Anda di halaman 1dari 45

PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM

VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024

VALIDASI METODE UJI PENETAPAN CROM (VI) HEKSAVALEN DALAM AIR


SECARA SPEKTROFOTOMETRI

Disusun oleh :
Kelompok 2 / 3A
1. Aisyah Putri Azzahra 2118780
2. Alfredho Rizkyansyah 2118785
3. Alpianur Rahma 2118790
4. Alwan Afhona Buddu 2118791
5. Anisa Lisandi 2118800
6. Elma Sari Siregar 2118842
7. Fanisa Kusuma Wardani 2118854
8. Muhamad Fajar Nugraha 2118912
9. Savira Raihany Permana 2118987
10. Zahra Zafira 2119019

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


INDUSTRIPUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INDUSTRI
POLITEKNIK AKA BOGOR
2023
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024

BAB I
METODE PERCOBAAN

1.1 Metode Uji


Modifikasi SNI 6989.71:2009 Air dan air limbah – Bagian 71: Cara Uji Krom
Heksavalen (Cr-VI) dalam contoh uji secara Spektrofotometri.

1.2 Ruang Lingkup


Metode pengujian ini digunakan untuk menentukan logam krom heksavalen (Cr-
VI) terlarut dalam air dan air limbah secara spektrofotometri dengan kisaran 0,1 mg/L
sampai 1,0 mg/L pada panjang gelombang 530 nm atau 540 nm.

1.3 Prinsip
Ion krom heksavalen bereaksi dengan difenilkarbazida dalam suasana asam
membentuk senyawa kompleks berwana merah-ungu yang menyerap cahaya tampak
padapanjang gelombang 530 nm atau 540 nm. Serapannya yang diukur pada panjang
gelombang tersebut sebanding dengan kadar ion krom heksavalen.

1.4 Tujuan
Untuk melakukan uji kinerja metode uji penetapan kadar krom heksavalen (Cr-
VI) terlarut dalam Air dan air limbah secara Spektrofotometri.
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024

1.5 Reaksi

(aq)
1,5-diphenilcarbazide

Reaksi yang terjadi sebagai berikut :

1,5 – diphenylcarbazide (aq) (aq)

1.6 Bahan dan Alat


1.6.1 Bahan
• Sampel Air limbah
• Serbuk Kalium Dikromat (K2Cr2O7)
• Asam sulfat pekat p.a (H2SO4)
• Asam orto-fosfat pekat (H3PO4)
• Larutan difenil karbazida (C13H14N4O)
• Aseton
• Air bebas mineral
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
1.6.2 Alat
• Spektrofotometer UV-Vis
• pH Universal
• Labu takar IWAKI 50,0 mL dan 100,0 mL
• Erlenmeyer 250,0 mL
• Gelas ukur plastik 2.000,0 mL
• Beaker Glass 100,0 mL ; 500,0 mL ; 1.000,0 mL
• Pipet volumetrik 10,0 mL ; 50,0 mL ; 100,0 mL
• Timbangan analitik ketelitian 0,0001 g
• Labu semprot
• Kaca Arloji
• Bulb
• Buret
• Batang pengaduk
• Corong kaca

1.7 Perhitungan Tiap-Tiap Pembuatan Larutan yang dibutuhkan dalam Metode Acuan

1.7.1 Pembuatan Larutan Induk Crom Heksavalen 500 ppm


500 𝑚𝑔 𝐶𝑟−𝑉𝐼
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐶𝑟
=
1𝐿 0,1 𝐿
Bobot Cr-VI = 5 mg

1 K2Cr2O7 2 Cr-VI
Mol K2Cr2O7 ½ mol Cr-VI
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐾2𝐶𝑟2𝑂7 1 𝑥 0,05 𝑔
( ) = 2 𝑥 52 𝑔/𝑚𝑜𝑙
294 𝑔/𝑚𝑜𝑙
Bobot K2Cr2O7 = 0,1414 g
= 141,4 mg
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
𝐵𝑀 𝐾2𝐶𝑟2𝑂7
Bobot Cr-VI (mg) = 𝑥 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 (𝑚𝑔/𝐿)𝑥 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐿𝑇 (𝐿)
2𝑥 𝐴𝑟 𝐶𝑟

𝑚𝑔 𝐶𝑟−𝑉𝐼 𝑥 (2 𝑥 𝐴𝑟 )
Konsentrasi (mg/L) = 𝐿 𝑥 𝐵𝑀 𝐾2𝐶𝑟2𝑂7
𝑔
142,3 𝑚𝑔 𝑥 ( 2 𝑥 52 )
𝑚𝑜𝑙
= 𝑔
0,1 𝐿 𝑥 294
𝑚𝑜𝑙

= 503,37415 mg/L (ppm)

1.7.2 Perhitungan Pembuatan Induk Kerja

• Pembuatan standar 50 mg/L


V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 500 mg/L = 100 mL x 50 mg/L
𝑚𝑔
100 𝑚𝐿 𝑥 50
𝐿
V1 = 𝑚𝑔
500
𝐿
V1 = 10 mL

• Pembuatan standar 5 mg/L


V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 50 mg/L = 100 mL x 50 mg/L
𝑚𝑔
100 𝑚𝐿 𝑥 5
𝐿
V1 = 𝑚𝑔
50
𝐿
V1 = 10 mL

1.7.3 Perhitungan Pembuatan Deret standar

• 0,0 mg/L
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 5 mg/L = 50 mL x 0, mg/L
𝑚𝑔
50 𝑚𝐿 𝑥 0,0
𝐿
V1 = 𝑚𝑔
5
𝐿
V1 = 0,00 mL

• 0,05 mg/L
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 5 mg/L = 50 mL x 0,05 mg/L
𝑚𝑔
50 𝑚𝐿 𝑥 0,05
𝐿
V1 = 𝑚𝑔
5
𝐿
V1 = 0,50 mL
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
• 0,10 mg/L
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 5 mg/L = 50 mL x 0,1 mg/L
𝑚𝑔
50 𝑚𝐿 𝑥 0,1
𝐿
V1 = 𝑚𝑔
5
𝐿
V1 = 1,00 mL

• 0,20 mg/L
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 5 mg/L = 50 mL x 0,20 mg/L
𝑚𝑔
50 𝑚𝐿 𝑥 0,20
𝐿
V1 = 𝑚𝑔
5
𝐿
V1 = 2,00 mL

• 0,30 mg/L
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 5 mg/L = 50 mL x 0,30 mg/L
𝑚𝑔
50 𝑚𝐿 𝑥 0,30
𝐿
V1 = 𝑚𝑔
5
𝐿
V1 = 3,00 mL

• 0,40 mg/L
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 5 mg/L = 50 mL x 0,40 mg/L
𝑚𝑔
50 𝑚𝐿 𝑥 0,40
𝐿
V1 = 𝑚𝑔
5
𝐿
V1 = 4,00 mL

• 0,50 mg/L
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 5 mg/L = 50 mL x 0,50 mg/L
𝑚𝑔
50 𝑚𝐿 𝑥 0,50
𝐿
V1 = 𝑚𝑔
5
𝐿
V1 = 5,00 mL
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
1.7.4 Perhitungan Pembuatan H2SO4

V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 20 N = 100 mL x 0,2 N
100 𝑚𝐿 𝑥 0,2 𝑁
V1 = 20 𝑁
V1 = 1 mL

1.7.5 Perhitungan Pembuatan Difenil Karbazida


Mg = 5000 mg/L x 0,25 L
Mg = 1.250 mg
g= 1,250 g

1.8 Cara Kerja


1.8.1 Persiapan Sampel Uji Air

dengan saringan
Siapkan sampel uji membran berpori Contoh uji siap
yang telah disaring 0,45 μm dan diukur.
diawetkan.

1.8.2 Pembuatan Larutan Difenil karbazid

Larutkan 250 mg ke dalam 50 mL aseton.


difenilkarbazida Simpan dalam botol
(1,5-difenilkarbazida) gelas amber.

