Anda di halaman 1dari 14

DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL

FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi bahan bangunan merupakan bahan wajib yang harus ada di setiap
dalam pembangunan rumah maupun konstruksi. Bahan structural yang biasa
digunakan dalam dalam pembangunan mempunyai spesifikasi dan fungsi masing-
masing. Dalam makalah ini akan dijelaskan beberapa material structural yang
berhubungan dengan konstruksi, seperti beton geopolimer, plat penyambung atap,
alumunium untuk pemasangan rangka atap dan talang dan pembuatan pintu.
Latar belakang dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
teknologi bahan bangunan serta untuk mengetahui fungsi, spesifikasi material
(kelebihan, gambar-gambar teknik, harga).
Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang fungsi, spesifikasi material
termasuk dalam kelebihan dan gambar-gambar tekniknya termasuk harga.
1.2 Rumusan Masalah
1 Apa yang disebut beton geopolimer?
2 Fungsi material dari alumunium, kayu dan atap sambungan?
3 Spesifikasi material dari alumunium, kayu dan atap sambungan?
1.3 Tujuan Makalah
1 Apa yang disebut beton geopolimer?
2 Fungsi material dari alumunium, kayu dan atap sambungan?
3 Spesifikasi material dari alumunium, kayu dan atap sambungan?

KELOMPOK 3 TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN2017 Page 1


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB II
FUNGSI MATERIAL

2.1 Pengertian Geopolimer

Gambar 1
Beton Geopolimer
Geopolimer merupakan material ramah lingkungan yang biasa
dikembangkan sebagai alternatif pengganti beton semen di masa mendatang.
Sebagai terobosan baru, kini berhasil ditemukan jenis material beton baru
“Geopolimer” yang konon lebih ramah lingkungan. Karena, material ini tersusun
dari sintesa bahan-bahan alam non organik melalui proses polimerisasi, proses
pembuatan beton geopolymer tidak terlalu memerlukan energi. Dengan pemanasan
lebih kurang 60° C selama satu hari penuh sudah dapat dihasilkan beton yang
berkekuatan tinggi. Karenanya, pembuatan beton geopolymer mampu menurunkan
emisi gas rumah kaca yang diakibatkan oleh proses produksi semen hingga tinggal
20 persen saja.
Beton geopolimer sendiri yaitu sebuah senyawa silikat alumino anorganik
yang disintesiskan dari bahan – bahan produk sampingan seperti abu terbang (fly
ash) abu sekam padi (risk husk ash) dan lain – lain, yang banyak mengandung
silicon dan aluminium (Davidovits, 1997) Geopolimer merupakan produk beton

KELOMPOK 3 TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN2017 Page 2


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

geosintetik dimana reaksi pengikatan yang terjadi adalah reaksi polimerisasi.


Peranan unsur silikat dan alumunium sangat penting dalam proses polimerisasi. Hal
ini ditunjukkan dalam bentuk rasio perbandingan Si/Al, semakin besar ratio Si/Al
karakter polimer semakin terbentuk kuat.
Pembuatan mortar dan beton geopolimer dimulai dari aktivator larutan
NaOH dan Na2SiO3
dibuat 24 jam sebelum pengadukan; agregat kondisi saturated surface dry (SSD);
agregat dan
fly ash dicampur kurang lebih 3 menit atau hingga merata sebelum penambahan
aktivator;
pengadukan agregat, fly ash, dan aktivator kurang lebih 4 menit; cara pengecoran
dan
pemadatan sama dengan beton normal berdasarkan SNI 03-2493-2002. Benda uji
kubus mortar
disimpan dalam constant humidity cabinet pada suhu 26 ºC hingga uji kuat tekan.
Benda uji
silinder dan balok beton setelah pencetakan diletakkan dalam ruangan kondisi suhu
ruang tanpa
perlakuan khusus.
2.2 Beton Geopolymer Memiliki Sifat-Sifat Sebagai Berikut :
a. Pada beton segar (fresh concrete)
- Memiliki waktu setting 10 jam pada suhu -20°C, dan mencapai 7 – 60 menit
pada suhu 20°C,
- Penyusutan selama setting kurang dari 0.05%,
- Kehilangan masa dari beton basah menjadi beton kering kurang dari 0.1%.
b. Pada beton keras (hardened concrete)
- Memiliki kuat tekan lebih besar dari 90 Mpa pada umur 28 hari,
- Memiliki kuat tarik sebesar 10-15 Mpa pada umur 28 hari,
- Memiliki water absorption kurang dari 3%

