Anda di halaman 1dari 92

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS

HIDUP PENDERITA CORONA VIRUS (COVID-19) DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAWANGKOAN

SKRIPSI

FLORENTIN REGINA ERLEIN PIOH

17061137

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE

MANADO

2021
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS

HIDUP PENDERITA CORONA VIRUS (COVID-19) DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAWANGKOAN

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Keperawatan Pada Program Studi Ilmu Keperawatan

Universitas Katolik De La Salle Manado

FLORENTIN REGINA ERLEIN PIOH

17061137

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE

MANADO

2021
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS

HIDUP PENDERITA CORONA VIRUS (COVID-19) DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS KAWANGKOAN

Nama Mahasiswa : Florentin Regina Erlein Pioh


Nim : 17061137
Fakultas : Keperawatan
Program Studi : Ilmu Keperawatan

Menyetujui,
Manado, 27 Agustus 2021

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Maria V. Rumampuk,S.Kp.,M.Kep Helly Budiawan, S.Kep.,Ns.,M.Kes,

Mengetahui,
Dekan Ketua Program Studi

Wahyuny Langelo, BSN., M.Kes Helly Budiawan, S.Kep., Ns.M.Kes

i
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP
PENDERITA CORONA VIRUS (COVID-19) DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KAWANGKOAN

Yang disusun dan diajukan oleh :


FLORENTIN REGINA ERLEIN PIOH
17061137
Telah dipertahankan TIM penguji Ujian Skripsi
Pada 27 Agustus 2021
dan dinyatakan telah memenuhi syarat

TIM PENGUJI
Dosen Penguji 1 : Natalia Rakinaung, S.Kep., Ns., MNS
Dosen Penguji 2 : Dr. Maria Vonny Rumampuk, S.Kp., M.Kep
Dosen Penguji 3 : Helly Budiawan, S.kep., Ns., M.kes

MENGETAHUI

Dekan Fakultas Keperawatan Ketua Program Studi Fakultas


Unika De La Salle Fakultas Keperawatan
Manado Unika De La Salle Manado

Wahyuny Langelo, BSN., M.Kes Helly Budiawan,S.Kep,. Ns., M.Kes,

ii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengatahuan


saya, didalam naskah SKRIPSI ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah
diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik disuatu Perguruan
Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah
ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila ternyata di dalam naskah dibuktikan terdapat unsur-unsur
PLAGIASI, saya bersedia SKRIPSI ini digugurkan atau gelar akademik yang
telah saya peroleh (SARJANA) dibatalkan, serta diproses sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Manado, 27 Agustus 2021


Mahasiswa,

Nama : Florentin Regina Erlein


Pioh
NIM : 17061137
PS : Sarjana Keperawatan
Prog : Ilmu Keperawatan
Fak : Keperawatan Unika DLS

iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus untuk segala
kebaikan penyertaan dan pertolongan-Nya sehingga saya dapat dimampukan
dalam menyelesaikan skripsi saya dengan judul “Hubungan Dukungan
Keluarga dengan Kualitas Hidup Penderita Covid-19 di Wilayah Kerja
Puskesmas Kawangkoan. Dengan penuh rasa bangga dan hormat dan segala
kerendahan hati peneliti ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Johanis Ohoitimur, MSC, Rektor Universitas Katolik De La Salle
Manado.
2. Wahyuny Langelo, BSN., M.Kes, Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Katolik De La Salle Manado.
3. Natalia Elisa Rakinaung, S.Kep.,Ns.,MNS, Wakil Dekan Fakultas
Keperawatan
4. Helly Budiawan S.Kep., Ns., M.Kes, Ketua Program Study Ilmu
Keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado dan pribadi yang
selalu mengarahkan Florentin dengan penuh sabar serta menyemangati
Florentin dari awal menyusun proposal hingga tahap skripsi dan Florentin
dapat memperoleh gelar sarjana keperawatan. .
5. Dr. Maria Vonny Rumampuk, S.Kp., M. Kep, yang selalu mendampingi
bahkan membimbing Florentin dari awal persiapan penyusunan proposal
hingga pada tahap akhir skripsi, rasa penuh semangat selalu Florentin
peroleh dari sifat tegasnya Mem sehingga Florentin dapat memperoleh
gelar sarjana keperawatan.
6. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Fakultas Keperawatan Universitas
Katolik De La Salle Manado
7. Seluruh penderita covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kawangkoan
yang sudah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
8. Keluarga yang luar biasa orang tua saya mama Lotje Lora Watung dan
papa Harold Deven Pioh dan Kakak Julia Pioh serta Kakak Hizkia Pioh
yang selalu memberikan dukungan doa dan selalu memberikan saya
semangat untuk dapat menyelesaikan skripsi.

iv
9. Teman-teman Awimdrem’s yang selalu menyemangati untuk menyusun
skripsi.
10. Orang yang selalu memberikan dukungan serta menyemangati dalam saya
menyusun skripsi yaitu Alexhard Tumiwa
11. Teman-teman angkatan 2017 yang selalu memberikan semangat satu
dengan yang lain.
12. Teman-teman seangkatan SMA yang selalu menyemangati dalam
penyusunan skripsi
13. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada semua pihak yang tidak
terlibat secara langsung, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Manado , 27 Agustus 2021

Penulis

Florentin Pioh

iv
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP
PENDERITA CORONA VIRUS (COVID-19) DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KAWANGKOAN

Pioh Florentin1, Rumampuk Vonny2, Budiawan Helly3


Universitas Katolik De La Salle Manado
Email: florentinpioh0@gmail.com

Abstrak
Latar Belakang: Kurangnya dukungan keluarga merupakan salah satu
penyebab penurunan kualitas hidup penderita covid-19. Namun, masih
kurangnya partisipasi dari keluarga untuk memberikan dukungan terutama di
Kec. Kawangkoan. Hal ini dapat menimbulkan berbagai persoalan pada
penderita covid-19 sehingga berdampak pada penurunan kualitas hidup.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan
yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup penderita
covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kawangkoan.
Metode: Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan rancangan penelitian
deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survei analitik dan memakai desain
cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah semua penderita covid-19
di Wilayah Kerja Puskesmas Kawangkoan. Jumlah sampel sebanyak 33
orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dukungan keluarga dengan
20 pernyataan dan kuesioner kualitas hidup dengan 26 pertanyaan.
Hasil: Diketahui terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan
dukungan keluarga dengan kualitas hidup penderita covid-19 di Wilayah
Kerja Puskesmas Kawangkoan dengan (p value 0.000)
Kesimpulan: adanya hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga
dengan kualitas hidup penderita covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas
Kawangkoan. Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya dukungan keluarga
sehingga dapat menurunkan kualitas hidup penderita covid-19.

Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Kualitas Hidup, Covid-19


Kepustakaan : 23 jurnal (2017-2021) , 5 buku, (2020-2021)

vi
FAMILY SUPPORT RELATIONSHIP WITH QUALITY OF LIFE
CORONA VIRUS (COVID-19) PATIENTS IN THE WORK AREA
KAWANGKOAN HEALTH CENTER

Pioh Florentin1, Rumampuk Vonny2, Budiawan Helly3


University of Catholic De La Salle Manado
Email: florentinpioh0@gmail.com

Abstract
Background : Lack of family support is one of the causes of the decline in the
quality of life of people with COVID-19. However, there is still a lack of
participation from families to provide support, especially in Kec.
Kawangkoan. This can cause various problems for people with COVID-19,
which will reduce the quality of life.
Aim : This study aims to determine whether there is a significant relationship
between family support and the quality of life of COVID-19 sufferers in the
Kawangkoan Health Center Work Area.
Method : This type of research was carried out using a quantitative
descriptive research design with an analytical survey approach and using a
cross sectional design. The population of this study were all patients with
COVID-19 in the Kawangkoan Health Center Working Area. The number of
samples as many as 33 people. The instrument used was a family support
questionnaire with 20 statements and a quality of life questionnaire with 26
questions.
Outcome : It is known that there is a significant relationship between the
relationship between family support and the quality of life of patients with
COVID-19 in the Kawangkoan Health Center Working Area with (p value
0.000)
Conclusion : there is a significant relationship between family support and the
quality of life of COVID-19 sufferers in the Kawangkoan Health Center Work
Area. This is influenced by the lack of family support so that it can reduce the
quality of life of COVID-19 sufferers.

Keywords: Family Support, Quality of Life, Covid-19


Reference : 23 journals (year 2017-2021), 5 textbooks (year 2020-2021)

viii
DAFTAR ISI

Halaman Cover
Lembar Persetujuan ............................................................................... i

Lembar Pengesahan ............................................................................... ii

Lembar Orisinilitas ................................................................................ iii

Kata Pengantar ...................................................................................... iv

Abstrak .................................................................................................. vi

Abstract .................................................................................................. vii

Daftar Isi ................................................................................................ viii

Daftar Tabel .......................................................................................... x

Daftar Bagan ......................................................................................... xi

Daftar Gambar ....................................................................................... xii

Daftar Lampiran .................................................................................... xiii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1


1.2 Tujuan Penelitian ................................................................... 4
1.3 Pertanyaan Penelitian .............................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................. 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dukungan Keluarga ................................................................ 5
2.2 Kualitas Hidup ........................................................................ 7
2.3 Penderita Covid-19 .................................................................. 9
2.4 Penelitian Terkait .................................................................... 11
2.5 Teori Keperawatan Jean Watson ............................................. 13
BAB III KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Konsep .................................................................... 17
3.2 Hipotesis .................................................................................. 19

viii
3.3 Definisi Operasional ................................................................ 20
BAB IV. METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian ...................................................................... 22
4.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian ................................................... 22
4.3 Populasi Dan Sampel Penelitian .............................................. 22
4.4 Instrumen Penelitian ................................................................ 23
4.5 Pengumpulan Data ................................................................... 25
4.6 Pengolahan Data ....................................................................... 26
4.7 Etika Penelitian ........................................................................ 28
BAB V. HASIL PENELITIAN
5.1 Hasil Analisis Karakteristik Responden ................................... 30
5.2 Hasil Analisis Univariat ........................................................... 30
5.3 Hasil Analisis Bivariat ............................................................. 31
BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Karakteristik Responden .......................................................... 32
6.2 Dukungan Keluarga ................................................................. 32
6.3 Kualitas Hidup Penderita Covid-19 ......................................... 33
6.4 Hubungan Dukungan Keluarga Dengan
Kualitas Hidup Penderita Covid-19 ......................................... 34
6.5 Keterbatasan Penelitian ............................................................ 36
BAB VII PENUTUP
7.1 Kesimpulan ............................................................................... 38
7.2 Saran ......................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 40
LAMPIRAN .......................................................................................... 43

viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.4 Penelitian Terkait
Tabel 3.3 Definisi Operasional
Tabel 5.1 Karakteristik Demografi Responden
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Kualitas Hidup
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Hubungan Dukungan Keluarga
dengan Kualitas Hidup

x
DAFTAR BAGAN
Bagan 4.5 bagan alur proses pengumpulan data

xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.5.1 Mosel Kerangka Konsep Jean Watson
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 2 Lembar Kuesioner
Lampiran 3 Tabel Karakteristik Demografi Responden
Lampiran 4 Tabel Frekuensi Variabel Univariat
Lampiran 5 Tabel Uji Spearman
Lampiran 6 Master Tabel Dukungan Keluarga
Lampiran 7 Master Tabel Kualitas Hidup
Lampiran 8 Lembar Konsultasi
Lampiran 9 Surat Ijin Survey Data Awal
Lampiran 10 Surat Ijin Melaksanakan Penelitian
Lampiran 11 Surat Selesai Melakukan Penelitian

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kurangnya dukungan keluarga merupakan salah satu penyebab penurunan
kualitas hidup penderita Covid-19. Menurut Muhammad (2020), pemberian
dukungan keluarga yang tidak baik disebabkan dari kurangnya pengetahuan
anggota keluarga tentang pentingnya dukungan keluarga terhadap proses
penyembuhan penderita Covid-19, sehingga menimbulkan berbagai persoalan
terhadap mereka. Beberapa persoalan yang dialami penderita Covid-19
diantaranya kecemasan,ketakutan,merasa tertekan maupun rendah diri akibat
diskriminasi dari masyarakat, sehingga memungkinkan terjadinya depresi
(Sahadi, 2020). Meningkatnya berbagai persoalan pada penderita Covid-19
berdampak pada penurunan kualitas hidup mereka (Sahadi, 2020). Jadi,
kualitas hidup penderita Covid-19 dapat ditingkatkan melalui dukungan orang
terdekat terutama keluarga.

