Anda di halaman 1dari 13

I’Jaz ‘Adadi dalam Al-Qur`an

Disusun untuk memenuhi tugas,


Mata Kuliah: I’Jaz Al-Quran
Dosen Pengampu: M. Agus Zuhurul Fuqoha, S. UD.,

Oleh:
Kelompok – 10 B4IQR
1. Najma Durrotul Machillah (2030110046)
2. Soimah Fida Solihah (2030110056)
3. Khilma Khildatus Syifa (2030110071)

FAKULTAS USHULUDDIN
PRODI ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, karunia, serta hidayah-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan benar.
Kami berharap semoga dengan adanya pembahasan pada makalah ini
dapat membantu teman-teman memahami bab yang kami jelaskan berkaitan
dengan; I’jaz Al-Qur`an dalam Angka. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua
di masa mendatang. Aamiin.
Kami ucapkan terima kasih banyak kepada pihak yang dengan sengaja
maupun tidak telah memberikan motivasi dan mendukung kami untuk
menyelesaikan makalah ini. Terutama kepada dosen pengampu M. Agus Zuhurul
Fuqoha, S. UD., keluarga, dan teman-teman IQT B4. Terlepas dari semua itu,
kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu,
kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun kepada
para pembaca untuk membantu dalam membuat makalah yang lebih baik lagi
kedepannya.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan mohon maaf yang sebesar-
besarnya kepada para pembaca baik yang disengaja maupun tidak sengaja.
Semoga bermanfaat bagi kita semua. Sekian.

Pati, 3 Mei 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Perumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Pengertian dan sejarah awal i’jaz adadi..................................................................3
B. Aspek-aspek i’jaz adadi..........................................................................................4
C. I’jaz adadi dalam Al-Qur’an...................................................................................5
BAB III..............................................................................................................................9
PENUTUP.........................................................................................................................9
A. Kesimpulan............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemukjizatan dalam Al-Quran dari perspektif angka atau nama lainnya adalah
“I’jaz ‘adadi” relatif baru untuk melihat kemukjizatan Al-Qur'an, melanjutkan dari
kesesuaian penggunaan kata-kata dalam Al-Qur'an. Sekarang ini, cakupan teori ini
telah meliputi kemukjizatan angka 11, angka 7, dan angka 19. Di sisi lain, ulama
tradisional, mereka masih tidak dapat menerima studi ini sebagai bagian dari studi
ulum Al-Qur'an. Menurut mereka, konsep teoritis i`jaz ‘adadi belum mapan dan
tampaknya tidak logis. Selain itu, I’jaz ‘adadi juga belum memiliki standar
metodologi yang konsisten dan ilmiah, meskipun upaya ini telah dilakukan beberapa
peneliti sebelumnya. Di antara kelompok yang mengkritik ini adalah kelompok
ekstremis yang meragukan keberadaan dan keabsahan diskursus ini dan juga mereka
yang menghargainya menunjukkan kebenaran penggunaan kata-kata dalam
perhitungan matematis yang merupakan bagian dari Keakuratan Al-Qur'an bukanlah
bagian dari kemukjizatan Al-Qur'an.

