Laprak Full Valmet Fix
Laprak Full Valmet Fix
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
Disusun oleh :
Kelompok 2 / 3A
1. Aisyah Putri Azzahra 2118780
2. Alfredho Rizkyansyah 2118785
3. Alpianur Rahma 2118790
4. Alwan Afhona Buddu 2118791
5. Anisa Lisandi 2118800
6. Elma Sari Siregar 2118842
7. Fanisa Kusuma Wardani 2118854
8. Muhamad Fajar Nugraha 2118912
9. Savira Raihany Permana 2118987
10. Zahra Zafira 2119019
BAB I
METODE PERCOBAAN
1.3 Prinsip
Ion krom heksavalen bereaksi dengan difenilkarbazida dalam suasana asam
membentuk senyawa kompleks berwana merah-ungu yang menyerap cahaya tampak
padapanjang gelombang 530 nm atau 540 nm. Serapannya yang diukur pada panjang
gelombang tersebut sebanding dengan kadar ion krom heksavalen.
1.4 Tujuan
Untuk melakukan uji kinerja metode uji penetapan kadar krom heksavalen (Cr-
VI) terlarut dalam Air dan air limbah secara Spektrofotometri.
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
1.5 Reaksi
(aq)
1,5-diphenilcarbazide
1.7 Perhitungan Tiap-Tiap Pembuatan Larutan yang dibutuhkan dalam Metode Acuan
1 K2Cr2O7 2 Cr-VI
Mol K2Cr2O7 ½ mol Cr-VI
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐾2𝐶𝑟2𝑂7 1 𝑥 0,05 𝑔
( ) = 2 𝑥 52 𝑔/𝑚𝑜𝑙
294 𝑔/𝑚𝑜𝑙
Bobot K2Cr2O7 = 0,1414 g
= 141,4 mg
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
𝐵𝑀 𝐾2𝐶𝑟2𝑂7
Bobot Cr-VI (mg) = 𝑥 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 (𝑚𝑔/𝐿)𝑥 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐿𝑇 (𝐿)
2𝑥 𝐴𝑟 𝐶𝑟
𝑚𝑔 𝐶𝑟−𝑉𝐼 𝑥 (2 𝑥 𝐴𝑟 )
Konsentrasi (mg/L) = 𝐿 𝑥 𝐵𝑀 𝐾2𝐶𝑟2𝑂7
𝑔
142,3 𝑚𝑔 𝑥 ( 2 𝑥 52 )
𝑚𝑜𝑙
= 𝑔
0,1 𝐿 𝑥 294
𝑚𝑜𝑙
• 0,0 mg/L
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 5 mg/L = 50 mL x 0, mg/L
𝑚𝑔
50 𝑚𝐿 𝑥 0,0
𝐿
V1 = 𝑚𝑔
5
𝐿
V1 = 0,00 mL
• 0,05 mg/L
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 5 mg/L = 50 mL x 0,05 mg/L
𝑚𝑔
50 𝑚𝐿 𝑥 0,05
𝐿
V1 = 𝑚𝑔
5
𝐿
V1 = 0,50 mL
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
• 0,10 mg/L
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 5 mg/L = 50 mL x 0,1 mg/L
𝑚𝑔
50 𝑚𝐿 𝑥 0,1
𝐿
V1 = 𝑚𝑔
5
𝐿
V1 = 1,00 mL
• 0,20 mg/L
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 5 mg/L = 50 mL x 0,20 mg/L
𝑚𝑔
50 𝑚𝐿 𝑥 0,20
𝐿
V1 = 𝑚𝑔
5
𝐿
V1 = 2,00 mL
• 0,30 mg/L
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 5 mg/L = 50 mL x 0,30 mg/L
𝑚𝑔
50 𝑚𝐿 𝑥 0,30
𝐿
V1 = 𝑚𝑔
5
𝐿
V1 = 3,00 mL
• 0,40 mg/L
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 5 mg/L = 50 mL x 0,40 mg/L
𝑚𝑔
50 𝑚𝐿 𝑥 0,40
𝐿
V1 = 𝑚𝑔
5
𝐿
V1 = 4,00 mL
• 0,50 mg/L
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 5 mg/L = 50 mL x 0,50 mg/L
𝑚𝑔
50 𝑚𝐿 𝑥 0,50
𝐿
V1 = 𝑚𝑔
5
𝐿
V1 = 5,00 mL
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
1.7.4 Perhitungan Pembuatan H2SO4
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 20 N = 100 mL x 0,2 N
100 𝑚𝐿 𝑥 0,2 𝑁
V1 = 20 𝑁
V1 = 1 mL
dengan saringan
Siapkan sampel uji membran berpori Contoh uji siap
yang telah disaring 0,45 μm dan diukur.
