PERPUSTAKAAN
Novita Vitriana, Dede Riansya Putra
Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya, Palembang
Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda, Palembang
novitaevte@unsri.ac.id, dederiansya93@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan hak cipta pada kegiatan
digitalisasi koleksi perpustakaan. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa dalam
membangun dan mengembangkan koleksi digitalnyaada beberapa upaya yang dilakukan
oleh perpustakaan untuk meminimalisir pelanggaran hak cipta, seperti hanya
mendigitalkan koleksi yang belum memiliki hak cipta; meminta ijin tertulis dari pennulis,
penerbit atau pemegang hak cipta suatu karya untuk memungkinkan perpustakaan
mendigitalkan karyanya; untuk jenis koleksi tertentu seperti laporan penelitian, makalah
dan/atau publikasi akademik lainnya, perpustakaan dapat mengajukan surat persetujuan
kepada penulis; hanya memperoleh koleksi digital berlabel “konten terbuka” di internet;
dan menetapkan standar file koleksi digital untuk membatasi kemungkinan pengguna
perpustakaan mencoba mengubah isi koleksi digital tersebut. Selain itu, perpustakaan
harus melakukan upaya untuk mengatasi permasalahanpelanggaran hak cipta dengan
melakukan kegiatan sosialisasi tentang pentingnya melindungi hak cipta dan akibat hukum
dari pelanggaranhak cipta bagi pengelola perpustakaan, pimpinan sekolah dan universitas
serta pengguna perpustakaan.
Abstract
The objective of this study was to disclose the application of copyright in the
activities of digitilizing library collections. The results of this study reveal that in building
and developing their digital collections there are several efforts made by the libraries to
minimize copyright infringement, such as digitilizing only collections that have not hadany
copyright; seeking written permission from the author, the publisher or the copyright
holder of a work to allow the library to digitize his work; for certain types of collections,
such as research reports, papers and/or other academic publications, the libraries may
submit a letter of agreement to the author; acquiring only digital collections labeled “open
content” on the internet; and specifying the standard of digital collection files to limit the
possibility of library users trying to change the contents of the digital collection. In
addition, the libraries should make an effort to overcome the problems of copyright
infringement by conducting outreach activities about the importance of protecting the
copyright and the legal consequences of copyright violations for library managers, leaders
of schools and universities and library users.
teknologi1, yaitu komputer, komunikasi dan an yang telah memiliki sarana sebagaimana
multimedia. Dengan perkembangan tekno- dimaksud dalam Pasal 20 Peraturan Peme-
logi, data informasi yang berukuran besar rintah Nomor 24 Tahun 2014, dapat mele-
dapat dikecilkan dan dikirim ke pemustaka ngkapi sarana teknologi informasi dan ko-
dengan lebih cepat. Pada intinya, dengan munikasi untuk :
perkembangan teknologi dapat memperce- a. Pengelolaan koleksi;
pat proses dalam aktivitas sehari-hari dan b. Penyelenggaraan pelayanan;
format data digital juga lebih mempermu- c. Pengembangan perpustakaan; dan
dah aktivitas pelayanan kepada pemustaka d. Kerjasama perpustakaan
di lingkungannya dan juga masyarakat luas. Terkait dengan kegiatan alih media
Dalam hal digitalisasi koleksi per- atau digitalisasi koleksi yang dilakukan o-
pustakaan, diasumsikan sebagai pemanfa- leh perpustakaan, tentunya dalam proses
