Anda di halaman 1dari 6

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015 ISSN : 2302-3805

STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015

SIMULASI ALIRAN FLUIDA PADA SISTEM PENCEGAHAN


KEBAKARAN PADA BUS DENGAN WATER MIST
MENGGUNAKAN PIPE FLOW EXPERT
Wahyu Kurniawan G. U.1), Alfan Yuli W.2), Wahyu Dwi W.S.3), Setya W.4), Ery M.5)
1), 2),3)
Teknik Keselamatan Otomotif PKTJ Tegal
4)
Teknik Mesin Universitas Indonesia Depok
5)
Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung
Jl. Perintis Kemerdekaan No 17, Tegal Timur, Kota Tegal, Jawa Tengah 52125
Email : wahyukurniawan.gu@gmail.com1), alfanyuli@ymail.com2), meow.khun22@gmail.com 3),
s.wijayanta@gmail.com4), ery.2002@yahoo.com5)

Abstrak bangunan sudah memiliki standard regulasi yang harus


diterapkan untuk meminimalisir kerugian yang
Dalam penelitian ini water mist digunakan sebagai sistem ditanggung akibat terjadinya kebakaran. Namun, untuk
proteksi terhadap bahaya yang di timbulkan oleh api kendaraan bermotor yang beroperasi di jalan raya juga
dengan mekanisme kerja seperti semprotan(spray). memiliki potensi kebakaran. Saat ini belum ada sistem
Kinerja dari water mist untuk mendapatkan droplet yang khusus yang menangani secara khusus ketika terjadi
sesuai dengan karakteristik nozzle, dipengaruhi oleh kebakaran pada kendaraan. Pemadaman hanya dilakukan
tekanan dan flow rate yang dihasilkan oleh pompa. secara manual dengan rentang waktu antara terjadinya
Kondisi lingkungan dalam pipa juga turut berpengaruh kebakaran dengan pemadaman yang lama. Sehingga,
terhadap output yang dihasilkan nozzle. pemadaman cenderung terlambat dan kendaraan sudah
terbakar.
Untuk menguji efektifitas kinerja water mist terhadap
Padahal di Indonesia sendiri telah terjadi banyak kasus
pemadaman kebakaran, dilakukan percobaan
kebakaran. khususnya kendaraan bus. Salah satunya
pemadaman dengan menggunakan model kabin
yaitu Bus TransJakarta yang terbakar di depan Bundaran
penumpang pada kendaraan bus. Hasilnya water mist
Hotel Indonesia Jakarta pada bulan Juni 2012 dan
efektif memadamkan api pada model kabin bus dengan
merusak seluruh interior bus[1]. Juga 9 kasus kebakaran
waktu pemadaman 21,30 detik pada ketinggian 174cm.
lain yang menimpa bus TransJakarta sepanjang tahun
Untuk dapat diaplikasikan pada kondisi bus yang
2014[2]. Kebakaran bus ini mirip dengan kebakaran pada
sebenarnya, kebutuhan flow rate dan tekanan perlu
bangunan. Ada tiga tahapan dari fase pembentukan api
dipenuhi agar sistem pemadaman dapat bekerja dengan
yaitu pertumbuhan, perkembangan dan fase pada saat api
baik.
padam. Beberapa metode pemadaman dapat dapat
Dalam penelitian ini disimulasikan karakteristik aliran
menjadi pilihan untuk diterapkan sebagai sistem
fluida yang terjadi pada saat sistem aktif di kondisi
pemadam kebakaran pada kendaraan. Metode tersebut
keadaan yang sebenarnya dengan mengggunakan
antara lain adalah dengan cara Pendinginan, Pengambilan
Software Pipe Flow Expert. Dari hasil simulasi diperoleh
Oksigen, Penghilangan Bahan Bakar, Penghambatan
spesifikasi pompa dan pipa yang sesuai untuk
Reaksi Kimia, Flame Blow-Out[3].
diaplikasikan pada sistem pemadam kebakaran berbasis
Penggunaan water mist sebagai metode pemadaman tidak
water mist pada kendaraan yang sesungguhnya.
lepas dari aliran fluida yang akan dipompakan kemudian
Dibutuhkan pompa dengan tekanan minimal 5 bar
dialirkan melalui pipa-pipa dan keluar melalui nozzle
dengan flow rate 28,47 L/min agar sistem dapat bekerja
berupa water mist[4]. Dibutuhkan perhitungan mengenai
dengan optimal. Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan
kebutuhan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan
flow rate, digunakan 9 pompa dengan tekanan 5 bar dan
kondisi yang diinginkan. Selanjutnya perlu dilakukan
flow rate 3,3L/min yang disusun secara paralel.
simulasi untuk mengetahui apakah hasil perhitungan
dapat langsung diterapkan pada sistem atau butuh
Kata kunci: Simulasi, kebakaran, water mist, aliran
perubahan. Simulasi dilakukan menggunakan Software
fluida
Pipe Flow Expert.
1. Pendahuluan 1.2 Tujuan penelitian
1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mensimulasikan
Sistem Pemadam Kebakaran selama ini menjadi Aliran fluida yang berlangsung di dalam pipa selama
kebutuhan utama baik pada bangunan maupun pada sistem aktif dan proses pemadaman terjadi. Serta
obyek yang berpotensi terjadi kebakaran. Untuk mendapatkan spesifikasi pompa yang harus digunakan