B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dan sejarah awal i’jaz ‘adadi?
2. Ada berapa aspek-aspek i’jaz ‘adadi?
3. Seperti apa i’jaz ‘adadi dalam Al-Quran?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan sejarah awal i’jaz ‘adadi.
2. Untuk mengetahui aspek-aspek i’jaz ‘adadi.
3. Untuk mengetahui i’jaz ‘adadi dalam Al-Qur’an.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Sejarah Awal I’jaz A’dadi
I’jaz ‘adadi merupakan salah satu dari kemukjizatan Al-Quran. I’jaz ‘adadi
terdiri dari dua kata, yaitu I’jaz dan ‘Adadi. Kata i’jaz “‫از‬KK‫ ”إعج‬merupakan bentuk
mashdar dari bentuk fi’il yaitu kata a’jaza-yu’jizu “‫ز یعجز‬KK‫”أعج‬. yang berarti lemah.
Secara bahasa a’jaza atau i’jaz berarti melemahkan atau menjadikan sesuatu menjadi
lemah/tidak mampu. Sedangkan kata ‘adad merupakan bentuk ism dari wazan fi’il ‘adda
“‫ ”عد‬yang bermakna hasaba dan al-hisha’ (menghitung). Jadi secara bahasa pengertian
‘adadi adalah berkaitan dengan hitungan. Dengan demikian, dapat didefinisikan i’jāz
‘adadi adalah mu’jizat yang dimiliki oleh Al-Qur’an dari segi angka atau bilangan
tertentu yang menyusunnya. Dalam I’jaz ‘adadi yang menjadi kajian bukan terletak
pada angkanya, akan tetapi terletak pada kemunculan angka yang dihubungkan dengan
makna atau isyarat lain yang dikandung oleh makna dan fenemona yang dikandung oleh
makna dari kata tersebut.1
I‘jaz ‘adadi mempunyai peranan yang penting terhadap rumusan angka-angka
yang mewarnai pembuktian adanya kemukjizatan dalam Al-Qur’an. Isyarat-isyarat
angka juga sudah ada secara tersurat dan tersirat dalam teks-teks Al-Qur’an. Al-Qur’an
sendiri menyebutkan berbagai bilangan angka, baik bilangan asli/pokok, bilangan
bertingkat, maupun bilangan pecahan. Temuan semacam ini merupakan khazanah yang
luar biasa dalam memperkuat nilai kemukjizatan Al-Qur’an.
Sejarah awal i’jaz ’adadi berawal dari penghitungan huruf, ayat dan surat dalam
Al-Qur’an. Berawal dari masa kekuasaan Abd Al-Malik Marwan (685-705 M) seorang
gubernur Baghdad. Pada masa itu penghitungan huruf, ayat, surat dalam Al-Qur’an
dengan menggunakan biji gandum, dari penghitungan tersebut diperoleh jumlah huruf,
ayat, surat dalam Al-Qur’an.2 Walaupun menggunakan metode yang sangat sederhana,
perhitungan ayat huruf, ayat dan surat dalam Al-Qur’an pada masa itu sangat minim
akan terjadi kekeliruan, Hal tersebut dikarenakan pada generasi itu hanya mengacu pada
satu mushaf yaitu mushaf Utsmani. Adanya kesamaan metode penghitungan dan usaha
seperti ini juga membuktikan perhatian mereka yang sangat besar terhadap Al-Qur’an,
yang tidak hanya menjadikan Al-Qur’an sebagai kitab suci untuk hafalan saja

1
Mustar, “I’jaz ‘Adadi (Kemukjizatan Angka 7 Dan 19 Dalam AlQur’An),” November 2011.
2
Abu Zahra al-Najdi, Al-Qur’an Dan Rahasia Angka-Angka, Terj. Agus Effendi, 8 (Bandung: Pustaka
Hidayah, 2001), 28.