Di Dunia,dukungan keluarga terhadap penderita Covid-19 masih dalam


kategori rendah. WHO (2021) mengungkapkan bahwa kurangnya dukungan
keluarga yang telah dilaporkan dari 217 Negara di dunia, mengakibatkan 88%
(168 juta) penderita Covid-19 beresiko mengalami perubahan kualitas hidup.
Pada bulan Mei 2021, angka kasus penderita Covid-19 tertinggi dipegang oleh
Negara Amerika dengan 33,2 juta kasus Covid-19 dan yang kedua di Negara
India dengan 27,2 juta kasus Covid-19, masing-masing negara tersebut juga
memiliki tingkat prevalensi depresi penderita Covid-19 terbanyak akibat
kurang mendapat dukungan dari keluarga yaitu 54% dan 45% (Kemenkes
RI,2021). Rendahnya dukungan keluarga pada penderita Covid-19 di dunia
menyebabkan mereka beresiko mengalami depresi dan dapat mengurangi
kualitas hidup mereka.
Di Asia, dukungan keluarga pada penderita Covid-19 tergolong rendah.
WHO (2021), mengungkapkan bahwa dari 10 Negara di kawasan Asia, Negara
Indonesia menempati urutan pertama angka penderita Covid-19 yaitu 1,79 juta

1
2

kasus Covid-19 dan yang kedua dipegang oleh Negara Filipina dengan 1,19
juta kasus Covid-19. Di Negara Indonesia dan Filipina, masing-masing juga
memiliki tingkat prevalensi depresi penderita Covid-19 tertinggi akibat kurang
mendapat dukungan dari keluarga yaitu 46% dan 30%, sebagian besar
disebabkan oleh faktor stress,depresi, dan ketakutan dari penderita Covid-19
akibat pemberian dukungan keluarga yang kurang baik (Kemenkes RI, 2021).
Dengan demikian, kurangnya dukungan keluarga menjadi faktor penyebab
tingginya tingkat depresi penderita Covid-19 di Negara Indonesia dan Negara
Filipina.

Pemberian dukungan keluarga pada penderita Covid-19 di Indonesia


tergolong rendah. Berdasarkan data WHO (2021), Negara Indonesia
menempati urutan pertama terendah tingkat pemulihan penderita Covid-19 di
kawasan Asia yaitu hanya 5,7% yang diakibatkan oleh kurangnya perhatian
keluarga sehingga dapat memperpendek harapan hidup penderita Covid-19.
Pada bulan Mei 2021, dua daerah di Negara Indonesia yaitu DKI Jakarta dan
Jawa Barat memiliki kasus Covid-19 terbanyak yaitu DKI Jakarta dengan
425.829 kasus Covid-19 dan Jawa Barat dengan 308.491 kasus Covid-19, dan
masing-masing juga memiliki tingkat prevalensi depresi penderita Covid-19
terbanyak akibat kurangnya dukungan keluarga yaitu 23,8% dan 17.2%
(Kemenkes RI, 2021). Hal ini menjelaskan bahwa tingginya tingkat prevalensi
depresi yang disebabkan oleh kurangnya dukungan keluarga juga terjadi di
daerah-daerah Indonesia.

Di Sulawesi Utara, dukungan keluarga terhadap penderita Covid-19


termasuk dalam kategori rendah. Berdasarkan data Satgas Covid-19 (2021),
Pada bulan Mei 2021 Sulawesi Utara menempati urutan ke 20 tertinggi kasus
Covid-19 dari 34 provinsi di Indonesia yaitu sebanyak 0,9% (15.760 ribu)
penderita Covid-19. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada dua daerah
yang berbeda di Sulawesi Utara yaitu Manado dan Minahasa dengan kasus
terkonfirmasi positif Covid-19 tertinggi masing-masing yaitu 5.324 ribu dan
1.875 ribu kasus Covid-19, didapati juga masing-masing memiliki tingkat
prevalensi depresi yang tinggi penderita Covid-19 yaitu 33% dan 11%
3

dikarenakan kurang mendapat dukungan emosional dari keluarga yang dapat


berdampak pada kualitas hidup penderita Covid-19 (Sulutprov, 2021).
Merebaknya kasus Covid-19 di Kawangkoan dengan urutan pertama dari tiga
puskesmas di Wilayah Kawangkoan (Puskesmas Kawangkoan dengan 33
orang penderita covid-19, Kawangkoan utara dengan 15 orang penderita
covid-19, Kawangkoan barat dengan 5 orang penderita covid-19) yang
ditandai dengan zona merah hingga terdapat kurangnya partisipasi dari
keluarga untuk memberikan dukungan (Puskesmas Kawangkoan, 2021).
Dengan demikian, rendahnya dukungan keluarga juga dapat mempengaruhi
kualitas hidup penderita Covid-19 di Sulawesi Utara.

Kurangnya dukungan keluarga, membuat pemerintah melakukan berbagai


upaya. Upaya yang telah dilakukan di Indonesia yaitu melalui penyuluhan
kesehatan tentang “Dukungan Keluarga Dapat Meningkatkan Imunitas Tubuh
Penderita Covid-19”, dimana melalui penyuluhan tersebut dukungan dari
keluarga dapat memberikan penguatan kepada anggota keluarganya yang
positif Covid-19 (Chalid, 2021). Selain itu, pemerintah juga membuat gerakan
dengan slogan “Stop Stigma Pada Penderita Covid-19” langkah ini bertujuan
untuk meningkatkan tingkat pemulihan penderita yang terpapar Covid-19
(GERMAS, 2021). Jadi, upaya untuk meningkatkan kualitas hidup penderita
Covid-19 bukan hanya melalui penyuluhan kesehatan tetapi juga bisa dengan
melakukan gerakan stop stigma pada penderita Covid-19.

Walaupun upaya-upaya diatas telah dilakukan,namun tingkat pemulihan


penderita Covid-19 akibat kurangnya dukungan keluarga di Indonesia masih
rendah yaitu 5,7% (WHO,2021). Penderita Covid-19 yang mendapat
dukungan yang berasal dari anggota keluarga, berpotensi memiliki kualitas
hidup yang cenderung baik dibandingkan dengan mereka yang kurang
mendapat perhatian maupun dukungan dari keluarga. Selain itu, penelitian
yang berhubungan dengan dukungan keluarga pada penderita Covid-19 sangat
terbatas di Sulawesi Utara. Hal tersebut membuat penulis tertarik untuk
meneliti sejauh mana dukungan keluarga pada penderita covid-19 di Wilayah
Kawangkoan.
4

1.2. Pertanyaan Penelitian

Apakah terdapat hubungan signifikan antara dukungan keluarga dengan


kualitas hidup penderita Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kawangkoan?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Diketahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup
penderita Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kawangkoan
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Diketahui gambaran karakteristik demografi penderita Covid-19 di
Wilayah Kerja Puskesmas Kawangkoan.
2. Diketahui dukungan keluarga pada penderita Covid-19 di Wilayah
Kerja Puskesmas Kawangkoan.
3. Diketahui kualitas hidup penderita Covid-19 di Wilayah Kerja
Puskesmas Kawangkoan.
4. Dianalisis hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup
penderita Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kawangkoan.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1 Teoritis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman
tentang betapa pentingnya manfaat dukungan yang berasal dari keluarga
dalam proses penyembuhan penderita covid-19 dan juga berpengaruh
pada kualitas hidup penderita covid-19.
1.4.2 Praktis
Hasil dalam penelitian ini dapat menjadi sebuah pedoman maupun
sumber informasi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat di Wilayah
Kerja Puskesmas Kawangkoan untuk memberikan dukungan pada
mereka yang terpapar Covid-19 dengan tidak mendiskriminasi guna
meningkatkan kualitas hidup penderita Covid-19, dan juga berguna bagi
tenaga kesehatan di Puskesmas Kawangkoan untuk memberikan
pelayanan yang tepat dan baik pada masa pandemi Covid-19.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada Bab II ini membahas secara spesifik tentang variabel dependen dan
independen terkait penelitian yaitu dukungan keluarga dan kualitas hidup
penderita covid-19, dan bab ini juga membahas tentang asumsi utama dan konsep
dasar keperawatan Jean Watson yang relevan dan langsung berhubungan dengan
variabel-variabel penelitian, serta penelitian terkait.

2.1. Kualitas Hidup


Ada beberapa pengertian mengenai kualitas hidup menurut para ahli.
Menurut Sandjaya (2018), Kualitas hidup adalah persepsi dari setiap individu
mengenai keadaan kehidupannya berhubungan dengan nilai, standar maupun
budaya mereka. Kualitas hidup adalah suatu keadaan atau posisi yang diukur
dari seberapa besar masalah yang dimiliki individu termasuk masalah
hubungan sosial, kesehatan, status mental atau psikologik, status sosial, serta
kebebasan individu dalam lingkungan mereka (WHO, 2012). Kualitas hidup
merupakan konsep sangat luas mencakup beberapa komponen kesehatan dan
kesejahteraan fisik, ekonomi, budaya, dan sosial (Oliel & Thomas, 2018).
Dengan demikian, Kualitas hidup dapat dinilai dari suatu keadaan ataupun
posisi individu dalam kehidupan untuk menentukan tingkat kesejahteraan
mereka.
Tingkat kesejahteraan individu dapat diukur dari beberapa domain
mengenai kualitas hidup. Ada empat domain dari kualitas hidup yang pertama
kesehatan secara fisik, diukur dari energi, kenyamanan, istirahat dan tidur,
mobilitas, aktivitas, serta kapasitas individu dalam bekerja, yang kedua
psikologis, dapat diukur dari segi penampilan maupun citra tubuh, perasan
negatif dan positif, belajar, cara berpikir, spiritualitas individu, yang ketiga
hubungan sosial, dapat dilihat dari hubungan pribadi individu, serta dukungan
keluarga, yang keempat lingkungan, domain ini dapat diukur dari sumber
keuangan, kebebasan, keamanan, keadaan lingkungan, cara memperoleh
informasi, partisipasi untuk rekreasi, serta transportasi (Savira, 2018). Jadi,

5
empat domain mengenai kualitas hidup dapat menentukan tingkat
kesejahteraan seseorang dalam kehidupannya.

6
7

Kualitas hidup memiliki empat faktor. Menurut Savira (2018), Kualitas


hidup memiliki empat faktor yaitu faktor fisik, faktor psikologis, faktor klinis,
faktor sosial ekonomi. Yang pertama faktor fisik, menurut Khalid (2016),
faktor fisik dapat digambarkan seperti cacat fungsional tubuh manusia
sehingga dapat berpengaruh terhadap kualitas hidup individu dalam hal secara
mandiri tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Kesakitan maupun
perasaan gelisah membuat klien tidak bisa beraktivitas seperti biasanya
(Utami, 2017). Selain itu, ketidaknyamanan dapat menganggu aktivitas,
kelemahan atau kurangnya energi, terganggunya kualitas tidur, menurunnya
kemampuan untuk bekerja dapat berpotensi mempengaruhi kualitas hidup
seseorang (Astuti, 2017). Hal ini menjelaskan bahwa faktor fisik dapat
mempengaruhi kualitas hidup dari seseorang.
Yang kedua, faktor psikologis. Depresi merupakan salah satu pemicu
faktor psikologis sehingga dapat menurunkan kualitas hidup individu (Liu &
Huang, 2018). Berkurangnya kemampuan seseorang dalam berkonsentrasi,
perasaan tidak puas kepada diri sendiri karena rasa sakit yang dialami dan
sering mucul perasaan yang negatif akibat kesepian, cemas, putus asa, serta
depresi merupakan faktor yang mempengaruhi kualitas hidup individu (Astuti,
2017). Dengan demikian, depresi menjadi salah satu penyebab utama
menurunnya kualitas hidup.
Yang ketiga, faktor klinis. Efek samping yang terjadi dalam pengobatan
klien merupakan faktor klinis yang dapat mempengaruhi kualitas hidup (Liu &
Huang, 2018). Selain itu, tingkat keparahan penyakit, komplikasi, kepatuhan
pasien, dan penggunaan obat juga menjadi salah satu penyebab perubahan
kualitas hidup (Yaghoubi dkk,2017). Jadi, faktor klinis ternyata juga dapat
menurunkan kualitas hidup seseorang dalam hal efek samping yang didapat
dalam pengobatan serta tingkat keparahan penyakit individu.
Yang keempat, faktor sosial dan ekonomi. Menurut Khalid (2016),
pelayanan dalam kesehatan, status perkawinan, serta status dalam keluarga
dapat mempengaruhi kualitas hidup. Hasil yang didapat dari penelitian
Yaghoubi dkk (2017), mengungkapkan bahwa kualitas hidup dapat
8

dipengaruhi oleh tingkat ekonomi seperti pekerjaan, pendapatan yang berasal


kelu arga yang
9

rendah, pendidikan dan juga pengangguran (Liu & Huang, 2018). Hal ini
menjelaskan bahwa, tingkat sosial maupun ekonomi yang dimiliki individu
sangat berpengaruh terhadap perubahan kualitas hidup.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dapat
menurunkan kualitas hidup individu yaitu yang pertama faktor secara fisik
seperti kecacatan fungsional dan kurangnya kemampuan individu untuk
melakukan aktivitas sehari-hari, kemudian faktor psikologis dalam hal ini
kecemasan maupun depresi, dan faktor klinis juga mempengaruhi tingkat
kualitas hidup akibat efek samping dari pengobatan maupun tingkat keparahan
penyakit dari seseorang, serta faktor sosial ekonomi yakni rendahnya taraf
ekonomi, tingkat status dalam keluarga dan sosial juga mempengaruhi kualitas
hidup.
2.2.Dukungan Keluarga
Saling menghargai maupun saling mengasuh merupakan ciri-ciri dari
dukungan keluarga. Dukungan keluarga dapat disebut suatu bentuk upaya
antar anggota dalam keluarga untuk saling memotivasi, bertukar informasi,
maupun saran dan saling membantu (Yani,2019). Adanya dukungan dalam
keluarga dapat membuat individu di dalam keluarga akan mampu produktif
dengan segala akal maupun kepandaian untuk meningkatkan derajat dalam
kesehatan, serta adaptasi keluarga dalam lingkungannya (Friedman,2013).
Dengan demikian, dukungan keluarga dapat menjadikan anggota keluarganya
memiliki potensi untuk memperkuat setiap individu dalam menyelesaikan
tantangan kehidupan.
Sumber dukungan keluarga berasal dari faktor internal yaitu anggota
keluarga. Menurut Friedman (2013), sumber dari dukungan sosial secara
umum meliputi jaringan informal secara spontan dalam hal ini dukungan yang
terorganisasi tanpa diatur oleh petugas kesehatan yang professional, dukungan
ini dilihat oleh anggota dalam keluarga sebagai suatu akses atau diadakan bagi
keluarga dalam arti bahwa dukungan sosial keluarga bisa ataupun tidak
dijalankan, tetapi keluarga melihat bahwa seseorang yang dapat mendukung
yaitu siap sedia membantu maupun memberi pertolongan jika diperlukan.
10