4.6-25
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015 ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015

agar kebutuhan pembentukan droplet secara sempurna 1. 99% dari volume tetesan dengan diameter di bawah
dapat terpenuhi. 1000 μm (Dvorjetski dan Greenberg, 2004;
Heskestad, 2003; NFPA 750,2003).
2. Diameter rata-rata adalah 80-200 μm dan 99% dari
1.3 Metode Penelitian volume di bawah 500 μm diameter (Grant et al,
Sebelum disimulasikan menggunakan Pipe Flow Expert, 2000.)atau
telah dilakukan eksperimen pengambilan data guna 3. Ukuran tetesan rata-rata di bawah 100μm (Lentati dan
mengetahui efektifitas pemadaman menggunakan water Chelliah, 1998).
mist. Dalam eksperimen yang dilakukan, hanya Definisi ditujukan untuk membedakan sistem air kabut
digunakan sample kabin berukuran 195 cm x 89 cm x 123 dengan sprinkler, diidasarkan pada ukuran tetesan[5].
cm. Ukuran tersebut mewakili satu deret kursi
penumpang dalam kendaraan bus. Mengacu pada hasil 2.3 Pipe Flow Expert
eksperimen yang telah dilakukan. Akan disimulasikan Pipe Flow Expert adalah software windows yang
menggunakan ukuran kabin bus secara penuh. Dengan digunakan untuk merancang, menganalisa, dan
kebutuhan nozzle yang lebih banyak akankah memecahkankan masalah jaringan pipa.
berpengaruh pada kebutuhan flow rate yang harus
dipenuhi agar sistem dapat bekerja dengan baik. Sehingga 2.4 Penentuan Tekanan Spray Nozzle
dari hasil simulasi diharapkan mampu menggambarkan Tekanan yang dibutuhkan pada spray nozzle untuk
karakteristik fluida yang berlangsung di dalam sistem dan menghasilkan water mist adalah lebih dari 4,5 bar[7].
spesifikasi pompa yang harus digunakan untuk
memenuhi kondisi tersebut. 2.5 Setup Eksperimental
Tujuan dilakukanya eksperimen ini adalah untuk menguji
2. Pembahasan efektifitas pemadaman menggunakan water mist pada
2.1 Kebakaran kabin bus. Eksperimen dilakukan menggunakan model
Dalam pedoman penanggulangan bahaya kebakaran, kabin bus. Model kabin memiliki dimensi 195 cm x 89 cm
kebakaran adalah suatu peristiwa yang disebakan dari api x 123 cm. Ukuran tersebut mewakili satu deret kursi
yang tidak dapat dikendalikan atau dikuasai baik besar penumpang pada kendaraan bus dengan skala 1:1. Dalam
maupun kecil, sengaja maupun tidak dan menimbulkan model tersebut digunakan satu buah nozzle dengan
kerugian harta benda, cacat bahkan korban jiwa manusia. spesifikasi yang sesuai untuk fire suppression dengan
Menurut National Fire Protection Association ( NFPA ) ketentuan memiliki droplet dengan ukuran <1000 μm[8].
sendiri, kebakaran merupakan peritiwa oksidasi dimana Untuk menciptakan droplet dengan ukuran tersebut,
bertemunya 3 buah unsur, yaitu bahan yang dapat selain dibutuhkan nozzle yang sesuai, pompa juga
terbakar, oksigen yang terdapat di udara dan panas yang menentukan droplet yang akan dihasilkan. Pompa harus
dapat berakibat menimbulkan kerugian harta benda atau mampu memenuhi kebutuhan tekanan untuk
cidera atau bahkan kematian manusia. menghasilkan droplet yang di inginkan. Tekanan
Terdapat beberapa peristiwa yang mengakibatkan minimum pompa yang dibutuhkan adalah 4,5 bar[7].
terjadinya kebakaran adalah sebagai berikut : Dalam eksperimen ini digunakan pompa merk Bosch tipe
1. Nyala api dan bahan-bahan yang pijar O-580-254-044 dengan tekanan 5 bar dan flow rate 200
2. Percikan api L/hour[10].
3. Terbakar sendiri Jarak nozzle dari titik api diambil 174 cm, yang
4. Reaksi kimiawi merupakan jarak terjauh di dalam kabin bus. Hal ini
5. Peristiwa-peristiwa lain dilakukan untuk mengantisipasi apabila munculnya api
berasal dari titik tersebut. Oleh karena itu juga dilakukan
2.2 Water mist variasi jarak sumber api dari nozzle untuk mengetahui
Water mist adalah sistem proteksi terhadap bahaya yang apakah terdapat perbedaan waktu pemadaman jika jarak
ditimbulkan oleh api dengan mekanisme kerja seperti antara titik api dengan nozzle divariasikan. Adapun
semprotan (spray) air, dimana ukuran dropletnya lebih prosedur untuk pengambilan data ditunjukkan oleh
kecil dari 1000 μm (microns)[5]. Istilah water mist di Gambar 1.
ambil dari National Fire Protection Association
Committee, NFPA 750, Standard for Water mist Fire
Protection Systems 2000 edition, sistem pemadaman
kebakaran dengan menggunakan water mist telah
menunjukkan efektivitas yang baik dan bisa
diaplikasikan untuk berbagai jenis kebakaran, selain itu
penggunaan water mist tidak menyebabkan masalah
lingkungan karena tidak beracun[6].
Water mist telah banyak telah didefinisikan sebagai spray
air di mana:

