MAKALAH
Dosen Pembimbing :
H. Hermanto S.Ag MA
Disusun Oleh :
SITTI MULYANA
NIM : 2102010007
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua, Salawat serta Salam juga semoga di limpahkan
kepada nabi pemimpin umat Rasulullah SAW. Penulis bersyukur kepada Allah
SWT yang telah memberikan nikmatnya kepada penulis sehingga penulis bisa
manfaat bagi siapaa saja yang membacanya danjuga memberi manfaat pada
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. RumusanMasalah..........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. RumusanMasalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
1
Blankenstein, M. van, 'Bertram Johannes Otto Schrieke (Zandvoort, 18 September 1890
- Londen, 12 September 1945)', dalam: Jaarboek van de Maatschappij der Nederlandse
letterkunde te Leiden, 1947-1949. Leiden: Brill, 1950.
2
Neng Tita Tania, 15 November 2021
3
Sunan Giri, juga belajar kepada para ulama besar yang banyak
menetap di Negeri Pasai. Seperti ulama tasawuf yang berasal dari
bagdad, Mesin, Arab dan Parsi atauIran.
Sesudah belajar di negeri Pasai Raden Makdum Ibrahim dan
Raden Paku pulang ke jawa. Raden paku kembali ke Gresik,
mendirikan pesantren di Giri sehingga terkenal sebagai SunanGiri.
Raden Makdum Ibrahim diperintahkan Sunan Ampel untuk
berdakwah di daerah Lasem, Rembang, Tuban dan daerah Sempadan
Surabaya.
3
Agung Sasongko, metode dakwa, Jumat, 24 Feb 2017, 12:00 WIB
4
Kastolani Marzuki, sabtu, 13 November 2021
4
lain.
Cinta menurut pandangan Sunan Bonang ialah kecenderungan
yang kuat kepada Yang Satu, yaitu Yang Maha indah. Dalam
pengertian ini seseorang yang mencintai tidak memberi tempat pada
yang selain Dia. Ini terkandung dalam kalimah syahadah La ilaha illa
Llah. Laba dari cinta seperti itu ialah pengenalan yang mendalam
(makrifat) tentang Yang Satu dan perasaan haqqul yaqin (pasti)
tentang kebenaran dan keberadaan-nya. Apabila sudah demikian,
maka kita dengan segala gerak-gerik hati dan perbuatan kita, akan
senantiasa merasa diawasi dan diperhatikan oleh-Nya. Kita menjadi
ingat (eling) danwaspada.5
5
https://id.scribd.com/doc/24710890/Sunan-Bonang-Pemuka-Agama-Islam-dan-
Legenda-Kabupaten-Tuban
6
KESIMPULAN
1. Dari berbagai sumber disebutkan bahwa Sunan Bonang itu nama aslinya
adalah Syekh Maulana Makdum Ibrahim. Dilahirkan pada bulan
muharram tahun 1456. Putera Sunan Ampel ( Raden Rahmat) dan Dewi
Condrowati yang sering disebut Nyai Ageng Manila.
2. Dalam berdakwah Raden Makdum Ibrahim ini sering mempergunakan
kesenian rakyat untuk menarik simpati mereka, yaitu berupa seperangkat
gamelan yang disebut Bonang. Bonang adalah sejenis kuningan yang
ditonjolkan dibagian tengahnya. Bila benjolan itu dipukul dengan kayu
lunak timbulah suara yang merdu di telinga penduduk setempat.
http://kumpulanmakalah.blogspot.co.id/2015/01/makalah-strategi-
dakwah-strategi-dakwah.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Bertram_Johannes_Otto_Schrieke
https://mantrapandeglang.pikiran-rakyat.com/khazanah/pr-1451771941/
kisah-sunan-bonang-sang-pangeran-majapahit-yang-memilki-ilmu-tinggi
https://www.republika.co.id/berita/olv2d3313/6-metode-dakwah
https://jatim.inews.id/berita/sunan-bonang
https://id.scribd.com/doc/24710890/Sunan-Bonang-Pemuka-Agama-
Islam-dan-Legenda-Kabupaten-Tuban