Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA DI PT. BPR TABALONG BERSINAR

Fauzan Hariadi, Taufik Rahman


Fauzanhariadi123@gmail.com , opiexman@gmail.com

Departemen Administrasi Niaga/Bisnis, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Tabalong


Komplek Stadion Olahraga Saraba Kawa Pembataan Tanjung-Tanjung
Telp Fax 0526-2022-484 Kode Pos 71571
stiatabalong@yahoo.com

ABSTRAK

Penempatan pegawai pada Bank Pengkredit Rakyat Tabalong Bersinar belum


sepenuhnya maksimal. Penempatan pegawai sebaiknya benar- benar diperhatikan untuk
lebih menunjang produktivitas serta menempatkan orang yang tepat untuk posisi yang
tepat dalam waktu yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui pengaruh
penempatan karyawan terhadap produktivitas kerja di PT. BPR Tabalong Bersinar, 2)
mengetahui seberapa besar pengaruh penempatan karyawan terhaap produktivitas
kerja di PT. BPR Tabalong Bersinar. Popolasi dalam penelitian ini yaitu karyawan BPR
Tabalong bersinar yang berjumlah 36 orang. Sampel yang diambil oleh penulis sebanyak
36 orang karyawan. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampling
jenuh dan sensus teknik penentu sampel dengan menggunakan semua anggota populasi.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan analisis pengujian GSCA.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara
penempatan karyawan terhadap produktifitas kerja di PT. BPR Tabalong Bersinar. Besar
pengaruh penempatan karyawan (X) terhadap produktifitas kerja (Y) adalah sebesar
58% dan sisanya sebesar 42% dipengaruhi oleh faktor diluar penelitian ini.

