Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH TEOREMA TRANSPORT REYNOLDS

DALAM MEKANIKA FLUIDA

DISUSUN OLEH :
NAMA :ILQHAM FIRMANZYAH
NIM :19306144023
KELAS : Fisika E

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2021-2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bantul, 3 Januari  2022

Penyusun

Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah :
Ketika mendengar judul Transport Reynolds, tentu tidak asing lagi
bagi kita yang sedang/sudah belajar mekanika fluida. Dalam tulisan di bawah
ini saya akan menjelaskan tentang Teorema Transport Reynolds berdasarkan
apa yang sudah saya pahami.Teorema transport Reynolds secara sederhana
dapat dinyatakan sebagai – Apa sudah ada di sana ditambah apa yang terjadi
dalam dikurangi apa yang keluar adalah sama dengan apa yang ada. Teorema
Reynolds digunakan dalam merumuskan hukum-hukum kekekalan dasar dari
mekanika kontinum, terutama dinamika fluida dan mekanika padat besar
deformasi. Hukum konservasi ini (hukum kekekalan massa, hukum kekekalan
momentum linier, hukum kekekalan momentum sudut, dan hukum kekekalan
energi) yang diadopsi dari mekanika klasik dan termodinamika di mana
pendekatan sistem biasanya diikuti. Dalam mekanika fluida, seringkali lebih
nyaman untuk bekerja dengan volume kontrol karena sulit untuk
mengidentifikasi dan mengikuti sistem partikel fluida. Jadi, ada kebutuhan
untuk menghubungkan persamaan sistem dan persamaan kontrol yang sesuai
volume. 
B. Rumusan Masalah :
1. Mengapa diperlukan Teorema Transport Reynolds dalam analisis aliran
fluida?
2. Bagaimana rumusan Teorema Transport Reynolds diperoleh?
3. Bagaimana interpretasi/makna fisis dari rumusan Teorema Transport
Reynolds?
4. Mengapa besaran fisika yang ditinjau dalam penerapan Teorema Transport
Reynolds pada analisis fluida dibatasi pada massa, momentum dan energi?
5. Bagaimana penerapan Teorema Transport Reynolds dalam kasus analisis
aliran fluida? (gunakan rumusan untuk massa, momentum dan energi)
C. Tujuan Masalah :
1. Menjelaskan pentingnya Teorema Transport Reynolds dalam analisis aliran
fluida.
2. Menjelaskan rumusan Teorema Transport Reynolds diperoleh.
3. Menjelaskan interpretasi/makna fisis dari rumusan Teorema Transport
Reynolds.
4. Menjelaskan besaran fisika yang ditinjau dalam penerapan Teorema
Transport Reynolds pada analisis fluida dibatasi pada massa, momentum dan
energi.
5. Menjelaskan penerapan Teorema Transport Reynolds dalam kasus analisis
aliran fluida.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pentingnya Teorema Transport Reynolds dalam analisis aliran fluida.
Teorema Transport Reynold adalah sebuah metode pendekatan untuk
mempermudah pengamatan suatu titik, elemen, bagian ataupun efek yang terjadi pada
fluida dengan konsep sistem dan volume atur.Teorema Tranport Reynolds bergerak
pada dimensi ruang (panjang) dan waktu maka oleh karena itulah dalam fluida
muncul istilah aliran tunak (aliran tidak mengalami perubahan) dan tak tunak (aliran
mengalami perubahan) yang merupakan fungsi aliran terhadap waktu serta
aliran uniform (pergerakan tiap partikel dalam fluida sama)
dan anuniform (pergerakan tiap partikel dalam fluida tidak sama) yang merupakan
fungsi aliran terhadap posisinya.Teorema Transport Reynold adalah sebuah metode
pendekatan untuk mempermudah pengamatan suatu titik, elemen, bagian ataupun efek
yang terjadi pada fluida dengan konsep sistem dan volume atur.Sistem adalah sesuatu
yang kita tinjau baik gaya-gaya yang bekerja, perpindahan panas, energi, perubahan
bentuk atau apapun dalam taraf massa yang tetap.

Gambar 1
Daerah dalam pipa yang ditunjukkan pada gambar diatas tetap pada ruang
tersebut maka hal ini disebut kontrol volume. Fluida dalam kontrol volume akan
berubah ketika cairan mengalir masuk atau keluar. Pada kasus pipa
diatas, cairan memasuki salah satu ujung pipa dan keluar pada di ujung lain yang
lebuh besar luas permukaannya. Hukum fisika tidak secara langsung berlaku
untuk pipa karena cairan dalam pipa pada satu waktu bukanlah cairan sama di waktu
yang lain.Teorema transport Reynolds mengacu pada sifat ekstensif, N, dari
cairan dalam volume kontrol tertentu. 
B. Menjelaskan rumusan Teorema Transport Reynolds diperoleh.
C. makna fisis dari rumusan Teorema Transport Reynolds
dalam turunan total pada rumus umum dibawah ini

Dimana η adalah sifat intensif terkait dengan N sifat ekstensif, yaitu konsentrasi N per


satuan massa;  

t adalah waktu, 
cv mengacu pada volume kontrol, 
c.s. mengacu pada permukaan kontrol, 
ρ adalah densitas fluida,  
V adalah volume, 
vb adalah kecepatan batas volume kontrol (permukaan kontrol), 
vr adalah kecepatan fluida relatif terhadap permukaan atur

n adalah vektor normal keluar menunjuk pada permukaan kontrol, dan A


adalah daerah tersebut.Persamaan momentum didapat dengan
mensubstitusikan momentum masuk yang dilambangkan
dengan N. Dimana, η dianggap kecepatan. Persamaan kekekalan
massa diperoleh dengan menggantikan massa di untuk N. Ini berarti bahwa η adalah
sama dengan 1.

Semua variabel didefinisikan sebagai dalam perumusan umum. M adalah sama


dengan massa dari volume kontrol. Menerapkan prinsip Konservasi massa, sisi
kiri tereduksi menjadi 0 karena massa dari suatu sistem tidak dapat berubah
dalam waktu. Dalam sistem aliran, istilah pertama di sisi kanan persamaan akan sama
dengan 0, yaitu massa volume kontrol tidak berubah, menyiratkan bahwa laju aliran
massa ke volume kontrol adalah sama dengan aliran massa tingkat keluar dari kontrol
volume. 
Dari hukum kedua Newton, kita memiliki tingkat perubahan terhadap waktu
dari momentum (sekarang sisi kiri dari persamaan) adalah sama dengan gaya
total. Sehingga

dimana F adalah gaya, v adalah kecepatan fluida dalam sistem koordinat melekat pada


permukaan kontrol, dan semua variabel lain didefinisikan sebagai dalam
perumusan umum. Perhatikan bahwa bentuk integral dari persamaan
momentum adalah persamaan vektor.  

Persamaana tentang energi didapat dengan mensubstitusikan  N. kemudian η adalah


energi per unit massa

Dimana Q adalah Heat transfer menuju volume kontrol, W adalah kerja yang


dilakukan oleh sistem, g adalah percepatan gravitasi, z adalah jarak
vertikal dari datum, u adalah energi internal spesifik dari fluida, p adalah tekanan
dan semua variabel lain didefinisikan sebagai dalam perumusan umum sama seperti
diatas.

D. Besaran fisika yang ditinjau dalam penerapan Teorema Transport Reynolds


E. penerapan Teorema Transport Reynolds dalam kasus analisis aliran fluida

Anda mungkin juga menyukai