Anda di halaman 1dari 6

Dada ku terasa nyeri !!..

Seorang wanita berusia 34 tahun merasakan nyeri di dada waktu bangun tidur. Nyeri dirasakan awalnya
pada regio epigastrium dan menjalar ke dada bagian tengah seperti rasa terbakar (heartburn), keluhan
juga diikuti dengan mual dan muntah. Sebenarnya nyeri ini sudah sering dirasakan sebelumnya, hilang
timbul, namun tidak terlalu dihiraukannya, namun pada pagi ini nyeri semakin hebat dan pasien datang
ke IGD RS AA un- tuk memeriksakan dirinya. Satu tahun yang lalu pasien bercerai dengan suaminya.
Dokter Bunga yang bertugas di IGD RS AA memeriksa Tasya dan didapatkan nyeri tekan epigastrium (+).
Selanjutnya dokter melakukan pemeriksaan EKG dengan hasil terlampir. Hasil pemeriksaan GERDQ: skor
11.. Dokter menjelaskan pada pasien bahwa akan dil- akukan pemeriksaan lanjutan yaitu endoscopy.

Interpretasi EKG

Irama ; sinus

Frekuensi ; normal, 8,33x/menit

Axis ; normal

Gelombang P ; normal

PR Interval ; normal

Gelombang QRS ; normal tidak ada Q patologis

ST Segmen ; normal

Tidak ada LVH, RVH, LBB, RBB

Kesimpulan ; EKG normal


Terminologi

1. Endoskopi

Pemeriksaan organ yang dapat dijangkau pengamat melalui alat endoskop yang dimasukkan lewat
mulut.

Endoskopi merupakan salah satu teknik dalam ilmu gastroenterology-hepatologi untuk melihat secara
langsung keadaan di dalam saluran cerna dengan menggunakan alat yang bernama endoskop

2. Heartburn

Heartburn adalah sensasi rasa nyeri esofagus yang sifatnya panas membakar atau mengiris dan
umumnya timbul dibelakang bawah ujung sternum.

Dorland : Pirosis : suatu sensasi terbakar di daerah retrosternal yang timbul mendadak dan menjalar
naik ke leher, dan mungkin disertai dengan refluks cairan ke dalam mulut dan sering disebabkan oleh
refluks gastroesofageal.

3. GERD Q

Gastroesophageal Reflux Disease Questionnaire (GERD-Q) merupakan sistem skoring berbentuk


kuisioner yang dapat digunakan untuk membantu diagnosis awal dari GERD. GERDQ dapat membantu
menegakkan diagnosis pada GERD dengan gejala yang tidak terlalu khas. Kuisioner ini berisi 6
pertanyaan yang masing-masing dinilai dengan skor 0 sampai 3, jika didapatkan total skor >8 maka
mengindikasikan adanya GERD.

4. EKG

Elektrokardiografi (EKG) atau Electrocardiography (ECG) merupakan suatu alat yang digunakan untuk
merekam sinyal biologi yang terbentuk sebagai hasil dari aktivitas listrik jantung.

Grafik yang menelusuri variasi potensial elektrik yang disebabkan oleh eksitasi otot jantung dan
dideteksi pada permukaan tubuh. (Kamus Dorland)

5. Regio Epigastrium

Regio atau daerah Epigastrium adalah area perut tengah yang terletak di bawah sternum (tulang dada)
dan di atas umbilikus (pusar). Atau lebih jelasnya secara anatomi, epigastrium (atau wilayah
epigastrium) adalah daerah tengah atas perut. Itu terletak di antara margin kosta dan bidang subkostal.

Daerah epigastrium (di atas lambung) mengandung sebagian besar lambung,


sebagian hati, sebagian pankreas, sebagian duodenum, sebagian limpa, dan
kelenjar adrenal.

6. Mual

Mual adalah suatu sensasi tidak enak dibagian tenggorokan dan epigastrium yang berhubungan dengan
keinginan untuk muntah. Hal ini terjadi akibat perubahan aktivitas saluran cerna seperti menigkatnya
salivasi, menurunnya tonus lambung dan peristaltik (Sumber: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 15,
No. 2, Juli 2019 ISSN: 0216 – 3942 Website: https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK)
Nausea (mual) adalah sensasi tidak menyenangkan yang secara samar mengacu pada epigastrium dan
abdomen, dengan kecenderungan untuk muntah. Gejala yang dirasakan ditenggorokan dan di daerah
sekitar lambung yang menandakan kepada seseorang bahwa ia akan segera muntah. (Dorland ed 25)

7. Muntah

Muntah (vomiting) adalah kejadian yang terkoordinasi namun tidak dibawah kontrol dari aktivitas
gastrointestinal dan gerakan respiratori (inspirasi dalam). Peningkatan dari tekanan intra abdominal,
penutupan glotis dan palatum akan naik, terjadi kontraksi dari pylorus dan relaksasi fundus, sfingter
cardia dan esofagus sehingga terjadi ekspulsi yang kuat dari isi lambung.