Selain itu, sumber dari dukungan sosial dan keluarga juga dapat berasal
dari dukungan keluarga yang secara internal, seperti dukungan keluarga dari
istri maupun suami ataupun dukungan dari saudara, dukungan dari anak, dan
juga dukungan keluarga eksternal. Dengan demikian, dukungan keluarga
mengacu pada hubungan secara interpersonal keluarga yang meliputi
penerimaan anggota keluarga, sikap dan tindakan, sehingga dapat
menimbulkan rasa yang saling memperhatikan satu sama lain.
Dukungan keluarga juga memiliki beberapa jenis dukungan dalam
keluarga. Ada empat macam dukungan dalam keluarga yakni dukungan
emosional, kenyamanan, keyakinan, maupun perasaan diterima dalam bentuk
empati, perhatian, kepercayaan, serta kepedulian dalam keluarga merupakan
suatu bentuk dukungan emosional, yang kedua duku ngan penghargaan,
bentuk dukungan ini berupa saling memberikan energi yang positif dalam
keluarga untuk menguatkan anggota keluarga yang sakit, yang ketiga
dukungan instrumental, dengan melibatkan sarana untuk membantu individu,
dapat menurunkan stressnya dalam menyelesaikan masalah, yang keempat
dukungan informasi, bentuk dukungan ini berupa saling memberikan nasihat
antar anggota keluarga (Arnoldus, 2019). Jadi, suatu bentuk dukungan
keluarga dapat dilihat dari beragam jenis dukungan keluarga.
Manfaat dukungan keluarga juga berpengaruh terhadap kesejahteraan
anggotanya. Menurut Friedman (2013), Dukungan sosial dan keluarga
merupakan suatu proses yang dapat terjadi di sepanjang masa kehidupan, jenis
dan sifat dukungan keluarga juga berbeda dalam siklus kehidupan, namun
dalam setiap siklus dalam kehidupan, dukungan keluarga dapat membuat
anggotanya aktif dalam segala akal dan kepandaian, sebagai hasilnya hal
tersebut dapat membangun adaptasi keluarga maupun meningkatkan kesehatan
anggota keluarga. Dengan demikian, dukungan keluarga dapat membawa efek
positif terhadap anggota yang ada dalam lingkup keluarga.
Dukungan keluarga juga memiliki beberapa faktor yang mempengaruhi.
Friedman (2013) mengungkapkan bahwa faktor yang memiliki pengaruh
terhadap dukungan keluarga yakni kelas dari sosial dan ekonomi yang terdiri
dari tingkat pekerjaan maupun hasil dan juga pendidikan, ia menyebutkan juga
11

bahwa dalam keluarga dengan tingkat kelas yang menengah, hubungan yang
adil dan demokratis berpotensi ada di dalam keluarga, sedangkan dalam
keluarga dengan tingkat kelas bawah terdapat hubungan lebih ke otokratis dan
otoritas. Selain itu, kelas tingkat sosial yang menengah memiliki dukungan
dan keterlibatan tergolong tinggi jika dibandingkan dengan tingkat sosial yang
cenderung rendah, kemudian dalam pendidikan, jika semakin tinggi tingkat
pendidikan yang dimiliki maka memungkinkan tingginya dukungan terhadap
anggota keluarga yang sakit (Friedman,2013). Teori Unpleasant symptoms
(TOWS) (2019) mengatakan bahwa teor i ini menggambarkan kemungkinan
adanya beberapa gejala yang berinteraksi dan berkembang yang mempunyai
hubungan dengan beberapa pengaruh salah satunya yaitu faktor situasional
yang mencakup beberapa hal termasuk dukungan keluarga.
2.3. Penderita Covid-19
Ada beberapa klasifikasi orang yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia.
Menurut Kemenkes (RI) (2020), mengungkapkan bahwa klasifikasi
terkonfirmasi Covid-19 dibagi menjadi tiga bagian, yang pertama Pasien
dalam Pengawasan (PDP); seseorang teridentifikasi memiliki ISPA (Infeksi
Saluran Pernapasan Akut) yaitu demam lebih dari 38 OC dan disertai gejala
sesak napas, batuk, nyeri pada tenggorokkan ringan sampai berat, tidak
memiliki penyebab lain dilihat dari gambaran secara klinis serta akhir 14 hari
yang sebelum menunjukkan tanda orang tersebut memiliki riwayat yang
tinggal di daerah maupun negara terkonfirmasi Covid-19 dan riwayat individu
dalam melakukan perjalanan ke daerah terkonfirmasi atau transmisi lokal
Covid-19.
Yang kedua, Orang dalam Pemantauan (ODP); seseorang yang menunjukkan
gejala demam lebih dari 38OC maupun memiliki riwayat sebelumnya yaitu
demam serta menunjukkan gejala seperti sakit pada tenggorokkan, batuk,
pilek, dan tidak memiliki penyebab yang lain yang dilihat dari gambaran
secara klinis akurat serta sebelum menunjukkan gejala memiliki riwayat
dalam perjalanan atau bertempat tinggal pada daerah transmisi secara lokal 14
hari terakhir. Yang ketiga Orang tanpa Gejala (OTG); seseorang memiliki
hubungan langsung atau kontak secara erat serta memiliki resiko tertular
12

dengan orang terkonfirmasi Covid-19. Hal ini menjelaskan bahwa status orang
terkait Covid-19 ditunjukkan dengan status PDP, ODP, dan OTG.
13

2.4 Penelitian Terkait


Tabel 2.4 Penelitian terkait
No Penulis Tempat Tahun Tujuan Desain/Metode/ Populasi/Sampl Hasil Manfaat dan/atau
ing/Sampel
Statistik Test Limitasi dari
Penelitian
1 Yu-Fen Ma Rumah 2020 Untuk melihat Deskriptif Sebanyak 770 Analisis statistik Menurut asumsi dari
dkk Sakit hubungan dari Korelasi responden menunjukkan ada peneliti bahwa
Hubei, prevalensi depresi menggunakan anggota keluarga pasien dengan
China dengan tingkat Cross Sectional yang terinfeksi covid- depresi mempunyai
kualitas hidup 19 (OR = 1, 51, P = 0, kualitas hidup yang
pasien covid-19 01), menderita covid - rendah dibandingkan
yang secara klinis 19 berat (OR = 1, 67, dengan mereka yang
stabil di Rumah P = 0, 03) dengan tidak
Sakit Hubei, China. prevalensi depresi
yaitu 43,1%
2 Xiao Yang Rumah 2020 Untuk Deskriptif Studi Analisis statistik Menurut asumsi dari
dkk Sakit mengeksplorasi Korelasi eksplorasi pada memberikan hasil peneliti dukungan
Sichuan, hubungan antara menggunakan 35 pasien ada hubungan sosial yang lebih baik
China faktor terkait pendekatan covid-19 bermakna antara pada tindak lanjut dan
dukungan secara Cross dukungan sosial perbaikan dari covid-
psikososial dengan dengan peningkatan
Sectional 19 memprediksi
kesehatan mental psikologis pada pasien
perbaikan gejala
pasien positif covid-19
covid-19 di Rumah psikologis mereka
Sakit
Sichuan, China
3 Sutinah Puskesmas 2020 Untuk mengetahui Chi-Square Jumlah peserta Analisis statistik Menurut asumsi
14

Putri Ayu, hubungan sebanyak 20 memberikan hasil peneliti kurangnya


Jambi dukungan yang orang ada hubungan dukungan keluarga
berasal keluarga bermakna antara berpengaruh terhadap
dengan kesehatan dukungan keluarga kesembuhan
mental anggota dan dengan penderita kesehatan
dalam keluarga mental akibat covid-
kesehatan mental
akibat covid-19 di 19
Puskesmas Putri anggota keluarga
Ayu, Jambi akibat covid-19
4 El- Rumah 2020 Untuk Deskriptif Sebanyak 510 Analisis statistik Menurut asumsi
Zoghby,S. Sakit di mengetahui Korelasi responden menunjukkan hasil peneliti dukungan
M Mesir dukungan dengan sebanyak 275 orang sosial maupun
keluarga dengan menggunakan (53,9) mengalami dukungan keluarga
kesejahteraan pendekatan ketakutan, 265 dapat mengurangi
mental anggota cross sectional orang (52%) stress, serta
keluarga akibat mengalami perasaan meningkatkan
covid-19 di Rumah tidak berdaya kualitas hidup dan
Sakit Mesir mekanisme koping
5 Galia dkk Balai Desa 2021 Untuk mengetahui Deskriptif Sebanyak 30 Terdapat ada Menurut asumsi dari
Kabupaten hubungan Observasional keluarga hubungan bermakna peneliti dengan
Demak pemberdayaan dengan antara adanya dukungan
dukungan keluarga pemilihan pemberdayaan secara emosional,
dengan kesehatan sampel secara dukungan anggota instrumental,
anggota
purposive keluarga dengan penghargaan dapat
keluarganya pada
masa pandemi sample kesehatan mental mempertahankan
covid- 19 di Balai anggota keluarga di dan meningkatkan
Desa Kabupaten masa pandemi kesehatan anggota
Demak covid-19. keluarga.
15

2.5. Teori Keperawatan Jean Watson


2.5.1 Asumsi Utama
Menurut Watson (2018), Manusia merupakan kelompok atau individu
yang dapat mengalami keadaan yang tidak harmonis dalam jiwa, raga, serta
pikiran sehingga harus dibantu dalam mengambil keputusan mengenai
kondisi yang sehat dan sakit untuk dapat membangun self-control,
harmonisasi, pilihan, dan self-determinan. Watson (2018) juga mengatakan
bahwa manusia tidak bisa dianggap sebagai objek dan bahwa manusia tidak
bisa dipisahkan dari dirinya sendiri maupun orang lain, dan alam semesta.
Jadi, manusia sebagai individu yang mampu berpikir dan memiliki
kemampuan untuk memperoleh kesehatannya.
Menurut Watson (2018), Kesehatan adalah keharmonisan dan kesatuan
pikiran, dan jiwa serta raga terhadap diri sendiri dengan orang disekitar dan
juga diri sendiri dengan keadaan lingkungan sekitar, menurutnya berbagai
penyakit dapat menciptakan atau menimbulkan lebih banyak
ketidakharmonisan. Kesehatan memperkuat fungsi pemeliharaan untuk
mempertahankan pemenuhan kebutuhan (Muhlisin & Ichsan, 2017). Dengan
demikian, kesehatan merupakan kondisi sejahtera baik mental, fisik, dan
spiritual untuk mencapai hidup yang lebih baik.
Lingkungan menurut Watson (2018) merupakan keadaan atau kondisi
dimana terjadi interaksi caring secara transpersonal antara klien yang sehat
maupun sakit dengan seorang perawat. Nursing dan caring adalah konstanta
di setiap keadaan dari masyarakat, yang dimaksud adalah caring tidak
berikan atau diwariskan dari pengaruh budaya (Muhlisin & Ichsan, 2017) .
Jadi, lingkungan merupakan faktor eksternal yang dapat membantu dalam
proses penyembuhan, perawatan untuk kesehatan klien.
Keperawatan adalah penerapan human science dan art dengan melalui
jaringan transaksi secara transpersonal caring sehingga dapat membantu
individu atau manusia dalam mencapai tingkat keharmonisan jiwa, pikiran,
serta raga sehingga timbul self -control, self -care, self -knowledge, dan self
-healing (Watson, 2018). Menurut Zulkarnaen (2017), Keperawatan fokus
terhadap promosi atau pendidikan kesehatan yaitu pencegahan terhadap
16

penyakit, dalam hal ini caring diberikan pada klien dalam keaadan sehat
maupun sakit. Hal ini menjelaskan bahwa, seorang perawat harus
menerapkan perilaku caring di setiap pemberian asuhan keperawatan.