1.8.3 Pembuatan larutan induk logam krom heksavalen 500 mg (Cr-VI)/L

Larutkan ± 141,4
mg K2Cr2O7 kering Hitung kadar krom
oven dengan air heksavalen
bebas mineral berdasarkan hasil
dalam labu ukur penimbangan
100,0 mL

CATATAN : Larutan Ini Dapat Dibuat Dari Larutan Standar 1000 Mg (Cr-VI)/L
Siap Pakai.
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
1.8.4 Pembuatan larutan baku logam krom heksavalen 50 mg (Cr-VI)/L
Pipet 10,0 mL larutan
induk krom Hitung kadar krom
heksavalen 500 mg heksavalen
(Cr-VI)/L, masukkan berdasarkan hasil
ke labu ukur 100,0 penimbangan.
mL

1.8.5 Pembuatan larutan bahan baku logam krom heksavalen 5 mL mg (Cr-VI)/L

Pipet 10,0 mL larutan


Tambahkan aquades
induk krom heksavalen 50
sampai dengan tanda tera,
mg (Cr-VI)/L, masukkan ke
kemudian homgenkan
labu ukur 100,0 mL

1.8.6 Scanning Panjang gelombang pada 530 dan 540 nm

Lakukan scanning panjang


gelombang pada 2 variasi Menggunakan Konsentrasi
konsntrasi standar yang 0,20 ppm dan 0,50 ppm
berbeda.

1.8.7 Pembuata Uji linearitas

Buat deret standar Cr VI


dengan konsentrasi (0; 0,05; Atur pH larutan kerja hingga
Tambahkan 0,25 mL (5
0,10; 0,20; 0,30; 0,40; dan pH (2,0 ± 0,5) dengan
tetes) H3PO4 ke dalam
0,50) mg/L menggunakan penambahan asam sulfat
masing-masing larutan kerja
buret ke masing-masing labu 0,2N
takar 50 mL.

Serapan dari larutan standar


diukur menggunakan Pindahkan larutan kerja ke
Tambahkan 2,0 mL larutan
spektrofotometer Visible labu ukur 50,0 mL, tepatkan
difenilkarbazida, kocok dan
pada panjang gelombang hingga tanda tera dengan air
diamkan 5 hingga 10 menit
maksimumnya (Lakukan bebas mineral
masing-masing 3x ulangan)

Selanjutnya dibuat kurva kalibrasi standar Cr VI yang menghubungkan antara


konsentrasi dan absorbansi sehingga didapatkan nilai koefisien korelasinya (r).
Hitung nilai presisi dan akurasi untuk setiap larutan deret standar.
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
1.8.8 Persiapan sampel

Pipet sejumlah Atur hingga pH (2,0


volume (V) sampel Tambahkan 0,25 mL ± 0,5) dengan
uji dan masukkan ke (5 tetes) H3PO4 penambahan asam
gelas piala 100 mL sulfat 0,2 N

1.8.9 Prosedur Pengujian Cr VI dalam Sampel Air

Pipet sejumlah volume (V) Atur hingga pH (2,0 ±


Tambahkan 0,25 mL (5
sampel uji dan masukkan ke
tetes) H3PO4 0,5) dengan penambahan
gelas piala 100 mL asam sulfat 0,2 N

Serapan (absorbansi) larutan


uji sampel air diukur
Tambahkan 2,0 mL larutan Pipet 50,0 mL larutan
menggunakan
difenilkarbazida, kocok dan sampel uji tersebut ke dalam
spektrofotometer Visible
diamkan 5 hingga 10 menit piala gelas
pada panjang gelombang
maksimum yang diperoleh.

Catatan : Ukur serapan sampel tanpa penambahan difenil karbazid (blanko sampel)
Hasil absorbansi laritan uji sampel air dikonversi menggunakan rumus sebagai
berikut

Cr – VI (mg/L) = C x 52/V x Fp
Keterangan :
C : konsentrasi Cr-VI dalam pengukuran kurva kalibrasi standar (mg/L)
52 : volume akhir (mL)
V : volume sampel air
Fp : jumlah pengenceran jika diperlukan.
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
1.8.10 Limit deteksi teoritis

Hitung nilai limit deteksi Cr VI (LDI, LDM, dan LOQ)


teoritis berdasarkan kurva kalibrasi standar.

1.8.11 Konfirmasi limit deteksi instrument (LDI) Cr-VI


Evaluasi hasil
Buat tujuh larutan Dilakukan pengukuran nilai
standar Cr VI pengukuran Cr VI LDIteoritis
menggunakan Laporkan nilai
dengan konsentrasi terkonfirmasi, nilai
Spektrofotometer LDIteoritis Cr VI
sesuai nilai konsentrasi positif
LDIteoritis nya atau UV-Vis pada yang terkonfirmasi
untuk semua
panjang gelombang sebagai nilai
standar Cr VI (0,05 ulangan tidak
maksimum yang LDIaktual nya.
mg/L diencerkan terkuantisasi (tidak
10x). diperoleh. presisi, dan tidak
akurasi).

1.8.12 Konfirmasi limit deteksi metode (LDM) Cr VI

Evaluasi hasil
Dilakukan pengukuran, nilai
Buat tujuh larutan pengukuran Cr VI LDMteoritis Cr VI Laporkan nilai
sampel air dengan menggunakan terkonfirmasi jika LDMteoritis Cr VI
konsentrasi Cr VI Spektrofotometer nilai konsentrasi yang terkonfirmasi
yang sesuai dengan UV-Vis pada positif untuk semua sebagai nilai
nilai perolehan panjang gelombang ulangan dan tidak LDMaktual nya.
LDMteoritis Cr VI maksimum yang terkuantisasi (tidak
diperoleh presisi, tidak
akurasi).

1.8.13 Konfirmasi limit of quantity (LOQ) teoritis Cr VI

Evaluasi hasil pengukuran


tujuh larutan uji, nilai
Buat tujuh larutan uji standar
LOQteoritis terkonfirmasi
Cr VI dengan konsentrasi
untuk semua ulangan dan
sesuai nilai LOQteoritis Cr VI
terkuantisasi (presisi dan
atau (standar Cr VI 0,05
akurasi diterima). Laporkan
mg/L).
nilai LOQteoritis terkonfirmasi
sebagai nilai LOQaktual.
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
1.8.14 Pembuatan Uji presisi

Lakukan pengujian Hitung nilai % RSD


larutan uji air sampel (Relative Standard
sebanyak 7x Deviation) dan hasil
pengulangan sesuai nilai % RSD
prosedur pengujian Cr dibandingkan dengan
VI sampel air sesuai 1/2 %CV (Coeficient
poin C. Variation) Horwitz.

1.8.15 Uji Akurasi (Teknik Spiking standar 0,1 mg/L Cr VI ) ke Sampel Air
kemudian sampel air yang
Uji akurasi dilakukan dengan
ditambahkan standar Cr VI
menetapkan kadar Cr (VI) Hitung nilai persentase
0,1 mg/L (dibuat larutan ini
sampel air terlebih dahulu perolehan kembalinya (%
sebanyak 7x) sesuai prosedur
sesuai point C (hasil uji Recovery).
pengujian Cr VI dalam
presisi).
sampel air.

