Laporan Validasi Metode Uji Spektrofotometri PDF
Laporan Validasi Metode Uji Spektrofotometri PDF
PRAKTIKUM
DESAIN
VALIDASI Gasal
VALIDASI SEMESTER :
METODE UJI 2022/2023
METODE UJI
HALAMAN : 1 dari 37
Disusun oleh:
Kelompok 3 / 3D
1. Dikta Khansa Aulia (2018572)
2. Diva Athila Kisworo (2018575)
3. Elok Faikhatul (2018579)
4. Esti Isnainiyati (2018583)
5. Fadhil Alvarizi (2018584)
6. Fadhlan Ikhsan (2018586)
7. Fadillah Ayu Iswari (2018587)
8. Faiza Nazari (2018590)
9. Vena Selviana P (2018756)
10. Rido Prayoga (2018718)
I. Judul
Validasi uji penetapan Crom Heksavalen (Cr-VI) Dalam sampel Air uji Secara
Spektrofotometri
II. Metode Acuan
Modifikasi SNI 6989.71:2009 Air dan air limbah – Bagian 71 : Cara uji krom
heksavalen (Cr-VI) dalam contoh uji secara spektrofotometri
III. Ruang Lingkup
Metode pengujian ini digunakan untuk menentukan logam heksavalen (Cr-VI)
terlarut dalam air dan air limbah secara spektrofotometri dengan kisaran 0,1 mg/L sampai
1.0 mg/L pada panjang gelombang 530 nm atau 540 nm
IV. Prinsip
Ion krom heksavalen bereaksi dengan difenilkarbazida dalam suasana asam
membentuk senyawa kompleks berwarna ungu yang menyerap cahaya tampak pada
panjang gelombang 530 nm atau 540 nm. Serapannya yang diukur pada panjang
gelombang tersebut sebanding dengan kadar ion krom heksavalen.
V. Reaksi
1,5-diphenilcarbazide
b. Alat
- Spektrofotometer sinar tampak Shimadzu UV VIS 1700
- pH meter
- Labu ukur tutup asah atau Teflon 100,0 mL ± 0,1 mL
- Gelas piala 100 mL dan 250 mL
- Gelas ukur 100 mL
- Pipet volumetrik (1,0 mL ; 2,0 Ml ; 5,0 mL ; 10,0 Ml ; 20 Ml ; 50,0 mL )
- Pipet ukur 10,0 mL
- Botol gelas 200 mL
- Seperangkat alat saring vakum
- Saringan membrane ukuran pori 0,45 µm
- Timbangan analitik ketelitian 0,0001 g
- Labu semprot
- Desikator
- Oven
- Kaca arloji
- Bulb
- Buret
Disaring menggunakan
Disiapkan contoh uji saringan membran berpori Contoh uji siap diukur
0,45 µm dan diawetkan.
Dihitung hasil
Dilarutkan 0,3534 g K2Cr2O7 Ditera menggunakan
penimbangan kadar krom
kering oven kedalam labu aquabidest
heksavalen
ukur 250 mL
KERANGKA PRODI ANKIM
PRAKTIKUM
DESAIN
VALIDASI Gasal
VALIDASI SEMESTER :
METODE UJI 2022/2023
METODE UJI
HALAMAN : 4 dari 37
Dipipet 10,0 mL
larutan induk krom Dimasukkan ke Ditepatkan hingga
heksavalen 500 mg dalam labu ukur tanda tera dengan
(Cr-VI)/L. 100,0 mL. aquabidest 1,0 mL
Dipipet 50,0 mL
Dimasukkan ke Ditepatkan hingga
larutan induk krom
dalam labu ukur tanda tera dengan
heksavalen 50 mg (Cr-
500,0 mL. aquabidest 1,0 mL
VI)/L.