KELOMPOK 3 TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN2017 Page 3


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

2.3 Fungsi Atap Tanpa Sambungan


1. Mempermudah pemasangan atap
2. Mengurangi resiko akibat handling
3. Mengurangi terjadinya atap bocor
4. Membuat atap tanpa baut

KELOMPOK 3 TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN2017 Page 4


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB III
SPESIFIKASI MATERIAL

3.1 Spesifikasi Material


Atap tanpa sambungan memiliki banyak manfaat serta memiliki banyak kelebihan
Kelebihan dari Atap Tanpa Sambungan adalah
1. Pemasangan lebih mudah
2. Sesuai dengan bangunan
3. Kecil kemuungkinan terjadi atap bocor
4. Hemat waktu dan hemat pekerja
5. Hemat bahan baku
6. Harga
7. Bahan terbuat dari zink allumunium anti karat
8. Pengikatan atap dengan gording menggunakan konektor alumuniaum
3.2 Permasalahan Terhadap Atap

1. Atap Terlalu Landai


Faktor kemiringan atap harus diperhatikan, agar air yang jatuh dapat segera
mengalir. Atap yang landai menyebabkan air lambat turun dan lambat laun akan
berkumpul dalam beton dan merembes.

2. Atap Bocor
Atap perlu diperiksa dan dipelihara setidaknya setahun sekali. Perhatikan setiap
bubungan, pertemuan bentuk atap, dan talang. Perubahan cuaca—terutama cuaca
ekstrem—bisa membuat genteng mudah pecah dan semen pada bubungan retak.

3. Rangka Atap Keropos


Penyebab keroposnya rangka atap bermacam-macam, misalnya rembesan air yang
menetes dari sela-sela genteng dan talang. Mengganti keseluruhan rangka atap
harus dilakukan jika kerusakannya parah, misalnya kuda-kuda atau sebagian besar
kaso keropos.

KELOMPOK 3 TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN2017 Page 5


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

4. Genteng Merosot 
Umumnya genteng tanah liat dirancang untuk sudut 27,5 – 40 derajat. Apabila
sudut pemasangan tidak pas, akan menjadi jalan masuk air. Sementara, celah-celah
genteng dibuat untuk mengantisipasi pemuaian keping genteng, sekaligus sebagai
ventilasi udara.

3.4 Perencanaan Atap Yang Baik

A.    Jenis Material Struktur Dan Penutup Atap


Penentuan material tergantung pada selera penghuni,namun harus tetap
memerhatikan prinsip dasar sebuah struktur yaitu harus kuat,presisi,cukup
ringan,dan tidak over design. Atap yang kuat harus mampu menahan besarnya
beban yang bekerja pada elemen struktur atap.
Ada 3 jenis beban yang bekerja pada atap yaitu:
1.      beban berat sendiri (bahan rangka,penopang rangka,dan penutup atap),
2.      beban angin tekan dan angin hisap,dan
3.      beban bergerak lain (berat manusia saat pemasangan dan
pemeliharaan).
Pemilihan bahan tertentu harus diikuti oleh pengetahuan yang lengkap
akan karakteristik setiap bahan.
B.     Bentuk & ukuran
Dibandingkan hujan dan panas,angin merupakan faktor yang paling
diperhitungkan demi menjamin atap yang kuat. Beberapa masalah akibat angin
kencang antara lain:penutup atap yg terbang,gording terlepas,kuda-kuda
terangkat,dan kolom kayu bergeser atau terangkat.
Atap yang baik adalah yang dapat menerima beban angin yang sama
dari segala arah (idealnya adalah bentuk atap bulat). Bentuk ini sangat
berpengaruh pada besarnya tekanan angin yang bekerja pada bangunan.
Semakin tinggi bangunan akan semakin besar tekanan angin. Tekanan angin
bekerja lebih ringan bila tinggi bangunan lebih kecil dari setengah lebar
bangunan. Kemiringan atap yang memberikan beban angin yg rendah adalah

