Anda di halaman 1dari 91

MENULIS ILMIAH

MKWU BAHASA INDONESIA

Mashadi Said
Venny Eka Meidasari
Widias Dwi Purnamasari

TIM MKWU BAHASA INDONESIA


UNIVERSITAS PANCASILA
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan kesehatan, ilmu, dan keberkahan
sehingga modul ini dapat diselesaikan. Modul ini disusun untuk memenuhi tuntutan
pembelajaran MKWU bahasa Indonesia di Universitas Pancasila yang tujuan pembelajarannya
diarahkan ke arah yang lebih aplikatif. Aplikatif artinya, pengetahuan dan keterampilan bahasa
yang diperoleh dari modul ini akan mampu digunakan oleh mahasiswa untuk menulis ilmiah.
Modul ini ditulis berdasarkan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang telah disusun oleh
tim penyusun RPS Universitas Pancasila. Tujuannya, yaitu memberikan kemampuan mahasiswa
untuk menulis karya tulisa ilmiah (esai), berdasarkan arahan Rektor Universitas Pancasila, Prof.
Dr. rer. nat. Wahono Sumaryono, Apt.
Modul ini terdiri atas 16 kegiatan, yang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama
menyangkut tulisan ilmiah dan nonilmiah, tinjauan umum mengenai esai, pengembangan
paragraf, serta tatacara menghidarkan penulis dari praktik plagiarisme (kemampuan membuat
prafrasa dan ringkasan). Bagian kedua menyangkut esai, yang terdiri atas berbagai urutan logis,
mulai dari urutan kronologis, divisi logis ide, sebab akibat, perbandingan dan kontras, sampai
pada esai argumentatif dan diakhiri dengan cara menggunakan perangkat lunak Mendeley
untuk menulis referensi.
Modul ini belum memperoleh umpan balik dari para pembaca dan pengguna, baik dari
dosen maupun mahasiswa. Oleh karena itu, demi kesempurnaan modul ini, saran dari para
pengguna sangat diharapkan.
Selesainya modul ini berkat dukungan penuh dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami
patut mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Prof. Dr. rer. nat.
Wahono Sumaryono, Apt. (Rektor Universitas Pancasila), Prof. Dr. Sri Widyastuti, S.E.,
M.M.,M.Si. (Wakil Rektor bidang Akademik UP), Prof. Dr. Ros Sumarny, M.S., Apt. (Kepala LP3
UP), Ir. Eka Maulana, MMT (Ketua Kantor Penjaminan Mutu UP), Lucky Djunifar, S.T., M.Kom.
(Kepala Biro Administrasi Akademik UP), dan mereka (namanya tidak kami sebutkan satu per
satu) yang telah berkontribusi selama proses penulisan modul ini.
Semoga modul dapat bermanfaat bagi para pengguna. Terima kasih.

Jakarta, 17 September 2020

Mashadi Said
Venny Eka Mediasari
Widias Dwi Purnamasari

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... i
1. SELUK BELUK ESAI ................................................................................................................. 1
2. MEMILIH TOPIK DAN MERUMUSKAN JUDUL ESAI ................................................................ 8
3. PARAGRAF ........................................................................................................................... 11
4. KESATUAN DAN KOHERENSI ............................................................................................... 18
5. URUTAN LOGIS .................................................................................................................... 26
6. PENDUKUNG KONKRET TERHADAP PERNYATAAN (1) ........................................................ 32
7. DUKUNGAN KONKRET TERHADAP PERNYATAAN (2) .......................................................... 38
8. URUTAN KRONOLOGIS ........................................................................................................ 43
9. MENULIS ESAI: URUTAN DIVISI LOGIS IDE .......................................................................... 48
10. MENULIS ESAI: URUTAN SEBAB DAN AKIBAT ................................................................. 55
11. MENULIS ESAI: URUTAN PERBANDINGAN KONTRAS ...................................................... 62
12. MENULIS ESAI: ARGUMENTATIF ..................................................................................... 70
13. Menulis Referensi dengan Memanfaatkan Perangkat Lunak Mendeley ........................ 74
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 78
LAMPIRAN: RPS ........................................................................................................................... 79

ii
1. SELUK BELUK ESAI

Kegiatan 1: Memahami Seluk Beluk Esai

Tujuan: Mahasiswa mampu memahami perbedaan antara teks ilmiah dan nonilmiah; tinjauan
umum mengenai esai: paragraf pendahuluan (pernyataan umum, pernyataan tesis), paragraf
tubuh, paragraf penyimpul, penanda transisi antar paragraf.

Pengertian Teks Ilmiah dan Teks Nonilmiah

Pada bagian ini, Anda akan mempelajari pengertian teks ilmiah dan teks nonilmiah, cara
membuat kerangka esai, paragraf pendahuluan (pernyataan umum; paragraf tubuh; pernyataan
tesis), paragraf penyimpul, dan penanda transisi antar paragraf.
Teks ilmiah dan teks nonilmiah merupakan dua di antara jenis-jenis teks. Dua jenis teks
tersebut mempunyai ciri khas masing-masing yang membuat keduanya berbeda. Perhatikan
tabel berikut:

Teks Ilmiah Teks Nonilmiah


Bersifat objektif dan faktual Bersifat subjektif dan fiktif atau berdasarkan
imajinasi sang penulis
Tidak bersifat persuasif atau memengaruhi Bersifat persuasif dan juga bersifat dapat
Pembaca merangsang imajinasi pembaca
Disusun demi kepentingan pribadi Disusun demi kepentingan seni dan kepuasan
batin penulis
Mengandalkan analisis dan hipotesis Tidak mengandalkan kedua unsur tersebut
Gaya bahasa teks ilmiah cenderung formal/ Gaya bahasa cenderung sastrawi dan berkias
baku dan lugas
Ditulis dengan metode penulisan ilmiah Ditulis berdasarkan gaya penulisan jenis teks
nonilmiah.

Tugas 1: Carilah satu contoh tulisan ilmiah (contoh esai) dan satu contoh tulisan nonilmiah.

1
Pengertian Esai
Menurut Kalidjernih (2010) esai adalah bentuk tulisan yang terdiri atas beberapa
paragraf tentang suatu topik. Topik esai lebih kompleks daripada topik paragraf. Oleh karena
itu, topik esai tidak cukup untuk dibahas dalam sebuah paragraf, akan tetapi haruslah dibahas
dalam beberapa paragraf.
Esai disajikan secara sistematis, yaitu dimulai dengan paragraph pendahuluan, kemudian
paragraf tubuh dan diakhiri dengan paragraph penyimpul. Esai mengandung pendapat yang
bersifat subjektif atau argumentatif. Pandangan pribadi ini harus logis dan dapat dipahami
dengan baik oleh pembaca. Tidak hanya itu, argumen yang disajikan dalam esai harus juga
didukung dengan fakta, sehingga esai tidak menjadi tulisan fiktif atau imajinatif.

Kerangka Esai

Sebuah esai memiliki tiga bagian, yaitu:


 paragraph pendahuluan,
 paragraf tubuh, dan
 paragraph penyimpul.

Dalam paragraf pendahuluan terdiri atas dua unsur, pernyataan umum dan pernyataan
tesis. Pernyataan tesis biasanya ditempatkan pada kalimat akhir pada paragraf pendahulluan.
Perhatikan esai berikut ini.

Pengaruh Pribumi Amerika terhadap Budaya Amerika Modern1

Ketika orang-orang Eropa pertama kali mendarat di Benua Amerika, mereka


menghadapi budaya yang benar-benar baru dari orang-orang Pribumi Amerika Utara.
Pribumi Amerika, yang telah memiliki budaya yang berkembang dalam banyak hal, pasti
ingin mengetahui mengenai perilaku dan kebiasaan orang Eropa yang asing,
sebagaimana juga orang-orang Eropa ingin tahu tentang budaya pribumi Amerika.
Sebagaimana sering terjadi ketika dua atau lebih budaya berkontak, terdapat
perubahan budaya. Pribumi Amerika mengadopsi beberapa cara orang Eropa dan orang

1
Contoh esai ini diterjemahkan dari Wrriting Academic English, edisi keempat oleh Oshima & Hogue,
1999, halaman 58-59.

2
Eropa mengadopsi cara-cara pribumi Amerika. Akibatnya, pribumi Amerika telah
memberi banyak kontribusi terhadap budaya modern Amerika, khususnya di bidang
bahasa, seni, makanan, dan pemerintahan.
Pertama, pribumi Amerika meninggalkan tanda-tanda yang permanen terhadap
bahasa Inggris. Orang-orang pertama yang datang ke Amerika Utara meminjam
beberapa kosa kata pribumi Amerika yang berbeda untuk tempat-tempat di bumi
pendudukan yang baru. Nama-nama kota, sungai, dan negara bagian diambil dari
bahasa pribumi Amerika. Misalnya, Daleware, Iowa, Illinois, dan Alabama merupakan
nama suku pribumi Amerika. Seperti halnya juga nama kota Chicago, Miami, dan
Spokane. Di samping nama tempat, bahasa Inggris mengadopsi kata-kata dari berbagai
bahasa penduduk pribumi Amerika untuk binatang dan tumbuh-tumbuhan yang
ditemukan di Amerika. Misalnya, Chipmunk, moose, raccon, skunk, tobacco, dan squash
adalah beberapa contoh.
Walaupun kosakata bahasa Inggris merupakan bidang yang paling banyak
menunjukkan pengaruh pribumi Amerika, bukanlah satu-satunya bidang yang
mendapat pengaruh yang telah terbentuk oleh kontak dengan pribumi Amerika. Seni
adalah bidang lain yang merupakan kontribusi penting bagi pribumi Amerika. Tenunan
karpet wol oleh wanita-wanita suku Navajo di Arizona dan New Mexico adalah karya
seni yang dinilai tinggi di Amerika serikat. Perhiasan pribumi Amerika yang terbuat dari
perak dan batu pirus juga sangat popular dan sangat mahal. Terutama di wilayah bagian
barat dan barat selatan Amerika Serikat kerajinan tangan pribumi Amerika seperti
tembikar, produk kulit, dan manik-manik juga dijumpai di banyak rumah-rumah
Amerika. Tentu saja, seni dan kerajinan tangan pribumi Amerika merupakan bagian
budaya Amerika yang berharga.
Selain bahasa dan seni, pertanian merupakan bidang lain yang banyak
dipengaruhi oleh pribumi Amerika terhadap pendatang baru yang tiba dari Eropa,
Afrika, dan Asia. Menjadi petani yang terampil, pribumi Amerika Utara mengajar
pendatang baru banyak hal tentang teknik pertanian dan hasil panen. Setiap anak
sekolah di Amerika telah mendengarkan sejarah tentang cara pribumi Amerika
mengajar pendatang baru yang pertama untuk menempatkan ikan yang sudah mati di
lubang tanam untuk menyiapkan pupuk bagi tanaman. Selanjutnya, mereka mengajar
para pendatang baru itu tentang metode irigasi dan rotasi panen. Banyak makanan yang
dimakan oleh orang-orang Amerika saat ini diperkenalkan kepada pendatang baru dari

3
Eropa oleh pribumi Amerika. Misalnya jagung dan coklat tidak dikenal di Eropa. Pada
saat ini makanan tersebut telah menjadi makanan pokok Amerika.
Akhirnya, tidaklah mengherankan bagi beberapa orang yang belajar bahwa
penduduk Amerika serikat juga berutang kepada pribumi Amerika mengenai bentuk
pemerintahan. Iroquois Merupakan suku paling besar yang memiliki banyak cabang
bernama “nations” telah berkembang menjadi sistem pemerintahan modern di Amerika
Serikat untuk membentuk pemisahan yang timbul di antara cabang-cabang yang
berbeda-beda. Lima dari nation telah bergabung bersama dalam suatu konfederasi yang
dinamakan liga Iroquois. Di bawah liga tersebut setiap nation bersifat otonom untuk
menjalankan urusan internalnya, tetapi nation tersebut bertindak sebagai unit yang
menangani urusan luar. Liga itu membuat Iroquois berpisah di antara mereka dan tentu
saja berharga bagi hubungan diplomatik di antara suku-suku. Ketika 13 koloni
mempertimbangkan jenis pemerintahan yang akan dibangun setelah mereka menang
dari koloni Inggris, seseorang menyarankan bahwa mereka menggunakan sitem yang
sama dengan liga Iroquois. Di bawah sistem ini, setiap koloni atau negara bagian baru
akan otonom dalam menjalankan urusannya, tetapi mengikuti angkatan bersenjatanya
dengan Negara bagian lain untuk menangani masalah-masalah yang tersangkut dengan
mereka. Inilah yang sebenarnya terjadi. Akhirnya, bentuk pemerintahan Amerika
Serikat saat ini dapat ditelusuri kembali dengan model pemerintahan pribumi Amerika.
Simpulannya, kita dapat melihat dari beberapa contoh ini pengaruh pribumi
Amerika terhadap bahasa, seni, kebiasaan makan, dan pemerintahan. Orang-orang
Amerika sangat berutang kepada pribumi Amerika terhadap kontribusi budaya Amerika
Serikat.

Pertanyaan Teknis

1. Berapa banyak paragraf dalam esai di atas?


2. Berapa banyak paragraf dalam tubuh esai?
3. Garis bawahi pernyataan tesis pada paragraf pendahuluan dalam esai di atas.

Paragraf Pendahuluan

Dalam paragraf pendahuluan, ada dua bagian pokok yang perlu diperhatikan, yaitu
pernyataan umum dan pernyataan tesis.

Pernyataan umum:

 memperkenalkan topik umum esai.


 merebut minat pembaca.

4
Pernyataan tesis:

 menyatakan topik yang spesifik.


 bisa mendaftar subtopik atau subdivisi topik utama dan subtopik.
 bisa menunjukkan pola organisasi esai.
 biasanya kalimat terakhir dalam paragraf pendahuluan.

Perhatikanlah bahwa pernyataan umum dalam paragraf pendahuluan dari modal esai
memperkenalkan topik. Kalimat pertama mengenai kedatangan orang-orang Eropa dan
pertemuannya dengan budaya baru dan pribumi Amerika. Kalimat berikutnya menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan budaya yang sangat kuat antara orang-orang Eropa dan pribumi
Amerika. Dua kalimat berikutnya mengatakan bahwa terdapat pertukaran dua budaya, tetapi
arah pertukaran itu dan butir-butir spesifik tidak diidentifikasi.

Ketika orang-orang Eropa pertama kali mendarat di Benua Amerika, mereka


menghadapi budaya yang benar-benar baru dari orang-orang Pribumi Amerika Utara.
Pribumi Amerika, yang telah memiliki budaya yang berkembang dalam banyak hal,
pasti ingin mengetahui mengenai perilaku dan kebiasaan orang Eropa yang asing,
sebagaimana juga orang-orang Eropa ingin tahu tentang budaya pribumi Amerika.
Sebagaimana sering terjadi ketika dua atau lebih budaya berkontak, terdapat
perubahan budaya. Pribumi Amerika mengadopsi beberapa cara orang Eropa dan
orang Eropa mengadopsi cara-cara pribumi Amerika. Akibatnya, pribumi Amerika
telah memberi banyak kontribusi terhadap budaya modern Amerika, khususnya di
bidang bahasa, seni, makanan, dan pemerintahan.

Pernyataan tesis bersifat spesifik. Pernyataan tesis memberikan arah pertukaran


(pengaruh pribumi Amerika terhadap budaya Amerika modern) dan mendaftar subtopik yang
akan dikembangkan pada paragraf tubuh, yaitu bahasa, seni, makanan, dan pemerintahan.

Akibatnya, pribumi Amerika telah memberi banyak kontribusi terhadap budaya


modern Amerika, khususnya di bidang bahasa, seni, makanan, dan pemerintahan.

Paragraf tubuh berisi penjelasan tentang topik esai. Bagian ini menguraikan pernyataan tesis
yang terdapat pada paragraf pendahuluan. Perhatikan kata-kata yang dicetak tebal pada kalimat
di bawah ini.
Akibatnya, pribumi Amerika telah memberi banyak kontribusi terhadap budaya
modern Amerika, khususnya di bidang bahasa, seni, makanan, dan pemerintahan.

Pada kalimat di atas, ada empat subtopik yang dijanjikan pembaca untuk dibahas pada paragraf
tubuh, yaitu bahasa, seni, makanan, dan pemeritahan. Perhatikan pula bahwa empat butir itu
dibahas secara berurut, mulai dari bahasa, seni, makanan, sampai pada pemerintahan.
Paragraf penyimpul
 menandai akhir esai. Untuk membuat paragraf penyimpul, dimulai dengan
penanda transisi. Misalanya, simpulannya, akhirnya, dsb.

5
 mengingatkan pembaca mengenai butir utama, yang dapat dilakukan dengan
satu atau dua cara: meringkas subtopik dan memparafrasa tesis Anda.
 Menyerahkan kepada pembaca pikiran akhir tentang topik. Kesempatan ini
digunakan untuk menyampaikan pesan penting dan efektif kepada pembaca
untuk diingat.

Tugas 2: Carilah 3 contoh sebuah esai, kemudian identifikasilah bagian mana yang termasuk
paragraf pendahuluan, paragraf tubuh, dan paragraf penyimpul.

Penanda transisi antar paragraf

Penanda transisi adalah kata-kata seperti pertama, kedua, berikutnya, akhirnya, oleh
karena itu, bagaimanapun, simpulannya, di sisi lain, akibatnya, dan sehingga. Anda harus
menganggap bahwa penanda transisi sebagai rambu lalu lintas yang memberi tahu pembaca
kapan harus maju, berbelok, memperlambat, dan berhenti. Dengan kata lain, mereka
memberi tahu pembaca ketika Anda memberikan ide serupa (juga, lebih jauh lagi,
selanjutnya, sebagai tambahan), ide yang berlawanan (sebaliknya, namun), contoh
(misalnya), hasil (akibatnya), atau simpulan (simpulannya). Menggunakan penanda transisi
berfungsi sebagai panduan memudahkan pembaca untuk mengikuti ide Anda. Penanda
transisi membuat paragraf Anda menjadi koheren.
Berikut beberapa kata penanda transisi yang sering digunakan dalam penulisan esai,
sekaligus makna pada setiap kata yang digunakan sebagai penanda transisi agar esai yang
ditulis dapat menghasilkan tulisan yang sistematis, paralel, dan baik.

Penanda Transisi

Makna Penanda Transisi


Ide tambahan lebih jauh lagi, selanjutnya, di samping itu, selain itu,
lalu, seperti halnya, juga, lagi (pula), berikutnya,
kedua, ketiga, akhirnya, tambahan lagi, demikian
juga.
Idea berlawanan akan tetapi, namun, bagaimanapun juga, walaupun
demikian, sebaliknya, meskipun demikian.

6
Pilihan/ sama halnya, seperti, dalam hal yang sama, dalam
alternatif hal yang demikian, sebagaimana halnya, begitu juga
dengan
Simpulan atau singkatnya, ringkasnya, seperti sudah dikatakan,
ringkasan dengan kata lain, yakni, yaitu, dan sesungguhnya
Waktu sementara itu, segera, beberapa saat kemudian,
sesudah, dan kemudian.
Tempat di sana, di sini
Tujuan untuk maksud itu, untuk maksud tersebut, supaya
Sebab/Hasil oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, maka, akibatnya.
Contoh Misalnya

7
2. MEMILIH TOPIK DAN MERUMUSKAN JUDUL ESAI

Kegiatan 2:

Tujuan: Mampu memilih topik dan merumuskan judul esai: tinjauan umum mengenai topik;
mempersempit topik; merumuskan judul esai.

Memilih dan Mempersempit Topik


Pemilihan topik esai tidak boleh terlalu luas dan tidak boleh terlalu sempit, sehingga
tidak bisa dikembangkan. Pada bagian ini, Anda akan mempelajari bagaimana cara memilih
topik, dan kemudian mempersempitnya hingga menjadi sebuah topik yang baik. Anda juga akan
belajar bagaimana merumuskan judul esai.

Memilih dan Mempersempit Topik


Bila Anda ingin menulis esai, tentu saja Anda harus memilih topik yang menarik buat
Anda. Lalu, Anda harus mempersempit topik tersebut dari suatu subjek yang umum. Misalnya,
Anda tertarik untuk menulis masalah pendidikan karakter. Tentu saja tidak mungkin Anda dapat
membuatnya dalam satu esai dengan topik yang sangat luas tersebut. Anda harus
mempersempitnya, karena pendidikan karakter dapat dilihat dari berbagai aspek. Misalnya,
pendidikan karakter di rumah tangga, di sekolah, atau di lingkungan sekitar (nonformal). Bila
Anda memilih, misalnya pendidikan karakter di rumah tangga, juga masih luas. Anda masih
mempersempitnya menjadi pendidikan karakter pada rumah tangga utuh (ayah dan ibu) atau
rumah tangga dengan orang tua tunggal. Ini pu masih luas karena orang tua tunggal masih bisa
dibedakan antara orang tua tunggal ayah atau orang tunggal ibu. Oleh karena itu, Anda perlu
memutuskan untuk menulis tentang pendidikan karakter anak oleh orang tunggal Ibu,
misalnya. Akhirnya, Anda masih harus mempersempit topik tersebut dengan menulis hanya
tentang Pengaruh orang tua tunggal ibu terhadap karakter anak. Intinya adalah, Anda harus
mempersempit subjek esai Anda ke fokus yang lebih spesifik, sehingga Anda dapat menulis esai
dengan topik spesifik itu dengan jelas dan lengkap.