Diukur
serapannya pada Ditambahkan 2,0 mL larutan
Dicatat hasil difenilkarbazida,
panjang
pengukuran dikocokdan diamkan 5
gelombang 530
nm atau 540 nm hingga 10 menit
*Tidak diperlukan
➢ Presisi
Dilakukan pengukuran
Dihomogenkan
menggunakan Dilakukan sebanyak 7
kemudian tunggu
spektrofotometri UV- kali ulangan
selama 5-10 menit
VIS
KERANGKA PRODI ANKIM
PRAKTIKUM
DESAIN
VALIDASI Gasal
VALIDASI SEMESTER :
METODE UJI 2022/2023
METODE UJI
HALAMAN : 6 dari 37
➢ Akurasi
Dilakukan pengukuran
Dihomogenkan
menggunakan Dilakukan sebanyak
kemudian tunggu selama
spektrofotometri UV- 7 kali ulangan
5-10 menit
VIS
➢ LDI
Dilakukan
Dilakukan sebanyak 5 kali pengukuran
menggunakan
ulangan
spektrofotometri
UV-VIS
KERANGKA PRODI ANKIM
PRAKTIKUM
DESAIN
VALIDASI Gasal
VALIDASI SEMESTER :
METODE UJI 2022/2023
METODE UJI
HALAMAN : 7 dari 37
➢ LDM
Dipipet 5 mL
sampel air limbah Ditera dengan
yang sudah aquabidest dan Ditambahkan 2 mL
diasamkan ke dalam dihogenkan difenilkarbazida
labu takar 100 mL
Dilakukan
pengukuran
Dilakukan sebanyak Dihomogenkan dan ditunggu
menggunakan
5 kali pengulangan 5-10 menit
spektrofotometri
UV-VIS
VIII. PERHITUNGAN
294 𝑔/𝑚𝑜𝑙
= 𝑔 𝑥 500 𝑚𝑔/𝐿 𝑥 0,25 𝐿
2 × 52
𝑚𝑜𝑙
= 353,4 mg ~ 0,3534 g
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 500 mg/L = 100 mL x 50 mg/L
100 mL x 50 mg/L
V1 = 500 𝑚𝑔/𝐿
V1 = 10 mL
KERANGKA PRODI ANKIM
PRAKTIKUM
DESAIN
VALIDASI Gasal
VALIDASI SEMESTER :
METODE UJI 2022/2023
METODE UJI
HALAMAN : 8 dari 37
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 50 mg/L = 500 mL x 5 mg/L
500 mL x 5 mg/L
V1 = 50 𝑚𝑔/𝐿
V1 = 50 mL
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 5 mg/L = 100 mL x 0,0 mg/L
100 mL x 0,0 mg/L
V1 = 5 𝑚𝑔/𝐿
V1 = 0 mL
• 0,1 mg/L
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 5 mg/L = 100 mL x 0,1 mg/L
100 mL x 0,1 mg/L
V1 = 5 𝑚𝑔/𝐿
V1 = 2 mL
• 0,2 mg/L
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 5 mg/L = 100 mL x 0,2 mg/L
100 mL x 0,2 mg/L
V1 = 5 𝑚𝑔/𝐿
V1 = 4 mL
• 0,5 mg/L
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 5 mg/L = 100 mL x 0,5 mg/L
100 mL x 0,5 mg/L
V1 = 5 𝑚𝑔/𝐿
V1 = 10 mL
KERANGKA PRODI ANKIM
PRAKTIKUM
DESAIN
VALIDASI Gasal
VALIDASI SEMESTER :
METODE UJI 2022/2023
METODE UJI
HALAMAN : 9 dari 37
• 0,6 mg/L
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 5 mg/L = 100 mL x 0,6 mg/L
100 mL x 0,6 mg/L
V1 = 5 𝑚𝑔/𝐿
V1 = 12 mL
• 0,8 mg/L
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 5 mg/L = 100 mL x 0,8 mg/L
100 mL x 0,8 mg/L
V1 = 5 𝑚𝑔/𝐿
V1 = 16 mL
V1 x C1 = V2 x C2
100 ml x 0,2N = 1N x C2
100 mL x 0,2N
= C2
1𝑁
C2 = 20 mL
KERANGKA PRODI ANKIM
PRAKTIKUM
DESAIN
VALIDASI Gasal
VALIDASI SEMESTER :
METODE UJI 2022/2023
METODE UJI
HALAMAN : 10 dari 37
IX. Spesifikasi Kriteria Keberterimaan Validasi Metode Uji Standar Penetapan Kadar
Com Heksavalen dalam Air secara Spektrofotometri
Pengujian
No. Parameter Batas Toleransi Acuan / Sumber
(Syarat
Bahan Jumlah Keberterimaan)
Uji Pegujian
Panjang Standar 1 kali - SNI
1. Gelombang max Tertinggi 6989.71.2009
530-540 nm halaman 1
2. LoD :
SNI
3. Linearitas Deret 1 blanko, r ≥ 0,995 6989.71.2009
standar 6 standar halaman 4
4. a. Presisi Sampel 7 kali ulangan UJI F SNI
(%RSD) F=SD1 /SD22
2
6989.71.2009
halaman 6
Evaluasi: Eurachem
halaman 37
H0:Presisi metode A tidak
berbeda dengan metoda B
(Sa2=Sb2)
%RSD<10%
KERANGKA PRODI ANKIM
PRAKTIKUM
DESAIN
VALIDASI Gasal
VALIDASI SEMESTER :
METODE UJI 2022/2023
METODE UJI
HALAMAN : 11 dari 37
Evaluasi:
Hipotesis :
H0:nilai rata(akurasi)
kelompok 1 tidak
berbedadengan
kelompok 2
%Recovery=85%-110%
LOQ Deret 5 kali - • NATA 2018
Standar pengulangan halaman 18
Terkecil
d. Limit Kuantitasi
Standar dengan konsentrasi terkceil (0,1 mg/L) diuji sebanyak 5 kali
pengulangan sesuai dengan metode.