diawetkan.
Larutkan ± 141,4
mg K2Cr2O7 kering Hitung kadar krom
oven dengan air heksavalen
bebas mineral berdasarkan hasil
dalam labu ukur penimbangan
100,0 mL
CATATAN : Larutan Ini Dapat Dibuat Dari Larutan Standar 1000 Mg (Cr-VI)/L
Siap Pakai.
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
1.8.4 Pembuatan larutan baku logam krom heksavalen 50 mg (Cr-VI)/L
Pipet 10,0 mL larutan
induk krom Hitung kadar krom
heksavalen 500 mg heksavalen
(Cr-VI)/L, masukkan berdasarkan hasil
ke labu ukur 100,0 penimbangan.
mL
Catatan : Ukur serapan sampel tanpa penambahan difenil karbazid (blanko sampel)
Hasil absorbansi laritan uji sampel air dikonversi menggunakan rumus sebagai
berikut
Cr – VI (mg/L) = C x 52/V x Fp
Keterangan :
C : konsentrasi Cr-VI dalam pengukuran kurva kalibrasi standar (mg/L)
52 : volume akhir (mL)
V : volume sampel air
Fp : jumlah pengenceran jika diperlukan.
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
1.8.10 Limit deteksi teoritis
Evaluasi hasil
Dilakukan pengukuran, nilai
Buat tujuh larutan pengukuran Cr VI LDMteoritis Cr VI Laporkan nilai
sampel air dengan menggunakan terkonfirmasi jika LDMteoritis Cr VI
konsentrasi Cr VI Spektrofotometer nilai konsentrasi yang terkonfirmasi
yang sesuai dengan UV-Vis pada positif untuk semua sebagai nilai
nilai perolehan panjang gelombang ulangan dan tidak LDMaktual nya.
LDMteoritis Cr VI maksimum yang terkuantisasi (tidak
diperoleh presisi, tidak
akurasi).
1.8.15 Uji Akurasi (Teknik Spiking standar 0,1 mg/L Cr VI ) ke Sampel Air
kemudian sampel air yang
Uji akurasi dilakukan dengan
ditambahkan standar Cr VI
menetapkan kadar Cr (VI) Hitung nilai persentase
0,1 mg/L (dibuat larutan ini
sampel air terlebih dahulu perolehan kembalinya (%
sebanyak 7x) sesuai prosedur
sesuai point C (hasil uji Recovery).
pengujian Cr VI dalam
presisi).
sampel air.
Tabel 1. Spesifikasi Kriteria Keberterimaan Validasi Metode Uji Standar Penetapan Kadar Crom
Heksavalen dalam Air Limbah secara Spektrofotometri
1.10.5 Linearitas
Pengujian linieritas terhadap deret standar Krom Heksavalen dengan konsentrasi (0;
0,05; 0,10; 0,20; 0,30; 0,40; dan 0,50) sebanyak duplo, konsentrasi larutan tersebut dibuat
berdasarkan pada rentang kerja yang direkomendasikan SNI. Pengujian linieritas ini
dilakukan dengan mengukur rata-rata absorbansi pada panjang gelombang 542 nm yang
kemudian didapatkan kurva kalibrasi kadar Cr dalam sampel air limbah.
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
1.10.6 Akurasi
Pengujian Akurasi dilakukan dengan mengukur absorbansi larutan uji. Larutan uji
diukur konsentrasinya dari dalam sampel dengan ditambahkan spiking 0,4 ppm tanpa
melewati batas deret standar. Kemudian diukur menggunakan spektrofotometer serapan
atom pada panjang gelombang530-540 nm. Pengukuran dilakukan sebanyak tujuh kali
ulangan. Nilai akurasi didapatkan dari menghitung persen perolehan kembali
(%recovery).