atan teknologi informasi dan komunikasi, pelaksanaannya harus memperhatikan bebe-
yang menurut Kamus Besar Bahasa Indo- rapa hal terutama yang menyangkut masa-
nesia Daring Kementrian Pendidikan dan lah hak akses informasi digital di jaringan
Kebudayaan RI (KBBI Daring) adalah me- komputer (database-internet), biaya penge-
rupakan sebuah proses pemberian atau pe- lolaan dan aspek legalitas ciptaan (copy
makaian sistem digital. right). Perpustakaan sebagai lembaga yang
Istilah digitalisasi dalam konteks “melek informasi” juga harus melek hukum
perpustakaan secara definitif berarti suatu supaya ketika nanti melakukan kegiatan
proses pengalihwujudan media dan peng- mendigitalkan koleksinya bisa lebih leluasa
gandaan koleksi karya tulis dari bentuk dan aman dari jeratan hukum, tanpa harus
cetak (print out) menjadi bentuk digital ada gugatan dari si penulis atau pengarang
(elektronik). Kegiatan tersebut menekankan yang menyerahkan karyanya ke perpusta-
pada proses (kegiatan) dan hasil digitalisasi kaan walaupun dalam prakteknya perpusta-
tersebut sehingga dapat diakses secara kaan sudah diberi wewenang untuk mem-
mudah dan bebas melalui jaringan internet. buat kebijakan dalam pengelolaan sumber
Proses digitalisasi dimulai dari persiapan daya koleksinya sebagaimana yang telah
perangkat jaringan komputer, yaitu hardwa- diatur dalam Pasal 21 3 Peraturan Peme-
re dan software, biaya digitalisasi sampai rintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Per-
pada aspek legalitas setiap karya yang di- pustakaan. Tetapi meskipun demikian, upa-
digitalkan. ya digitalisasi juga sangat berkaitan dengan
Upaya digitalisasi koleksi perpus- ketentuan rezim hak cipta, karena buku me-
takaan termasuk dalam kegiatan pengelola- rupakan salah satu hasil karya yang menda-
an koleksi dan/atau penyelenggaraan pela- patkan perlindungan hak cipta berdasarkan
yanan yang sudah diatur dalam Pasal 21 Pasal 40 ayat (1) huruf a Undang-Undang
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
20142 yang menyatakan bahwa perpustaka- berupa perabot, peralatan, dan sarana temu kembali
bahan perpustakaan dan informasi; dan 4. Sarana
pelayanan perpustakaan paling sedikit berupa
1
Wawan Setiawan, 2017. Era Digital dan perabot dan peralatan yang sesuai dengan jenis
Tantangannya. Seminar Nasional Pendidikan, sb. pelayanan perpustakaan.
3
https://core.ac.uk/download/pdf/87779963.pdf., Pasal 21 (1) Perpustakaan yang telah
diakses 2 Desember 2019, pk. 15.07 wib memiliki sarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2
Pasal 20 PP No 24/2014 mewajibkan 20 dapat melengkapi sarana teknologi informasi dan
setiap perpustakaan untuk memiliki: komunikasi untuk: a. pengelolaan koleksi; b.
1. Setiap perpustakaan wajib memiliki sarana penyelenggaraanpelayanan; c. pengembangan
penyimpanan koleksi, sarana akses informasi, dan perpustakaan; dan d. kerja sama perpustakaan. (2)
sarana pelayanan perpustakaan; 2. Sarana Sarana teknologi informasi dan komunikasi
penyimpanan koleksi paling sedikit berupa perabot sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan
yang sesuai dengan bahan perpustakaan yang dengan perkembangan dan kemajuan teknologi.
dimiliki; 3. Sarana akses informasi paling sedikit
132
Hak Cipta Dalam Digitalisasi Koleksi Perpustakaan Novita Vitriana,
Dede Riansya Putra
Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta mendapatkan perlindungan hak cipta adalah
(UUHC) 4 . Selain buku, hasil karya yang terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai,
basis data, adaptasi, aransemen, modifikasi
4
dan karya lain dari hasil transformasi.
