Anda di halaman 1dari 5

Nama: Eriensi Kristofel Ade Maryono

Semester: IV (Empat)

Jawaban

Dosa adalah bagian dari pengalaman umum semua menusia dan karenanya menarik
perhatian semua orang yang tidak menutup mata begitu saja akan kenyataan-kenyataan hidup
manusia.sebagian orang mungkin suatu waktu pernah memimpikan kebaikan-kebaikan
esensial manuisia dan membicrakan secara terpisah tentang kata-kata dan tindakan yang tidak
menjadi standar etis bagi masyarakat yang baik semata-mata sebagai suatu cacat kecil dan
kelemahan yang bukan tanggung jawab manusiayang siap dapat diperbaiki; akan tetapi
selama waktu terus berjalan dan segala usaha perbaikan dari luar gagal dan satu kesalahan
selalu membawa kepada kesalahan berikutnya, dan orang seperti itu makin kecewa.

Teori-teori filsafat.

1. Menurut teori dualistik dosa adalah suatu prinsip kekal kejahatan .mengapa dikatakan
suatu prinsip kekal karena teori ini percya bahwa di dalam diri manusia roh mewakili
prinsip-prinsip yang baik dan tubuh mewakili prinsip-porinsip yang jahat. Pandangan
ini adalah pandangan yang keliru. Krena pandangan memisahkan roh dan jiwa.
2. Menurut teori yang mengatakan dosa hanyalah kurangnya hal-hal penting dalam
hidup. Teori ini adalah suatu teori yang di ungkapkan oleh Leibnitz ia mengatakan
bahwa dunia sekarang adalah dunia terbaik yang mungkin ada. Dan teori ini juga
menganggap bahwa merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari. Dan teori ini juga
menjadikan dosa sebagai suatu hal yang penting sebab makluk memang harus
berdosa. Ini adalah suatu pandangan yang keliru yang tidak boleh di tiru.
3. Teori i ilusi, Teori ini adalah suatu teori yang mengaggap dosa hanyalah suatu
keterbatasan saja yang disadari oleh manusia. Dan menganggap bahwa dosa adalah
suatu hal yang penting yang harus dilakukan oleh manusia bahwa kesadaran yang
dihasilkan dari dosa semata-mata berkenaan dengan ketidak cukupan pengetahuan
manusia, yang gagal melihat segala sesuatu yang sub specie aeternaitatis yaitu
kesatuan denan esensi kekal dan tak terbatas dari Allah.
4. Teori bahwa dosa adalah kebutuhan akan kesadaran Allah, berkaitan dengan natur
inderawi manusia. Perlu diketahui bahwa teori ini adalah teori yang dikemukakan
oleh Schleiermacher. Menurutnya, kesadaran manusia akan dosa tergantung akan
kesadarannya pada Tuhan. Artinya bahwa jikalau manusia menyadari bahwa Tuhan
tidak menyukai manusia yang berbuat dosa maka manusia akan menyadari bahwa
dosa adalah suatu perbutan yang tidak baik. Kalau manusia sudah menyadari bahwa
dosa itu menentang apa yang disukai oleh Tuhan pasti manusia akan menyadari hal
itu.
5. Teori dosa sebagai hilangnya percaya kepada Allah dan perlawanan terhadap
kerajaan-Nya, dalam kaitan dengan kebodohan. Teori ini memiliki suatu kesamaan
dengan apa yang diunggkapkan oleh Schliermacher, Ritsch di mana mereka sangat
menekankan fakta bahwa dosa hanya di mengerti dari sudut pandang kesadaran
kekristenan. Dan setiap orang yang di liuar kkekristen tidak akan mengerti mengenai
penebusan yang di kerjakan oleh Allah, bahwa manusia sadar bahwa ia telah kehingan
kepercayaan di dalam Allah dan perlwanannya terhadap kerajaan Allah yang adalah
kebajikan tertinggi. Dosa tidak di tentukan oleh sikap manusia tyerhadap hukum
Allah, tetapi berdasarkan relasinya terhadap rencana Allah.
6. Teori bahwa dosa adalah ketamakan artinya bahwa ini merupakan suatu pilihan
manusia terhadap dirinya sendiri dibandingkan terhadap Allah sebagai objek yang
tertinggi. Ketamakan adalah dosa,dan terdapat elemen ketamakan di dalam setiap
dosa, tetap tidak dapat dikatakan bahwa ketamakan adalah hakekat dosa. Melaikan
dosa hanya bisa didefeniskan secara tepat dengan hukum Allah, suatu dasar dengan
sengaja diabaikan sama sekali. Dan ketamakan bukanlah dasar pemicu dari dari dosa
karena kebencu=ian terhadap Allah, kekerasan hati , keras kepala, dan ketidak
percayan, merupakan dosa-dosa yang berat tetapi tidak sekedar dikatakansebagai
suatu ketamkan.
7. Teori bahwa dosa adalah pertentangan dari kecenderungan natur manusia yang lebih
rendah menuju kepada kesadaran moral yang semakin berkembang. Pandanagn ini
adalah sebuah doktrin tentang dosa yang disusun menurut teori evolusi yang
merupakan dorongan alamiah dan kualitas-kualits yang diwarisi yang perolehnya dari
binatang. Dan teori ini juga adalah suatu teori yang di kemukakan oleh Tennant yang
berhenti diantara pandangan Alkitab dan pandangan evoludi tentang manusia, yang
satu bagian lain cenderung ke pihak yang satu dan di bagian lain cenderung ke arah
yang lain. Dan teori mengansumsi bahwa manusia mempunyai kehendak bebas
bahkan sejak kesadaran moralnya bangkit, sehingga ia mampu memilih ketika ia
ditempatkan pada keadaan moral yang ideal. Teori ini juga membatasi dosa pada
pelanggaran-pelanggaran terhadap hukum moralyang dilaksakan dengan kesadaran.
Dan teori ini hanyalah pandangan kuno pelagian tentang dosa.
8. Kelemahan dari ketujuh teori di atas adalah karena mereka berusaha mendefenisikan
dosa tanpa mempertimbangkan bahwa dosa secara esensial adalah melarikan diri dari
Allah , permusuhan terhadap Allah dan pelanggaran terhadap hukum Allah.

