Riba dalam Al-Quran dijelaskan sebagai suatu praktik yang dilarang dan harus dijauhi oleh umat
Islam. Riba dijelaskan sebagai suatu praktik yang merugikan dan merusak tatanan keadilan
dalam masyarakat. Beberapa ayat dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang larangan riba
antara lain:
"Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang
kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal
Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai
kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa
yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan), dan urusannya (terserah) kepada Allah.
Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka,
Ayat ini menjelaskan bahwa riba merupakan suatu tindakan yang sama dengan tindakan setan
dan penyakit gila. Riba juga dilarang oleh Allah, sementara jual beli adalah suatu praktik yang
diperbolehkan oleh Allah. Orang yang telah mengetahui larangan Allah tentang riba dan berhenti
mengambil riba akan mendapat pengampunan, sedangkan orang yang terus mengambil riba akan
Ayat ini mengajarkan kepada umat Islam untuk tidak memakan riba dengan berlipat ganda dan
"Dan disebabkan mereka mengambil riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang dari
yang demikian itu, dan mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. Kami telah
menyediakan bagi orang-orang di antara mereka yang kafir itu siksa yang pedih."
Ayat ini menjelaskan bahwa orang yang mengambil riba telah melakukan tindakan yang dilarang
oleh Allah dan mengambil harta orang dengan cara yang tidak benar. Mereka akan mendapat
Berdasarkan penjelasan ayat-ayat di atas, dapat disimpulkan bahwa riba adalah suatu tindakan
yang dilarang oleh Allah dan harus dijauhi oleh umat Islam. Riba dianggap merusak tatanan
keadilan dalam masyarakat dan merupakan suatu tindakan yang sama dengan tindakan setan.
Oleh karena itu, umat Islam diharapkan untuk menghindari riba dan memperoleh keberkahan
dari Allah.
Bagaimana Berdakwah tentang Bahaya Riba kepada Sahabat Kita agar Tidak Marah atau
Tersinggung?
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu kita memberitahukan bahaya riba kepada
Jangan terlalu emosional atau terkesan menggurui. Bicaralah dengan sopan dan penuh rasa
Memberikan contoh kasus nyata tentang orang-orang yang telah terjerumus dalam masalah
hutang riba dan mengalami dampak negatif yang besar dapat membantu sahabat atau teman kita
memahami bahaya riba secara lebih jelas. Dengan melihat dampak yang nyata dan nyata dari
hutang riba, mereka mungkin lebih mampu memahami pentingnya menghindari riba.
Setelah menjelaskan bahaya riba, berikan alternatif yang baik dalam mengelola keuangan
mereka. Berikan penjelasan tentang prinsip-prinsip ekonomi Islam dan bagaimana mereka dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikan saran tentang cara mengelola keuangan mereka
Jika mereka memiliki hutang riba atau kesulitan dalam mengelola keuangan mereka, berikan
dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan masalah mereka. Ajak mereka untuk
mempertimbangkan alternatif yang lebih baik, seperti pinjaman tanpa bunga atau bantuan
5. Jangan memaksakan
Terakhir, jangan memaksakan pendapat atau saran kepada mereka. Biarkan mereka
mempertimbangkan sendiri dan membuat keputusan mereka sendiri. Ingatlah bahwa setiap orang
memiliki cara pandang dan pengalaman yang berbeda dalam mengelola keuangan mereka,
sehingga tetaplah bersikap sopan dan hormat dalam memberikan saran dan dukungan.