Anda di halaman 1dari 7

Jurnal ABDIMAS Vol.

2-2021 Edisi Khusus Dies Natalis Unikal Ke-40

EDUKASI EKONOMI HIJAU DALAM MENUMBUHKAN SEMANGAT


“GREEN ENTREPRENEURSHIP”

Arum Ardianingsih*) dan Feby Meliana


Program Studi Akuntansi FEB Universitas Pekalongan
Email: arumbundavina@gmail.com

ABSTRACT

Green economy education is an effort to provide information to other people to know and
understand environmentally friendly business activities. Limited natural resources due to environmental
damage sometimes lead to creative ideas to start a business or business. Community service activities
are carried out through education with outreach methods to the community in the Bandengan sub-district,
North Pekalongan sub-district. The result of this service activity is that public knowledge and
understanding of the green economy increases and fosters the spirit of starting a business by utilizing
limited natural resources due to the tidal flood disaster.

Keywords: Green Economy, Entrepreneur, Bandengan.

PENDAHULUAN fasilitas umum seperti jalan, masjid dan


Bencana alam seperti banjir rob, sebagainya. Banjir rob telah merubah
penurunan tanah, polusi udara, mata pencaharian penduduk dari
pemanasan global telah membuat bercocok tanam ke petani tambak dan
kerusakan lingkungan dan berdampak berbagai sektor informal lainnya seperti
juga pada sosial ekonomi serta ekologi. berjualan kebutuhan sehari-hari dan
Pekalongan adalah kota dipesisir pantai buruh batik.
bagian utara Jawa Tengah. Penduduk Menurut Mardiatno, dkk(2012),
kota Pekalongan berjumlah sekitar mengatakan bencana banjir rob di
307.097 jiwa yang tersebar di empat Kelurahan Bandengan dan kelurahan
kecamatan yaitu Pekalongan Utara, lain di daerah pesisir Kota
Pekalongan Selatan, Pekalongan Barat Pekalongan sudah mulai dirasakan oleh
dan Pekalongan Timur. Kelurahan warga sejak sekitar 10 tahun terakhir.
Bandengan terletak di kecamatan Kondisi tersebut menimbulkan
Pekalongan Utara(BPS kota terjadinya permukiman kumuh dan
Pekalongan, 2020). Sejak lima tahun kualitas permukiman masyarakat
terakhir, separuh dari wilayah mengalami penurunan karena rusaknya
kelurahan Bandengan terendam banjir bangunan/rumah, infrastruktur jalan,
Rob. Dampak banjir rob adalah jembatan, selokan, fasilitas publik, dan
terendamnya lahan pertanian, sebagainya. Dampak banjir rob adalah
pemukiman dan rusaknya berbagai terganggunya kehidupan sosial

