Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PADA Tn.M.L DENGAN FRAKTUR FEMUR


DI RUANG OPERASI (OK)
RSUD Dr. SAM RATULANGI TONDANO

Disusun Oleh Kelompok10 :

1. Javier Tuerah 22062092


2. Ocravia D P Setia 22062067
3. Florentin Pioh 22062042
4. Chrisanty Werung 22062094
5. Atris Bessy 22062095
6. Anjelia Malaru 22062040
7. Selvi Murib 22062096
8. Vanesia Kandow 22062059

DosenPembimbing:
Filia V. Tiwatu, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp. Kep.Mat

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
2023
LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR FEMUR

A. Definisi
Fraktur merupakanistilahhilangnyakontinuitastulang, baikbersifat total
maupunsebagian yang ditentukanberdasarkanjenis dan luasnya. Fraktur
adalahpatahtulang yang biasanyadisebabkan oleh trauma atautenagafisik.
Kekuatandaritenagatersebut, keadaantulangitusendiri, dan jaringanlunak di
sekitartulangakanmenentukankondisi fraktur tersebut (Suriya dan Zuriati, 2019).

B. Etiologi
Fraktur dapatdisebabkan oleh beberapafaktordiantaranyaadalah
cidera, stress, dan melemahnyatulangakibatabnormalitasseperti fraktur
patologis(Apleys& Solomon, 2018).
MenurutPurwanto (2016) Etiologi/ penyebabterjadinya fraktur
adalah :
1. Trauma langsung
Terjadibenturan pada tulang yang menyebabkan fraktur
2. Trauma tidaklangsung
Tidakterjadi pada tempatbenturantetapiditempatlain,olehkarenaitu
kekuatan trauma diteruskan oleh sumbutulangketempatlain.
3. Kondisipatologis
Terjadikarenapenyakit pada tulang (degeneratif dan kankertulang)

C. KlasifikasiFraktur
Menurut Sulistyaningsih (2016),
berdasarkanadatidaknyahubunganantartulangdibagimenjadi :
1) Fraktur Terbuka Adalahpatahtulang yang menembuskulit dan
memungkinkanadanyahubungandengan dunia
luarsertamenjadikanadanyakemungkinanuntukmasuknyakumanataubakterikedala
mluka. Berdasarkantingkatkeparahannya fraktur terbukadikelompokkanmenjadi 3
kelompokbesarmenurutklasifikasi (Gustillo dan Anderson, 2015) yaitu:
a. Derajat I
Kulitterbuka<1cm, biasanyadaridalamkeluar, memarotot yang
ringandisebabkan oleh energirendahatau fraktur denganluka
terbukamenyerongpendek.

b. Derajat II
Kulitterbuka>1 cm tanpakerusakanjaringanlunak yang luas,
komponenpenghancuran minimal sampaisedang, fraktur dengan
lukaterbukamelintangsederhanadenganpemecahan minimal.

c. Derajat III
Kerusakanjaringanlunak yang lebihluas, termasukotot, kulit, dan
strukturneurovaskuler, cidera yang disebabkan oleh energitinggi
dengankehancurankomponentulang yang parah.

a) Derajat IIIA
Laserasijaringanlunak yang luas, cakupantulang yang
memadai, fraktur segmental, pengupasan periosteal minimal.
b) Derajat IIIB
Ciderajaringanlunak yang luasdenganpengelupasan
periosteal dan paparantulang yang membutuhkanpenutupan
jaringanlunak; biasanyaberhubungandengankontaminasi
massif.
c) Derajat IIIC
Cideravaskular yang membutuhkanperbaikan (Kenneth et al.,
2015).

2) Fraktur Tertutup
Adalahpatahtulang yang tidakmengakibatkanrobeknyakulit
sehinggatidakadakontakdengan dunia luar.
Fraktur tertutupdiklasifikasikanberdasarkantingkatkerusakanjaringan
lunak dan mekanismecideratidaklangsung dan cideralangsungantara
lain:
a. Derajat 0
Cideraakibatkekuatan yang tidaklangsungdengankerusakan
jaringanlunak yang tidakbegituberarti.
b. Derajat 1
Fraktur tertutup yang disebabkan oleh mekanismeenergirendah
sampaisedangdenganabrasisuperfisialataumemar pada jaringan
lunak di permukaan situs fraktur.
c. Derajat 2
Fraktur tertutupdenganmemar yang signifikan pada otot, yang
mungkindalam, kulitlecetterkontaminasi yang berkaitandengan
mekanismeenergisedanghinggaberat dan cideratulang, sangat
beresikoterkenasindromkompartemen.
d. Derajat 3
Kerusakanjaringanlunak yang luasatauavulsisubkutan dan
gangguanarteriatauterbentuksindromkompartemen(Kenneth et al.,
2015).