e. Linearitas
Pengujian linieritas terhadap deret standar Krom Heksavalen dengan
konsentrasi (0,0; 0,1; 0,2; 0;5 0,6; dan 0,8 mg/L) sebanyak duplo, konsentrasi
larutan tersebut dibuat berdasarkan pada rentang kerja yang direkomendasikan SNI.
Pengujian linieritas ini dilakukan dengan mengukur rata-rata absorbansi pada
panjang gelombang maksimum yang kemudian didapatkan kurva kalibrasi kadar
Cr dalam sampel air limbah.
f. Akurasi
Pengujian Akurasi dilakukan dengan mengukur absorbansi larutan uji.
Larutan uji diukur konsentrasinya dari dalam sampel dengan ditambahkan spiking
0,3 ppm tanpa melewati batas deret standar. Kemudian diukur menggunakan
spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang maksimum yang
didapatkan dari scanning panjang gelombang. Pengukuran dilakukan sebanyak
tujuh kali ulangan. Nilai akurasi didapatkan dari menghitung persen perolehan
kembali (%recovery).
Rumus:
𝐶2−𝐶1
% 𝑅𝑒𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑦 = × 100%
𝐶3
Keterangan:
C3 = Kadar analit standar spike
C2 = Kadar analit dalam sampel setelah dispike analit standar
C1 = Kadar analit dalam sampel sebelum dispike analit standar
KERANGKA PRODI ANKIM
PRAKTIKUM
DESAIN
VALIDASI Gasal
VALIDASI SEMESTER :
METODE UJI 2022/2023
METODE UJI
HALAMAN : 13 dari 37
g. Presisi
Sampel disiapkan sesuai dengan metode yang akan divalidasi, lakukan
pengujian sesuai metode. Kadar analit dihitung dalam sampel sebanyak 2 kali
ulangan. Presisi (RPD) dihitung dengan menggunakan ruus sebagai berikut:
Kurva regresi
PM
Kadar Cr6+
(mg/L)
V labu
KERANGKA PRODI ANKIM
PRAKTIKUM
DESAIN
VALIDASI Gasal
VALIDASI SEMESTER :
METODE UJI 2022/2023
METODE UJI
HALAMAN : 14 dari 37
Keterangan:
Sy/x = simpangan baku relative kurva regresi (pA*s)
N = banyak deret standar yang digunakan
µreg = ketidakpastian asal kurva kalibrasi (mg/L)
b = slope
y0 = absorbansi rata-rata sampel (Absorbansi)
yr =absorbansi rata rata deret standar
xi = konsentrasi standar ke-I (mg/L)
xr = konsentrasi rata-rata deret standar (mg/L)
Keterangan :
µ V labu takar = ketidakpastian asal volume labu takat (mL)
µ kalibrasi = nilai ketidakpastian kalibrasi labu takar (mL)
spek pabrik = nilai miniskus yang tertera pada labu takar (mL)
KMV air = koefisien muai volume air (/°C)
V alat gelas = volume labu takar yang digunakan (mL)
ΔT = selisih suhu saat pengukuran dengan yang tertulis pada labu takar (°C)
k = faktor cakupan
Keterangan:
SD = standar Deviasi
n = pengulangan
Ketidakpastian baku asal akurasi (µ recovery) diketahui dari data uji akurasi dengan teknik
spiking dengan nilai persesn perolehan kembali (%recovery) dengan pengulangan
sebanyak 7 kali dengan rumus sebagai berikut :
KERANGKA PRODI ANKIM
PRAKTIKUM
DESAIN
VALIDASI Gasal
VALIDASI SEMESTER :
METODE UJI 2022/2023
METODE UJI
HALAMAN : 16 dari 37
➢ Ketidakpastian Gabungan
Sumber-sumber ketidakpastian pada penetapan kadar krom heksavalen dalam air limbah
adalah ketidakpastian baku asal kurva kalibrasi (regresi), ketidakpastian baku asal presisi
dan ketidakpastian baku asal alat gelas (v labu takar). Penentuan nilai ketidakpastian hasil
pengujian secara keseluruhan dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
Csx = Kadar Krom hekasvalen dalam air limbah (mg/L)
UCsxu = Nilai ketidakpastian gabungan (mg/L)
Csxo = Rerata kadar terukur krom heksavalen dalam air limbah (mg/L)
Pada penentuan nilai λ max menggunakan standar tertinggi yaitu 0,8 mg/L dan
didapatkan nilai absorbansi tertinggi pada panjang gelombang 542 nm.