KELOMPOK 3 TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN2017 Page 6


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

antara 10°-30°. Untuk sudut yang lebih besar dari dari 30°,perlu kekuatan yg
lebih baik dan penutup yg sesuai.
C.     Teknik Pengerjaan
Penutup atap dari seng dan asbes gelombang harus diikat pada gording
dengan paku paling sedikit 6 paku tiap 1 m2.
Penutup atap genteng harus diikat dengan kawat tiap 5 jalur genteng,
sedangkan untuk genteng yang ada lubangnya dapat dipakukan ke reng.
Pengerjaan atap harus dibuat secermat mungkin sesuai dengan karakteristik
yang mengikuti setiap jenis bahan. Beberapa contoh persyaratan berikut ini
harus diikuti.
1.         Bentang Maksimal
Setiap jenis material memiliki karakteristik tersendiri. Rangka atap baja
memiliki kemampuan bentang lebih panjang daripada material kayu. Baja atau
kayu,dapat disambung dengan sambungan khusus dengan memerhatikan
dimensi/ukuran batang dan perilaku gaya pada batang yang akan disambung.
2.         Teknik Sambungan
Kekuatan sambungan antar elemen yang digunakan untuk rangka juga
harus diperhatikan. Misalnya,kayu yang mempunyai keterbatasan ukuran maka
penyambungan yang baik dan benar adalah kunci kekuatan atap.
Ada 2 metode menyambung kayu,yaitu :
Ø  Baut (tanpa plat/dengan plat T/dengan plat L) pilih diameter yang tepat
agar kayu tidak pecah ketika dibaut. Jumlah baut disesuaikan dengan kekuatan
struktur yang akan membebani sambungan tersebut dan dimensi kayunya.
Ø  Paku dimensi paku disesuaikan dengan dimensi kayu,yakni 2x ketebalan
kayu yg disambung.
3.         Pemasangan
Kerapian pemasangan penutup atap (presisi), jika menggunakan genteng,
maka jarak reng harus sesuai spesifikasi dan rekomendasi dari produsen.
Beberapa contoh pengerjaan atap yang tidak cermat sering terjadi pada jurai
dalam, yaitu terdapatnya sambungan tekuk ke bagian dalam; susunan atap yang

KELOMPOK 3 TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN2017 Page 7


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

tidak berpresisi; atau bidang atap yang bergelombang akibat dari pemasangan
reng yg tidak rapi. Semua ini mengakibatkan munculnya gangguan pada atap
dan mempengaruhi kekuatan atap.
4.         Keawetan material
Awet atau tidaknya atap dikaitkan dengan faktor lingkungan termasuk
cuaca dan organisme perusak yang dapat menyebabkan menurunnya
kemampuan struktur. Misalnya,serangan rayap terhadap kayu. Kayu yang
diserang akan terlihat masih utuh meski bagian dalamnya keropos. Maka,untuk
menciptakan atap yang kuat perlu dilakukan teknik perlindungan terhadap
material bangunan. Contohnya,sebelum digunakan kayu harus diberi treatment
yang dapat meningkatkan daya tahan kayu. Bahan dari metal biasanya diberi
coating atau lapisan khusus yang melindungi material dari korosi atau karat.
3.5 Kelebihan & kekurangan beton geopolymer yaitu :
a. Kelebihan-kelebihan beton geopolymer :
Tahan terhadap api,
Tahan terhadap lingkungan korosif,
Tahan terhadap reaksi alkali silica.
Tidak menggunakan semen sebagai bahan perekatnya, maka dapat mengurangi
polusi udara.
Mempunyai rangkak susut yang kecil.
b. Kekurangan-kekurangan beton geopolymer :
Pembuatan beton geopolymer lebih rumit dibandingkan beton semen, karena
membutuhkan alkaline activator, belum ada rancang campuran yang pasti.
Sebuah perusahaan beton pracetak di Australia, bahkan sudah mulai
memproduksi prototipe beton geopolimer pra-cetak dalam bentuk bantalan rel
kereta, pipa beton untuk saluran pembuangan air kotor dan lainnya.Proses
pembuatannya juga tidak perlu energi, seperti pada proses pembuatan semen hingga
suhu 800° C. Cukup dengan pemanasan 60° C selama sehari penuh, maka bisa
dihasilkan beton berkualitas tinggi.

KELOMPOK 3 TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN2017 Page 8


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

3.6 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan ini disusun berdasarkan pada
hasil penelitian
Analisis Biaya Konstruksi di Pusat Litbang Permukiman 1988 – 1991.
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dengan melakukan
pengumpulan data sekunder analisis biaya yang diperoleh dari beberapa BUMN,
Kontraktor dan data yang berasal dari analisis yang telah ada sebelumnya yaitu
BOW. Dari data sekunder yang terkumpul dipilih data dengan modus terbanyak.
Tahap kedua adalah penelitian lapangan untuk memperoleh data primer sebagai
cross check terhadap data sekunder terpilih pada penelitian tahap pertama.
Penelitian lapangan berupa penelitian produktifitas tenaga kerja lapangan pada
beberapa proyek pembangunan gedung dan perumahan serta penelitian
laboratorium bahan bangunan untuk komposisi bahan yang digunakan pada setiap
jenis pekerjaan dengan pendekatan kinerja/performance dari jenis pekerjaan terkait.