Tugas 1:

Secara mandiri, kelompok kecil, atau seluruh kelas, pilihlan satu subjek dan
persempitlah topik tersebut menjadi topik yang lebih spesifik.

8
Pancasila Teknik Farmasi Psikologi Pandemi Covid-19
Ekonomi Hukum Komunikasi Pariwisata

Merumuskan Judul Esai


Berikut tips merumuskan judul esai yang baik.

1. Menarik Perhatian Pembaca

Judul harus menarik perhatian pembaca, singkat, eksplisit, informatif (dapat dipahami
dengan baik oleh pembaca mengenai apa yang akan disampaikan oleh penulis)

2. Kaitkan judul Anda dengan pernyataan tesis esai

Judul dan pernyataan tesis esai Anda harus saling terkait dengan erat. Namun, judul
biasanya merupakan versi singkat dari pernyataan tesis.

4. Gunakan Frasa Terkini

Gunakan frasa populer yang menarik. Ini akan membuatnya lebih menarik dan modis.

5. Jangan Takut Untuk Bereksperimen

Gunakan rumusan yang unik. Rumuskan judul esai Anda secara kreatif dan segar.
Gunakan beberapa disiplin ilmu lain yang terkait dengan esai Anda.

6. Buat Judul di Akhir

Tulislah esai Anda terlebih dahulu, kemudian rumuskan kembali judul esai Anda. Jangan
membuang terlalu banyak waktu untuk merumuskan judul yang baik dan lupa bahwa
hal itu bisa lebih mudah jika mereka telah menghasilkan seluruh draf esai pertama.

Perhatikan judul makalah berikut:

1. Penerapan Kaidah Algoritma Genetik dalam Pemulihan Bahasa Daerah dari


Degradasi2

2. Peran Intelegensia dalam Pemerkuatan Karakter Bangsa: Merujuk kepada Hukum


Newton3

3. Model Pemertahanan Warisan Budaya Nusantara dalam Era Globalisasi: Membaur


Atau Melebur?4

2
Judul Makalah oleh Farid Thalib & Mashadi Said, Disajikan pada Kongres Internasional Bahasa-
Bahasa Daerah Sulawesi Tenggara, tanggal 18-20 Juli 2010

3
Judul Orasi Ilmiah Oleh Mashadi Said, disajikan pada Wisuda Sarjana & Pascasarjana
Universitas Indraprasta Pgri Ke-56, Jakarta, 12 September 2017
4
Judul Makalah, disajikan pada Kongres Internasional Bahasa Nusantara, 2008 di Brunei Darussalam.

9
Tugas 2:

Rumuskanlah satu judul mengenai topic di bawah ini. Tetapi sebelum Anda merumuskan judul
tersebut, persempitlah subjek tersebut menjadi lebih spesifik.
 Pandemi Covid 19
 Kampus Merdeka, Merdeka Belajar;
 Pancasila dan Agama

10
3. PARAGRAF

Kegiatan 3:

Tujuan: Mampu menulis paragraf dengan pengorganisasian paragraf yang benar: tinjauan
umum mengenai pengorganisasian paragraf, contoh paragraf yang baik, tiga bagian paragraf,
kalimat topik, topik, ide pengontrol, kalimat pendukung; kalimat penyimpul.

Apa itu Paragraf?

Pada bagian ini, pertama-tama Anda akan mempelajari cara menulis paragraf yang baik,
kemudian Anda akan belajar cara menggambungkan paragraf itu menjadi satu tulisan esai (yang
akan disajikan pada pertemuan ke 9).
Paragraf adalah unit dasar tulisan yang di dalamnya terdapat sekelompok kalimat saling
terkait untuk mengembangkan satu ide pokok. Satu paragraf bisa terdiri atas dua atau atau lebih
kalimat. Sebenarnya jumlah kalimat dalam satu paragraf tidak begitu penting. Intinya adalah
satu paragraf harus mampu menjelaskan satu ide pokok.

Model Paragraf
Kanada5
Kanada diklaim sebagai salah satu negara terbaik di dunia karena tiga
alasan. Pertama, Kanada memiliki sistem perawatan kesehatan yang
sangat baik. Semua warga Kanada memiliki akses ke layanan medis
dengan harga terjangkau. Kedua, Kanada memiliki standar pendidikan
tinggi. Para siswa diajar oleh guru yang terlatih dengan baik dan
didorong untuk terus belajar sampai ke universitas. Selain itu, kota-
kota di Kanada bersih dan dikelola secara efisien. Kota-kota Kanada
memiliki banyak taman dan banyak ruang bagi orang untuk hidup.
Simpulanya adalah banyak orang ingin tinggal di Kanada.

Sebuah paragraf memiliki tiga bagian, yaitu kalimat topik, kalimat pendukung, dan kalimat
penyimpul.

5
Paragraf ini diadopsi dan diterjemahkan dari https://www.testden.com/toefl/writing-tutorial/parts-of-
a-paragraph.htm. Diakses pada tanggal 16 September 2020.

11
a. Kalimat topik menyatakan ide utama paragraf. Kalimat topik ini tidak hanya
menunjukkan topik paragraf, tetapi juga membatasi topik pada satu atau dua bidang
yang dapat dibahas sepenuhnya dalam satu paragraf. Area tertentu disebut ide
pengontrol. Perhatikan topik dan ide pengontrol pada kalimat topik pada model
paragraf.

TOPIK IDE PENGONTROL


Kanada diklaim sebagai salah satu negara terbaik di dunia karena tiga alasan.

Dari kalimat ini dapat dilihat bahwa “Kanada” adalah topik pembicaraan dan “tiga
alasan” adalah ide pengontrol yang akan mengatur alur tulisan agar berjalan terarah
dan tidak melebar atau meluas.

b. Kalimat pendukung berfungsi untuk mengembangkan kalimat topik. Kalimat


pendukung penjelaskan kalimat topik dengan memberikan alasan, contoh, fakta,
statistik, dan kutipan. Pada model paragraf, kalimat pendukung yang menjelaskan
kalimat topik tentang Kanada adalah sebagai berikut:

Kanada memiliki sistem perawatan kesehatan yang sangat baik.

Kanada memiliki standar pendidikan tinggi.

Kota-kota di Kanada bersih dan dikelola secara efisien.

c. Kalimat penyimpul adalah kalimat yang menandai berakhirnya sebuah paragraf dan
memberikan butir penting untuk diingat oleh pembaca:

Simpulannya adalah banyak orang yang ingin tinggal di Kanada.

Catatan: Kalimat penyimpul tidak wajib ada untuk setiap paragraf.

Kesatuan dan Koherensi

Di samping tiga bagian paragraf yang telah dijelaskan di atas, sebuah paragraf yang
baik juga memiliki unsur kesatuan dan koherensi.

12
Kesatuan adalah Anda hanya mendiskusikan satu ide pokok dalam sebuah paragraf. Ide
pokok dinyatakan pada kalimat topik, lalu setiap kalimat pendukung mengembangkan ide
tersebut. Misalnya Anda mengumumkan pada kalimat topik bahwa Anda ingin mendiskusikan
tiga alasan Kanada sebagai negara yang baik, diskusikan saja tiga hal tersebut. Jangan diskusikan
ide yang lain, misalnya jumlah penduduknya atau penghasilan warganya.
Koherensi adalah paragraf Anda mudah dibaca dan dipahami karena (1) Kalimat
pendukung paragraf Anda memiliki urutan logis dan (2) Ide yang Anda tuangkan bertautan
antara satu dengan lainnya dengan penggunaan penanda transisi. Misalnya, dalam paragraf
tentang Kanada, ada empat ide pendukung, yaitu (a) sistem perawatan kesehatan, (b) standar
pendidikan tinggi, dan (c) kota-kota dikelola secara efisien. Setiap ide pendukung ini didiskusikan
secara berurutan dan penjelasan diberikan untuk setiap ide pendukung. Selanjutnya, hubungan
antara ide terlihat jelas dengan penggunaan penanda transisi seperti pertama, kedua, selain itu,
dan simpulannya.
Ringkasnya, sebuah paragraf yang tertata dengan baik memiliki lima unsur: kalimat
topik, kalimat pendukung, kalimat penyimpulk kesatuan, dan koherensi.

Tugas 1: Paragraf berikut memiliki kalimat topik, kalimat pendukung, dan kalimat penyimpul.
Tandai kalimat topik dan kalimat penyimpul paragraf di bawah ini.

Toleransi
Toleransi dibutuhkan untuk menanamkan sifat saling menghargai,
menghormati, dan tenggang rasa bagi sesama. Jika toleransi dapat dibangun,
semangat kebangsaan dan bernegara pun dapat dilestarikan meskipun
berbeda suku, agama, dan warna kulit. Dengan adanya toleransi, rasa cinta
tanah air bisa terdoktrin ke dalam jiwa generasi kita, sehingga muncul
kepedulian sosial sesama manusia. Jika toleransi dapat diwujudkan, bukan
mustahil kita semua dapat hidup berdampingan dalam keberagaman tanpa
adanya rasa benci dan permusuhan satu dengan lainnya.

Kalimat Topik
Setiap paragraf yang baik harus memiliki kalimat topik yang menyatakan dengan jelas
topik dan ide pengontrol paragraf. Kalimat topik adalah kalimat lengkap. Biasanya menempati
kalimat pertama suatu paragraf.

13
Kalimat topik adalah kalimat yang terpenting dalam suatu paragraf. Kalimat topik
menunjukkan secara singkat hal yang akan didiskusikan dalam paragraf. Dengan alasan ini,
kalimat topik merupakan petunjuk yang membantu penulis dan pembaca. Penulis dapat
menentukan informasi yang akan dimasukkan atau tidak dimasukkan. Pembaca dapat
mengetahui hal-hal yang akan didiskusikan dalam paragraf.

Ada tiga butir penting yang harus diperhatikan mengenai kalimat topik:

1. Kalimat topik adalah kalimat lengkap, yaitu kalimat yang berisi subjek, kata kerja dan
(biasanya) disertai dengan pelengkap. Berikut ini bukan kalimat lengkap:

Berenang di laut.
Pentingnya belajar bahasa Indonesia.
Bagaimana menjadi mahasiswa yang baik.

2. Kalimat topik berisi topik dan ide pengontrol. Kalimat topik menunjukkan topik dan
ide pengotrol yang membatasi topik ke hal yang lebih spesifik untuk didiskusikan
dalam sebuah paragraf. Contoh berikut menunjukkan topik dan ide pengontrol dalam
kalimat topik:

Berenang di laut memerlukan keterampilan dan kewaspadaan.


Menulis esai memerlukan beberapa keterampilan tertentu.
Menjadi mahasiswa yang baik memerlukan usaha yang maksimal.

3. Kalimat topik adalah pernyataan yang paling umum dalam paragraf karena kalimat
topik hanya menyediakan ide pokok. Kalimat topik tidak menyediakan ide rinci yang
spesifik. Contoh berikut menunjukkan pernyataan umum yang dapat berfungsi
sebagai kalimat topik.

Bahasa Sunda dan Jawa memiliki beberapa kesamaan.

Perhatikan.
a. Kalimat berikut terlalu spesifik, sehingga tidak cocok untuk menjadi kalimat topik.

14
Orang yang terkena insomnia disebabkan karena banyak pikiran dan terlalu
banyak mengonsumsi kafein.

b. Kalimat berikut terlalu umum, sehingga tidak cocok menjadi kalimat topik.

Bahasa Inggris adalah bahasa yang sulit dipelajari.

Posisi Kalimat Topik

Kalimat topik bisa berada pada kalimat pertama atau kalimat terakhir dalam sebuah
paragraf. Kalimat topik bisa berada di awal dan di akhir paragraf (gaya roti lapis) paragraf.
Gaya roti lapis membantu pembaca kalau paragraf itu terlalu panjang. Kalimat topik yang
kedua dalam paragraf gaya roti lapis berfungsi sebagai kalimat penyimpul.
Pelajari tiga paragraf berikut. Perhatikan posisi kalimat topik yang letaknya berbeda.
Kalimat topik digarisbawahi.

Badai6

Badai, yang juga disebut siklon, mengeluarkan kekuatan yang luar biasa. Badai
kuat ini, diameternya sering sampai seratus mil, dan anginnya dapat mencapai
kecepatan tujuh puluh lima mil per jam atau lebih. Selain itu, angin kencang dan
hujan lebat yang menyertai badai ini benar-benar dapat menghancurkan sebuah
kota kecil dalam beberapa jam. Energi yang dikeluarkan badai ini dalam satu hari
melebihi total energi yang dikonsumsi oleh umat manusia di seluruh dunia dalam
satu tahun.

Keajaiban Medis7

Pada tahun 2009, vaksin untuk melawan flu biasa akan segera selesai
dikembangkan. Pada tahun yang sama, manusia pertama akan berhasil dikloning.
Pada tahun 2014, orang tua akan dapat membuat anak-anak desainer. Terapi

6
Contoh paragraf ini diterjemahkan dari Writing Academic English oleh Oshima & Hogue, 1999, edisi
ketiga, Penerbit Pearson Education.
7
Contoh paragraf ini diterjemahkan dari Writing Academic English oleh Oshima & Hogue, 1999, edisi
ketiga, Penerbit Pearson Education.

15
genetik akan dapat memanipulasi gen untuk kemampuan, kecerdasan, dan
rambut, mata, dan warna kulit. Pada tahun 2020, sebagian besar penyakit akan
dapat didiagnosis dan diobati di rumah, dan pada tahun 2030, kanker dan penyakit
jantung akan dilenyapkan. Ini hanyalah beberapa contoh keajaiban medis yang
diharapkan dalam beberapa dekade ke depan.

Sinonim8

Sinonim, kata yang memiliki arti dasar yang sama, tidak selalu memiliki arti
emosional yang sama. Misalnya, kata-kata pelit dan hemat keduanya berarti "hati-
hati dengan uang". Namun, untuk memanggil seseorang pelit adalah penghinaan,
sementara kata hemat memiliki konotasi yang jauh lebih positif. Demikian pula,
seseorang ingin menjadi ramping, tetapi tidak kurus, dan agresif tapi tidak bukan
memaksa. Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati memilih kata-kata karena
banyak yang disebut sinonim, tetapi sama sekali tidak benar-benar sinonim.

Tugas 2: Mencamkan Kalimat Topik dan Kalimat Pendukung

Langkah 1: Tentukan kalimat yang berfungsi sebagai kalimat topik (KT).


Langkah 2: Tulis kalimat pendukung (KP) untuk kalimat yang menunjukkan kalimat
pendukung
Langkah 3: Susun kalimat tersebut sehingga menjadi sebuah paragraf yang tersusun rapi

Paragraf 1:

a) _______ Fasilitas ini memungkinkan pelanggan untuk melakukan beberapa transaksi


perbankan dua puluh jam sehari.
b) _______ Selain itu, pelanggan dapat mentransfer dana antar rekening atau penarikan
tunai dengan kartu kredit.
c) _______ Anjungan Tunai Mandiri (ATM) adalah bank kecil yang nyaman

8
Contoh paragraf ini diterjemahkan dari Wrriting Academic English oleh Oshima & Hogue, 1999, edisi
ketiga, Penerbit Pearson Education.

16
d) _______ Misalnya, pelanggan dapat menggunakan ATM untuk menyetor uang dan
menarik uang dengan jumlah uang tunai yang terbatas.

Paragraf 2

a) _______ Setelah diserang oleh hiu putih besar, 462 jahitan dibutuhkan untuk menjahit
seorang penyelam scuba Australia.
b) _______ Dengan gigi setajam silet dan rahang yang kuat, hiu putih besar sangat
berbahaya.
c) _______ Namun demikian, seseorang melakukannya di dekat pantai umum di Australis
pada tahun 1985.
d) _______ Bahkan ketika mereka menyerang manusia, hiu putih besar tidak akan
memakannya.
e) _______ Itu menggigit menjadi dua dan benar-benar melahap 'perenang wanita muda.
f) _______ Hiu putih besar biasanya tidak menyerang manusia, tapi bila hiu itu
menyerang, hiu itu selalu menyebabkan luka serius bahkan kematian.

Paragraf 3:

a) _______ Perubahan penting lainnya adalah orang memiliki kebebasan untuk mencari
pekerjaan di mana pun mereka inginkan.
b) _______ Perubahan signifikan paling awal terjadi pada keluarga petani, yang lebih
lama terisolasi.
c) _______ Perubahan besar terakhir yang dibawa oleh mobil adalah pembangunan jalan
raya super, pinggiran kota, pusat perbelanjaan besar, dan taman hiburan, seperti
Disney World di Florida.
d) _______ Mobil merevolusi cara hidup Amerika.
e) _______ Mobil memungkinkan mereka untuk berkendara ke kota kecil dan kota besar
dengan nyaman.
f) _______ Faktanya, orang bisa bekerja di kota metropolitan yang sibuk dan mengemudi
di pinggiran kota yang tenang.

17
4. KESATUAN DAN KOHERENSI

Kegiatan 4: Mampu menulis paragraf yang memenuhi syarat kesatuan dan koherensi: Syarat
Kesatuan dan koheren paragraf; Pengulangan kata benda kunci, penggunaan pronomina yang
konsisten; penggunaan penanda transisi; jenis-jenis penanda transisi.

Kesatuan dan Koherensi

Pada bagian ini, Anda akan mempelajari apa yang disebut kesatuan dan koherensi.
Kedua hal ini dibutuhkan dalam sebuah paragraf. Pertama Anda akan belajar tentang kesatuan,
dan kemudian Anda akan belajar apa yang disebut dengan koherensi.
Elemen penting lainnya mengenai paragraf yang baik adalah kesatuan. Setiap paragraf
yang baik memiliki kesatuan, artinya hanya ada satu ide utama dalam satu paragraf. Misalnya,
bila paragraf Anda adalah tentang keuntungan memiliki mobil penumpang kecil, bahas saja
tentang keuntungan memiliki mobil mobil penumpang kecil. Jangan membahas
kerugiannya.Lebih jauh lagi, ini merupakan cara terbaik bagi penulis akademik pemula untuk
hanya membahas satu keuntungan saja, seperti hemat bahan bakar dalam satu paragraf. Jika
Anda mulai membahas keuntungan lain, mulailah dengan paragraf baru. Kadang-kadang
dimungkinkan untuk membahas dua atau bahkan tiga aspek dari ide yang sama dalam satu
paragraf jika ide itu terkait erat satu sama lain. Misalnya, Anda bisa membahas hemat bahan
bakar dan biaya perawatan rendah di paragraf yang sama karena sangat erat kaitannya, tetapi
sebaiknya Anda tidak membahas hemat bahan dan kemudahan parkir di paragraf yang sama
karena keduanya tidak terkait erat satu sama lain.
Bagian kedua dari kesatuan adalah setiap kalimat pendukung harus secara langsung
menjelaskan atau membuktikan gagasan pokok yang dikemukakan dalam kalimat topik. Jangan
menyertakan informasi apa pun yang tidak mendukung kalimat topik secara langsung.
Terkadang menulis pemula menulis kalimat pendukung "di luar topik." Ini disebut kalimat yang
tidak relevan. Misalnya, jika Anda menulis paragraf tentang mahalnya biaya kuliah, Anda bisa
menyebutkan inflasi sebagai satu faktornya. Namun, jika Anda menulis beberapa kalimat
tentang inflasi, Anda keluar dari topik, dan paragraf Anda tidak akan memiliki kesatuan.
Pelajari model paragraf berikut yang hanya menyajikan satu ide pokok. Dalam paragraf
ini, hanya ada satu ide pokok yang dibicarakan, yaitu alasan Kanada sebagai negara yang sangat
baik untuk tempat tinggal.

18
Kanada9
Kanada diklaim sebagai salah satu negara terbaik di dunia karena tiga
alasan. Pertama, Kanada memiliki sistem perawatan kesehatan yang
sangat baik. Semua warga Kanada memiliki akses ke layanan medis
dengan harga terjangkau. Kedua, Kanada memiliki standar pendidikan
tinggi. Para siswa diajar oleh guru yang terlatih dengan baik dan
didorong untuk terus belajar sampai ke universitas. Selain itu, kota-
kota di Kanada bersih dan dikelola secara efisien. Kota-kota Kanada
memiliki banyak taman dan banyak ruang bagi orang untuk hidup.
Simpulanya adalah banyak orang ingin tinggal di Kanada.

Tugas 1: Pelajari tiga paragraf berikut. Semuanya membahas topik yang sama. Menurut Anda,
paragraf mana yang memenuhi syarat satu kesatuan dan mana yang tidak? Paragraf mana yang
membahas lebih dari satu topik? Paragraf mana yang memiliki kalimat yang tidak relevan?10

Paragraf 1

Epidemi HIV/AIDS masih tumbuh secara eksplosif di sebagian besar dunia. Di Eropa
Tengah dan Timur, HIV menyebar dengan cepat di negara-negara yang hampir
tidak memiliki kasus beberapa tahun lalu. Di Cina, diperkirakan ada 10.000 orang
yang terinfeksi HIV pada akhir 1993, dan jumlah ini tumbuh sepuluh kali lipat,
menjadi 100.000, pada akhir 1995. Di negara-negara Afrika sub-Sahara, epidemi
HIVIAIDS terus meningkat. “Di Kenya, Malawi, Rwanda, Tanzania, Uganda, Zambia,
dan Zimbabwe, 10 persen perempuan yang mengunjungi klinik pascakelahiran di
daerah perkotaan terinfeksi HIV, dan di beberapa daerah, angkanya 40 persen.
Para ibu dapat menularkan virus HIV ke anak-anak mereka selama kehamilan dan
persalinan atau saat menyusui. Virus ini juga ditularkan melalui darah dan produk
darah. Misalnya, pengguna narkoba yang berbagi jarum suntik dapat terinfeksi.
Cara penularan utama tentu saja adalah hubungan seks tanpa kondom, yang
menyumbang 75 sampai 85 persen dari infeksi.