Kata Kunci : Penempatan Karyawan, Produktifitas Kerja, dan MSDM

PENDAHULUAN
Penempatan merupakan proses mempengaruhi jumlah kualitas
pemberian tugas dan pekerjaan kepada pekerjaan. Demikian juga halnya dalam
karyawan dilaksanakan sesuai ruang pengambilan keputusan penempatan
lingkup yang telah ditetapkan, serta karyawan harus mendapat perhatian agar
mampu mempertanggung jawabkan memperoleh karyawan yang memenuhi
resiko dan kemungkinan-kemungkinan kualifikasi dan harapan organisasi.
yang terjadi atas tugas dan pekerjaan, Penempatan pegawai dimaksudkan
wewenang, serta tanggung jawab. untuk menempatkan karyawan seagai
Menurut (Mathis & Jackson, 2006) unsur pelaksanaan pekerjaan pada posisi
Penempatan adalah menempatkan posisi yang sesuai kemampuan, kecakapan,
seseorang ke posisi pekerjaan yang dan keahliannya. Dalam menempatkan
tepat, seberapa baik seorang karyawan karyawan dalam satu tugas dan
cocok dengan pekerjaannya akan pekerjaan pimpinan haryawan harus
mempertimbangkan faktor yang faktor kondisi dunia usaha yang kurang
mungkin sangat berpengaruh terhadap kondusif.
kelangsungan organisasi. Faktor eksternal inilah yang
Produktivitas kerja karyawan bagi membuat karyawan kurang produktif
suatu perusahaan sangatlah penting dan tidak mampu memenuhi target oleh
sebagai alat pengukur keberhasilan perusahaan. Apabila pendapatan
dalam menjalankan usaha. Karena mengalami penurunan ini akan menjadi
semakin tinggi produktivitas kerja kendala yang terbesar bagi perusahaan.
pegawai dalam menjalankan usaha. Hal ini menjadi indikasi kurangnya
Karena semakin tinggi produktivitas penempatan kerja yang kurang tepat,
kerja karyawan dalam perusahaan, serta kurang stabil produktivitas
berarti keuntungan perusahaan dan akan karyawan. Dengan adanya persaingan
meningkat. Produktivitas kerja yang semakin ketat antar bank untuk
karyawan secara garis besar merupakan lebih meningkatkan produktivitas
cara kerja para karyawan, sampai karyawan yang didasari oleh kualitas
dimana hasil kerja karyawan tersebut atau mutu karyawan. Terdapat juga
dalam mengerjakan dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi di perusahaan
tugas-tugasnya. Menurut (Hartatik, yaitu bahwa dalam menempatkan
2014) Produktivitas kerja adalah seorang karyawan yang tepat untuk
kemampuan mengahsilakan barang dan sebuah posisi atau jabatan tertentu maka
jasa dari berbagai sumber daya atau perusahaan harus menentukan kriteria
faktor produksi yang digunakan untuk serta penilaian khusus agar tidak salah
meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam mempercayakan seseorang dalam
pekerjaan yang dihasilkan dalam suatu bekerja.
perusahaan. Dilihat dari faktor-faktor
Penempatan pegawai pada Bank permasalahan dilapangan bahwa masih
Pengkredit Rakyat Tabalong Bersinar adanya penempatan kerja bagi karyawan
juga belum sepenuhnya maksimal. yang tidak sesuai dengan latar belakang
Penempatan pegawai sebaiknya benar- pendidikan dan kemampuan sehingga
benar diperhatikan untuk lebih membuat karyawan merasa kesulitan
menunjang produktivitas serta mengerjakan suatu pekerjaan dan harus
menempatkan orang yang tepat untuk lebih banyak belajar kepada karyawan
posisi yang tepat dalam waktu yang lain agar dapat menyelesaikan pekerjaan
tepat. Dana yang berhasil dihimpun tersebut. Dan didukung oleh peneliti
digunakan untuk penempatan aktiva terdahulu dengan adanya perbedaan
yang mana menghasilkan keuntungan, hasil pengujian oleh peneliti-peneliti
menjaga likuiditas serta pembiyaan sara sebelumnya mengenai penempatan kerja
yang dipergunakan untuk menunjang terhadap produktivitas kerja karyawan,
operasional bank. Penanaman dana serta berdasarkan pendapat dan hasil
dalam bentuk kredit pada tahun 2019 penelitian diatas maka peneliti
mengalami penurunan yaitu sebesar Rp. memfokuskan untuk menguji kembali
11.737.884 pada tahun 2018 menjadi pengaruh penempatan kerja terhadap
Rp. 11.560.511 pada tahun 2019 dan produktivitas kerja karyawan.
kembali naik ditahun 2020 menjadi Rp. Berdasarkan Latar belakang dan
12.800.00. naik turunnya dipengaruhi hasil observasi lapangan yang telah
diuraikan di atas, serta adanya beberapa
perbedaan penelitian sebelumnya. Maka Kerja Pegawai di BMT Familier
dari itu penelitian ini merupakan Kota Gajah Lampung Tengah”.
pengembangan dari penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan
sebelumnya. Peneliti melakukan bahwa Penempatan memiliki kurang
penelitian dengan judul “Pengaruh berpengaruh signifikan terhadap
penempatan karyawan Terhadap produktivitas.
Produktivitas Kerja Pada PT Bank 5. (Sinaga, 2015) yang berjudul
Pengkreditan Rakyat Tabalong “Pengaruh Penempatan dan Insentif
Bersinar”. Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan Pada PTP. Nusantara IV
TINJAUAN PUSTAKA (Persero) Bah Jambi”. Hasil
Penelitian Terdahulu penelitian ini menunjukkan bahwa
1. (Mandik, Adolfina, Sendow, 2019) terdapat pengaruh antara penempatan
yang berjudul “Pengaruh Pendidikan, terhadap produktivitas karyawan. Hal
Penempatan dan Kepuasan Kerja ini dilihat dari besarnya R= 0,609,
Terhadap Produktivitas Karyawan dengan nilai t sebesar 6.557 dan sig.
Pada PT. PLN (Persero) Rayon 0.000. Dengan demikian dapat
Paniki Manado”. Hasil penelinian ini dikatakan bahwa pengaruh
menunjukkan bahwa penempatan penempatan terhadap produktivitas
berpengaruh signifikan terhadap karyawan signifikan.
Produktivitas karyawan. berarti jika
peningkatan dari variabel Penempatan Karyawan
penempatan maka produktivitas Penempatan (placement)
karyawan akan meningkat dengan berkaitan dengan penyesuaian
asumsi variabel bebas lainnya. kemampuan dan bakat karyawan
2. (Prabowo, Lengkong, Dotulong, dengan pekerjaan yang dikerjakannya.
2016) yang berjudul “Pengaruh Karyawan diberikan pekerjaan sesuai