KERANGKA PRODI ANKIM
PRAKTIKUM
DESAIN
VALIDASI Gasal
VALIDASI SEMESTER :
METODE UJI 2022/2023
METODE UJI
HALAMAN : 17 dari 37
Kurva
Absorbansi
0,8
0,4
Absorbansi
0,2
Linear (Absorbansi)
0
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1
-0,2
Konsenterasi (ppm)
Tabel 1. Data Hasil LDI teoritis dari Kurva Kalibrasi Standar Ion Cr 6+
Pengujian Limit Deteksi Instrumen (LDI) berfungsi untuk mengetahui nilai batas
deteksi konsentrasi terkecil suatu alat sehingga dapat dijadikan batas dalam membuat
rentang linieritas. Berdasarkan tabel 3, Nilai LDI yang telah dilakukan konfirmasi hasilnya
adalah positif artinya menunjukkan konsentrasi standar Cr 6+ terkecil yang masih dapat
terdeteksi oleh alat spektrofotometri sinar tampak dan di bawah nilai tersebut merupakan
noise alat sehingga tidak dapat dipercaya sebagai respon analit.
Pada pengukuran LDM sampel diencerkan 10x sehingga sampel di pipet 10 mL ke
dalam labu takar 100 mL, selanjutnya dikonfirmasi dengan membuat larutan sampel yang
diencerkan sebanyak 10x.
Tabel 2. Data Hasil LDM teoritis dari Kurva Kalibrasi Standar Ion Cr6+
KERANGKA PRODI ANKIM
PRAKTIKUM
DESAIN
VALIDASI Gasal
VALIDASI SEMESTER :
METODE UJI 2022/2023
METODE UJI
HALAMAN : 20 dari 37
4. Presisi
Presisi merupakan ukuran kedekatan hasil analisis yang diperoleh dari ukuran yang
sama. Presisi diukur sebagai simpangan baku atau simpangan baku relatif (koefisien
variasi) (AOAC,2016). Presisi dapat dinyatakan sebagai repeatability (keterulangan) atau
reproducibility (ketertiruan) (RIYANTO, 2014).
Uji presisi bertujuan mengetahui kedekatan hasil uji yang dilakukan secara
berulang terhadap sampel yang homogen pada kondisi normal. Parameter presisi pada
percobaan kali ini ditetapkan dengan pengujian yang dilakukan oleh satu orang analis
menggunakan sampel, pereaksi, dan peralatan yang sama dalam laboratorium yang sama.%
RSD yang diperoleh dari hasil pengulangan pengujian harus dievaluasi sehingga tidak
melebihi batas keberterimaan yang ditetapkan. Hasil Percobaan parameter presisi ini
dievaluasi berdasarkan syarat keberterimaan yang dapat dilihat pada tabel 3.
KERANGKA PRODI ANKIM
PRAKTIKUM
DESAIN
VALIDASI Gasal
VALIDASI SEMESTER :
METODE UJI 2022/2023
METODE UJI
HALAMAN : 21 dari 37
Tabel 3. Hasil Uji Presisi pada Penetapan Kadar Ion Cr6+ dalam Air Limbah secara
Spektrofotometri Sinar Tampak Pada Panjang gelombang 542 nm.