2.5.2 Konsep Dasar

Gambar 2.5.2 Model Kerangka Konsep Jean Watson


Sumber : Watson, J. (2018)
Menurut Watson (2018), mengemukakan 10 faktor carrative dalam
penerapan caring yaitu Yang pertama Praktik Cinta Kasih (Practice of
Loving-Kindness), praktik ini dapat dibangun dari belajar, pengalaman, serta
upaya untuk mengembangkan sikap individu, dalam penerapan asuhan
keperawatan seorang perawat harus memberikan kasih sayang maupun
kebaikan dan bersikap terbuka dengan klien maupun rekan kerja. Jadi, melalui
faktor ini perawat dapat membangun sikap melalui caring.
Yang kedua, memiliki keyakinan dan harapan (Instillation of Faith-Hope).
Memperlihatkan peran seorang perawat dalam membangun hubungan dengan
klien, serta perawat melakukan promosi kesehatan dalam meningkatkan sikap
klien untuk mendapat pertolongan, dengan rasa yang penuh harapan dan
optimis perawat dapat memfasilitasi klien secara efektif serta membuat klien
17

membutuhkan perawat sebagai sumber kekuatan. Dengan demikian, faktor ini


berfokus memfasilitasi klien dengan asuhan keperawatan secara holistik.
Yang ketiga, membangun sensitivitas bagi orang lain dan juga diri
sendiri (Sensitivity to Self and Others). Dalam hal ini perawat berfokus
mengerti perasaan klien sehingga dapat menimbulkan kepekaan dan tampil
dengan apa adanya, juga seorang perawat memberikan kesempatan bagi orang
lain untuk mengeksplorasikan perasaan dari mereka. Jadi, dengan adanya jiwa
perawat yang saling membantu dan membina hubungan saling percaya dapat
dapat menimbulkan sikap caring.
Yang keempat, menumbuhkan hubungan yang saling percaya, juga saling
membantu (Helping - Trust Relationship). Dengan sikap empati, jujur,
harmonis, hangat, serta terbuka dapat membantu perawat untuk berkomunikasi
terapeutik yang baik dengan klien, dalam hal ini jika seorang perawat berjanji
untuk kembali dan memeriksa sesuatu, perawat harus menepati janji tersebut
dengan membangun kehadiran yang peduli dengan klien. Hal ini menjelaskan
bahwa, mengembangkan kepercayaan harus diikuti dengan sikap dasar dari
caring.
Yang kelima, meningkatkan dan menerima ekspresi yang positif maupun
negatif (Expression of Negative and Positive Feellings). Selain memahami
perasaan klien perawat juga harus mendengarkan keluhan dari klien, berbagi
perasaan suka maupun duka, dan peran perawat adalah sebagai edukator yang
baik. Dengan demikian, hal untuk membangun kepedulian adalah seorang
perawat harus siap untuk memahami dan mengerti masalah klien.
Yang keenam, melakukan metode pemecahan masalah secara sistematis
untuk mengambil keputusan (Creative Problem Solving). Dalam hal
memberikan pelayanan keperawatan harus sistematis dan terstruktur untuk
memecahkan masalah klien secara ilmiah. Jadi, pengambilan keputusan oleh
perawat sangat menentukan hasil pelayanan keperawatan kepada klien.
Yang ketujuh, mengembangkan proses belajar dan mengajar secara
interpersonal (Teaching-Learning). Dalam hal ini perawat harus memberikan
pendidikan kesehatan atau promosi kesehatan secara nyaman dan perawat
harus berpikir kritis agar klien dapat memenuhi kebutuhannya secara mandiri
18

dan juga melibatkan keluarga dalam pendidikan kesehatan. Hal ini


menjelaskan bahwa, kemandirian klien dapat ditentukan oleh cara perawat
melakukan edukasi secara efektif.
Yang kedelapan, menyediakan keadaan lingkungan aman dan mendukung,
serta memperbaiki spiritual dan mental (Creating a Healing Environment),.
Seorang perawat harus mengetahui bahwa lingkungan eksternal maupun
internal sangat mempengaruhi keadaan dan kesehatan klien, dengan menjaga
kebisingan dapat membuat klien istirahat dengan baik. Jadi penyediaan
lingkungan oleh perawat sangat menentukan kesehatan klien.
Yang kesembilan, membantu dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia
(Assisting with Basic Needs). Peran perawat adalah melihat kebutuhan klien
secara bio-psiko-sosio-spiritual secara interpersonal dengan menggunakan
rasa yang tulus dari seorang perawat untuk mencapai kesejahteraan kesehatan
klien. Dengan demikian, selain membangun rasa saling percaya perawat juga
harus memiliki ketulusan untuk menyelesaikan masalah kebutuhan klien
secara interpersonal.
Yang kesepuluh, kepedulian jiwa untuk diri sendiri dengan membangun
faktor kekuatan fenomenologis-eksistensial, serta dimensi spiritual (Soul Care
for Self). Faktor ini dapat menggambarkankeadaansecara fenomenologis yang
membuat klien menyadari dan memahami kehidupan maupun kematian
dengan melibatkan kekuatan secara spiritual. Dengan demikian, faktor ini
berfokus untuk membuat klien menerima kehidupan yang nyata bahwa ada
kehidupan maupun kematian.
BAB III
KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS PENELITIAN DAN DEFINISI
OPERASIONAL
Pada bab III ini dijelaskan mengenai kerangka konsep, hipotesis penelitian
dan definisi operasional.
3.1. Kerangka Konsep

Kualitas
Hidup
Dukungan
Penderita
Keluarga
Covid-19

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian


Keterangan :
Variabel Independen
Variabel Dependen

Penelitian ini dikaitkan dengan teori caring dari Jean Watson (2018),
dimana terdapat tiga faktor karatif yang mempengaruhi kualitas hidup yaitu
praktik cinta kasih (Practice of Loving Kindness), hubungan saling percaya
dan saling membantu (Helping-Trust Relationship), meningkatkan dan
menerima ekspresi yang positif maupun negatif (Expression of Negative and
Positive Feellings). Yang pertama, memberikan kasih sayang maupun
kebaikan dan bersikap terbuka termasuk di dalam praktik cinta kasih

19
(Practice of Loving Kindness) dimana dalam faktor tersebut mencerminkan
sikap dan tindakan dari

20
21

sebuah keluarga yang dapat diimplementasikan dan juga dapat mempengaruhi


tingkat kualitas hidup anggotanya. Dalam penelitian ini, penderita covid-19 di
Wilayah Kerja Puskesmas Kawangkoan belum memiliki dukungan keluarga
yang baik sehingga mempengaruhi tingkat kesejahteraan dan kualitas hidup
penderita covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kawangkoan.
Yang kedua, menumbuhkan hubungan saling percaya dan saling
membantu (Helping-Trust Relationship), dengan sikap empati, jujur,
harmonis, hangat, serta terbuka dapat membantu anggota keluarga dan
anggotanya yang sakit dalam hal ini penderita covid-19 untuk saling
berkomunikasi secara baik, dalam hal ini jika anggota keluarga saling berjanji
untuk saling membantu dan percaya, masing-masing harus menepati janji
tersebut dengan membangun kehadiran yang peduli satu sama lain. Dalam
penelitian ini, keluarga penderita covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas
Kawangkoan kurang menunjukkan sikap empati, serta sikap terbuka, dan
kurangnya kehadiran anggota keluarga untuk peduli pada anggota keluarganya
yang mengalami covid-19. Hal ini menjelaskan bahwa, langkah untuk
mengembangkan kepercayaan harus diikuti dengan sikap dasar dari caring.
Yang ketiga, meningkatkan dan menerima ekspresi yang positif maupun
negatif (Expression of Negative and Positive Feellings) dimana selain saling
memahami perasaan juga harus saling mendengarkan keluhan, berbagi
perasaan suka maupun duka, dan peran keluarga adalah sebagai edukator yang
baik dalam hal ini kepada anggota keluarganya yang mengalami covid-19.
Namun, hal tersebut tidak terjadi antara keluarga penderita covid-19 dengan
anggota keluarganya yang mengalami covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas
Kawangkoan.
22

3.2. Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup
penderita covid-19.
Ha : Ada hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup
penderita covid-19.
23

3.3. Definisi Operasional

Tabel 3.3 Definisi Operasional

Variabel Definisi DefinisiOperasional Alat Ukur / Cara Skala Ukur Hasil Ukur
Konseptual Ukur
Variabel Dukungan yang Dukungan keluarga Kuesioner dukungan Ordinal Dukungan keluarga
berasal dari keluarga merupakan dukungan keluarga dengan 20 baik diberi skor 61
Independen :
Variabel Kualitas Kualitasdari
hidupbentuk
anggota
hidup ialah keluargaMenggunakan
pernyataan dengan cara
kuesioner Ordinal
sampai
Kualitas hidup80,baik
dukungan
Dukungan adalah suatu yang dimana
suatu pendapat tentangpenderita ukur bentuk skala likert diberi keluarga cukup diberi
skor 104-130,
Dependen: merupakan dengan
kehidupan
upaya antar anggota seseorangjugaWHOQOL
dari covid-19 yaitu -1BREF yaitu
= tidak pernah, skor 41 sampai
dan kualitas hidup 60,
Keluarga
Kualitas pendapat membutuhkan
atau dalam hal ini dalam2bentuk
= kadang-kadang, 3= buruk dukungan keluarga
diberi skor
keluarga dari
untuk saling skala
dukungan
penderita covid-19 tersebut, sering, 4 = selalu. 26-103.kurang diberi skor 20
Hidup setiap
memberikan likert yang terdiri dari
mengenaiseperti dukungan
pendapat sampai 40.
orang/individu tentang dukungan26 pertanyaan untuk
mereka informatif,
motivasi,informasi,
tentang secara
pernyataan yangemosional,
terdiri kalimat positif dengan
maupun saran dandari dimensi
dukungan penghargaan,
secara fisik,
keadaan
saling membantu dimensiserta dukungan peringkat 1 : sangat
secara
kehidupannya instrumental/
psikologis, dimensi buruk/tidak
(Yani, 2019)
berhubungan tambahan.
hubungan sosial, serta memuaskan, 2 :
dimensi dalam
dengan nilai, lingkungan. buruk/tidak
standar memuaskan, 3 : biasa
maupun saja, 4 : baik, 5 : sangat
budaya baik dan untuk kalimat
mereka. negatif dengan
(Sandjaya, peringkat 1 : tidak sama
2018) sekali, 2 : sedikit, 3 :
dalam jumlah sedang,
4 : sangat sering, 5 :
dalam jumlah banyak.
24
BAB IV

METODE PENELITIAN

Pada bab ini menjelaskan dengan terperinci tentang desainpenelitian,


waktu penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, pengumpulan data,
analisis data, serta etika dari penelitian.

4.1 Desain Penelitian


Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kuantitatif/analitik,
menggunakan pendekatan potong lintang (cross sectional design). Pendekatan
dilakukan dalam melihat hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup
penderita covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kawangkoan.
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
4.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Kawangkoan,
Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara.

4.2.2 Waktu Penelitian


Penelitian ini dimulai pada 15 Februari 2021 yang diawali dengan persiapan
penyusunan proposal, kemudian dilakukan pengambilan data survei awal pada 18
Maret 2021, sampai pada pelaksanaan penelitian selama 3 hari yaitu 21 Juli 2021-
23 Juli 2021.
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian
4.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah 33 penderita covid-19 di Wilayah Kerja
Puskesmas Kawangkoan.