4.6-26
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015 ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015

Gambar 2.Piping Diagram Fire Protection


Gambar 1.Set Up Eksperimen Pengambilan Data
Berdasarkan Gambar 2, perkiraan jumlah nozzle yang
Setelah dilakukan percobaan pemadaman menggunakan
dibutuhkan untuk ruang penumpang adalah 16 nozzle.
material kain perca, didapatkan data seperti pada Tabel 1.
Tabel 1.Data Percobaan efektifitas Pemadaman.
2.7 Perhitungan Kebutuhan Diameter Pipa
Jarak Sumber Waktu Luas Pemilihan Diameter pipa berdasarkan kecepatan aliran
No
Api Dari Nozel Pemadama Bidang Api maksimum yang diijinkan sesuai standar. Batas kecepatan
.
(cm) n (cm )
maksimum aliran air dalam pipa adalah 0,5 – 2,5 m/s[5].
1 174 21,30 15x21 Rumus keseimbangan aliran massa :
2 150 18,85 15x21 = . (1)
Dengan menggunakan persamaan (1), bisa dihitung
3 125 07,88 15x21
kebutuhan diameter pipa di ruang penumpang.
4 100 06,93 15x21
2.8 Simulasi Aliran Fluida
Dari data hasil percobaan pada Tabel 1 diketahui bahwa Simulasi dilakukan menggunakan software Pipe Flow
water mist efektif digunakan sebagai pemadam kebakaran Expert. Data input yang digunakan adalah tekanan
pada kendaraan bus. pompa, tabel tekanan dan flow rate nozzle, diameter &
Kondisi tersebut berlaku jika hanya menggunakan satu material pipa, jumlah & jenis fitting, dan ketinggian pipa.
nozzle. Jika akan di aplikasian pada kendaraan yang Untuk pengaplikasian pompa pada rangkaian simulasi
sebenarnya, bidang yang di cover menjadi lebih luas. Oleh akan ditunjukkan pada Gambar 3.
karena itu, diperlukan perhitungan tentang perpipaan dan
aliran fluida yang terjadi di dalam sistem. Untuk
perhitungannya akan digunakan Software Pipe Flow
Expert. Software tersebut mampu memperhitungkan flow
rate, tekanan, dan head loss yang terjadi di dalam sistem.
Dari hasil simulasi akan didapatkan gambaran tentang
spesifikasi pompa yang harus digunakan dan kondisi di
dalam pipa selama sistem berlangsung.