1.8.16 Uji Roggutness


Uji ruggedness dilakukan dengan
Evaluasi presisi dan akurasi
prosedur yang sama dengan uji
terhadap hasil pengulangan
presisi, dibandingkan dengan
Pengujian ini dibuat 7 kali pengujian sesuai metode standar
metode standar dengan volume
ulangan. dan metode modifikasi dengan
sampel 100 mL Penambahan
menggunakan parameter statitik
pereaksi tetap sesuai metode
uji F dan uji t.
standar.
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
1.9 Spesifikasi Kriteria Keberterimaan Validasi Metode Uji Standar Penetapan Kadar Crom Heksavalen
dalam Air Limbah secara Spektrofotometri

Tabel 1. Spesifikasi Kriteria Keberterimaan Validasi Metode Uji Standar Penetapan Kadar Crom
Heksavalen dalam Air Limbah secara Spektrofotometri

No. Parameter Pengujian Batas Toleransi Acuan/Sumber


Bahan Uji Jumlah ( Syarat
Pengujian Keberterimaan)
1. Panjang Standar 2 kali 530 – 540 nm SNI
Gelombang max Konsentrasi 6989.71.2009
0,20 ppm dan halaman 1
0,50 ppm
2. LDI Konsentrasi 7 kali Memberikan NATA 2018
0,01 ppm Respon Positif
3. LDM Konsentrasi 7 kali Memberikan NATA 2018
0,04 ppm Respon Positif
4. LOQ Konsentrasi 7 kali Memberikan NATA 2018
0,05 ppm Respon Positif,
Presisi, Akurasai
5. Linearitas Standar 2 kali >0,995 SNI
Konsentrasi 6989.71.2009
(0; 0,05; 0,1;
0,2; 0,3; 0,4;
0,5) ppm
6. Presisi (%RSD) Lar. Sampel 7 kali %RSD ≤ 1/2* NATA 2018
CV Horwitz
7. Akurasi (%Rec) Lar. Sampel 7 kali SNI
yang di spike (85-110)% 6989.71.2009
0,1 ppm
8. Roggudness Modifikasi 7 kali NATA 2018
larutan sampel t hitung < t tabel
dari 100 mL f hitung < f tabel
hingga 50 mL
9. Ketidakpastian Preparasi - EURACHEM
Sampel U < Nilai Uji 2000
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024

1.10 Prosedur Tahapan Validasi Metode Uji


1.10.1 Scanning Panjang Gelombang
Penentuan uji scanning panjang gelombang dilakukan pada deret konsentrasi
tertinggi sebesar 0,5 ppm. Larutan krom heksavalen di masukan ke dalam , kemudian
ditambahkan 0,25mL H3PO4 kedalam piala gelas dan ditambahkan asam sulfat 0,2N
hingga diperoleh pH 2,0. Larutan tersebut diukur menggunakan spektrofotometri.

1.10.2 Limit Deteksi Instumen


Blanko pelarut sebesar 0,01 mg/L yang dibuat dari standar 5 mg/L diambil sebanyak
0,2 mL ke labu takar 100 mL kemudian ditambahkan asam sulfat 0,2N hingga diperoleh
pH 2,0 lalu ditera dengan aquabidest lalu ditanbahkan difenilkarbazida sebanyak 2 mL.
dilakukan sebanyak 7 kali pengulangan dengan perlakuan yang sama sesuai dengan metode
untuk pengujian konfirmasiLDI. Hasil pengujian harus menghasilkan respon positif.

1.10.3 Limit Deteksi Metode


Blanko sampel diuji sebanyak 7 kali pengulangan sesuai dengan metode untuk
pengujian konfirmasi LDM. Hasil pengujian harus menghasilkan respon positif.

1.10.4 Limit Kuantitasi


Standar dengan konsentrasi terkceil (0,1 mg/L) diuji sebanyak 7 kali
pengulangan sesuai dengan metode.

1.10.5 Linearitas
Pengujian linieritas terhadap deret standar Krom Heksavalen dengan konsentrasi (0;
0,05; 0,10; 0,20; 0,30; 0,40; dan 0,50) sebanyak duplo, konsentrasi larutan tersebut dibuat
berdasarkan pada rentang kerja yang direkomendasikan SNI. Pengujian linieritas ini
dilakukan dengan mengukur rata-rata absorbansi pada panjang gelombang 542 nm yang
kemudian didapatkan kurva kalibrasi kadar Cr dalam sampel air limbah.
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
1.10.6 Akurasi
Pengujian Akurasi dilakukan dengan mengukur absorbansi larutan uji. Larutan uji
diukur konsentrasinya dari dalam sampel dengan ditambahkan spiking 0,4 ppm tanpa
melewati batas deret standar. Kemudian diukur menggunakan spektrofotometer serapan
atom pada panjang gelombang530-540 nm. Pengukuran dilakukan sebanyak tujuh kali
ulangan. Nilai akurasi didapatkan dari menghitung persen perolehan kembali
(%recovery).

1.10.7 Presisi
Sampel disiapkan sesuai dengan metode yang akan divalidasi, lakukan pengujian
sesuai metode. Kadar analit dihitung dalam sampel sebanyak 7 kali ulangan. Presisi (RPD)
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024

1.10.8 Rogudness
Dilakukan sama dengan tahap presisi, tetapi dilakukan modifikasi yaitu merubah
volume sampel ,menjadi 50 mL dengan penambahan preaksi tetap sesuai metode standar
yang akan diulang sebanyak 7 kali
➢ Uji F
a. Hipotesis
H0 : = (ragam populasiVolume 50 mL tidak berbeda nyata dari Volume 100 mL)
H1 : ≠ (ragam populasiVolume 50 mL berbeda nyata dari Volume 100 mL)
b. Statistik
F hitung = SD1/SD2
F table = α/2,db1, db2
Keterangan: =
SD 1 = Simpangan baku populasi Volume 50 mL
SD 2 = Simpangan baku populasi Volume 100 mL
α = Taraf nyata
db1 = Derajat bebas populasi Volume 50 mL
db2 = Derajat bebas populasi Volume 100 mL

➢ Uji T
Ragam populasi tidak berbeda nyata
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
1.10.9 Perhitungan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Kadar Crom

Ketidakpastian merupakan suatu parameter yang menetapkan rentang nilai yang di


dalamnya diperkirakan nilai benar. Model ketidakpastian pengujian kadar krom heksavalen
ditampilkan dalam bentuk diagram tulang ikan (fishbone). Berikut ini diagram penetapan kadar
krom heksavalen dalam air limbah.
Gambar Fishbone Ketidakpastian

𝜇𝑃𝑀 𝜇𝑅𝑒𝑔

Kurva

Mg/L Cr(VI)/Air
Kalibrasi
Efek Temperature
𝜇 Pipet Volume

➢ Ketidakpastian Baku Asal Kurva Kalibrasi (µRegresi)

Ketidakpastian baku kurva kalibrasi (µreg) diketahui dari persamaan


regresi linier dari kurva kalibrasi standar magnesium, yaitu y= a + bx dengan rumus
sebagai berikut:

Keterangan:
Sy/x = simpangan baku relative kurva regresi (pA*s)
N = banyak deret standar yang digunakan
µreg = ketidakpastian asal kurva kalibrasi (mg/L)
b = slope
y0 = absorbansi rata-rata sampel (Absorbansi)
yr = absorbansi rata rata deret standar
xi = konsentrasi standar ke-I (mg/L)
xr = konsentrasi rata-rata deret standar (mg/L)
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024

➢ Ketidakpastian Baku Asal Alat Gelas (µV Pipet Volume)

Ketidakpastian baku asal alat gelas (µV labu takar) diketahui dari data
spesifikasi kalibrasi dari pabrik pembuat alat yang digunakan dengan perbandingan
suhu analisa di laboratorium dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :
µ V PV = ketidakpastian asal volume labu takat (mL)
µ kalibrasi = nilai ketidakpastian kalibrasi labu takar (mL)
spek pabrik = nilai miniskus yang tertera pada labu takar (mL)
KMV air = koefisien muai volume air (/°C)
V alat gelas = volume labu takar yang digunakan (mL)
ΔT = selisih suhu saat pengukuran dengan yang tertulis pada labu takar (°C)
k = faktor cakupan

➢ Ketidakpastian Gabungan
Sumber-sumber ketidakpastian pada penetapan kadar krom heksavalrn dalam
air limbah adalah ketidakpastian baku asal kurva kalibrasi (regresi),ketidakpastian
baku asal presisi dan ketidakpastian baku asal alat gelas (v labu takar). Penentuan
nilai ketidakpastian hasil pengujian secara keseluruhan dihitung dengan rumus
sebagai berikut:

µReg 2 µ 𝑃𝑀 µ 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑖𝑝𝑒𝑡


µ𝐶𝑠𝑥 = 𝐶𝑠𝑥 = √(
𝐶𝑠𝑥𝑜
) +( 𝐶𝑠𝑥 )2 + (𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑖𝑝𝑒𝑡)2

Keterangan:
Csx = Kadar Krom hekasvalen dalam air limbah (mg/L)
Ucsxu = Nilai ketidakpastian gabungan (mg/L)
Csxo = Rerata kadar terukur krom heksavalen dalam air limbah (mg/L)
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024

BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Panjang Gelombang

Larutan standar dengan konsentrasi 0,2 mg/L dan 0,5 mg/L diukur untuk mencari
panjang gelombang maksimum, dengan rentang kadar 400 – 800 nm menggunakan
spektofotometer sinal tampang.