9
Contoh paragraf ini diterjemahkan dari Writing Academic English oleh Oshima & Hogue, 1999, edisi
ketiga, Penerbit Pearson Education.
10
Latihan ini diperoleh dan diterjemahkan dari Writing Academic English oleh Oshima & Hogue, 1999,
edisi ketiga, Penerbit Pearson Education.

19
Paragraf 2

Epidemi HIV/AIDS masih tumbuh secara eksplosif di sebagian besar dunia. Di Eropa
Tengah dan Timur, HIV menyebar dengan cepat di negara-negara yang hampir
tidak memiliki kasus beberapa tahun yang lalu. Di Cina, diperkirakan 10.000 orang
yang terinfeksi HIV pada akhir 1993, dan jumlah ini tumbuh sepuluh kali lipat,
menjadi 100.000, pada akhir 1995. Di negara-negara Afrika sub-Sahara, epidemi
HIV/AIDS terus meningkat. Di Kenya, Malawi, Rwanda, Tanzania, Uganda, Zambia,
dan Zimbabwe, 10 persen wanita yang mengunjungi klinik pascakelahiran di
daerah perkotaan terinfeksi HIV, dan di beberapa daerah, angkanya mencapai 40
persen. Di seluruh dunia, tingkat infeksi HIV meroket di kalangan pekerja seks. "Di
Nairobi, Kenya, 80 persen pekerja seks terinfeksi, dan di Vietnam, tingkat
penularan meningkat dari 9 persen menjadi 38 persen antara tahun 1992 dan
1995. Statistik ini menggambarkan dengan kejelasan yang menakutkan bahwa
HIV/AIDS masih merupakan masalah kesehatan utama di sebagian besar wilayah
dunia.

Paragraf 3

Epidemi HIV/AIDS masih tumbuh secara eksplosif di sebagian besar belahan dunia.
Di Eropa Tengah dan Timur, HIV menyebar dengan cepat di negara-negara yang
hampir tidak memiliki kasus beberapa tahun lalu. Di Cina, diperkirakan ada 10.000
orang yang terinfeksi HIV pada akhir 1993, dan jumlah ini meningkat sepuluh kali
lipat, menjadi 100.000, pada akhir 1995. Ada bukti bahwa di Amerika Serikat,
Inggris, Australia, dan Selandia Baru, tingkat infeksi HIV menurun, setidaknya di
antara laki-laki. Ini adalah hasil kombinasi metode pencegahan. Di negara-negara
Afrika sub-Sahara, epidemi HIV/AIDS merebak. Di Kenya, Malawi, Rwanda,
Tanzania, Uganda, Zambia, dan Zimbabwe, 10 persen wanita yang mengunjungi
klinik pascakelahiran di daerah perkotaan terinfeksi HIV, dan di beberapa daerah,
angkanya mencapai 40 persen. Meskipun tidak ada obat untuk HIV/AIDS, obat-
obatan baru tersedia untuk memperpanjang hidup orang dengan HIV.

Tugas 2: Esai pendek berikut belum dibagi menjadi paragraf, tetapi sesungguhnya berisi
enam paragraf: paragraf pendahuluan, empat paragraf tubuh, dan paragraf penyimpul.
LANGKAH 1: Bacalah keseluruhan esai satu atau dua kali.

20
LANGKAH 2: Tentukan mana paragraf pengantar, paragraf tubuh, dan paragraf penutup. Di
mana penulis mulai membahas topik yang berbeda?

LANGKAH 3 Garis bawahi kalimat pertama dari setiap paragraf.

Budaya, Logika, dan Retorika11

Logika, yang menjadi dasar retorika, bersumber dari budaya; logika tidak
universal. Oleh karena itu, Retorika juga tidak universal tetapi bervariasi dari
budaya ke budaya. Sistem retoris dari satu bahasa tidak lebih baik atau lebih
buruk daripada sistem retoris bahasa lain, tetapi berbeda. Logika Inggris dan
retorika bahasa Inggris, yang didasarkan pada pola budaya Anglo-Eropa,
bersifat linier—yaitu, paragraf bahasa Inggris yang baik dimulai dengan
pernyataan umum dari isinya dan kemudian dengan hati-hati mengembangkan
pernyataan itu dengan serangkaian ilustrasi spesifik. Paragraf bahasa Inggris
yang baik juga dapat menggunakan urutan kebalikannya: Paragraf ini dapat
menyatakan serangkaian contoh dan kemudian meringkas contoh-contoh
tersebut dalam satu pernyataan di akhir paragraf. Bagaimanapun, dalam kedua
kasus, aliran ide terjadi dalam garis lurus dari kalimat pembuka ke kalimat
terakhir. Selain itu, paragraf bahasa Inggris yang terstruktur dengan baik tidak
pernah menyimpang. 'Tidak ada yang tidak termasuk dalam paragraf dan tidak
ada yang tidak mendukung kalimat topik. Jenis konstruksi yang ditemukan
dalam tulisan Arab dan Persia sangat berbeda. Jika penulis bahasa Inggris
menggunakan urutan linier, penulis Arab dan Persia cenderung menyusun
paragraf dalam urutan paralel dengan menggunakan banyak kata sambung,
seperti dan dan tetapi. Dalam bahasa Inggris, kematangan gaya sering dinilai
dari tingkat subordinasi bukan berdasarkan tingkat koordinasi. Oleh karena itu,
gaya penulisan Arab dan Persia, dengan penekanannya pada koordinasi,
tampak canggung dan tidak dewasa bagi pembaca bahasa Inggris. Beberapa
penulis Asia, di sisi lain, menggunakan pendekatan tidak langsung. Dalam jenis
tulisan ini, topik dilihat dari berbagai sudut. Topik tidak pernah dianalisis secara
langsung; topik dirujuk secara tidak langsung. Sekali lagi, pengembangan
seperti itu dalam paragraf bahasa Inggris terasa canggung dan kabur bagi
seorang pembaca bahasa Inggris. Retorika Spanyol berbeda dari retorika bahasa

11
Contoh paragraf ini diterjemahkan dari Wrriting Academic English oleh Oshima & Hogue, 1999, edisi
ketiga, Penerbit Pearson Education.

21
Inggris dalam hal lain. Sementara aturan retorika bahasa Inggris mengharuskan
setiap kalimat dalam paragraf berhubungan langsung dengan gagasan utama,
penulis berbahasa Spanyol suka mengisi satu paragraf dengan penyimpangan.
Meskipun sebuah paragraf bahasa Spanyol dapat dimulai dan diakhiri dengan
topik yang sama, penulis sering menyimpang ke area yang tidak berhubungan
langsung dengan topik tersebut. Oleh karena itu, retorika Spanyol tidak
mengikuti aturan kesatuan paragraf bahasa Inggris. Singkatnya, seorang siswa
yang telah menguasai tata bahasa Inggris mungkin masih menulis makalah yang
buruk kecuali dia juga telah menguasai retorika bahasa Inggris. Selain itu,
mahasiswa mungkin mengalami kesulitan membaca esai yang ditulis dengan
retorika bahasa Inggris kecuali ia memahami perbedaan "logika" dengan bahasa
ibu mereka sendiri.

Koherensi
Syarat lain untuk membuat paragraf yang baik adalah koherensi. Berasal dari
kata Latin cohere artinya saling berhubungan erat. Maknanya, seluruh kalimat di dalam
paragraf tersebut harus saling terkait antara satu kalimat dengan kalimat lainnya. Tidak
boleh ada kalimat yang tiba-tiba melompat. Setiap kalimat harus bejalan secara mulur
dan logis.
Ada empat cara untuk membuat sebuah paragraf koheren:
1. Ulangi kata kunci utama.

2. Gunakan kata ganti yang konsisten.

3. Gunakan penanda transisi untuk menghubungkan ide.

4. Susun ide Anda ke dalam urutan logis.

Pengulangan Kata Kunci

Cara termudah untuk mencapai paragraf yang koheren adalah sering mengulangi kata
kunci dalam paragraf. Baca kembali paragraf tentang Kanada dan Toleransi. Lingkari kata
“Kanada” dan kata “toleransi” dalam paragraf berikut.

Paragraf 1:

Kanada
Kanada diklaim sebagai salah satu negara terbaik di dunia
karena tiga alasan. Pertama, Kanada memiliki sistem perawatan

22
kesehatan yang sangat baik. Semua warga Kanada memiliki akses ke
layanan medis dengan harga terjangkau. Kedua, Kanada memiliki
standar pendidikan tinggi. Para siswa diajar oleh guru yang terlatih
dengan baik dan didorong untuk terus belajar sampai ke universitas.
Selain itu, kota-kota di Kanada bersih dan dikelola secara efisien.
Kota-kota Kanada memiliki banyak taman dan banyak ruang bagi
orang untuk hidup. Simpulanya adalah banyak orang ingin tinggal di
Kanada.

Paragraf 2:

Toleransi
Toleransi dibutuhkan untuk menanamkan sifat saling
menghargai, menghormati, dan tenggang rasa bagi sesama. Jika
toleransi dapat dibangun, semangat kebangsaan dan bernegara pun
dapat dilestarikan meskipun berbeda suku, agama, dan warna kulit.
Dengan adanya toleransi, rasa cinta tanah air bisa terdoktrin ke
dalam jiwa generasi kita sehingga muncul kepedulian sosial sesama
manusia. Jika toleransi dapat diwujudkan, bukan mustahil kita
semua dapat hidup berdampingan dalam keberagaman tanpa
adanya rasa benci dan permusuhan satu dengan lainnya.

Kata Ganti

Jika Anda menggunakan kata ganti (pronomina) selain dari kata benda kunci, pastikan
bahwa Anda menggunakan kata ganti yang tepat. Kata ganti seperti dia, engkau, kamu, mereka,
beliau, saya, aku, diriku, kami, kita, Anda, kalian harus digunakan secara tepat. Dalam
percakapan sehari-hari, sering dijumpai kata ganti kami diganti dengan kata ganti kita oleh para
penutur bahasa Indonesia. Padahal maknanya sangat berbeda.
Dalam paragraf berikut, penggunaan kata ganti tidak konsisten. Perbaiki agar paragraf
tersebut memenuhi syarat koheren.

Paragraf 1:

Mahasiswa Perantau

Mahasiswa perantau harus kuat, baik secara fisik maupun mental. Pertama-
tama, jika Anda berharap untuk bisa sukses merantau sebagai mahasiswa, Anda

23
harus kuat secara fisik. Selain itu, mahasiswa perantau harus berlatih keras
selama bertahun-tahun. Untuk masa kuliah yang paling menantang, mereka bisa
kuliah setiap hari dari pagi sampai sore selama dua tahun lebih. Selain kuat
secara fisik, dia juga harus tangguh secara mental. Ini berarti Anda harus benar-
benar berdedikasi pada kuliah yang dia tekuni. Mereka sering tidak bisa bermain
dengan teman, meninggalkan keluarga, dan kegiatan sosial lainnya. Menjadi
kuat secara mental juga berarti bahwa dia harus mampu menahan kerinduan
pada kampung halamannya. Belum lagi tekanan atas persaingan nilai yang
kadang muncul di kampus. Akhirnya, tidak semua orang bisa menjadi mahasiswa
perantau yang sukses.

Penanda Transisi

Penanda transisi adalah kata-kata seperti pertama, kedua, berikutnya, akhirnya, oleh
karena itu, dan bagaimanapun, simpulannya, di sisi lain, akibatnya, dan sehingga. Anda harus
menganggap bahwa penanda transisi sebagai rambu lalu lintas yang memberi tahu pembaca
kapan harus maju, berbelok, memperlambat, dan berhenti. Dengan kata lain, mereka memberi
tahu pembaca ketika Anda memberikan ide serupa (juga, lebih jauh lagi, selanjutnya, sebagai
tambahan), ide yang berlawanan (sebaliknya, namun), contoh (misalnya), hasil (akibatnya),
atau simpulan (simpulannya).
Menggunakan penanda transisi berfungsi sebagai panduan memudahkan pembaca
untuk mengikuti ide Anda. Penanda transisi membuat paragraf Anda menjadi koheren.

Tugas 3: Bandingkan paragraf 1 dan 2 berikut ini. Kedua paragraf tersebut memberikan
informasi yang sama, namun satu paragraf lebih mudah dipahami daripada paragraf lainnya
karena mengandung penanda transisi untuk mengarahkan pembaca dari satu ide ke ide
berikutnya. Paragraf mana yang berisi penanda transisi dan lebih koheren? Lingkari semua
penanda transisi yang dapat Anda identifikasi.

Paragraf 1:

Di antara tetangganya, banyak ilmuwan telah mengenal Venus sebagai


planet kembar Bumi. Sebutan ini muncul karena planet Venus memiliki ukuran
yang sama dengan Bumi, dan kepadatan serta permukaan yang sama. Suhu
kedua planet ini sangat berbeda. Suhu permukaan di planet Bumi hanya
mencapai 100 derajat Fahrenheit, yang memungkinkan kehidupan di planet ini
berkembang. Di sisi lain, suhu permukaan di planet Venus sembilan kali lebih

24
hangat dari suhu planet Bumi. Dengan demikian, sama sekali tidak mungkin
bagi segala bentuk kehidupan untuk hidup dan berkembang di permukaan
Venus.

Paragraf 2:

Planet Venus dan planet Bumi memiliki beberapa persamaan dan


perbedaan. Persamaannya adalah planet Venus memiliki ukuran, kepadatan,
serta permukaan yang sama dengan planet Bumi. Namun demikian, ada
perbedaan besar di antara keduanya, yaitu suhu. Suhu kedua planet ini sangat
berbeda. Suhu permukaan di planet Bumi hanya mencapai 100 derajat
Fahrenheit, yang memungkinkan kehidupan di planet ini berkembang. Di sisi
lain, suhu permukaan di planet Venus sembilan kali lebih hangat dari suhu
planet Bumi. Dengan demikian, sama sekali tidak mungkin bagi segala bentuk
kehidupan untuk hidup dan berkembang di permukaan Venus.

Anda telah melihat perbedaan antara paragraf yang menggunakan penanda


transisi yang tepat dengan yang tidak menggunakan penanda transisi. Hanya saja yang
perlu Anda perhatikan adalah Anda tidak boleh menggunakan penanda transisi di
depan setiap kalimat dalam paragraf. Menggunakan terlalu banyak penanda transisi
bisa sama membingungkannya dengan menggunakan terlalu sedikit penanda transisi.
Namun, penulisan yang baik mengharuskan Anda menggunakan penanda transisi yang
cukup untuk memperjelas hubungan di antara idè Anda.

25
5. URUTAN LOGIS

Kegiatan 5:

Tujuan: Mampu menyusun paragraf dalam berbagai urutan logis.

Urutan Logis

Dalam menulis sebuah paragraf, penulis harus mampu mengurutkan ide pokok yang
ditulisnya menjadi logis. Logis adalah urutan kejadian mulai dari kalimat pertama sampai kalimat
terakhir dalam paragraph harus terangkai secara runtut dan tidak kacau balau, sehingga tidak
membingungkan pembaca.
Pada bagian ini, Anda akan mempelajari cara menuangkan ide dalam paragraf dalam
urutan logis untuk mencapai koherensi.Anda akan mempelajari tiga jenis urutan logis yang
banyak dikenal dalam menulis paragraf, yaitu urutan kronologis, urutan kepentingan atau divisi
logis, urutan perbandingan/kontras.

1. Urutan kronologis adalah cara mengorganisasikan ide dengan urutan waktu terjadinya
suatu peristiwa, perbuatan atau tindakan atau proses terjadinya sesuatu.

Contoh paragraf

a. Urutan kronologis: berdasarkan waktu (narasi)

Evolusi Komputer12

Dalam kurun waktu enam puluh tahun yang relatif singkat, telah terjadi evolusi yang
luar biasa dalam ukuran dan kemampuan komputer. Pada saat ini, chip komputer yang lebih
kecil dari ujung jari Anda memiliki kemampuan yang sama dengan mesin berukuran ruangan
beberapa tahun yang lalu. komputer dikembangkan sekitar tahun 1945. Komputer begitu
besar sehingga mereka membutuhkan ruangan ber-AC khusus. Sekitar dua puluh tahun

12
Contoh paragraf ini diadopsi dan diterjemahkan dari Writing Academic English, edisi ketiga oleh Alice
Oshima & Ana Hogue, 1999, penerbit Pearson Education.

26
kemudian, pada 1960-an, komputer berukuran meja dikembangkan. Ini mewakili kemajuan
besar. Namun, sebelum akhir dekade yang sama, komputer generasi ketiga, yang
menggunakan sirkuit terpadu sederhana dan yang bahkan lebih kecil dan lebih cepat, telah
muncul. Pada tahun 1971, mikroprosesor pertama, berukuran kurang dari satu sentimeter
persegi dikembangkan. Mikroprosesor modern saat ini mengandung sebanyak 10 juta
mikroprosesor dua kali lipat setiap delapan belas bulan.

b. Urutan knorologis: Proses

Teknologi Kloning13

Informasi latar belakang: pada tahun 1997, seekor domba yang lahir di Skotlandia
langsung menjadi selebriti. Sama persis dengan ibunya yang berusia enam tahun,
Dolly adalah hewan pertama yang dikloning dari sel dewasa. Hewan lain
sebelumnya telah diklon dari sel embrio, tetapi Dolly adalah hewan pertama yang
berasal dari sel dewasa. Kelahirannya merupakan langkah luar biasa dalam
teknologi kloning.

Kloning Dolly melibatkan beberapa langkah. Pertama, sel yang sebelumnya diambil
dari ibu Dolly mengalami kelaparan selama lima hari, yang menyebabkan sel
tersebut berhenti membelah. Terganggunya siklus pembagian sel ini memudahkan
mereka memprogram ulang diri mereka sendiri untuk mulai menumbuhkan
organisme baru. Setelah lima hari, inti sel ini dikeluarkan dan dipindahkan ke dalam
telur domba yang tidak dibuahi, dari mana inti sel tersebut sebelumnya telah
dibuang. Pada tahap berikutnya, telur itu ditanam di laboratorium untuk jangka
waktu tertentu. Kemudian telur itu ditanamkan ke domba yang berbeda, di mana
ia tumbuh secara normal. Ketika domba akhirnya melahirkan, domba tersebut
merupakan salinan genetik yang tepat, atau klon, dari domba yang telah
menyediakan inti yang ditransfer, bukan dari domba yang menyediakan telur.

13
Contoh paragraf ini diadopsi dan diterjemahkan dari Writing Academic English, edisi ketiga oleh Alice
Oshima & Ana Hogue, 1999, penerbit Pearson Education.

27
2. Urutan kepentingan atau divisi logis adalah cara mengorgaisasikan ide dengan
mengelompokkan secara bersama-sama ide yang terkait dan membicarakan kelompok itu
secara berurutan. Dalam kehidupan sehari-hari, pasar swalayan biasanya memisah-
misahkan barang dagangannya secara berkelompok: ikan dan daging satu kelompok, sayur
dan buah segar satu kelompok, susu, keju, mentega satu kelompok, dan seterusnya.
Pengelompokan bisa juga berdasarkan kadar kepentingannya. Misalnya, menggambarkan
pengelompokkan ide ke dalam divisi logis berdasarkan kedudukan yang dianggap paling
penting oleh penulis.

c. Urutan kepentingan/divisi logis.

Mengapa Saya tidak Memiliki Kartu Kredit14

Ada tiga alasan mengapa saya tidak memiliki kartu kredit. Alasan pertama adalah karena
menggunakan sepotong plastik sebagai ganti uang tunai membuat saya lebih mudah
membeli barang-barang yang tidak mampu saya beli. Misalnya, minggu lalu saya melihat
sepasang sandal merah muda seharga $ 75.00 di toko sepatu favorit saya. Tentu saja,
saya tidak membutuhkan sandal merah muda, saya juga tidak mampu membelinya.
Namun, dengan kartu kredit, saya sekarang mungkin dapat memiliki sandal itu dan
mengkhawatirkan cara melunasinya. Alasan kedua saya tidak memiliki kartu kredit
adalah karena saya akan berutang seperti teman saya Sara si penggila belanja. Sara
mendapat kredit tahun lalu, dan dia sudah berutang $ 4.000. Dia membeli barang-
barang yang tidak terlalu dia butuhkan seperti perhiasan dan kacamata hitam desainer.
Sara hanya melakukan pembayaran minimum, jadi saldonya tidak pernah berkurang.
Dia akan berhutang selama bertahun-tahun. Alasan ketiga saya tidak memiliki kartu
kredit adalah kesulitan dalam memahami ketentuan penting dalam kontrak kartu kredit.
Jika saya tidak membaca cetakan kecilnya, saya akan terkejut. Misalnya, beberapa
perusahaan kredit akan menaikkan suku bunga saya jika saya melakukan pembayaran
bahkan terlambat satu hari. Singkatnya, kartu kredit mungkin merupakan kenyamanan
bagi sebagian orang, tetapi bagi saya, itu adalah tiket plastik menuju bencana finansial.