Pasal 40 UUHC dibuat untuk melindungi pencipta
1. Ciptaan yang dilindungi meliputi Ciptaan
dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan
dan hasil karyanya dari penjiplakan dan
sastra, terdiri atas: pengakuan dari pihak lain yang tidak
a. buku, pamflet, perwajahan karya tulis bertanggungjawab. Dalam UUHC Nomor.
yang diterbitkan, dan semua hasil karya 28 Tahun 2014 dinyatakan “Hak Cipta ada-
tulis lainnya: lah hak eksklusif pencipta yang timbul se-
b. ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan
sejenis lainnya;
cara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif
c. alat peraga yang dibuat untuk setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam
kepentingan pendidikan dan ilmu bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan
pengetahuan; sesuai dengan ketentuan peraturan per-
d. lagu dan/atau musik dengan atau tanpa undang-undangan”.
teks;
e. drama, drama musikal, tari, koreografi, METODE PENELITIAN
pewayangan, dan pantomim; Metode penelitian yang digunakan
f. karya seni rupa dalam segala bentuk adalah metode studi literatur, yaitu serang-
seperti lukisan, gambar, ukiran,
kaligrafi, seni pahat, patung, atau
kaian kegiatan yang berkenaan dengan me-
kolase; tode pengumpulan data pustaka, membaca
g. karya seni terapan; dan mencatat, serta mengolah bahan pene-
h. karya arsitektur; litian. Tujuannya untuk mencari informasi
i. peta; melalui buku, artikel dan jurnal untuk di-
j. karya seni batik atau seni motif lain;
k. karya fotografi;
jadikan rujukan dalam memperkuat argu-
l. Potret; mentasi yang ada. Peneliti mempunyai ala-
m. karya sinematografi; san mengapa menggunakan jenis penelitian
n. terjemahan, tafsir, saduran, bunga ini dikarenakan sesuai dengan tujuan pe-
rampai, basis data, adaptasi, aransemen, nelitian yaitu untuk mengungkapkan berba-
modifikasi dan karya lain dari hasil
transformasi;
gai teori yang relevan dengan permasalahan
o. terjemahan, adaptasi, aransemen, penelitian ini sebagai bahan rujukan dalam
transformasi, atau modihkasi ekspresi pembahasan hasil penelitian tersebut yaitu
budaya tradisional; mengenai Hak Cipta Dalam Digitalisasi
p. kompilasi Ciptaan atau data, baik dalam Koleksi Perpustakaan.
format yang dapat dibaca dengan
Program Komputer maupun media HASIL DAN PEMBAHASAN
lainnya; Aspek hak cipta dalam praktik ke-
q. kompilasi ekspresi budaya tradisional giatan perpustakaan harus teliti dalam men-
selama kompilasi tersebut merupakan
karya yang asli;
cermati bentuk proses digitalisasi, biaya di-
r. permainan video; gitalisasi sampai pada tindakan preventif
s. Program Komputer. supaya terhindar dari pelanggaran hak cipta.
2. Ciptaan sebagaimana dimaksud pada ayat Perpustakaan harus melihat beberapa pe-
(1) huruf n dilindungi sebagai Ciptaan doman dalam pengelolaan sumber daya in-
tersendiri dengan tidak mengurangi Hak
Cipta atas Ciptaan asli.
formasi digitalnya, antara lain sebagai be-
3. Pelindungan sebagaimana dimaksud pada rikut:
ayat (1) dan ayat (2), termasuk 1. Peraturan Deposit.
pelindungan terhadap Ciptaan yang tidak UU Deposit adalah undang-
atau belum dilakukan Pengumuman tetapi undang yang mewajibkan setiap
sudah diwujudkan dalam bentuk nyata
yang memungkinkan Penggandaan
penerbit atau pencetak mengi-
Ciptaan tersebut. rimkan contoh terbitannya (bia-
sanya dua eksemplar atau lebih)
133
Lex Librum : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 8 No 1, Desember 2021, hal 131-138
134
LexDigitalisasi
Hak Cipta Dalam Librum : Jurnal Ilmu
Koleksi Hukum, Vol. 8 No 1, Desember 2021, hal 131-138
Perpustakaan Novita Vitriana,
Dede Riansya Putra
135
Lex Librum
Lex Librum :: Jurnal
Jurnal Ilmu
Ilmu Hukum,
Hukum, Vol.