Tabel 2. Data Hasil Scanning Panjang Gelombang

Konsentrasi Deret Absorbansi Panjang


Standar (mg/L) Gelombang
(nm)
0,2 0,164 540
0,5 0,399 540

Panjang gelombang yang dianalisis pada validasi metode ini menggunakan Agilent
Technologies Car Series UV-Vis Spectrophotometer. Pengukuran ini menggunakan rentang
panjang gelombang antara 400 – 800 nm (Spektrofotometer visible), dan diukur pada
konsentrasi 0,2 mg/L dan 0,8 mg/L. Hasil panjang gelombang maksimal yang didapatkan
adalah 540 nm.

3.2 Uji Linearitas

Linieritas adalah kemampuan metode analisis memberikan respon proporsional


terhadap konsentrasi analit dalam sampel. Parameter adanya hubungan linier menggunakan
koefisien korelasi r pada analisis regresi linier. Menurut (HADI & ASIAH, 2018) metode
statistika yang sangat umum digunakan untuk mengetahui perbandingan pengaruh kadar
analit dengan respon kimia instrumentasi adalah analisis regresi linear. Jika suatu kadar
analit dinaikkan, apakah respons instrumen akan ikut naik, turun atau tidak ada perubahan
sama sekali pada tingkat kadar tertentu. Analisis regresi linear diterapkan dalam pembuatan
kurva kalibrasi pada pengujan parameter kualitas lingkungan.
Pengujian linearitas suatu metode analisis berfungsi untuk mengetahui hubungan
yang terjadi antara konsentrasi terhadap respon alat (absorbansi). Linearitas atau korelasi
antara dua variasi pada umumnya dinyatakan dalam koefisien korelasi (r). Hasil pengukuran
linearitas dapat dilihat pada tabel berikut :
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
Tabel 3. Hasil Linearitas
Konsentrasi Absorbansi
0.00 0.0282
0.05 0.0676
0.10 0.1114
0.20 0.1898
0.30 0.2718
0.40 0.3522
0.50 0.4216
a 0.0302
b 0.7944
r 0.9997

Gambar 1. Kurva Linearitas

Kurva Linearitas
0.4500
0.4000 y = 0.7944x + 0.0302
0.3500 R² = 0.9994
0.3000
0.2500
0.2000
0.1500
0.1000
0.0500
0.0000
0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60

Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, diperoleh persamaan regresi, y


=0,0302+0,7944X dengan nilai intercept sebesar 0,0302 yang artinya bila konsentrasi analit
0 mg/L maka absorbansinya sebesar 0,0302 dan nilai slope sebesar 0,7944 yang artinya
apabila konsentrasi naik satu satuan konsentrasi (mg/L) maka nilai absorbansi naik sebesar
0,7944. koefisien determinasi (R2) sebesar 0,9942 dan koefisien korelasi (r) sebesar 0,9997
hasil ini menyatakan hubungan linier yang proporsional antara konsentrasi dengan
absorbansi, dan berkorelasi positif ditandai dengan kurva miring ke kanan. Nilai r tersebut
juga menunjukan 99,97% adalah signal analit sedangkan 0,03% adalah sinyal gangguan.
Hasil tersebut memenuhi syarat keberterimaan yaitu r > 0,995.
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
3.3 Uji Presisi Pada Penetapan Krom Heksavalen dalam Air secara Spektrofotometri

Presisi merupakan ukuran kedekatan hasil analisis yang diperoleh dari ukuran yang sama.
Presisi diukur sebagai simpangan baku atau simpangan baku relatif (koefisien variasi)
(AOAC,2016). Presisi dapat dinyatakan sebagai repeatability (keterulangan) atau
reproducibility (ketertiruan) (RIYANTO, 2014).
Uji presisi bertujuan mengetahui kedekatan hasil uji yang dilakukan secara berulang
terhadap sampel yang homogen pada kondisi normal. Parameter presisi pada percobaan kali
ini ditetapkan dengan pengujian yang dilakukan oleh satu orang analis menggunakan
sampel, pereaksi, dan peralatan yang sama dalam laboratorium yang sama.% RSD yang
diperoleh dari hasil pengulangan pengujian harus dievaluasi sehingga tidak melebihi batas
keberterimaan yang ditetapkan. Hasil Percobaan parameter presisi ini dievaluasi
berdasarkan syarat keberterimaan yang dapat dilihat pada tabel 4. Uji ripitabilitas yang
bertujuan untuk mengukur keragaman nilai hasil pengujian terhadap sampel yang sama dari
seorang analis dengan menggunakan metode pengujian dan peralan tertentu dalam interval
waktu yang sesingkat mungkin. Semakin kecil nilai ripitabilitas makan semakin presisi
pengujian yang dilakukan oleh analis.
Uji presisi pada penentuan kromium heksavalen pada sampel air ini dilakukan
menggunakan metode keterulangan (repeatability) sebanyak 7 kali pengulangan. Kedekatan
hasil pengujian dapat dilihat dari nilai simpangan baku kadar Cr-VI yang diperoleh.
Perhitungan dapat dilihat pada tabel di bawah. Diperoleh persen RSD sebesar 3,19% untuk
labu takar 100 mL dan 2,62% untuk labu takar 50 mL. Syarat keberterimaan nilai %RSD
yang diterima adalah < 10%, sesuai dengan SNI 6989.71:2009 maka uji presisi memenuhi
syarat keberterimaan.
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
Tabel 4. Hasil Uji Presisi dengan Volume Sampel 50 mL

Volume
Konsentrasi C Kadar
Ulangan Sampel Absorbansi
Uji (mg/L) (mg/L)
(mL)
1 50 0.2235 0.2433 0.25
2 50 0.2234 0.2432 0.25
3 50 0.2230 0.2427 0.25
4 50 0.2210 0.2402 0.25
5 50 0.2250 0.2452 0.26
6 50 0.2248 0.2450 0.25
7 50 0.2252 0.2455 0.26
Rata-rata 0.25
SD 0.00
%RSD 0.76
CV Horwitz 19.67
1/2* CV Horwitz 9.84