14
Contoh paragraf diadopsi dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dari
https://espressoenglish.wordpress.com/2013/06/10/logical-division-of-ideas-paragraph/ . Diakses
tanggal 17 September 2020.

28
3. Urutan perbandingan/kontras adalah perbandingan atau pertentangan dua hal yang
tingkatannya sama dan kedua hal itu mempunyai persamaan dan perbedaan.

d. Urutan perbandingan/kontras

Google Meet vs Zoom

Google Meet hadir secara gratis untuk semua orang dalam beberapa bulan terakhir
ini. Begitu pula Zoom sudah memiliki versi gratis. Tetapi seperti penawaran gratis
lainnya, versi gratis Google Meet dan Zoom keduanya memiliki beberapa
keterbatasan. Google Meet menawarkan batas rapat 60 menit untuk pengguna
gratis. Artinya, Anda tidak dapat mengadakan rapat virtual selama lebih dari 60
menit jika Anda menggunakan versi gratis. Zoom, di sisi lain, memberikan batas 40
menit untuk pertemuan kelompok di bawah opsi gratisnya. Selanjutnya, keamanan
adalah salah satu aspek utama yang membuat Google Meet sangat berbeda dari
Zoom. Belakangan ini juga menjadi pusat perhatian untuk masalah keamanan dan
bahkan baru-baru ini merilis Zoom 5.0 untuk mengatasi beberapa di antaranya.
Sebagai gambaran, Google Meet mendukung beberapa opsi verifikasi 2 langkah
untuk akun pengguna dan mematuhi standar keamanan IETF untuk Datagram
Transport Layer Security (DTLS) dan Secure Real-time Transport Protocol (SRTP).
Meet juga menghasilkan kunci enkripsi unik yang hanya ada selama rapat berjalan
dan ditransmisikan dalam RPC yang dienkripsi dan diamankan (panggilan prosedur
jarak jauh) saat rapat disiapkan. Sebaliknya, Zoom menggunakan standar enkripsi
AES 256-bit GCM yang disebut-sebut akan diaktifkan di semua akun. Namun, kami
masih melihat masalah seperti Zoombomings muncul di Web.

Tugas 1: Termasuk menggunakan urutan logis apakah paragraf di bawah ini? Mengapa?

Bacalah paragraf berikut:

Ratu Elizabeth tidak begitu tertarik dengan mode, tetapi ia selalu berusaha tampil
di muka umum seperti apa yang diharapkan rakyatnya. Ia sebenarnya paling
senang mengenakan pakaian yang praktis. Ia menyenangi topi dan syal. Lain halnya
dengan Margareth Thatcher. Sejak menjadi pemimpin partai konservatif, ia

29
melembutkan gaya berpakaian dan rambutnya. Ia membeli pakaian dua kali
setahun dan cenderung memilih pakaian yang modis. Ia tidak terlalu suka
mengenakan topi dan hanya memakainya pada saat pergi ke pernikahan,
pemakaman, serta upacara resmi, seperti acara-acara di parlemen.

Bandingkan kedua paragraf di bawah ini:

1) Kemarin saya menemani ibu menyiapkan makanan di dapur. Ayah berada


di ruang tamu menonton televisi. Kami bergegas lari ke tanah lapang. Ayah
menggenggam tangan saya. Secepat kilat ibu menghampiri adik. Dari
kejauhan, kami melihat rumah sudah roboh sejajar dengan tanah. Seketika,
tanah tiba-tiba bergoyang. Bergetar lebih dari 30 detik. Sambil
menggendong adik, ibu dengan napas sesak dihampiri oleh para tetangga.
Tak hanya rumah kami yang roboh, rumah mereka juga mengalami hal yang
sama.

2) Kemarin saya menemani ibu menyiapkan makanan di dapur. Ayah berada


di ruang tamu menonton televisi. Seketika, tanah tiba-tiba bergoyang dan
bergetar lebih dari 30 detik. Secepat kilat ibu langsung menghampiri adik.
Ayah menggenggam tangan saya. Kami lalu bergegas lari ke tanah lapang.
Dari kejauhan kami melihat rumah sudah roboh sejajar dengan tanah. Debu
sudah naik. Sambil menggendong adik, ibu dengan napas sesak dihampiri
oleh para tetangga. Tak hanya rumah kami yang roboh, rumah mereka juga
mengalami hal yang sama.

Tugas 2: Setelah membaca kedua paragraf di atas, manakah yang menurut Anda memiliki urutan
logis? Mengapa? Urutan logis apakah yang terkandung dalam paragraf di atas?

Tugas 3: Urutkan kalimat berikut sehingga menjadi paragraf yang memiliki urutan logis
kepentingan/divisi logis.

_____ Ini merupakan degradasi yang sangat memprihatinkan.


_____ Perubahan ekologi menjadi ancaman primer dan sekunder terhadap komoditas utama
pangan kita.

30
_____ Hasil panen para petani terancam gagal.
_____ Ancaman primer berupa gagalnya padi dipanen.
_____ Hasil penelitian Dirjen Tanaman Pangan dan Holtikura (2018) menunjukkan bahwa di
setiap sepuluh kilometer persegi hanya ditemukan satu sawah saja yang bisa panen.
_____ Adapun ancaman sekunder berupa maraknya tengkulak yang menjual hasil panen dengan
harga sangat tinggi.
_____ Padahal dua puluh tahun lalu negara ini terkenal dengan swasembada pangan melimpah.

Tugas 4: Susun ulanglah kembali kalimat di bawah ini sehingga memiliki urutan yang logis.
Tambahkan transisi sehingga kalimat menjadi koheren. Setelah Anda menyusunnya, jenis
urutan logis apakah yang terkandung dalam paragraf di bawah ini?

Sekitar 200 penduduk dari beberapa desa dibawa ke rumah sakit. Musibah terjadi enam
jam setelah mereka menikmati hidangan dalam hajatan sunatan di rumah Slamet Riyadi (38),
warga Desa Jompo Kulon, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Tak ada
korban meninggal dalam musibah tersebut. Tadi malam warga Kecamatan Sokaraja gempar.
Ratusan warga mengalami keracunan.

Tugas 5: Buatlah contoh paragraf yang menunjukkan urutan logis perbandingan dan kontras.

31
6. PENDUKUNG KONKRET TERHADAP PERNYATAAN (1)

Kegiatan 6:

Tujuan: Mampu menyuplai dukungan konkret yang rinci terhadap pernyataan yang ditulis:
tinjauan umum mengenai fakta versus opini, pendukung konkret berupa contoh dan statistik.

Fakta dan Opini


Pada bagian ini, Anda akan mempelajari perbedaan antara fakta dan opini, dan cara
menyuplai pendukung konkret dalam paragraf berupa contoh dan statistik.
Fakta adalah kejadian atau keadaan yang benar-benar terjadi, bukan mitos, serta
pernah dilihat oleh manusia itu sendiri atau telah dilakukan suatu pengujian dan pemastian di
khalayak umum. Fakta dapat disebut juga sebagai hasil pengamatan secara objektif yang
memiliki data akurat yang dapat diverifikasi kebenarannya. Suatu kalimat dapat dikatakan
memuat fakta apabila ditemukan data yang jelas yang diakui kebenarannya oleh banyak pihak,
khususnya oleh badan atau lembaga resmi. Data tersebut dapat berupa statistik, tanggal dan
waktu kejadian, maupun hal lain yang telah terverifikasi.
Opini adalah suatu ide, pikiran, atau pendapat yang biasanya bersifat subjektif serta
belum disahkan kebenarannya. Opini bisa menjadi seperti prediksi yang berisi dugaan yang
belum dapat dipastikan bahwa hal tersebut benar. Meskipun opini bukan merupakan fakta,
namun apabila opini tersebut kelak dapat terbukti kebenarannya, opini tersebut akan berubah
menjadi fakta. Suatu kalimat dapat dikatakan memuat opini apabila pernyataan yang
dipaparkan dalam kalimat cenderung subjektif dan bersifat relatif. Relatif yang dimaksud adalah
nilai yang dinyatakan tergantung kepada siapa yang memandangnya.

Fakta versus Opini

Fakta adalah pernyataan objektif tentang suatu kebenaran.

Contoh:
Air mendidih pada 100 derajat Celsius.
Wanita lebih panjang umurnya daripada pria.
Bumi ini bulat.

Opini adalah pernyataan subjektif berdasarkan keyakinan dan sikap seseorang.

32
Contoh:
Pria lebih pintar menyetir daripada wanita.
Pancasila cocok untuk semua bangsa.
Pendidikan karakter sangat penting untuk kemajuan suatu bangsa.

Dalam tulisan ilmiah, Anda tidak dilarang untuk mengemukakan opini Anda, justru Anda
dituntut untuk mengemukakan opini Anda, tetapi mengemukakan opini tidaklah cukup. Anda
harus mendukung opini Anda dengan fakta-fakta yang rinci atau pendukung konkret. Dalam
tulisan akademik, walaupun yang Anda tulis itu merupakan fakta, Anda masih harus
mendukungnya dengan rincian yang meyakinkan.
Berikut adalah contoh pernyataan yang membutuhkan pendukung konkret agar dapat
diterima dalam tulisan akademik.

Penyataan yang masih memerlukan Pendukung konkret


pendukung konkret
American Cancer Society melaporkan bahwa
Merokok dapat menyebabkan kanker paru. penyebab nomor satu kanker paru-paru di
antara pria dan wanita adalah merokok.

Karena itu, kalau Anda menulis pernyataan, “Merokok dapat menyebabkan kanker paru”,
tidaklah cukup. Anda harus menyuplai pendukung konkret, sehingga pernyataan Anda menjadi:

Merokok dapat menyebabkan kanker paru. American Cancer Society


melaporkan bahwa penyebab nomor satu kanker paru-paru di antara pria
dan wanita adalah merokok.

Tugas 1: Tetukanlah. Yang mana pernyataan berikut opini (O) dan yang mana fakta (F).

------------ 1. Madu adalah obat yang paling manjur.


------------ 2. Gawai adalah komunikasi yang paling efektif dan efisien.
------------ 3. Anak-anak umumnya mulai berbicara antara usia 18 s.d. 24 bulan.
------------ 4. Virus Corona adalah virus yang paling mematikan.
------------ 5. Bahasa Inggris lebih mudah dipelajari daripada bahasa Arab.

33
Pendukung Konkret

Seorang penulis harus mampu menyupai pernyataannya dengan bukti/pendukung


konkret. Bukti/pendukung ini dapat berupa contoh, data statistik, dan kutipan. Perhatikan
contoh paragraf berikut.

Paragraf satu

Tugas 3: Identifikasi dan garis bawahi pendukung konkret (contoh, statistik, kutipan) pada
paragraf berikut.

Peran Baru Ayah15

Dr. Elizabeth Lee adalah direktur medis yang bertanggung jawab atas
penyakit menular di daerah negara bagian Amerika Serikat. Dia menikmati
kariernya yang menantang dan lebih memilih tinggal di rumah bersama dua
anaknya yang masih kecil. Dia dan suaminya, Jack, menyadari pentingnya
partisipasi aktif orang tua dalam kehidupan anak-anak mereka. Oleh karena itu,
mereka memutuskan bahwa salah satu dari mereka harus tinggal di rumah untuk
menjadi orang tua penuh waktu. Jack menjadi pengasuh utama karena tinggal di
rumah akan memungkinkannya menghabiskan waktu mengembangkan bisnis
desain grafisnya. Jack Lee adalah salah satu dari semakin banyak ayah yang tinggal
di rumah. Menurut survei tahun 1996 oleh Los Angeles Times, 39 persen pria yang
menanggapi 10 survei tersebut menunjukkan bahwa mereka bersedia berhenti
dari pekerjaannya untuk mengasuh anak-anak mereka, sementara istri mereka
menjadi pencari nafkah utama. Lebih lanjut, Biro Sensus A.S. melaporkan pada
tahun 1997 sekitar dua juta pria di seluruh Amerika Serikat memiliki tanggung
jawab utama untuk anak-anak mereka.
Ayah yang lain bekerja di rumah dan menggunakan sistem telecommuting
(memnafaatkan komputer untuk berkomunikasi dengan orang-orang di kantor dan
para pelanggan) atau bekerja paruh waktu yang memungkinkan mereka
menghabiskan menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anak mereka.

15
Paragra ini diadopsi dan diterjemahkan dari Writing Academic English, Edisi ketiga Oleh Alice Oshima
& Ana Hogue, 1999, halaman 73-74.

34
Misalnya, telecommuting memberi waktu kepada eksekutif periklanan Ron
Stemple untuk membawa anak-anaknya ke sekolah dan menjemputnya. Dia juga
bisa mengantar mereka ke kegiatan apa saja setelah sekolah. Sebuah studi tahun
1997 oleh Agen Penempatan Kerja, melaporkan bahwa antara 57 dan 78 persen
pria bersedia mengurangi jam kerja dan gaji mereka untuk menghabiskan lebih
banyak waktu dengan anak-anaknya.
Menurut para ahli, ayah melakukan sebaik ibu dalam mengasuh anak.
Seperti yang dinyatakan oleh Loan Grant dari New York Department of Social
Services, "Pria sama mampunya dengan wanita dalam mengurus kebutuhan anak-
anak mereka, termasuk menyiapkan makanan bergizi; membagikan kasih sayang,
disiplin, dan Band-Aids; dan menyediakan lingkungan rumah yang
menyenangkan."

Paragraf dua:

Cara penularan virus COVID-1916

Infeksi saluran pernafasan dapat ditularkan melalui tetesan dengan ukuran yang
berbeda: ketika partikel tetesan berdiameter >5-10 μm, partikel tetesan tersebut
disebut sebagai tetesan pernapasan, dan bila kemudian berdiameter <5μm, pastikel
tetesan itu disebut sebagai inti tetesan. Menurut bukti yang dilaporkan oleh World
Health Organization di Cina, virus COVID-19 terutama ditularkan di antara orang-orang
melalui tetesan pernapasan dan rute kontak. 2-7 Dalam analisis terhadap 75.465 kasus
COVID-19 di China, penularan melalui udara tidak dilaporkan.

Paragraf tiga:

Kabupaten Grobogan menjadi kabupaten terluas urutan kedua di Provinsi Jawa Tengah
setelah Cilacap. Secara geografis, wilayah Kabupaten Grobogan terletak di antara
110o15’ BT – 111o25’ BT dan 7o LS - 7o30’ LS dengan kondisi tanah berupa daerah
pegunungan kapur, perbukitan dan dataran di bagian tengahnya. Awalnya kabupaten

16
Paragraf ini diadopsi dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dari https://www.who.int/news-
room/commentaries/detail/modes-of-transmission-of-virus-causing-covid-19-implications-for-ipc-
precaution-recommendations. Diakses pada tanggal 16 September 2020.

35
Grobogan beribu kota di Kecamatan Grobogan, namun kemudian berpindah ke
Kecamatan Purwodadi. Makanan khas daerah ini sangat terkenal, misalnya becek. Becek
adalah sayur daging sapi yang dihidangkan saat ada acara adat. Selain makanan, tempat
wisata kabupaten Grobogan juga unik untuk dilihat, seperti Kedung Ombo,
pemandangan Jatipohon, api abadi Mrapen dan Bledug Kuwu.

Paragraf empat:

Perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional mulai membawa dampak serius bagi


kehidupan masyarakat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut melemahnya
perekonomian berimbas pada melonjaknya angka pengangguran yang pada kuartal III
tahun 2015 mencapai 7,56 juta orang. Salah satu penyumbang terbesar pengangguran
adalah sektor pertanian yang dalam setahun terakhir turun daya serapnya dari 38,97
juta orang menjadi 37,75 orang atau turun 1,2 juta orang. Data BPS ini dijadikan acuan
pemerintah untuk menangani masalah pengangguran.

Paragraf lima:

Perlambatan pertumbuhan ekonomi jika tidak segera diantisipasi dengan kebijakan


yang tepat akan mengakibatkan jumlah angka pengangguran akan terus bertambah.
Kita juga tak bisa menyalahkan industri yang akhirnya melakukan PHK sebagai upaya
efisiensi agar tetap bisa bertahan. Di sinilah pemerintah harus hadir untuk
menyelamatkan dan melindungi berbagai bidang industri yang kini sedang ”megap-
megap”. Jangan sampai industri dibiarkan sendirian menyelesaikan masalahnya tanpa
ada bantuan dari pemerintah. Pemerintah memang sudah mengeluarkan enam paket
ekonomi sebagai upaya untuk memulihkan perekonomian nasional dari keterpurukan.
Akan tetapi, paket kebijakan tersebut belum banyak berperan dalam memperbaiki
masalah ekonomi bangsa ini.

Tugas 4: Jawablah pertanyaan berikut setelah Anda membaca ketiga paragraf di atas.

a) Manakah paragraf di atas yang menggunakan pendukung konkret berupa statistik?


Tandai dukungan konkret yang terdapat di dalam paragrapf tersebut.
b) Manakah paragraf yang tidak dilengkapi dengan pendukung konkret?

36
c) Manakah paragraf di atas yang menggunakan pendukung konkret berupa contoh?
Tandai dukungan konkret yang terdapat di dalam paragrapf tersebut.
d) Manakah paragraf yang menggunakan pendukung konkret kutipan? Tunjukkan
pendukung konkret tersebut.

Tugas 5: Buatlah satu paragraf yang menggunakan pendukung konkret, berupa contoh, statistik,
atau kutipan.

37
7. DUKUNGAN KONKRET TERHADAP PERNYATAAN (2)

Kegiatan 7:

Tujuan: Mampu menyuplai dukungan konkret yang rinci terhadap pernyataan yang ditulis:
tinjauan umum mengenai kutipan/sitasi, parafrasa, dan ringkasan.

Dukungan Konkret: Kutipan langsung dan Tidak langsung

Seorang penulis harus mampu menyupai pernyataannya dengan bukti konkret. Dalam
bagian sebelumnya, Anda sudah belajar cara menyuplai dukungan konkret menggunakan
contoh, statistik, dan kutipan. Pada bagian ini, Anda akan mempelajari cara menulis
kutipan/sitasi langsung dan tidak langsung (parafrasa dan ringkasan) untuk menyuplai dukungan
konkret yang rinci terhadap suatu pernyataan.
Hal penting yang perlu Anda pelajari adalah bagaimana menggunakan informasi dari
sumber luar tanpa terlibat dalam tindakan PLAGIARISME, yang merupakan pelanggaran berat.
Tindakan plagiarisme bisa terjadi dalam dua kondisi, yaitu 1) menggunakan kata-kata atau ide
penulis lain tanpa menyebutkan nama penulisnya; 2) menulis ulang pendapat atau ide orang
lain, tetapi tulisan ulang itu sangat mirip dengan kata-kata asli penulisnya, walaupun Anda
menyebutkan nama penulisnya. Jika Anda mengutip pendapat orang lain, apakah berupa
kutipan langsung atau kutipan tidak langsung, Anda harus menulis sumber kutipan Anda.
Penggunaan kutipan atau sitasi merupakan cara mendukung ide dengan bukti konkret
untuk memperkuat pernyataan tesis. Untuk memilih kutipan yang bagus, carilah kalimat yang
mendukung argumen Anda. Kemudian, masukkan ke dalam tulisan, dan pastikan Anda
menyatakan sumbernya dan masukkan dalam daftar pustaka sesuai dengan panduan yang
digunakan.
Kutipan terbagi menjadi dua, yaitu: (1) kutipan langsung/sitasi dan (2) Kutipan tidak
langsung/parafrasa. Kemudian, kutipan langsung dibedakan menjadi dua, yaitu: (a) kutipan
langsung panjang dan (b) kutipan langsung pendek.

Cermati pemaparan penulisan kutipan langsung berikut.

Kutipan langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya dan tidak boleh
ada perubahan. Gunakan kutipan ini jika ingin menyampaikan definisi atau jika ada

38
pernyataan kuat dan berkesan yang perlu ditonjolkan untuk mendukung argumen Anda.
Kalau ada hal yang dinilai meragukan, beri tanda “[sic!]” yang artinya kita sekadar mengutip
sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu. Gunakan titik tiga
berspasi [. . .] apabila ada bagian kata-kata kutipan yang dihilangkan.
Contoh: “… hal itu memiliki makan [sic!] yang ambigu.” (“Makan” dalam kalimat kutipan
diperkirakan salah ketik dan seharusnya diketik menjadi “makna”).
Kutipan langsung dibedakan menjadi dua, yaitu kutipan langsung panjang dan kutipan
langsung pendek.

Cermati Kutipan Langsung Panjang berikut.

Nama lain jenis kutipan ini yaitu block quote. Menurut APA (American Psychological
Association) Style, sebuah kutipan tergolong dikatakan panjang apabila penulis mengutip
melebihi 40 kata. Menurut MLA (Modern Language Asociation) Style, sebuah kutipan
tergolong dikatakan panjang apabila panjang kalimat yang dikutip melebihi 4 baris. Kutipan
panjang diketik pada alinea baru, spasi 1, dan tidak menggunakan tanda petik. Perhatikan
contoh berikut:

Menurut Kridalaksana (1996, hlm. 2), variasi bahasa berdasarkan pemakai bahasa
dibedakan atas empat jenis sebagai berikut:
(1) Dialek regional yaitu variasi bahasa berdasarkan daerah. Variasi regional
membedakan bahasa yang dipakai di satu tempat dengan yang dipakai di tempat
lain. (2) Dialek sosial yaitu dialek yang dipakai oleh kelompok sosial tertentu atau
yang menandai stratum social tertentu. (3) Dialek temporal yaitu dialek yang dipakai
pada kurun waktu tertentu. (4) Ideolek yaitu keseluruhan cirri-ciri bahasa
seseorang.