MenurutPurwanto (2016) berdasarkan garis frakturnyadibagi


menjadi :
1) Fraktur Komplet
Yaitu fraktur dimanaterjadipatahandiseluruhpenampangtulang
biasanyadisertaidenganperpindahanposisitulang.
2) Fraktur Inkomplet
Yaitu fraktur yang terjadihanya pada sebagiandari garis tengah
tulang.

3) Fraktur Transversal
Yaitu fraktur yang terjadisepanjang garis lurustengahtulang.

4) Fraktur Oblig
Yaitu fraktur yang membentuk garis sudutdengan garis tengahtulang.

5) Fraktur Spiral
Yaitu garis fraktur yang memuntirseputarbatangtulangsehingga
menciptakanpola spiral.

6) Fraktur Kompresi
Terjadiadanyatekanantulang pada satusisibisadisebabkantekanan,
gayaaksiallangsungditerapkandiatassisi fraktur.
7) Fraktur Kominutif
Yaituapabilaterdapatbeberapapatahantulangsampai
menghancurkantulangmenjaditigaataulebihbagian.

8) Fraktur Impaksi
Yaitu fraktur dengan salah satuirisankeujungataukefragmenretak.
C. ManifestasiKlinis
Menurut( PurwantoHadi, 2016):
a. Nyeri yang takhenti dan terusbertambah, munculhepatoma dan pembengkakan
b. Fragmentulang yang patahakanbergeser dan menimbulkandeformitas
c. Terjadinyapemendekantulang
d. Gesekanantarafragmentulangmenimbulkankrepitasi
e. Terjadipembengkakanwarna local pada kulit.

D. Patofisiologi
Fraktur dapatdisebabkan oleh pukulanlangsung, gayameremuk, gerakan
puntirmendadak, dan bahkankontraksiototekstrem dan juga kondisipatologis
layaknya osteoporosis. Fragmentulang yang bergeser/rusakakibat fraktur dapat
menimbulkannyeri (akut). Hal ini juga mengakibatkantekanan sum-sum tulang
lebihtinggi di kapilerlalumelepaskankatekolamin yang mengakibatkan
metabolismeasam lemak yang pada akhirnyadapatmenyebabkan emboli dan
penyumbatanpembuluhdarah. Spasmeotot juga menyebabkan protein plasma
hilangkarenadilepasnya histamine akibatpeningkatkantekanankapiler yang pada
akhirnyamenyebabkanedema. Fragmentulang yang rusakbergeser juga
mengakibatkangangguanfungsieksermitas. Laserasikulitataulukaterbukadapat
menimbulkaninfeksi, karenahilangbagianpelindungtubuh paling luar (kulit).

E. Komplikasi
Menurut Sulistyaningsih (2016) komplikasi fraktur post ORIF yaitu:
1. Nyeri merupakankeluhan yang paling seringterjadisetelahbedah ORIF,
nyeri yang sangat hebatakandirasakan pada beberapaharipertama.
2. Gangguanmobilitas pada pasienpascabedah ORIF juga akanterjadi
akibat proses pembedahan.
3. Kelelahansering kali terjadiyaitukelelahansebagaisuatusensasi. Gejala
nyeriotot, nyerisendi, nyerikepala, dam kelemahandapatterjadiakibat
kelelahansistemmuskuloskeletal.
4. Perubahanukuran, bentuk dan fungsitubuh yang dapatmengubahsistem
tubuh, keterbatasangerak, kegiatan dan penampilan juga sering kali
dirasakan.

F. PemeriksaanPenunjang
Adapun beberapaperiksaanpenunjang yang dilakukanuntuk
menegakkandiagnosa fraktur adalahsebagaiberikut.
1. Pemeriksaanrontgen: Menentukanlokasi/luasnya fraktur/trauma
2. Scan tulang, scan CT/MRI:Memperlihatkan fraktur juga
dapatdigunakanuntukmengidentifikasikerusakanjaringanlunak.
3. Arteriogram :Dilakukanbilakerusakanvaskuler di curigai
4. Hitungdarahlengkap: HT mungkinmeningkat (hemokonsentrasi) ataumenurun
(pendarahanbermakna pada sisi fraktur) perdarahanbermakna pada sisi fraktur atau
organ jauh pada mulltipel.
5. Kreatinin: Trauma ototmeningkatkanbebankreatininuntukklirensginjal
6. Profilkagulasi: Penurunandapatterjadi pada kehilangandarah, transfuse multiple,
atauciderahati (Doenges dalamJitowiyono, 2016)

G. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang dilakukanadalah :
1. Fraktur Terbuka
adalahkasus emergency karenadapatterjadikontaminasi oleh
bakteri dan disertaiperdarahan yang hebatdalamwaktu 6-8jam
(golden period). Kuman belumterlalujauhdilakukan :
pembersihanluka, exici, heactingsituasi, antibiotic.

2. Fraktur tertutup
Penatalaksanaan fraktur tertutupyaitudenganpembedahan, perlu
diperhatikankarenamemerlukanasuhankeperawatan yang
komprehensifperioperatifyaituReduksitertutupdengan
memberikantraksisecaralanjut dan counter traksiyaitu
memanipulasisertaimobilisasieksternaldenganmenggunakan
gips. Reduksitertutupyaitudenganmemberikanfiksasieksternal
ataufiksasiperkuatandengan K-wire.
3. Seluruh Fraktur
a. Rekoknisis/Pengenalan
Riwayat kajianharusjelasuntukmenentukandiagnosa dan
tindakanselanjutnya.
b. Reduksi/
Manipulasi/Reposisi

c. Upayauntukmemanipulasifragmentulangsupayakembali
secara optimal sepertisemula.

d. OREF(Open Reduction an`d External Fixation)


Penanganan intraoperative pada fraktur terbukaderajat III yaitu
dengancarareduksiterbuka di ikutifiksasieksternalOREF
sehinggadiperolehstabilisasi fraktur yang baik. Keuntungan
fiksasieksternaladalahmemungkinkanstabilisasi fraktur
sekaligusmenilaijaringanlunaksekitardalam masa
penyembuhan fraktur.

e. ORIF(Open Reduction Internal Fixation)


ORIF adalahsuatubentukpembedahandenganpemasangan
internal fiksasi pada tulang yang mengalami fraktur. Fungsi
ORIF untukmempertahankanposisi agar fragmentulang agar
tetapmenyatu dan tidakmengalamipergeseran.
f. Retensi/Imobilisasi
Upaya yang dilakukanuntukmenahanfragmentulangsehingga
kembalisepertisemulasecara optimal. Setelah fraktur di
reduksi, fragmentulangharus di imobilisasiataudipertahankan
kesejajarannya yang benarsampaiterjadipenyatuan.
.
g. Rehabilitasi
Menghindariatropi dan kontrakturdenganfisioterapi. Segala
upayadiarahkan pada penyembuhantulang dan jaringanlunak.
Reduksi dan imobilisasiharusdipertahankansesuaikebutuhan.
Status neurovaskuler (MisalPengkajianperedarandarah, nyeri,
perabaan, gerakan) dipantau dan ahlibedahortopedidiberitahu
segerabilaadatandagangguanneurovaskuler.

H. Pathway

FORMATPENGKAJIANASUHAN
KEPERAWATANBEDAH

Tgl: 12 - 01- 2023 No RM :177166

I. PRA – OPERATIF (DILUAR KAMAR OPERASI)


Nama Pasien:Tn.M.L
JenisKelamin :Laki - Laki
Umur :63 Tahun
Alamat :Tataaran 2
Nomor RM : 177166
DokterBedah :-
DokterAnantesi : dr. FandiHermawan, SpAn
KeluhanUtama :jatuhdariplafonrumahsaatbekerjasekitar 3 jam, lukarobek di
daguuk: 3x0,2 cm lukarobek di bibirdalambawahtidakberaturan,
bengkakkebiruandibawahmatakiriuk: 6x12 cm.
DiagnosaPraBedah :Fraktur Femur
RencanaOperasi :-
TipeOperasi :-
TanggalOperasi : 12 – 01 - 2023

Tanda TD Nadi RR Suhu TB BB


Vital
160/112 60x/mnt 20x/mnt 36,8oc
Jam:
06:00

Perfusiperifer :

Respirasi :Spontan

Kesadaran : Compos Mentis ( CM )

GCS :15E= 4 V= 5 M= 6

Riwayat Penyakit :Hipertensi

Riwayat Alergi :Tidakadaalergi

Riwayat Operasi :Tidakada/Belum pernah di operasi

Alat invasive :Infus


yang terpasang

Makanan / minumanterakhir :Jenis:Cair

Jam: Kurang lebih 10 jam

Obatprabedah : 1. Jam:

2. Jam:

3. Jam:
Hasil Laboratorium :Ya, Terlampir

Hasil Radiologi :Ya, Terlampir


Persiapan Darah :Tidakada

Surat IjinOperasi :Ya, Ada

PersiapanKulit :Cukur : Ya
Desinfeksi : Ya

II. INTRA – OPERATIF (DI DALAM KAMAR OPERASI)

TandaVitalPra – InduksiAnastesi:
TD :
Nadi :
RR :
Suhu :
SpO2 :

EKG Monitor :Ya, Terpasang

Status Emosi :Rileks

GCS : G= V= M=

Anastesi :Mulai Jam : LamanyaAnatesi: Jam: Menit:

Pembedahan :Mulai Jam : LamanyaAnastesi:

JenisPembiusan :

KesadaranIntraoperatif :Terjaga, dalampengaruhobatsedang

Respirasi :Spontan

PemeriksaanKulit :Utuh
SebelumOperasi

PosisiOperasi : Supine

PosisiLenganTangan :Abduksi

DesinfeksiKulit : Povidone Iodine

InsisiKulit : Lokasi ;

JenisInsisi:

Panjang Insisi:
PemasanganAlat :Ya, Lokasi Pada :

ImmobilisasiMulai Jam: Bidai/Gyps

Alat Invasive :Infus.


Yang TerpasangJenis/Lokasi :
JenisCairan :
Kecepatan :
KateterUrine :
IrigasiLuka :

Tampon :

PemeriksaanKulit :
SesudahOperasi

Tanda – Tanda Vital SelamaOperasi:

TD :

Nadi :

RR :

Suhu :

SpO2 :

KejadianPentingLain :
ObatAnatesi Yang Digunakan Jumlah Manfaat EfekSamping
(dalam mg atau
%)

InstrumenBedahYangDigunakan Jumlah Manfaat


III. INTRA – OPERATIF (DIRUANG PULIH )

Tanda – Tanda Vital


TD :
Nadi :
RR :
Suhu :
SpO2 :
EKG Monitor :

Respirasi :Spontan

PemberianOksigen : Nasal Kanul

Kesadaran :Terjaga, dalampengaruhobatsedang

PerfusiPerifer :Dingin

Status Emosi :Rileks

GCS : E= V= M=

PosisiPasien : Supine

Tingkat Nyeri :

ResikoJatuh :

Catatan Lain:
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Tn. M.L DI RUANG OPERASI ( OK )

KLASIFIKASI DATAPRE – OPERATIF

NO DATA SUBJEKTIF ( DS) DATA OBJEKTIF (DO)


1. 1. 1. Pasientampakbertanya – tanyadengan
Pasienmengatakankhawatirdarikondisi Tindakan yang akandilakukan
yang dihadapi 2. Pasientampaktegang
2.Pasien mengatakanbarupertama kali 3. Observasi TTV
akanmenghadapioperasi TD :mmhgSB : 36,5
3. Pasienmengatakancemas dan takut R : 20 x / MntN : 80 x / Mnt
Spo2 : 98%

ANALISA DATA PRE - OPERATIF

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS : Fraktur di pahakiri Ansietas
1.Pasienmengatakankhawatirdarikondisi
yang dihadapi
2.Pasien mengatakanbarupertama kali Tindakan operasi

akanmenghadapioperasi
3. Pasienmengatakancemas dan takut
Pasienmerasacemas/takut
DO :
1. Pasientampakbertanya – tanyadengan
Tindakan yang akandilakukan
2. Pasientampaktegang
Ansietas
3. Observasi TTV
TD :mmhg SB : 36,5
R : 20 x / MntN : 80 x / Mnt
Spo2 : 98%
KLASIFIKASI DATA INTRA – OPERATIF

NO DATA SUBJEKTIF ( DS) DATA OBJEKTIF (DO)


1.