1
Jurnal ABDIMAS Vol.2-2021 Edisi Khusus Dies Natalis Unikal Ke-40

ekonomi dan penurunan kualitas hidup wirausahawan membutuhkan


masyarakat. keberanian untuk mengambil risiko
Kelurahan Bandengan kecamatan bisnis yang akan dijalankan dan
Pekalongan Utara bersinggungan mengevaluasi pencapaian bisnisnya
langsung dengan perairan Utara Laut secara berkala dengan memperhatikan
Jawa bagian tengah. Kelurahan dampak kegiatan usahanya pada aspek
Bandengan kecamatan Pekalongan sosial, ekologi, ekonomi dan
Utara memiliki luas wilayah sebesar 2,2 lingkungan.
KM2 dan jumlah penduduk pada tahun Pemahaman komprehensif
2018 adalah 6.361 jiwa, yang terdiri tentang ekonomi hijau akan
dari 3.279 jiwa laki-laki dan 3.082 jiwa menumbuhkan ide kreatif dan dibarengi
perempuan(BPS kota Pekalongan, dengan minat berwirausaha.
2018). Kenakalan Remaja, Kemiskinan Munculnya ide dari keadaan
dan rendahnya pendapatan masyarakat lingkungan yang kurang baik dan
kelurahan Bandengan menimbulkan dorongan untuk bertahan hidup akan
kesejahteraan menjadi menurun. memunculkan jiwa survive melalui
Ekonomi hijau diyakini sebagai berwirausaha. Keterbatasan sumber
alternatif solusi dari rusaknya daya alam dan kerusakan lingkungan
lingkungan yang berdampak pada akibat banjir rob sepanjang tahun telah
sosial ekonomi masyarakat. Ekonomi menumbuhkan kemandirian
hijau meninggalkan praktik-praktik masyarakat kelurahan Bandengan dan
ekonomi yang mementingkan mulai bermetamorfosis ke “Green
keuntungan jangka pendek dan entrepreneurship”. Dixon and Clifford
menggerakkan perekonomian yang (2007), menjelaskan wirausahawan
rendah karbon(pencemaran dan dalam kategori green entrepreneur
kerusakan lingkungan). menjalankan kegiatan usaha atau bisnis
Edukasi diperlukan untuk mereka berdasarkan pada tiga(3)
menambah pengetahuan dan dimensi, yaitu ekonomi, sosial, dan
pemahaman tentang ekonomi hijau lingkungan. Dalam konteks ekonomi
sehingga menciptakan pemberdayaan hijau maka wirausahawan dituntut
masyarakat. Konsep green economy peduli terhadap permasalahan terkait
atau ekonomi hijau menuntut kreatifitas lingkungan dan dampaknya pada
masyarakat untuk menjadi seorang kehidupan masyarakat dengan
wirausahawan baru dengan melihat menjalankan praktik
kondisi lingkungan dan memanfaatkan wirausaha(menghasilkan barang/jasa,
kesempatan. Wirausaha adalah jual-beli barang/jasa) serta
kegiatan bisnis yang dilakukan oleh memperhatikan aspek keseimbangan
seseorang dengan memproduksi dan antara aspek ekonomi, lingkungan dan
atau menjual barang atau jasa. Seorang masyarakat. Masyarakat di Kelurahan
wirausaha akan membutuhkan ide Bandengan mengalami kemunduran
kreatif dan inovatif dari pengamatan ekonomi sejak lima tahun terakhir
lingkungan sekitar. Selain itu, ketika banjir rob merendam lahan

2
Jurnal ABDIMAS Vol.2-2021 Edisi Khusus Dies Natalis Unikal Ke-40

pertanian sepanjang tahun. Kondisi entrepreneur sangat beragam, beberapa


lingkungan yang kurang mendukung diantaranya memulai usaha dengan
membuat masyarakat di kelurahan menyasar isu lingkungan misalnya
Bandengan mencari alternatif cara tumpukan sampah. Pemanfaatan
untuk menambah penghasilan keluarga. sampah menjadi barang bernilai
Banjir Rob di kelurahan Bandengan ekonomis dilakukan dengan mengurai
yang berdampak pada rusaknya jenis-jenis sampah di kelurahan
lingkungan dapat disiasati dengan Bandengan.
melakukan cocok tanam hidroponik Pemanfaatan sampah menjadi
untuk berbagai jenis sayuran seperti barang bernilai ekonomis seperti botol
sawi, kangkung dan bayam. Hasil bekas air mineral dapat digunakan
bercocok tanam dengan sistem sebagai media pembuatan taman atau
Hidroponik kemudian di jual dan vertical garden ataupun celengan. Saat
mereka mendapatkan tambahan ini usaha dari para green-entrepreneur
penghasilan dari kegiatan ini. sudah mulai merambah ke dunia online.
Menurut Yasa(2010) Beberapa start-up didirikan untuk
pembangunan ekonomi dengan sistem mengelola sampah, membuka bank
ekonomi hijau atau green growth sampah, dan tabungan sampah secara
berorientasi pada hubungan antara digital. Pemahaman konsep ekonomi
ekosistem alam dan sumber daya hijau secara komprehensif akan
manusia serta berbasis pada membuka cakrawala ide-ide kreatif
pengetahuan dan teknologi. Ekonomi sehingga memunculkan green
hijau berupaya meminimalkan dampak entrepreneur baru di kelurahan
aktivitas ekonomi manusia pada Bandengan.
kerusakan lingkungan. Kewirausahaan
adalah bentuk aktivitas usaha yang METODE PELAKSANAAN
memadukan nilai-nilai dan persepsi Kegiatan pengabdian kepada
dari masing-masing individu masyarakat dilaksanakan dengan
wirausahawan dan sekaligus penggerak metode edukasi dengan penyuluhan di
pertumbuhan ekonomi. Konsep kelurahan Bandengan kecamatan
ekonomi hijau menegaskan bahwa Pekalongan Utara. Kelompok sasaran
berwirausaha tidak hanya adalah ibu-ibu dan remaja yang ada di
memproduksi barang/jasa untuk kelurahan Bandengan, Pekalongan
mendapatkan keuntungan jangka
Utara. Edukasi dilakukan untuk
pendek semata tetapi untuk mencapai memberikan pengetahuan dan
kemakmuran ekonomi, memperhatikan pemahaman ekonomi hijau sehingga
kualitas lingkungan dan keadilan dapat menstimulus tumbuhnya “green
sosial(Choi dan Gray, 2008). Pelaku entrepreneurship”. Kegiatan diawali
usaha “green entrepreneurship” dengan melakukan survey lokasi di
mengangkat isu sosial sebagai pusat Kelurahan Bandengan Pekalongan
aktivitas bisnis secara berkelanjutan. Utara. Data yang diperoleh dari survey
Bentuk kegiatan usaha dari para green awal akan memberikan gambaran