5
melainkan juga Al-Qur’an sebagai sebuah teks tertulis yag harus dijaga dan dipelajari
ilmu i’jaznya.
Dalam penghitungan seperti di atas juga terdapat dalam kitab-kitab tafsir. Di
antaranya adalah kitab Lubab al-Ta’wil fi Ma’ani al-Tanzil karya Aliyuddin Ali ibn
Muhammad al-Baghdadi al-Khazin dan Tafsir al-Munir aw Marah Labid karya
Muhammad Nawawi al-Jawi. Dalam kitab tersebut, pada awal setiap surat selalu
disebutkan jumlah ayat, kata dan huruf dalam surat tersebut.3
Setelah adanya perhitungan huruf, ayat dan surah dalam Al-Qur’an, metode
tersebut kemudian berkembang menjadi penjumlahan dan penghitungan huruf, ayat dan
huruf Al Quran yang perhitungan dan penjumlahannya dalam konteks mukjizat dalam
Al Qur’an, terutama yang menyangkut angka (I’jaz ‘adadi). Fenomena i`jaz `adadi
memiliki sejarah panjang dalam kajian ‘ulum al-Qur’an, terutama dalam penggunaan
huruf dan kata dengan jumlah yang diyakini memiliki rahasia dibaliknya.
Keajaiban angka terkait pembuktian i`jaz` dilakukan oleh tokoh-tokoh tertentu
yang mencurahkan perhatiannya untuk mengungkap makna atau rahasia angka-angka
yang terdapat dalam Al-Qur'an. Ada beberapa peneliti i`jaz `adadi dalam Al- Quran
seperti Rashad Khalifa, ‘Abd Ad-Da`im Al Kahil, ‘Abd Razzaq Naufal dan Abu Zahra
al-Najdi. Di Indonesia, nama Lukman Adul Qohar Sumabrata, Rosman Lubis dan
Fahmi Basya juga masuk dalam kajian tersebut. Dari penelitian yang mereka temukan,
ada pola-pola tertentu dari rumus numerik yang mengacu pada kemukjizatan Al-Qur'an
dari segi angkanya.
B. Aspek-Aspek I’Jaz ‘Adadi
Berdasarkan hasil penelitian para ulama`, terdapat beberapa aspek yang berkaitan
dengan I`jaz ‘Adadi. Diantaranya adalah:
1. Keseimbangan Angka
Keseimbangan angka dalam al-Qur`an pertama kali di kemukakan oleh `Abd Razzaq
Naufal yaitu memperlihatkan keterkaitan dan keseimbangan berdasarkan persamaan
kata, kemiripan kata, perlawanan kata, dan keterkaitan kata. Berikut macam-macam
keseimbangan angka dari penelitian `Abd Razzaq Nawfal :
 Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan bilangan
antonimnya.4 Contoh:

3
“I’jaz ‘Adadi (Kemukjizatan Angka 7 Dan 19 Dalam AlQur’An),” 38.
4
M. Quraish Shihab, Mukjizat Al-Qur’an: Ditinjau Dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah, Dan
Pemberitaan Gaib. (Bandung: Mizan, h, 1998), 140–41.

Al-Hayah (hidup) dan Al-Mawt (mati), masing-masing sebanyak
145 kali
 An-Naf` (manfaat) dan Al-Madharah (mudharat) masing-masing
50 kali
 Al-Har (panas) dan Al-Bard (dingin), masing-masing 4 kali
 Ath-Thuma`ninah (kelapangan/ketenangan) dan ad-Dhiq
(kesempitan/kekesalan), masing-masing 13 kali
 Keseimbangan jumlah kata dengan sinonimnya atau makna yang
dikandungnya sama.5 Contoh :
 Al-Ujub (membanggakan diri) dan Al-Ghurur (angkuh) masing-
masing 27 kali
 Adh-Dhalun (orang sesat) dan Al-Mawta (mati jiwanya) masing-
masing 17 kali
 Al-`Aql (akal) dan An-Nur (cahaya) masing-masing 49 kali
 Al-Jahr dan Al-`Alaniyah (nyata), masing-masing 16 kali
 Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan jumlah kata yang
menunjuk pada akibatnya.6 Contoh :7
 Al-Infaq (infaq) dengan Ar-Ridha (kerelaan), masing-masing 73
kali
 Al-Bukhl (keikiran) dengan Al-Hasrah (penyesalan), masing-
masing 73 kali
 Al-Kafiruun (orang-orang kafir) dan an-nar (neraka), masing-
masing 154 kali
 Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan kata penyebabnya.
Contoh :
 Al-Israf (pemborosan) dengan Al-Sur`ah (ketergesa-gesaan),
masing-masing 23 kali
 Al-Mau`izhah (nasihat/petuah) dengan Al-Lisan (lidah), masing-
masing 25 kali
 As-Salam (kedamaian) dengan Ath-Thayyibat (kebajikan),
masing-masing 60 kali
2. Keseimbangan-keseimbangan khusus
Abu Zahra an-Najdi yang menemukan fenomena keseimbangan khusus dalam
al-Qur`an, seperti kata yaum (hari) dalam bentuk tunggal terulang sebanyak 365 kali,
sebanyak hari-hari dalam setahun, sedang kata dual (yaumaini) dan jamak/plural
(ayyam) hanya ditemukan sebanyak 30 kali sesuai dengan hari-hari dalam sebulan, dan