Uji presisi pada penentuan kromium heksavalen pada sampel air ini dilakukan
pengulangan sebanyak 7 kali pengulangan. Kedekatan hasil pengujian dapat dilihat dari
nilai simpangan baku kadar Cr-VI yang diperoleh. Diperoleh persen RSD sebesar 3,55%
untuk labu takar 100 mL dan 2,99% untuk labu takar 50 mL. Syarat keberterimaan nilai
%RSD yang diterima adalah < 10%, sesuai dengan SNI 6989.71:2009 maka uji presisi
memenuhi syarat keberterimaan. Diperoleh Nilai F hitung sebesar 1,427 dan F tabel 4,284.
Hasil tersebut menunjukan F hitung < F tabel yang dapat disimpulkan bahwa data
pengujian presisi dengan labu takar 100 mL dan 50 mL memiliki ragam data yang tidak
berbeda nyata. Pengujian pada parameter ini memiliki hasil yang presisi.
KERANGKA PRODI ANKIM
PRAKTIKUM
DESAIN
VALIDASI Gasal
VALIDASI SEMESTER :
METODE UJI 2022/2023
METODE UJI
HALAMAN : 22 dari 37
5. Akurasi
Akurasi adalah ukuran yang menunjukan derajat kedekatan hasil analisis dengan
kadar analit yang sebenarnya. Akurasi dinyatakan sebagai persen perolehan kembali
(recovery) analit yang ditambahkan (RIYANTO,2014). Tujuan dari pengujian akurasi
adalah menunjukkan derajat ketepatan antara nilai yang diukur dengan nilai sebenarnya
yang dapat diterima sebagai persyaratan. Pada percobaan ini akurasi dilakukan dengan
teknik spiking. Sampel air ditambahkan sejumlah standar Cr6+ yang diketahui
konsentrasinya yaitu sebesar 0,3 mg/L dan dianalisis. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan 2 labu takar yang berbeda yaitu labu takar 100 ml dan 50 ml. keudian
mengukur Cr6+ dalam air limbah yang telah dilakukan teknik spiking larutan Standar Cr6+
0,3 mg/L dan dilakukan tujuh kali ulangan. Hasil Percobaan parameter akurasi ini
dievaluasi berdasarkan syarat keberterimaan yang dapat dilihat pada tabel 4.
7. Robustness
Ketangguhan metode adalah derajat ketertiruan hasil uji yang diperoleh dari
analisis sampel yang sama dalam berbagai kondisi uji normal, seperti laboratorium,
analisis, instrumen, bahan pereaksi, suhu, hari yang berbeda, dll. Ketangguhan biasanya
dinyatakan sebagai tidak adanya pengaruh perbedaan operasi atau lingkungan kerja pada
hasil uji. Ketangguhan metode merupakan ukuran ketertiruan pada kondisi operasi normal
antara lab dan antar analis. Ketangguhan metode ditentukan dengan menganalisis beningan
KERANGKA PRODI ANKIM
PRAKTIKUM
DESAIN
VALIDASI Gasal
VALIDASI SEMESTER :
METODE UJI 2022/2023
METODE UJI
HALAMAN : 25 dari 37
suatu lot sampel yang homogeny dalam lab yang berbeda oleh analis yang berbeda
menggunakan kondisi operasi yang berbeda, dan lingkungan yang berbeda tetapi
menggunakan prosedur dan parameter uji yang sama.
Pengujian sampel dilakukan sesuai metode standar masing-masing sebanyak 7x
ulangan. Uji t dilakukan untuk akurasi dan uji F dilakukan untuk presisi dengan hipotesis
yang sesuai. Jika thitung < ttabel maka tolak H0. Perubahan dalam uji ini bertujuan untuk
menguji ketegaran metode terhadap perubahan volume sampel. Berdasarkan data dan hasil
perhitungan yang terlampir didapatkan hasil Fhitung ˂ Ftable maka terima H0, artinya ragam
konsentrasi Crom Heksavalen dalam larutan 100 mL tidak berbeda nyata dengan ragam
konsentrasi Crom Heksavalen dalam larutan 50 mL. Maka menggunakan uji t formula 1
dan didapatkan hasil, ׀thitung < ׀ttable, artinya rataan konsentrasi Crom Heksavalen dalam
larutan 100 mL tidak berbeda nyata dengan ragam konsentrasi Crom Heksavalen dalam
larutan 50 mL.