Keterangan Presisi %RSD ≤ 1/2* CV Horwitz


dengan 50 mL
Memenuhi Persyaratan

Uji presisi pada penentuan kromium heksavalen pada sampel air ini dilakukan
pengulangan sebanyak 7 kali pengulangan. Kedekatan hasil pengujian dapat dilihat dari nilai
simpangan baku kadar Cr-VI yang diperoleh. Diperoleh persen RSD sebesar 0,76 % untuk
labu takar 50 mL. Syarat keberterimaan nilai %RSD yang diterima adalah < 10%, sesuai
dengan SNI 6989.71:2009 atau < 1/2* CV Horwitz maka uji presisi memenuhi syarat
keberterimaan. Diperoleh Nilai F hitung sebesar 1,427 dan F tabel 4,284. Hasil tersebut
menunjukan F hitung < F tabel yang dapat disimpulkan bahwa data pengujian presisi dengan
labu takar 100 mL dan 50 mL memiliki ragam data yang tidak berbeda nyata. Pengujian
pada parameter ini memiliki hasil yang presisi.
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
3.4 Uji Limit Deteksi Instrumen (LDI)
Limit Deteksi Instrumen adalah konsentrasi atau jumlah terkecil/terendah dari analit
dalam sampel yang dapat terdeteksi. Pengujian konfirmasi Limit Deteksi Instrument (LDI)
sampel Cr VI, dengan membuat tujuh larutan standar Cr VI dengan Konsentrasi sesuai LDI
teoritis yang didapatkan sebesar 0,01 mg/L. Pengujian dilakukan dengan mengencerkan
larutan induk atau standar Cr VI konsentrasi 5 mg/L menjadi konsentrasi 0,01 mg/L sesuai
dengan LDI teoritis.
Perhitungan :
V1C1 = V2C2
V15 mg/L = 50 mL0,01 mg/L
V1 = 0,1 mL
Tabel 5. Data Hasil Uji Limit Deteksi Instrumen
Konsentrasi Uji
Ulangan Absorbansi % recovery
(mg/L)
1 0.0447 0.0183 37
2 0.0453 0.0190 38
3 0.0448 0.0184 37
4 0.0448 0.0184 37
5 0.0451 0.0188 38
6 0.0365 0.0079 16
7 0.0382 0.0101 20
Rata-rata 0.0158
SD 0.0047
%RSD 29.76
CV Horwitz 29.86
1/2* CV
Horwitz 14.93

LDI memenuhi
Catatan persyaratan, karena
LDI memberikan respon
positif
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
Berdasarkan Tabel, didapatkan nilai konsentrasi terkecil analit yang masih dapat
terukur oleh alat adalah sebesar 0.0079 mg/L. Syarat keberterimaan dari limit deteksi
instrumen adalah respons positif, tidak presisi, dan tidak akurasi. Nilai LDI Krom
Heksavalen memberikan respon positif, tidak presisi dan tidak akurasi, hal tersebut
memenuhi syarat keberterimaan Limit Deteksi Instrumen

3.5 Uji Limit Deteksi Metode


Pada pengujian konfirmasi Limit Metode Instrument (LDM) sampel Cr VI, dengan
membuat tujuh larutan standar Cr VI dengan Konsentrasi sesuai LDM teoritis yang
didapatkan sebesar 0,04 mg/L. Pengujian dilakukan dengan mengencerkan larutan induk
atau standar Cr VI konsentrasi 5 mg/L menjadi konsentrasi 0,04 mg/L sesuai dengan LDM
teoritis.
Perhitungan :
V1C1 = V2C2
V10,25 mg/L = 50 mL0,04 mg/L
V1 = 8 mL
Tabel 6. Data Hasil Uji Limit Deteksi Instrumen
Konsentrasi
Ulangan Absorbansi % recovery
Uji (mg/L)
1 0.0670 0.0463 93
2 0.0649 0.0437 87
3 0.0672 0.0466 93
4 0.0659 0.0449 90
5 0.0666 0.0458 92
6 0.0669 0.0462 92
7 0.069 0.0488 98
Rata-rata 0.0461
SD 0.0016
%RSD 3.44
CV Horwitz 25.43
1/2* CV
Horwitz 12.71
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
Berdasarkan Tabel, didapatkan nilai konsentrasi terkecil LDM yang masih dapat
terukur oleh alat adalah sebesar 0.437 mg/L. Syarat keberterimaandari limit deteksi Metode
adalah respons positif, tidak presisi, dan tidak akurasi. Nilai LDM Krom Heksavalen
memberikan respon positif, tidak presisi dan tidak akurasi, hal tersebut memenuhi syarat
keberterimaan Limit Deteksi Metode.

3.6 Uji limit of quantity (LOQ)


Limit kuantitasi (LK) adalah konsentrasi terendah dari analit dalam contoh yang
memiliki tingkat presisi dan akurasi yang memenuhi syarat keberterimaan. Nilai LK selalu
lebih besar dari nilai LDI. Pengujian nilai LK ini dilakukan denganmembuat larutan dengan
menghitung LK teoritis berdasarkan kurva kalibrasi, yangkemudian diukur dengan Uv Vis
untuk dilakukan konfirmasi terhadap konsentrasi tersebut dan dihitung presisi serta
akurasinya, namun dalam hal ini konsentrasi LK disimpulkan sebagai konsentrasi deret
standar terkecilyaitu 0,05 mg/L lalu dibuat sebanyak 7 kali.
Tabel 7. Data Hasil Uji Limit Quantity
Konsentrasi Uji
Ulangan Absorbansi % recovery
(mg/L)
1 0.0790 0.0614 123
2 0.0771 0.0590 118
3 0.0737 0.0548 110
4 0.0746 0.0559 112
5 0.0776 0.0597 119
6 0.0785 0.0608 122
7 0.0746 0.0559 112
Rata-rata 0.0582 116
SD 0.0027
%RSD 4.58
CV Horwitz 24.55
1/2* CV
12.27
Horwitz
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
Berdasarkan Tabel 7 di atas, hasil yang didapat ialah respon positif dengan rata-rata
konsentrasi sebesar 00582 mg/L, dengan %RSD sebesar 4,58% dan rentang %Recovery
sebesar 110-122 %. Hasil %RSD dan %Recovery yang didapatkan dibandingkan dengan
syarat keberterimaan yang ada. Untuk %RSD syarat keberterimaan didapat sebesar 12,27%.
%RSD ini diperoleh dari perhitungan 1/2 CV Horwitz, sedangkan untuk %Recovery
memiliki persyaratan sebesar 85- 110% (AOAC, 2016). Dari hasil yang telah dihitung, dapat
diartikan bahwa nilai 0,05 mg/L adalah memiliki respon positif, tingkat presisi, dan tidak
akurasi yang artinya tidak dapat diterima. Pada hasil perhitungan teoritis LK didapatkan 0,11
mg/L, perlu uji konfirmasi lanjutan untuk parameter LK

3.7 Uji Akurasi


Akurasi adalah kedekatan suatu hasil pengujian atau rerata hasil pengujian ke nilai
benar (HADI & ASIAH, 2018). Akurasi merupakan ukuran yang menunjukkan derajat
kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya atau seberapa jauh hasil
menyimpang dari nilai yang sebenarnya (RIYANTO,2014). Nilai akurasi dapat dinyatakan
sebagai persenperolehan kembali atau %Recovery. Akurasi yang dilakukan pada pengujian
ini dilakukan dengan teknik spike, yaitu sampel yang dilakukan pengujian ditambahkan
analit yang telah diketahui konsentrasinya. Nilai %Recovery dapat dihitung dengan
melakukan pengurangan nilai contoh yang ditambahkan spike dengan nilai contoh asal, yang
kemudian dibagi dengan konsentrasi spike yang digunakan. Pada pengujian ini ditambahkan
0,1 ppm. Pengujian ini dilakukan sebanyak 7 kali pengulangan. Untuk data hasil uji akurasi
penetapan, dapat dilihat pada Tabel 8 berikutini:
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
Tabel 7. Data Hasil Uji Akurasi Penetapan Krom Heksavalen
Standar
Volume Konsentrasi Cr-VI Konsentrasi
Ulangan Sampel Absorbansi Awal yang di- setelah % Recovery
(mL) (mg/L) (C1) spiking Spike (C3)
(C2)
1 50 0.2946 0.2433 0.1 0.3328 90

