SURYADARMA
Wisnu Abdullah1
1
Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma Jakarta, Indonesia
Email: wisnuabdullah50@gmail.com1,
Abstrak
Bangunan gedung bertingkat tinggi seperti apartemen membutuhkan pemeliharaan mulai dari kebersihan,
kehandalan fasilitas untuk penghuni hingga fungsi-fungsi peralatan pendukungnya. Proses pemeliharaan
gedung bertingkat memiliki potensi bahaya kecelakaan kerja yang lebih tinggi. Penelitian ini akan
mengidentifikasi bahaya kecelakaan kerja tersebut baik dari besarnya risiko, besarnya dampak yang
ditimbulkan serta bagaimana langkah-langkah pencegahannya. Penelitian ini dilaksanakan melalui observasi
lapangan terhadap objek penelitian, dengan fokus pada bagian perancangan Sprinkler. Data yang terkumpul,
selanjutnya dianalisis berdasar Identifikasi Bahaya. Hasil penelitian ini menemukan Hasil penelitian ini
menemukan fakta antara lain adalah terdapat risiko kebakaranpada gedung dan dirancang menggunakan
sprinkler jenis sistem pipa basah serta jumlah kepala sprinkler yang dibutuhkan 336 buah dengan kepekaan
suhu 57ºC, arah pancaran ke bawah. Volume persediaan air yang dibutuhkan untuk sistem pemadaman
kebakaran sebanyak 68.25 m3. Pipa yang digunakan adalah jenis pipa cast iron dengan total head pada
pompa sebesar 71,748 meter. Perhitungan pompa pada perencanaan ini adalah 11,576 hp dan penggerak
mula 14,622 hp
Kata Kunci : Sistem Sprinkler, Bak Air, Pipa dan pompa
Abstract
This research is because of human desire to have a life partner or also called a mate for everyone who wants
to live long term with a partner. There have been various plaforms that were invented in order to make it
easier for people to find a mate or partner. Now trend is to use application-based digital technology, namely
using the Bumble application.. The method used in this study is data collection with participant observation
techniques, in-depth interviews, and literature study with the final results of qualitative writing with in-depth
descriptions. The results of this study are the discovery of The results of this study found that among others,
there is a risk of fire in the building and was designed using a sprinkler type of wet pipe system and the
number of sprinkler heads needed was 336 pieces with a temperature sensitivity of 57ºC, the direction of the
beam down. The volume of water supply required for the fire suppression system is 68.25 m3. The pipe used
is a type of cast iron pipe with a total head on the pump of 71,748 meters. The pump calculation in this plan
is 11,576 hp and the initial drive is 14,622 hp.
Keywords : Sprinkler system, Water Trough, Pipe and Pump
PENDAHULUAN
Seiring dengan pesatnya perkembangan jaman, pembangunan diberbagai sektor juga ikut mengalami
kemajuan, salah satunya yang banyak kita jumpai yaitu pembangunan gedung - gedung fasilitas umum.
Untuk membangun gedung bertingkat tinggi diperlukan konstruksi yang kokoh dan kuat untuk menunjang
rasa aman bagi penghuninya. Selain itu, dalam bangunan gedung, juga harus memperhatikan satu kesatuan
sistem dan merupakan keharusan pada konsep perencanaan bangunan tinggi,
Sementara pada Kantor PTSP Kecamatan Tebet upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran
masih belum maksimal, karena peralatan yang tersedia seperti intalasi Hydran, apar dan Sprinkler Masih
memiliki keterbatasan. Padahal potensi bahaya kebakaran harus di deteksi oleh masnusia dan harus
dioperasikan oleh manusia.
Dalam Pemasangan, Penggunaan dan pemeliharaan Instalasi Hydran, apar dan Sprinkler tersebut juga
harus sesuai dengan standar-standar yang telah ditentukan dalam peraturan yang berlaku
METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian ini merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu
masalah yang ditemui adalah sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar belakang dan tujuan yang
hendak dicapai dengan menggunakan teori-teori yang mendukung dalam memecahkan permasalah yang
mendukung dalam memecahkan permasalahan yang diteliti. Berikut ini langkah-langkah yang dilalui untuk
penyelesaian penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data yang
diperoleh antara lain adalah Data Kecelakaan kerja, Data Proses Pekerjaan, Data bahaya. Analisis data dimulai
dengan menghitung nilai risiko yang diperoleh dari hasil rating konsekuensi, uraian dan kemungkinan,
sehingga diperoleh nilai risiko untuk pembanding dalam tahap penilaian tingkat risiko. Selanjutnya
dibandingkan dengan standar yang ada untuk melihat apakah nilai tersebut masih bisa diterima atau tidak
dan apakah perlu penanganan lain untuk mengurangi risiko tersebut sampai pada batas yang bisa diterima
pekerja.