25
26

4.3.2 Sampel
Dalam penelitian ini, pengambilan sampel menggunakan teknik total
sampling, dimana semua populasi penderita covid-19 di Wilayah Kerja
Puskesmas Kawangkoan dijadikan sebagai sampel yaitu sebanyak 33 responden.
Kriteria inklusi maupun eksklusi :
1. Kriteria Inklusi
a. Penderita covid-19 dengan tingkat kesadaran compos mentis.
b. Penderita covid-19 yang bersedia untuk menjadi klien/responden.
2. Kriteria Eksklusi
a. Penderita covid-19 dengan kesadaran yang menurun.
b. Penderita covid-19 yang tidak bersedia untuk menjadi
klien/responden.
4.4 Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang terdiri
atas 2 jenis kuesioner yang sudah baku. Kuesioner yang pertama yaitu kuesioner
tentang dukungan keluarga. Instrumen tentang dukungan keluarga yang diambil
yaitu kuesioner yang dibuat oleh R Kurniawan (2017), untuk mengukur sejauh
mana dukungan keluarga. Kuesioner penelitian ini untuk mengukur persepsi dari
responden mengenai dukungan dari keluarga mereka yang meliputi : dukungan
secara emosional, dukungan instrumental, dukungan informasional, serta
dukungan penilaian. Kuesioner ini memuat 20 pernyataan dengan jenis pernyataan
menggunakan skala likert, sistem penilaiannya yaitu: 1 : tidak pernah, 2 : kadang-
kadang, 3 : sering, 4 : selalu. Jika dukungan keluarga yang diterima kurang diberi
skor 20-40, jika dukungan keluarga cukup diberi skor 41-60, dan jika dukungan
keluarga baik diberi skor 61-80. Instrumen dalam bentuk kuesioner ini telah diuji
oleh R Kurniawan (2017) mengenai keabsahannya, dengan menunjukkan hasil
Coefficient Alpha Cronbach 0,963.
Kuesioner yang kedua yaitu kuesioner tentang kualitas hidup. Kuesioner ini
diambil dari World Health Organization Quality of Life - Bref (WHOQOLBREF),
kuesioner tersebut merupakan pengembangan WHOQOL-100 yang
dikembangkan oleh tim World Health Organization (WHO) yang sudah
diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh dr. Satya Joewana dan dr. Riza Sarasvita.
Kuesioner World Health Organization Quality of Life-Bref (WHOQOL-BREF)
telah diuji validitas dan reliabilitasnya oleh B Manise (2020), untuk mengukur
27

kualitas hidup. Kuesioner ini memuat 26 pertanyaan yaitu 2 pertanyaan tentang


kualitas hidup dan kesehatan secara umum (pertanyaan nomor 1 dan 2), kemudian
pertanyaan mengenai 4 dimensi kualitas hidup yaitu dimensi fisik dengan 4
pertanyaan (pertanyaan nomor 3, 4, 10,11), dimensi psikologis dengan 14
pertanyaan (pertanyaan nomor 5, 6, 7, 8, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 26),
hubungan sosial dengan 1 pertanyaan (pertanyaan nomor 20), dimensi lingkungan
dengan 5 pertanyaan (pertanyaan nomor 9, 12, 13, 14, 15). Tipe pertanyaan ini
dengan skala likert yaitu peringkat 1 hingga 5, untuk kalimat positif dengan
peringkat 1 : sangat buruk, 2 : buruk, 3 : biasa saja, 4 : baik, 5 : sangat baik dan
untuk kalimat negatif dengan peringkat 1 : tidak sama sekali, 2 : sedikit, 3 : dalam
jumlah sedang, 4 : sangat sering, 5 : dalam jumlah banyak. Jika kualitas hidup
baik diberi skor 104-130, dan jika kualitas hidup buruk dengan peringkat 1 diberi
skor 26-103. Instrumen dalam bentuk kuesioner ini telah diuji oleh B Manise
(2020), yang menunjukkan hasil cronbach alpha 0,875, sehingga memenuhi
standar nilai cronbach alpha 0,7.
28

4.5 Pengumpulan Data


Bagan 4.5 Alur Proses Pengumpulan Data

Mengurus surat ijin survey data awal dari Fakultas


Keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado pada 17
Maret 2021
j
h
s
Memperkenalkan diri dan memberikan surat ijin survey data awal
a
dari Fakultas Keperawatan Unika De La Salle Manado kepada Kepala
Puskesmas Kawangkoan pada 18 Maret 2021 j
a
h
j
Persetujuan Kepala Puskesmas Kawangkoan d

Menentukan sampel penelitian serta mengurus surat ijin penelitian


di Fakultas pada 19 Juli 2021. Setelah itu, memberikan lembar
kuesioner kepada Dokter maupun Perawat untuk diberikan kepada
responden pada 20 Juli 2021

Melakukan perkenalan serta memapa rkan maksud serta


tujuan penelitian

Penandatanganan Informed consent bagi klien ingin menjadi


responden

Pengumpulan data (pemberian lembar kuesioner kepada


responden) pada tanggal 21-23 Juli 2021

Peneliti mengurus surat ijin permintaan survei data awal dari Dekan Fakultas
Keperawatan Unika De La Salle Manado pada tanggal 17 Maret 2021. Setelah
mendapat surat ijin permintaan survei data awal dari Dekan Fakultas Keperawatan
Unika De La Salle Manado, peneliti memperkenalkan diri dan memberikan surat
ijin survei data awal kepada Kepala Puskesmas Kawangkoan pada tanggal 18
Maret 2021. Setelah persetujuan didapat dari Kepala Puskesmas Kawangkoan
untuk dilakukan survei data awal, peneliti menentukan populasi dan besar sampel
29

yang akan dilakukan penelitian diikuti dengan kesesuaian data covid-19 terbaru di
Wilayah Kerja Puskesmas Kawangkoan. Kemudian, peneliti mengurus surat ijin
penelitian di Fakultas Keperawatan Unika De La Salle Manado pada tanggal 19
Juli 2021.

Setelah mendapat persetujuan penelitian melalui surat ijin penelitian, peneliti


mengajukan ijin penelitian kepada kepala Puskesmas Kawangkoan pada tanggal
20 Juli 2021. Setelah mendapat persetujuan dari kepala Puskesmas Kawangkoan,
peneliti langsung memberikan lembar kuesioner kepada Dokter maupun Perawat
untuk diberikan kepada responden. Setelah itu, peneliti menjelaskan maksud dan
tujuan penelitian kepada dokter maupun perawat untuk diteruskan maupun
dijelaskan kepada responden. Kemudian, Dokter maupun Perawat memberikan
lembar informed consent kepada orang yang bersedia menjadi responden. Setelah
responden bersedia untuk dilakukan penelitian, Dokter maupun Perawat
memberikan lembar kuesioner kepada responden yang menjadi sampel dalam
penelitian. Pengambilan sampel penderita covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas
Kawangkoan dilakukan selama tiga hari pada tanggal 21-23 Juli 2021. Kemudian,
peneliti melakukan analisis hasil lembar kuesioner penderita covid-19 di Wilayah
Kerja Puskesmas Kawangkoan dengan menggunakan uji statistik, setelah itu data
tersebut diolah dengan sistem komputerisasi.

4.6 Analisis Data


4.6.1 Pengolahan Data
1. Editing
Dalam penelitian ini, peneliti memeriksa serta melengkapi data dan mengecek
isian data berupa jawaban kuesioner dan kelengkapan data demografi yang telah
diisi oleh penderita covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kawangkoan . Peneliti
mendapati ada beberapa responden penderita covid-19 di Wilayah Kerja
Puskesmas Kawangkoan lupa menulis usia mereka, sehingga peneliti harus
mengingatkan mereka untuk melengkapinya.
2. Coding
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengkodean pada data-data yang
tercantum dalam kuesioner yaitu diberikan kode 1 pada usia 21-25 tahun, kode 2
30

pada usia 26-30 tahun, kode 3 pada usia 31-35 tahun, kode 4 pada usia 36-40
tahun, kode 5 pada usia 41-45 tahun, kode 6 pada usia 46-50 tahun. Pada jenis
kelamin kode 1 untuk laki-laki dan kode 2 untuk perempuan.
3. Processing
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sistem komputerisasi untuk
memasukkan data-data dari penderita covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas
Kawangkoan yang telah diubah menjadi huruf atau angka yang sudah dianalisis,
setelah data tersebut dianalisis, selanjutnya peneliti memasukkan data tersebut ke
dalam program uji statistik.
4. Tabulation
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan tabulasi data yang sudah diberi kode,
selanjutnya peneliti melakukan pengolaan dalam bentuk tabel berdasarkan sifat-
sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian, data kemudian dianalisa
melalui perhitungan statistik dan menjumlahkan hasil perhitungan melalui sistem
komputer.

4.6.2 Analisis Univariat dan Bivariat


Dalam penelitian ini, peneliti melakukan analisa data menggunakan bantuan
sistem komputerisasi yaitu analisis data univariat dan bivariat. Peneliti melakukan
analisis univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi variabel independen yaitu
dukungan keluarga dan variabel dependen yaitu kualitas hidup. Peneliti juga
melakukan analisis bivariat, untuk mengetahui hubungan antara variabel
independen dan dependen apakah ada hubungan atau tidak. Peneliti menggunakan
uji statistik korelasi spearman’s rho dengan tingkat kepercayaan 95% (0,05).
Secara statistik dalam penelitian ini disebut ada hubungan yang bermakna atau
signifikan antara variabel independen dan dependen dengan nilai p-value <0,05
maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan antara variabel
independen dukungan keluarga dan variabel dependen kualitas hidup.
31

4.7 Etika Penelitian


4.7.1 Baik
Dalam penelitian ini, peneliti menjelaskan manfaat, motivasi, saran serta resiko
yang mungkin terjadi pada responden selama penelitian pada dokter maupun
perawat yang menjadi sarana memberikan kuesioner, dimana beberapa hal
tersebut diteruskan maupun dijelaskan oleh dokter maupun perawat kepada
penderita covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kawangkoan karena peneliti
tidak dapat bertemu secara langsung dengan responden.
4.7.2 Hormat
Dalam penelitian ini, peneliti menjamin responden mendapat cukup informasi
dari peneliti dan berpartisipasi dengan sukarela yang dapat ditunjukkan dengan
penandatanganan Informed Consent dan peneliti menghargai segala keputusan
yang diambil oleh responden. Pada penelitian ini, sebagian besar penderita covid-
19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kawangkoan berpartispasi. Dan juga peneliti
sudah menjamin kerahasiaan penelitian, baik berupa identitas, hasil penelitian dan
informasi-informasi apapun yang terkait dengan penderita covid-19 di Wilayah
Kerja Puskesmas Kawangkoan.
4.7.2 Adil
Dalam penelitian ini, peneliti menjamin semua penderita covid-19 di Wilayah
Kerja Puskesmas Kawangkoan mendapat hak maupun kesempatan yang sama
dalam menjadi bagian penelitian ini serta mendapat informasi yang lengkap dari
peneliti, dan dalam penelitian ini peneliti berlaku seadil-adilnya tanpa
membedakan satu dengan yang lain pada saat pemilihan responden penderita
covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kawangkoan.
BAB V
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini peneliti akan membahas dan menjelaskan hasil penelitian
yang sudah dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Kawangkoan, hasil dari
penelitian ini akan dijabarkan dalam bentuk tabel yang telah dianalisis secara
univariat dan bivariat.
Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Kawangkoan
pada jam 09.00 WITA pada 33 responden, pada saat penelitian peneliti
dibantu oleh dokter dan perawat yang ada di Puskesmas Kawangkoan dalam
memberikan kuesioner kepada 33 responden. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Penderita
Covid-19, hasil penelitian ini didapatkan melalui dua kuesioner yaitu
kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner kualitas hidup setelah data
terkumpul kemudian dilakukan pemeriksaan data dan pengolahan data.
Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 33 responden yang mengalami
Covid-19. Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa data maka peneliti
menyajikan data demografi, data analisis univariat dan data analisis bivariat.
Analisis bivariat dilakukan menggunakan Uji Korelasi Spearman’s Rho
dengan nilai signifikan <0,05.

32
33

5.1 Hasil Analisis Karakteristik Responden


Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan umur, di Wilayah kerja
Puskesmas Kawangkoan, ditunjukkan pada Tabel 5.1
Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Responden
di Wilayah Kerja Puskesmas Kawangkoan
Tahun 2021 (n=33)
Karakteristik Frekuensi (n=33) Persentase (%)

Umur
21- 25 17 51,5
26 - 30 5 15,2
31 - 35 6 18,2
36 - 40 0 0
41 - 45 3 9,1
46 - 50 2 6,1
Jenis Kelamin
Laki-Laki 17 51,5
Perempuan 16 48,5
Total 33 100
Sumber: Data Primer 2021
Berdasarkan analisis peneliti pada tabel 5.1 diketahui karakteristik
responden berdasarkan jenis kelamin yang terbanyak adalah responden laki-
laki 17 responden 51.5 %, sedangkan berdasarkan usia yang terbanyak
kelompok usia 21 - 25 Tahun yaitu 17 responden (51,5 %) dan yang paling
sedikit usia 46 – 50 tahun 2 responden (6,1%)
5.2 Hasil Analisis Univariat
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga Penderita Covid-19
di Wilayah Kerja Puskesmas Kawangkoan
Tahun 2021 (n=33)
Dukungan Keluarga Frekuensi (n) Persentase (%)
Baik 11 33.3
Cukup 5 15.2
Kurang 17 51.5
Total 33 100
Sumber: Data Primer 2021
Berdasarkan tabel 5.2 diketahui dukungan keluarga kurang sebanyak 17
responden (51.5%) dan paling sedikit dukungan keluarga baik sebanyak 5
responden (33.3%).
34

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Kualitas Hidup Penderita Covid-19


di Wilayah Kerja Puskesmas Kawangkoan
Tahun 2021 (n=33)
Kualitas Hidup Frekuensi (n) Persentase (%)
Baik 7 21.2
Buruk 26 78.8
Total 33 100
Sumber: Data Primer 2021
Berdasarkan tabel 5.3 diatas diketahui sebagian besar responden dengan
kualitas hidup buruk sebanyak 26 responden (78.8%) dan paling sedikit kualitas
hidup baik sebanyak 7 responden (21.2%).