Tugas 1: Buatlah dua contoh kutipan langsung panjang dari teks buku ajar apa pun yang Anda
miliki.

Cermati kutipan langsung pendek berikut.

Jika penulis mengutip sumber bacaan berjumlah kurang dari 4 baris, teks yang dikutip
dimasukkan menjadi bagian dalam tulisan dan menjadi kelanjutan tubuh tulisan (bukan
paragraf baru) dengan mempergunakan tanda kutipan berupa koma dua di bagian atas di

39
awal dan akhir kalimat yang dikutip. Kutipan ditulis menjadi satu dalam sebuah paragraf.
Perhatikan contoh berikut:
a. Effective teams can be difficult to describe because “high performance along one
domain does not translate to high performance along another” (Ervin dkk., 2018, h.
470).
b. “Mental seseorang akan tertekan ketika tuntutan semakin besar namun ia tidak
sanggup mengejar tuntutan tersebut” (Ekarasi, 2015, h. 132).

c. “Ada orang yang sangat lucu, ada juga yang sangat tidak lucu, dan kebanyakan orang
berada di antara keduanya,” ujar Nusbaum (2017, h. 231) dalam tulisannya.

Tugas 2: Buatlah tiga contoh kutipan langsung pendek dari teks buku ajar apa pun yang Anda
miliki.

Kutipan Tidak Langsung (parafrasa)

Kutipan tidak langsung atau parafrasa adalah menuliskan kembali pendapat yang dikutip
menggunakan kata-kata Anda sendiri yang makna/idenya sama/sinonim dengan naskah
aslinya. Kutipan ditulis menyatu dengan teks dan tidak usah diapit tanda kutip.

Cara menulis parafrasa


1. Bacalah teks yang akan diprafrasa beberapa kali untuk memahami ide secara penuh.
2. Panjang parafrasa kurang lebih sama panjangnya dengan teks aslinya.
3. Gunakanlah kata-kata yang bersinonim, sehingga Anda tidak mengulangi kata-kata
aslinya.
4. Bila perlu, gunakan struktur kalimat yang berbeda.
5. Catat konsep/ide utamanya
6. Tulis versi teks Anda tanpa melihat aslinya
7. Bandingkan teks Anda dengan teks aslinya dan buat sedikit penyesuaian pada frasa
terlalu mirip
8. Kutip sumbernya

Perhatikan contoh parafrasa berikut.

40
Teks asli:
Saya tidak hadir di kelas karena sakit.
Prafrasa:
Saya kurang sehat sehingga saya absen dari kelas.
Teks asli:
Sebuah kejutan di bidang realita maya (virtual reality) terjadi tahun 1961 dengan
kemunculan Sensorama ciptaan Heilig.

Parafrasa:
Hasil karya Heillig yang dikenal dengan nama Sensorama membawa perubahan yang
signifikan dalam sejarah realita maya (Krisnawati, 2000, hlm. 55).

Teks asli:
Sangatlah pelik untuk mendefinisikan plagiasi saat Anda melakukan ringkasan
atau parafrase. Keduanya memang berbeda, tetapi batas-batas parafrase dan
ringkasan sangatlah tipis sehingga Anda tidak menyadari jika Anda berpindah
dari melakukan parafrase menjadi meringkas, kemudian berpindah ke
malakukan plagiasi. Apapun tujuanmu, parafrase yang sangat mirip dengan
naskah asli dianggap sebagai melakukan plagiasi, meskipun Anda telah
menuliskan sumbernya (Booth dkk., 2005, hlm 203).

Parafrasa:

Menurut Booth, Colomb, dan Williams (2005: 203), penulis terkadang melakukan
plagiasi tanpa mereka sadari karena mereka mengira melakukan ringkasan saat
mereka melakukan parafrase yang terlalu mirip dengan naskah asli, suatu aktifitas
yang disebut plagiat. Bahkan saat aktifitas tersebut dilakukan dengan tidak sengaja
dan sumber pustakanya pun dituliskan, hal ini tetap dianggap sebagai sebuah
plagiarisme.

Tugas 3: Parafrasalah teks berikut.

Beberapa waktu lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa


penyebaran virus Corona bisa terjadi melalui udara. Dalam pedoman terbarunya yang

41
dirilis di laman resminya, WHO akhirnya memasukkan udara sebagai salah satu
transmisi atau cara penularan virus Corona.

Kutipan tidak langsung (Ringkasan)


Ringkasan adalah tulisan yang memuat ide pokok atau intisari penulis yang dirangkum
dengan hanya menunjukkan gagasan utama. Jumlah kalimat jauh lebih pendek daripada
naskah asli dan mengulas garis besar materi sumber. Ringkasan ditulis dengan menyebutkan
sumber asli (nama belakang pengarang dan tahun) tanpa disertai informasi mengenai
halaman. Perhatikan contoh berikut:

Naskah asli:
Batuk sebetulnya bukan penyakit refleks. Batuk timbul karena mengalami
rangsangan udara yang berpolusi, asap pabrik, asap rokok, bau-bauan, gas yang
merangsang atau kekurangan udara. Batuk juga dapat terjadi karena saluran
pernapasan atau paru-paru terkena infeksi kuman-kuman tertentu. Udara dingin atau
lembab dapat juga membuat orang batuk atau bersin.
Obat batuk yang dijual di pasaran bebas umumnya terdiri atas obat atau
campuran obat yang mengandung bahan yang dapat mengeluarkan lendir atau riak
agar saluran pernapasan bersih dari gangguan atau rangsangan penyebab batuk itu,
Obat batuk jenis ini disebut ekspektoran.

Ringkasan:

Penyakit batuk terjadi karena polusi udara, asap pabrik, rokok, bau-bauan, gas,
kekurangan udara, lembab, dan gangguan saluran pernapasan. Batuk dapat diobati
dengan ekspektoran yang dijual di pasaran bebas.

Tugas 4: Buatlah dua contoh ringkasan dari teks buku ajar apa pun yang Anda miliki (sertakan
naskah aslinya).

42
8. URUTAN KRONOLOGIS

Kegiatan 8:

Tujuan: Mampu menulis esai dengan urutan kronologis: tinjauan umum mengenai
pengorganisasian esai dengan urutan kronologis, paragraf pendahuluan esai dengan urutan
kronologis, dan penanda transisi esai dengan urutan kronologis.

Urutan Kronologis

Pada bagian ini, Anda akan mempelajari cara menulis dengan menggunakan urutan
kronologis yang dimulai dengan cara menulis kalimat secara kronologis, dan kemudian Anda
akan belajar cara merangkaikan kalimat itu menjadi satu tulisan menggunakan penanda transisi
urutan kronologis.
Setiap tulisan pasti membahas suatu tema berdasarkan sudut pandang pribadi seorang
penulis. Penulis dapat menggambarkan opini yang ada untuk dituangkan secara kronologis atau
berurutan sesuai dengan ide yang telah disusun dalam kerangka kerja sebuah tulisan. Dengan
demikian, yang dimaksud dengan urutan kronologis adalah sebuah cara mengorganisasikan
tulisan berdasarkan urutan waktu atau peristiwa yang terjadi di dalam proses sebuah kisah.
Tulisan seperti ini disebut juga paragraf proses atau esai proses.

Model Paragraf

Tahapan Pramenulis

Tahap prapenulisan merupakan tahap perencanaan atau


persiapan menulis. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
tahap prapenulisan. Pertama, menentukan topik. Topik adalah inti
yang menjadi pokok permasalahan sebuah tulisan. Kedua,
memikirkan tujuan penulisan. Apa yang ingin dicapai penulis melalui
tulisannya? Apakah tulisan ini bertujuan menghibur, memberi
informasi, membuktikan sesuatu atau mengklarifikasi? Ketiga,
memikirkan sasaran. Penulis harus memikirkan untuk siapa ia
menulis dan menyesuaikannya dengan tingkat pendidikan, tingkat

43
sosial, dan informasi yang diberikan. Keempat, mengumpulkan
informasi. Penulis harus mengumpulkan informasi yang mendukung
tulisannya. Terakhir, mengorganisasikan ide dan informasi. Ide dan
informasi dapat diorganisasikan dalam sebuah kerangka karangan
yang memuat garis besar ide yang akan ditulis.

Paragraf proses memiliki thesis statement (pernyataan tesis) yang menandakan adanya sebuah
proses yang berlangsung dan ditandai dengan urutan kronologis kejadian atau tahapan dalam
sebuah prosedur.

Beberapa hal harus diperhatikan dalam tahap prapenulisan.

Kalimat penggalan di atas adalah pernyataan tesis dalam contoh paragraf di atas. Kalimat ini
menandakan bahwa akan ada serangkaian tahap yang harus dilakukan saat seseorang ingin
mulai kegiatan menulis.

Penanda Transisi Esai dalam Urutan Kronologis

Indikasi yang mencirikan sebuah paragraf atau esai proses adalah adanya penggunaan
transisi yang menggambarkan urutan proses suatu peristiwa, langkah atau tahapan sebuah
prosedur, atau urutan rencana yang semuanya disusun secara kronologis.

Pertama, menentukan topik.

Kata “pertama” merupakan transisi kronologis yang menandakan awal urutan sebuah proses.

Kedua, memikirkan tujuan penulisan.

Kata “kedua” dalam penggalan kalimat di atas merupakan transisi kronologis lanjutan yang
menandakan sambungan urutan sebuah proses.

Terakhir, mengorganisasikan ide dan informasi.

44
Kata “terakhir” dalam penggalan kalimat di atas merupakan transisi kronologis yang
menunjukkan hasil akhir atau tahapan terakhir sebuah proses.

Berikut adalah contoh transisi esai dalam urutan kronologis:

Kata dan frasa


Pertama-tama, pertama, kedua, ketiga, Pertama, lakukan tahap prapenulisan.
dst. Kemudian, mulailah masuk tahapan
Kemudian, selanjutnya, sesaat kemudian, menulis.
lalu, terakhir, pada akhirnya. Sementara itu, persiapkan juga bukti yang
Pada waktu yang bersamaan, sekarang, akurat untuk mendukung tulisan Anda.
sementara itu, perlahan-lahan. Terakhir, periksa kembali tulisan yang telah
dibuat.
Penghubung
Sejak, setelah, sampai dengan, segera, Setelah melewati tahap penulisan, lakukan
ketika, sebelum, sesaat. tahap berikutnya untuk memeriksa tulisan
Anda.
Jangan lupa memeriksa kembali semua
penulisan diksi ketika Anda menulis.
Lainnya
Langkah pertama (kedua sampai terakhir), Langkah terakhir adalah memeriksa
keesokan harinya, lima menit kemudian, kembali semua daftar pustaka yang
selama sepuluh menit, setelah peristiwa digunakan.
itu, beberapa tahun lalu, dua minggu yang Bacalah kembali hasil tulisan Anda
lalu, di masa yang akan datang, setahun keesokan harinya.
kemudian. Terus lanjutkan mengaduk sup selama
sepuluh menit.

Tugas 1: Urutkan paragraf berikut sehingga memiliki urutan kronologis yang logis. Tandai
manakah thesis statement (pernyataan tesis) dalam tulisan ini.

a) ______ Cuci bersih beras. Langkah awal ini sangat penting. Nasi pulen bisa didapatkan
dengan cara merendam beras maksimal satu jam.

45
b) ______ Terakhir, hidangkan nasi di atas meja. Nasi bisa dinikmati hangat-hangat
bersama lauk-pauk. Selamat mencoba!
c) ______ Siapkan beras sesuai kebutuhan.
d) ______ Setelah itu, pencet tombol 'cook' atau masak pada rice cooker. Lalu tunggu nasi
matang. Biasanya, memasak nasi di rice cooker memakan waktu sekitar 30 menit. Ingat
juga, jangan membuka-tutup rice cooker karena akan merusak proses pengukusan.
e) ______ Cara memasak nasi agar pulen dengan menggunakan rice cooker.
f) ______ Kemudian, tiriskan air rendaman beras. Masukkan beras yang telah direndam
ke dalam panci rice cooker dengan tinggi air sekitar satu ruas jari atau dua sentimeter
di atas beras. Bisa juga mengukur air dengan melihat petunjuk angka pada panci.
g) ______ Setelah matang, aduk nasi hingga ke bagian bawah dan pinggirnya. Hal ini
mencegah nasi berkerak dan mengeringkan permukaan nasi nanti saat disimpan.

Tugas 2: Menggunakan Transisi dalam Urutan Kronologis

Isilah titik-titik di bawah ini dengan transisi urutan kronologis yang tepat dari pilihan yang
tersedia. Satu transisi hanya dapat digunakan sekali.

Begitu kerja dimulai Di tengah diskusi Akhirnya

Beberapa menit kemudian Pertama Ketika dia diminta memberi


pendapat

Kedua Selanjutnya Simpulannya Lalu

Teman yang Menyebalkan

Sangat mudah kehilangan kesabaran walau Anda adalah seorang yang sangat penyabar
sekalipun saat berhadapan dengan teman seperti ini. Saat berjanji melakukan kerja kelompok,
selalu ada saja perilaku yang tidak menyenangkan dibuatnya.
(1) __________ ia selalu terlambat. Ia membuat teman-teman lainnya yang sudah
datang tepat waktu menunggu begitu lama. (2) _________ saat muncul, ia tidak meminta maaf
atas keterlambatannya. Ia selalu memiliki alasan klise untuk berkilah. (3) ___________, adalagi
ulahnya. Ia ternyata belum mengerjakan bagian tugas yang seharusnya sudah dipersiapkan
sebelumnya.

46
(4) ____________, diskusi kelompok pun dimulai. (5) __________ , Anda meminta
pendapatnya untuk bertukar pikiran. Namun, (6) __________ ia juga menunjukkan sikap
bermalas-malasan (7) __________ memberikan pendapat yang cenderung menyalahkan
pendapat rekan yang lain. (8) ___________ saat dimintai pandangan bagaimana seharusnya
pekerjaan ini dilakukan, ia justru memberikan saran yang tidak efektif.
(9) _____________ kerja kelompok dilakukan tanpa ada kontribusi berarti dari teman
tersebut. (10) ___________ teman ini benar-benar seorang yang menyebalkan dan patut
dihindari dalam bekerja sama.

Tugas 3: Buatlah sebuah pernyataan tesis dalam paragraf yang menggunakan urutan kronologis.
Anda dapat memilih topik secara bebas dengan berpedoman kepada contoh Tugas 1 yang sudah
diberikan di atas.

47
9. MENULIS ESAI: URUTAN DIVISI LOGIS IDE

Kegiatan 9:

Tujuan: Mampu menulis esai dengan urutan devisi logis ide: tinjauan umum mengenai
pengorganisasian esai dengan urutan devisi logis ide, paragraf pendahuluan esai dengan urutan
devisi logis ide, dan penanda transisi esai dengan urutan devisi logis ide.

Bagian ini adalah kelanjutan dari bab sebelumnya. Dalam bagian ini, Anda akan belajar
cara menulis esai dengan menggunakan urutan kronologis yang dimulai dengan cara
mengurutkan divisi logis ide dalam setiap paragraf, dan kemudian Anda akan belajar cara
menggabungkan paragraf itu menjadi satu tulisan esai menggunakan penanda transisi urutan
kronologis.

Urutan Divisi Logis Ide

Setiap ide dalam sebuah paragraf harus terangkai secara berurutan dan logis. Yang
dimaksud dengan logis dalam hal ini adalah divisi ide harus diurutkan berdasarkan awal terjadi
sebuah proses sampai kemudian berlanjut hingga memasuki tahap akhir penyelesaian proses
tersebut.

Model Esai Proses:

Tahapan Menulis
Menulis adalah suatu kegiatan mengungkapkan gagasan, pikiran,
pengalaman dan pengetahuan ke dalam bentuk catatan dengan
menggunakan aksara, lambang atau simbol yang dibuat secara
sistematis sehingga dapat dipahami orang lain. Kegiatan ini merupakan
sebuah proses atau rangkaian yang memerlukan tahapan untuk dapat
menghasilkan tulisan yang baik. Tahapan tersebut adalah tahap
prapenulisan, penulisan, dan pascapenulisan.
Tahap prapenulisan merupakan tahap perencanaan atau
persiapan menulis. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
tahap ini. Pertama, menentukan topik. Topik adalah inti yang menjadi

48
pokok permasalahan sebuah tulisan. Kedua, memikirkan tujuan
penulisan. Apa yang ingin dicapai penulis melalui tulisannya? Apakah
tulisan ini bertujuan untuk menghibur, memberi informasi,
membuktikan sesuatu atau mengklarifikasi? Ketiga, memikirkan sasaran.
Penulis harus memikirkan untuk siapa ia menulis dan menyesuaikannya
dengan level pendidikan, tingkat sosial, dan informasi yang diberikan.
Keempat, mengumpulkan informasi. Penulis harus mengumpulkan
informasi yang mendukung tulisannya. Kelima, mengorganisasikan ide
dan informasi. Ide dan informasi dapat diorganisasikan dalam sebuah
kerangka karangan yang memuat garis besar ide yang akan ditulis.
Tahap selanjutnya adalah tahap penulisan. Dalam tahap ini, kita
menulis menggunakan semua informasi yang sudah dipilih. Ikuti alur
kerangka karangan yang sudah dirancang sebelumnya. Tulislah kalimat
secara efektif. Selanjutnya, rangkailah kalimat tersebut menjadi paragraf
yang memenuhi persyaratan paragraf yang baik. Perhatikan penggunaan
ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Seorang penulis juga harus
mengetahui tata cara menulis judul, kutipan, tanda baca, dan daftar
pustaka.
Tahap terakhir adalah pascapenulisan. Tahap ini merupakan
tahap penyempurnaan tulisan yang sudah dibuat. Tahap pascapenulisan
terdiri dari penyuntingan dan revisi. Penyuntingan adalah proses
pemeriksaan dan perbaikan unsur tulisan seperti ejaan, tanda baca,
diksi, kalimat, serta konvensi penulisan lainnya. Adapun revisi adalah
pemeriksaan dan perbaikan isi karangan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tulisan yang
baik harus melalui tiga tahapan menulis di atas. Ketiga tahapan ini harus
dilakukan dengan saksama untuk dapat memperoleh tulisan yang
berkualitas.

Sebuah esai memiliki tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi atau pembahasan, dan simpulan atau
penutup.

a. Pendahuluan berisi penjelasan ringkas tentang tema dan ide umum yang akan dibahas,
serta latar belakang dipilihnya tema tersebut. Dengan adanya struktur ini, pembaca esai

49
akan tahu tema apa yang hendak disampaikan penulis esai dalam esainya tersebut,
serta apa latar belakang atau alasan dipilihnya tema tersebut.

Menulis adalah suatu kegiatan mengungkapkan gagasan,


pikiran, pengalaman dan pengetahuan ke dalam bentuk catatan
dengan menggunakan aksara, lambang atau simbol yang dibuat
secara sistematis sehingga dapat dipahami oleh orang lain. Kegiatan
ini merupakan sebuah proses atau rangkaian yang memerlukan
tahapan untuk dapat menghasilkan tulisan yang baik. Tahapan
tersebut adalah tahap prapenulisan, penulisan, dan pascapenulisan.

Dalam contoh model esai di atas, paragraf ini disebut sebagai paragraf pendahuluan.
Melalui paragraf ini, pembaca mengetahui tema umum yang akan dibahas oleh penulis
serta bagaimana urutan penjabaran divisi ide dalam paragraf berikutnya.

b. Isi atau pembahasan berisi penjelasan tema yang telah dijabarkan di dalam paragraf
sebelumnya. Bagian ini terdiri dari dari setidaknya satu, namun biasanya terdiri dari dua
atau lebih paragraf yang menjelaskan setiap divisi ide secara rinci dan runtut
menggunakan urutan kronologis sehingga tulisan akan terasa logis dibaca. Tahapan
awal sampai akhir sebuah proses akan tergambar dengan jelas dalam bagian ini.

Pada contoh model esai di atas, paragraf berikut merupakan isi dalam esai:
Tahap prapenulisan merupakan tahap perencanaan atau
persiapan menulis. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
tahap ini. Pertama, menentukan topik. Topik adalah inti yang
menjadi pokok permasalahan sebuah tulisan. Kedua, memikirkan
tujuan penulisan. Apa yang ingin dicapai penulis melalui tulisannya?
Apakah tulisan ini bertujuan untuk menghibur, memberi informasi,
membuktikan sesuatu atau mengklarifikasi? Ketiga, memikirkan
sasaran. Penulis harus memikirkan untuk siapa ia menulis dan
menyesuaikannya dengan level pendidikan, tingkat sosial, dan
informasi yang diberikan. Keempat, mengumpulkan informasi.
Penulis harus mengumpulkan informasi yang mendukung
tulisannya. Kelima, mengorganisasikan ide dan informasi. Ide dan

50
informasi dapat diorganisasikan dalam sebuah kerangka karangan
yang memuat garis besar ide yang akan ditulis.
Tahap selanjutnya adalah tahap penulisan. Dalam tahap ini,
kita menulis menggunakan semua informasi yang sudah dipilih. Ikuti
alur kerangka karangan yang sudah dirancang sebelumnya. Tulislah
kalimat secara efektif. Selanjutnya, rangkailah kalimat tersebut
menjadi paragraf yang memenuhi persyaratan paragraf yang baik.
Perhatikan penggunaan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Seorang penulis juga harus mengetahui tata cara menulis
judul, kutipan, tanda baca, dan daftar pustaka.
Tahap terakhir adalah pascapenulisan. Tahap ini merupakan
tahap penyempurnaan tulisan yang sudah dibuat. Tahap
pascapenulisan terdiri dari penyuntingan dan revisi. Penyuntingan
adalah proses pemeriksaan dan perbaikan unsur tulisan seperti
ejaan, tanda baca, diksi, kalimat, serta konvensi penulisan lainnya.
Adapun revisi adalah pemeriksaan dan perbaikan isi karangan.