ANALISA DATA PRE - OPERATIF

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS : - ProsedurPembedahan ResikoInfeksi

DO :
Dilakukanpembedahan pada Insisi

PaparanLingkungan

ResikoInfeksi
KLASIFIKASI DATA POST – OPERATIF

N DATA SUBJEKTIF ( DS ) DATA OBJEKTIF


O ( DO )
1. 1. Pasienmengatakannyeridibagianpahakiriselesaioperasi 1. Pasientampakmeringis
2. Pasienmengatakannyerisepertitersayat - sayat 2. Skala nyeri 6
3.
Pasientampakmelindung
i area nyeri
4. Observasi TTV
TD :mmhg SB :
36,5
R : 20 x / Mnt N : 80
x / Mnt
Spo2 : 98%
5. P : Ketika Bergerak
Q: Tersayat
R :Paha Kiri
S :5
T:Hilangtimbul

ANALISA DATA POST - OPERATIF

N DATA ETIOLOGI MASALA


O H
1 DS : Fraktur Femur Nyeri Akut
1. Pasienmengatakannyeridibagian
kaki kiriselesaioperasi
2. Pasienmengatakannyerisepertitersay Post Oprasi

at
DO :
TerputusnyaKontinuitasJaringa
1. Pasientampakmeringis n
2. Skala nyeri 6
3. Pasientampakmelindungi area nyeri
4. Observasi TTV MerangsangSerabut Saraf

TD :mmhg SB : 36,5 Sensori

R : 20 x / Mnt N : 80 x / Mnt
Spo2 : 98%
Nyeri Akut
5. P : Ketika Bergerak
Q: Tersayat
R : Kaki Kiri
S:6
T: Hilangtimbuldalam 2 menit
RENCANA DAN IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN

PRE-OPERATIF PADA Tn. M

N H DiagnosaKepera Tujuan Dan Kriteri Hasil Intervensi Rasional J Implementasi Evaluasi


o. ar watan a
i/ m
T
gl
Ansietas b/d Setelahdilakukan Tindakan Observasi: 1. Agar 1. Memantautanda - tanda S :Pasienmenga
mengetahuittv vitalpasien takansudahmen
kurangterpaparinfo keperawatanselama 1x30 1. PantauTanda – tanda dalambatas gerti denga
rmasiditandaideng menitdiharapkancemaspasienber vitalpsien normal 2. Memperkenalkandokte napa yang
Teraupetik: atautidak r dan perawat yang dijelaskanpera
an: kurangatauhilangdengankriteriah
akanmelakukantindaka wat
asil: 2. Perkenalkandokter dan 2. Agar bisa
(SDKI 80) noperasi
perawat yang BHSP
1. Pasienmengtakansudahsiapun akanmelakukan denganpasien,
DS : dan 3. Memberitahukepadapa O :Pasientampa
tuk di operasi dan Tindakan operasi siententangprosedurop
pasienbisaken kkooperatif
1. sudahtidakcemas al dan percaya erasi yang
3. Beritahu akandilakukan
Pasienmengatakan pada
2. Wajahpasientampakrileks kepadapasiententangpro
petugasmedis A :Masalahterta
khawatirdarikondis seduroperasi yang yang 4. Mengajarkankepadapas si
dan tidaktegang
akandilakukan akanmelakuka ienteknikrelaksasinafas
i yang dihadapi 3. Tanda - tanda vital
Edukasi: ntindakanoper dalam
dalambatas normal asi
2. P :HentikanInte
4. Ajarkankeapadapasient
Pasienmengatakan 3. Agar rvensi
eknikrelaksasinafasdala
barupertama kali m(SIKI 453) pasienmengeta
akanmenghadapio huisetiap
Tindakan
perasi
operasi
3.
Pasienmengatakan 4. Agar
membantupasi
cemas dan takut
enmengatasike
cemasan yang
DO : di alami
1.
Pasientampakberta
nya – tanyadengan
Tindakan yang
akandilakukan