5.3 Hasil Analisis Bivariat


Analisis bivariat dilakukan untuk melihat Hubungan Dukungan Keluarga
dengan Kualitas Hidup Penderita Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas
Kawangkoan. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi Spearman’s Rho
dengan batasan kemaknaan 95% (0.05). Sehingga dapat dikatakan memiliki
hubungan yang bermakna jika p-value <0.05.
Tabel 5.4 Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup
Penderita Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas
Kawangkoan Tahun 2021 (n=33)
Variabel Frekuensi (n) Koefisien Korelasi p-value
Dukungan
Keluarga 33 0,781 0,000
Kualitas Hidup
Sumber: Data Primer 2021
Berdasarkan analisis peneliti pada tabel 5.4 dapat dilihat bahwa responden
dalam penelitian ini berjumlah 33 responden dan dari hasil analisis statistik
mengenai Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Penderita
Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kawangkoan dianalisis menggunakan uji
korelasi Spearman’s Rho dengan tingkat kemaknaan 95% (0,05), diperoleh nilai
signifikansi = 0.000 (p-value < 0.05) yang artinya ada hubungan yang signifikan
antara variabel independen yaitu Dukungan Keluarga dengan variabel dependen
yaitu Kualitas Hidup maka Ho ditolak dan Ha diterima, nilai koefisien korelasi
yaitu 0,781 artinya nilai keeratan hubungan antara variabel dependen dan
independen bersifat sangat kuat dan arah dari hubungan kedua variabel bisa
bersifat negatif maupun positif.
35

BAB VI
PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas tentang hasil penelitian yang diperoleh, dan
dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya serta keterkaitannya dengan
teori yang dipakai dalam penelitian.
6.1 Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil data demografi di Wilayah Kerja Puskesmas
Kawangkoan, responden pada karakteristik usia penderita covid-19 terbanyak
adalah penderita covid-19 dengan kelompok usia 21-25 tahun (51,5%) dan
pada karakteristik jenis kelamin penderita covid-19 adalah penderita covid-19
dengan jenis kelamin laki-laki dengan jumlah 17 responden (51,5%)
sedangkan jenis kelamin perempuan hanya 16 responden (48,5%). Dikaitkan
dengan penelitian ini, sebagian responden dengan kelompok usia 21-25 tahun
(51,5%) dan sebagian responden dengan jenis kelamin laki-laki yaitu 17
responden (51,5%) cenderung memiliki dukungan keluarga yang kurang dan
juga memiliki kualitas hidup yang cenderung rendah.
6.2 Dukungan Keluarga Penderita Covid-19
Berdasarkan hasil penelitian yang memiliki tiga kategori yaitu dukungan
keluarga baik, dukungan keluarga cukup, dan dukungan keluarga buruk.
Sebagian besar penderita covid-19 berada pada dukungan keluarga dengan
kategori kurang sebanyak 51,5 % responden dan sebagian penderita covid-19
berada pada kategori cukup sebanyak 15,2% dan sebagian kecil penderita
covid-19 berada pada dukungan keluarga dengan kategori baik sebanyak
33,3%, hal ini disebabkan oleh kurangnya partisipasi keluarga untuk
memberikan dukungan pada anggota keluarganya yang mengalami covid-19
yang menjalani isolasi untuk perawatan medis di Wilayah Kerja Puskesmas
Kawangkoan dan juga sangat dibatasi untuk dilakukan kunjungan keluarga
karena masa pandemi sehingga hanya dapat berkomunikasi lewat telepon.
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti, sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Sutinah (2020) tentang hubungan dukungan yang berasal dari
keluarga dengan kesehatan mental anggota keluarga akibat covid-19 di
Puskesmas Putri Ayu Jambi dan penelitian yang dilakukan oleh Galia (2021)
36

tentang hubungan pemberdayaan dukungan keluarga dengan kesehatan


anggota keluarganya dengan covid-19 pada masa pandemi covid-19 di Balai
Desa Kabupaten Demak. Kedua penelitian diatas mendapatkan hasil yang
sama, dimana dukungan keluarga penderita covid-19 dalam penelitian ini
sangat kurang dalam memberikan dukungan, motivasi, memperhatikan satu
sama lain, maupun saling membantu sehingga berdampak pada kesejahteraan
anggota keluarga.
Asumsi peneliti, hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa masih banyak
keluarga yang kurang memberikan dukungan terhadap anggota keluarganya
yang mengalami sakit, dalam hal ini dukungan secara emosional, dukungan
instrumental, dukungan penghargaan, dan dukungan informatif. Sehingga
tidak diragukan lagi kurangnya dukungan keluarga dapat membawa pada rasa
cemas, ketakutan, bahkan kesepian dapat berdampak pada kesehatan secara
psikologis anggota keluarga yang mengalami covid-19.
Masalah tersebut didukung oleh teori dari Savira (2018), yang mengatakan
tingkat kesejahteraan individu dapat diukur atau dapat dilihat dari hubungan
pribadi individu, serta dukungan keluarga dalam hal ini dukungan informatif,
dukungan emosional, dukungan penghargaan, dan dukungan instrumental/
tambahan. Hal tersebut juga dapat dikaitkan dengan teori Unpleasant
symptoms (TOWS) (2019) dimana dalam teori ini menggambarkan
kemungkinan adanya beberapa gejala yang berinteraksi dan berkembang yang
mempunyai hubungan dengan beberapa pengaruh salah satunya yaitu faktor
situasional yang mencakup beberapa hal termasuk dukungan keluarga.
Dengan demikian, keluarga perlu memperhatikan anggota keluarganya yang
sakit dalam hal ini penderita covid-19, karena dukungan keluarga merupakan
salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kondisi psikologis dari penderita
covid-19.
6.3 Kualitas Hidup Penderita Covid-19
Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan hasil penelitian dengan dua
kategori yaitu kualitas hidup baik dan kualitas hidup buruk. Sebagian besar
penderita covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kawangkoan mengalami
penurunan kualitas hidup sebanyak 78,8% dan sebagian kecil penderita covid-
37

19 berada pada kategori kualitas hidup baik yaitu hanya 21,2%, hal ini
disebabkan oleh kurangnya dukungan keluarga sehingga memicu beberapa
faktor yaitu faktor kecemasan, ketakutan, kesepian, merasa rendah diri,
keputusasaan, dan beberapa persoalan yang berdampak pada kualitas hidup
penderita covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kawangkoan. Dengan
demikian, penurunan dukungan keluarga dapat mempengaruhi tingkat kualitas
hidup penderita covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kawangkoan.
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti, sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Yu-Fen Ma dkk (2020) tentang prevalensi depresi dengan
tingkat kualitas hidup pasien covid-19 yang secara klinis stabil di Rumah
Sakit Hubei, China dan penelitian yang dilakukan oleh El-Zoghby,S.M (2020)
tentang dukungan keluarga dengan kesejahteraan mental anggota keluarga
akibat covid-19 di Rumah Sakit Mesir. Kedua penelitian diatas, mendapatkan
hasil yang sama bahwa sebagian besar penderita covid-19 berada pada
kategori kualitas hidup buruk akibat dari kurangnya pendekatan anggota
keluarga terhadap penderita covid-19 sehingga berdampak pada perubahan
kualitas hidup.
Asumsi peneliti, hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa sebagian
besar penderita covid-19 memiliki kualitas hidup yang buruk , yang
disebabkan oleh keadaan secara psikososial dari penderita covid-19 yang
kurang baik akibat dari kurangnya peran dari anggota keluarga untuk
memberikan dukungan sehingga sangat berdampak pada kelangsungan hidup
penderita covid-19 dalam menjalani isolasi karena mengalami covid-19.
Dengan demikian, tingkat kesejahteraan penderita covid-19 sangat bergantung
pada pemberian dukungan dari orang terdekat terutama keluarga.
Penelitian ini didukung oleh teori dari WHO (2012) mengenai kualitas
hidup adalah suatu keadaan atau posisi yang diukur dari seberapa besar
masalah yang dimiliki individu termasuk masalah hubungan keluarga maupun
sosial, kesehatan, status mental atau psikologik, status sosial, serta kebebasan
individu dalam lingkungan mereka. Liu & Huang (2018) juga mengatakan
depresi merupakan salah satu pemicu faktor psikologis sehingga dapat
menurunkan kualitas hidup individu. Berkurangnya kemampuan seseorang
38

dalam berkonsentrasi, perasaan tidak puas kepada diri sendiri karena sakit
yang dialami dan kurangnya dukungan dari orang terdekat sehingga sering
muncul perasaan yang negatif akibat kesepian, cemas , putus asa, serta depresi
merupakan faktor yang mempengaruhi kualitas hidup individu (Astuti,2017).
Dengan demikian, tingkat kualitas hidup individu dapat dilihat atau diukur
dari beberapa faktor terkait yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan dan
kelangsungan hidup individu.
6.4 Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Penderita Covid-
19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Kawangkoan
Dari hasil penelitian, ada hubungan yang signifikan antara Dukungan
Keluarga dengan Kualitas Hidup Penderita Covid-19 di Wilayah Kerja
Puskesmas Kawangkoan.
Penelitian ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh El-Zoghby,S.M (2020) tentang hubungan dukungan keluarga dengan
kesejahteraan mental anggota keluarga akibat covid-19 di Rumah Sakit Mesir
dan juga penelitian yang dilakukan oleh Sutinah (2020) tentang hubungan
dukungan keluarga dengan kesehatan mental anggota keluarga yang
mengalami covid-19 serta penelitian yang dilakukan oleh Xiao Yang dkk
(2020) tentang hubungan antara faktor terkait dukungan psikososial keluarga
dengan kesehatan mental pasien positif covid-19. Penelitian diatas
mendapatkan hasil yang sama dengan penelitian ini dimana responden
mengalami penurunan kualitas hidup akibat kurangnya dukungan dari anggota
keluarga.
Penelitian ini didukung oleh teori Friedman (2013) yang mengatakan
adanya dukungan dalam keluarga dapat membuat individu di dalam keluarga
akan mampu produktif dengan segala akal maupun kepandaian untuk
meningkatkan derajat dalam kesehatan, serta adaptasi keluarga dalam
lingkungannya. Penelitian ini juga didukung oleh teori dari Savira (2018),
yang mengatakan tingkat kesejahteraan individu dapat diukur atau dapat
dilihat dari hubungan pribadi individu, serta dukungan keluarga dalam hal ini
dukungan informatif, dukungan emosional, dukungan penghargaan, dan
39

dukungan instrumental/tambahan. Dengan demikian, meningkatnya dukungan


dari sesama anggota keluarga seiring dengan tingkat kualitas hidup individu.
Dari asumsi peneliti, hubungan dari kedua variabel ini dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya pertama yaitu faktor dukungan keluarga,
dimana sebagian besar responden kurang mendapat dukungan dari anggota
keluarga mereka sehingga mereka mudah untuk merasa kesepian, ketakutan,
maupun kecemasan saat melakukan isolasi untuk perawatan medis, faktor
yang kedua adalah peran anggota keluarga dalam memberikan perhatian dan
dukungan agar memperhatikan keadaan anggota keluarganya yang mengalami
Covid-19 sehingga dapat berdampak pada tingkat kualitas hidup penderita
Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kawangkoan.
Dikaitkan dengan teori caring dari Jean Watson dimana terdapat tiga
faktor karatif yang mempengaruhi kualitas hidup yaitu praktik cinta kasih
(Practice of Loving Kindness), hubungan saling percaya dan saling membantu
(Helping-Trust Relationship), meningkatkan dan menerima ekspresi yang
positif maupun negatif (Expression of Negative and Positive Feellings). Yang
pertama, memberikan kasih sayang maupun kebaikan dan bersikap terbuka
termasuk di dalam praktik cinta kasih (Practice of Loving Kindness) dimana
dalam faktor tersebut mencerminkan sikap dan tindakan dari sebuah keluarga
yang dapat diimplementasikan dan juga dapat mempengaruhi tingkat kualitas
hidup anggotanya. Dalam penelitian ini, penderita covid-19 di Wilayah Kerja
Puskesmas Kawangkoan belum memiliki dukungan keluarga yang baik
sehingga mempengaruhi tingkat kesejahteraan dan kualitas hidup penderita
covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kawangkoan.
Yang kedua, menumbuhkan hubungan saling percaya dan saling
membantu (Helping-Trust Relationship), dengan sikap empati, jujur,
harmonis, kehangatan, serta sikap terbuka dapat membantu anggota keluarga
dan anggotanya yang sakit dalam hal ini penderita covid-19 untuk saling
berkomunikasi secara baik, dalam hal ini jika anggota keluarga saling berjanji
untuk saling membantu dan percaya, masing-masing harus menepati janji
tersebut dengan membangun kehadiran yang peduli satu sama lain. Dalam
penelitian ini, keluarga penderita covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas
40

Kawangkoan kurang menunjukkan sikap empati, serta sikap terbuka, dan


kurangnya kehadiran anggota keluarga untuk peduli pada anggota keluarganya
yang mengalami covid-19. Hal ini menjelaskan bahwa, langkah untuk
mengembangkan kepercayaan harus diikuti dengan sikap dasar dari caring.
Yang ketiga, meningkatkan dan menerima ekspresi yang positif maupun
negatif (Expression of Negative and Positive Feellings) dimana selain saling
memahami perasaan juga harus saling mendengarkan keluhan, berbagi
perasaan suka maupun duka, dan peran keluarga adalah sebagai edukator yang
baik dalam hal ini kepada anggota keluarganya yang mengalami covid-19.
Namun, hal tersebut tidak terjadi antara keluarga penderita covid-19 dengan
anggota keluarganya yang mengalami covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas
Kawangkoan.
6.2 Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu peneliti tidak dapat
bertemu secara langsung dengan responden karena adanya masa pandemi dan
peneliti kesulitan untuk meminta data covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas
Kawangkoan karena sangat dirahasiakan sehingga peneliti harus meminta
persetujuan dari kepala puskesmas secara langsung.
BAB VII
PENUTUP

7.1 Kesimpulan
1. Gambaran karakteristik demografi penderita Covid-19 di Wilayah Kerja
Puskesmas Kawangkoan sebagian besar berada pada kelompok usia 21-25
tahun dan sebagian besar responden adalah laki-laki.
2. Dukungan keluarga pada penderita Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas
Kawangkoan sebagian besar berada pada dukungan keluarga dengan
kategori kurang dan sebagian kecil berada pada kategori dukungan
keluarga baik.
3. Kualitas hidup penderita Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas
Kawangkoan sebagian besar mengalami penurunan kualitas hidup dan
sebagian kecil penderita covid-19 berada pada kategori kualitas hidup
baik.
4. Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan
kualitas hidup penderita covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas
Kawangkoan.
7.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti memberikan saran yaitu :
1. Ilmu Keperawatan
Penelitian ini diharapkan untuk dapat menjadi bekal maupun ilmu
bagi peneliti keperawatan lain dalam melakukan penelitian terkait
dukungan keluarga dengan kualitas hidup penderita covid-19 dan
untuk penderita lainnya. Untuk kedepannya penelitian ini diharapkan
perlu dikembangkan dan dapat meneliti, menggali lebih dalam
mengenai faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat kualitas hidup
penderita covid-19 dan diharapkan penelitian selanjutnya agar mencari
solusi dalam meningkatkan dukungan keluarga dari penderita covid-
19.