Tingkat Pendidikan dan Penempatan dengan persyaratan pekerjaan,
Terhadap Produktivitas Kerja kesalahan dalam menempatkan
Karyawan Pada PT. Industri Kapal karyawan pada pekerjaan yang sesuai
Indonesia, Bitung”. Hasil penelitian akan mendapatkan hasil yang kurang
ini menunjukkan bahwa penempatan baik.
berpengaruh secara signifikan Keberhasilan dalam penempatan
terhadap produktivitas kerja. karyawan akan melibatkan suatu
3. (Sari, Wisdalia Sari. 2018), yang kegiatan penting yaitu seleksi, berbagai
berjudul “Pengaruh Rekrutmen Dan macam atau tahap seleksi yang dapat
Penempatan Kerja Terhadap dilalui untuk dapat mengetahui
Produktivitas Kerja Karyawan Pada kesesuaian pengetahuan, keterampilan,
PT. Siding Brothers Kota dan kemampuan calon karyawan
Lubuklinggau”. Hasil penelitian dengan persyaratan pekerjaan. Melalui
ini menunjukkan bahwa tes psikologi dan wawancara serta alat
Penempatan berpengaruh terhadap tes lainnya yang dapat digunakan
produktivitas kerja. sebagai dasar dalam penempatan
4. (Suwarto, 2015), yang berjudul karyawan.
“Pengaruh Seleksi dan Penempatan Penempatan (placement) menurut
Pegawai Terhadap Produktivitas Marwansyah (2010:144) adalah
penugasan atau penugasan kembali 2) Pengetahuan kerja
seorang pekerja pada sebuah pekerjaan Pengetahuan yang wajib
atau jabatan baru. Penempatan berarti dimiliki oleh seorang karyawan yaitu
mengalokasikan para karyawan baru pengetahuan kerja sebelum
atau lama pada posisi kerja tertentu. ditempatkan dan yang baru
penempatan terdiri dari dua hal yaitu diperoleh pada waktu karyawan
karyawan yang baru datang dari luar tersebut pekerjaan tersebut.
instansi dan penugasan bagi karyawan 3) Keterampilan kerja
yang lama di tempat yang baru. Untuk melakukan suatu
Penempatan juga merupakan proses pekerjaan yang diperoleh dalam
pemberian tugas dan pekerjaan kepada praktek, ada tiga kategori
tenaga kerja yang lulus seleksi untuk ketrampilan kerja yaitu:
dilaksanakan sesuai ruang lingkup yang a) Keterampilan mental, seperti
telah ditetapkan, serta mampu menganalisi data dan membuat
mepertanggungjawabkan segala risiko keputusan.
dan kemungkinan-kemungkinan yang b) Keterampilan fisik, seperti
terjadi atas tugas dan pekerjaan, membetulkan listrik.
wewenang dan tanggung jawab. c) Keterampilan sosial, seperti
Menurut Suwatno (2013:116) mempengaruhi orang lain.
penempatan karyawan adalah proses 4) Pengalaman kerja
pemberian tugas dan pekerjaan kepada Pengalaman pegawai untuk
tenaga kerja yang lulus seleksi untuk melakukan pekerjaan tertentu.
dilaksanakan sesuai ruang lingkup yang pengalaman kerja bisa menjadi bahan
telah ditetapkan, serta mampu pertimbangan untuk pekerjaan yang
mempertanggung jawabkan segala risiko harus ditempatkan dan lamanya
dan kemungkinan-kemungkinan yang melakukan pekerjaan.
terjadi atas tugas dan pekerjaan,
wewenang serta tanggung jawab. Produktivitas
Indikator yang menjadi Pada suatu perusahaan, karyawan
pertimbangan dalam menempatkan merupakan salah satu factor produksi
karyawan Menurut (Yuniarsih, Suwatno, yang menjadi penggerak atas faktor-
2013:116), sebagai berikut: faktor produksi lain. Tanpa adanya
1) Pendidikan manusia maka faktor produksi lainnya
Pendidikan yang harus tidak berguna, untuk itu produktivitas
dimiliki oleh seorang karyawan, kerja karyawan merupakan hal yang
pendidikan minum yang harus penting bagi suksesnya kegiatan
dipenuhi meliputi: perusahaan.
a) Pendidikan yang seharusnya Menurut (Sutrisno, 2016)
yaitu pendidikan yang harus menyatakan bahwa produktivitas
dijalankan sebagai syarat adalah perbandingan hasil yang dicapai
b) Pendidikan alternatif yaitu dengan peran tenaga kerja persatuan
pendidikan lain yang apabila waktu, peran serta tenaga kerja disini
terpaksa, dengan tambahan adalah penggunaan sumber daya yang
latihan tertentu dapat mengisi efektif dan efesien. Sedangkan menurut
syarat pendidikan yang (Badriyah, 2015) produktivitas
seharusnya. pendekatan intradisipliner untuk
menentukan tujuan yang efektif Adapun indikator yang
pembuatan rencana, aplikasi menjadi bahan pertimbangan dalam
penggunaan cara yang produktif mengukur produktivitas kerja. Menurut
menggunakan sumber daya manusia (Miner, 2010) indikator produktivitas
secara efektif dan tetap menjaga adanya kerja yaitu:
mutu yang tinggi. a. Kuantitas kerja
Menurut Miner (2010), Suatu hasil yang dicapai oleh
menyatakan bahwa produktivitas kerja pegawai dalam jumlah tertentu
adalah bagaimana seseorang diharapkan dengan perbandingan standar yang
dapat berfungsi dan berperilaku sesuai ada atau ditetapkan oleh perusahaan.
dengan tugas yang dibebankan b. Kualitas Kerja
kepadanya. Setiap perusahaan akan Suatu standar hasil yang
selalu berusaha untuk meningkatkan berkaitan dengan mutu dari suatu
produkvitas karyawannya, dengan produk yang dihasilkan oleh
harapan apa yang menjadi tujuan pegawai, dalam hal ini kemampuan
perusahaan akan tercapai. pegawai dalam menyelesaikan
Produktivitas kerja itu adalah pekerjaan secara teknis dengan
suatu kemampuan untuk memberikan perbandingan standar yang
hasil yang maksimal dengan ditetapkan oleh perusahaan.
menggunakan tenaga atau sumber daya c. Ketepatan waktu
yang minimm dan suatu perbandingan Merupakan tingkat suatu
antara keluaran dengan masukan pada aktivitas diselesaikan pada awal
perusahaan. Dengan demikian waktu ditentukan, dilihat dari sudut
produktivitas merupakan rasio dari koordinasi dengan hasil output serta
keluaran terhadap masukan, makin memaksimalkan waktu yang tersedia
tinggi rasio ini makin tinggi untuk aktivitas lain. Ketepatan waktu
produktivitas. Tingkat produktivitas, diukur dari persepsi pegawai
pada periode tertentu maupun terhadap suatu aktivitas yang
perbandingannya dengan rasio disediakan diawal waktu sampai
produktivitas dari waktu ke waktu menjadi output.
merupakan tolak ukur yang penting.

