Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh
seleksi, kompetensi dan penempatan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Kimia
Farma Apotek Unit Bisnis Denpasar. Populasi penelitian adalah seluruh karyawan PT.
Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Denpasar sebanyak 252 orang karyawan. Sampel
dalam penelitian ini sebanyak 72 orang karyawan PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis
Denpasar dengan menggunakan metode slovin. Pengolahan data menggunakan
program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 23. Hasil penelitian
menunjukan bahawa seleksi, kompetensi dan penempatan kerja secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Secara parsial seleksi,
kompetensi dan penempatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Adanya keterbatasan objek penelitian yang digunakan hanya berfokus pada
seleksi, kompetensi dan penempatan kerja karyawan sehingga tidak dapat menganalisis
atau mengjangkau lebih dalam faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja
karyawan.
PENDAHULUAN
Setiap perusahaan tentu Perencanaan sumber daya
membutuhkan tenaga sumber daya manusia berkaitan dengan penentuan
manusia yang merupakan modal dasar kebutuhan akan tenaga kerja di masa
untuk membangun perusahaan dan depan, baik dalam arti jumlah dan
memiliki andil cukup besar dalam kualifikasinya untuk mengisi berbagai
kesuksesan dari sebuah perusahaan jabatan dan menyelenggarakan
karena sumber daya manusia menjadi berbagai aktivitas baru kelak. Aktivitas
penentu visi dan misi, perencanaan, tersebut dilakukan agar perusahaan
pelaku dan penentu tercapainya tujuan dapat mengelola sumber daya manusia
perusahaan. Menurut Darmawan yang baik secara efektif dan efisien.
(2013:2) sumber daya manusia Pada umumnya pimpinan perusahaan
merupakan salah satu faktor penting mengharapkan kualitas sumber daya
bagi sebuah organisasi atau perusahaan manusia dengan kinerja yang cepat,
apalagi manajemen oleh karena itu tepat dan efisien. Menurut
kinerja sumber daya manusia dapat Mangkunegara (2000:67) kinerja
dijadikan salah satu tolak ukur bagi adalah hasil kerja secara kualitas dan
keberhasilan organisasi. kuantitas yang dicapai oleh seseorang
199
Vol 3 Nomor 5 Mei 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
200
Vol 3 Nomor 5 Mei 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
201
Vol 3 Nomor 5 Mei 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
HIPOTESIS
202
Vol 3 Nomor 5 Mei 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
HASIL PENELITIAN
1. Uji Validitas Hasil uji validitas instrumen
Uji Validitas digunakan untuk ditunjukkan pada Tabel 5.1 berikut
mengetahui valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Kuesioner dapat dinyatakan
valid apabila pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut.
Validitas dapat dilakukan dengan
mengkorelasikan antara skor faktor
dengan skor total dan bila koefisien
korelasi sama dengan 0,3 atau lebih,
maka butir instrumen dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan
terhadap item pertanyaan yang
dinyatakan valid. Uji ini digunakan
untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel.
Berdasarkan Tabel 5.2 di atas dapat penelitian ini adalah reliabel, sehingga
diketahui bahwa nilai alpha cronbach layak dijadikan instrumen penelitian.
variabel seleksi sebesar 0,802, 5.2.4 Uji Asumsi Klasik
kompetensi sebesar 0,809, penempatan 1. Uji Normalitas
kerja sebesar 0,819 dan kinerja Uji normalitas bertujuan untuk
karyawan sebesar 0,802. Masing- menguji apakah sebuah model regresi
masing variabel memiliki nilai variabel terikat dengan variabel bebas
koefisien Cronbach Alpha berada di mempunyai distribusi normal atau
atas 0,6. Jadi kesimpulannya semua tidak. pengujian normalitas dilakukan
variabel yang digunakan dalam dengan uji one sample kolmogorov
smirnov dengan menggunakan taraf
203
Vol 3 Nomor 5 Mei 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
signifikan 0,05 dimana data dikatakan (Ghozali, 2016). Hasil uji normalitas
berdistribusi normal apabila signfikasi data disajikan pada Tabel 5.12 berikut.
lebih besar dari 5% atau 0,05
multikolinearitas antara variabel bebas
dalam model regresi.
3. Uji Heterokedastisitas
Uji Heteroskedatisitas bertujuan
menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. (Ghozali,
2016:134). Model regresi dikatakan
tidak mengandung gejala
heteroskedatisitas apabila nilai
signifikansi lebih dari 0,05. Hasil uji
Berdasarkan Tabel 5.12 di atas, heteroskedatisitas disajikan pada Tabel
hasil uji normalitas Kolmogorov- 5.14 berikut ini:
Smirnov Test menunjukan nilai Asymp.