Urutan divisi logis ide dalam esai di atas:

Tahap prapenulisan merupakan tahap perencanaan atau


persiapan menulis.

Kalimat ini adalah kalimat pembuka dari ide pertama yang ingin dijabarkan oleh
penulis. Dari kalimat ini, pembaca dapat menandai adanya awal sebuah proses yang
ingin penulis sampaikan.

Tahap selanjutnya adalah tahap penulisan.

Kalimat ini adalah transisi esai dalam urutan kronologis yang menandakan
bahwa divisi ide berikutnya akan segera dijabarkan.

Tahap terakhir adalah pascapenulisan.

51
Kalimat ini adalah kalimat transisi esai dalam urutan kronologis yang
menunjukkan keberlanjutan pembahasan divisi ide berikutnya. Transisi ini juga
memberi tanda kepada pembaca bahwa bagian ini adalah akhir proses sebuah
kegiatan atau peristiwa. Dari urutan paragraf isi di atas, terlihat jelas bagaimana
transisi esai merangkaikan divisi ide setiap paragraf secara runtut sehingga tulisan
menjadi logis dan berterima.

c. Simpulan atau penutup merupakan bagian terakhir di dalam sebuah esai berisi
simpulan dari penulis terkait tema yang telah dibahasnya sejak di bagian pendahuluan
hingga ke bagian isi. Simpulan tersebut menjadi penutup atau akhir dari sebuah esai.
Selain berisi simpulan atas tema yang dibahas, bagian ini juga bisa diisi dengan saran
penulis kepada pembaca terkait tema yang dibahas.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tulisan


yang baik harus melalui tiga tahapan menulis di atas. Ketiga tahapan
ini harus dilakukan dengan saksama untuk dapat memperoleh
tulisan yang berkualitas.

Tugas 1: Jawab pertanyaan berdasarkan esai di bawah ini.

Malam Bainai

Salah satu upacara adat yang dilakukan sebelum pernikahan yang sering digelar
oleh masyarakat Minangkabau adalah upacara adat Malam Bainai. Malam bainai ialah
malam saat calon anak daro (mempelai perempuan) berkumpul dengan kedua orang tua
dan kerabat lainnya untuk dipasangkan daun pacar merah (daun inai) yang ditumbuk
halus. Prosesi malam bainai juga dimanfaatkan oleh calon anak daro untuk meminta maaf
kepada kedua orang tua dan sanak saudara serta meminta doa restu agar pernikahan yang
akan dijalani diberi keberkahan oleh Tuhan.
Dalam upacara adat ini tiga prosesi utama yang akan dilalui oleh calon anak daro.
Pertama, bamandi-mandi (mandi). Prosesi bamandi-mandi dilaksanakan oleh keluarga
terdekat dan kedua orang tua kepada calon anak daro. Calon anak daro pertama-tama
diminta keluar dari kamar menuju tempat pemandian yang telah disiapkan. Calon anak

52
daro menggunakan pakaian adat Minang dan sunting kecil yang digunakan di atas
kepalanya. Prosesi ini hanya disimbolkan saja dengan memercikkan air kembang tujuh
rupa kepada calon anak daro menggunakan daun pandan yang diikat. Ini merupakan
ibarat mandi terakhir yang dilakukan oleh kedua orang tua kepada anak gadisnya yang
melepas masa lajang karena akan menikah.
Selanjutnya, prosesi maniti kain kuniang (berjalan di atas kain yang berwarna
kuning). Dalam tahapan kedua ini calon anak daro didampingi oleh kedua orang tua meniti
kain kuning menuju pelaminan. Ini merupakan lambang dari perjalanan hidup perempuan
semenjak kecil, remaja, hingga dewasa. Setiap kain yang dilewati akan digulung oleh dua
lelaki yang melambangkan kesiapan niniak mamak (paman dari keluarga perempuan) dan
urang sumando (ipar laki-laki) pada keluarga perempuan yang selalu siap melindungi
calon anak daro.
Tahapan puncak prosesi, bainai (memasang inai). Calon anak daro silih berganti
dipasangkan inai di kuku jari tangan oleh kedua orang tua dan kerabat dekat lainnya.
Uniknya, tidak sepuluh kuku jari tangan dipakaikan inai, melainkan hanya sembilan jari.
Karena mereka meyakini bahwa sepuluh berarti sempurna, sedangkan kesempurnaan
hanya milik Tuhan. Inai yang dipakaikan ke masing-masing kuku jari mempunyai doa dan
makna yang berbeda. Para kerabat yang memakaikan inai biasanya akan membisikkan
nasihat tentang berumah tangga kepada calon anak daro. Pemasangan inai di kuku
bertujuan memberitahukan kepada masyarakat bahwa perempuan ini bukan lagi
berstatus sebagai anak gadis namun telah menjadi seorang istri. Apabila ia berjalan
dengan seorang pria, maka masyarakat akan mengetahui bahwa mereka berdua adalah
pengantin baru sehingga tidak ada prasangka buruk terhadap mereka berdua.
Berdasarkan keseluruhan tahapan dalam prosesi ini, dapat disimpulkan bahwa
prosesi malam bainai bukan saja sekedar perayaan mengundang kerabat yang dilakukan
oleh keluarga, melainkan juga bagian dari rangkaian doa dan harapan yang dipanjatkan
oleh segenap keluarga sebelum acara pernikahan keesokan harinya.

a) Tandai semua transisi kronologis dalam esai di atas.


b) Kalimat mana saja yang menjadi penanda transisi esai?
c) Paragraf berapa saja yang menandakan proses?
d) Tentukan topik dalam setiap paragraf.

53
Tugas 2: buatlah sebuah esai proses dengan menggunakan transisi kronologis. Anda dapat
memilih salah satu dari topik berikut:

a) Cara menggunakan media digital Zoom untuk belajar.


b) Cara berkomunikasi yang efektif dalam kelompok belajar.
c) Cara menentukan pilihan jurusan ketika akan kuliah.
d) Cara memasarkan iklan yang efektif.

54
10. MENULIS ESAI: URUTAN SEBAB DAN AKIBAT

Kegiatan 10:

Tujuan: Mampu menulis esai dengan urutan sebab akibat: tinjauan umum mengenai
pengorganisasian esai dengan urutan sebab akibat, paragraf pendahuluan esai dengan urutan
sebab akibat, penanda transisi esai dengan urutan sebab akibat, pengorganisasian blok,
pengorganisasian rantai.

Esai Sebab Akibat


Esai sebab akibat adalah salah satu bentuk pengorganisasian esai yang berisi analisis
penyebab sesuatu terjadi, atau berisi analisis akibat yang ditimbulkan oleh sesuatu yang terjadi,
atau juga bisa berisi analisis tentang keduanya, yaitu tentang sebab dan akibat sesuatu terjadi.
Ketika menulis esai sebab akibat, penulis perlu menunjukkan bagaimana suatu hal
mengakibatkan hal lain secara logis dan terukur.
Pada bagian ini, Anda akan mempelajari cara menulis esai sebab akibat dengan
memaparkan sebab sesuatu terjadi, dan kemudian Anda rangkai dengan akibat yang muncul
sebagai konsekuensi yang timbul atas kejadian tersebut.

Penanda Transisi Esai dalam Sebab Akibat

Indikasi yang mencirikan esai sebab akibat adalah adanya penggunaan transisi yang
menggambarkan urutan sebab dan akibat yang kesemuanya disusun secara logis.
Berikut adalah contoh transisi sebab akibat:

Penghubung
Karena, sebab, sehingga, sampai. Ia menangis sehingga matanya bengkak.
Ia terlalu lama berjalan sampai kakinya
sakit.
Lainnya
Oleh karena itu, akibatnya, sebagai Rasa minder bisa muncul dari trauma masa
konsekuensinya, menimbulkan, muncul kecil.
dari, disebabkan oleh.

55
Banyak yang tidak taat aturan, akibatnya
macet di mana-mana.

Struktur Esai Sebab Akibat

Ada dua cara yang dapat digunakan dalam menulis esai sebab akibat, yaitu:

1. Pengorganisasian Blok
Pengorganisasian blok adalah cara menyusun esai dengan mengelompokkan paragraf
berdasarkan sebab atau alasan ke dalam satu kelompok, dan mengelompokkan semua
akibat ke dalam satu kelompok lainnya. Penulisan dapat dimulai dari kelompok
penyebab terlebih dahulu, atau bisa dimulai dari kelompok akibat terlebih dulu, atau
bisa juga dengan hanya memaparkan sebab saja atau akibat saja di dalam esai. Apabila
di dalam sebuah esai ada sebab dan akibat, maka penulisan kedua kelompok itu
dihubungkan oleh sebuah paragraf. Paragraf tersebut disebut paragraf transisi.

Model Esai
Minder
Setiap manusia yang lahir di dunia hanya membawa dua rasa takut alami, yaitu
takut pada ketinggian dan suara keras. Jika Anda sekarang punya rasa takut karena
malu, grogi, atau selain kedua rasa takut tersebut, hampir dapat dipastikan rasa takut
yang Anda miliki bukan karena secara genetis Anda miliki. Rasa takut itu disebut minder.
Minder yang Anda alami sekarang adalah pengaruh dari lingkungan Anda. Sebenarnya
minder adalah perasaan alami manusia yang diberikan Tuhan agar manusia tidak
kelewat percaya diri dan akhirnya sombong. Selain orang gila dan orang mabuk, setiap
orang waras pasti memiliki rasa minder, hanya saja konteks dan kadarnya berbeda-
beda.
Seseorang bisa menjadi minder apabila selalu dilarang, disalahkan, tidak
dipercaya, atau diremehkan oleh lingkungannya. Pengaruh lingkungan di mana
seseorang tumbuh dan berkembang memiliki kaitan yang sangat erat dengan tingkat
kepercayaan diri yang ia miliki. Pola asuh orang tua yang sering melarang dan
membatasi kegiatan anak atau selalu memarahi kesalahan anak juga bisa membuat
seseorang tumbuh menjadi manusia yang mudah minder.

56
Penyebab minder yang kedua bisa muncul dari trauma kegagalan di masa lalu,
pernah dipermalukan atau dihina di depan umum. Pernah atau sering diremehkan dan
dikucilkan oleh teman di masa sekolah bisa menimbulkan trauma yang membekas kuat
dalam memori seseorang, terutama ketika ia harus memulai lagi interaksi dalam
lingkungan baru.
Faktor ketiga yang sering membuat seseorang minder muncul dari perasaan
ketidaksempurnaan bentuk fisik sehingga merasa kurang mendapat penghargaan atau
pujian. Kurang tinggi, kurang putih, kurang langsing dan berbagai rasa kekurangan
terhadap fisik bisa membuat seseorang menjadi tidak percaya diri. Definisi cantik dan
tampan yang sering dikotak-kotakkan oleh media membuat masyarakat sedikit banyak
terpengaruh ketika menilai apakah seseorang dapat disebut cantik ataupun tampan.
Penurunan harga diri atau rasa minder yang ditimbulkan oleh faktor di atas
dapat bersifat situasional, kronis atau menahun. Hal ini dapat menjadi berbahaya jika
sudah di luar batas kewajaran dan dapat berakibat buruk terhadap kehidupan
seseorang, ibarat penyakit yang menggerogoti hidup.
Faktor pertama penyebab minder yang timbul karena seseorang sedari kecil
selalu dilarang, disalahkan, tidak dipercaya, diremehkan oleh orang tua dan
lingkungannya cenderung berakibat munculnya isolasi sosial dalam berperilaku. Ia
enggan untuk memulai hubungan atau pembicaraan, tidak ada kontak mata saat
berbicara, kurang spontan, bahkan bisa apatis terhadap lingkungan.
Trauma kegagalan di masa lalu, pernah dipermalukan atau dihina di depan
umum yang menjadi faktor kedua penyebab minder bisa mengakibatkan seseorang
takut membuat inovasi atau mengambil langkah baru dalam hidupnya. Saat teman-
temannya sudah bergerak maju dalam karir, ia cenderung statis atau diam di tempat
karena takut gagal saat mencoba sesuatu yang baru.
Rasa minder karena adanya perasaan ketidaksempurnaan bentuk fisik sebagai
faktor ketiga penyebab minder mengakibatkan seseorang menjadi bersikap terlalu
keras kepada dirinya sendiri. Ia cenderung berusaha mati-matian untuk melakukan hal
yang diyakini dapat memperbaiki ketidaksempurnaan fisiknya dan cenderung
melupakan bahwa ia juga memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain.
Dari kesemua uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa rasa minder atau rendah
diri merupakan suatu perasaan negatif terhadap diri sendiri yang berdampak hilangnya
kepercayaan seseorang atas dirinya sendiri. Perasaan ini dapat berbahaya apabila tidak
segera diatasi karena dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang di masa depan.

57
Beberapa Model Kerangka Esai Pengorganisasian Blok
A B
Pendahuluan Penutup
Penyebab 1 Pendahuluan
Penyebab 2 Penyebab
Penyebab 3 Paragraf transisi
Paragraf transisi Akibat 1
Akibat 1 Akibat 2
Akibat 2 Akibat 3
Akibat 3 Penutup

C D
Pendahuluan Pendahuluan
Akibat Akibat 1
Paragraf transisi Akibat 2
Penyebab 1 Akibat 3
Penyebab 2 Akibat 4
Penyebab 3 Penutup
Penutup

58
Tugas 1: Jawablah berdasarkan hasil pengamatan Anda terhadap esai di atas.
a) Setelah Anda membaca esai di atas, termasuk yang manakah model esai blok di atas?
b) Paragraf mana saja yang merupakan paragraf sebab?
c) Paragraf mana saja yang merupakan paragraf akibat?
d) Paragraf mana yang merupakan paragraf transisi?

2. Pengorganisasian Rantai
Pengorganisasian rantai adalah cara menyusun esai dengan cara menguraikan sebab yang
pertama dan akibatnya, kemudian dilanjutkan dengan uraian sebab yang kedua dan akibatnya,
dan sebab yang ketiga dan akibatnya sehingga membentuk sebuah rantai. Berikut adalah
penggambaran kerangka pengorganisasian rantai:

Pendahuluan
Penyebab 1
Akibat 1
Penyebab 2
Akibat 2
Penyebab 3
Akibat 3
Penutup

Model Esai
Minder
Setiap manusia yang lahir di dunia hanya membawa dua rasa takut alami, yaitu takut
pada ketinggian dan suara keras. Jika Anda sekarang punya rasa takut, malu, grogi, atau
selain kedua rasa takut tersebut, hampir dapat dipastikan rasa takut yang Anda miliki bukan
karena secara genetis Anda miliki. Rasa takut itu disebut minder. Minder yang Anda alami
sekarang adalah pengaruh dari lingkungan Anda. Sebenarnya minder adalah perasaan alami
manusia yang diberikan Tuhan agar manusia tidak kelewat percaya diri dan akhirnya

59
sombong. Selain orang gila dan orang mabuk, setiap orang waras pasti memiliki rasa minder,
hanya saja konteks dan kadarnya berbeda-beda.
Seorang bisa menjadi minder apabila selalu dilarang, disalahkan, tidak dipercaya,
diremehkan oleh lingkungannya. Pengaruh lingkungan di mana seseorang tumbuh dan
berkembang memiliki kaitan yang sangat erat dengan tingkat kepercayaan diri yang ia miliki.
Pola asuh orang tua yang sering melarang dan membatasi kegiatan anak atau selalu
memarahi kesalahan anak juga bisa membuat seseorang tumbuh menjadi manusia yang
mudah minder. Penyebab minder yang timbul karena seseorang sedari kecil mendapatkan
perlakuan seperti ini oleh orang tua dan lingkungannya cenderung berakibat munculnya
isolasi sosial dalam berperilaku. Ia enggan untuk memulai hubungan atau pembicaraan, tidak
ada kontak mata saat berbicara, kurang spontan, bahkan bisa apatis.
Penyebab minder yang kedua muncul dari trauma kegagalan di masa lalu, pernah
dipermalukan atau dihina di depan umum. Pernah atau sering diremehkan dan dikucilkan
oleh teman di masa sekolah bisa menimbulkan trauma yang membekas kuat dalam memori
seseorang, terutama ketika ia harus memulai lagi interaksi dalam lingkungan baru. Trauma
masa lalu ini jika tidak diatasi bisa mengakibatkan seseorang takut membuat inovasi atau
mengambil langkah baru dalam hidupnya. Saat teman-temannya sudah bergerak maju
dalam karir, ia cenderung statis atau diam di tempat karena takut gagal saat mencoba
sesuatu yang baru.
Faktor ketiga yang sering membuat seseorang minder muncul dari perasaan
ketidaksempurnaan bentuk fisik sehingga merasa kurang mendapat penghargaan atau
pujian. Kurang tinggi, kurang putih, kurang langsing dan berbagai rasa kekurangan terhadap
fisik bisa membuat seseorang menjadi tidak percaya diri. Definisi cantik dan tampan yang
sering dikotak-kotakkan oleh media membuat masyarakat sedikit banyak terpengaruh ketika
menilai apakah seseorang dapat disebut cantik ataupun tampan. Rasa minder karena adanya
perasaan ketidaksempurnaan bentuk fisik ini dapat mengakibatkan seseorang menjadi
bersikap terlalu keras pada dirinya sendiri. Ia cenderung berusaha mati-matian untuk
melakukan hal yang diyakini dapat memperbaiki ketidaksempurnaan fisik dirinya dan
cenderung melupakan bahwa ia juga memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain.
Dari kesemua uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa rasa minder atau rendah diri
merupakan suatu perasaan negatif terhadap diri sendiri yang berdampak hilangnya

60
kepercayaan seseorang atas dirinya sendiri. Perasaan ini dapat berbahaya apabila tidak
segera diatasi karena dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang di masa depan.

Tugas 2: Pilihlah sebuah topik untuk kemudian dijadikan dua bentuk esai sebab akibat menggunakan
pengorganisasian blok dan pengorganisasian rantai.

61
11. MENULIS ESAI: URUTAN PERBANDINGAN KONTRAS

Kegiatan 11:

Tujuan: Mampu menulis esai dengan urutan perbandingan dan kontras: tinjauan umum mengenai
pengorganisasian esai dengan urutan perbandingan dan kontras, paragraf pendahuluan esai dengan
urutan perbandingan dan kontras, penanda transisi esai dengan urutan perbandingan dan kontras.

Esai Perbandingan dan Kontras


Esai perbandingan dan kontras adalah salah satu bentuk pengorganisasian esai yang berisi analisis
tentang persamaan dan perbedaan dua hal sebagai topik utama. Esai jenis ini baik sekali untuk mendorong
pemikiran kritis, penalaran analitis, dan penulisan yang tertata karena penulis dilatih untuk memandang
subjek menggunakan persamaan dan perbedaan antara dua perspektif dalam satu topik.
Pada bagian ini, Anda akan mempelajari cara menulis esai perbandingan dan kontras dengan
terlebih dahulu menentukan dua hal yang akan diperbandingkan, dan kemudian mengelompokkan semua
persamaan ke dalam sebuah kelompok, serta mengelompokkan semua perbedaan ke dalam kelompok
lainnya.

Penanda Transisi Esai dalam Perbandingan dan Kontras

Indikasi yang mencirikan esai perbandingan dan kontras adalah adanya penggunaan transisi yang
menggambarkan urutan perbedaan dan persamaan yang kesemuanya disusun secara logis.
Berikut adalah contoh transisi perbandingan dan kontras:

Penghubung
Tetapi, melainkan, sedangkan, akan tetapi, Jenis pekerjaan kami sama namun gaji kami
sebaliknya, padahal, namun, dan, atau, serta, berbeda.
meskipun, walaupun. Udara di Jakarta panas, sebaliknya, di Jogja
cukup dingin.
Lainnya

62
Seperti, juga, serupa dengan, demikian halnya, Kondisi lalu lintas di kedua kota ini tidak jauh
mirip dengan, tidak jauh berbeda, berbeda.
dibandingkan dengan. Wajahnya serupa dengan saudaranya.