2 50 0.2995 0.2432 0.1 0.3390 96

3 50 0.2993 0.2427 0.1 0.3387 96

4 50 0.2991 0.2402 0.1 0.3385 98

5 50 0.2960 0.2452 0.1 0.3346 89

6 50 0.2960 0.2450 0.1 0.3346 90

7 50 0.2957 0.2455 0.1 0.3342 89

Rata-Rata %Recovery 92
%Recovery (89-98)%
Syarat Keberterimaan (85-110)%

Berdasarkan hasil penentuan akurasi yang dilakukan maka menunjukkan %recovery


yang didapatkan sebesar 92%. Hasil akurasi yang diperoleh memenuhi persyaratan yang
telah ditetapkan oleh SNI 6989.71:2009 yaitu 85-115%, artinya memiliki ketepatan yang
baik pada penentuan akurasi kromium heksavalen.
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
3.8 Rogudness
Uji Rogudness atau Ketegaran suatu metode adalah sejauh mana hasil suatu
pengukuran tidak terpengaruh oleh perubahan kecil dari kondisi eksperimental yang
dijelaskan dalam metode, misalnya, perubahan kecil pada suhu, pH, konsentrasi reagen,
laju aliran, waktu ekstraksi dan komposisi fase gerak (NATA, 2018).
Pada parameter ini, dilakukan perubahan pada metode acuan dengan variasi
merubah volume sampel menjadi 50 mL dengan penambahan preaksi sesuai pada metode
standar. Pengujian diulang sebanyak 7 kali. Hasil dapat dilihat pada table 8 berikut :

Tabel 9. Data Hasil perhitungan Rogudness Penetapan Krom Heksavalen

Konsentrasi Cr VI 100
Ulangan Konsentrasi Cr VI 50 mL
mL

1 0.24 0.24
2 0.24 0.24
3 0.24 0.24
4 0.24 0.24
5 0.25 0.25
6 0.24 0.25
7 0.25 0.25
Rata-rata 0.24 0.24
SD 0.0019 0.0015
%RSD 0.76 0.62
%RSD Gabungan 1.38
F- hitung 1.52
t – hitung 0.82
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024

Hipotesis Hipotesis
H0 : s₁² = s₂² H0 : µ₁ = µ₂
H1 : s₁² > s₂² H1 : µ₁ ≠ µ₂

Uji Statistik Uji Statistik


F-hitung 1.52 t-hitung 0.82
F-tabel 4.28 t-tabel 2.179
Sgab 0.0017
Kesimpulan
Kesimpulan

T-hitung (0,82) < T-tabel (2,179)


F-hitung (1,52) < F-tabel (4,28) maka terima H0 (TBN). Ragam data
maka terima H0 (TBN), artinya Konsentrasi Cr VI 50 mL
Ragam data Konsentrasi Cr VI menunjukkan
Volume 50 mL sama dengan akurasi yang sama dengan ragam
ragam Konsentrasi Cr VI data
volume 100 mL. Dengan begitu, Konsentrasi Cr VI 100 mL.
presisi kedua data tersebut Sehingga metode yang
diterima, lanjut uji-t menggunakan pelarut metanol 50%
menggunakan formula 1 tidak dapat diterima (Akurasi
dapat diterima)

3.9 Estimasi Ketidakpastian


Evaluasi ketidakpastian pengukuran adalah suatu konsep yang digunakan untuk
menetapkan sejauh mana hasil pengukuran dapat bervariasi dari nilai yang sebenarnya.
Model ketidakpastian pengukuran kadar krom heksavalen ditampilkan dalam bentuk
diagram fishbone, yang memungkinkan untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang
berpotensi memengaruhi ketidakpastian pengukuran tersebut.
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
Gambar 3. Fishbone

𝜇𝑃𝑀 𝜇𝑅𝑒𝑔

Kurva

Mg/L Cr(VI)/Air
Kalibrasi Efek Temperature

𝜇 Pipet Volume

Penentuan estimasi ketidakpastian bertujuan mengetahui rentang nilai yang di


dalamnya diperkirakan nilai benar hasil pengukuran. Pada penetapan kadar Cr-VI dalam
sampel air limbah secara spektrofotometri sinar tampak dilakukan perhitungan estimasi
ketidakpastian yang meliputi ketidakpastian baku kurva kalibrasi, ketidakpastian presisi
metode, dan ketidakpastian baku alat pipet volume. Persamaan regresi dari kurva kalibrasi
standar Cr6+, yaitu y = 0,7944x + 0,0302 sehingga diperoleh nilai ketidakpastian baku asal
kurva 0,005, dengan rerata konsentrasi terukur 0,2436. Pada ketidakpastian presisi metode
(PM) diperoleh nilai 0,002 mg/L, dengan rerata kadar 0,2533 mg/L. Dan pada ketidakpastian
baku asal alat pipet volume 50 mL diperoleh nilai 0,0008 mL. Data dan hasil perhitungan
estimasi ketidakpastian pengukuran dapat dilihat pada lampiran.

Sumber-sumber ketidakpastian pada penetapan kadar Cr-VI dalam sampel airsecara


spektrofotometri sinar tampak digabungkan menjadi ketidakpastian gabungan.Ketidakpastian
baku masing-masing sumber dibagi dengan nilai yang diukur sehingga diperoleh nilai
ketidakpastian standar relatif (μXi/Xi). Ketidakpastian standar relative kemudian
diakumulasikan menjadi ketidakpastian gabungan. Pada Tabel 10 berikut :
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024

Tabel 9. Tabel Hasil Estimasi Ketidakpastian


Sumber Kuantitas Ketidakpastian Ketidakpastian
satuan
Ketidakpastian (xi) Baku Sub (µXi) ((µxi/xi) Baku ((µxi/xi)^2)
Kurva
0.2436 Mg/L 0.005268864 0.000467897
Kalibrasi 0.021630932
Pipet 50 mL 0.041857895 0.000837158 7.00833E-07
Presisi Metode 0.2533 mg/L 0.000701952 0.002770975 7.6783E-06
Jumlah 0.000476276
√(µXi/Xi)² mg/L 0.021823756
Ketidakpastian Gabungan (µGab) mg/L 0.005528465
Ketidakpastian diperluas (U) mg/L 0.01105693
Pelaporan (C±U) mg/L 0,24±0,01
Syarat Keberterimaan U < Nilai Uji

Pada tabel ketidakpastian tersebut diperoleh nilai ketidakpastian gabungan sebesar


0,0055 mg/L, Sehingga diperoleh Ketidakpastian gabungan diperluas sebesar 0,01 mg/L.
Pada pelaporan hasil ketidakpastian pada penetapan kadar Cr-VI dalam sampel air limbah
(0,24 ± 0,01) mg/L. Nilai tersebut menunjukkan hasil nilai ketidakpastian memenuhi
parameter syarat keberterimaan yaitu U < Nilai Uji ( 0,01 mg/L < 0,24 mg/L )
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
SIMPULAN

KEPUTUSAN HASIL VALIDASI METODE UJI PENETAPAN KROM HEKSAVALEN


DALAM AIR SECARA SPEKTROFOTOMETRI
• Metode Acuan : SNI 6989.71:2009 Air dan air limbah – Bagian 71: Cara uji krom
heksavalen (Cr-VI) dalam contoh uji secara spektrofotometri
• Modifikasi : Modifikasi SNI 6989.71:2009 Air dan air limbah – Bagian 71: Cara uji
krom heksavalen (Cr-VI) dalam contoh uji secara spektrofotometri (modifikasi larutan
sampel menjadi 50 mL)
• Analit : Logam Krom Heksavalen (Cr-VI)
• Matriks sampel : Air
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
Tabel Hasil Validasi Metode Uji Penetapan Krom Heksavalen dalam Air Secara
Spektrofotometri
Tanggal
No Parameter Hasil Syarat Keberterimaan Simpulan
Pelaksanaan
Panjang gelombang
10 Oktober Memenuhi
1 (0,2 ppm dan 0,5 540 nm 530 atau 540 nm
2023 Syarat
ppm)
10 Oktober Memberikan Memberikan respon Memenuhi
2 LDI (0,01 ppm)
2023 respon positif positif Syarat
10 Oktober Memberikan Memberikan respon Memenuhi
3 LDM (0,04 ppm)
2023 respon positif positif Syarat
Memberikan
Memberikan respon Tidak
10 Oktober respon positif,
4 LOQ (0,05 ppm) positif, Presisi dan Memenuhi
2023 Presisi tidak
Akurasi Syarat
Akurasi
Linearitas
10 Oktober Memenuhi
5 (0; 0,05; 0,1; 0,2; 0,9997 >0,995
2023 Syarat
0.3; 0,4; 0,5)
%RSD =
0,76%
10 Oktober %RSD ≤ 1/2* CV Memenuhi
6 Presisi (%RSD) 1/2* CV
2023 Horwitz Syarat
Horwitz =
9,84%
Akurasi 10 Oktober Memenuhi
7 (89-98)% (85-110)%
(%Recovery) 2023 Syarat
10 Oktober 0,82 < 2,179 t hitung < t tabel Memenuhi
8 Roggudness
2023 1,52 < 4,28 f hitung < f tabel Syarat
10 Oktober Memenuhi
9 Ketidakpastian 0,24±0,04 U < Nilai Uji
2023 Syarat