2.6 Desain Piping System pada Bus


Bagian bus yang perlu diberi fire protection adalah ruang
penumpang. Dengan mengetahui sudut spray dari nozzle
yang dibutuhkan untuk mengcover semua bidang kabin
bus yaitu 1100[7], maka dapat diperhitungkan berapa
nozzle yang harus digunakan. Pada Gambar 2
digambarkan lokasi peletakan nozzle.

Gambar 3.Pemodelan Pompa


Gambar 3. menunjukkan cara pemodelan pompa, input
yang akan digunakan adalah tekanan sehingga Fixed
Head Increase di set pada angka 5 bar. Pompa berada
pada awal pipa sehingga angka Along Pipe di set pada titik
0 m. Ketinggian peletakan pompa juga akan
mempengaruhi output yang dihasilkan pompa sehingga
pompa diletakkan pada ketinggian 0 m. Gambar 4
menampilkan pilihan material pipa yang dapat dipilih
untuk digunakan dalam piping diagram.

4.6-27
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015 ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015

dari spesifikasi nozzle adalah flow rate dan pressure maka


variabel yang diisikan adalah flow rate dan pressure pada
Curve Loss. Kurva perbandingan antara tekanan dengan
debit pada nozzle ditunjukan oleh Gambar 6.
6

Pressure
4
2
0
0 0,5 1 1,5 2
Flow Rate

Nozzle Increase Curve


Gambar 4.Pemodelan Material dan Ukuran Pipa Gambar 6.Kurva Pressure & Flow Rate pada Nozzle
Selain material pipa, pada Gambar 4 juga menampilkan Selanjutnya, belokan dan percabangan pipa akan
karakteristik pipa seperti ukuran dan kelasnya. Tiap jenis dimasukkan juga sebagai input berupa Fitting.
material pipa memiliki nilai roughness yang berbeda. Karakteristik tiap-tiap fitting ditunjukkan oleh Gambar 7.
Pemilihan pipa didasarkan pada kebutuhan penggunaan.
Jika digunakan untuk Car Fire Safety dipilih bahan dari
logam karena pada sistem perpipaan ada kemugkinan
akan terjadi kontak dengan api saat terjadi kebakaran
sehingga pipa tidak akan leleh terbakar. Pipa tersebut
akan mengalirkan air yang akan dikeluarkan melalui
lubang orifice nozzle. Lubang orifice memiliki diameter
yang sangat kecil. Untuk menghindari penyumbatan pipa
akibat karat yang ada di dalam pipa, digunakan bahan
yang memiliki ketahanan terhadap karat. Pipa logam
galvanis dipilih dengan pertimbangan kedua alasan
tersebut. Pipa logam galvanis memiliki nilai roughness
0,1500 mm. Setelah pemilihan pipa langkah selanjutnya
adalah memasukan item nozzle pada sistem. Adapun form
input seperti terdapat pada Gambar 5.

Gambar 7. Pemodelan Fitting


Pemasangan fitting pada sambungan pipa akan
menambah kerugian pada aliran akibat friksi yang terjadi
antara aliran dengan sambungan. Sehingga pada simulasi
jumlah dan pemasangan fitting sangat diperhitungkan.
Nilai K pada tiap jenis fitting pada tiap ukuran berbeda.
Oleh karena itu, tiap jenis fitting yang dipasang pada
sistem perpipaan harus dimasukkan sebagai input untuk
menghitung kerugian pada sistem perpipaan.
Selanjutnya adalah mengatur tinggi dan panjang pipa.
Adapun cara input ketinggian dan panjang pipa
ditampilkan pada Gambar 8.