Muntah adalah suatu aktivitas yang tidak menyenangkan akibat dari ekspulsi isi lambung lewat mulut

8. Nyeri

perasaan tidak nyaman, menderita, atau disebabkan oleh rangsangan pada ujung saraf tertentu (kamus
saku Dorland)

suatu sensasi yang tidak menyenangkan baik secara sensori maupun emosional yang berhubungan
dengan adanya suatu kerusakan jaringan atau faktor lain, sehingga individu merasa tersiksa, menderita
yang akhirnya akan mengganggu aktivitas sehari-hari, psikis, dan lain-lain

9. Nyeri epigastrium

Rasa tidak nyaman dan sakit yang dirasakan pada bagian ulu hati yang merupakan gejala utama dari
tukak lambung (luka pada lambung) dan tukak duodenum (usus duabelas jari). Hal ini ditandai dengan
rasa nyeri atau pedih pada perut setelah makan

Rumusan Masalah

1. Mengapa pasien merasakan nyeri dada saat bangun tidur?

Hal ini disebabkan banyak factor, salah satunya adalah asam lambung, ketika pagi hari, lambung masih
kosong namun produksi asam lambung tetap ada. Jika terdapat tukak peptic lambung, maka produksi
asam ini bisa menimbulkan rasa nyeri.
Atau bisa karna posisi tubuh, saat berbaring lama, maka LES akan melemah, sehingga asam lambung
yang terbentuk tadi, dapat mengalami reflux ke esophagus dimana kejadian ini dinamakan sebagai
GERD.

2. Mengapa pasien mengeluhkan mual dan muntah?

Muntah yang terjadi pada pasien ini dapat terjadi melalui 3 mekanisme : 1). Refleks spontan pada saat
relaksasi LES tidak adekuat, 2). Aliran retrograd yang mendahului kembalinya tonus LES setelah
menelan, 3). Meningkatnya tekanan intra abdomen. Dengan demikian dapat diterangkan bahwa
patogenesis terjadinya GERD menyangkut keseimbangan antara faktor defensif dari esofagus (pemisah
anti refluks, bersihan asam dari lumen esofagus, ketahanan epitel esofagus)
3. Mengapa nyeri yang dirasakan menjalar dan terasa seperti terbakar?

nyeri terbakar itu disebabkan karena terjadi aliran balik dari gaster ke esoagus melalui lower esophageal
sphincter (LES). Hal ini menyebabkan adanya pergerakan asam lambung ke atas, ke kerongkongan. Asam
lambung ini biasanya tetap ada di perut ketika asam balik ke kerongkongan, ia membakar dan
menyebabkan sensasi tidak nyaman. Pada individu yang normal, LES yang digunakan sebagai pemisah ini
akan mempertahankan kecuali pada saat terjadinya aliran antegrad yang terjadi pada saat menelan atau
aliran retrograde yang terjadi pada saat sendawa atau muntah. Namun ketika terjadi penurunan tonus
LES dan adanya peningkatan tekanan abdomen maka akan bisa menyebabkan timbulnya refluks
retrograd makanya asam lambung bisa balik dan menyebabkan sensasi terbakar.

Kenapa rasa nyeri nya di tengah adalah sesuai dengan letak esophagus yang juga di tengah, dan terasa
seperti terbakar adalah karna sifat dari isi lambung yang bersifat asam (asam lambung). Pada esophagus
tidak memiliki lapisan mukosa yang tahan akan asam seperti di lambung dan usus, hal ini lah yang
membuat nya menjadi mudah luka karna sifat asam nya tadi dan menimbulkan rasa nyeri yang terjadi
karna adanya rangsangan terhadap serabut saraf sensorik pada mukosa esophagus yang tidak tahan
asam sehingga akan terasa seperti terbakar.

4. Mengapa terdapat nyeri tekan epigastrium?

Pada regio epigastrium, terdapat organ gaster, hepar, kolon transversum, dan esophagus pars
abdominalis. Dengan demikian, nyeri tekan pada region tersebut menandakan adanya gangguan pada
organ tersebut. Dalam hal ini, terkait dengan rasa nyeri terbakar yang dirasakan pasien, kemungkinan
terdapat nyeri tekan pada esophagus pars abdominalis, yang dapat disebabkan karena terjadinya refluks
dari gaster. Pengalaman sensorik tidak menyenanglan karena kerusakan jaringan pada regio
epigastrium. Dan hilang jika jaringan tersebut sembuh. Karena terjadi refluks gastroesophageal yang
berlangsung secara berulang dan kronik sehingga asam lambung perlahan akan merusak diding
esophagus dan akan timbul nyeri apabila ditekan