KELOMPOK 3 TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN2017 Page 9


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan aluminium yang dapat dijadikan acuan dasar
yang seragam bagi para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam
menghitung besarnya harga satuan pekerjaan besi dan aluminium untuk bangunan
gedung dan perumahan.
Jenis pekerjaan besi dan aluminium yang ditetapkan meliputi:
a) Pekerjaan pemasangan pintu atau jendela besi, pintu alluminium dan jendela nako,
pintu
gulung, pintu lipat sunscreen, venation blinds dan vertical-horizontal blinds;

Memasang 1 kg besi profil

KELOMPOK 3 TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN2017 Page 10


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Kebutuhan Satuan Indeks


Bahan Besi Profil Kg 1,150
Pekerja OH 0,060
Tukang las OH 0,060
Tenaga Kerja Kontruksi
Kepala Tukang OH 0,006
Mandor OH 0,003

Memasang 1 kg rangka kuda-kuda baja IWF

Kebutuhan Satuan Indeks


Bahan Besi Baja IWF Kg 1,150
Pekerja OH 0,060
Tukang las OH 0,060
Tenaga Kerja Kontruksi
Kepala Tukang OH 0,006
Mandor OH 0,003

Mengerjakan 100 kg pekerjaan perakitan

Kebutuhan Satuan Indeks


Solar Liter 1,000
Bahan
Minyak Pelumas Liter 0,100
Pekerja OH 0,100
Tukang besi Kontruksi OH 0,100
Tenaga Kerja
Kepala Tukang OH 0,001
Mandor OH 0,005
Alat Sewa alat Jam 0,800

KELOMPOK 3 TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN2017 Page 11


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Membuat 1 m2 pintu besi plat baja tebal 2 mm rangkap, rangka baja siku

Kebutuhan Satuan Indeks


Besi siku L 30.30.3 Kg 15,000
Bahan Besi plat baja Kg 32,800
kawat las Kg 0,05
Pekerja OH 1,050
Tukang Las Biasa OH 1,050
Tenaga Kerja
Kepala Tukang OH 0,105
Mandor OH 0,052

Membuat 1 m2 rangka jendela besi scuare tube (25 x 5) cm

Kebutuhan Satuan Indeks


Besi scuare tube M 4,760
Bahan Besi lis kaca (1 x 1) cm M 4,522
Pengelasan Cm 20
Pekerja OH 0,650
Tukang Las Biasa OH 0,650
Tenaga Kerja
Kepala Tukang OH 0,065
Mandor OH 0,006

Memasang 1 m2 pintu lipat (Folding door) bahan plastik/PVC

Kebutuhan Satuan Indeks


Bahan Pintu lipat M2 1,000
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,440
Tukang OH 0,440
Kepala Tukang OH 0,044
Mandor OH 0,022

KELOMPOK 3 TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN2017 Page 12


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Memasang 1 m2 pintu kaca rangka alluminium

Kebutuhan Satuan Indeks


Pintu alluminium m 4,400
Bahan Profil kaca m 4,500
Sealant Tube 0,270
Pekerja OH 0,085
Tukang Las Biasa OH 0,085
Tenaga Kerja
Kepala Tukang OH 0,009
Mandor OH 0,005

Contoh penggunaan standar untuk menghitung harga satuan pekerjaan

A.1 Memasang 1 m2 rolling door alluminium

Harga Satuan
Jumlah
Kebutuhan Satuan Indeks Bahan/Upah
(Rp.)
(Rp.)
Rolling door
Bahan m2 1,000 100.000 100.000
alluminium
Pekerja OH 1,000 30.000 30.000
Tenaga Tukang Besi OH 1,000 40.000 40.000
Kerja Kepala Tukang OH 0,100 50.000 5.000
Mandor OH 0,050 60.000 3.000
Jumlah harga persatuan pekerjaan 178.000

KELOMPOK 3 TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN2017 Page 13


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB IV
KESIMPULAN

Dari berbagai uraian yang telah dibahas, beton geopolimer yang dipamerkan oleh
departemen teknik sipil ITS, atap sambungan yang dipamerkan oleh Utomo Deck, dan
alumunium dan besi yang dipamerkan oleh rich railing, pintu baja JBS. Dimana masing-
masing bahan memiliki spesifikasi dan standart yang berbeda-beda. Untuk besi dan baja
kami cocokan standartnya melalui SNI 7393 2008 Besi Dan Aluminium.

KELOMPOK 3 TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN2017 Page 14

Anda mungkin juga menyukai