Gambar 5.Pemodelan Nozzle


Pada gambar 5. terdapat data nozzle yang diinputkan
sebagai Component Pressure Lost. Angka tersebut
merupakan data flow rate dari nozzle sesuai dengan
spesifikasi jenis nozzle. Karena output yang diketahui Gambar 8.Pemodelan Ketinggian Pipa

4.6-28
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015 ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015

Panjang pipa diatur pada kolom Length, untuk ketinggian


pipa yang diubah adalah item Node dengan mengatur
Elevation of Join.
Setelah semua input dimasukkan dan data diproses, hasil
simulasi seperti ditunjukkan oleh Gambar 9.

Gambar 11.Karakteristik Fluida Pada Nozzle yang


Paling Jauh dari Pompa
Berdasarkan Gambar 11 dapat diketahui bahwa tekanan
Gambar 9.Iustrasi Flow Rate Hasil Simulasi yang sampai pada nozzle yang terletak paling jauh dari
Dari hasil simulasi didapatkan ilustrasi flow rate yang pompa adalah 4,8962 bar, dengan flow rate 1,78 L/min.
mengalir pada pipa berupa perubahan warna pada pipa. Laporan singkat hasil simulasi di tampilkan berupa Log
Pada Gambar 9 terlihat perbedaan warna pipa yang Summary seperti pada Gambar 12.
menandakan terdapat perbedaan flow rate yang mengalir
di dalamnya. Gambaran karakteristik fluida yang
mengalir di tiap section ditunjukkan pada Gambar 10
berikut.

Gambar 12.Log Summary Hasil Simulasi.


Pada Gambar 12 Log Summary simulasi tersebut
menunjukkan tidak ada peringatan ataupun masalah
Gambar 10.Karakteristik fluida yang mengalir pada dalam sistem. Semua jaringan telah terselesaikan.
pipa setelah pompa. Dari simulasi diperoleh bahwa kebutuhan pompa untuk
Gambar 10. menunjukkan hasil simulasi yang dilakukan memenuhi kebutuhan nozzle adalah 5 bar, dengan flow
dengan Pipe Flow Expert. Bagian tersebut adalah daerah rate 28,47 L/min. Kecpatan maksimum fluida dalam pipa
sekitar pompa atau setelah pompa. Dari simulasi tersebut adalah 0,499 m/s. Masih dalam kecepatan aman untuk air
didapatkan kondisi fluida di pipa 1 yang merupakan yang mengalir di dalam pipa[9]. Tekanan pada nozzle
bagian setelah pompa. Pada pipa 1 menggambarkan flow yang terletak paling jauh dari pompa adalah 4,8962 bar.
rate yang terjadi pada sistem. Dari simulasi tersebut flow Jadi, kondisi tersebut mampu menciptakan water mist
rate yang keluar dari pompa dan didistribusikan ke nozzle dengan sempurna karena tekanan yang sampai pada
adalah 28,47 L/min, dengan tekanan 4,9039 bar. nozzle lebih dari 4,5 bar.
Selanjutnya untuk karakteristik fluida pada nozzle Namun, pada pompa yang digunakan hanya memiliki
ditunjukan oleh Gambar 11. flow rate 3,3 L/min. Maka dari itu dibutuhkan 9 pompa
dengan tekanan 5 bar dan flow rate 3,33 L/min untuk
memenuhi kebutuhan semua nozzle. Pompa disusun
secara paralel untuk memenuhi kebutuhan flow rate. Pada
Gambar 13 ditampilkan beberapa spesifikasi untuk

