelok, nyeri,
antihistamine ed, vasokontriksi ed, steroid terapi; air mata buatan, NSAID ed, steroid
ed, antihistamine oral. ed, steroid oral.
KONJUNGTIVITIS VIRAL SKLERITIS

Gatal, terbakar, sensasi benda asing, infeksi


saluran nafas, mucous pseudomembran, Radang, nyeri++. Inflamasi intraocular,
gejala prodromal, terapi; air mata buatan, rekuren, nodul/difus, glaucoma, uveitis,
vasokontriksi ed, antihistamine ed, steroid perforasi, terapi; air mata buatan, NSAID
ed, antibiotik ed. ed, steroid ed, steroid oral.
MEIBOMITIS
dr. Efhandi

KATARAK
Air terjun. Kekeruhan pada lensa.
Ciri;
Edema lensa, perubahan protein,
peningkatan proliferasi, kerusakan
Radang kelopak mata disertai meibom dan kontinuitas serat lensa.
glandula, terapi; kebersihan, antibiotik
Katarak merupakan proses fisiologis,
ed/eo, rekuren antibiotik oral, kompres
degeneratif, usia.
hangat.
Komplain; Visus menurun, glare/silau, sakit
EKTROPION
kepala, glaucoma, perlahan sampai
kebutaan.
Gejala; kesulitan membaca, sulit melihat
jauh, buta.
Komplikata; diabetik, traumatic, kongenital,
e.c. uveitis

Kelopak mata melengkung keluar, Buta; Visus kurang dari 3/60


kongenital, terapi; air mata buatan, Klasifikasi Katarak (semakin Bawah semakin
antiobiotik eo, diplester, blefaroplasti. putih gambarannya)
ENTROPION

Kelopak mata melengkung kedalam, terapi;


air mata buatan, antiobiotik eo, diplester,
blefaroplasti.
HIPERMETROPI  Minus/plus/silinder yang berbeda
jauh kanan kiri (Anisometropia)
 Adanya penghambat penglihatan
seperti katarak.
Ringan : 20/30 – 20/70
Sedang : 20/80 – 20/120
Berat : Lebih buruk 20/120
Penyebab; adanya gangguan
penglihatan binokuler, kurang tegas
Sinar sejajar yang datang jarak tak hinga bayangan jatuh di fovea, gabungan
dibiaskan dibelakang retina. kedua faktor tsb.
Dibiarkan terus menerus -> Strabismus
Konvergensi
dr. Handoko
Diberikan kacamata positif terkuat
ABLASIO RETINA
MIOPIA
Terangkatnya neurosensori retina dari
Sinar sejajar yang datang jarak tak hingga bagian retina pigmen epitelium mata ->
dibiaskan didepan retina. Retina tidak berfungsi -> Penglihatan
kabur.
Bola mata memanjang, indeks bias tidak
normal. Faktor Risiko; Lattice degeneration,
retina perifer rusak, trauma, dm, rk,
ASTIGMAT bedah, inflamasi.
Kelainan refraksi dimana focus berkas Lattice Degeneration
cahaya tidak terletak pada satu titik.
(Silindris)
TATALAKSANA KELAINAN REFRAKSI

 Kacamata
 Lensa kontak
 Operasi pada kornea

AMBLYOPIA
Berkurangnya tajam penglihatan walaupun
sudah koreksi kacamata terbaik. Tidak
ditemukan patologis secara oftalmoskopi.

 Juling
A. Atipikal radial Menunjukkan permukaan retinal
B. two-U tears halus dan cairan berpindah
C. linear tear tergantung posisi pasien.
D. multiple small holes. Anamnesis
Photopsias; liat cahaya/petir
Klasifikasi Retinal Break
Floater; lihat kaya ada bayang2
hewan/sampah2.
Lihat seperti tirai yang ditutup.
Tatalaksana; bedah ablasio
rhegmatogenous dan traksional.
Non-bedah diobati ablasio serous.
Komplikasi; Retinopati Proliferatif
(PVR).

A. Complete U-shaped AGE-RELATED MACULAR


B. Linear DEGENERATION (AMD)
C. Lshaped Berhubungan dengan usia, degenerasi
D. Operculated macula -> tajam penglihatan berkurang
E. Dialysis perlahan-lahan.
Klasifikasi Makula terletak di retina bagian polus
1. Ablasio Retina Rhegmatogenous posterior di arteri retina temporal superior
Pelepasan vitreous posterior atau dan inferior dengan d 5,5mm (daerah
trauma. Tampilan berkerut dan cekung di sentral uk. 1,5mm, disebut juga
bergelombang dengan gerakan fovea).
mata. Klasifikasi;
2. Ablasio Retina Traksional
1. Non-neovaskuler
Membran berproliferatif di (non-eksudatif)/tipe kering
permukaan retina yang disebabkan Sering. Drusen pada usia 60th.
cedera, inflamasi, 2. Neovaskuler (eksudatif)/tipe basah
neovaskularisasi/vitreous menarik Pembuluh darah abnormal timbul di
retina neurosensory. Permukaan belakang retina/macula. Disertai
cekung yang halus dengan sedikit cairan masuk ke dalamretina dan jar.
pergeseran dengan gerakan mata. Parut mengakibatkan kerusakan
3. Ablasio Exudative/Serous disertai penurunan visus turun
Proses inflamasi/penyakit retina cepat.
eksudatif seperti sarkoidosis atau Tatalaksana; Fotokoagulasi laser, PDT, TTT,
neoplasma koroid karena akumulasi Terapi Anti-Angiogenesis, Terapi Radiasi,
cairan subretinal. Bisa muncul pada Terapi Bedah.
pasien kanker metastasis agresif.
BUTA WARNA Retinopati Non-Proliperatif; Ringan-
Sedang(manik-manik)-Berat(wool).
Tanggung jawab sel kerucut(cone) di retina;
Tanda Retinopati Diabetik
Erythrolabs; sensitif merah (560nm)
 Mikroaneurism
Chlorolabs; sensitif hijau (530nm)
Cyanolabs; sensitif biru (420nm)
Congenital, Progresif dan Unilateral
Dichromacy
Hanya dapat melihat 2 warna primer.
Deuteranopia -> Kehilangan m-cone
Tritanopia -> kehilangan s-cone
Achromatopsia (Total Color Blindess)
 Dot and blot hemorrhages
Rod Monochromatism
Rod berfungsi, cone tidak berfungsi ->
melihat hitam putih
S-cone Monochromatism
Rod dan Cone normal, tetapi L dan M tidak
berfungsi.
 Flame-shaped hemorrhages
Pemeriksaan
Ishihara, American optical, Fansworth D 15
test,Fansworth-Munsell.