Pandangan Alkitab tentang dosa.

1. Maksud dari dosa jenis kejahatan yang sangat spesefik adalah di mana pada masa
sekarang ini banyak sekali kita mendengar hal tentang kejahatan, dan hanya sedikit
tentang dosa; dan kenyataan seperti ini agak menyesatkan. Mengapa bisa dikatakan
menyesatkan? Karena tidak semua kejahatan adalah dosa. Karena dosa tidak bisa
dikacaukan dengan pengertian fisik kejahatan yang mencelakakan dan menimbulkan
bencana. Akan tetapi dalam hal ini kejahatan mempunyai dua arti yang berbeda. Di
atas ruang fisik terletak ruang etis, di mana perbedaan antara kebaikan moral dan
kejahatan diterapkan, dan hanyalah dalam wilayah ini kita dapa membicarakan dosa.
Dan dalam wilayah ini tidak ada keinginan untuk menganti kejahatan dengan dosa
tanpa adanaya penjelasan yang jelas sebab dosa lebih spesifik dari pada kejahatan.
Dosa adalah suatu kejahatan moral. Tetapi jikalau kita menelaah penggunaan kata-
kata itu dan bagaimana cara Alkitab memakainya untuk menunjukkan dosa , tidaklah
diragukan lagi akan karakter etis dosa. Bukanlah bencana yang datan pada manuia
tanpa peringatan. Meracuni idupnya, dan menghancurkan kebahagiannya, tetapi
merupakan suatu tindakan kejahatan yang dengan segala telah dipilih oleh manusia
dan akibatn6ya membawa kesusahan bagi dirinya sendiri.
2. Maksud dari dosa memiliki sifat yang mutlak adalah dalam lingkungan etis perbedaan
baik dan jahat itu mutlak. Tidak ada keadaan netral di antara keduanya. Kendatipun
ada derajat-derajat dalam keduanya tidak pernah ada gradasi antara baik dan jahat.
3. Maksud dari dosa selalu memiliki hubungan dengan Allah dan kehendak-Nya adalah
di mana kurangnya ketaatan terhadap hukum Allah. artinya bahwa karena
ketidaktaatan akan hukum Allah maka manusia jatuh kedalam dosa. Jadi dosa
memilik hubungan dengan kehendak Allah. jikalau manusia menuruti apa yang
dikendaki oleh Allah pasti manusia tidak akan berdosa, akan tetapi manusia melawan
apa yang menjadi kehendak Allah dan menjadi berdosa.
4. Maksud dari dosa mencakup kesalahan maupun kekotoran adalah keinginan yang
jahat atau kesalahan, yang akhirnya menyebabkan dia harus dihukum. Dabney
menyebutkan keadaan ini sebagai “kesalahan potensial”. Kesalahan ini tidak dapat
dipisahkan dari dosa, tak pernah ditemukan dalam diri seseorang yang bukan orang
berdosa, dan bersifat permanen, sehingga sekali kesalahan ini menetap, maka tak akan
mungkin lagi disingkirkan dengan sebuah maaf.
5. Maksud dari dosa menempati kedudukan dalam hati adalah dosa tidak mengendap
dalam bagian jiwatetapi dalam hati, yang menurut psikologi Alkitab hati ini
merupakan oragan utama dari jiwa, dan dari dalam hati ini keluar segala sesuatu
tentang hidup. Dan dari pusat ini segala pengaruh dan tindakannya menyebar ke
seluruh intelektual, kehendak, perasaan atau singkatnya keseluruhan hidup manusia
termasuk tubuhnya. Karena adanya keinginan dari hati sehingga segala sesuatu
dilakukan dan dalam keadaannya yang berdosa keseluruhan diri manusia adalah objek
penolakan Allah.
6. Maksud dari dosa tidak secara ekslusif tecakup dalam tindakan-tindakan dengan
maksud jahat adalah dosa tidak hanya tercakup dalam tindakan dengan maksud jahat,
tetapi juga dalam kebiasaan yang berdosa dan dalam suatu keadaan yang berdosa dari
dalam joiwa manusia.