Persyaratan : Metode uji dinyatakan valid jika nilai parameter (3 – 8) memenuhi syarat
(tidak melebihi batas toleransi)
Kesimpulan Valid Tidak Valid


Catatan = Memenuhi Persyaratan
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024

DAFTAR PUSTAKA

Day, R A, dan Underwood, A L. 2002. Analsis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam,. Erlangga,
Jakarta.
Riyani, Maya Rizma Elva. 2020. Verifikasi Metode Uji Kromium Heksavalen Pada Cat
Tembok Secara Spektrofotometri UV-Visibel di Laboratorium Balai Besar Kimia dan
Kemasan. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Islam
Indonesia:Yogyakarta.
Chamicho, E A. VERIFIKASI METODE UJI KADAR KROM HEKSAVALEN (Cr6+)
DALAM AIR LIMBAH SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VISIBLE DI PT.
KARSA BUANA LESTARI. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Universitas Islam Indonesia:Yogyakarta.
Riyanto. 2014. Validasi & Verifikasi Metode Uji: Sesuai Dengan ISO/IEC 17025
LaboratoriumPengujian Dan Kalibrasi.Ed.1, Cet. 1. Yogyakarta: Deepublish.
ASSOCIATION OFFICIAL OF ANALYTICAL CHEMIST. 2016.
Nata. 2018. Validation and Verifikation of quantitative and qualitative test methods
EURACHEM. 2014. The Fitness for Purpose of Analytical Methods, a Laboratory Guide to
Method validation and Related Topics: Eurachem Working Group.
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024

LAMPIRAN
Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Bahan Penetapan Krom Heksavalen dalam Air
Secara Spektrofotometer
No Reagen Konsentras Volum Kebutuhan Asal Perhitungan PIC
. i e yang Zat
dibuat
(mL)
1. Larutan 500 ppm 100 Bobot 500 𝑚𝑔 𝐶𝑟−𝑉𝐼
= Elma
1𝐿
Induk mL K2Cr2O7 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐶𝑟
0,1414 g 0,1 𝐿
Bobot Cr-VI = 5 mg

1 K2Cr2O7 2 Cr-VI
Mol
K2Cr2O7 ½ mol
Cr-VI
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐾2𝐶𝑟2𝑂7
( ) =
294 𝑔/𝑚𝑜𝑙
1 𝑥 0,05 𝑔
2 𝑥 52 𝑔/𝑚𝑜𝑙
Bobot K2Cr2O7 = 0,1414 g

= 141,4
mg

2. Larutan 50 ppm 100 10 mL dari Pembuatan standar 50 mg/L


Standar mL Standar Induk V1 x C1 = V2 x C2
5000 ppm V1 x 500 mg/L = 100 mL x
50 mg/L
𝑚𝑔
100 𝑚𝐿 𝑥 50
V1= 𝑚𝑔
𝐿
500
𝐿
V1 = 10 mL

3. Larutan 5 ppm 100 10 mL dari Pembuatan standar 5 mg/L


Standar mL Standar V1 x C1 = V2 x C2
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
Standar 50 V1 x 50 mg/L = 100 mL x
ppm 50 mg/L
𝑚𝑔
100 𝑚𝐿 𝑥 5
V1 = 𝑚𝑔
𝐿
50
𝐿
V1 = 10 mL

4. H2SO4 0,2 N 100 1 mL H2SO4 Fajar


mL pekat
5. Defenil 5000 ppm 100 1,2500 g Mg = 5000 mg/L x 0,25 L Hann
Karbazid mL difinilkarbazid Mg = 1.250 mg y
a a g= 1,250 g

• Tabel Kebutuhan Pengukuran


Parameter Ulangan Volume Total PIC
Linieritas 14x 2mL 28mL Fanisa
Presisi 7x 2mL 14 mL Aisyah
Akurasi 7x 2 mL 14mL Anisa
LOQ 7x 2mL 14 mL Alwan
LDI 7x 2 mL 14 mL Alpi
LDM 7x 2mL 14 mL Alpredo
Rogutnes 7x 2mL 14 mL Fajar
Volume Total 112 mL

• Tabel Kebutuhan Sampel


Parameter Ulangan Volume Total PIC
Presisi 7x 50 mL 350 mL Aisyah
LDM 7x 50 mL 350 mL Alpredo
Akurasi 7x 50 mL 350 mL Anisa
Rogutness 7x 50 mL 350 mL Fajar
Volume Total 1.750 mL
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
Lampiran 3. Perhitungan Linearitas
0,0 mg/L 0,05 mg/L

Ulangan C terukur % C terukur %


Abs Abs
(mg/L) Recovery (mg/L) Recovery

1 0,0278 -0,0030 0 0,0665 0,0457 91,39


2 0,0286 -0,0020 0 0,0686 0,0483 96,68
Rerata 0,0282 -0,0025 0 0,0676 0,0470 94,03
X1-X2 0,0008 -0,0010 0 0,0021 0,0026 5,29
% RPD 2.84 40,00 0 3.11 5,62 5,62

0,1 mg/L 0,2 mg/L

Ulangan C terukur % C terukur %


Abs Abs
(mg/L) Recovery (mg/L) Recovery

1 0,1169 0,1091 109,14 0,1935 0,2056 102,78


2 0,1059 0,0953 95,29 0,1861 0,1962 98,12
Rerata 0,1114 0,1022 102,22 0,1898 0,2009 100,45
X1-X2 0,0110 0,0138 13,85 0,0074 0,0093 4,66
% RPD 9,87 13,55 13,55 3,90 4,64 4,64

0,3 mg/L 0,4 mg/L

Ulangan C terukur % C terukur %


Abs Abs
(mg/L) Recovery (mg/L) Recovery

1 0,2737 0,3065 102,17 0,3494 0,4018 100,45


2 0,2698 0,3016 100,54 0,3550 0,4089 102,22
Rerata 0,2718 0,3041 101,36 0,3522 0,4053 101,33
X1-X2 0,0039 0,0049 1,64 0,0056 0,0070 1,76
% RPD 1,44 1,61 1,61 1,59 1,74 1,74
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
0,5 mg/L

Ulangan C terukur %
Abs
(mg/L) Recovery

1 0,4188 0,4892 97,83


2 0,4243 0,4961 99,22
Rerata 0,4216 0,4926 98,53
X1-X2 0,0055 0,0069 1,38
% RPD 1,30 1,41 1,41

Konsentrasi Absorbansi
0.00 0.0282
0.05 0.0676
0.10 0.1114
0.20 0.1898
0.30 0.2718
0.40 0.3522
0.50 0.4216
a 0.0302
b 0.7944
r 0.9997

Kurva Linearitas
0.4500
0.4000 y = 0.7944x + 0.0302
R² = 0.9994
0.3500
0.3000
0.2500
0.2000
0.1500
0.1000
0.0500
0.0000
0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024