KERANGKA PRODI ANKIM
PRAKTIKUM
DESAIN
VALIDASI Gasal
VALIDASI SEMESTER :
METODE UJI 2022/2023
METODE UJI
HALAMAN : 26 dari 37
deteksi konsentrasi
metode positif, tidak
akurasi dan tidak
presisi
KERANGKA PRODI ANKIM
PRAKTIKUM
DESAIN
VALIDASI Gasal
VALIDASI SEMESTER :
METODE UJI 2022/2023
METODE UJI
HALAMAN : 27 dari 37
Sudah Tersedia
1. Larutan Induk 500 ppm 250 mL 0,3534 g
Elok
2. Larutan Standar 50 ppm 100 mL 10 Ml
DAFTAR PUSTAKA
Day, R A, dan Underwood, A L., (2002), Analsis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam,. Erlangga,
Jakarta.
Riyani, Maya Rizma Elva. 2020. Verifikasi Metode Uji Kromium Heksavalen Pada Cat Tembok
Secara Spektrofotometri UV-Visibel di Laboratorium Balai Besar Kimia dan Kemasan.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Islam
Indonesia:Yogyakarta.
Riyanto. 2014. Validasi & Verifikasi Metode Uji: Sesuai Dengan ISO/IEC 17025 Laboratorium
Pengujian Dan Kalibrasi.Ed.1, Cet. 1. Yogyakarta: Deepublish.
KERANGKA PRODI ANKIM
PRAKTIKUM
DESAIN
VALIDASI Gasal
VALIDASI SEMESTER :
METODE UJI 2022/2023
METODE UJI
HALAMAN : 31 dari 37
LAMPIRAN
KERANGKA PRODI ANKIM
PRAKTIKUM
DESAIN
VALIDASI Gasal
VALIDASI SEMESTER :
METODE UJI 2022/2023
METODE UJI
HALAMAN : 32 dari 37
Uji Robustnes Uji Penetapan Crom Heksavalen dalam Air secara Spektrofotometri
100 mL 50 mL
ULANGAN
Absorbansi C Cr6+ (mg/L) Absorbansi C Cr6+ (mg/L)
1 0.163 0.198 0.170 0.206
2 0.161 0.195 0.160 0.194
3 0.159 0.193 0.161 0.195
4 0.174 0.211 0.165 0.200
5 0.167 0.202 0.174 0.211
6 0.174 0.211 0.164 0.199
7 0.167 0.202 0.165 0.200
Rata-rata 0.166 0.202 0.166 0.201
SD 0.0059 0.0072 0.0049 0.0060
➢ Perhitungan Uji F
a. Hipotesis
H0 : σ12 = σ22 (ragam konsentrasi Crom Heksavalen dalam larutan 100 mL tidak
berbeda nyata dengan ragam konsentrasi Crom Heksavalen dalam
larutan 50 mL)
H1 : σ1 ˃ σ2 (ragam konsentrasi Crom Heksavalen pada larutan 100 mL kurang
2 2
• df = n-1 = 7-1 = 6
• α = 5% = 0.05
• Ftable = 0.05 ; 6 ; 6
=4.284
• Kriteria Uji : Tolak H0 jika Fhitung ˃ Ftable
c. Simpulan
Fhitung ˂ Ftable maka terima H0, artinya ragam konsentrasi Crom Heksavalen dalam
larutan 100 mL tidak berbeda nyata dengan ragam konsentrasi Crom Heksavalen
dalam larutan 50 mL. Maka menggunakan uji t formula 1.
➢ Perhitungan Uji T
a. Hipotesis
H0 : µ12 = µ22 (rataan konsentrasi Crom Heksavalen dalam larutan 100 mL tidak
berbeda nyata dengan ragam konsentrasi Crom Heksavalen dalam
larutan 50 mL)
H1 : µ1 ˃ µ2 (rataan konsentrasi Crom Heksavalen pada larutan 100 mL kurang
2 2
b. Statistik Hitung
(𝑛1−1)𝑆12 +(𝑛2−1)𝑆22
• Sp = √ 𝑛1+𝑛2−2
(6×0.00005184)+(6×0.0000360)
=√ 7+7−2
0.00052704
=√ 12
= √0.00004392
= 0.00662722
( ̅̅̅̅
𝑥1 − ̅̅̅̅
𝑥2 )−𝑑𝑜
• thitung = 1 1
𝑆𝑝 √( )+( )
𝑛1 𝑛2
(0.202−0.201)−0
= 0.00662722 ×
√(0.1429+0.1429)
= 0.2823
• V = n 1 + n2 - 2
= 7 + 7 -2
= 12
• ttable = 0.05; v=12
= 1.782
• Kriteria Uji: Tolak H0 jika ׀thitung ˃ ׀ttable
KERANGKA PRODI ANKIM
PRAKTIKUM
DESAIN
VALIDASI Gasal
VALIDASI SEMESTER :
METODE UJI 2022/2023
METODE UJI
HALAMAN : 35 dari 37
c. Simpulan
׀thitung < ׀ttable, artinya rataan konsentrasi Crom Heksavalen dalam larutan 100 mL
tidak berbeda nyata dengan ragam konsentrasi Crom Heksavalen dalam larutan 50
mL.