3
Jurnal ABDIMAS Vol.2-2021 Edisi Khusus Dies Natalis Unikal Ke-40

kepada tim pelaksana pengabdian kelurahan Bandengan dan diikuti


kepada masyarakat tentang materi yang sekitar dua puluh lima(25) peserta
dibutuhkan oleh masyarakat kelurahan dengan rincian sebanyak dua puluh
Bandengan Pekalongan Utara. Kondisi tiga(23) orang atau sekitar sembilan
lingkungan yang rusak di kelurahan puluh dua(92%) adalah berjenis
Bandengan serta masalah ekonomi kelamin perempuan dan sebanyak
membuat tim Pelaksana pengabdian dua(2) orang berjenis kelamin laki-laki
kepada masyarakat sepakat untuk atau sekitar delapan persen(8%) dengan
memberikan pemahaman materi variasi tingkat Pendidikan mulai dari
tentang ekonomi hijau untuk Sarjana(40%), SMU/Sederajat(48%)
mendorong semangat “green dan selebihnya adalah
entrepreneurship”. Selanjutnya SMP/Sederajat(12%).
dilakukan proses perijinan pelaksanaan
kegiatan pengabdian kepada Gambar 1. Edukasi Ekonomi Hijau
masyarakat di Kelurahan Bandengan untuk menumbuhkan semangat
Kecamatan Pekalongan Utara. “Green Entrepreneurship”

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kegiatan pengabdian kepada
masyarakat diawali dengan beberapa
tahapan yaitu: tahap pertama
melakukan survey awal di kelurahan
Bandengan kecamatan Pekalongan
Utara untuk memetakan masalah dan
kebutuhan masyarakat Bandengan serta
potensi sumber daya yang dimiliki.
Tahap kedua adalah koordinasi ke
kantor kelurahan setempat untuk proses
perijinan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat. Bentuk Pengabdian kepada
Masyarakat berupa edukasi ini
bertujuan untuk memberikan tambahan
wawasan dan pemahaman mengenai
ekonomi hijau, sehingga mampu
memunculkan wirausaha-wirausaha Edukasi adalah kegiatan untuk
baru yang mampu melihat peluang dan memberikan informasi, tambahan
tantangan ekonomi ditengah kerusakan pengetahuan, wawasan, ketrampilan
lingkungan secara masif terjadi di kepada seseorang mengenai suatu
Kelurahan Bandengan Kecamatan konsep kepada seseorang dari yang
Pekalongan Utara akibat banjir rob. belum tahu menjadi tahu. Kegiatan
Kegiatan pengabdian kepada pengabdian kepada masyarakat(PKM)
masyarakat(PKM) bertempat di kantor ini dilakukan dengan memberikan
informasi tentang ekonomi hijau,