41
42

2. Profesi Keperawatan
Bagi perawat diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat di
implementasikan dalam memberikan asuhan keperawatan dan dalam
memberikan dukungan secara verbal dan non-verbal kepada pasien
maupun keluarga. Dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan
perawat untuk selalu melibatkan keluarga dalam memberikan asuhan
keperawatan untuk menanggulangi masalah dukungan keluarga yang
mempengaruhi kualitas hidup.
3. Puskesmas
Bagi puskesmas, dengan adanya penelitian ini untuk lebih
mengembangkan sosialisasi kepada masyarakat yaitu dengan
melakukan sosialisasi tentang peningkatan dukungan keluarga kepada
penderita covid-19, sehingga hal tersebut dapat berdampak pada
kesejahteraan maupun tingkat kualitas hidup penderita covid-19.
4. Masyarakat
Bagi masyarakat dengan adanya penelitian ini, dapat memberikan
dukungan pada mereka yang terpapar Covid-19 dengan tidak
mendiskriminasi melainkan mengembangkan sikap yang peduli guna
meningkatkan kualitas hidup penderita Covid-19.
43

DAFTAR PUSTAKA

Afina,A., Budi,M.T., & Sahadi,A. (2020). Upaya untuk peningkatan


keberfungsian secara sosial kepada eks pasien covid-19. Jurnal
Pangabdian Masyarakat,7(2),371-376.
Ahnes, L. (2020). Hubungan Dari Perilaku Mencuci Tangan Dengan Kasus Diare
Pada Anak SD GMIM 1 Sion Sendangan. Jurnal Keperawatan,1 (1), 19-
25.
Alfianika. (2018). Metode Dalam Penelitian Mengenai Pengajaran Bahasa
Indonesia. Yogyakarta: Sumber Press
Astuti., Syamsiatun., & Suryani. (2017). Faktor yang berhubungan dengan
kualitas hidup pada pasien stroke. Jurnal Psikologi,1(2),113-120.
Bella, S. M. (2020). Hubungan Implementasi Aktivitas Fisik Dengan Kualitas
Hidup Wanita Lansia Di Desa Kalurae Kecamatan Tabukan Utara. Jurnal
Keperawatan,1.
Diah., Dwi., Fathiyah., Erlina., Heidy. (2020). Penyakit Covid-19. Jurnal
Respirologi Indonesia,40 (2),119-129.
Erika,E.S., & Maria,L.N.M. (2020). Pengetahuan & sikap yang berhubungan
dengan resiko untuk tertular covid-19 terhadap masyarakat di sulawesi
utara. Jurnal Keperawatan,16(2),75-82.
FK UDLSM, (2020). Panduan Pembimbingan Dan Penulisan Skripsi Fakultas
Keperawatan. Buku Panduan Pembimbingan Dan Penulisan Skripsi
Fakultas Keperawatan UDLSM,1-38.
Friedman. (2013). Buku Ajar Tentang Keperawatan Keluarga : Teori, Riset, dan
Praktek. Jurnal Keperawatan, 5, Jakarta : EGC.
Galia,W.A., Sri,H., Biyanti,D.W., & Noor,F. (2021). Pemberdayaan Untuk
Dukungan keluarga Bertujuan Meningkatkan Pemahaman Serta
Pencegahan Corona Virus (Covid- 19) Pada Masyarakat Kabupaten
Demak. Jurnal Untuk Pengabdian Masyarakat,4(1),10-20.
Grove & Gray. (2019). Understanding of Nursing Research Building an
Evidence-Based Practice. Textbook of Nursing Research for Evidence
Based Practice (EBP). Edisi 1
44

Herlina,J. (2020). Perbandingan kasus fatal akibat covid-19 pada beberapa


negara asia tenggara. Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat,1(2),24-
29.
Liu & Huang. (2018). Effects of Social Support & Stroke Survivors Health
Related Quality of Life. Systematic Review,Patients Education
& Conseling,93,169-176.
May,D.Y.S. (2020). Review Article: Dukungan sosial dalam situasi pandemi
covid-19. In Press Journal Litbang Sukowati,5(1),11-26.
Muhlisin., & Ichsan. (2017). Aplikasi Untuk Model Konseptual Caring Jean
Watson Untuk Asuhan Keperawatan. Jurnal Ilmu Dari
Keperawatan, 1(3), 147-150.
Nafidah. (2017). Hubungan Aktivitas Fisik dengan Tingkat Kognitif Untuk Lanjut
Usia Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia Jakarta Selatan.
Nursalam, A. (2017). Metodologi Untuk Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Oliel,N.D.&Thomas,K.S. (2018). Quality of Life Participation in Children with
Neurodevelopmental Disabilities. Journal Quality of Life
Research,21(3). 427-439.
R Kurniawan. (2017). Dukungan Dari Keluarga Dalam Berperan Penting Untuk
Pencapaian Peran Dari Ibu Primipara. Jurnal Kesehatan Samudra
Ilmu, 8(1), 1-10.
Savira,J. (2018). Hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien
dengan stroke. Jurnal Psikologi,1,14-20.
Sugiyono, N. (2017). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R & D.
Bandung: CV.
Sutinah. (2020). Pelaksanaan terapi untuk psikoedukasi keluarga terhadap beban
dukungan keluarga karena pandemi covid-19. Jurnal pengabdian pada
masyarakat,4(2),177-185.
Utami., Karim., & Agrina. (2017). Faktor yang mempengaruhi kualitas hidup
pada pasien dengan diabetes melitus dengan ulkus. Jurnal Mahasiswa
Psikologi, 2(2), 1-7.
45

WHO (2021). Coronavirus Disease (Covid-19) Pandemic.Privacy Legal Notice.


Jenewa : Swiss.
Watson. (2018). Unitary Caring Science ; Praxis of Nursing and The Philosophy.
Louisville, CO : The University of Calorado.
Xiao,Y.,Xiufang,Y.,Poornima,K.,Bingrong,C.,Xiaohong,M.M.,...Tao,L.M.
(2020). Clinical Improvement and Social Support in Covid-19
Possitive Patients in China. Journal Nursing, 68 (6), 830-837.
Yaghoubi,A. (2017). Factors Affecting it: a systematic review and Quality of Life
in Cardiovascular Patients in Iran. Journal of Cardiovascular, 4 (4),
95101.
Yu-Fen-Ma.,WenLi.,Hai-Baodeng.,Lei-Wang.,Ying-Wang. (2020).Its Association
and Prevalance of Depression with Quality of Life in Clinically Stable
Patients with Covid-19. Journal of Affective Disorders, 275, 145-148.
46

LAMPIRAN
Curriculum Vitae

Nama Lengkap : Florentin Regina Erlein Pioh


Tempat/ Tanggal Lahir : Kawangkoan, 04 Februari 2000
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Ayah : Harold Deven Pioh
Nama Ibu : Lotje Lora Watung
Anak ke : 3 dari 3 bersaudara
Nama Saudara : Julia Pioh dan Hizkia Pioh
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Protestan
Email : florentinpioh0@gmail.com

Riwayat Pendidikan :
1. TK GMIM Patricia Kawangkoan (2004)
2. SD Negeri 2 Kawangkoan (2005-2011)
3. SMP Negeri 1 Kawangkoan (2011-2014)
4. SMA Negeri 1 Kawangkoan (2014-2017)
5. Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado
Riwayat Organisasi :
1. Anggota Paduan Suara Lolouren SMA N 1 Kawangkoan
2. Kordinator OSIS seksi ibadah SMA N 1 Kawangkoan (2015-2016)
3. Anggota Divisi Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Unika De La Salle
Manado (2018-2019)
4. Anggota Young Lassalian Corps (ILC) Unika De La Salle Manado
5. Anggota KSR PMI Unika De La Salle Manado
Motto : Pray first, work hard, and play later.

47
FORMULIR PERSETUJUAN PENELITIAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP


PENDERITA COVID-19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
KAWANGKOAN
TIM PENELITI
Peneliti Utama : Florentin Regina Erlein Pioh, Mahasiswa Fakultas
Keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado
Asisten Peneliti 1 : Dr. M. Vonny Rumampuk, S.Kp., M. Kep
Asisten Peneliti 2 : Helly Budiawan, S.kep.,Ns.,M.kes
DESKRIPSI
Penelitian ini sedang dilaksanakan sebagai bagian dari Studi Ilmu Keperawatan
yang dilakukan oleh Florentin Regina Erlein Pioh.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Dukungan
Keluarga dengan Kualitas Hidup Penderita Covid-19 di Wilayah Kerja
Puskesmas Kawangkoan
KETERLIBATAN
Partisipasi anda dalam penelitian ini bersifat sukarela, tidak ada paksaan.
Keputusan anda untuk bersedia atau tidak bersedia, itu merupakan hak anda
sepenuhnya dan tidak akan berdampak pada hubungan anda dengan siapapun
atau tidak merugikan anda dalam hal apapun. Jika anda bersedia menjadi
partisipan dalam penelitian ini, anda akan menandatangai formulir persetujuan.

48
49

KEUNTUNGAN YANG DIHARAPKAN


Saya berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa dalam
menyusun skripsi agar dapat mempersiapkan diri sebelum menyusun skripsi
RISIKO
Mungkin dalam proses penelitian ini, anda akan merasa kurang nyaman dan
cemas dalam hal memberikan informasi, tetapi peneliti menjamin identitas dan
privasi anda akan dirahasiakan dan tidak merugikan anda.
PRIVASI DAN KERAHASIAAN
Peneliti akan menjaga kerahasiaan data dengan menyimpan data-data tersebut
sebaik mungkin tanpa diketahui oleh orang lain. Nama-nama anda akan
dirahasiakan atau hanya akan menggunakan inisial. Hasil yang diterima hanya
akan digunakan dalam penelitian ini, jika data sudah tidak dibutuhkan lagi maka
data akan dimusnahkan atau dihancurkan.
PERSETUJUAN UNTUK BERPARTISIPASI
Kami meminta anda agar menandatangani formulir persetujuan (terlampir),
menginformasikan bahwa anda setuju berpartisipasi dalam penelitian ini.
PERTANYAAN/INFORMASI LEBIH LANJUT TENTANG PENELITIAN
Jika ada pertanyaan atau memerlukan informasi lebih lanjut, silahkan
menghubungi peneliti :
Florentin R. E. Pioh 085827666191 17061137@unikadelasalle.ac.id
Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado
PERHATIAN/PENGADUAN MENGENAI PELAKSANAAN PENELITIAN
UDLS berkomitmen dalam integritas dan kode etik dari proyek-proyek
penelitian. Namun, jika anda memiliki kekhawatiran atau keluhan tentang etika
proyek penelitian ini anda dapat menghubungi Fakultas Keperawatan
Universitas Katolik De La Salle Manado tidak ada hubungannya dengan proyek
penelitian ini dan dapat memfasilitasi penyelesaian masalah anda secara tidak
memihak.
Terima kasih telah membantu dalam penelitian ini. Harap simpan lembaran ini
sebagai informasi anda.
50

FORMULIR PERSETUJUAN PENELITI


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP


NOMOR KONTAK
PENDERITA PENELITI
COVID-19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
Suwinglie Geovano Mondigir 088245764812
KAWANGKOAN

17061137@unikadelasalle.ac.id
Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado

PERNYATAAN PERSETUJUAN
Dengan bertanda tangan dibawah ini, Anda menyatakan bahwa Anda :
 Telah membaca dan memahami dokumen informasi mengenai penelitian ini.
 Telah mendapat penjelasan mengenai penelitian yang dilakukan.
 Memahami bahwa jika Anda memiliki pernyataan tambahan, Anda dapat
menghubungi peneliti.
 Memahami bahwa Anda bebas untuk mengundurkan diri dari penelitian ini
setiap saat, tanpa komentar atau penalti.
 Memahami bahwa penelitian ini akan menggunakan instrumen penelitian/alat
ukur penelitian yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.
 Setuju untuk berpartisipasi dan bersedia menjawab semua pertanyaan dengan
benar tanpa paksaan dari siapapun.
Nama :
Tanggal :
51

KUESIONER
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS
HIDUP PENDERITA COVID-19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
KAWANGKOAN
Petunjuk Pengisian Kuesioner :
1. Bacalah dengan cermat dan teliti setiap item pertanyaan/pernyataan dalam
kuesioner ini.
2. Pilihlah jawaban yang sesuia menurut anda dengan cara memberi tanda
cheklist (√) pada kotak pilihan atau kolom yang tersedia
3. Isilah titik-titik yang disediakan dengan jawaban yang benar.