1.10.7 Presisi
Sampel disiapkan sesuai dengan metode yang akan divalidasi, lakukan pengujian
sesuai metode. Kadar analit dihitung dalam sampel sebanyak 7 kali ulangan. Presisi (RPD)
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
1.10.8 Rogudness
Dilakukan sama dengan tahap presisi, tetapi dilakukan modifikasi yaitu merubah
volume sampel ,menjadi 50 mL dengan penambahan preaksi tetap sesuai metode standar
yang akan diulang sebanyak 7 kali
➢ Uji F
a. Hipotesis
H0 : = (ragam populasiVolume 50 mL tidak berbeda nyata dari Volume 100 mL)
H1 : ≠ (ragam populasiVolume 50 mL berbeda nyata dari Volume 100 mL)
b. Statistik
F hitung = SD1/SD2
F table = α/2,db1, db2
Keterangan: =
SD 1 = Simpangan baku populasi Volume 50 mL
SD 2 = Simpangan baku populasi Volume 100 mL
α = Taraf nyata
db1 = Derajat bebas populasi Volume 50 mL
db2 = Derajat bebas populasi Volume 100 mL
➢ Uji T
Ragam populasi tidak berbeda nyata
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
1.10.9 Perhitungan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Kadar Crom
𝜇𝑃𝑀 𝜇𝑅𝑒𝑔
Kurva
Mg/L Cr(VI)/Air
Kalibrasi
Efek Temperature
𝜇 Pipet Volume
Keterangan:
Sy/x = simpangan baku relative kurva regresi (pA*s)
N = banyak deret standar yang digunakan
µreg = ketidakpastian asal kurva kalibrasi (mg/L)
b = slope
y0 = absorbansi rata-rata sampel (Absorbansi)
yr = absorbansi rata rata deret standar
xi = konsentrasi standar ke-I (mg/L)
xr = konsentrasi rata-rata deret standar (mg/L)
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
Ketidakpastian baku asal alat gelas (µV labu takar) diketahui dari data
spesifikasi kalibrasi dari pabrik pembuat alat yang digunakan dengan perbandingan
suhu analisa di laboratorium dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
µ V PV = ketidakpastian asal volume labu takat (mL)
µ kalibrasi = nilai ketidakpastian kalibrasi labu takar (mL)
spek pabrik = nilai miniskus yang tertera pada labu takar (mL)
KMV air = koefisien muai volume air (/°C)
V alat gelas = volume labu takar yang digunakan (mL)
ΔT = selisih suhu saat pengukuran dengan yang tertulis pada labu takar (°C)
k = faktor cakupan
➢ Ketidakpastian Gabungan
Sumber-sumber ketidakpastian pada penetapan kadar krom heksavalrn dalam
air limbah adalah ketidakpastian baku asal kurva kalibrasi (regresi),ketidakpastian
baku asal presisi dan ketidakpastian baku asal alat gelas (v labu takar). Penentuan
nilai ketidakpastian hasil pengujian secara keseluruhan dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
Keterangan:
Csx = Kadar Krom hekasvalen dalam air limbah (mg/L)
Ucsxu = Nilai ketidakpastian gabungan (mg/L)
Csxo = Rerata kadar terukur krom heksavalen dalam air limbah (mg/L)
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
Larutan standar dengan konsentrasi 0,2 mg/L dan 0,5 mg/L diukur untuk mencari
panjang gelombang maksimum, dengan rentang kadar 400 – 800 nm menggunakan
spektofotometer sinal tampang.
Panjang gelombang yang dianalisis pada validasi metode ini menggunakan Agilent
Technologies Car Series UV-Vis Spectrophotometer. Pengukuran ini menggunakan rentang
panjang gelombang antara 400 – 800 nm (Spektrofotometer visible), dan diukur pada
konsentrasi 0,2 mg/L dan 0,8 mg/L. Hasil panjang gelombang maksimal yang didapatkan
adalah 540 nm.