Lampiran 4. Perhitungan LDI; LOQ; LDM Teoritis


Deret Konsentrasi Abs Teoritis
Abs (yi) (yi-Y) (yi-Y)^2
Standar (Xi) (Y)
1 0.00 0.0282 0.0302 -0.0020 3.84187E-06
2 0.05 0.0676 0.0699 -0.0023 5.43065E-06
3 0.10 0.1114 0.1096 0.0018 3.23754E-06
4 0.20 0.1898 0.1890 0.0008 5.7563E-07
5 0.30 0.2718 0.2685 0.0033 1.06804E-05
6 0.40 0.3522 0.3479 0.0043 1.82968E-05
7 0.50 0.4216 0.4274 -0.0058 3.37926E-05
n-2 5 Total 7.20136E-05
slope 0.7944
S(x/y) 0.0038
LDI 0.01
LOQ 0.11 Teoritis
LDM 0.0455

Lampiran 5. Perhitungan Presisi

Volume
Konsentrasi C Kadar
Ulangan Sampel Absorbansi
Uji (mg/L) (mg/L)
(mL)
1 50 0.2235 0.2433 0.25
2 50 0.2234 0.2432 0.25
3 50 0.2230 0.2427 0.25
4 50 0.2210 0.2402 0.25
5 50 0.2250 0.2452 0.26
6 50 0.2248 0.2450 0.25
7 50 0.2252 0.2455 0.26
Rata-rata 0.25
SD 0.00
%RSD 0.76
CV Horwitz 19.67
1/2* CV Horwitz 9.84
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024
Lanjutan perhitungan Presisi (CV Horwitz)

%CVHorwitz = 21-0,5logC
%CVHorwitz = 21-0,5log1,0 x 10^-6
%CVHorwitz = 19,67 %
1/2%CVHorwitz = 1/2 ×19,67 %
1/2%CVHorwitz = 9,84%

Lampiran 6. Perhitungan Akurasi

Volume Konsentrasi Standar Cr-VI Konsentrasi


%
Ulangan Sampel Absorbansi Awal (mg/L) yang di- spiking setelah Spike
Recovery
(mL) (C1) (C2) (C3)
1 50 0.2946 0.2433 0.1 0.3328 90
2 50 0.2995 0.2432 0.1 0.3390 96
3 50 0.2993 0.2427 0.1 0.3387 96
4 50 0.2991 0.2402 0.1 0.3385 98
5 50 0.2960 0.2452 0.1 0.3346 89
6 50 0.2960 0.2450 0.1 0.3346 90
7 50 0.2957 0.2455 0.1 0.3342 89
Rata-Rata %Recovery 92
%Recovery (89-98)%
Syarat Keberterimaan (85-110)%

1. Ulangan 1
(0,3328−0,2433)mg/L
% Recovery = 0,1 𝑚𝑔/𝐿

% Recovery = 89,5 % = 90 %
2. Ulangan 2
(0,3390−0,2432)mg/L
% Recovery = 0,1 𝑚𝑔/𝐿

% Recovery = 95,8 % = 96%


PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024

Lampiran 7. Perhitungan Rogudness

Konsentrasi Cr VI 100
Ulangan Konsentrasi Cr VI 50 mL
mL

1 0.24 0.24
2 0.24 0.24
3 0.24 0.24
4 0.24 0.24
5 0.25 0.25
6 0.24 0.25
7 0.25 0.25
Rata-rata 0.24 0.24
SD 0.0019 0.0015
%RSD 0.76 0.62
%RSD Gabungan 1.38
F- hitung 1.52
t – hitung 0.82

Uji F Uji T
Hipotesis Hipotesis
H0 : s₁² = s₂² H0 : µ₁ = µ₂
H1 : s₁² > s₂² H1 : µ₁ ≠ µ₂

Uji Statistik Uji Statistik


F-hitung 1.52 t-hitung 0.82
F-tabel 4.28 t-tabel 2.179
Sgab 0.0017
Kesimpulan
Kesimpulan
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024

Lampiran Lanjutan. Uji Rogudness

1. Perhitungan Uji F
Uji F = (0,0019^2) / (0,0015^2) = 1,60
Catatan : Terdapat perbedaan hasil perhitungan manual dan axcel, dikarenakan pada
perhitungan manual angka standar deviasi sudah adalam bentuk pembulatan

2. Uji T

(6 𝑥 0,00192 )+(6 𝑥 0,00152 )


S=√ = 0,0017
(7+7−2)

(0,24−0,24)
T hitung = 1 1
= 0,82
0,0017 𝑥 √( + )
7 7
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024

Lampiran 8. Estimasi Ketidakpastian


1. Ketidakpastian Baku Asal Presisi Metode

Volume
Sampel Absorbansi C terukur C Kadar (mg/L)
Sampel (mL)

1 50 0.2235 0.2433 0.25306


2 50 0.2234 0.2432 0.25293
3 50 0.2230 0.2427 0.25241
4 50 0.2210 0.2402 0.24979
5 50 0.2250 0.2452 0.25503
6 50 0.2248 0.2450 0.25476
7 50 0.2252 0.2455 0.25529
Rerata 0.2436 0.25332
SD 0.00193
%RSD 0.76246
sqrt (n) 2.64575
µPM 0.00073

2. Ketidakpastian Baku Asal Pipet Volume


Kalibrasi pipet k
0.05 1.732050808
Koef. Muai Air Volume pipet (mL)
0.00021 50
µ kalibrasi
0.028867513
ΔT k
5 1.7321
µkalibrasi^2
0.000833333
µET µET^2
0.0303 0.0009
µpipet
0.0419
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024

3. Ketidapastian Baku Asal Presisis Metode

Yi Yc
Xi (mg/L) (Yi-Yc)^2 (Xi-Xr)^2
(Absorbansi) (Absorbansi)

0.00 0.0282 0.0302 3.84187E-06 0.0490


0.05 0.0676 0.0699 5.43065E-06 0.0294
0.10 0.1114 0.1096 3.23754E-06 0.0147
0.20 0.1898 0.1890 5.7563E-07 0.0005
0.30 0.2718 0.2685 1.06804E-05 0.0062
0.40 0.3522 0.3479 1.82968E-05 0.0319
0.50 0.4216 0.4274 3.37926E-05 0.0776
Intersep 0.030160068 ∑ 7.58555E-05 0.2093
Slope 0.794406143
n-2 5
Sy/x 0.003895009
Sy/x/b 0.004903045
1+(1/n) 1.142857143
b^2 0.631081121
Yo 0.2237
Yr 0.206064286
(Yo-Yr)^2 0.000311018
xr 0.2214
√1+(1/n)+(Yo-
1.070145776
Yr)²/b²∑(xi-xr)²
µKurva 0.005
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024

4. Ketidakpastian Gabungan dan Diperluas


Sumber Kuantitas Ketidakpastian Ketidakpastian
satuan
Ketidakpastian (xi) Baku Sub (µXi) ((µxi/xi) Baku ((µxi/xi)^2)
Kurva
0.2436 Mg/L 0.005268864 0.000467897
Kalibrasi 0.021630932
Pipet 50 mL 0.041857895 0.000837158 7.00833E-07
Presisi Metode 0.2533 mg/L 0.000701952 0.002770975 7.6783E-06
Jumlah 0.000476276
√(µXi/Xi)² mg/L 0.021823756
Ketidakpastian Gabungan (µGab) mg/L 0.005528465
Ketidakpastian diperluas (U) mg/L 0.01105693
Pelaporan (C±U) mg/L 0,24±0,01
Syarat Keberterimaan U < Nilai Uji
PRAKTIKUM KERANGKA PRODI ANKIM
VALIDASI DESAIN
METODE UJI VALIDASI SEMESTER 5 : Gasal/Blok 1
METODE UJI
2023/2024

Lampiran 9. Gambar pada Praktik


- Spektofotometer UV-Vis

- Larutan pada percobaan

Anda mungkin juga menyukai