4
Jurnal ABDIMAS Vol.2-2021 Edisi Khusus Dies Natalis Unikal Ke-40

potensi sumber daya alam(SDA) dan Peserta edukasi kegiatan


pemanfaatan sumber daya alam(SDA) pengabdian kepada masyarakat pada
yang terbatas di keluarahan Bandengan awalnya belum memahami tentang
Kecamatan Pekalongan Utara kepada konsep ekonomi hijau, terbukti hanya
peserta penyuluhan. Ekonomi hijau ada sekitar lima sampai tujuh peserta
adalah kegiatan ekonomi masyarakat yang mampu menjawab dengan benar
dalam aktivitas jual beli barang dan pertanyaan dari tim PKM. Akan tetapi,
atau jasa yang mendatangkan diakhir kegiatan hampir semua peserta
penghasilan atau pendapatan bagi atau sekitar dua puluh(20) peserta
seseorang. Ekonomi hijau mampu menjawab dengan benar
memperhatikan dampak kegiatan bisnis konsep ekonomi hijau. Pemahaman
terhadap ekologi, sosial dan tentang ekonomi hijau ternyata
lingkungan. Ekonomi hijau juga kemudian memunculkan ide dari
berupaya menangkap peluang dan peserta penyuluhan untuk membuat
tantangan keterbatasan sumber daya usaha ataupun memperbaiki cara
serta mengubahnya menjadi barang mereka melakukan kegiatan
dengan nilai ekonomis. Kemudian, tim berwirausaha.
pelaksana kegiatan pengabdian kepada Tim pelaksana kegiatan
masyarakat kemudian memberikan pengabdian kepada masyarakat
pertanyaan stimulus kepada peserta mencoba memberikan wawasan
tentang ekonomi hijau. tentang bagaimana menyulap gundukan
Tahap selanjutnya, tim pelaksana sampah yang berlimpah menjadi barang
PKM menggali potensi-potensi bernilai ekonomis asalkan didaur ulang
ekonomi dan mengekplorasi informasi dengan baik, seperti botol bekas air
terkait keterbatasan sumber daya mineral bisa diubah menjadi celengan
alam(SDA) yang masih bisa atau wadah untuk bercocok tanam
dimanfaatkan bahkan bernilai sayuran. Kardus bekas bisa diubah
ekonomis, seperti tumpukan sampah, menjadi aneka kerajinan craft yang
ketersediaan ikan yang cukup mendatangkan tambahan penghasilan
melimpah akibat alih fungsi lahan bagi keluarga. Masyarakat kelurahan
pertanian menjadi tambak di kelurahan Bandengan juga bisa membuat system
Bandengan. Harapannya merangsang bank sampah untuk mengatasi volume
ide kreatif dari peserta untuk dapat sampah yang menggunung. Lahan
melihat peluang usaha. Menurut pertanian yang alih fungsi telah
(Bowers, 2010) menjelaskan memberikan sumber daya yaitu
wirausahawan yang memahami konsep melimpahnya stok ikan di Bandengan.
ekonomi hijau akan melakukan Hal ini bisa dimanfaatkan oleh
aktivitas bisnis dengan memperhatikan masyarakat untuk menjadi petani
permasalahan sosial dan lingkungan tambak, mengolah ikan untuk berbagai
serta tidak mengabaikan kepedulian macam kuliner seperti bakso ikan,
terhadap lingkungan dan komunitas sarden dan produk turunan dari ikan.
usaha.

