Dosen pengampu :
2022 / 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul Konsep islam dan gender
ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah Agama. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Muhammad Syarif S.Pd,I,MA selaku
dosen mata kuliah agama yang telah memberikan tugas ini, sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kami sesuai dengan bidang studi yang kami pelajari. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami juga menyadari, makalah yang kami
tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,kami juga perlu kritik dan saran yang
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KESIMPULAN .....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sejak memasuki abad ke-21 ini, perhatian dunia tehadap kesetaraan gender
semakin meningkat. Isu-isu tentang kesenjangan gender menjadi masalah serius yang
mesti direspon. Sebab, jika dibiarkan akan mengahambat terwujudnya pemerataan
kesejahteraan sosial sebagai tujuan pembangunan. Sejarah mencatat, perjalanan untuk
memperjuangkan masyarakat yang setara dan adil gender dapat diterima oleh
masyarakat secara proporsional diwarnai dengan saratnya problematika, baik secara
keagamaan, sosial maupun politik. Dan juga kebanyakan membahas mengenai
kedudukan perempuan yang seringkali dianggap lebih rendah dibandingkan dengan
laki-laki.
Inilah yang menjadi perhatian para peneliti untuk mengkaji apa sebenarnya
kesetaraan gender, yang sering dikaitkan dengan ketidakadilan hingga mengacu pada
teks Al-Qur’an. Dalam makalah ini, kami akan menjelaskan tentang kesetaraan gender
dalam Islam disertai dengan beberapa dalil al-Qur’an sebagai acuan dari zaman
Rasulullah hingga sekarang, yang masih menjadi bahan kajian bagi peneliti maupun
sarjana-sarjana Muslim.
B. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan gender?
Bagaimana pandangan islam terhadap kesetaraan gender?
Sebutkan beberapa contoh kesetaraan gender!
Apa perbedaan gender dengan jenis kelamin?
Apa dampak positif dan negative dari kesetaraan gender?
Bagaimana cara mengatasi perbedaan gender ?
C. Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan para
pembaca dalam mengetahui apa itu gender, bagaimana islam memandang gender itu
sendiri, contoh kesetaraan gender, apa yang membedakan gender dengan jenis kelamin,
serta bagaimana cara mengatasi perbedaan gender tersebut, dsb.
BAB II
PEMBAHASAN
Perempuan adalah belahan jiwa dari laki-laki, yang berarti menyamainya sebagai
manusia, maka dengan sendirinya ia memilki hak dan kewajiban yang dimiliki oleh
laki-laki. Seperti hak milik, hak warisan, hak memilih suami dan menentukan
nasibnya sendiri. Ia tidak dapat dipaksa walaupun oleh ayahnya sendiri.
Jika perempuan mempunyai hak yang sama dengan laki-laki, maka ia memikul
pula kewajiban yang sama dalam tugas-tugas agama dan syari’at dalam tugas-tugas
sosial dan kemasyarakatan.
Perempuan memperoleh kesempatan yang sama untuk memperoleh kemajuan
rohani sebagaimana diperoleh oleh laki-laki.
Islam memberikan kesempatan yang sama bagi laki-laki dan perempuan dalam
menuntut ilmu dan meraih prestasi secara maksimal
Tidak ada pembagian hak, status atau derajat dalam posisi manusia sebagai hamba,
dan yang membedakan adalah kualitas takwa seseorang kepada Tuhannya.
1.3 Contoh kesetaraan Gender
Contoh kesetaraan gender dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
Didalam bermasyarakat kedudukan perempuan dan laki-laki itu sama
Kesetaraan gender di rumah
Mendapatkan gaji dan pekerjaan yang sama
Tidak ada toleransi terhadap pelecehan
Perempuan dan laki-laki berhak mendapatkan Pendidikan yang tinggi
Perempuan dan laki-laki dapat menjadi pemimpin di pekerjaan
Dikutip dari situs World Health Organization, gender mengacu pada karakteristik wanita,
pria, anak perempuan, dan anak laki-laki yang dikonstruksi secara sosial. Hal ini termasuk
norma, perilaku, dan peran yang berkaitan dengan menjadi seorang wanita, pria, anak
perempuan, atau anak laki-laki, serta hubungan satu sama lain.