Kerangka konseptual
Pendidikan
Kuantitas kerja
Pengetahuan Kerja Produktivitas
Penempatan
kerja Kualitas kerja
(Yuniarsih,
Keterampilan Kerja (Miner, 2010)
Suwatno,
2011) Ketepatan waktu
Pengalaman Kerja

Sumber: data diolah, 2021


Gambar 1 Kerangka Konseptual

Hipotesis karyawan PT. BPR Tabalong


Ha : Diduga ada pengaruh
penempatan karyawan Bersinar
terhadap produktivitas kerja Ho : Tidak ada pengaruh
penempatan karyawan sensus teknik penentu sampel dengan
terhadap produktivitas kerja menggunakan semua anggota populasi.
karyawan PT. BPR Tabalong Dalam penelitian ini karena jumlah
Bersiar populasinya sedikit sehingga penelitian
ini mengambil sama dengan jumlah
popolasi yaitu sebanyak 36 karyawan,
METODE, JENIS, DAN
yang dimana 28 orang karyawan
PENGUMPULAN DATA
berstatus sebagai pegawai tetap dan 8
PENELITIAN
orang sebagai karyawan kontrak.
Populasi dan Sampel Penelitian
Jawaban setiap item instrument
Jenis penelitian yang digunakan
yang menggunakan skala likert
adalah penelitian kuantitatif penelitian
mempunyai gradasi dan sangat positif
kuantitaif. Metode penelitian kuantitatif
sampai sangat negatif, yang berupa kata
dapat diartikan sebagai metode
– kata antara lain sebagai berikut :
penelitian yang berlandaskan pada
a. Sangat setuju
filsafat positivisme yang digunakan
b. Setuju
untuk meneliti pada populasi atau
c. Kurang setuju
sampel tertentu pengumpulan data
d. Tidak setuju
menggunakan instrument penelitian
e. Sangat tidak setuju
analisis data kuantitatif statisistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis
Variabel Penelitian
yang telah ditetapkan. Instrument
1. Variabel Independen
penelitian yang digunakan yaitu
Variabel bebas atau variabel
menggunakan angket yang merupakan
independen pada penelitian ini adalah
daftar pertanyaan yang diberikan kepada
Penempatan kerja. Pengalaman kerja
orang lain yang bersedia memberikan
dibutuhkan karyawan agar dalam
respon sesuai dengan permintaan
melaksanakan tugas dan
pengguna. Angket penelitian digunakan
kewajibannya setidaknya dapat
untuk mengumpulkan data penelitian
mengurangi kesalahan-kesalahan
yang berupa pernyataan yang diberikan
yang mungkin akan muncul
kepada sebagian karyawan. Instrument
dikemudian hari. Pengalaman yang
ini digunakan untuk mengukur pengaruh
dibutuhkan untuk bekerja di PT. BPR
penempatan karyawan terhadap
Tabalong Bersinar bukan hanya
produktivitas kerja.
bicara tentang pengalaman bekerja
Adapun yang menjadi popolasi
seseorang di masa lalu, melainkan
dalam penelitian ini ada karyawan BPR
juga berkaitan dengan jenjang
Tabalong bersinar yang berjumlah 36
pendidikan yang telah ditempuh
orang, yang dimana 28 orang karyawan
selama hidupnya. Hal ini karena
berstatus sebagai pegawai tetap dan 8
pendidikan merupakan tolak ukur
orang sebagai Karyawan kontrak.
keberhasilan seseorang dalam
Sampel yang diambil oleh penulis
memulai sesuatu berdasarkan
sebanyak 36 orang karyawan
pengetahuannya.
dikarenakan karyawan kurang dari 100
2. Variabel Dependen
orang.
Variabel dependen dalam
Berdasarkan dari pengertian maka
penelitian ini adalah Produktivitas
dapat diketahui sampling jenuh dan
Kerja
Teknik Pengumpulan Data Gambar 2 Hasil Pengujian Hipotesis
General Structural Component
Analysis (GSCA) Dikembangkan oleh
Heungsun Hwang, Hec Montrel dan Dari hasil pengujian di atas, maka
Yhoshio Takane pada tahun 2004. dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
Tunjangannya adalah Menggantikan berikut:
Faktor dengan kombinasi linier daro 1) Pengujian Pengaruh Penempatan
indikator (variable manifest) di dalam Karyawan (X) terhadap Produktivitas
analisis SEM. Pendekatan analisis ini Kerja (Y) diperoleh nilai estimate
menggunakan metode kuadrat kecil least sebesar 0.586, dengan CR sebesar
squere didalam proses pendugaan 18.32. Hasil pengujian signifikan,
parameter. Menurut (Tenenhaus: 2008) karena CR > 1,96 dan nilai estimate
mengatakan bahwa GSCA metode baru > 0.50. Dengan koefisien bertanda
SEM berbasis komponen sangat penting positif mengindikasikan hubungan
dan dapat digunakan dalam perhitungan yang positif.
skor (bukan skala) dan juga dapat 2) Besarnya pengaruh variabel
diterapkan pada sampel yang sangat Penempatan Karyawan (X) terhadap
kecil. Di samping itu, GSCA dapat Produktivitas Kerja (Y) adalah
digunakan pada model structural yang sebesar 58% dan sisanya sebesar
melibatkan variabel dengan indikator 42% dipengaruhi oleh variabel
reflektif atau formatif. lainnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan


Hasil Penelitian Dari hasil temuan penelitian ini
Hasil pengujian Hipotesis diuji bahwa terdapat pengaruh yang
dengan uji GSCA menggunakan nilai signifikan antara variabel Penempatan
Critical Ratio (CR). Jika nilai CR > 1,96 Karyawan (X) terhadap Produktivitas
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Kerja (Y). besarnya pengaruh
signifikan pada pengujian hipotesis Penempatan Karyawan terhadap
tersebut. Hasil analisis sebagai berikut. Produktivitas Kerja pada PT. BPR
Tabel 1 Hasil Pengujian Hipotesis pada Tabalong Bersinar adalah sebesar 58%
Struktural Model dan sisanya sebesar 42% dipengaruhi
N Hasi oleh variabel lainnya. Hal ini
Pengaruh Estimate CR
o l mendukung hasil temuan yang
Penempatan
Karyawan (X)
dilakukan oleh Sendow Mandik
1  0.586 18.32* Sig Adolfina (2019), Dotulong Prabowo
Produktivitas Lengkong (2016), dan Wisdalia Maya
Kerja (Y)
Sari (2018). Sehingga Ha diterima dan
Sumber : Data diolah, 2021 Ho ditolak.
Hasil penelitian yang dilakukan
Secara grafis, hasil pengujian Sendow Mandik Adolfina (2019)
struktural model disajikan secara didapati ada pengaruh positif terhadap
lengkap pada gambar dibawah ini. penempatan karyawan (X) dan kinerja
karyawan (Y). selanjutnya penelitian
Penempatan Produktivitas
yang dilakukan oleh Dotulong Prabowo
0.58
Kerja (X)
6
Kerja (Y) Lengkong (2016) juga terdapat pengaruh
Sig
antara penempatan kerja (X) dan kinerja belum sesuai dengan kebutuhan
karyawan (Y), dan juga hasil penelitian perusahaan, sebab dalam penempatan
yang dilakukan oleh Hajar Haryati kerja di dalam suatu perusaahn
(2016) memiliki pengaruh antara diperlukannya keterampilan terutama
Penempatan Karyawan (X) dan keterampilan dalam bidang kecakapan
Produktivitas Kerja (Y). atau keahlian untuk melakukan suatu
Penelitian ini juga menolak hasil pekerjaan yang harus diperoleh dalam
temuan yang dilakukan oleh Suwarto menyelesaikan pekerjaan yang sudah
(2015) dan Sinaga (2015) Karena diintruksikan oleh pimpinan. Dalam
penelitian yang dilakukan oleh Suwarto sebuah penempatan karyawan di dalam
(2015) menyatakan bahwa tidak ada organisasi sangat mempertimbangkan
pengaruh antara Penempatan Karyawan keterampilan kerja karyawannya
(X) dan Produktivitas Kerja (Y), begitu merupakan hal yang sangat penting
juga peneliti menolak hasil temuan yang untuk menghasilkan kinerja yang
dilakukan oleh Sinaga (2015) yang diinginkan. Dengan keterampilan kerja
menyatakan bahwa tidak ada pengaruh seorang karyawan dapat melaksanakan
antara Penempatan Karyawan (X) tugas dan pekerjaanya dengan mudah,
terhadap produktivitas kerja (Y). karena akan membutuhkan waktu yang
Berdasarkan hasil measurement relatif singkat dalam menyelesaikan
model pada variabel Penempatan tugas dan tanggung jawab. Pelaksanaan
Karyawan (X) yang paling tinggi sistem karyawan dalam suatu
koefisiennya adalah indikator pertama perusahaan merupakan suatu kegiatan
yaitu pendidikan (X1.1) berdaasarkan yang harus dilakukan dengan baik,
CR sebesar 18,26. Hal ini dapat dilihat karena dengan penempatan kerja yang
bahwa pendidikan memberikan proporsi tepat, maka karyawan yang
terbesar dalam membentuk penempatan bersangkutan akan mengetahui ruang
karyawan, sehingga pendidikan lingkup kerjanya dan dapat
merupakan suatu indikator yang melaksanakan tugas yang diberikan
mencerminkan kemampuan seseorang kepada karyawan, sehingga beban tugas
untuk dapat menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepada karyawan
sebab dengan latar belakang pendidikan tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
yang relevan dan dengan jabatan yang Keberhasilan dalam penempatan
diduduki maka karyawan akan mampu karyawan akan melibatkan suatu
menyelesaikan pekerjaan secara efektif kegiatan penting contohnya seperti
dan efesien sesuai dengan aturan yang seleksi, oleh sebab itu jika terdapat
berlaku di PT. BPR Tabalong Bersinar. kesalahan dalam seleksi akan dapat
Dan posisi pekerjaan di PT. BPR menempatkan karyawan pada posisi