5
Shihab, 141.
6
Shihab, 142.
7
M. Quraish Shihab, Kaidah Tafsir (Tangerang: Lentera Hati, 2013), 289.

7
kata syahr (bulan) terulang 12 kali sebanyak bulan-bulan dalam setahun. Hasil
penelitian Abu Zahra an-Najdi lainnya adalah sebagai berikut :
 Kata sa`ah disebutkan 24 kali sesuai dengan jumlah jam pada sehari
semalam berjumlah 24 jam.
 Kata sujud disebut dalam al-Qur`an sebanyak 34 kali. Jumlah tersebut
sama dengan jumlah sujud dalam shalat yang dilakukan pada lima waktu
sebanyak 17 rekaat. Pada setiap rekaat dilakukan dua kali sujud sehingga
jumlahnya menjadi 34 kali sujud.
3. Keajaiban angka 7
Angka 7 banyak sekali disebutkan dalam Al-Qur`an, ini membuktikan keunikan
tersendiri dalam angka 7 tersebut. Oleh para peneliti, banyaknya kemunculan angka 7
ini dihubungkan dengan firman Allah SWT: “Dan sungguh, kami telah memberikan
kepadamu tujuh (ayat) yang (dibaca) berulang-ulang dan Al-Qur`an yang agung.” (QS.
Al-Hijr: 87). Berikut salah satu contoh keajaiban angka 7 dalam al-Qur`an :
 Jumlah surat yang berada diantara surat al-Baqarah dan surat an-Naba`
adalah berjumlah 77 surat. Angka 77 merupakan kelipatan dari angka 7
yaitu 11X7 = 77.
 Jumlah ayat yang berada diantara ayat ke 29 surat al-Baqarah dengan
ayat ke-12 surat an-Naba` berjumlah 5649 ayat. Angka 5649 merupakan
kelipatan dari angka 7 yaitu 807X7 = 5649.
4. Keajaiban angka 19
Rashad Khalifa menemukan fakta-fakta dalam al-Qur`an yang berkaitan dengan
keajaiban angka 19. Berikut adalah contohnya :
 Kata Allah sebanyak 2698 kali; habis dibagi dengan 19.8
 Huruf muqoththaah dalam surat al-Baqarah, yaitu huruf alif, lam, dan
mim disebut sebanyak 9899 yang habis dibagi dengan angka 19 yaitu
19X521.
 Jumlah huruf nun yang mengawali QS. Al-Qalam, sebanyak 133 kali
habis dibagi 19.
5. Keajaiban angka 11
Dalam penelitian Rosman Lubis, terdapat beberapa keajaiaban angka 11 dalam al-
Qur`an. Diantaranya adalah :
 Kata Allah terdiri dari huruf alif, lam, ha` dengan nilai numeriknya
adalah 66 yang habis dengan angka 11, yaitu 11X6
 Surat Muhammad berada pada nomor surat 47 (4+7=11) dengan jumlah
38 ayat (3+8=11)9
C. I’Jaz ‘Adadi dalam Al-Qur’an