Dilansir dari jurnal Konsep, Teori dan Analisis Gender (2013) karya Herien Puspitawati,
secara umum, gender dapat diartikan sebagai perbedaan peran, fungsi, status, dan tanggung
jawab laki-laki dan perempuan, terbentuk lewat budaya yang ditanamkan melalui proses
sosialisasi dari satu generasi ke generasi lainnya. Misal, di beberapa negara, undang-undang
mengizinkan orang untuk menikah dengan pasangan berjenis kelamin sama. Namun, di negara
lain hal ini dilarang atau tidak diperbolehkan. Contoh lainnya, mayoritas pekerjaan perempuan
sering dihubungkan dengan rumah tangga dan pengasuhan anak (reproduktif). Sementara laki-
laki bertanggung jawab untuk melakukan pekerjaan nyata yang terlihat oleh masyarakat,
seperti pekerjaan ekonomi atau politik. Gender bersifat tidak kodrati dan dapat berubah
tergantung waktu, budaya, dan lingkungan. Dengan demikian maka gender masih bisa
dipertukarkan antara laki-laki dan perempuan, sedangkan seks atau jenis kelamin tidak bisa
dipertukarkan karena sudah kodrat dari Tuhan.
Dampak Negatif
Dengan adanya kesetaraan gender maka akan didapatkan beberapa macam masalah yang
dimana para wanita tersebut akan melakukan penyalahgunaan terhadp sebuah bentuk arti dari
pada emansipasi wanita dan juga kesetaraan wanita itu sendiri. Kemudian akan sangat banyak
wanita yang dimana melakukan penyalah artian terhadap sebuah bentuk dari arti emansipasi
dan juga persamaan terhadap gender yang dimana akan menyebabkan sebuah bentuk dari
hubungan keluarga yang terjadi diantara suami dan juga istri menjadi sebuah hubungan yang
dimana tidaklah harmonis.
Dampak Positif
Biasanya para wanita akan memiliki lebih banyak bentuk akan kebebasan untuk melakukan
kegiatan sekolah hingga kepada jenjang yang dimana kemudian lebih tinggi, melakukan sebuah
pengembangan ide, kreatifitas hingga kemudian kepada bakat dan juga kemampuan yang
dimiliki.
1.6 Cara mengatasi perbedaan gender
• Marginalisasi, seperti melarang istri untuk ikut berperan mencari nafkah, yang
akibatnya istri menghadapi kesulitan memenuhi kebutuhan keluarga.
• Subordinasi, yaitu menempatkan istri pada posisi kelas dua dan tidak penting, dan
tidak dilibatkan dalam keputusan penting dalam rumah tangga karena dianggap tidak
cakap memimpin.
• Kekerasan, seperti serangan terhadap fisik maupun mental. Dalam keluarga bisa
berupa pemaksaan pemakaian alat kontrasepsi kepada istri.
• Beban kerja ganda, misalnya saja istri diizinkan ikut mencari nafkah dengan syarat
bisa menyelesaikan pekerjaan rumah dan semua urusan rumah/anak harus beres.
Sementara pria tidak mau memikul tanggung jawab yang sama untuk urusan
domestik.
Menarik keluar ketika perempuan dikucilkan. Kalau Anda pernah mengalami
kesulitan mengajak sahabat Anda untuk hadir dalam acara reuni karena dilarang
suami, Anda boleh membantunya untuk keluar.
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Gender adalah perbedaan peran, kedudukan, tanggung jawab dan pembagian kerja antara
laki-laki dan perempuan yang ditetapkan oleh masyarakat berdasarkan sifat perempuan dan
laki-laki yang dianggap pantas menurut norma, adat istiadat dan kepercayaan atau kebiasaan
masyarakat, contohnya laki-laki lebih pantas menjadi pemimpin masyarakat sementara
perempuan lebih pantas melakukan pekerjaan rumah tangga. Perbedaan peran, status, tanggung
jawab dan pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan seperti ini sering menciptakan
ketidak adilan. Gender bersifat tidak kodrati dan dapat berubah tergantung waktu, budaya,
dan lingkungan. Dengan demikian maka gender masih bisa dipertukarkan antara laki-laki dan
perempuan, sedangkan seks atau jenis kelamin tidak bisa dipertukarkan karena sudah kodrat
dari Tuhan.
DAFTAR PUSTAKA
https://brainly.co.id/tugas/3117710
file:///C:/Users/hp/Downloads/285738-gender-dalam-perspektif-islam-ce31c280%20(2).pdf
https://sumbar.kemenag.go.id/v2/post/2055/islam-dan-kesetaraan-gender-hubungan-
pengoptimalisasi-potensi-kaum-perempuan-indonesia-menurut-ajaran-islam
https://dinsos.kulonprogokab.go.id/detil/391/gender-itu-apa-sih
https://www.kompas.com/skola/read/2022/04/05/120000069/apa-bedanya-jenis-kelamin-
dengan-gende
https://www.pesona.co.id/read/-beboldforchange-5-cara-melawan-bias-dan-ketidaksetaraan-
gender