Sig. (2-tailed) 0,200 > 0,05 dengan
demikian dapat dikatakan variabel
tersebut berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali (2016:103) uji
multikolinearitas bertujuan untuk Berdasakan data Tabel 5.14
menguji apakah model regresi menunjukkan bahwa nilai
ditemukan adanya kolerasi antar signifikansinya lebih besar dari 0,05
variabel bebas (independen). Apabila terhadap absolute residual (ABRES)
VIF < 10 dan tolerance value > 0,10 secara parsial. Seleksi sebesar 0,340,
maka disimpulkan tidak terjadi kompetensi sebesar 0,396, dan
multikolenearitas. Hasil uji penempatan kerja sebesar 0,939. Dari
multikolinearitas disajikan pada Tabel hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
5.13 berikut ini: model dalam regresi tidak
menunjukkan gejala
heteroskedastisitas, sehingga layak
digunakan untuk memprediksi variabel
terikat.
5.2.5 Uji Hipotesis
1. Analisis Regresi Linier
Berganda
Berdasarkan Tabel 5.13 Untuk mengetahui pengaruh
menunjukkan bahwa nilai tolerance seleksi, kompetensi dan penempatan
dari variabel bebas yaitu seleksi, kerja terhadap kinerja karyawan pada
kompetensi dan penempatan kerja > PT Kimia Farma Apotek Unit Bisnis
0,10 dan nilai VIF ≤ 10, maka dapat Denpasar SPSS version 23.0 for
disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala Window. Hasil analisis regresi linier
204
Vol 3 Nomor 5 Mei 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
205
Vol 3 Nomor 5 Mei 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
206
Vol 3 Nomor 5 Mei 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
3,213 serta nilai signifikan uji t sebesar 0,018 yang lebih kecil dari (taraf
0,002 yang lebih kecil dari α (taraf nyata) = 0,05 Hal ini menunjukkan
nyata) = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.
bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya bahwa kompetensi
Artinya bahwa seleksi berpengaruh berpengaruh positif dan signifikan
positif dan signifikan terhadap kinerja terhadap kinerja karyawan pada PT
karyawan pada PT Kimia Farma Kimia Farma Apotek Unit Bisnis
Apotek Unit Bisnis Denpasar. Denpasar.
Hal ini menunjukan sebuah Hal ini menunjukan sebuah
pengaruh yang positif, jadi semakin pengaruh yang positif, jadi semakin
baik seleksi yang ada pada PT Kimia meningkat kompetensi yang ada di PT
Farma Apotek Unit Bisnis Denpasar Kimia Farma Apotek Unit Bisnis
maka semakin baik pula kinerja Denpasar maka kinerja karyawan akan
karyawan. Seleksi yang tepat semakin meningkat. Ketika setiap
menghasilkan karyawan dengan karyawan dalam perusahaan memiliki
kualitas unggul sesuai dengan kompetensi yang mempuni dan selalu
kebutuhan perusahaan. Karyawan dikembangkan maka kinerja
dengan kualitas unggul akan perusahaan akan selalu baik.
memberikan kinerja terbaiknya Kompetensi karyawan sangat
sehingga dapat meningkatkan kinerja mempengaruhi baik atau buruknya
perusahaan dan membantu perusahaan kinerja perusahaan. Karyawan yang
dalam mempercepat pencapaian tujuan memiliki kompetensi maksimal akan
perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan membutuhkan waktu yang cepat dalam
dengan hasil penelitian sebelumnya menyelesaikan tugas dan tanggung
yang dilakukan oleh Safiih (2021) jawab sehingga proses kerja menjadi
menyatakan seleksi berpengaruh positif efektif dan efisien, hal tersebut akan
dan signifikan terhadap kinerja. meningkatkan kinerja perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Tarigan Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
(2021) menyatakan seleksi penelitian sebelumnya yang dilakukan
berpengaruh positif dan signifikan oleh Hartini,dkk (2021) menyatakan
terhadap kinerja dan sependapat bahwa kompetensi berpengaruh positif
dengan penelitan tersebut Syafitri, dkk dan signifikan terhadap kinerja.
(2019) menyatakan bahwa seleksi Penelitian yang dilakukan oleh
berpengaruh positif dan signifikan Mulia,dkk (2021) menyatakan bahwa
terhadap kinerja, maka semakin tepat kompetensi berpengaruh positif dan
dan baik proses seleksi maka semakin signifikan terhadap kinerja. Sependapat
meningkatkan kinerja dari karyawan. dengan penelitan tersebut Lasmaya
(2016) pada penelitiannya menyatakan
Pengaruh Kompetensi Terhadap kompetensi berpengaruh positif dan
Kinerja Karyawan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Hasil uji t pengaruh kompetensi
terhadap kinerja karyawan pada PT Pengaruh Penempatan Kerja
Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Terhadap Kinerja Karyawan
Denpasar diperoleh nilai thitung sebesar Hasil uji t pengaruh penempatan
2,415 serta nilai signifikan uji t sebesar kerja terhadap kinerja karyawan pada
207
Vol 3 Nomor 5 Mei 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
208
Vol 3 Nomor 5 Mei 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
209
Vol 3 Nomor 5 Mei 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
210
Vol 3 Nomor 5 Mei 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
211
Vol 3 Nomor 5 Mei 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
212
Vol 3 Nomor 5 Mei 2022