2.
Pasientampakt
egang

3. Observasi TTV

TD :mmhg

SB : 36,5

R : 20 x / Mnt
N: 80 x / Mnt

Spo2 : 98%
RENCANA DAN IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN

INTRA -OPERATIF PADA Tn. M

N H DiagnosaKe Tujuan Dan Intervensi Rasional J Implementasi Evaluasi


o a perawatan Kriteri a
. ri Hasil m
/
T
gl
2 ResikoInfek Selamadilaku 1. Gunakanpakaian 1. Agar menjagadokter dan 1. Mengunakanpakaia S:-
. si kan khususruangoper perawatdalamkeadaansteri nkhususruangopera
Tindakan asi l si
b/dEfekPros operasitidakt O:
edurInvasive erjaditrasmisi 2. Sterilkanruangop 2. Agar 2. Mensterilkanruang
agent infeksi erasi membantumengurangikon operasi 1. lukaoperasidijahit
di deganprinsipsteril
taminasimikroba di udara
tandaidenga ,
3. Monitor dan 3. Agar 3. Memonitor dan 2. lukaoperasiditutu
n pdenganbalutanst
pertahankan memgaturkelembabansehi pertahankan
temperature nggasuhu dan kelembaban temperature eril
(SDKI 304)
ruanganantara dan ruanganantara 200c
20 c dan 24 c
0 o
kondisiruanganoperasiterj dan 24oc 3. semuaperalatanste
aga ril yang
4. Buka 4. Membukaperalatan telahdigunakan,
peralatansterilde 4. Agar sterildenganteknik lengkap
nganteknik meminimalisirkontaminasi aseptic
aseptic mikroorganisme dan 4. Tanda Vital
dapatmengurangiresikopa
paranterhadappasien dan 5. Mempertahankanpr TD:
petugas insip aseptic dan Nadi:
5. Pertahankanprins antiseptic RR:
ip aseptic dan 5. Agar Suhu:
antiseptic untukmenghindarimikroor 6. Mendisinfeksi area SpO2:
ganismemasukketubuh kulit yang
6. Disinfeksi area dan akandilakukanpem
A:
kulit yang dapatmenimbulkaninfeksi bedahan
Resikoinfeksitidakad
akandilakukanpe pada kulit, jaringan dan
a
mbedahan peralatan
7. Membatasi dan
6. Agar control pergerakan
7. Batasi dan menghilangkansebagianbe monitor P:
control saratausemuamikroorganis penggunaan
pergerakan me instrument, jarum
monitor dan kassa
penggunaan 7. Agar pemakaian
instrument, instrument, jarum dan 8. Mempastikantidaka
jarum dan kassa kassadapatdiketahuiberapa da instrument,
jumlah yang dipakai pada jarumataukassa
8. Pastikantidakada saattindakanoperasi yang
instrument, tertinggaldalamtub
jarumataukassa 8. Periksakembali area uhpasien
yang pembedahan agar
tertinggaldalamt tidakterjadiinfeksi pada
ubuhpasien pasien

RENCANA DAN IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN


POST -OPERATIF PADA Tn. M

N H DiagnosaKeper Tujuan Dan Kriteri Hasil Intervensi Rasional J Implementasi Evaluasi


o a awatan a
. r m
Nyeri aku b/d
i/
agenpencederafi
T
g sikditandaideng
l an :
Setelahdilakukan Tindakan Observasi: 1. Agar 1. Memantautanda – S :Pasienmengat
(SDKI 172)
keperawatanselama 1x30 mengetah tanda vital pasien akannyerimulaib
1. Pantau Tanda – tanda
uitanda – 2. Memberikanposisi erkurang
DS: menitdiharapkannyeripasien vital psien
tanda yang Nyman
1. Pasienmenga dapatberkurangdengankriter vital 3. Menciptakanlingku
Teraupetik: pasiendal ngan yang Nyman O :Pasienkooper
tkannyeridib iahasil:
ambatas 4. Dukungankeluargat atif
2. Berikanposisi yang normal erlibatdalamterapi/
agian kaki 1. Control nyerimembaik nyaman atautidak pengobatan
kiriselesaiop 2. Status 2. Agar 5. Menjelaskanmenge A :Masalahterata
erasi 3. Ciptakanlingkungan membant naikondisi dan
kenyamananmeningkat si
yang nyman upasienle pilihan/pengobatan
bihnyma 6. Mengajarkanterapir
2. Pasienmenga 4. Dukungankeluargat n elaksasi
erlibatdalamterapi/ P :HentikanInter
takannyerise 3. Agar 7. Mengkolaborasikan vensi
pengobatan pasienbis pemberian
pertiteriris –
Edukasi: amerasat analgetic, jikaperlu
iris enangdan
5. Jelaskanmengenaiko nyaman
ndisi dan 4. Agar
pilihan/pengobatan bisamem
DO: 6. Ajarkanterapirelaksa bantukes
si embuhan
1. Pasientampa pasien
Kolaborasi:
kmeringis 5. Agar
7. Kolaborasipemberia pilihanter
2. Skala nyeri n analgetic, apibisate
3. Pasientampa jikaperlu. pat dan
sesuaiden
kmelindungi
(SIKI 326) gankondi
area nyeri sipasien
3. TTV 6. Agar
membant
TD : umengur
N: angirasa
nyeri
SB:
yang
RR: pasienras
SpO2: akan
7. Agar
membant
umengur
angirasa
nyeri
yang
taktertaha
nkan

Anda mungkin juga menyukai