Vol. 88 No
No 1,
1, Desember
Desember 2021,
2021, hal
hal 131-138
131-138
136 135
Hak Lex Librum : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 8 No 1, Desember 2021, hal 131-138
Hak Cipta
Cipta Dalam
Dalam Digitalisasi
Digitalisasi Koleksi
Koleksi Perpustakaan
Perpustakaan Novita
Novita Vitriana,
Vitriana,
Dede
Dede Riansya
Riansya Putra
Putra
yang dapat diupayakan dalam menyajikan Tetapi ada pengecualian dalam ke-
informasi tanpa harus melanggar hak cipta, tentuan hukum mengenai hak cipta yang
yaitu dengan penerapan teknologi infor- memungkinkan penggunaan suatu ciptaan
masi, baik dalam aspek diseminasi maupun tanpa seizin dari pemegang haknya se-
sekuritas data yang dilayankan perpustaka- panjang tidak merugikan kepentingan yang
an karena materi digital pun dapat direka- wajar dari si pencipta, pengecualian terse-
yasa agar keamanan content dapat terjaga but bersifat limitatif yang hanya berlaku
dengan baik dan memiminimalisir penye- terhadap apa-apa yang tercantum dalam UU
baran informasi secara liar. 9 Perpustakaan Hak Cipta, yang disebut dengan doktrin pe-
juga harus menyiapkan kebijakan mulai nggunaan yang wajar atau fair use doctrine.
dari seleksi koleksi digital, batasan pelaya- Menurut pendapat Pendit 10 ada beberapa
nan, dan pengaturan lain dalam operasional bentuk pengecualian terhadap koleksi di-
koleksi digital. Kebijakan tersebut sebaik- gital yang diatur dalam Pasal 15 UU Hak
nya disertai hak dan kewajiban pemustaka Cipta Nomor 19 Tahun 2002 yang menya-
untuk membatasi penggunaan serta distri- takan bahwa sumbernya harus disebutkan
busi koleksi digital. Perlu disertai sanksi atau dicantumkan, dan tidak akan dianggap
dan tindakan apabila terjadi pelanggaran sebagai pelanggaran hak cipta, apabila :
penggunaan dan distribusi koleksi digital, 1. Penggunaan ciptaan pihak lain untuk
berlaku untuk staf dan pemustaka. Kebija- kepentingan pendidikan, penelitian dan
kan ini dapat dirumuskan dalam tata tertib penulisan karya ilmiah dengan tidak
penggunaan layanan digital, dan disosiali- merugikan kepentingan yang wajar dari
sasikan secara berkesinambungan kepada penciptanya;
staf dan pemustaka. 2. Pengambilan ciptaan pihak lain, baik
Perpustakaan sebaiknya juga me- seluruhnya atau sebagian, guna keper-
nentukan prosedur penggunaan dan menye- luan ceramah, pertunjukan dan pemen-
diakan infrastruktur layanan digital. Untuk tasan untuk tujuan pendidikan dan ilmu
keamanan, perpustakaan dapat menambah- pengetahuan, serta tidak memungut bi-
kan strategi sebagai berikut: aya yang merugikan pencipta;
a. Menonaktifkan media penyalinan 3. Perbanyakan suatu ciptaan bidang ilmu
komputer layanan digital seperti slot pengetahuan, seni dan sastra dalam hu-
usb, slot CD Rom pada PC client; ruf Braille guna keperluan tunanetra,
b. Memberikan layanan digital secara kecuali jika perbanyakan itu bersifat
offline, tetapi mempunyaikelemahan komersial; dan
bahwa koleksi tidak dapat diakses 4. Pembuatan salinan cadangan suatu pro-
melalui internet, namun keamanan gram komputer oleh pemilik program
sangat terjaga; komputer yang dilakukan semata-mata
c. Melarang pemustaka membawa me- untuk digunakan sendiri.
dia penyimpanan seperti usb, cd, SIMPULAN
dvd dll ke dalam ruangan layanan Digitalisasi merupakan proses pengalih
digital; dan wujudan media dan penggandaan koleksi
d. Mengisi formulir tujuan penggunaan karya tulis dari bentuk cetak (print out)
koleksi, dgn prioritas utama untuk menjadi bentuk digital (elektronik).
riset dan edukasi, dilengkapi peng-
antar dari perguruan tinggi pemo-
hon. 10
Pendit, Putu Laxman.