Kurva Linearitas
0.4500
0.4000 y = 0.7944x + 0.0302
0.3500 R² = 0.9994
0.3000
0.2500
0.2000
0.1500
0.1000
0.0500
0.0000
0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60
Presisi merupakan ukuran kedekatan hasil analisis yang diperoleh dari ukuran yang sama.
Presisi diukur sebagai simpangan baku atau simpangan baku relatif (koefisien variasi)
(AOAC,2016). Presisi dapat dinyatakan sebagai repeatability (keterulangan) atau
reproducibility (ketertiruan) (RIYANTO, 2014).
Uji presisi bertujuan mengetahui kedekatan hasil uji yang dilakukan secara berulang
terhadap sampel yang homogen pada kondisi normal. Parameter presisi pada percobaan kali
ini ditetapkan dengan pengujian yang dilakukan oleh satu orang analis menggunakan
sampel, pereaksi, dan peralatan yang sama dalam laboratorium yang sama.% RSD yang
diperoleh dari hasil pengulangan pengujian harus dievaluasi sehingga tidak melebihi batas
keberterimaan yang ditetapkan. Hasil Percobaan parameter presisi ini dievaluasi
berdasarkan syarat keberterimaan yang dapat dilihat pada tabel 4. Uji ripitabilitas yang
bertujuan untuk mengukur keragaman nilai hasil pengujian terhadap sampel yang sama dari
seorang analis dengan menggunakan metode pengujian dan peralan tertentu dalam interval
waktu yang sesingkat mungkin. Semakin kecil nilai ripitabilitas makan semakin presisi
pengujian yang dilakukan oleh analis.
Uji presisi pada penentuan kromium heksavalen pada sampel air ini dilakukan
menggunakan metode keterulangan (repeatability) sebanyak 7 kali pengulangan. Kedekatan
hasil pengujian dapat dilihat dari nilai simpangan baku kadar Cr-VI yang diperoleh.
Perhitungan dapat dilihat pada tabel di bawah. Diperoleh persen RSD sebesar 3,19% untuk
labu takar 100 mL dan 2,62% untuk labu takar 50 mL. Syarat keberterimaan nilai %RSD
yang diterima adalah < 10%, sesuai dengan SNI 6989.71:2009 maka uji presisi memenuhi
syarat keberterimaan.
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
Tabel 4. Hasil Uji Presisi dengan Volume Sampel 50 mL
Volume
Konsentrasi C Kadar
Ulangan Sampel Absorbansi
Uji (mg/L) (mg/L)
(mL)
1 50 0.2235 0.2433 0.25
2 50 0.2234 0.2432 0.25
3 50 0.2230 0.2427 0.25
4 50 0.2210 0.2402 0.25
5 50 0.2250 0.2452 0.26
6 50 0.2248 0.2450 0.25
7 50 0.2252 0.2455 0.26
Rata-rata 0.25
SD 0.00
%RSD 0.76
CV Horwitz 19.67
1/2* CV Horwitz 9.84
Uji presisi pada penentuan kromium heksavalen pada sampel air ini dilakukan
pengulangan sebanyak 7 kali pengulangan. Kedekatan hasil pengujian dapat dilihat dari nilai
simpangan baku kadar Cr-VI yang diperoleh. Diperoleh persen RSD sebesar 0,76 % untuk
labu takar 50 mL. Syarat keberterimaan nilai %RSD yang diterima adalah < 10%, sesuai
dengan SNI 6989.71:2009 atau < 1/2* CV Horwitz maka uji presisi memenuhi syarat
keberterimaan. Diperoleh Nilai F hitung sebesar 1,427 dan F tabel 4,284. Hasil tersebut
menunjukan F hitung < F tabel yang dapat disimpulkan bahwa data pengujian presisi dengan
labu takar 100 mL dan 50 mL memiliki ragam data yang tidak berbeda nyata. Pengujian
pada parameter ini memiliki hasil yang presisi.