Struktur Esai Perbandingan dan Kontras

Ada dua cara yang dapat digunakan dalam menulis esai perbandingan dan kontras, yaitu:
1. Pengorganisasian Topik Perbandingan
Pengorganisasian topik perbandingan adalah cara menyusun esai dengan menentukan hal apa
saja yang akan diperbandingkan atau dikontraskan. Setiap hal yang diperbandingkan akan
menjadi topik paragraf dalam esai. Susunan topik dapat bebas dilakukan berdasarkan preferensi
penulis. Berikut contoh penyusunan topik dan perbandingannya:

Hal yang SMA Kuliah Hasil Perbandingan


Diperbandingkan
Jadwal belajar Teratur Berubah-ubah Berbeda
Cara belajar Peran guru Dituntut mandiri dan Berbeda
dominan berinisiatif mencari
tahu sendiri
Sikap pendidik Sangat Tidak akan Berbeda
memperhatikan memperhatikan satu-
peserta didik, jika persatu jika yang
terlambat dimarahi bersangkutan tidak
atau tidak boleh berinisiatif
masuk sekolah, berkonsultasi, tidak
tidak menagih tugas yang
mengumpulkan tidak dikumpulkan,
tugas akan ditagih tidak akan dilarang
dan dihukum masuk kampus jika
terlambat

63
Kebebasan belajar Tidak bisa memilih Bisa memilih kelas, Berbeda
kelas, mata memiliki mata kuliah
pelajaran yang pilihan yang
akan diambil, bisa/tidak diambil,
ataupun memilih bisa memilih dosen
guru
Kelompok sosial Peserta didik Peserta didik memiliki Sama
memiliki kelompok kelompok sosial
sosial pertemanan pertemanan

Berdasarkan perbandingan di atas, dapat dibuat kerangka karangan sebagai berikut:

Pendahuluan
Isi:
a. Jadwal belajar
b. Cara belajar
c. Sikap pendidik
d. Kebebasan belajar
e. Kelompok sosial
Penutup

Model Esai
SMA dan Kuliah

Belajar merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan manusia sepanjang


hidupnya. Itulah sebabnya setelah tamat sekolah menengah atas atau SMA, banyak orang
memilh untuk meneruskan belajar di perguruan tinggi atau kuliah. Masa kuliah adalah
dimulainya seseorang mengalami perubahan kondisi belajar dari masa belajar di SMA
dengan belajar di perguruan tinggi.
Perubahan kondisi belajar ini akan menciptakan empati sesame peserta didik
karena merasa memiliki “kesamaan nasib” ketika merasa bingung saat pertama kali
memasuki lingkungan baru. Empati ini kemudian akan mendekatkan mereka dan

64
menciptakan kelompok sosial yang lebih sering disebut dengan istilah “gank”. Hampir
semua peserta didik memiliki kelompok sosial terlepas seberapa besar jumlahnya.
Kelompok sosial ini bisa terjalin secara alami karena mereka pernah mengikuti kelas yang
sama atau karena mereka memiliki minat yang sama sehingga tergabung dalam satu grup
peminatan.
Selain memiliki kesamaan dari segi kelompok sosial, ada beberapa perbedaan
antara belajar di SMA dengan di perguruan tinggi. Perbedaan yang pertama adalah, jadwal
belajar di SMA biasanya penuh dan telah ditentukan oleh pihak kurikulum sekolah. Siswa
tidak dapat memilih pelajaran sesuka hati dan bersekolah dengan pola datang pagi pulang
sore. Sedangkan di universitas, mahasiswa dapat memilih mata kuliah yang ia inginkan
sesuai dengan kewajiban dan kebutuhannya. Karena mata kuliah yang dipilih sendiri ini,
jadwal pun menjadi tidak teratur. Jadwal masuk mahasiswa tergantung pada mata kuliah
yang diambil. Terkadang seorang mahasiswa dapat tidak masuk di pagi hari, dan baru
mendapat pelajaran di sore harinya, bahkan kadang tidak ada mata kuliah sama sekali
dalam satu hari.
Perbedaan yang kedua adalah, saat di SMA biasanya siswa lebih pasif. Pelajaran
terpusat dari guru dan siswa biasanya hanya menerima mentah-mentah pelajaran tersebut
dari guru. Di SMA pun, kerap kali biasanya gurulah yang mengejar-ngejar siswa jika ada
ketidakberesan dalam belajar siswa. Namun, mahasiswa dituntut lebih mandiri di
universitas. Dalam belajar, mahasiswa harus lebih aktif dan berusaha mencari sendiri hal
yang dibutuhkannya untuk belajar. Mahasiswa harus banyak berinisiatif dan kreatif dalam
belajar. Mahasiswa tidak bisa bergantung kepada dosen dan mahasiswalah yang harus
mengejar dosen jika ada keperluan. Dosen tidak akan mencari mahasiswa bermasalah yang
tidak mau berinisiatif untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.
Perbedaan yang ketiga terletak pada gaya mengajar guru atau dosen. Di SMA,
biasanya gaya mengajar para guru bersifat homogen. Masuk ke kelas, menjelaskan panjang
lebar, memberi catatan, tugas dan ulangan. Namun, di bangku kuliah gaya mengajar dosen
sangat berbeda dengan guru di SMA. Gaya mengajar setiap dosen cenderung berbeda-
beda. Misalnya, ada dosen yang tidak masalah kalau ada mahasiswa yang terlambat.
Namun, ada juga dosen yang tidak mengizinkan mahasiswa masuk kelas jika terlambat.
Contoh lain, ada dosen yang menjelaskan materi dengan sangat rinci dan luas, tetapi ada

65
juga dosen yang menjelaskan dengan singkat dan hanya akan menjelaskan lebih detail jika
ditanya oleh mahasiswanya.
Perbedaan yang lainnya adalah siswa di SMA seringkali dimarahi atau bahkan
dihukum karena terlambat, tidak mencatat, tidak membuat tugas, sering bolos, atau bahkan
tidak ikut ujian. Hal ini sangat berbeda dengan keadaan di universitas yang cenderung
bebas. Saat di universitas, tidak akan ada yang memarahi jika mahasiswa tidak mengerjakan
tugas, atau bahkan jika tidak ikut ujian. Semuanya tergantung kepada diri sendiri. Dosen
hanya melaksanakan kewajibannya sebagai pengajar dan tidak akan mengingatkan kita
untuk melakukan ini itu. Namun, kebebasan ini bukanlah kesempatan untuk bermain-main.
Justru ini merupakan tantangan untuk dapat mengatur diri sendiri tanpa bantuan orang
lain. Seseorang yang berkuliah harus siap secara mental agar tidak terjerumus ke dalam
kebebasan yang ada.
Sebenarnya masih banyak yang dapat diuraikan ketika membandingkan kondisi
antara belajar di SMA dengan belajar di universitas. Namun, pada intinya semuanya kembali
kepada diri masing-masing. Belajar di universitas butuh kesiapan diri tinggi. Jika tidak
memiliki rasa tanggung jawab, mahasiswa akan tertinggal pelajaran dan akan mengalami
kerugian yang besar karena waktu tidak akan berputar kembali.

2. Pengorganisasian Blok
Pengorganisasian blok adalah cara menyusun esai dengan mengelompokkan paragraf
berdasarkan persamaan ke dalam satu kelompok, dan mengelompokkan semua perbedaan ke
dalam satu kelompok lainnya. Penulisan dapat dimulai dari kelompok persamaan terlebih dahulu,
atau bisa juga dimulai dari kelompok perbedaan lebih dulu. Kedua kelompok lalu dihubungkan
oleh paragraf transisi.

Pendahuluan
Isi:
a. Perbedaan
1. Jadwal belajar
2. Cara belajar
3. Sikap pendidik

66
4. Kebebasan belajar

Paragraf transisi

b. Persamaan
Kelompok sosial

Penutup

Model Esai
SMA dan Kuliah

Belajar merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan manusia sepanjang hidupnya.
Itulah sebabnya setelah tamat sekolah menengah atas atau SMA, banyak orang memilh
untuk meneruskan belajar di perguruan tinggi atau kuliah. Masa kuliah adalah dimulainya
seseorang mengalami perubahan kondisi belajar dari masa belajar di SMA dengan belajar di
perguruan tinggi.
Dari berbagai segi terdapat banyak perbedaan antara belajar di SMA dengan di
perguruan tinggi. Perbedaan yang pertama adalah, jadwal belajar di SMA biasanya penuh
dan telah ditentukan oleh pihak kurikulum sekolah. Siswa tidak dapat memilih pelajaran
sesuka hati dan bersekolah dengan pola datang pagi pulang sore. Sedangkan di universitas,
mahasiswa dapat memilih mata kuliah yang ia inginkan sesuai dengan kewajiban dan
kebutuhannya. Karena mata kuliah yang dipilih sendiri ini, jadwal pun menjadi tidak teratur.
Jadwal masuk manusia menjadi tergantung pada mata kuliah yang diambil. Terkadang
seorang mahasiswa dapat tidak masuk di pagi hari, dan baru mendapat pelajaran di sore
harinya, bahkan kadang tidak ada mata kuliah sama sekali dalam satu hari.
Perbedaan yang kedua adalah, saat di SMA biasanya siswa lebih pasif. Pelajaran
terpusat dari guru dan siswa biasanya hanya menerima mentah-mentah pelajaran tersebut
dari guru. Di SMA pun, kerap kali biasanya gurulah yang mengejar-ngejar siswa jika ada
ketidakberesan dalam belajar siswa. Namun, mahasiswa dituntut lebih mandiri di
universitas. Dalam belajar, mahasiswa harus lebih aktif dan berusaha mencari sendiri hal
yang dibutuhkannya untuk belajar. Mahasiswa harus banyak berinisiatif dan kreatif dalam

67
belajar. Mahasiswa tidak bisa bergantung kepada dosen dan mahasiswalah yang harus
mengejar dosen jika ada keperluan. Dosen tidak akan mencari mahasiswa bermasalah yang
tidak mau berinisiatif untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.
Perbedaan yang ketiga terletak pada gaya mengajar guru atau dosen. Di SMA,
biasanya gaya mengajar para guru bersifat homogen. Masuk ke kelas, menjelaskan panjang
lebar, memberi catatan, tugas dan ulangan. Namun, di bangku kuliah gaya mengajar dosen
sangat berbeda dengan guru di SMA. Gaya mengajar setiap dosen cenderung berbeda-beda.
Misalnya, ada dosen yang tidak masalah kalau ada mahasiswa yang terlambat. Namun, ada
juga dosen yang tidak mengizinkan mahasiswa masuk kelas jika terlambat. Contoh lain, ada
dosen yang menjelaskan materi dengan sangat rinci dan luas, tetapi ada juga dosen yang
menjelaskan dengan singkat dan hanya akan menjelaskan lebih detail jika ditanya oleh
mahasiswanya.
Perbedaan yang lainnya adalah siswa di SMA seringkali dimarahi atau bahkan
dihukum karena terlambat, tidak mencatat, tidak membuat tugas, sering bolos, atau bahkan
tidak ikut ujian. Hal ini sangat berbeda dengan keadaan di universitas yang cenderung bebas.
Saat di universitas, tidak akan ada yang memarahi jika mahasiswa tidak mengerjakan tugas,
atau bahkan jika tidak ikut ujian. Semuanya tergantung kepada diri sendiri. Dosen hanya
melaksanakan kewajibannya sebagai pengajar dan tidak akan mengingatkan kita untuk
melakukan ini itu. Namun, kebebasan ini bukanlah kesempatan untuk bermain-main. Justru
ini merupakan tantangan untuk dapat mengatur diri sendiri tanpa bantuan orang lain.
Seseorang yang berkuliah harus siap secara mental agar tidak terjerumus ke dalam
kebebasan yang ada.
Terlepas dari berbagai perbedaan yang ada, tidak semuanya benar-benar berbeda.
Ada juga sedikit persamaan antara kondisi belajar di SMA dan kuliah. Persamaan ini mengacu
kepada kelompok sosial siswa atau mahasiswa.
Baik siswa maupun mahasiswa pasti memiliki kelompok sosial yang lebih sering
disebut dengan istilah “gank”. Hampir semua peserta didik memiliki kelompok sosial terlepas
seberapa besar jumlahnya. Kelompok sosial ini bisa terjalin secara alami karena mereka
pernah mengikuti kelas yang sama atau karena mereka memiliki minat yang sama sehingga
tergabung dalam satu grup peminatan.
Sebenarnya masih banyak yang dapat diuraikan ketika membandingkan kondisi
antara belajar di SMA dengan belajar di universitas. Namun, pada intinya semuanya kembali

68
kepada diri masing-masing. Belajar di universitas butuh kesiapan diri tinggi. Jika tidak
memiliki rasa tanggung jawab, mahasiswa akan tertinggal dan akan mengalami kerugian
yang besar karena waktu tidak akan berputar kembali.

Tugas 1: Jawablah berdasarkan hasil pengamatan Anda terhadap esai di atas.


a) Setelah Anda membaca esai pengorganisasian blok di atas, tandai mana saja yang
termasuk transisi esai blok dan kontras.
b) Apa pernyataan tesis dari paragraf kedua, ketiga, keempat, dan kelima?
c) Paragraf mana yang merupakan paragraf transisi?

Tugas 2: Pilihlah sebuah topik untuk kemudian dijadikan dua bentuk esai perbandingan dan kontras
menggunakan pengorganisasian blok dan pengorganisasian rantai.

69
12. MENULIS ESAI: ARGUMENTATIF

Kegiatan 12:

Tujuan: Mampu menulis esai argumentatif dengan urutan paragraf argumen yang logis: tinjauan umum
mengenai pengorganisasian argumentatif, langkah-langkah penulisan esai argumentatif.

Esai Argumentatif
Esai argumentatif adalah esai yang dibuat untuk menegaskan posisi penulis terhadap sebuah
topik. Esai jenis ini baik sekali untuk mendorong pemikiran kritis, penalaran analitis, dan penulisan yang
tertata karena penulis dilatih menggunakan argumen logis disertai bukti pendukung yang menunjang
dalam memandang suatu topik. Sebuah esai argumentatif yang baik harus memiliki: penjelasan terhadap
sebuah topik, pernyataan tesis yang jelas, simpulan argumen pihak lawan, sanggahan terhadap argumen
lawan, dan argumen penulis.
Pada bagian ini, Anda akan mempelajari cara menulis esai argumentatif dengan terlebih dahulu
menentukan posisi Anda dalam topik yang diangkat. Setelah itu, lakukan riset untuk memahami topik
secara lebih mendalam. Buat kerangka esai, dan mulailah menyusun pendahuluan serta tesis esai.
Kemudian, isi tubuh esai dengan berbagai argumentasi yang kohesif atau padu, dan tutup esai dengan
simpulan yang kokoh serta mampu merekatkan seluruh informasi yang tercantum di sepanjang esai.

Struktur Esai Argumentatif

Ada dua cara yang dapat digunakan dalam menulis esai argumentatif. Perhatikan diagram berikut:

Pengorganisasian Blok Pengorganisasian Topik


 Pendahuluan: pengenalan topik dan  Pendahuluan: pengenalan topik dan
pernyataan tesis esai pernyataan tesis esai
 Isi:  Isi
a. Blok 1

70
1) Simpulan argumen lawan a. Argumen pertama lawan dan
2) Sanggahan terhadap argumen sanggahan Anda disertai argumen
pertama b. Argumen kedua lawan dan
3) Sanggahan terhadap argumen sanggahan Anda disertai argumen
kedua c. Argumen ketiga lawan dan
4) Sanggahan terhadap argumen sanggahan Anda disertai argumen
ketiga
b. Blok 2
1) Argumen pertama Anda
2) Argumen pertama Anda
3) Argumen pertama Anda
 Simpulan: simpulan argumen Anda Simpulan: simpulan argumen Anda

1. Pengorganisasian Blok
Pengorganisasian blok adalah cara menyusun esai dengan mengelompokkan paragraf
berdasarkan argumen pihak lawan beserta sanggahan terhadap semua argumennya ke dalam
satu kelompok, dan mengelompokkan semua argumen penulis ke dalam satu kelompok lainnya.

Model Esai

Sekolah Homogen

Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang mengutamakan pendidikan


untuk perkembangan rakyat dan negaranya. Berbagai macam bentuk lembaga pendidikan
telah berdiri di Indonesia sejak zaman penjajahan, baik sekolah negeri, swasta, hingga yayasan
serta pondok pesantren.
Jenis sekolah yang diterapkan di Indonesia pun bervariasi macamnya, antara lain adalah
sekolah homogen dan sekolah heterogen. Sekolah homogen banyak memiliki kelebihan
sehingga layak dipertahankan terlepas dari adanya pendapat kontra terhadap sekolah ini.
Pendapat kontra yang muncul berasal dari pemikiran banyaknya siswa dianggap lebih tertarik
masuk ke sekolah heterogen dibanding sekolah homogen dengan alasan agar tidak bosan
dalam belajar, dapat mengenal lawan jenis lebih jauh, dan lebih semangat dalam belajar.

71
Anggapan ini tidak bisa dikatakan benar sepenuhnya mengingat banyak juga peminat yang
merasa lebih dapat fokus belajar di sekolah homogen.
Selain faktor minat, banyak persepsi negatif masyarakat tentang ini. Mereka
beranggapan sekolah homogen kurang menarik karena tidak ada lawan jenis di wilayah
sekolah. Akibatnya, yang menjadi perhatian adalah hanya teman-teman satu sekolah dan
guru yang rata-rata adalah bukan lawan jenis. Hal ini berdampak buruk pada perkembangan
jiwa remaja. Secara perlahan, siswa cenderung lebih menyukai kawan sesama jenis dan tak
dapat mengekspresikan bentuk perasaaannya kepada lawan jenis yang juga menyebabkan
timbulnya kelompok tersendiri dalam sekolah. Namun anggapan ini ditepis oleh (Iqbal, 2018;
Munandar, 2016; dan Faustina, 2016) dalam penelitian mereka yang secara selaras
menyatakan bahwa sekolah homogen justru membuat para siswa merasa lebih bersemangat
belajar karena mereka merasa tidak berjarak saat berdiskusi dengan teman sekelas. Rasa
sungkan karena perbedaan lawan jenis juga tidak ada. Mereka pun merasa tetap memiliki
ketertarikan dengan lawan jenis walaupun bersekolah di sekolah homogen.
Menyikapi permasalahan tersebut, sebenarnya sekolah homogen mempunyai banyak
kelebihan yang dapat membentuk karakter siswa. Kelebihan itu antara lain adalah terciptanya
kebebasan berpendapat dan berekspresi pada diri remaja yang membuat mereka lebih aktif.
Murid di sekolah homogen adalah sesama jenis sehingga dengan begitu tidak ada batasan dan
penghalang bagi mereka untuk berekspresi. Interaksi antarsiswa lebih terbuka. Jika di sekolah
heterogen, kebanyakan siswa merasa malu jika ingin bertanya tentang suatu topic pelajaran.
Contohnya, dalam pelajaran biologi yang mempelajari masalah reproduksi. Campur baur
antara murid laki-laki dan murid perempuan menyebabkan siswa terhalang untuk bertanya.
Selain itu, pergaulan di sekolah homogen lebih terjaga dibanding sekolah heterogen
karena tak ada lawan jenis dalam sekolah tersebut. Dalam sekolah heterogen kemungkinan
terjadinya free sex, berpacaran, kenakalan remaja, tawuran, dan lain sebagainya lebih besar
karena banyaknya kebebasan yang tercipta di sana.
Dengan teman yang semuanya adalah perempuan, murid perempuan di sekolah homogen
dapat membuatnya terlatih bertindak mandiri dan tidak bergantung kepada lawan jenis.
Selain itu, kefokusan siswa dalam belajar juga lebih tinggi karena tak terganggu oleh lawan
jenis. Persaingan yang tercipta pun semakin kuat antara siswa satu dan lainnya.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa perempuan akan lebih baik berada di
sekolah homogen daripada di sekolah heterogen, baik dari segi akademis maupun konsep diri

72
(Maersh, 2004; Kayes, 2004; Schemo, 2004; Takahashi, 1997). Ketidakhadiran siswa dengan
jenis kelamin yang berbeda sebagai teman bersaing merupakan suatu hal yang penting dalam
membentuk identitas seksual dan pekerjaan individu di masa depan. Berkaitan dengan
perkembangan identitas diri remaja putri, sekolah homogen dapat membantu mengatasi
hambatan dari stereotype budaya dan ekspektasi sosial. Sekolah homogen memberikan
kesempatan yang lebih luas pada remaja putri untuk melakukan eksplorasi identitas ideologi
dan interpersonal, dibanding dengan sekolah homogen.
Berdasarkan kelebihan yang terdapat dalam sekolah homogen, dapat disimpulkan
bahwa sekolah homogen perlu untuk dikembangkan. Sedangkan pengaruh buruk di dalamnya
dapat tertutupi dengan banyaknya kelebihan dan tidak akan timbul jika siswa mempunyai
niat, tekad, dan usaha yang kuat dalam belajar, serta ditunjang oleh lingkungan sehat dalam
tumbuh kembang mereka.

Tugas 1: Jawablah berdasarkan hasil pengamatan Anda terhadap esai di atas.


a) Setelah Anda membaca esai pengorganisasian blok di atas, apa pernyataan tesis dari esai
argumen ini?
b) Kalimat mana yang memuat argumen pertama?
c) Kalimat mana yang memuat argumen kedua?
d) Kalimat mana yang memuat argumen ketiga?

Tugas 2: Ubahlah esai pengorganisasian blok di atas menjadi esai pengorganisasian topik.

Tugas 3: Buatlah esai argumentatif tentang gugatan UU No. 32 Tahun 2020 tentang Penyiaran yang
digugat oleh RCTI.

73
13. Menulis Referensi dengan Memanfaatkan Perangkat Lunak Mendeley

Kegiatan 13:

Tujuan: Mampu menulis referensi dengan memanfaatkan perangkat lunak Mendeley: tinjauan umum
mengenai mempersiapkan database referensi, mengelola database referensi, melakukan sitasi dalam
Microsoft Word, dan melatih ketepatan menulis referensi menggunakan Mendeley.