8
Shihab, Mukjizat Al-Qur’an: Ditinjau Dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah, Dan Pemberitaan Gaib.,
139.
9
Lubis Rohman, Keajaiban Angka 11 Dalam Al-Qur`an. (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2001).
Angka/bilangan sangat femiliar ditemukan di dalam al-Qur’an, al-Qur’an telah
menyebutkan berbagai angka angka di dalam al-Qur’an dan fenomena ini membuktikan
bahwa angka/bilangan adalah isyarat terhadap upaya pembuktian al-Qur’an. Al-Qur’an
menyebut berbagai angka-angka baik itu bilangan asli/pokok(cardinal number),
bilangan bertingkat (ordinal number), maupun bilangan pecahan. Bilangan asli yang
terdapat dalam al-Qur’an ada 30 macam baik dari angka yang terkecil hingga angka
yang terbesar. Angka-angka tersebut adalah: satu, dua, tiga, empat, lime, enam, tujuh,
delapan, sembilan, sepuluh, sebelas, dua belas, sembilan belas, dua puluh, tiga puluh,
empat puluh, lima puluh, enam puluh, tujuh puluh, delapan puluh, sembilan puluh
sembilan, seratus, dua ratus, tiga ratus, seribu, dua ribu, tiga ribu, lima ribu, lima puluh
ribu, dan seratus ribu.1 Angka atau bilangan yang disebutkan diatas adalah angka atau
bilangan asli/pokok (cardinal number). Selain itu, dalam al-Qur’an juga terdapat
bilangan bertingkat (ordinal number), di dalam al-Qur’an ada 7 macam bilangan
bertingkat yaitu: kesatu, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, kedelaapan. Selain
bilangan asli/pokok (cardinal number) dan bilangan bertingkat (ordinal number) di
dalam al-Qur’an juga menjelaskan bilangan-bilangan pecahan, terdapat 6 macam
bilangan, yaitu: seperdua, sepertiga, seperempat, seperlim, seperenam, dan
seperdelapan.2 Terungkap rahasia angka dan bilangan unik seperti angka “7” dan
bilangan “19” di dalam al-Qur’an menunjukkan bahwa al-Qur’an merupakan mu’jizat
tiada tanding sejak turunnya sampai akhir zaman nanti. Contoh kecil saja untuk melihat
kemukjizatan al-Qur’an dari aspek matematis dalam surat Al-Fatihah berikut ini.

9
١ – ‫ِبسْ ِم هّٰللا ِ الرَّ حْ ٰم ِن الرَّ ِحي ِْم‬

٢ - ‫اَ ْل َحمْ ُد هّٰلِل ِ َربِّ ْال ٰعلَ ِمي ۙ َْن‬

٣ - ‫الرَّ حْ ٰم ِن الرَّ ِحي ۙ ِْم‬

ِ ۗ ‫ٰملِكِ َي ْو ِم ال ِّدي‬
٤ - ‫ْن‬

٥ – ُ‫ك َنسْ َت ِعي ْۗن‬


َ ‫ك َنعْ ُب ُد َو ِايَّا‬
َ ‫ِايَّا‬

٦ - ۙ ‫اِهْ ِد َنا الص َِّرا َط ْالمُسْ َتقِ ْي َم‬

٧ - ࣖ ‫ب َعلَي ِْه ْم َواَل الض َّۤالِّي َْن‬


ِ ‫ت َعلَي ِْه ْم ەۙ َغي ِْر ْال َم ْغض ُْو‬
َ ‫صِ َرا َط الَّ ِذي َْن اَ ْن َع ْم‬

Keunikan dari surat Al-Fatihah adalah surat yang terdiri dari 7 ayat. Surat ini
diawali dengan kalimat basmalah dimana jika ayat tersebut diuraikan huruf demi huruf,
maka kita dapatkan bahwa terdapat 19 huruf pembentukannya yaitu: – ‫ب – س – م – ا – ل‬
‫ل–ه–ا–ل–ر–ح–ي–م‬
Terdapat 4 kata pembentuk kalimat basmalah yaitu (‫)اسم‬, (‫)هللا‬, (‫ )الرمن‬dan (‫)الرحيم‬.
Keseluruhan kata-kata tersebut di dalam al-Qur’an muncul berulang-ulang. Jumlahnya
seperti tabel berikut.10
Kata Jumlah Kemunculan
Nama(‫)اسم‬ 19 (19 x 1)
Allah(‫)هللا‬ 2.698 (19 x 142)
Maha Pengasih(‫)الرمن‬ 57 (19 x 3)
Maha Penyanyang(‫)الرحيم‬ 114 (19 x 6)
Total koefisien semua kata ini = [ 1 + 142 + 3 + 6 = 152 (19 x
8) ]