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
3.4 Uji Limit Deteksi Instrumen (LDI)
Limit Deteksi Instrumen adalah konsentrasi atau jumlah terkecil/terendah dari analit
dalam sampel yang dapat terdeteksi. Pengujian konfirmasi Limit Deteksi Instrument (LDI)
sampel Cr VI, dengan membuat tujuh larutan standar Cr VI dengan Konsentrasi sesuai LDI
teoritis yang didapatkan sebesar 0,01 mg/L. Pengujian dilakukan dengan mengencerkan
larutan induk atau standar Cr VI konsentrasi 5 mg/L menjadi konsentrasi 0,01 mg/L sesuai
dengan LDI teoritis.
Perhitungan :
V1C1 = V2C2
V15 mg/L = 50 mL0,01 mg/L
V1 = 0,1 mL
Tabel 5. Data Hasil Uji Limit Deteksi Instrumen
Konsentrasi Uji
Ulangan Absorbansi % recovery
(mg/L)
1 0.0447 0.0183 37
2 0.0453 0.0190 38
3 0.0448 0.0184 37
4 0.0448 0.0184 37
5 0.0451 0.0188 38
6 0.0365 0.0079 16
7 0.0382 0.0101 20
Rata-rata 0.0158
SD 0.0047
%RSD 29.76
CV Horwitz 29.86
1/2* CV
Horwitz 14.93
LDI memenuhi
Catatan persyaratan, karena
LDI memberikan respon
positif
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
Berdasarkan Tabel, didapatkan nilai konsentrasi terkecil analit yang masih dapat
terukur oleh alat adalah sebesar 0.0079 mg/L. Syarat keberterimaan dari limit deteksi
instrumen adalah respons positif, tidak presisi, dan tidak akurasi. Nilai LDI Krom
Heksavalen memberikan respon positif, tidak presisi dan tidak akurasi, hal tersebut
memenuhi syarat keberterimaan Limit Deteksi Instrumen
Rata-Rata %Recovery 92
%Recovery (89-98)%
Syarat Keberterimaan (85-110)%
Konsentrasi Cr VI 100
Ulangan Konsentrasi Cr VI 50 mL
mL
1 0.24 0.24
2 0.24 0.24
3 0.24 0.24
4 0.24 0.24
5 0.25 0.25
6 0.24 0.25
7 0.25 0.25
Rata-rata 0.24 0.24
SD 0.0019 0.0015
%RSD 0.76 0.62
%RSD Gabungan 1.38
F- hitung 1.52
t – hitung 0.82
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
Hipotesis Hipotesis
H0 : s₁² = s₂² H0 : µ₁ = µ₂
H1 : s₁² > s₂² H1 : µ₁ ≠ µ₂
𝜇𝑃𝑀 𝜇𝑅𝑒𝑔
Kurva
Mg/L Cr(VI)/Air
Kalibrasi Efek Temperature
𝜇 Pipet Volume
Persyaratan : Metode uji dinyatakan valid jika nilai parameter (3 – 8) memenuhi syarat
(tidak melebihi batas toleransi)
Kesimpulan Valid Tidak Valid
☑
Catatan = Memenuhi Persyaratan
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
DAFTAR PUSTAKA
Day, R A, dan Underwood, A L. 2002. Analsis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam,. Erlangga,
Jakarta.
Riyani, Maya Rizma Elva. 2020. Verifikasi Metode Uji Kromium Heksavalen Pada Cat
Tembok Secara Spektrofotometri UV-Visibel di Laboratorium Balai Besar Kimia dan
Kemasan. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Islam
Indonesia:Yogyakarta.
Chamicho, E A. VERIFIKASI METODE UJI KADAR KROM HEKSAVALEN (Cr6+)
DALAM AIR LIMBAH SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VISIBLE DI PT.
KARSA BUANA LESTARI. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Universitas Islam Indonesia:Yogyakarta.
Riyanto. 2014. Validasi & Verifikasi Metode Uji: Sesuai Dengan ISO/IEC 17025
LaboratoriumPengujian Dan Kalibrasi.Ed.1, Cet. 1. Yogyakarta: Deepublish.
ASSOCIATION OFFICIAL OF ANALYTICAL CHEMIST. 2016.
Nata. 2018. Validation and Verifikation of quantitative and qualitative test methods
EURACHEM. 2014. The Fitness for Purpose of Analytical Methods, a Laboratory Guide to
Method validation and Related Topics: Eurachem Working Group.