Pandangan Pelagian tentang dosa

1. Persamaan defenisi pelagian tentang dosa versus Alkitab adalah bahwa pelagian juga
menyadari akan dosa yang berkaitan erat dengan Allah, dan juga mereka menganggap
bahwa dosa adalah pelanggaran atas hukum.
2. Pernyataan dasar dari pelagian mengenai dosa adalah bahwa Allah telah
memerintahkan manusia untuk melakukan segala sesuatu yang baik; dan manusia
harus memiliki kemampuan untuk melaksanakan apa yang sudah di perintahkan oleh
Allah. ini penyebabnya sehingga manusia memiliki kehendak bebas dalam arti kata
yang mutlak, sehingga manusia memutuskan untuk melaksanakan apa yang
bertentangan dengan apa yang dikehendaki oleh Allah, dan melakukan yang baik dan
juga yang jahat. Jadi menurut pandangan pelagian tentang dosa ini bersandar pada
kemampuan alamiah manusia dalam berpikir.
3. ketidak setujuan terhadap pandangan Pelagian:
a. keadaan mendasar di mana manusia harus bertanggung jawab kepada Tuhan
hanya atsa apa yang mampu ia lakukan, jelas bertentangan dengan pengakuan
dengan hati nurani dan Firman tuhan.
b. Menyangkal bahwa manusia di dalam naturnya memiliki Karakter moral, sama
artinya dengan merendahkan manusia sampai seperti binatang.
c. Suatu pilihan kehendak manusia yang ditentukanoleh sifat manusia bukan saja
tidak masuk akal ditinjau dari segi psikologi, tetapi secara etis juga tidak ada
artinya.
d. Teori pelagian tidak dapat memberikan penjelasan yang memuaskan tentang
universalitas dosa.

Pandangan Roma Katolik tentang Dosa

1. Defenisi Roma Katolik tentang dosa adalah suatu pelanggaran terhadap akal budi
kebenaran dan hati nurani yang baik. Namun dalam hati manusia juga ada kasih,
sumber segala perbuatan baik dan suci, yang terluka karena dosa.
2. Persamaan Roma Katolik dengan pelagian tentang Dosa adalah sama-sama
mengakui bahwa dosa adalah perkataan, perbuatan, atau keingginan yang
bertentangan dengan hukum abadi. Dosa merupakan suatu penghinaan terhadap
Allah, pemberontakan terhadap kasih Allah kepada manusia, dan membalikkan
hati manusia dari Allah.