Uji F dan T Pada Akurasi Penetapan Crom Heksavalen dalam Air secara Spektrofotometri
➢ Perhitungan Uji F
d. Hipotesis
H0 : σ12 = σ22 (ragam konsentrasi Crom Heksavalen dalam sampel air yang
dispiking pada labu takar 100 mL tidak berbeda nyata dengan
ragam konsentrasi Crom Heksavalen dalam dalam sampel air yang
dispiking pada labu takar 50 mL)
H1 : σ12 ˃ σ22 (ragam konsentrasi Crom Heksavalen dalam sampel air yang
dispiking pada labu takar 100 mL kurang baik dengan ragam
konsentrasi Crom Heksavalen dalam dalam sampel air yang
dispiking pada labu takar 50 mL)
e. Statistik Hitung
𝑆12
• Fhitung = 𝑆22
(0.018)2
= (0.014)2
= 1.653
• df = n-1 = 7-1 = 6
• α = 5% = 0.05
• Ftable = 0.05 ; 6 ; 6
=4.284
• Kriteria Uji : Tolak H0 jika Fhitung ˃ Ftable
f. Simpulan
Fhitung ˂ Ftable maka terima H0, artinya ragam konsentrasi Crom Heksavalen dalam
sampel air yang dispiking pada labu takar 100 mL tidak berbeda nyata dengan
ragam konsentrasi Crom Heksavalen dalam dalam sampel air yang dispiking pada
labu takar 50 mL. Maka menggunakan uji t formula 1.
➢ Perhitungan Uji T
d. Hipotesis
H0 : µ12 = µ22 (rataan konsentrasi Crom Heksavalen dalam sampel air yang
dispiking pada labu takar 100 mL tidak berbeda nyata dengan
ragam konsentrasi Crom Heksavalen dalam dalam sampel air yang
dispiking pada labu takar 50 mL)
H1 : µ12 ˃ µ22 (rataan konsentrasi Crom Heksavalen dalam sampel air yang
dispiking pada labu takar 100 mL kurang baik dengan ragam
konsentrasi Crom Heksavalen dalam dalam sampel air yang
dispiking pada labu takar 50 mL)
KERANGKA PRODI ANKIM
PRAKTIKUM
DESAIN
VALIDASI Gasal
VALIDASI SEMESTER :
METODE UJI 2022/2023
METODE UJI
HALAMAN : 37 dari 37
e. Statistik Hitung
(𝑛1−1)𝑆12 +(𝑛2−1)𝑆22
• Sp = √ 𝑛1+𝑛2−2
(6×0.000324)+(6×0.000196)
=√ 7+7−2
0.00312
=√ 12
= √0.00026
= 0.0161245
( ̅̅̅̅
𝑥1 − ̅̅̅̅
𝑥2 )−𝑑𝑜
• thitung = 1 1
𝑆𝑝 √( )+( )
𝑛1 𝑛2
(0.202−0.201)−0
=
0.00662722 × √(0.1429+0.1429)
= 0.6298
• V = n 1 + n2 - 2
= 7 + 7 -2
= 12
• ttable = 0.05; v=12
= 1.782
• Kriteria Uji: Tolak H0 jika ׀thitung ˃ ׀ttable
f. Simpulan
׀thitung < ׀ttable, artinya rataan konsentrasi Crom Heksavalen dalam sampel air yang
dispiking pada labu takar 100 mL tidak berbeda nyata dengan ragam konsentrasi
Crom Heksavalen dalam dalam sampel air yang dispiking pada labu takar 50 mL.