Perpustakaan Digital: Perspektif
9
Agnes Riyanti D.UPAYA Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia.
PERPUSTAKAAN DALAM MENDUKUNG Jakarta: CV. Sagung Seto (2007): 170
IMPLEMENTASI HAK CIPTA DIGITAL. Badan
Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY (2017): 1
137
135
Lex
Lex Librum
Librum :: Jurnal
Jurnal Ilmu
Ilmu Hukum,
Hukum, Vol.
Vol. 88 No
No 1,
1, Desember
Desember 2021,
2021, hal
hal 131-138
131-138
Dalam proses pelaksanaan kegiatan ter- man dalam penggandaan atau per-
sebut, harus memperhatikan hak akses banyakan bahan-bahan yang ada di per-
informasi digital di jaringan komputer, pustakaan, seperti yang dinyatakan da-
biaya pengelolaan dan aspek legalitas lam pasal 15 butir e menyebut bahwa
ciptaan (copy right), karena buku meru- perbanyakan yang dilakukan lembaga
pakan salah satu hasil karya yang men- pendidikan seperti perpustakaan (dalam
dapatkan perlindungan hak cipta berda- butir tersebut menyebut perpustakaan
sarkan Pasal 40 ayat (1) huruf A UUHC umum) tidak melanggar Hak Cipta asal-
Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cip- kan untuk keperluan aktivitasnya. Kemu-
ta. Perpustakaan harus mencermati aspek dian dilanjutkan dengan sosialisasi terha-
legal formal untuk meminimalisir pelan- dap pemustaka dan pengelola perpusta-
ggaran hak cipta. Oleh karena itu perpus- kaan (pustakawan) supaya dapat menge-
takaan harus menyiapkan kebijakan mu- nali kebutuhan informasinya, bagaimana
lai dari seleksi koleksi digital, batasan menyimpannya, memanfaatkannya tanpa
pelayanan dan pengaturan lain dalam o- melupakan etika dalam mengutip, serta
perasional koleksi digital. Selain kebija- tidak ketinggalan mengetahui Hak Cipta
kan, perpustakaan juga harus berani me- suatu karya. Dan juga memberikan pe-
mberikan sanksi dan tindakan apabila mahaman yang memadai terhadap para
terjadi pelanggaran penggunaan dan dis- pemustaka, termasuk kepala, petugas la-
tribusi koleksi digital tersebut. Rumusan yanan informasi maupun petugas foto-
pedoman Hak Cipta menjadi hal penting kopi, harus jauh lebih memahami hukum
untuk disusun karena belum ada peratu- Hak Cipta secara baik.
ran yang bisa digunakan sebagai pedo-
DAFTAR PUSTAKA
Agnes Riyanti D.UPAYA PERPUSTAKAAN DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI HAK
CIPTA DIGITAL. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY (2017): 1
Pendit, Putu Laxman. Perpustakaan Digital: Perspektif Perpustakaan Perguruan
Tinggi Indonesia. Jakarta: CV. Sagung Seto (2007)
Sitorus, Ade Uswatun. Hak Cipta Dan Perpustakaan. Jurnal Iqra` Volume 09 No. 02
Oktober (2015): 262-263
Wahid Nashihuddin. 2010. Kebijakan Hak Cipta Dalam Digitalisasi Perpustakaan.
https://pustakapusdokinfo.wordpress.com/2010/08.31/, diakses 25 Juni 2021 pk. 13.47 wib
Wawan Setiawan, 2017. Era Digital dan Tantangannya. Seminar Nasional Pendidikan, sb.
https://core.ac.uk/download/pdf/87779963.pdf., diakses 2 Desember 2019, pk. 15.07 wib
138 135