Bab III Transmisi Dosa


A. Mengungkap Sejarah
1. Irenius dan Tertullian berpendapat bahwa dosa akibat dari kejatuhan
Adam. Walaupun mereka mengatakan bahwa dosa manusia itu di
akibatkan karena kejatuhan Adam di taman Firdaus, tetapi mereka
tidak menjelaskan doktrin tentan dosa Adam yang mengakibatkan dosa
segala keturunanya sama sekali belum pernah mereka sebutkan. Tetapi
Tertullian memiliki konsep mendasar mengenai apa yang ia tuliskan
yaitu mengenai manusia yang realistis. Yang artinya keseluruhan umat
manusia secara potensial dan numerikada dalam diri Adam, karena
seluruh manusia berdosa ketika Adam berdosa dan menjadi tercemar
ketika Adam tercemar.
2. Perbedaan pandamgam Agustinus dan pelagian ini terltak pada
penyangkalan adanya hubungan antara dosa Adam dan dosa
keturunannya. Pelagius melihat bahwa penyebaran dosa dari satu
generasi ke generasi berikutnya di dasarkan di dalam teori
Tradusianisme tentang asal mula jiwa. Ia menganggapnya sebagai
kesalahan para bidat; dan menyebarnya dosa Adam pada setiap orang
kecuali dirinya akan bertentangan dengan kejujuran ilahi.
3. Cara pandang kaum Socinian dan Arminian tentan dosa yaitu mereka
menolak penyebaran dosa adam kepada keturunannya. Karaena bagi
mereka dosa yang dilakukan oleh manusia saat ini merupakan suatu
tiruan dari keburukan yang dilakukan oleh Adam.

B. Universalitas Dosa
1. Kaum Pelagian dan Socinian mengakui bahwa dosa itu bersifat
universal dimana dosa merupakan soal kejahatan yang diwarai oleh
manusia setelah ia lahir.
2. Sejarah agama dan filsafat mengakui adanya unuversilitas dosa karena
dosa adalah suatu hal yang di warisi oleh manusia sejak ia lahir dan
setelah manusia hidup berkanjang dalam dosa mereka harus
memerlukan pendamaian yang di kerjakn oleh yang maha tinggi.
3. Cara Alkitab mengajarkan universilata dosa adalah denga adanya
penunjukkan-penunjukkan penyataan secara langsung di dalam ayat-
ayat tertentu. Di mana dalam masing-masing ayat akan menjelaskan
bagaimana dosa diwarasi oleh manusia sejak ia ahir dalam dunia, dan
ada sejak awal dalam natur manusia sehingga tidak bisa diktakan
sebagai peniruan, misalnya dalam 1 raja-raja 8:46.

C. Kaitan antara dosa Adam dan dosa umat Manusia


1. Cara pandang beberapa kelompok dibawah
ini tentang kaitan antara dosa Adam dan dosa umat manusia:
a. Kaum Pelagian menyangkal sepenuhnya akan adanya kaitan erat
antara dosa kita dan dosa Adam. Dosa yang pertama memang
dilakukan oleh Adam sja dan sama sekali tidak ada sangkut-
pautnya dengan keturunan adam. Mereka hanya mau mengakui
bahwa contoh buruk dari adam kemudian ditiru.
b. Semi Pelagian mula-mula mengajarkan bahwa nmanusia mewarisi
suatu ketidakmampuan alamiah dari Adam, tetapi manusia tidak
bertanggung jawab atas ketidakmampuan ini, sehingga tidak ada
kesalahan yang terkait padanya, dan bahwa dapat juga dikatakan
bahwa Allah juga berkewajiban memberikan penyembuhan
atasnya.
c. Teori New School atau New Haven mengajarkan bahwa manusia
dilahirkan dalam kecenderungan dalam dirinya untuk berdosa, dan
dalam hal itu keingginan moralnya tidakjlah salah; akan tetapi
bahwa kecenderungan ini tidaklah dapat disebut sebagai dosa,
sebab dosa selalu tecakup dalam pelanggaran hukum yang
dilakukan dengan sdaradan maksud yang jelas.

Anda mungkin juga menyukai