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
LAMPIRAN
Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Bahan Penetapan Krom Heksavalen dalam Air
Secara Spektrofotometer
No Reagen Konsentras Volum Kebutuhan Asal Perhitungan PIC
. i e yang Zat
dibuat
(mL)
1. Larutan 500 ppm 100 Bobot 500 𝑚𝑔 𝐶𝑟−𝑉𝐼
= Elma
1𝐿
Induk mL K2Cr2O7 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐶𝑟
0,1414 g 0,1 𝐿
Bobot Cr-VI = 5 mg
1 K2Cr2O7 2 Cr-VI
Mol
K2Cr2O7 ½ mol
Cr-VI
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐾2𝐶𝑟2𝑂7
( ) =
294 𝑔/𝑚𝑜𝑙
1 𝑥 0,05 𝑔
2 𝑥 52 𝑔/𝑚𝑜𝑙
Bobot K2Cr2O7 = 0,1414 g
= 141,4
mg
Ulangan C terukur %
Abs
(mg/L) Recovery
Konsentrasi Absorbansi
0.00 0.0282
0.05 0.0676
0.10 0.1114
0.20 0.1898
0.30 0.2718
0.40 0.3522
0.50 0.4216
a 0.0302
b 0.7944
r 0.9997
Kurva Linearitas
0.4500
0.4000 y = 0.7944x + 0.0302
R² = 0.9994
0.3500
0.3000
0.2500
0.2000
0.1500
0.1000
0.0500
0.0000
0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
Volume
Konsentrasi C Kadar
Ulangan Sampel Absorbansi
Uji (mg/L) (mg/L)
(mL)
1 50 0.2235 0.2433 0.25
2 50 0.2234 0.2432 0.25
3 50 0.2230 0.2427 0.25
4 50 0.2210 0.2402 0.25
5 50 0.2250 0.2452 0.26
6 50 0.2248 0.2450 0.25
7 50 0.2252 0.2455 0.26
Rata-rata 0.25
SD 0.00
%RSD 0.76
CV Horwitz 19.67
1/2* CV Horwitz 9.84
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
Lanjutan perhitungan Presisi (CV Horwitz)
%CVHorwitz = 21-0,5logC
%CVHorwitz = 21-0,5log1,0 x 10^-6
%CVHorwitz = 19,67 %
1/2%CVHorwitz = 1/2 ×19,67 %
1/2%CVHorwitz = 9,84%
1. Ulangan 1
(0,3328−0,2433)mg/L
% Recovery = 0,1 𝑚𝑔/𝐿
% Recovery = 89,5 % = 90 %
2. Ulangan 2
(0,3390−0,2432)mg/L
% Recovery = 0,1 𝑚𝑔/𝐿
Konsentrasi Cr VI 100
Ulangan Konsentrasi Cr VI 50 mL
mL
1 0.24 0.24
2 0.24 0.24
3 0.24 0.24
4 0.24 0.24
5 0.25 0.25
6 0.24 0.25
7 0.25 0.25
Rata-rata 0.24 0.24
SD 0.0019 0.0015
%RSD 0.76 0.62
%RSD Gabungan 1.38
F- hitung 1.52
t – hitung 0.82
Uji F Uji T
Hipotesis Hipotesis
H0 : s₁² = s₂² H0 : µ₁ = µ₂
H1 : s₁² > s₂² H1 : µ₁ ≠ µ₂
1. Perhitungan Uji F
Uji F = (0,0019^2) / (0,0015^2) = 1,60
Catatan : Terdapat perbedaan hasil perhitungan manual dan axcel, dikarenakan pada
perhitungan manual angka standar deviasi sudah adalam bentuk pembulatan
2. Uji T
(0,24−0,24)
T hitung = 1 1
= 0,82
0,0017 𝑥 √( + )
7 7
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
Volume
Sampel Absorbansi C terukur C Kadar (mg/L)
Sampel (mL)
Yi Yc
Xi (mg/L) (Yi-Yc)^2 (Xi-Xr)^2
(Absorbansi) (Absorbansi)