1. Alat dan Bahan
a. Pompa pemadam kebakaran Digunakan untuk mensuplai air dari bak penampungan air ke instalasi
perpipaan pemadam kebakaran.
b. Pengukur kecepatan air (water flow meter) Digunakan untuk mengukur kecepatan dan debit aliran
air yang keluar dari pompa pemadam kebakaran.
c. Pengukur tekanan (pressure gauge) Pengukur tekanan digunakan untuk mengukur tekanan air yang
keluar dari pompa.
d. Sprinkler Digunakan untuk memancarkan air pada area kebakaran dimana sprinkler head dipasang
e. Pipa Pipa digunakan sebagai tempat mengalirnya air pemadam kebakaran.
1. Sistem Sprinkler
Dalam perencanaan dan perancangan sistem pemadam kebakaran sprinkler setelah dilakukan
penelitian di lapangan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
a. Arah pancaran air ke bawah, karena kepala sprinkler diletakkan pada atap ruangan
b. Sprinkleryangdipakai ukuran ½dengankapasitas (Q)=25 GPM=93.33liter/menit
c. Jarak maksimum sprinkler dari dinding tembok 1,7 m
d. Sprinkler overlap ¼ bagian. Satu sprinkler dapat mencakup area sebesar 4 m x 4 m.
e. Kebutuhan air untuk bahaya kebakaran sedang 375 liter/menit, waktu pengisian maksimum untuk
tangki hisap adalah 60 menit.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil dari perencanaan dan perancangan sistem pemadam kebakaran :
a. Dari hasil perencanaan didapat total jumlah kepala sprinkler 130 buah. Jenis sprinkler yang digunakan
adalah sprinkler dengan arah pancaran ke bawah.
b. Kapasitas air total 3,175 liter/menit dan volume air yang dibutuhkan adalah 150 m3
DAFTAR PUSTAKA
Sunarno,2006. Mekanikal Elektrikal, Vol. 1 dan 2. Andi publisher Yogyakarta
Neufert,Ernst, jilid 1. Data Arsitek. Jakarta : Erlangga, Jakarta.
Sularso dan Tahara,H.,1996. Pompa dan Kompresor
Suma’mur. 1985. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta : Gunung Agung
Juwana,J.S. (2005). Panduan Sistem Bangunan Tinggi. Erlangga, Jakarta.
Badan Standardisasi Nasional. 2000. Standar Nasional Indonesia SNI-03-1735- 2000tentang Tata Cara Perencanaan
Akses Bangunan dan Akses Lingkungan untukPencegahanBahayaKebakaranpadaBangunanGedung. BSN.Jakarta.
Badan Standardisasi Nasional. 2000. Standar Nasional Indonesia SNI-03-1745- 2000tentang Tata Cara Perencanaan
dan Pemasangan Sistem Pipa Tegak dan Slang untukPencegahanBahaya
KebakaranpadaBangunanRumahdanGedung.BSN. Jakarta.
Badan Standardisasi Nasional. 2000. Standar Nasional Indonesia SNI-03-3989- 2000tentang Tata Cara Perencanaan
dan Pemasangan Sistem Sprinkler Otomatik untukPencegahanBahayaKebakaranpadaBangunan Gedung.BSN.
Jakarta
Badan Standardisasi Nasional. 2001. Standar Nasional Indonesia SNI-03-6570- 2001tentang Instalasi Pompa yang
Dipasang Tetap untuk Proteksi Kebakaran. BSN.Jakarta
Republik Indonesia. 2008. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor:26/PRT/M/2008tentangPersyaratanTeknisSistemProteksiKebakaranpadaBangunanGedung dan Lingkungan.
SekretariatNegara. Jakarta.
Doddyakhmasyah,2009.PipaHydrant.www.Dodyakhmadsyah.com(diaksestanggal22 April 2022)