Tabalong Bersinar sesuai dengan latar yang kurang tepat. Hal ini mendukung
belakang pendidikan. Sedangkan teori yang dikemukakan oleh Hasibuan
selanjutnya indikator paling rendah nilai (2009) yang menjelaskan bahwa
koefisiennya adalah indikator ketiga penempatan karyawan adalah tindak
yaitu keterampilan kerja (X1.3) lanjut dari seleksi, yaitu menempatkan
berdasarkan CR sebesar 8,62. hal ini calon karyawan yang diterima pada
dapat dilihat bahwa keterampilan kerja jabatan atau pekerjaan yang
yang dimiliki karyawan di PT. BPR dibutuhkannya dan sekaligus
Tabalong Bersinar masih kurang dan mendelegasikan authority kepada
karyawan tersebut dalam penempatan menempatkannya karena pengalaman
kerja karyawan. Dari teori tersebut tersebut memiliki peran penting
menunjukkan bahwa perusahaan harus bagaimana seorang karyawan dalam
tepat dalam menempatkan karyawan menjalankan pekerjaannya agar
serta mencocokan minat dan meminimalisir kesalahan pada saat
keterampilan karyawan agar mampu bekerja. Dengan pengalaman ini maka
dalam menopang segala yang menjadi karyawan akan mampu menghadapi
tanggung jawabnya. Dengan demikian, suatu masalah dalam pekerjaaannya
hasil sesuai dengan teori yang karena karyawan sudah terbiasa
digunakan sebagai acuan dan sesuai pula terhadap pekerjaannya yang diberikan
dengan hasil penelitian yang relevan. tersebut”
Penelitian ini juga didukung oleh
hasil wawancara yang dilakukan kepada Hal ini dapat disimpulkan bahwa
karyawan di PT. BPR Tabalong pengalaman kerja sangat diperlukan
Bersinar. Dari hasil wawancara yang sebelum melakukan penempatan kerja
dilakukan, berikut ini dapat diurutkan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
jawaban informan terhadap penempatan Dengan pengalaman maka karyawan
karyawan yaitu: mampu meminimalisir kesalahan yang
“Di dalam sebuah pendidikan didapat dalam melaksanakan pekerjaan.
seluruh karyawan yang ada, masih Berikut pernyataan mengenai
belum sesuai dengan latar belakang keterampilan, narasumber mengatakan
pendidikannya, akan tetapi di beberapa bahwa:
sektor sudah sesuai dengan pendidikan “Dalam sebuah penempatan
seperti halnya di penempatan bagian karyawan berdasarkan keterampilan
kredit yang tidak semua di bagian kredit namun hal tersebut masih memiliki
karyawan memiliki latar belakang yang keterbatasan SDM. Maka dari itu
sesuai dengan pendidikannya, namun perusahaan menggunakan MSDM yang
karyawan yang tidak sesuai pendidikan ada akan tetapi SMDM yang kurang
akan berikan pelatihan yang ekstra agar memiliki keterampilan akan diberikan
mampu memahami penempatan pelatihan ekstra agar mampu
pekerjaannya” ditempatkan sesuai dengan yang
Berdasarkan pernyataan diatas diinginkan oleh perusahaan.”
dapat disimpulakan bahwa sebagian Pernyataan diatas dapat
posisi karyawan saat ini masih belum disimpulkan bahwa keterampilan kerja
sesuai dengan latar belakang karyawan di perusaahan masih perlu
pendidikan, maka perlu adanya adanya pelatihan ekstra agar karyawan
pelatihan kerja yang harus diberikan mampu menyesuaikan dengan apa yang
kepada karyawan agar mampu diinginkan oleh perusahaan.
memahami pekerjaan. Berikut pernyataan mengenai
Sejalan dengan pernyataan kebijak perusahaan dalam penempatan
mengenai pengalaman kerja dalam karyawan. Narasumber menyatakan
melakukan penempatan kerja, bahwa:
narasumber mengatakan bahwa: “penempatan karyawan yang
“di dalam sebuah pengalaman harus diliat yaitu kesesuaian latar
kerja dapat diliat dari pengalaman belakang pendidikannya terlebih dahulu
seorang karyawan dalam dan penempatan karyawan diliat
berdasarkan pengalaman keterampilan Penelitian ini juga didukung oleh
dan kejujuran karena hal tersebut hasil wawancara yang dilakukan kepada
sangat berperan penting dalam karyawan di PT. BPR Tabalong
terwujudnya rencana bisnis bagi Bersinar. Dari hasil wawancara yang
perusahaan” dilakukan, berikut ini dapat diurutkan
jawaban informan terhadap
Hal ini dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja terutama untuk