4.6-29
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015 ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015

beberapa pompa dengan merk Bosch yang dapat menjadi Biodata Penulis
referensi untuk digunakan sebagai pompa water mist.
Wahyu Kurniawan Guna Usada, Jurusan Teknik
Keselamatan Otomotif Politeknik Keselamatan
Transportasi Jalan Tegal, masuk tahun 2011. Saat ini
menjadi Mahasiswa aktif di Politeknik Keselamatan
Transportasi Jalan Tegal .
Alfan Yuli Wicaksono, Jurusan Teknik Keselamatan
Otomotif Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan
Tegal, masuk tahun 2013. Saat ini menjadi Mahasiswa
aktif di Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan Tegal.
Wahyu Dwi Wicaksono Saputro, Jurusan Teknik
Keselamatan Otomotif Politeknik Keselamatan
Transportasi Jalan Tegal, masuk tahun 2011. Saat ini
menjadi Mahasiswa aktif di Politeknik Keselamatan
Transportasi Jalan Tegal .
Setya Wijayanta, MT., memperoleh gelar Sarjana
Gambar 13. Data Teknis Fuel Pump[10] Pendidikan Teknik Mesin (S.Pd.T), Jurusan Pendidikan
Teknik Mesin Universitas Negeri Yogyakarta, lulus tahun
3. Kesimpulan 2004. Memperoleh gelar Magister Teknik (M.T) Program
Dari hasil simulasi yang dilakukan menggunakan Pipe Magister Teknik Mesin Universitas Indonesia , lulus
Flow Expert diketahui bahwa sistem dapat bekerja dengan tahun 2012. Saat ini menjadi Dosen di Politeknik
aman karena tidak terjadi masalah over pressure. Keselamatan Transportasi JalanTegal.
Kecepatan fluida yang mengalir di dalam pipa juga dalam Ery Muthoriq, MT., memperoleh gelar Sarjana Teknik
tahap aman karena kecepatan maksimal fluida yang (S.T.), Jurusan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret
mengalir dalam sistem adalah 0,499 m/s. Sistem bekeja Surakarta, lulus tahun 2007. Memperoleh gelar Magister
optimal menggunakan pompa dengan tekanan 5 bar dan Teknik (M.T) Program Pasca Sarjana Magister Teknik
flow rate 28,47 L/min. Karena pompa yang telah Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung , lulus tahun
digunakan memiliki tekanan 5 bar dan flow rate 3,3 2013. Saat ini menjadi Dosen di Politeknik Keselamatan
L/min. Maka untuk memenuhi kebutuhan flow rate Transportasi Jalan Tegal.
dibutuhkan 9 pompa yang disusun paralel agar sistem
dapat bekerja secara optimal.

Daftar Pustaka
[1] Website: http://www.jpnn.com/read/2012/06/05/129614/index.php
?mib=berita.detail&id=129312
[2] Webtite: http://news.okezone.com/read/2014/08/28/500/1030944
/9- bus-transjakarta-terbakar-sejak-januari-2014
[3] Dennis P. Nolan, “Handbook of Fire and Explosion Protection
Engineering Principles. For Oil, Gas, Chemical and Related
Facilities,” 3th Edition, Elsevier Inc, pp. 105-106, 2014.
[4] G. Grant, J. Brenton, D. Drysdale, Fire suppression by water sprays,
Prog. Energy Combust. Sci. 26 (2000).
[5] Robert Andrew Hart MEng. Numerical Modelling of tunnel fires
and water mist suppression. Thesis submitted to the University of
Nottingham for the degree of Doctor of Philosophy December 2005.
[6] Liu, Z.; Kim, A.K.; Carpenter, D.;Kanabus-Kaminska, J.M.; Yen,
P-L.”Extinguishment of cooking oil fires by water mist fire
suppression systems”. Fire Technology, v. 40, no. 4, October 2004.
[7] X-572 Spray Nozzle Classification by Droplet Spectra; Ted
Southcombe, 2002.
[8] R. Anleitner, A. Maranghides, J. Montgomery, “Water Mist
Visualization And Droplet Size Analysis In Large-Scale Fire
Suppression Research”, Halon Options Technical Working
Conference, 24-26 April, 2014.
[9] Website: http://www.engineeringtoolbox.com/flow-velocity-water-
pipes-d_385.html
[10]Fuel Pump Technical Data, Motor Sport Component, Bosch.
[11]Gytha Indriawati Amin. “Analisis Pemenuhan Sistem Tanggap
Darurat Kebakaran di Area Produksi PLTU PT. PJB UP Muara
Karang Jakarta Tahun 2010” . Essay submitted to the Universitas
Syarif Hidayatullah Jakarta for the degree of Sarjana Kesehatan
Masyarakat, Desember 2010.

4.6-30

Anda mungkin juga menyukai