5. Apa hubungan masalah pribadi pasien dengan penyakit yang pasien keluhkan?

• mungkin pasien mengalami stress karena masalah pribadinya yang dapat menimbulkan
kecemasan yang erat kaitannya dengan pola hidup. Gangguan kecemasan dapat mengakibatkan
berbagai respon fisiologis diantaranya gangguan pencernaan. Produksi asam lambung akan meningkat
pada kondisi stress.
• stres berpengaruh pada perubahan di otak yang meningkatkan reseptor rasa sakit. Dengan
kondisi seperti itu, akan merasa lebih sensitif terhadap peningkatan kadar asam di tubuh, sekali pun
kadarnya sedikit. Stres juga ddapat menguras produksi zat yang disebut prostaglandin. Zat ini berfungsi
untuk melindungi perut dari efek asam berlebih. Ketika kondisi ini muncul, tubuh menjadi tidak nyaman.

Kondisi psikologis seperti depresi dan tertekan dapat secara langsung mendorong refluks asam dengan
menurunkan tekanan lower esophageal sphincter (LES) dengan meningkatkan sekresi asam lambung.

Faktor psikologis dapat mempengaruhi tingkat keparahan gangguan pencernaan fungsional dengan
mempengaruhi persepsi nyeri melalui kerja usus dan otak. Misalnya, tekanan dan emosi dapat
mempengaruhi fungsi saluran cerna, serta timbulnya penyakit saluran cerna.
Respons stres dan kecemasan dapat menyebabkan ketegangan otot yang berlangsung lama. Jika hal ini
memengaruhi otot-otot di sekitar lmbung, dapat meningkatkan tekanan pada organ ini dan mendorong
asam ke atas.

6. Mengapa perlu dilakukan pemeriksaan EKG?

Gejala GERD mirip dengan penyakit jantung, karena menyebabkan tekanan ekstrim dan menyakitkan di
dada yang menjalar ke bagian tubuh lainnya. Ini disebabkan oleh asam lambung yang mengiritasi
kerongkongan dan rasa sakit menjalar ke lengan, leher, atau punggung.
Sehingga perlu pemeriksaan penunjang, berupa EKG unttuk mengeliminasi diagnosis penyakit jantung
dan menegakkan diagnosis GERD.

Pada pasien dengan nyeri akut abdomen atas, tepatnya pada nyeri epigastrium, tidak jarang disebabkan
oleh sindroma koroner akut. Sehingga perlu dilakukan pemeriksaan EKG pada pasien dengan nyeri akut
abdomen bagian atas untuk menyingkirkan kemungkinan sindroma koroner akut.

7. Mengapa perlu dilakukan endoskopi?

Pemeriksaan endoskopi saluran cerna bagian atas merupakan standar baku untuk diagnosis GERD
dengan ditemukannya mucosal break di esofagus (esofagitis refluks). Dengan melakukan pemeriksaan
endoskopi kita mendapatkan gambaran visual esofagus sehingga dapat menilai perubahan makroskopik
dari mukosa esofagus, serta dapat menyingkirkan keadaan patologis lain yang dapat menimbulkan
gejala GERD. Ditemukannya kelainan esofagitis pada pemeriksaan endoskopi yang dipastikan dengan
pemeriksaan histopatologi (biopsi), dapat mengkonfirmasikan bahwa gejala heartburn atau regurgitasi
tersebut disebabkan oleh GERD.
Pemeriksaan dengan endoskopi merupakan prosedur yang invasif, sehingga pemeriksaan ini sebaiknya
tidak dilakukan bila tidak terdapat indikasi. Pemeriksaan ini sebaiknya hanya dilakukan pada pasien-
pasien yang memiliki alarm symptoms dari GERD

bertujuan mengetahui apakah telah terjadi iritasi dan peradangan pada esophagus yang merupakan
penanda utama dari GERD.
Dilakukan apabila pasien GERD tidak mengalami perbaikan setelah diberikan obat ataupun telah
menjalani modifikasi gaya hidup. gejala muntah, pucat, muntah darah.

8. Apa diagnosis dari pasien?

GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)


Skema

Learning Issue

1. Anatomi Lambung
2. Fisiologi Lambung
3. Definisi GERD
4. Klasifikasi GERD
5. Faktor Risiko GERD
6. Patofisiologi GERD
7. Diagnosis dan Diagnosis Banding GERD
8. Tata Laksana Farmako dan Non Farmako GERD
9. Komplikasi dan Prognosis GERD
10. Pencegahan dan Indikasi Rujuk GERD
11. Sistem Pertahanan Mukosa Lambung

Anda mungkin juga menyukai