dalam penempatan kerja perlu adanya kualitas kerja yaitu:
kesesuaian pendidikan dan pengalaman “secara garis besar produktivitas
keterampilan. Sebab dengan adanya hal karyawan di perusahaan cukup bagus
tersebut perusahaan mampu karena sebagian karyawan menjalankan
mendapatkan tujuan yang telah pekerjaannya sesuai dengan yang
ditetapkan oleh perusahaan. diinginkan oleh perusahaan dan
Pada hasil Measurement Model berdasarkan job discripsy karena hasil
variabel produktivitas kerja (Y), yang didapatcukup memuaskan, namun
indikator paling tinggi nilai koefisiennya kualitas produktivitas masih kurang
adalah indikator pertama yaitu kuantitas sesuai dengan harapan yang menjadi
(Y1.1) berdasarkan nilai CR sebesar kendala seperti SDM yang masih kurang
26,53. Hal ini berhubungan dengan dalam memahami pekerjaan yang
persepsi karyawan terhadap kuantitas dilakukan serta pendidikan SDM itu
pekerjaan yang dihasilkan serta sendiri”.
kesempurnaan tugas terhadap Hal ini dapat disimpulkan bahwa
keterampilan dan kemampuan karyawan sebagian besar karyawan dalam
dalam menyelesaikan pekerjaan yang produktivitas kerja di PT. BPR Tabalong
telah dilimpahkan kepada setiap Bersinar sudah mampu menjalankan
karyawan di PT. BPR Tabalong pekerjaannya sesuai dengan apa yang
Bersinar. Sedangkan indikator yang diinginkan oleh perusahaan.
paling rendah nilai koefisiennya adalah Berikut pernyataan mengenai
indikator ketiga, yaitu ketepatan waktu kuantitas kerja karyawan, narasumber
(Y1.3) berdasarkan nilai CR sebesar mengatakan bahwa:
4,75. Ini dapat dilihat dari kurang “selama ini kuantitas pekerjaan
tanggapnya dari segi tingkat aktifitas yang dilakukan karyawan cukup
diselesaikan pada awal waktu yang memadai karena setiap tahun
dinyatakan oleh PT. BPR Tabalong mengalami peningkatan dari hasil
Bersinar. Hal ini penemelitian produktivitasnya walaupun terkadang
mendukung teori yang disampaikan tidak setiap tahun mengalami
oleh Mathis & Jackson (2006) tentang peningkatan karena terkadang
Penempatan dan Hartatik (2014) tentang produktivitas yang dihasilkan bias juga
produktivitas. Bahwa salah satu faktor berkurang seperti saat ini pendapatan
penentu dari efektifitas produktivitas produktivitas cenderung menurun dalam
kerja adalah penempatan kerja yang hal kredit yang dihasilkan oleh karywan
sesuai dengan latar belakang karena terganggunya ekonomi
pendidikan, pengetahuan, keterampilan masyarakat yang mengakibatkan
dan pengalaman kerja yang dimiliki turunnya minat orang yang mengkredit.
setiap karyawan agar bisa mendukung Itu tidak sebanding dengan karyaawann
tercapainya tujuan perusahaan. dalam menghasilkan produktivitas”.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa Dengan demikian bahwa nilai
secara garis besar kuantitas kerja berpengaruh adalah karena penempatan
karyawan sudah cukup dalam karyawan mempu mempengaruhi
meningkatkan hasil produktifitasnya. tingkat produktivitas kerja. Oleh karena
Berikut pernyataan mengenai itu, diperlukan adanya penilaian prestasi
ketepatan waktu karyawan dalam kerja terhadap karyawan baru maupun
menjalankan pekerjaan, narasumber karyawan lama. Penilaian produktivitas
mengatakan bahwa: kerja terhadap karyawan yang dilakukan
“ketepatan karyawan dalam oleh atasan tidak akan pernah berhasil
menyelesaikan pekerjaan tergolong dalam waktu yang singkat, oleh sebab
cukup bangus karena setiap karyawan itu juga, penempatan kerja pada posisi
selalu di beri tanggung jawab yang tepat, yang sesuai dengan
menyelesaikan pekerjaan berdasarkn kemampuan sikap yang dimiliki sangat
waktu yang telah di tentukan seperti penting bagi suatu perusahaan guna
pelaporan hasil kredit tiap bulan sebisa pencapaian produktivitas kerja
mungkin harus tepat waktu karena kalua karyawan yang maksimal. Setiap
karywan tepat waktu akan mendapatkan karyawan mempunyai potensi dan
suatu bonus dalam penghimpunan kredit kemampuan yang berbeda-beda dengan
sesuai dengan rencana oleh perushaan” karyawan lainnya dan perbedaan itu