10
M. Quraish Shihab, Mukjizat Al-Qur’an: Ditinjau Dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah, Dan
Pemberitaan Gaib. (Bandung: Mizan, h, 1998), 139.
Kemunculan bilangan 19 berdasarkan model perhitungan di atas
bukanlah kebetulan semata, melainkan bukti bahwa al-Qur’an merupakan mukjizat
yang tidak dapat ditandingi. Dari 28 huruf hijaiyah yang kita kenal (bilangan ini dapat
habis dibagi 7), di dalam surat ini tidak terdapat 7 huruf hijaiyah yaitu huruf ‫( ث‬tsa’) - ‫ج‬
(jim) - ‫( خ‬kho’) - ‫( ز‬za’) - ‫( ش‬syin) - ‫( ظ‬dzo’) dan ‫( ف‬fa’). Itu artinya hanya terdapat
21 huruf (bilangan ini juga dapat habis dibagi 7).11
Selain itu, dari hasil hitungan pengulangan huruf-huruf diperoleh sebagai berikut:
‫ع‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫ح‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ا‬
6 kali 4 kali 8 kali 5 kali 15 kali 22 kali 22 kali
‫و‬ ‫ه‬ ‫ت‬ ‫د‬ ‫ك‬ ‫ن‬ ‫ي‬
4 kali 5 kali 3 kali 4 kali 3 kali 11 kali 14 kali
‫ذ‬ ‫ق‬ ‫ض‬ ‫غ‬ ‫ظ‬ ‫ص‬ ‫س‬
1 kali 1 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 3 kali
Jika bilangan-bilangan pada gambar diatas disusun mulai bilangan terendah
sampai tertinggi, dapat diperoleh susunan berikut: 1-1-2-2-2-2-3-3-3-4-4-4-5-5-6-8-11-
14-15-22-22. Jika digabungkan bilangan-bilangan tersebut diperoleh sebuah bilangan
1122223334445681114152222.

11
Maulana, “KEMUKJIZATAN AL-QUR’AN: TELAAH KEMUKJIZATAN AL-QUR’AN MELALUI KEAKURATAN
BILANGAN” 3 (July 2020): 38.

11
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan
I’jaz ‘adadi merupakan salah satu dari kemukjizatan Al-Quran. Definisi i’jāz
‘adadi adalah mu’jizat yang dimiliki oleh Al-Qur’an dari segi angka atau bilangan
tertentu yang menyusunnya. Dalam I’jaz ‘adadi yang menjadi kajian bukan terletak
pada angkanya, akan tetapi terletak pada kemunculan angka yang dihubungkan dengan
makna atau isyarat lain yang dikandung oleh makna dan fenemona yang dikandung oleh
makna dari kata tersebut. Sejarah awal I’jaz ‘adadi sudah mulai terungkap pada masa
kekuasaan gubernur Baghdad, Abd Al-Malik Marwan (685-705), yang berusaha
menghitung huruf, ayat dan surat dalam Al-Quran.
Berdasarkan hasil penelitian para ulama`, terdapat beberapa aspek yang
berkaitan dengan I`jaz ‘Adadi. Diantaranya adalah:
1.Keseimbangan angka
2.Keseimbangan-keseimbangan khusus
3.Keajaiban angka 7
4.Keajaiban angka 11
5.Keajaiban angka 19
DAFTAR PUSTAKA
Mizan, Ilmiah dan Pemberitaan Gaib. Bandung: 2003.
Maulana. “KEMUKJIZATAN AL-QUR’AN: TELAAH KEMUKJIZATAN AL-
QUR’AN MELALUI KEAKURATAN BILANGAN” 3 (July 2020).
Mustar. “I’jaz ‘Adadi (Kemukjizatan Angka 7 Dan 19 Dalam AlQur’An),” November
2011.
Najdi, Abu Zahra al-. Al-Qur’an Dan Rahasia Angka-Angka, Terj. Agus Effendi. 8.
Bandung: Pustaka Hidayah, 2001.
Rohman, Lubis. Keajaiban Angka 11 Dalam Al-Qur`an. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
2001.
Shihab, M. Quraish. Kaidah Tafsir. Tangerang: Lentera Hati, 2013.
———. Mukjizat Al-Qur’an: Ditinjau Dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah, Dan
Pemberitaan Gaib. Bandung: Mizan, h, 1998.

13

Anda mungkin juga menyukai