Apa itu Mendeley?

Pada bagian ini, Anda akan mempelajari menulis referensi dengan memanfaatkan perangkat
lunak Mendeley. Mendeley adalah salah satu perangkat lunak manajemen referensi berbasis open source
yang dapat diperoleh secara gratis dan mendukung berbagai platform seperti Microsoft Windows, Apple
MacOS, maupun Linux. Versi terbaru dari Mendeley bahkan sudah mendukung sistem operasi Android
sehingga perangkat ini dapat digunakan pada ponsel. Mendeley merupakan kombinasi dari aplikasi
desktop dan situs web yang dapat digunakan untuk mengelola, berbagi, dan mencari referensi.

Langkah persiapan menggunakan Mendeley


1. Unduh perangkat di https://www.mendeley.com
2. Buatlah akun secara gratis setelah Anda mengunduh perangkat.
3. Setelah itu, bukalah perangkat Mendeley. Pilih “Tools” dan instal Ms Word Plugin.

74
4. Setelah itu, masukkan semua dokumen referensi yang Anda miliki dengan mengklik tombol
“Add”. Anda dapat memilih gaya penulisan seperti apa yang diinginkan (APA, MLA, Chicago,
Harvard-anglia, Turabian, dll.).

75
5. Mendeley siap digunakan. Saat ingin membuat daftar pustaka atau referensi, klik “Insert
Bibliography” dan tulis nama orang atau judul tulisan/artikel/buku yang ingin dijadikan referensi.

6. Jika Anda ingin membuat kutipan, klik “Insert Citation” dan tulis nama orang atau judul
tulisan/artikel/buku yang ingin dikutip.

76
77
DAFTAR PUSTAKA

American Psychological Association. (2020). Publication Manual of the American Psychological Association. 7th
Edition: Association, American Psychological: Books.

Balakrishnan, Azman, M. N. Z. & Mustapha, R. (2016). Journal Writing and Publishing: A Researcher’s Guide.
Tanjong Malim: Universiti Pendidikan Sultan Idris.

Kalidjernih, F.K. (2010) Penulisan Akademik: Esai, Makalah, Artikel Jurnal Ilmiah, Skripsi, Tesis, Disertasi.
Bandung: Penerbit Widya Aksara Press

Lester, J. D. & Lester, J. D. Jr. (2015). Writing Research Papers. Essex: Pearson Education Limited.

McClain, M. & Roth, J.D. Writing Great Essays. New York: McGraw-Hill.

Oshima, A. & Hogue, A. (1999). Writing Academic English. Third Edition. New York: Addison Wesley
Longman

Oshima, A. & Hogue, A. (2005). Writing Academic English. Fourth Edition. New York: Addison Wesley
Longman

Universitas Negeri Malang. (2017). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang : Universitas Negeri
Malang.

78
LAMPIRAN: RPS

UNIVERSITAS PANCASILA
MATA KULIAH WAJIB UMUM (MKWU)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

: Semua Program
Nama Program Studi Semester :1 No.Dokumen :
Studi
: Pendidikan Bahasa
Nama Mata Kuliah Beban SKS :2 Unit Penyelenggara : Universitas
Indonesia
Kode Mata Kuliah : Tgl/bln/thn : 2020 No. Revisi :
Dosen Pengampu
Capaian Pembelajaran Lulusan Sikap:
yang dibebankan pada mata
kuliah 1. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan
peradaban berdasarkan Pancasila (S3).
2. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan
orisinal orang lain (S5).
3. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik (S8).
4. Meningternalisasi nilai-nilai ke-IKHLAS-an, yaitu integritas, kompeten, harmoni, loyalitas, antusias, dan soliditas
(S11).

Penguasaan Pengetahuan:
Menguasai konsep teoretis tentang penulisan Ilmiah (PP1).
Menguasai konsep teoretis tentang penulisan paragraf dalam Bahasa Indonesia (PP2).
Menguasai konsep teoretis tentang penulisan Esai dalam Bahasa Indonesia (PP3).

Keterampilan Umum:
1. mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau
keahliannya serta sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan; implementasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang
keahliannya (KU1);
2. Mampu menunjukkan kinerja akademik secara mandiri, bermutu, dan terukur (KU2).
3. Menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan
mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi (KU4).

79
4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin
kesahihan dan mencegah plagiasi (KU9).

Keterampilan Khusus:
Mampu menyusun karya tulis ilmiah dalam berbagai bentuk (tugas akhir, skripsi, makalah, artikel ilmiah) dengan
menerapkan kaidah penulisan ilmiah (KK1)
Capaian Pembelajaran Mata Setelah mempelajari mata kuliah ini, mahasiswa mampu menyusun karya tulis ilmiah (Esai).
kuliah
Deskripsi Mata Kuliah Pada mata kuliah ini, mahasiswa mempelajari penulisan artikel ilmiah (esai) yang dimulai dari merumuskan judul,
menyusun paragraf yang logis, yang meliputi struktur paragraf, kesatuan dan keherensi, pendukung konkret, dilanjutkan
dengan struktur esai yang meliputi paragraf pembuka, paragraf tubuh, dan paragraf penutup. Selanjutnya, mahasiswa
diberikan berbagai jenis pola pengorganisasian esai yang meliputi: urutan kronologis, divisi logis ide, urutan sebab
akibat, urutan perbandingan dan kontras, serta esai argumentatif. Selain itu, mahasiwa juga diberikan cara
menggunakan perangkat lunak Mandeley untuk menulis referensi.
Penilaian Tugas = 50%, UTS = 20%, UAS = 30%
Matakuliah Prasyarat :

Sub-CPMK Pengalaman
Waktu Penilaian
Minggu (Kemampuan Metode Belajar
Bahan Kajian yang
ke- Akhir yang Pembelajaran (Deskripsi Kriteria & Bobot
disediakan Indikator
diharapkan) Tugas) Instrumen (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Memahami seluk RPS (kontrak Kuliah); Bentuk: TM: Menganalisis •Kriteria: Ketepatan 2,5%
beluk Esai Teks ilmiah dan kuliah 1x(2x50”) struktur esai; Ketepatan dan memahami
nonilmiah; Tinjauan luring/daring/ BT: Paragraf Penguasaan Kerangka Esai
umum tentang esai E-learning.: 1x(2x60”) Pendahuluan Nontes:
Kerangka esai: Paragraf • Metode: BM: (Pernyataan Presentasi
1 pendahuluan (Pernyataan Discovery 1x(2x60”) Umum; Partisipasi
umum; Paragraf Tubuh; Learning Pernyataan
Pernyataan tesis); • Media: Tesis); Paragraf
Paragraf Penyimpul; Komputer Tubuh; Paragraf
Penanda transisi antar dan LCD Penyimpul
paragraf. Contoh Esai Proyektor
Mampu memilih Memilih dan Bentuk: TM: Curah pendapat •Kriteria: Ketepatan 2,5%
topik dan mempersempit topik, kuliah 1x(2x50”) mengenai topik; Ketepatan dan memilih dan
2
merumuskan judul merumuskan judul esai. luring/daring/ BT: mempersempit Penguasaan merumuskan
esai E-learning.: 1x(2x60”) topik; judul esai

80
Sub-CPMK Pengalaman
Waktu Penilaian
Minggu (Kemampuan Metode Belajar
Bahan Kajian yang
ke- Akhir yang Pembelajaran (Deskripsi Kriteria & Bobot
disediakan Indikator
diharapkan) Tugas) Instrumen (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
• Metode: BM: merumuskan Nontes:
Discovery 1x(2x60”) judul esai. Presentasi
Learning Partisipasi
• Media:
Komputer
dan LCD
Proyektor

Mampu menulis Tinjauan umum mengenai Bentuk: TM: Meninjau • Kriteria: •Ketepatan 5%
paragraf dengan pengorganisasian kuliah 1x(2x50”) pengorganisasia Ketepatan dan menulis
pengorganisasian paragraf; contoh paragraf luring/daring/ BT: n paragraf Penguasaan paragraf
paragraf yang yang baik; tiga bagian E-learning.: 1x(2x60”) (kalimat topik, nontes: sesuai dengan
benar paragraf; kalimat topik, • Metode: BM: topik, ide Presentasi pengorganisas
topik, ide pengontrol, Role Play & 1x(2x60”) pengontrol, Ketepatan ian yang tepat;
kalimat pendukung); Simulation kalimat menulis
kalimat penyimpul • Media: pendukung; paragraf
3 Komputer kalimat dengan
dan LCD penyimpul; pengorganisasi
Proyektor menulis an yang tepat,
atau gawai paragraf degan
dan internet pengorganisasia
n yang benar

Mampu menulis Syarat Kesatuan dan Bentuk: TM: Mengidentifikasi •Kriteria: •Ketepatan 5%
paragraf yang koheren paragraf; contoh kuliah 1x(2x50”) kesatuan dan Ketepatan dan Menyusun
memenuhi Syarat Paragraf yang memiliki luring/daring/ BT: koherensi; Penguasaan paragraf yang
kesatuan dan syarat kesatuan dan E-learning.: 1x(2x60”) Kesatuan: Nontes & test: memenuhi
4 koherensi koherensi; syarat • Metode: BM: Membuat bagan Menyusun syarat
keaatuan; syarat Role Play & 1x(2x60”) paragraf; paragraf kesatuan dan
koherensi: Pengulangan Simulation Koheren: keherensi
kata benda kunci, • Media: Tugas:
penggunaan pronomina Komputer

81
Sub-CPMK Pengalaman
Waktu Penilaian
Minggu (Kemampuan Metode Belajar
Bahan Kajian yang
ke- Akhir yang Pembelajaran (Deskripsi Kriteria & Bobot
disediakan Indikator
diharapkan) Tugas) Instrumen (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
yang konsisten; dan LCD Menulis
penggunaan penanda Proyektor paragraf yang
transisi; jenis-jenis atau gawai memenuhi
penanda transisi dan internet syarat kesatuan
dan keherensi
Mampu menulis Contoh paragraf dengan Bentuk: TM: Mengidentifikasi •Kriteria: •Ketepatan 5%
paragraf dengan berbagai Urutan Logis; kuliah 1x(2x50”) urutan logis; Ketepatan dan Menyusun
berbagai Jenis- Urutan Kronologis; Urutan luring/daring/ BT: Tugas:Menulis Penguasaan paragraf
jenis Urutan Logis Kepentingan/Divisi logis; E-learning.: 1x(2x60”) paragraf dalam Nontes & test: dalam
perbandingan & kontras. • Metode: BM: berbagai urutan Menyusun berbagai
Role Play & 1x(2x60”) logis paragraf dalam urutan logis
5 Simulation berbagai urutan
• Media: logis
Komputer
dan LCD
Proyektor
atau gawai
dan internet
Mampu menyuplai Fakta versus opini; Bentuk: TM: Menganalisis •Kriteria: •Ketepatan 5%
dukungan konkret pendukung konkret: kuliah 1x(2x50”) perbedaan Ketepatan dan Menyusun
yang rinci terhadap contoh, statistik luring/daring/ BT: antara fakta dan Penguasaan paragraf
pernyataan yang E-learning.: 1x(2x60”) opini; Menyuplai Nontes & test: dengan
ditulis (1) • Metode: BM: pendukung Menyusun pendukung
Role Play & 1x(2x60”) konkret dalam paragraf konkret
6 Simulation paragraf berupa dengan
• Media: contoh dan pendukung
Komputer statistik. konkret
dan LCD
Proyektor
atau gawai
dan internet
Mampu menyuplai Kutipan; parafrasa; Bentuk: TM: Berlatih •Kriteria: •Ketepatan 5%
7 dukungan konkret ringkasan; sitasi 1x(2x50”) memparafrasa; Ketepatan dan Menyusun
yang rinci terhadap BT: Penguasaan paragraf

82
Sub-CPMK Pengalaman
Waktu Penilaian
Minggu (Kemampuan Metode Belajar
Bahan Kajian yang
ke- Akhir yang Pembelajaran (Deskripsi Kriteria & Bobot
disediakan Indikator
diharapkan) Tugas) Instrumen (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
pernyataan yang kuliah 1x(2x60”) meringkas; dan parafrasa; dengan
ditulis (2) luring/daring/ BM: menyitasi ringkasan, sitasi pendukung
E-learning.: 1x(2x60”) Nontes & test: konkret berupa
• Metode: Menyusun parafrasa;
Role Play & paragraf ringkasan
Simulation dengan
• Media: pendukung
Komputer konkret berupa
dan LCD parafrasa;
Proyektor ringkasan
atau gawai
dan internet

8. EVALUASI TENGAH SEMESTAR (UTS): Materi: Minggu I-VII): Membuat Paragraf dalam berbagai urutan logis: 20%

Mampu menulis Pengorganisasian esai • Bentuk: TM: Tinjauan • Kriteria: • Ketepatan, 2,5%
esai dengan urutan dengan urutan kronologis; kuliah 1x(2x50”) pertemuan ke-2: Ketepatan, Menulis esai
kronologis Paragraf pendahuluan luring/daring/ BT: Perbandingan Menulis esai dengan urutan
esai dengan urutan E-learning.: 1x(2x60”) antara Kerangka dengan urutan kronologis
kronologis; Penanda • Metode: BM: Esai dan kronologis
transisi esai dengan Role Play & 1x(2x60”) Kerangka • Bentuk
urutan kronologis. Simulation Paragraf; nontes:
• Media: Paragraf Menulis esai
Komputer Pendahuluan dengan urutan
9 dan LCD dengan urutan kronologis
Proyektor kronologis;
atau gawai Mengorganisasi
dan internet. kan esai dengan
E-learning. urutan
kronologis;
Penanda
transisi esai
dengan urutan
kronologis.

83
Sub-CPMK Pengalaman
Waktu Penilaian
Minggu (Kemampuan Metode Belajar
Bahan Kajian yang
ke- Akhir yang Pembelajaran (Deskripsi Kriteria & Bobot
disediakan Indikator
diharapkan) Tugas) Instrumen (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mampu menulis Pengorganisasian esai • Bentuk: TM: Paragraf • Kriteria: • Ketepatan, 2,5%
esai dengan urutan dengan dengan urutan kuliah 1x(2x50”) Pendahuluan Ketepatan, Menulis esai
devisi logis ide. devisi logis ide; Paragraf luring/daring/ BT: dengan urutan Menulis esai dengan urutan
pendahuluan esai dengan E-learning.: 1x(2x60”) devisi logis ide; dengan urutan devisi logis ide
urutan devisi logis ide; • Metode: BM: Mengorganisasi devisi logis ide
Penanda transisi esai Role Play & 1x(2x60”) kan esai dengan • Bentuk
dengan urutan devisi logis Simulation urutan devisi nontes:
10 ide. • Media: logis ide; Menulis esai
Komputer Penanda dengan urutan
dan LCD transisi esai devisi logis ide
Proyektor dengan urutan
atau gawai devisi logis ide.
dan internet.
E-learning.

Mampu menulis Pengorganisasian esai • Bentuk: TM: Paragraf • Kriteria: • Ketepatan, 2,5%
esai dengan urutan dengan urutan sebab kuliah 1x(2x50”) Pendahuluan Ketepatan, Menulis esai
sebab akibat. akibat; Paragraf luring/daring/ BT: dengan urutan Menulis esai dengan urutan
pendahuluan esai dengan E-learning.: 1x(2x60”) sebab akibat; dengan urutan sebab akibat
urutan sebab akibat; • Metode: BM: Mengorganisasi sebab akibat
Penanda transisi esai Role Play & 1x(2x60”) kan esai dengan • Bentuk
dengan urutan sebab Simulation urutan sebab nontes:
11 akibat. Pengorganisasian • Media: akibat; Penanda Menulis esai
blok; Pengorganisasian Komputer transisi esai dengan urutan
rantai dan LCD dengan urutan sebab akibat
Proyektor sebab akibat.
atau gawai
dan internet.
E-learning.

Mampu menulis Pengorganisasian esai • Bentuk: TM: Paragraf • Kriteria: • Ketepatan, 2,5%
esai dengan urutan dengan urutan kuliah 1x(2x50”) Pendahuluan Ketepatan, Menulis esai
12
perbandingan dan perbandingan dan luring/daring/ BT: dengan urutan Menulis esai dengan urutan
kontras kontras; Paragraf E-learning.: 1x(2x60”) devisi logis ide; dengan urutan

84
Sub-CPMK Pengalaman
Waktu Penilaian
Minggu (Kemampuan Metode Belajar
Bahan Kajian yang
ke- Akhir yang Pembelajaran (Deskripsi Kriteria & Bobot
disediakan Indikator
diharapkan) Tugas) Instrumen (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
pendahuluan esai dengan • Metode: BM: Mengorganisasi perbandingan perbandingan
urutan perbandingan dan Role Play & 1x(2x60”) kan esai dengan dan kontras dan kontras
kontras; Penanda transisi Simulation urutan; Penanda • Bentuk
esai dengan urutan • Media: transisi esai nontes:
perbandingan dan kontras Komputer dengan urutan Menulis esai
. dan LCD perbandingan dengan urutan
Proyektor dan kontras. perbandingan
atau gawai dan kontras
dan internet.
E-learning.

Mampu menulis Pengorganisasian esai • Bentuk: TM: Menganalisis • Kriteria: Ketepatan 2,5%
esai argumentatif argumentatif; langkah- kuliah 1x(2x50”) penyajian esai Ketepatan membuat draf
(1) langkah penulisan esai luring/daring/ BT: argumentatif menulis esai esai
argumentatif E-learning.: 1x(2x60”) Tugas: argumentatif argumentatif
• Metode: BM: Pembuatan Draf • Bentuk
Role Play & 1x(2x60”) esai nontes:
Simulation argumentatif Draf esai
• Media: argumentatif
13.
Komputer
dan LCD
Proyektor
atau gawai
dan internet.
E-learning.
.

Mampu menulis Pengorganisasian esai • Bentuk: TM: Menganalisis • Kriteria: Ketepatan 2,5%
esai argumentatif argumentatif; langkah- kuliah 1x(2x50”) penyajian esai Ketepatan menulis esai
(2) langkah penulisan esai luring/daring/ BT: argumentatif menulis esai argumentatif
14 argumentatif E-learning.: 1x(2x60”) Tugas: argumentatif
• Metode: BM: Pembuatan Draf • Bentuk
Role Play & 1x(2x60”) esai nontes:
Simulation argumentatif

85
Sub-CPMK Pengalaman
Waktu Penilaian
Minggu (Kemampuan Metode Belajar
Bahan Kajian yang
ke- Akhir yang Pembelajaran (Deskripsi Kriteria & Bobot
disediakan Indikator
diharapkan) Tugas) Instrumen (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
• Media: Menulis
Komputer argumentatif
dan LCD
Proyektor
atau gawai
dan internet.
E-learning.
.

Mampu menulis  APA, MLA, Chicago, • Bentuk: TM: Menggunakan • Kriteria: •Ketepatan 5%
referensi dengan Harvard-anglia, Turabian kuliah 1x(2x50”) aplikasi Ketepatan, menulis
menggunakan  Perangkat Lunak luring/daring/ BT: perangkat menulis referensi
perangkat lunak Mendeley. E-learning.: 1x(2x60”) Lunak Mendeley referensi dalam dengan
Mendeley • Metode: BM: untuk menulis berbagai gaya menggunakan
Role Play & 1x(2x60”) referensi (APA, MLA, perangkat
Simulation dengan Chicago) lunak
15. • Media: berbagai gaya • Bentuk Mendeley.
Komputer (APA, MLA, nontes:
dan LCD Chicago) Kemampuan
Proyektor menggunakan
atau gawai perangkat
dan internet. Mendeley

16. EVALUASI AKHIR SEMESTER (UAS): UAS: Materi: Menulis karya tulis ilmiah terkait dengan nilai-nilai Pancasila dengan bidang masing-
masing
30%

Daftar Referensi :

American Psychological Association. (2020). Publication Manual of the American Psychological Association. 7th Edition: Association, American
Psychological: Books.

86
Balakrishnan, Azman, M. N. Z. & Mustapha, R. (2016). Journal Writing and Publishing: A Researcher’s Guide. Tanjong Malim: Universiti Pendidikan Sultan
Idris.
Kalidjernih, F.K. Penulisan Akademik: Esai, Makalah, Artikel Jurnal Ilmiah, Skripsi, Tesis, Disertasi. Bandung: Penerbit Widya Aksara Press
Lester, J. D. & Lester, J. D. Jr. (2015). Writing Research Papers. Essex: Pearson Education Limited.
McClain, M. & Roth, J.D. Writing Great Essays. New York: McGraw-Hill.
Oshima, A. & Hogue, A. (1999). Writing Academic English. Third Edition. New York: Addison Wesley Longman
Universitas Negeri Malang. (2017). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang : Universitas Negeri Malang.
Tutorial mendeley: Cara membuat Daftar Pustaka menggunakan microsoft word dengan Mendeley
https://www.youtube.com/watch?v=b4tr5mMYrsk.
Mudah Menggunakan Manajemen Referensi Mendeley untuk Karya Ilmiah [Full]
https://www.youtube.com/watch?v=JJKKZUZgOjw

Ketua Program Studi, Kepala Satuan/Gugus Jaminan Mutu Koordinator/Dosen Mata Kuliah ybs

( Lucky S Djunifar, ST., MT.) (Eka Mulyana, ST, MMT) (Prof. Dr. Mashadi Said, DAL., M.Pd)

87
88

Anda mungkin juga menyukai