A. Data Demografi
1. Nama (Inisial) :.................................................
2. Umur : ................................................. Tahun
3. Berapa lama menderita covid-19 : ...........................................
4. Jenis kelamin : Laki-Laki Perempuan
5. Pendidikan terakhir : SD SMP
SMA Perguruan
Tinggi
Lain-lain, sebutkan .............
6. Agama : Islam Kristen
Protestan Katolik Budha
Hindu Lain-lain,
sebutkan ........
7. Jenis Pekerjaan : Wiraswasta PNS Petani
TNI/POLRI Lain-lain,
sebutkan ......
52

B. Kuesioner Respon Penilaian Penderita Covid-19 Dengan Dukungan


Keluarga
Sumber : R Kurniawan (2017)

Petunjuk :
Berilah tanda cheklist (√) pada kotak pilihan atau kolom yang tersedia
dibawah ini, sesuai dengan apa yang anda rasakan.
No. Pernyataan Selalu Serin Kadang- Tidak
g kadang Perna
h

a. Dukungan Informatif

1. Keluarga mencari
informasi tentang upaya
penyembuhan untuk
penyakit yang saya alami
2. Keluarga mengajari saya
tentang hal-hal yang harus
dihindari selama
perawatan
3. Keluarga memberikan
nasihat ketika saya
menghadapi masalah
4. Keluarga mengingatkan
saya untuk selalu
mengikuti pengobatan
5. Selama sakit, saya
mendapat bimbingan/saran
dari keluarga dalam
menjalani pengobatan
b. Dukungan Penghargaan/Penilaian
53

6. Keluarga memberikan
pujian atau penghargaan
positif ketika ada
kemajuan yang lebih baik
7. Keluarga mendukung
penuh terhadap tindakan
yang dilakukan di rumah
sakit
8. Ketika saya sakit keluarga
menganggap saya seperti
biasa, seperti sebelum
saya sakit yang tidak
menjadi beban dalam
keluarga
9. Keluarga meyakinkan
saya untuk patuh
mengikuti program
pengobatan yang
diberikan pihak rumah
sakit
10. Keluarga memberikan
motivasi kepada saya
untuk selalu tabah dan
sabar dalam menghadapi
masalah
c. Dukungan Emosional

11. Keluarga menanyakan


keadaan saya setiap
hari
12. Keluarga
mendengarkan ketika
saya mengungkapkan
54

perasaan selama sakit


13. Keluarga memberikan
perhatiannya ketika
saya sedang menjalani
tindakan pengobatan
14. Keluarga memberikan
kesempatan untuk
melakukan aktivitas
yang masih bisa saya
lakukan secara mandiri
atau tanpa bantuan
15. Keluarga memahami
keadaan saya selama
sakit
d. Dukungan Instrumental/Tambahan

16. Keluarga membantu


membiayai program
pengobatan
17. Keluarga membantu
kebutuhan makan dan
minum setiap hari
18. Keluarga menemani saya
setiap menjalani tindakan
pengobatan
19. Keluarga membantu saya
untuk mendapatkan
fasilitas yang saya
butuhkan selama
menjalani pengobatan
20. Keluarga menyediakan
waktu khusus untuk saya
55

ketika menjalani program


pengobatan

C. Kuesioner Kualitas Hidup World Health Organization Quality of Life


(WHOQOL-BREF)
Sumber : B Manise (2020)

Petunjuk :
Berilah tanda cheklist (√) pada kotak pilihan atau kolom yang tersedia
dibawah ini, sesuai dengan apa yang anda rasakan.
Pertanyaan ini tentang kehidupan anda pada empat minggu terakhir.
Sangat Biasa-biasa Sangat
No. Pertanyaan Buruk Baik
buruk saja baik

1. Bagaimana menurut
anda kualitas hidup
anda?

No. Pertanyaan Sangat Tidak Sangat


Biasa-biasa Memuas
tidak memuaska memuask
saja kan
memuaskan n an

2. Seberapa puas anda


terhadap kesehatan anda?
Pertanyaan berikut adalah tentang seberapa sering anda telah mengalami hal-hal
berikut ini dalam empat minggu terakhir.
Tidak sama Dalam Sangat Dalam
No. Pertanyaan sekali Sedikit jumlah sering jumlah
sedang banyak

3. Seberapa jauh rasa sakit


fisik anda menghalangi
anda dalam beraktivitas
sehari-hari?

4. Seberapa sering anda


membutuhkan terapi
56

medis untuk dapat


berfungsi/aktif dalam
kehidupan sehari-hari
anda?

5. Seberapa jauh anda


menikmati hidup anda?

6. Seberapa jauh anda


merasa hidup anda
berarti?

7. Seberapa jauh anda


mampu berkonsentrasi?

8. Secara umum, seberapa


aman anda rasakan
dalam kehidupan anda
sehari-hari?

9. Seberapa sehat
lingkungan dimana
anda tinggal (berkaitan
dgn sarana dan
prasarana)
Pertanyaan berikut ini adalah tentang seberapa penuh anda alami hal-hal
berikut ini dalam 4 minggu terakhir.
Sepenuh
Seringka
No. Pertanyaan Tidak sama Sedikit Sedang nya
li
sekali dialami
10. Apakah anda memiliki
vitalitas yang cukup
untuk beraktivitas
sehari-hari?
11. Apakah anda dapat
menerima penampilan
tubuh anda?
57

12. Apakah anda memiliki


cukup uang untuk
memenuhi kebutuhan
anda?
13. Seberapa jauh
ketersediaan informasi
bagi kehidupan anda
dari hari ke hari?
14. Seberapa sering anda
memiliki kesempatan
untuk bersenang-
senang/rekreasi?

No. Sangat Biasa-biasa Sangat


Buruk Baik
Pertanyaan buruk saja baik
15. Seberapa baik
kemampuan anda dalam
bergaul?

Sangat Tidak Sangat


No. Pertanyaan tidak memuask Biasa- Memua memu
memuaska an biasa saja skan askan
n
16. Seberapa puas anda
dengan tidur anda?
17. Seberapa puas anda
dengan kemampuan
anda untuk
menampilkan aktivitas
kehidupan anda sehari-
hari?
18. Seberapa puas anda
58

dengan kemampuan
anda untuk bekerja?
19. Seberapa puas anda
terhadap diri anda?
20. Seberapa puas anda
dengan hubungan sosial
anda?
21. Seberapa puas anda
dengan kehidupan
seksual anda?
22. Seberapa puas anda
dengan dukungan yang
anda peroleh dariteman
anda?
23. Seberapa puas anda
dengan kondisi tempat
anda tinggal saat ini?
24. Seberapa puas anda
dengan akses layanan
kesehatan?
25. Seberapa puas anda
dengan transportasi
yang anada gunakan?
Pertanyaan berikut merujuk pada seberapa sering anda merasakan atau
mengalami hal-hal berikut dalam empat minggu terakhir.
Tidak Cukup Sangat
No. Pertanyaan Jarang Selalu
pernah sering sering

26. Seberapa sering anda


memiliki perasaan
negatif seperti ‘feeling
blue’ (kesepian), putus
asa, cemas dan
59

depresi?
60

Tabel Karakteristik Demografi Responden

Usia Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent
Valid 21-25 17 51.5 51.5 51.5
26-30 5 15.2 15.2 66.7
31-35 6 18.2 18.2 84.9
36-40 0 0 0 84.9
41-45 3 9.1 9.1 94
46-50 2 6.1 6.1 100.0
Total 33 100.0 100.0

Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent
Valid Perempuan 16 48.5 48.5 48.5
Laki-laki 17 51.5 51.5 100.0
Total 33 100.0 100.0
61

Tabel Frekuensi Variabel Univariat

Dukungan Keluarga Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent
Valid Baik 11 33.3 33.3 33.3
Cukup 5 15.2 15.2 48.5
Kurang 17 51.5 51.5 100.0
Total 33 100.0 100.0

Kualitas Hidup Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent
Valid Baik 7 21.2 21.2 21.2.
Buruk 26 78.8 78.8 100.0
Total 33 100.0 100.0
62

Tabel Uji Korelasi Spearman’s Rho

Correlations

Dukungan Kualitas
Keluarga Hidup
Spearman's Dukungan Correlatio
rho Keluarga n
1.000 .781**
Coefficie
nt
Sig. (2-
. .000
tailed)
N 33 33
Kualitas Correlatio
Hidup n
.781** 1.000
Coefficie
nt
Sig. (2-
.000 .
tailed)
N 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
63

Master Tabel Dukungan Keluarga

No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 Total Coding
Responde
n
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 3
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 3
3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 3
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 23 3
5 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 30 3
6 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 26 3
7 3 3 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 35 3
8 1 1 1 1 4 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 28 3
9 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 27 3
10 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 28 3
11 4 1 1 1 4 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 32 3
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 3
13 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 3
14 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 3
15 4 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 3
16 3 1 1 1 1 4 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 3
17 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 32 3
18 4 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 66 1
19 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 72 1
20 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 69 1
21 4 3 4 2 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 3 2 2 4 3 2 64 1
22 4 4 1 4 2 4 1 2 3 1 2 1 3 3 3 2 2 1 1 1 45 2
64

23 3 2 4 2 1 3 4 3 3 2 1 2 1 4 2 1 3 4 3 3 51 2
24 2 2 2 3 4 3 1 2 2 3 2 2 1 3 3 3 1 1 1 2 43 2
25 2 1 2 1 2 1 2 2 2 3 3 1 3 3 3 2 2 1 3 3 42 2
26 2 2 1 1 1 2 3 3 3 2 2 2 1 3 2 3 1 1 3 3 41 2
27 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 70 1
28 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 1 2 4 2 4 3 2 2 64 1
29 3 4 2 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 4 66 1
30 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 69 1
31 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 3 3 2 65 1
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80 1
33 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 1

Keterangan :
 Dukungan Keluarga Baik Coding : 1
 Dukungan Keluarga Cukup Coding : 2
 Dukungan Keluarga Kurang Coding : 3
65

Master Tabel Kualitas Hidup

No. P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P To- Co-


Res. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 tal Ding
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 2
2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 1 31 2
3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 2
4 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 30 2
5 1 1 1 1 2 1 1 3 1 1 1 2 1 2 3 2 1 2 1 2 1 2 1 3 1 2 40 2
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 2 1 2 3 1 1 1 1 2 35 2
7 2 3 3 2 2 1 3 3 1 2 1 3 3 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 46 2
8 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 3 1 2 37 2
9 1 1 1 2 1 2 1 3 1 2 2 1 1 1 1 1 3 2 1 2 1 1 1 2 2 1 38 2
10 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 35 2
11 3 1 2 1 1 1 2 1 1 1 3 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 3 1 2 40 2
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 2
13 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 2
14 3 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33 2
15 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 36 2
16 4 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 38 2
17 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 39 2
18 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 35 2
19 3 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 37 2
20 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 34 2
21 4 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 39 2
22 5 3 3 3 2 3 2 3 2 5 2 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 55 2
23 2 2 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 2 2 3 1 3 2 2 2 3 2 3 4 3 2 60 2
66

24 2 3 1 2 1 3 1 1 2 4 2 1 1 2 4 1 2 2 3 1 2 1 2 2 4 1 51 2
25 5 2 1 1 1 4 1 2 1 2 4 1 1 1 3 1 2 2 3 1 4 1 1 1 1 3 54 2
26 3 1 1 3 1 1 4 1 2 1 2 4 2 1 3 3 2 1 2 1 1 1 5 1 2 3 52 2
27 5 3 5 5 3 4 5 5 4 3 3 3 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 3 4 5 5 106 1
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 104 1
29 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 107 1
30 3 5 4 4 5 4 3 4 4 3 5 3 4 5 5 5 4 4 3 5 3 3 4 5 5 5 108 1
31 5 4 3 5 3 3 3 4 3 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 3 3 3 4 5 5 105 1
32 5 3 4 5 4 5 3 4 4 5 4 3 3 3 4 4 4 5 4 5 5 5 3 5 4 5 110 1
33 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 3 3 3 3 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 112 1

Keterangan :
 Kualitas Hidup Baik Coding : 1
 Kualitas Hidup Buruk Coding :2
67

Lembar Konsultasi
1. Lembar Konsultasi Pembimbing I
68
69
70
71

2. Lembar Konsultasi Pembimbing II


72
73
74

Surat Ijin Survey Data Awal


75

Surat Ijin Melaksanakan Penelitian


76

Surat Selesai Melaksanakan Penelitian

Anda mungkin juga menyukai