DIABETIC RETINOPATHY
Komplikasi mikrovaskular pada DM.
Kebutaan 20-65th.
Insidensi
DMT2 lebih banyak.  Hard exudates

Komplikasi pada mata terbanyak ke-2.


Faktor Risiko; HT, Ginjal, Anemia,
Kehamilan, Op. Intraokular.
Tatalaksana
1. Anti-VEGF; Aflibercept,
Ranibizumab, Bevacizumab.
2. Pembedahan; Virektomi

RETINOPATHY HYPERTENSION
Ditemukan pada usia 40 tahun ke atas
dengan riwayat HT.
 Cotton wool spots
Kulit hitam > Kulit putih
Klasifikasi
1. Keith-Wargener-Barker(Berdasar
tingkat keparahan)
Derajat I-IV
2. Scheie(Berdasar perubahan
hipertensif dan arteiosklerofik)
Stadium 1-4
3. Wong dan Mitchell
Ringan-Berat
 Venous beading
Tatalaksana
Antihipertensi (hidroklortiazid, ACE-
inhibitor), pengaturan bb, olahraga (cegah
HT).

RETINOPATHY OF PREMATURITY
Berpotensi kebutaan pada bayi premature
dengan bb <1500gr yang lahir sebelum
 Edema Makula 34minggu kehamilan.
Tatalaksana; laser, bedah

VITREOUS HAEMORRHAGE
Permanen -> operasi setelah 6
bulan.
 Mekanik ; secara mekanik menjauhi
bola mata karena tumor
Koreksi horizontal lid laxity

ENTROPION
1. Kongenital
- Kongenital
Bila kulit ditarik kebawah,
Terdapat darah di dalam humor vitreus. kelopak menjauhi bola mata.
Gejala; floaters -> turun tajam penglihatan Tidak bisa hilang spontan.
tanpa rasa sakit, gejala buruk pada pagi - Epiblefaron
hari. Riwayat DM, HT, Sel sabit, trauma, Bila kulit ditarik kebawah, bulu
kondisi retina sebelumnya, atau operasi mata menjauhi mata. Dapat
mata. hilang spontan dengan
Tatalaksana; minimalkan aktivitas berat, bertambahnya umur.
tidur posisi kepala lebih tinggi, 2. Acquired
pembedahan. - Sikatriks
- Involutional
XEROPHTALMIA
LAGOFTALMUS
Diakibatkan defisiensi A.
Kelopak mata tidak dapat menutupi bola
Klasifikasi; XN, X1A(Conjungival ), mata dengan sempurna.
X1B(Bitot), X2(Cornea), X3A(Corneal Ulcer),
X3B(Corneal Ulcer), XS(Corneal Scar), Etiologi;
XF(Xerophthalmic Fundus) A. Paralisis N. Facial -> trauma,
cerebrovascular, bell’s palsy, infeksi,
EKTROPION
gg. Imunitas.
 Involusional ; kelopak Bawah, usia B. Gg. Kelopak mata -> sikatrik, eyelid
tua. surgery, proptosis, floppy eyelid
 Sikatrik ; sikatrik kulit, uni/bila syndrome.
tergantung penyebab(ex; post
Tatalaksana; Tarsorrhaphy, Gold Weight
trauma, dermatitis)
Implantation.
Operasi eksisi sikatrik -> skin
flap/graft. PTOSIS
 Paralitik ; parese N V II
Sementara -> air mata buatan,
botulinum toxin injeksi, tarsorapi.
TRAUMA KIMIA MATA
Basa (ph> 7)

 Lipophilic (penetrasi lebih cepat


banding asam)
 Menyebabkan proses penyabunan -
> kerusakan dan kematian sel
(nekrosis)
Tatalaksana
 OH- -> denaturasi jar. Kolagen
 Jar nekrosis-> merangsang inflamasi Istirahat total 5hari, posisi semifowler,
-> kerusakan lanjut dgn melepas antiglaukoma bila TIO +, anti perdarahan,
enzim proteolytic. anti inflamasi, operasi.

Asam (ph<7)

 Koagulasi protein di epitel ->


mencegah kerusakan lebih lanjut
(kecuali HF)
Fase
I. Kejadian (Immediate) :
Emergency Care
II. Akut ( <7hari)
III. Pemulihan (7-21 hari)
IV. Pemulihan Lanjut (>21 hari)

HIFEMA
Darah dalam bilik mata depan (COA). Paling
sering karena trauma.

Anda mungkin juga menyukai