Hal dapat disimpulkan bahwa membuat setiap karyawan bekerja
ketepatan karyawan dalam menjalankan dengan kemampuan yang berbeda pula.
pekerjaannya sudah cukup bagus dan Perbedaan tersebut sangatlah
mampu menjalankan tanggung jawab berpengaruh terhadap penempatan
dalam menyelesaikan pekerjaan. karyawan pada posisi yang tepat dan
Hasil pengujian dalam penelitian sesuai dengan pengetahuan, pendidikam,
ini adalah menunjukkan bahwa keterampilan, dan sikap yang dimiliki.
penempatan kerja berpengaruh terhadap Dalam penelitian ini berdasarkan
produktivitas kerja pada PT. BPR nilai AFIT (Adjusted FIT) besarnya
Tabalong Bersinar, hal ini dikarenakan pengaruh penempatan karyawan
penempatan karyawan merupakan faktor terhadap produktivitas kerja pada PT.
utama untuk mendorong para karyawan BPR Tabalong Bersinari adalah sebesar
di PT. BPR Tabalong Bersinar guna 58% dan sisanya sebesar 42%
memenuhi kinerja yang sesuai dengan dipengaruhi oleh variabel lainnya. Hal
yang ditetapkan oleh perusahaan dalam ini dikarenakan penempatan kerja
mengikuti peraturan-peraturan yang berpengaruh terhadap produktivitas
berlaku di PT. BPR Tabalong Bersinar. kerja sudah cukup kuat. Lalu hipotesis
Berdasarkan temuan ini dapat penelitian ini menyatakan Ha diterima
disimpulkan bahwa penempatan dan Ho ditolak, yang artinya
karyawan berpengaruh terhadap penempatan karyawan berpengaruh
produktivitas kerja pada PT. BPR terhadap produktivitas kerja pada PT.
Tabalong Bersinari. Lalu hipotesis BPR Tabalong Bersinari.
penelitian ini menyatakan Ha diterima
dan Ho ditolak, yang artinya KESIMPULAN
penempatan karyawan berpengaruh Berdasarkan hasil penelitian yang
terhadap produktivitas kerja PT. BPR dilakukan, maka kesimpulan yang dapat
Tabalong Bersinar. dikemukakan adalah:
1. Adanya pengaruh antara penempatan Prabowo Bambang. P.S, L. V. (2016).
karyawan terhadap produktifitas Pengaruh Tingkat Pendidikan
kerja pada PT. BPR Tabalong Dan Penempatan Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan
Bersinar.
Pada PT. Industri Kapal
2. Besarnya pengaruh variabel Indonesia, Bitung. Berkah
penempatan karyawan terhadap Ilmiah Volume 16 No. 04 Tahun
produktifitas kerja di PT. BPR 2016.
Tabalong Bersinar adalah sebesar Sutriano, E. (2015). Budaya Organisasi .
58%, dan sisanya sebesar 42% Cetakan Ketujuh, Jakarta :
dipengaruhi oleh variabel lainnya Kencana.
Suwarto. (2015). Pengaruh Seleksi dan
DAFTAR PUSTAKA Penempatan Pegawai terhadap
Produktivitas Kerja Pegawai Di
Adityawarman, Sanim, Sinaga (2015). BMT Familier Kota Gajah
Jurnal Manajemen dan Lampung Tengah . Universitas
Organisasi Vol. VI No.1 Muhammadiyah Metro Siti
Pengaruh Beban Kerja Terhadap Muslya, 21.
Kinerja Karyawan PT. Bank Suwatno, M. S. (2005). Pengaruh
Rakyat Indonesia (persero) Tbk Penempatan Terhadap
Cabang Krekot. Produktivitas Kerja Pegawai
Badriyah, M. (2015). Manajemen Administrasi. manajerial, 404.
Sumber Daya Manusia. Cetakan Suwatno, dan Tjutju Yuniarsih. 2013.
Pertama, Bandung : Pustaka Manajemen Sumber Daya
Setia . Manusia. Bandung: Alfabeta.
Hartatik, I. (2014). Mengembangkan Wisdalia Maya Sari (2018). Pengaruh
SDM . Yogyakarta: Laksana. Rekrutmenl dan Penempatan
Haryati, E., & Hajar, S. (2016). Kerja Terhadap Produktivitas
Pengaruh Penempatan Kerja Karyawan Pada PT.
Karyawan Terhadap Sindang Brothers Kota Lubuk
Produktivitas Kerja Pada PT.
linggau, Journal of Economic,
Pelabuhan Indonesia I (Persero).
Jurnal Bis-A: Jurnal Bisnis Business and Accounting
Administrasi, 5 (1), 07-13. (COSTING), 1 (2)
Mandik Gloria N, A. S. (2019).
Pengaruh Pendidikan,
Penempatan Dan Kepuasaan
Kerja Terhadap Produktivitas
Karyawan Pada PT. PLN
(Persero) Rayon Paniki Manado.
Jurnal EMBA Vol.7 No.3 Juli
2019, Hal. 4367-4376 .
Marwansyah. 2010. Mananajemen
Sumber Daya Manusia,
Alfabeta, Bandung.
Mathis, J. (2006). Manajemen Sumber
Daya Manusia Edisi Pertama.
Jakarta: Salemba Empat.
Miner, J. B. (2010). Organizational
Behavior: Performance and
Producivity. New York:
Random House.

Anda mungkin juga menyukai