5
Jurnal ABDIMAS Vol.2-2021 Edisi Khusus Dies Natalis Unikal Ke-40

Informasi diatas mematik peserta dari individu, komunitas dan tatanan


untuk memahami konsep “Green lingkungan(ecosystem), bukan
Entrepreneurship” dengan baik. akumulasi dari uang atau material.
Terbukti ketika tim PKM memberikan Ekonomi hijau adalah mahzab ekonomi
pertanyaan mengenai apakah tertarik yang berusaha meningkatkan
melakukan wirausaha yang ramah kesejahteraan manusia dan kesetaraan
lingkungan?. Peserta menjawab sosial, sekaligus mengurangi risiko
delapan puluh persen(80%) atau sekitar lingkungan secara signifikan.
dua puluh peserta tertarik dengan Ekonomi hijau juga berarti
“green Entrepreneurship”, selebihnya perekonomian yang tidak
menyatakan masih ragu-ragu atau menghasilkan emisi karbon dioksida
sekitar dua puluh persen(20%). dan polusi lingkungan, hemat sumber
Kegiatan ini, memetakan bidang usaha daya alam dan berkeadilan sosial.
yang diminati oleh peserta adalah Pemahaman yang baik atas konsep
sebesar enam puluh persen(60%) ekonomi hijau akan menstimulus
senang dibidang usaha kuliner, dua munculnya ide kreatif dan inovatif
puluh persen(20%) dibidang tanaman untuk memulai usaha dengan
Hidroponik dan sekitar dua puluh keterbatasan sumber daya dan
persen(20%) sisanya menyatakan menumbuhkan semangat berwirausaha
senang dengan usaha batik, konveksi, bagi masyarakat dikelurahan
craft dan jenis usaha lainnya. Kegiatan Bandengan. Harapan kegiatan
Pengabdian kepada Masyarakat(PKM) pengabdian kepada masyarakat(PKM)
ini melibatkan mahasiswa aktif tentang edukasi Ekonomi hijau dan
semester lima(V) dengan harapan green entrepreneurship akan mampu
mahasiswa memperoleh pengalaman menggerakan ekonomi masyarakat di
tentang implementasi ilmu ekonomi kelurahan Bandengan kearah yang
untuk mengatasi persoalan sosial lebih baik.
ekonomi. Mahasiswa juga diajarkan
berpikir kritis dalam mencari berbagai Ucapan Terima Kasih
alternatif pemecahan masalah sosial Tim Pelaksana Pengabdian
ekonomi dengan basis data empiris. kepada Masyarakat(PKM) ingin
mengucapkan terima kasih kepada
KESIMPULAN Universitas Pekalongan yang
Konsep ekonomi hijau adalah memfasilitasi pelaksanaan kegiatan
konsep yang mulai dikenalkan pada pengabdian kepada masyarakat(PKM)
sekitar tahun 2005. Ekonomi hijau ini. Selamat Dies Natalis ke-40 th
mencoba mendeskripsikan jalinan Universitas Pekalongan(UNIKAL)
harmonisasi antara dunia kerja, semoga memberi kebermanfaatan
kebutuhan manusia dan sumber daya kepada masyarakat Pekalongan raya
sehingga memiliki nilai tambah dan dan segenap Civitas Akademika
bukan hanya nilai tukar atau uang saja Universitas Pekalongan(UNIKAL).
tetapi tetap peduli tentang regenerasi

6
Jurnal ABDIMAS Vol.2-2021 Edisi Khusus Dies Natalis Unikal Ke-40

DAFTAR PUSTAKA Ekonomi Kreatif: Pendekatan


Badan Pusat Statistik Kota Pekalongan Mencegah Resiko Lingkungan
“Pekalongan dalam angka tahun Menuju Pertumbuhan Ekonomi
2018”. Diakses 22 Desember Berkualitas di Provinsi Bali.
2020. Bumi Lestari Journal of
http://BPSkotaPekalongan.go.id. Environment, 10(2), 285–294.

Badan Pusat Statistik Kota Pekalongan


“Pekalongan dalam angka tahun
2020”. Diakses 22 Januari 2021.
http://BPSkotaPekalongan.go.id.

Bowers, T. (2010). From image to


economic value: a genre
analysis of sustainability
reporting, Corporate
Communication: An
International Journal, Vol. 15 No.
3, pp. 249-262.

Choi, D. Y.,& Gray, E. R. (2008),


The venture development
processes of ‘sustainable”
entrepreneurs, Management
Research News, Vol. 31 No. 8,
pp. 558-569.

Dixon, S. E. A.,& Clifford, A. (2007).


Ecopreneurship – a new approach
to managing the triple bottom
line, Journal of Organizational
Change Management, Vol. 20
No. 3, pp. 326-345.

Mardiatno, dkk. 2012. Penilaian


Multi Resiko Banjir dan Rob di
Kecamatan Pekalongan Utara.
Yogyakarta: MPPDAS
Universitas Gadjah Mada.

Yasa, I. G. W. M. (2010). Ekonomi


Hijau, Produksi Bersih dan

Anda mungkin juga menyukai